Hizbullah Tidak Mau Suriah Jatuh ke Tangan AS
Minggu, 26 Mei 2013 15:35 wib
Hassan Nasrallah bicara pada Pendukungnya (Foto: EPA)
BEIRUT – Pemimpin Hizbullah,Hassan Nasrallah, akhirnya
mengaku pasukannya ikut bertempur di Suriah. Dia bersumpah akan mencegah
jatuhnya rezim Assad di Suriah.
“Suriah adalah tulang punggung perlawanan melawan Israel. Jika Suriah jatuh, perlawanan akan berakhir,” ujar Nasrallah, seperti dikutip Guardian, Minggu (26/5/2013).
“Kawasan Timur-Tengah akan memasuki periode gelap jika Suriah jatuh ke tangan AS, Israel atau kelompok Salafi,” lanjutnya.
Pasukan Pemerintah Suriah saat ini memang sedang di atas angin. Dengan bantuan pasukan Hizbullah, mereka berhasil menguasai beberapa wilayah yang sebelumnya diduduki pihak oposisi.
Sedangkan militan oposisi kini dalam kondisi lemah. Janji bantuan senjata yang diberikan pihak Barat hingga kini tidak juga terealisasi.
Keputusan Hizbullah itu sendiri banyak mendapat kecaman di Lebanon. Pemerintah Lebanon khawatir Hizbullah akan menyeret negara itu ke dalam konfik yang terjadi di Suriah.
Konflik Suriah telah berjalan selama dua tahun. Konflik tersebut telah menewaskan 80 ribu warga dan membuat jutaan lainnya terpaksa mengungsi.
(ade)
“Suriah adalah tulang punggung perlawanan melawan Israel. Jika Suriah jatuh, perlawanan akan berakhir,” ujar Nasrallah, seperti dikutip Guardian, Minggu (26/5/2013).
“Kawasan Timur-Tengah akan memasuki periode gelap jika Suriah jatuh ke tangan AS, Israel atau kelompok Salafi,” lanjutnya.
Pasukan Pemerintah Suriah saat ini memang sedang di atas angin. Dengan bantuan pasukan Hizbullah, mereka berhasil menguasai beberapa wilayah yang sebelumnya diduduki pihak oposisi.
Sedangkan militan oposisi kini dalam kondisi lemah. Janji bantuan senjata yang diberikan pihak Barat hingga kini tidak juga terealisasi.
Keputusan Hizbullah itu sendiri banyak mendapat kecaman di Lebanon. Pemerintah Lebanon khawatir Hizbullah akan menyeret negara itu ke dalam konfik yang terjadi di Suriah.
Konflik Suriah telah berjalan selama dua tahun. Konflik tersebut telah menewaskan 80 ribu warga dan membuat jutaan lainnya terpaksa mengungsi.
(ade)
Roket Hantam Basis Kuat Hizbullah
Senin, 27 Mei 2013 09:37 wib
Roket Hantam Basis Hizbullah (Foto: AFP)
BEIRUT – Roket menghantam dua kota di Lebanon bagian selatan. Dua kota itu dikenal sebagai basis kuat kelompok Hizbullah.
Setidaknya empat orang terluka akibat serangan tersebut. Serangan itu diduga dilancarkan oleh kubu oposisi Suriah.
Oposisi Suriah tidak suka Hizbullah membantu pasukan rezim Bashar al-Assad. Mereka pun berjanji akan menyerang basis-basis kelompok itu di Lebanon.
“Sebelumnya kami hanya mengincar Assad, namun kini kami mengincar Assad dan Hassan Nasrallah,” seru pemimpin pasukan oposisi Suriah, Abdul Jabbar al-Aqidi, seperti dikutip AAP, Senin (27/5/2013).
Nasrallah adalah tokoh pemimpin Hizbullah. Serangan roket terjadi beberapa jam setelah Nasrallah mengungkap dukungannya pada rezim Assad Minggu 26 Mei lalu.
“Kami akan menyerang basis-basis Hizbullah,” ujar Aqidi.
Serangan itu menunjukkan Lebanon makin terseret masuk dalam konflik Suriah. Ketegangan sektarian meingkat pesat di Lebanon semenjak konflik di Suriah terjadi.
Kelompok Sunni di Lebanon mendukung kubu oposisi, sedangkan kelompok Syiah yang diwakili Hizbullah membantu Rezim Assad.
“Kami harap apa yang terjadi di Suriah tidak merembet ke Lebanon,” terang Menteri Dalam Negeri Lebanon Marwan Charbel.
(ade)
Tentara Pemerintah Suriah Tewaskan 50 Gerilyawan
www.wtop.com . http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/05/27/mnfnbz-tentara-pemerintah-suriah-tewaskan-50-gerilyawan
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tentara
Pemerintah Suriah terus bergerak maju di Kota strategis Al-Qussair pada
Ahad (26/5) dan menewaskan 50 gerilyawan, kata radio pro-pemerintah
Sham FM.
Tentara merebut
kembali Kota Kecil Al-Hamidieh di sebelah utara Al-Qussair pada Ahad,
sementara bentrokan masih berlangsung di bagian selatan kota strategis
tersebut, tempat pertempuran sengit dan menentukan telah berkobar selama
lebih dari satu pekan.
Di Al-Qussair, militer juga
sepenuhnya menguasai gerbang timur permukiman di bagian utara kota itu
dan jalan yang menghubungkan bandar udara militer Ad-Dhabaa dengan kota
tersebut.
Militer memutus semua jalur pasokan gerilyawan, kata laporan itu.
Militer melucuti puluhan bahan
peledak yang dipasang oleh gerilyawan di sepanjang jalan umum dan
bangunan permukiman di kota penting tersebut, demikian laporan Xinhua
--yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Militer Suriah juga menghancurkan
banyak tempat persembunyian gerilyawan di daerah tersebut dan sejumlah
lagi di Desa Al-Haidariya, Arjoun, Ad-Dhabaa di pinggiran Al-Qussair.
Stasiun TV pan-Arab, Al-Mayadeen,
menyebutkan jumlah seluruh gerilyawan yang saat ini bertempur melawan
pasukan pemerintah di Al-Qussair sebanyak 3.000.
Militer Suriah mendesak
gerilyawan di Kota Al-Qussair pada Ahad pagi (19/5) pekan sebelumnya,
setelah menguasai pinggirannya sesudah 46 hari pertempuran. Serangan
tersebut bertujuan memutus jalur pasokan di wilayah tengah negeri itu. Redaktur : Heri Ruslan. Sumber : Antara
Soal Solusi Suriah, Cina Terbuka
Monday, 27 May 2013, 06:50 WIB
Komentar : 0
IST
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/27/mnfjk6-soal-solusi-suriah-cina-terbuka
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang
menyatakan, terbuka untuk setiap solusi guna menyelesaikan konflik di
Suriah yang diterima oleh semua pihak dalam kerusuhan berdarah itu.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela
Merkel, Li merujuk kepada konferensi perdamaian di Jenewa mengenai
Suriah yang telah diusulkan oleh Amerika Serikat dan Rusia.
"Cina terbuka dan aktif membahas terhadap semua kemungkinan solusi
politik yang dapat diterima oleh semua pihak di Suriah," kata Li, Ahad
(26/5).
Menurutnya, situasi di Suriah telah menewaskan lebih dari 90 ribu
orang. Karenanya, menjadi sangat kompleks dan serius. "Situasi ini
mengkhawatirkan."
Cina meyakini, masyarakat internasional harus bersama-sama memainkan
peran aktif dan konstruktif dalam mencari solusi untuk Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah menambahkan, pemerintahnya akan mengambil
bagian dalam konferensi perdamaian di Jenewa. Suriah juga memandang itu
kesempatan yang baik untuk solusi politik bagi perang saudara di
negaranya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar