Langkah Baru Capai Perdamaian di Suriah Sukses
Selasa, 26 Maret 2013 14:38 |
Starberita - Damaskus, Demi mencapai perdamaian di Suriah segala cara dilakukan.
Sebuah pertemuan yang diikuti berbagai pihak di Suriah digelar. Pertemuan ini pun dinilai sukses dan merupakan langkah baru dalam mencapai perdamaian di Suriah. Konferensi ini dihadiri ratusan delegasi, termasuk di antaranya perwakilan pemerintah, anggota dewan, dan oposisi. Sekertaris Jenderal Parlemen Suriah Khalid Abbud mengatakan konferensi ini diwarnai perbedaan pendapat. Meski demikian, Khalid menyatakan secara umum pertemuan berjalan lancar. Ketua dari salah satu kubu oposisi Suriah Adel Noaesa mengatakan perubahan sangat penting bagi Suriah saat ini. Menurutnya, perubahan ini harus radikal dan menyeluruh yang dicapai dengan jalan damai. Sebelumnya di awal 2013, Presiden Suriah Bashar al Assad mengajukan solusi untuk krisis suriah ini. Termasuk di antaranya, adalah perundingan damai. Sejak itu, pemerintan dan beberapa kubu oposisi membentuk komite dialog nasional dan mulai merencanakan perundingan damai di seluruh negeri.(mnc/ARS) Suriah Arahkan Rudal-rudalnya ke Israel
Militer Suriah dilaporkan telah mengarahkan rudal-rudalnya ke berbagai posisi penting di Palestina pendudukan (Israel).
Sumber-sumber media menyebutkan bahwa pasca serangan jet-jet tempur
rezim Zionis Israel yang membombardir pusat riset ilmiah di Suriah,
Damaskus mengarahkan rudal-rudalnya ke berbagai posisi penting Tel Aviv
dan bersiap-siap untuk mengirim senjata baru kepada Muqawama Lebanon.
Demikian dilaporkan televisi Alalam, Senin (6/5).
Pada
Ahad dini hari, jet-jet tempur Israel membombardir pusat riset ilmiah
Jamraya di barat laut Damaskus, ibukota Suriah. Serangan tersebut adalah
serangan kedua kali setelah Tel Aviv menyerang lokasi itu pada bulan
Januari.
Pesawat-pesawat tempur rezim Zionis juga
menarget gudang amunisi di wilayah al-Hamah di Provinsi Rif Dimashq dan
landasan peluncuran rudal di wilayah Jabal Qasioun.
Menurut laporan televisi Suriah, serangan Israel tersebut bertujuan
mengurangi pengepungan terhadap militan di wilayah Ghouta al-Sharqiya di
Provinsi Rif Dimashq. (IRIB Indonesia/RA/SL)
Sikap HAMAS atas Serangan Israel ke Suriah
Redaksi – Senin, 25 Jumadil Akhir 1434 H / 6 Mei 2013 13:01 WIB
Gerakan
Perlawanan Islam Hamas mengecam agresi Zionis yang berulang-ulang ke
wilayah Suriah. Hal ini jelas tidak bisa diterima sama sekali.
Gerakan Hamas mengatakan, “Kami gerakan Hamas mengecam
agresi Zionis ke Suriah yang terjadi . Kami menganggap ini sebagai
pelanggaran serius dan tidak bisa diterima terjadi di tanah Arab,
sekaligus sebagai kelanjutan dan kebijakan teror dan agresi Zionis.”
Hamas menambahkan, “Kami merasa sangat sakit atas terus
tertumpahnya darah rakyat Suriah, atas berlanjutnya pembantaian,
aksi-aksi pembunuhan dan intimidasi kepada rakyat sipil di Suriah.
Terakhir adalah pembantaian di Banias, Baida dan Ras Naab.” Hamas
menyerukan penghentian pertumpahan darah di Suriah dan agar rakyat
Suriah bisa merealisasikan cita-citanya dan obsesi nasionalnya dalam
kebebasan.
Sementara itu, Jurubicara Hamas Fauzi Barhum, dalam
pernyatannya mengatakan, “Kami sama sekali menolak setiap agresi Zionis
ke Suriah karena alasan atau dalih apapun untuk melakukan kejahatan.
Karena ini artinya membolehkan Zionis melakukan apapun terhadap ibukota
negara-negara Arab. Seperti yang terjadi sebelumnya terhadap Libanon,
Irak, Tunisia, Sudan dan apa yang terjadi di Palestina, berupa
pelanggaran dan kejahatan yang terus berkesinambungan. Liga Arab harus
mengambil sikap tegas dan bersatu menghentikan agresi Zionis yang terus
berulang ini.” (Infopalestin/Dz)
|
Lebanon Kecam Agresi Israel ke Suriah
Presiden Lebanon Michel Sleiman mengecam agresi rezim Zionis Israel ke Suriah baru-baru ini.
Kantor kepresidenan Lebanon pada Ahad (5/5) mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa Sleiman mengecam keras agresi Israel ke Suriah dan pelanggaran Tel Aviv terhadap zona udara Lebanon untuk melakukan serangan tersebut.
Najib Mikati yang sementara ini masih melakukan tugas sebagai Perdana Menteri Lebanon juga mengecam keras serangan udara Israelke Suriah.
Pada Ahad dini hari, jet-jet tempur Israel membombardir pusat riset ilmiah Jamraya di barat laut Damaskus, ibukota Suriah. Serangan tersebut adalah serangan kedua kali setelah Tel Aviv menyerang lokasi itu pada bulan Januari.
Kantor kepresidenan Lebanon pada Ahad (5/5) mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa Sleiman mengecam keras agresi Israel ke Suriah dan pelanggaran Tel Aviv terhadap zona udara Lebanon untuk melakukan serangan tersebut.
Najib Mikati yang sementara ini masih melakukan tugas sebagai Perdana Menteri Lebanon juga mengecam keras serangan udara Israelke Suriah.
Pada Ahad dini hari, jet-jet tempur Israel membombardir pusat riset ilmiah Jamraya di barat laut Damaskus, ibukota Suriah. Serangan tersebut adalah serangan kedua kali setelah Tel Aviv menyerang lokasi itu pada bulan Januari.
Pesawat-pesawat tempur rezim Zionis juga menarget gudang amunisi di
wilayah al-Hamah di Provinsi Rif Dimashq dan landasan peluncuran rudal
di wilayah Jabal Qasioun.
Menurut laporan televisi
Suriah, serangan Israel tersebut bertujuan mengurangi pengepungan
terhadap militan di wilayah Ghouta al-Sharqiya di Provinsi Rif Dimashq.
(IRIB Indonesia/RA/SL)
Tunisia Kecam Serangan Israel ke Suriah
Kementerian
Luar Negeri Tunisia mengecam keras serangan rezim Zionis Israel ke
Suriah dan menuntut masyarakat internasional untuk mendesak Tel Aviv
komitmen dengan hukum internasional dan menghentikan tindakan
provokatifnya.
Departemen Luar Negeri Tunisia mengecam
keras agresi militer terbaru Israel ke Suriah dan menyatakan
penentangannya atas pelanggaran terhadap kedaulatan negara Arab itu.
Demikian dilaporkan FNA mengutip situs berita al-Youm al-Sabi, Senin
(6/5).
Kemlu Tunisia memperingatkan bahwa tindakan
provokatif dan tidak bertanggung jawab tersebut hanya akan meningkatkan
ketegangan di kawasan, bahkan dapat memicu kawasan ke dalam sebuah
perang yang akan mempengaruhi perdamaian dan keamanan internasional.
Lebih lanjut Deplu Tunisia menegaskan, Tunis menekankan kembali atas
integritas wilayah Suriah dan menentang segala bentuk intervensi atau
agresi militer asing terhadap negara itu, serta menuntut masyarakat
internasional untuk komitmen dengan hukum dan piagam-piagam
internasional dan menghentikan tindakan provokatifnya. (IRIB
Indonesia/RA/SL)
Kalah Menghadapi Militer, Militan Suriah Target Warga Sipil
http://indonesian.irib.ir/hidden-2/-/asset_publisher/yzR7/content/kalah-menghadapi-militer-militan-suriah-target-warga-sipil?redirect=http%3A%2F%2Findonesian.irib.ir%2Fhidden-2%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_yzR7%26p_p_lifecycle%3D0%26p_p_state%3Dnormal%26p_p_mode%3Dview%26p_p_col_id%3Dcolumn-2%26p_p_col_count%3D1
Militan
Suriah kembali melakukan kejahatan kemanusiaan dengan menarget warga
sipil di negara itu. Tindakan tersebut dipicu oleh kekalahan mereka
dalam menghadapi militer Suriah yang terus mendesak mereka keluar dari
berbagai wilayah yang telah dikuasai.
Kelompok-kelompok bersenjata di Suriah yang disponsori oleh berbagai
pihak asing pada Ahad (5/5) menembakkan roket dan artilerike kota Kafr
Nabl dan Zahra di Aleppo.
Serangan membabibuta tersebut telah menewaskan 20 warga sipil termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai banyak lainnya.
Dalam beberpa bulan terakhir, para militan juga melakukan serangan serupa untuk menarget warga sipil.
Sementara itu, militer Suriah dalam beberapa hari terakhir telah berhasil merebut kembali kontrol sejumlah kota dan lokasi strategis.
Sejumlah besar militan juga dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah.
Dalam beberpa bulan terakhir, para militan juga melakukan serangan serupa untuk menarget warga sipil.
Sementara itu, militer Suriah dalam beberapa hari terakhir telah berhasil merebut kembali kontrol sejumlah kota dan lokasi strategis.
Sejumlah besar militan juga dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah.
Suriah mengalami kerusuhan sejak bulan Maret 2011. Banyak orang,
termasuk sejumlah besar tentara dan aparat keamanan Suriah, telah tewas
selama kekerasan berlangsung di negara Arab itu.
Organisasi-organisasi Hak Asasi Manusia internasional menuding para militan yang disponsori oleh berbagai pihak asing telah melakukan kejahatan perang di Suriah. (IRIB Indonesia/RA/SL)
Organisasi-organisasi Hak Asasi Manusia internasional menuding para militan yang disponsori oleh berbagai pihak asing telah melakukan kejahatan perang di Suriah. (IRIB Indonesia/RA/SL)
Tidak Lama Lagi, Perang Dunia ke-3 Akan Terjadi
Perang Dunia-3 (PD-3) meskipun semua kita tidak menghendakinya,
dilain pihak para penguasa yang haus dengan kekuasaan terhadap kawasan
regional dan global telah menciptakan benih-benih terjadinya PD-3 dalam
waktu dekat ini.
Banyak sudah prediksi atau ekspektasi saat terjadinya PD-3 (peristiwa yang lebih mengerikan dari PD-1 dan PD-2) yang pada umumnya diprediksi akan terjadi pada tahun 2012. Ekspektasi tersebut bukan tanpa alasan sebab dapat dibuktikan secara logis berdasarkan perkembangan situasi politik, militer dan pengaruh ekonomi Global yang terjadi saat ini.
AS dan sekutunya. Tak heran, kini di Suriah sikap Rusia dan China adalah berkomitmen saling mengisi "kekuatan" mereka agar potensi AS dan sekutunya menuju cita-cita Globalisasi sedikitnya tidak semudah yang dibayangkan AS, NATO dan sekutu dekat AS.
Iran, telah mengirimkan 15 ribu pasukan elit dari divisi Quds untuk membantu tegaknya pemerintahan Suriah di bawah rezim Assad.
Rusia telah mengirimkan 36 kapal perang dan 120 pesawat tempur untuk Suriah dalam kontrak senilai $.550.000.000, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Kommersant (24/1), mengutip sumber mereka pedagang senjata Rosoboronexport. Tentunya pemerintah Rusia menolak memberikan kebenaran berita tersebut karena sama halnya menentang terang-terangan embargo senjata yang diterapkan oleh PBB dan Uni Eropa terhadap Suriah.
Pasukan Suriah sendiri diberitakan telah berada pada posisi di perbatasan Israel. Meskipun tujuannya adalah untuk mengejar pasukan pembebasan suriah (FSA) namun posisi mereka di dataran tinggi Golan telah membuat Israel menyiapkan ratusan pasukan dan menebar ranjau-ranjau di perbatasan. Dalam prinsip hubungan internasional, menggelar pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan negara lainnya dapat diartikan sebagai sebuah provokasi dan menantang.
Turki telah didesak oleh Uni Eropa agar dikeluarkan dari organisasi tersebut. Turki dianggap terlalu memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan politiknya ketimbang ekonominya terutama dalam memandang Israel sebagai musuh baru mereka, namun sebaliknya mulai merapat ke Iran.
China, telah memberikan signal pada AS bahwa mereka memiliki hubungan dengan Suriah dari era Hafiz al Assad (ayah Bashir al Assad). China berpendapat, Suriah adalah terminal dagang penting. Tentu China tidak akan melepas hancurnya Suriah begitu saja karena China melihat pemerintah Suriah yang baru nanti adalah berhaluan ke Barat.
Mesir, telah memperlihatkan sikap kurang bersahabat dengan Israel dan terindikasi menhancurkan perjanjian Camp David yang dirilis oleh mantan presdien Anwar Sadat, Jimy Carter dan Manachem Begin (1972). Banyak ekspektasi melihat bahwa usia perjanjian tersebut -dikaitkan dengan dominasi anti rezim Hosni Mobarak- akan segara tamat riwayatnya.
Rusia telah menegur Perancis akibat terlalu keras dan "berlebihan" menentang Rusia dalam sikapnya terhadap Suriah. Presiden Rusia Dimitri Medvedev sebagaimana dilansir dalam "Breaking News" Press TV (10/2) menulis ukuran besar betapa marahnya Rusia terhadap Sarkozi yang terus mengomel seperti Nyonya besar terhadap pembantu rumah tangganya yang berbuat salah.
India dan Pakistan akan terlibat perang rudal. India telah mendapat pasokan militer dari AS akan berada di atas angin karena unggul dalam kualitas teknologi. Sebaliknya Pakistan akan meminta bantuan Iran dan China serta Rusia.
Iraq kembali bergolak. Kelompok perlawanan yang hancur dalam pendudukan AS akan muncul kembali melawan pemerintahan bentukan AS. Kelompok perlawanan tersebut dari berbagai lapisan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan bentukan AS.
Afghanistan kembali marak. Kelompok Al-Qaeda dan Taliban akan berjuang bersama-sama mengguling pemerintahan bentukan AS. Setalah itu antara Talbiban dan Al-qaeda akan terlibat "adu jotos" . Kondisi ini jelas memperburuk kawasan Pakistan, Iran, Irak dan Afghanistan sendiri.
Korea Utara jelas beraliansi dengan Suriah. Menurut Fidel Castro, AS cepat atau lambat pasti akan menyerang Korut. Israel menduga bahwa Korea Utara telah memberikan bantuan penting pada program rudal Iran dan Suriah.
Sikap Mesir kali ini lebih memihak kepada rezim Assad telah membuat opisisi Suriah dan Barat sedikit kuatir dengan Mesir. Baru-baru ini Mesir bahkan telah mengirimkan Dubesnya yang baru untuk Suriah yang memberi pesan secara implisit kepada dunia bahwa mereka mendukung eksistensi dengan Suriah. Hubungan historis penuh damai antara Mesir dan Suriah tidak diragukan lagi.
Libya kembali bergolak dimana pendukung setia Khadafi akan melakukan pembalasan.
Libanon akan membara kembali karena Israel akan menusuk dari Lebanon Utara untuk melumpuhkan perlawanan dendam melawan Hezbollah. Setelah itu Israel menganeksasi Suriah dengan alasan mengurangi determinasi Iran di kawasan tersebut.
Organisasi Al-Qaeda disusupkan ke Suriah untuk melakukan sabotase dan serangan terhadap legiun Iran dan Rusia.
Perancis akan melakukan peran penting di Suriah terutama sekali adalah corong AS dalam memberitakan informasi dan menciptakan kondisi sesuai "strategi khusus" dalam rencana penegakan Demokrasi untuk Suriah.
Negara-negara Arab terpecah karena tekanan dan pengaruh kelompok Ihwanul Muslimin yang meminta dukungan AS dalam mematahkan dominasi penguasa setempat. Demi eksistensi dan terjaminnya kekuasaan mereka, para pemimpin Arab setuju memberikan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin dan AS.
Korea Utara dan Korea Selatan terlibat perang terbuka di Laut Kuning. China memainkan peranan pentng membela Korut. Korea Selatan kemungkinan besar akan kewalahan menghadapi tekanan hebat dari Korut dan China.'
Australia menebarkan teror di kawasan Asia Tenggara khususnya dengan Indonesia. Beberapa pulai terluar terpaksa diserahkan dengan alasan menjadi basis militer dan logisitik untuk membantu Korea Selatan dari terkaman China dan Korea Utara.
Melihat fakta dan data di atas, bersiap-siaplah menghadapi PD-3 karena PD-3 memang merupakan skenario yang dibuat oleh AS dalam program New World Order atau One World Goverment disebutkan di atas. Dengan program tersebut dapat dilihat eskalasi militer terjadi mulai dari Mediterania (Libya, Suriah, Lebanon, Iran) sampai ke Laut Cina Selatan (RRC, Korut dan Rusia) telah menjadi target AS untuk mewujudkan pemerintahan satu dunia (Globalisasi) melalui pengaruh politik dengan cara perang.
Sayangnya tujuan tersebut ternyata hanya menyengsarakan manusia di atas muka bumi akibat penggunaan senjata berteknologi tinggi. Tidak ada yang tersisa untuk dunia setelah itu. Maka tak heran Alber Einsten yang mengetahui persis dampak penggunaan teknologi nuklir untuk bererang hanya bisa memberi analisa singkatnya saja : "Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia III akan dipertarungkan, tetapi Perang Dunia IV akan dipertarungkan dengan tongkat dan batu."
Jadi darimanakah awalnya PD-3 itu terjadi? Dari program NWO/ OWG (sebuah proyek dominasi politik dan ekonomi berbasis perang), ataukah karena semakin banyak negara-negara yang menentang kedigdayaan AS NATO dan Sekutu dekatnya?
Jangan-jangan inikah yang dimaksud oleh suku Maya, bahwa dunia akan "kiamat" pada tanggal 21/12/2012…? Semoga peprangan mematikan itu tidak akan pernah terjadi. Sulit membayangkan orang tua kita, anak-anak dan cucu serta saudara yang kita cintai menjadi korban sia-sia akibat kebuasan politik dan ekonomi pihak-pihak yang tamak dan rakus untuk kepentingan hedonisme semata.
Seandainya memang benar Perang Dunia ketiga terjadi, dunia seperti apa yg diharapkan oleh mereka ???
Klo menurut agan apa mungkin perang dunia ke 3 nnti bisa terjadi?Banyak sudah prediksi atau ekspektasi saat terjadinya PD-3 (peristiwa yang lebih mengerikan dari PD-1 dan PD-2) yang pada umumnya diprediksi akan terjadi pada tahun 2012. Ekspektasi tersebut bukan tanpa alasan sebab dapat dibuktikan secara logis berdasarkan perkembangan situasi politik, militer dan pengaruh ekonomi Global yang terjadi saat ini.
AS dan sekutunya. Tak heran, kini di Suriah sikap Rusia dan China adalah berkomitmen saling mengisi "kekuatan" mereka agar potensi AS dan sekutunya menuju cita-cita Globalisasi sedikitnya tidak semudah yang dibayangkan AS, NATO dan sekutu dekat AS.
Iran, telah mengirimkan 15 ribu pasukan elit dari divisi Quds untuk membantu tegaknya pemerintahan Suriah di bawah rezim Assad.
Rusia telah mengirimkan 36 kapal perang dan 120 pesawat tempur untuk Suriah dalam kontrak senilai $.550.000.000, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Kommersant (24/1), mengutip sumber mereka pedagang senjata Rosoboronexport. Tentunya pemerintah Rusia menolak memberikan kebenaran berita tersebut karena sama halnya menentang terang-terangan embargo senjata yang diterapkan oleh PBB dan Uni Eropa terhadap Suriah.
Pasukan Suriah sendiri diberitakan telah berada pada posisi di perbatasan Israel. Meskipun tujuannya adalah untuk mengejar pasukan pembebasan suriah (FSA) namun posisi mereka di dataran tinggi Golan telah membuat Israel menyiapkan ratusan pasukan dan menebar ranjau-ranjau di perbatasan. Dalam prinsip hubungan internasional, menggelar pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan negara lainnya dapat diartikan sebagai sebuah provokasi dan menantang.
Turki telah didesak oleh Uni Eropa agar dikeluarkan dari organisasi tersebut. Turki dianggap terlalu memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan politiknya ketimbang ekonominya terutama dalam memandang Israel sebagai musuh baru mereka, namun sebaliknya mulai merapat ke Iran.
China, telah memberikan signal pada AS bahwa mereka memiliki hubungan dengan Suriah dari era Hafiz al Assad (ayah Bashir al Assad). China berpendapat, Suriah adalah terminal dagang penting. Tentu China tidak akan melepas hancurnya Suriah begitu saja karena China melihat pemerintah Suriah yang baru nanti adalah berhaluan ke Barat.
Mesir, telah memperlihatkan sikap kurang bersahabat dengan Israel dan terindikasi menhancurkan perjanjian Camp David yang dirilis oleh mantan presdien Anwar Sadat, Jimy Carter dan Manachem Begin (1972). Banyak ekspektasi melihat bahwa usia perjanjian tersebut -dikaitkan dengan dominasi anti rezim Hosni Mobarak- akan segara tamat riwayatnya.
Rusia telah menegur Perancis akibat terlalu keras dan "berlebihan" menentang Rusia dalam sikapnya terhadap Suriah. Presiden Rusia Dimitri Medvedev sebagaimana dilansir dalam "Breaking News" Press TV (10/2) menulis ukuran besar betapa marahnya Rusia terhadap Sarkozi yang terus mengomel seperti Nyonya besar terhadap pembantu rumah tangganya yang berbuat salah.
India dan Pakistan akan terlibat perang rudal. India telah mendapat pasokan militer dari AS akan berada di atas angin karena unggul dalam kualitas teknologi. Sebaliknya Pakistan akan meminta bantuan Iran dan China serta Rusia.
Iraq kembali bergolak. Kelompok perlawanan yang hancur dalam pendudukan AS akan muncul kembali melawan pemerintahan bentukan AS. Kelompok perlawanan tersebut dari berbagai lapisan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan bentukan AS.
Afghanistan kembali marak. Kelompok Al-Qaeda dan Taliban akan berjuang bersama-sama mengguling pemerintahan bentukan AS. Setalah itu antara Talbiban dan Al-qaeda akan terlibat "adu jotos" . Kondisi ini jelas memperburuk kawasan Pakistan, Iran, Irak dan Afghanistan sendiri.
Korea Utara jelas beraliansi dengan Suriah. Menurut Fidel Castro, AS cepat atau lambat pasti akan menyerang Korut. Israel menduga bahwa Korea Utara telah memberikan bantuan penting pada program rudal Iran dan Suriah.
Sikap Mesir kali ini lebih memihak kepada rezim Assad telah membuat opisisi Suriah dan Barat sedikit kuatir dengan Mesir. Baru-baru ini Mesir bahkan telah mengirimkan Dubesnya yang baru untuk Suriah yang memberi pesan secara implisit kepada dunia bahwa mereka mendukung eksistensi dengan Suriah. Hubungan historis penuh damai antara Mesir dan Suriah tidak diragukan lagi.
Libya kembali bergolak dimana pendukung setia Khadafi akan melakukan pembalasan.
Libanon akan membara kembali karena Israel akan menusuk dari Lebanon Utara untuk melumpuhkan perlawanan dendam melawan Hezbollah. Setelah itu Israel menganeksasi Suriah dengan alasan mengurangi determinasi Iran di kawasan tersebut.
Organisasi Al-Qaeda disusupkan ke Suriah untuk melakukan sabotase dan serangan terhadap legiun Iran dan Rusia.
Perancis akan melakukan peran penting di Suriah terutama sekali adalah corong AS dalam memberitakan informasi dan menciptakan kondisi sesuai "strategi khusus" dalam rencana penegakan Demokrasi untuk Suriah.
Negara-negara Arab terpecah karena tekanan dan pengaruh kelompok Ihwanul Muslimin yang meminta dukungan AS dalam mematahkan dominasi penguasa setempat. Demi eksistensi dan terjaminnya kekuasaan mereka, para pemimpin Arab setuju memberikan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin dan AS.
Korea Utara dan Korea Selatan terlibat perang terbuka di Laut Kuning. China memainkan peranan pentng membela Korut. Korea Selatan kemungkinan besar akan kewalahan menghadapi tekanan hebat dari Korut dan China.'
Australia menebarkan teror di kawasan Asia Tenggara khususnya dengan Indonesia. Beberapa pulai terluar terpaksa diserahkan dengan alasan menjadi basis militer dan logisitik untuk membantu Korea Selatan dari terkaman China dan Korea Utara.
Melihat fakta dan data di atas, bersiap-siaplah menghadapi PD-3 karena PD-3 memang merupakan skenario yang dibuat oleh AS dalam program New World Order atau One World Goverment disebutkan di atas. Dengan program tersebut dapat dilihat eskalasi militer terjadi mulai dari Mediterania (Libya, Suriah, Lebanon, Iran) sampai ke Laut Cina Selatan (RRC, Korut dan Rusia) telah menjadi target AS untuk mewujudkan pemerintahan satu dunia (Globalisasi) melalui pengaruh politik dengan cara perang.
Sayangnya tujuan tersebut ternyata hanya menyengsarakan manusia di atas muka bumi akibat penggunaan senjata berteknologi tinggi. Tidak ada yang tersisa untuk dunia setelah itu. Maka tak heran Alber Einsten yang mengetahui persis dampak penggunaan teknologi nuklir untuk bererang hanya bisa memberi analisa singkatnya saja : "Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia III akan dipertarungkan, tetapi Perang Dunia IV akan dipertarungkan dengan tongkat dan batu."
Jadi darimanakah awalnya PD-3 itu terjadi? Dari program NWO/ OWG (sebuah proyek dominasi politik dan ekonomi berbasis perang), ataukah karena semakin banyak negara-negara yang menentang kedigdayaan AS NATO dan Sekutu dekatnya?
Jangan-jangan inikah yang dimaksud oleh suku Maya, bahwa dunia akan "kiamat" pada tanggal 21/12/2012…? Semoga peprangan mematikan itu tidak akan pernah terjadi. Sulit membayangkan orang tua kita, anak-anak dan cucu serta saudara yang kita cintai menjadi korban sia-sia akibat kebuasan politik dan ekonomi pihak-pihak yang tamak dan rakus untuk kepentingan hedonisme semata.
Seandainya memang benar Perang Dunia ketiga terjadi, dunia seperti apa yg diharapkan oleh mereka ???
Read more: Tidak Lama Lagi, Perang Dunia ke-3 Akan Terjadi | Mike Portal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar