Kedatangan perang dunia ke-III
Kamis, 9 Mei 2013 08:12:00
Reporter : Ardini Maharani
104
http://www.merdeka.com/dunia/kedatangan-perang-dunia-ke-iii.html
Suriah. Negara Timur Tengah ini awalnya adem ayem hingga dimulainya
revolusi menghantam sebagian besar wilayah Arab sebab protes pada
kekuatan rezim. Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak tumbang, mantan
Presiden Libya Muammar Qaddafi malah berakhir dengan kematian. Salah
satu hendak digulingkan dari tampuk kekuasaannya yakni Presiden Suriah
Basyar al-Assad.
Banyak orang percaya rakyat Suriah angkat senjata dan memberontak sebab mereka tak lagi bisa mengeluarkan pendapatnya dengan aman. Pemerintah justru membombardir mereka dengan peluru, dan mortir, hingga menyebabkan banyak pengunjuk rasa pada Maret 2009 tewas. Tadinya hanya berdemonstrasi, akhirnya mereka menanggapi genderang perang dari Assad, seperti dilansir surat kabar the New York Times (8/4/2009).
Perang yang seharusnya hanya terjadi antara rakyat dengan pemerintah tiba-tiba meluas. Dugaan Assad asa pihak asing mendanai pemberontak hingga mereka kuat, banyak, dan besar. Paling mungkin yakni senjata, darimana tentara pembebasan mendapatkan seluruh amunisi tidak sembarangan itu jika tidak ada berkepentingan memberikannya pada oposisi.
Kecurigaan Assad merangsek semakin kuat pada negara barat. Amerika Serikat dan Inggris dituding dua negara yang bisa melakukan jual-beli senjata itu.
Negara lain berseberangan dengan barat seperti Iran, Rusia, China setia mendukung Assad. Kedua kubu sibuk retorika agar masing-masing pihak tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Amerika Serikat diketahui melatih perang pemberontak dan dinas intelijennya mengirimkan pasokan senjata, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (25/3).
Iran juga demikian. Diam-diam negara itu ikut campur dengan mengirimkan seorang pelatih penembak jitu. Kelompok Islam Libanon Hizbullah malah terang-terangan mengirimkan tentara jihad demi membantu Assad. Namun tak seluruh jazirah Arab membantu Suriah. Liga Arab malah memberikan tempat untuk oposisi Suriah dan menuntut Assad mundur.
Akibat campur tangan banyak negara dan persekutuan, konflik Suriah bisa jadi berkembang ke arah perang dunia. Kubu Assad mulai diperkuat banyak pihak, pun oposisi. Ketambahan situasi ini diperparah dengan hantaman roket Israel di wilayah Suriah namun dengan dalih menyerang Hizbullah. Demi melihat situasi demikian Assad mulai membuka Bukit Golan, daerah perbatasannya dengan Israel agar bisa dimasuki tentara Palestina, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post (7/5).
Ini semakin tak karuan. Kekuatan dua kubu dan sekutunya menjadi semakin besar. Mereka mulai merangkul negara-negara seharusnya tidak berkepentingan. Mungkin benar ramalan pelbagai media luar negeri, ini kedatangan perang dunia ke III.
Banyak orang percaya rakyat Suriah angkat senjata dan memberontak sebab mereka tak lagi bisa mengeluarkan pendapatnya dengan aman. Pemerintah justru membombardir mereka dengan peluru, dan mortir, hingga menyebabkan banyak pengunjuk rasa pada Maret 2009 tewas. Tadinya hanya berdemonstrasi, akhirnya mereka menanggapi genderang perang dari Assad, seperti dilansir surat kabar the New York Times (8/4/2009).
Perang yang seharusnya hanya terjadi antara rakyat dengan pemerintah tiba-tiba meluas. Dugaan Assad asa pihak asing mendanai pemberontak hingga mereka kuat, banyak, dan besar. Paling mungkin yakni senjata, darimana tentara pembebasan mendapatkan seluruh amunisi tidak sembarangan itu jika tidak ada berkepentingan memberikannya pada oposisi.
Kecurigaan Assad merangsek semakin kuat pada negara barat. Amerika Serikat dan Inggris dituding dua negara yang bisa melakukan jual-beli senjata itu.
Negara lain berseberangan dengan barat seperti Iran, Rusia, China setia mendukung Assad. Kedua kubu sibuk retorika agar masing-masing pihak tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Amerika Serikat diketahui melatih perang pemberontak dan dinas intelijennya mengirimkan pasokan senjata, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya (25/3).
Iran juga demikian. Diam-diam negara itu ikut campur dengan mengirimkan seorang pelatih penembak jitu. Kelompok Islam Libanon Hizbullah malah terang-terangan mengirimkan tentara jihad demi membantu Assad. Namun tak seluruh jazirah Arab membantu Suriah. Liga Arab malah memberikan tempat untuk oposisi Suriah dan menuntut Assad mundur.
Akibat campur tangan banyak negara dan persekutuan, konflik Suriah bisa jadi berkembang ke arah perang dunia. Kubu Assad mulai diperkuat banyak pihak, pun oposisi. Ketambahan situasi ini diperparah dengan hantaman roket Israel di wilayah Suriah namun dengan dalih menyerang Hizbullah. Demi melihat situasi demikian Assad mulai membuka Bukit Golan, daerah perbatasannya dengan Israel agar bisa dimasuki tentara Palestina, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post (7/5).
Ini semakin tak karuan. Kekuatan dua kubu dan sekutunya menjadi semakin besar. Mereka mulai merangkul negara-negara seharusnya tidak berkepentingan. Mungkin benar ramalan pelbagai media luar negeri, ini kedatangan perang dunia ke III.
[din]
Pemberontak Suriah tidak menyesal makan hati mayat tentara Assad
Rabu, 15 Mei 2013 13:05:22
Reporter : Vincent Asido Panggabean
Kategori
Dunia
www.merdeka.com/dunia/pemberontak-suriah-tidak-menyesal-makan-hati-mayat-tentara-assad.html
31
Khalid al Hamad, pemberontak Suriah yang terlihat dalam sebuah video
sedang membelah mayat dan memakan hati seorang tentara Suriah kemarin
menyatakan tidak menyesali perbuatannya itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (14/5), lelaki
yang berada dalam video itu menegaskan kekejaman dari rezim
pemerintahan Basyar al-Assad telah mendorong dia untuk melakukan
tindakan brutal itu.
"Semboyan kami adalah mata dibalas dengan mata dan gigi dibalas gigi," kata dia kepada majalah Time melalui aplikasi Skype di telepon seluler kemarin.
Klip video yang belum diverifikasi dan diunggah oleh kelompok
pendukung pemerintah ini menunjukkan Khalid al Hamad, yang juga memiliki
nama lain Abu Sakkar, merupakan pendiri salah satu unit Tentara
Pembebasan Suriah yakni Brigade Farouq yang bermarkas di Kota Homs.
Dia terlihat berdiri di atas mayat tentara masih berseragam itu di
sebuah selokan sambil berteriak-teriak dan mengecam Presiden Suriah
Basyar al-Assad.
Dengan menggunakan pisau, Hamad kemudian membelah mayat tentara itu
dan mengeluarkan dua organ tubuhnya sambil diperlihatkan ke depan kamera
dan mengatakan, 'Saya bersumpah demi Tuhan, kami akan memakan hati
Anda, para tentara Basyar anjing'. Dia kemudian memasukkan salah satu
organ itu ke mulutnya dan menggigit organ itu.
Hamad, yang merupakan seorang Sunni dan memiliki kebencian terhadap
muslim Alawi yakni salah satu sekte di Syiah, ini menegaskan adegan di
video itu merupakan pertama kalinya dia pernah mencoba memakan hati
manusia.
Dia juga menemukan sebuah klip video di telepon seluler tentara itu
yang memperlihatkan seorang wanita dan dua putri tentara itu dalam
keadaan telanjang bulat. "Dia kemudian memukuli mereka dengan tongkat,"
ujar Hamad.
Hamad mengatakan dia memiliki video mengerikan lainnya yang
memperlihatkan dia sedang membunuh seorang tentara Alawi dan menggergaji
tentara itu menjadi beberapa potongan.
Dewan Militer Tertinggi Suriah telah mengeluarkan sebuah poster, yang
diedarkan di Facebook, meminta agar Hamad ditangkap baik dalam keadaan
hidup atau mati.
[fas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar