Kamis, 31 Maret 2011

Analis: Zionis Dikte Gedung Putih Rezim Mana yang Harus Dilengserkan>>>> Terus Terdesak oleh Pasukan Pro Gaddafi, AS Terjunkan CIA Bantu Pasukan Oposisi?>>>Tiga Skenario Libya>>> Disinilah terbukti... bagaimana Konspirasi AS-NATO-Israel....adalah biang keladinya kekacauan didunia...>>>Terlebih lagi terhadap Negara2 muslim...yang secara politik menentang imperialisme Barat yang keji dan Serakah..dan secara syariah terlalu banyak hal2 yang bertentangan dengan syariah dan Kebenaran Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.....>>>> Memang tujuan mereka semua harus takluk dan bisa diperas negara dan rakyatnya untuk kepentingan AS-NATO-Israel..[Nota bene mejadi budak2 jajahan mereka, dimana mereka bisa sewenang-wenang... dan berbuat aniaya....penuh dusta dan zhalim...].....>>> Contoh yang kasat mata seperti para antek2nya di Arab Saudi, Mesir, Pakistan dan Negara2 Emirat Arab di Teluk... Mereka sudah menjadi petdog piaraan dan budak2 jajahan AS-NATO-Israel.... dan nota bene tak peduli lagi akan penjajahan barat kepada umat Islam....Bahkan mereka ikut2 memerangi Umat Islam lainnya yang benar2 berjihad untuk Kemerdekaan, Kedaulatan dan untuk Kejayaan Islam...[sepertinya juga di Asia Tenggara kecuali Cina dan India, kini...sedang terjadi proses ... perbudakan... dan men-Tuankan...para Neo Kolonialis dan Neo Imperialis...dimana para pemimpinnya sangat gagah dan berani terhadap rakyatnya...dan berbuat sewenang-wenang dan aniaya...terhadap rakyatnya......, tetapi terhadap Barat....walaupun benar2 diperas dan dihina-hina...tetap saja menyambut dengan penghormatan dan persembahan...dengan berbagai dalih politik...dan cara2 yang penuh manipulatif...Semua tanpa dasar2 etika..dan moral...dan jauh dari penegakan keadilan.... Karena memang... dalam Demokrasi Liberal Barbar sesungguhnya dan hakekatnya tidak ada refensi moral apapun... Yang ada adalah Kebenaran multi standar dan manipulatif semata-mata untuk kepentingan yang Berkuasa...atau Penguasa Terselubung para Kospirasi... Yang pada dasarnya dan menjadi penting adalah pihak saya menang dan berkuasa... maka saya adalah Kebenaran... Hmmh... Inilah Kesombongan.. Besar...dan terkutuk dan terlaknat secara syariah...Agama Islam..[Inilah hukum2 dan ajaran para Kafirin dan Munafikin...]. Karena dalam Islam semua ada dasar2 aturan dan kaidah moralnya... sesuai dengan ajaran Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW... insya Allah.>>>.Inilah gambaran secara umum situasai umat Islam yang tercabik-cabik...[karena banyak ulama2 palsu yang menjual dan memanipulir ayat2 yang menghalalkan yang diharamkan... Allah dan Rasulullah SAW...dan juga mengharamkan yang dihalalkan oh Allah dan Rasulullah SAW.... [Padahal jelas yang haq dan yang bathil dalam Islam.... dan jelas pula tuntunan Allah dan Rasulullah SAW... secara terbuka dan tersaksikan... oleh shahabat2..yang thaat...Silahkan kaji dan pelajari lagi sejarah Islam sejak Rasulullah SAW dan saat2 wafat dan saat berkabung atas wafat Rasulullah SAW...[disinilah titik krusial dan pentingnya alih Kepemimpinan serta Penegakan Syariah serta Hakekat Keilmuan Islam berdasarkan ajaran Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW...secara Kaffah...seharusnya terstruktur [baik organisasi dan personilnya] dalam Kepemimpinan Islam dan Pemerintahan Islam ditegakan secara benar-utuh-murni.]..dan Pasca wafatnya rasulullah SAW..diawal Kehalifahan serta peristiwa2 lanjutannya yang penuh tragedi....Mengapa????? .Seyogianya para cendekiawan Islam, Ulama dan Zuama serta para Pemikir Islam yang benar meluruskan kembali kepada benang merah Ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW secara se-sungguh2-nya.....Banyaklah sudah pengkhianatan2 terhadap Islam... oleh mereka yang mengaku ulama Islam dan para cerdik cendekianya... karena semata-mata hubbuddunya...dan takut jihad..dalam menegakankan syariah secara kaffah dan lurus kepada tuntunan Allah dan Rasulullah SAW..]. Padahal secara jumlah sesungguhnya cukup besar dan mempunyai potensi untuk menjadi umat yang terhormat, maju dan jaya....Tetapi para penguasanya, ulama2nya dan tokoh2 pemimpin Negaranya... yang memang adalah boneka2 Barat....yang mabuk keduniawian...maka tak salah lagi akhirnya...menjadi antek2 Barat yang sangat keji dan serakah.... [yang tak segan2 membunuh rakyat dan para ulama yang ebnar2 thaat kepada Allah dan rasulullah SAW dan membela kepentingan dan kehormatan bangsa dan umat Islam... Sehingga tergambar..dengan pola hidup dan perilakunya yang memang ke-barat2an.... dan menjauhkan diri dari cara2 hidup yang benar2 Islami..... >>> Inilah memang kemunduran umat dari ketidak thaatan-nya kepada ajaran syariah Islam secara kaffah... Ya Rabb....Semoga Allah dengan segala Rahmat Kuasa dan KekuatanNya serta berkahNya dan hidayah, inayah, maunah dn ma'rifahNya...... benar2 menolong dan melindungi Gaddafi dan pasukan2nya yang setia mendapatkan kemenangan dan sukses mengusir dan menghancurkan dan mengalahkan para tentara Asing dan para pemberontak yang telah menjual Negara dan mengatas namakan-rakyat...kepada para Kafirin dan dajjal Serakah...itu... Allahumma afrigh alaina shabran watsabbit aqdamana wanshurna 'alalqoumilkafirin....Allah...Allah...Allah...hu Akbar... Amin... Insya Allah... Ghaddafi dan para pendukung serta rakyat Libya yang cinta Umat dan bangsanya... menang dan jaya..dan dalam berkah Allah SWT ....Amin...

Analis: Zionis Dikte Gedung Putih Rezim Mana yang Harus Dilengserkan

Analis: Zionis Dikte Gedung Putih Rezim Mana yang Harus Dilengserkan
Seorang analis politik mengatakan para pendukung Zionis Israel di Amerika Serikat mendikte pemerintah Gedung Putih terkait gerakan kebebasan di dunia yang mana harus didukung dan yang mana harus diabaikan serta dilengserkan.
"Lobi Israel di Amerika sudah barang tentu berbicara dengan Washington dan membantu Washington membuat keputusan tentang negara mana yang harus mengalami intervensi internasional dan mana yang tidak perlu," kata Sarah Marusek dalam sebuah wawancara dengan Press TV di Selasa lalu.
Dia menegaskan bahwa standar ganda jelas dapat dilihat jika kita melihat posisi AS di Libya dan membandingkannya dengan apa yang sedang terjadi di Bahrain dan Yaman.
"Ini benar-benar konyol bahwa intervensi ini bisa terjadi di Libya dan pada saat yang sama bahkan tidak ada diskusi yang terjadi tentang penindasan konyol yang terjadi dan terus terjadi di Yaman serta Bahrain," kata Marusek.
Dia juga menyatakan bahwa media Barat selalu fokus pada al-Qaidah ketika datang kekerasan di Yaman dan mengabaikan banyaknya aksi protes di jalan-jalan, yang menuntut lebih banyak kebebasan dan kesempatan ekonomi yang lebih besar.
Marusek juga menyatakan bahwa Washington ketakutan bahwa setiap gerakan demokrasi di Bahrain pada akhirnya akan menguntungkan Syiah Iran.(eramuslim).

Terus Terdesak, AS Terjunkan CIA Bantu Pasukan Oposisi?

Terus Terdesak, AS Terjunkan CIA Bantu Pasukan Oposisi?
Keberhasilan pasukan militer loyalis Muammar Khadafi merebut kota-kota di timur Libya yang dikuasai pemberontak dan memukul mundur pasukan oposisi. Pasukan Khadafi tampak telah menyesuaikan diri dan menyusun kekuatan, walaupun serangan udara pasukan koalisi terus membombardir dan berusaha menggulingkan Khadafi.
Seperti dikutip dari AP News, salah seorang pejabat Amerika Serikat mengungkapkan pasukan Khadafi mulai menggunakan kendaraan biasa dan tidak lagi menggunakan tank. Ini menyebabkan pasukan koalisi sulit membedakan pasukan Khadafi dengan pasukan oposisi ataupun kendaraan sipil.
Amerika Serikat dikabarkan frustrasi dengan keadaan ini. Apalagi peran militer Amerika di Libya saat ini mulai dibatasi dan kepemimpinan telah diambil alih oleh NATO mulai Rabu kemarin.
Keadaan ini menyebabkan AS menggunakan badan intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA), untuk membantu pasukan oposisi melawan Khadafi. "Kami akan menggunakan bantuan intelijen, dan kami sudah memiliki kontak dengan oposisi," kata salah seorang sumber, seperti dikutip dari CNN.
Tapi kabar ini kemudian dibantah oleh Gedung Putih. "Belum ada kebijakan yang dibuat untuk membantu persenjataan kepada oposisi atau kelompok mana pun di Libya," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
Sementara itu, pasukan oposisi mengaku penarikan mundur pasukan sebagai bagian dari strategi yang mereka jalankan. Kolonel Ahmad Bani dari pasukan oposisi mengatakan pasukannya memberi kesempatan kepada pasukan koalisi untuk lebih gencar melakukan serangan udara.
Pasukan oposisi memang terus kehilangan sejumlah kota yang sebelumnya telah dikuasai. Selain melepas Bin Jawad, oposisi juga kehilangan Ras Lanuf dan Brega yang kini jatuh ke tangan pasukan Khadafi. Ajdabiya, di sebelah timur Brega, kini menjadi basis pertahanan mereka. (vivanews)

Tiga Skenario Libya

Tiga Skenario Libya
Efektifitas gempuran ke Libya pasukan koalisi barat kembali dipertanyakan, setelah sepuluh hari gempuran udara koalisi pimpinan NATO gagal melumpuhkan pasukan pendukung pemimpin Libya itu, bahkan pasukan Muammar Khadhafi kemarin berhasil merebut Kota Misrata, Nawfaliyah, Bin Jawwad, dan Ras Lanuf direbut kembali dari para pemberontak. Di Sirte, pasukan Khadhafi menyergap konvoi truk pemberontak di luar kota dan mengepungnya dari padang pasir. Dengan kata lain, tidak mudah menundukkan pasukan Khadafy atau serangan udara yang dilakukan koalisi selama ini masih belum cukup, masih belum mematikan.
Memang sudah banyak mesin perang pasukan Khadafy yang hancur. Namun, menurut citra satelit, Khadafy masih memiliki 20 barak pasukan lengkap dengan tank dan senjata artileri. Kedua puluh barak itu ada di sepanjang pantai Laut Tengah (The New York Times, 29/3).
Henry Boyd, seorang analis militer dari International Institute for Strategic Studies di London, menambahkan, dari sekitar 50.000 tentara yang ada, Khadafy hanya memercayai dua milisi, yang seluruhnya berjumlah sekitar 10.000 personel.
Kedua milisi itu adalah Brigade Ke-32 yang sangat loyal kepada Khamis—salah seorang anak Khadafy yang beberapa hari silam diberitakan tewas—dan Resimen Kesembilan, yang di bawah komando anaknya yang lain, Muatassim. Kedua milisi ini beranggotakan orang-orang dari suku Warfalla, Margaha, dan Qaddafa.
Masih menurut Henry Boyd, sebagian besar milisi itu ada di sekitar Tripoli, ”untuk melindungi Khadafy dari ancaman internal dan bukannya eksternal”. Mereka yang ada di sekitar Khadafy adalah orang-orang satu suku.
Kekhawatiran akan ada ”pembelotan” memang sudah muncul. Khadafy masih mencatat peristiwa tahun 1986. Saat itu salah seorang sepupunya, yang jadi komandan militer, berbeda pendapat, menentang Khadafy. Masalah selesai setelah jasad sang sepupu ditemukan di luar pintu gerbang kompleks Khadafy di Tripoli. Tahun 1993, ada usaha kudeta yang dilakukan para perwira dari suku Warfalla dan Qaddafa. Gagal.
Kemungkinan adanya ”pembelotan” itu menjadi salah satu skenario yang akan mengakhiri rezim Khadafy. Gerald F Seib dalam artikelnya di The Wall Street Journal (29/3) menambahkan, ada tiga skenario lagi. Pertama, meningkatnya tekanan dari luar. Pertemuan para pemimpin dan diplomat dari 40 negara di London hari Selasa lalu adalah salah satu bentuk peningkatan tekanan. Mereka bersepakat untuk menyiapkan pemerintahan dalam pengasingan yang akan mengambil alih pemerintahan Khadafy. Selain itu, juga peningkatan serangan udara untuk melemahkan legitimasi Khadafy.
Kedua, memecah Libya menjadi dua: Libya barat dengan Tripoli sebagai ibu kotanya dan Libya timur dengan Benghazi sebagai ibu kotanya. Ini akhir yang tragis. Ketiga, Khadafy dan anak-anaknya menunggu sampai Barat (koalisi) tak begitu tertarik lagi kepada Libya. Lalu mereka menggempur lagi pasukan oposisi. Bagi Khadafy, tak masalah Libya ada di bawah zona larangan terbang. Saddam Hussein pernah mengalami hal yang sama dan tidak apa-apa.
Semua itu hanyalah skenario, reka-rekaan yang bisa kejadian dan bisa juga meleset. Pemimpin Libya yang saat ini berusia 68 tahun itu sudah mengalami tujuh presiden AS, yang ketika ia mulai berkuasa barangkali Barack Obama masih mahasiswa.
Namun, perlu diingat, Resolusi DK PBB Nomor 1973 tidak memberikan mandat penyingkiran Khadafy, tetapi hanya untuk melindungi rakyat sipil dari serangan tentara Khadafy. Itu saja!! (kompas)


PERMASALAHAN EKONOMI DI INDONESIA>>>> Saya berterima kasih dengan tulisan ini, tapi saya tetap bingung dan ber-tanya2. Produk dan komoditi apa dari industri RI yang benar2 menghasilkan devisa dan menambah kekuatan ekonomi makro kita. Kalau saya melihat iklan…dijalan atau di-mana2, saya tidak melihat hasil buah tangan anak bangsa ini. Yang besar2 adalah iklan Hape…, iklan rokok dan iklan perbankan….lalu mana iklan pabrik yang memproduksi komoditi ekspor kita…[oh jamu...yah, ..dan apa lagi??] Benarkah ekonomi kita aman??? atau hanyalah dusta dan tipu muslihat para ahli2 yang membela kepentingan tertentu… mana lapangan kerja untuk publik RI…mana kekuatan ketahanan ekonomi RI… Beras impor, pakaian impor.., keperluan2 sembako kita sebagian besar impor…Lalu mana kekuatan ekspor kita..komoditi ekpor kita..??? Wah tolong mas…bahas lagi dengan lebih aktual…Maaf yah.. Saya kan bukan ahli makro atau mikro.. tapi saya merasa gundah… yang katanya kita banyak hutangnya ke LN, tapi sumber devisa untuk bisa ngumpulin uangnya gak ada… lalu gimana tuh jalan keluarnya..supaya bisa bebas hutang.. dan benar2 stop menghutang ke LN..??? Mungki denga jalan itu kita bisa sedikit2 memakmurkan rakyat… dan bisa membuat pabrik yang banyak.. sehingga kita bisa nampung tenaga2 muda yang kuat untuk membangun industri kita DN…[ Bukan industri narkoba...dan industri esek2 mas... Itumah bukan hanya haram secara agama, dan dilaknat Allah, tapi juga jelas menghancurkan generasi muda dan masa depan bangsa...] .. Terima kasih tah mas…wassalam .

PERMASALAHAN EKONOMI DI INDONESIA

Beberapa Permasalahan dan Solusi Perekonomian Indonesia.
Pendahuluan.
Selama tiga tahun dari 2005, 2006, dan 2007 perekonomian Indonesia tumbuh cukup signifikan (rata-rata di atas 6%), menjadikan Indonesia saat ini secara ekonomi cukup dipertimbangkan oleh perekonomian dunia. Hal ini dapat dilihat dengan diundangnya Indonesia ke pertemuan kelompok 8-plus (G8plus) di Kyoto Jepang pada bulan Juli 2008 bersama beberapa negara yang disebut BRIICS (Brasil, Rusia, India, Indonesia dan South Africa). Pada tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000, bahkan pada tahun 2009, GDP Indonesia ditetapkan di atas angka 5.000 triliun Rupiah atau setara dengan US$ 555 milyar. Angka-angka ini cukup mendukung estimasi bahwa pada tahun 2015 Indonesia sudah menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia dengan GDP di atas US$ 1 triliun. Namun masih banyak hambatan yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia untuk menuju kesana, misalnya; kondisi infrastruktur perekonomian (seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan listrik), tingginya angka pengangguran (kisaran 9%), tingginya inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya harga energi dunia (sudah menyentuh 11,,%), belum optimalnya kedatangan FDI ke Indonesia, belum optimalnya peranan APBN sebagai stimulus ekonomi (belum ekspansif).
Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia.
Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia yang masih muncul saat ini dijadikan fokus program ekonomi 2008-2009 yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang memuat berbagai kebijakan ekonomi yang menjadi target pemerintah yang dapat dikelompokkan ke dalam 8 bidang yaitu: (i) investasi, (ii) ekonomi makro dan keuangan, (iii) ketahanan energi, (iv) sumber daya alam, lingkungan dan pertanian, (v) pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), (vi) pelaksanaan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN, (vii) infrastruktur, dan (viii) ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Analisis singkat atas kondisi ke-delapan bidang yang menjadi paket kebijakan ekonomi tahun 2008-2009 adalah sebagaimana berikut ini:
1. Iklim investasi.
Realisasi investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMDN pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 159 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 34.878,7 miliar (34,88 triliun Rupiah). Sedangkan realisasi Investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMA (FDI) pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 983 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar US$. 10.349,6 juta (US$ 10,34 milyar).
Dibandingkan dengan FDI global yang selama 2007 mencapai rekor sebesar US$ 1.500 milyar dan FDI yang masuk ke Amerika Serikat sebesar US$ 193 miliar, nilai FDI yang masuk ke Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,66% terhadap FDI dunia dan 5,18% terhadap FDI ke Amerika Serikat. Walau demikian, masuknya FDI ke Indonesia pada tahun 2007 ini jauh lebih baik dibandingkan dengan masa puncak pra krisis yaitu tahun 1996-1997 yang hanya mencapai US$ 2,98 miliar (1996) dan US$ 4,67 miliar (1997).
Menurut hemat penulis realisasi FDI ke Indonesia akan dapat lebih meningkat kalau dua faktor kunci untuk masuknya FDI dibenahi yaitu kondisi infrastruktur, dan masalah birokrasi yang bertele-tele.
2. Kebijakan ekonomi makro dan keuangan.
Dari sisi fiskal, pemerintah menerapkan APBN yang cukup baik yaitu dengan sedikit ekspansif walau masih sangat berhati-hati. Hal ini terlihat dari defisit RAPBN tahun 2009 sebesar Rp 99,6 triliun atau 1,9 persen dari PDB (Kompas 15 Agustus 2008), walau defisit APBN masih dapat ditolerir sampai angka 3% (berdasarkan golden rule) . Pada tahun 2009 anggaran yang digunakan untuk belanja modal tercatat sebesar Rp 90,7 triliun lebih besar dari belanja barang sebesar Rp 76,4 triliun (Kompas 15 Agustus 2008). Total belanja pemerintah pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp1.022,6 triliun yang diharapkan lebih berperan dalam menstimulus ekonomi untuk mencapai target pertumbuhan di atas 6,5%. Pemerintah juga pada tahun 2009 berencana untuk memberikan empat macam insentif fiskal yaitu (i) Pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dalam jumlah dan waktu tertentu kepada investor yang merupakan industri pionir. (ii) Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang usaha tertentu pada wilayah atau kawasan tertentu. (iii) Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang modal atau mesin serta peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. (iv) Pemerintah mengubah perlakuan PPN atas sebagian barang kena pajak yang bersifat strategis dari yang semula ”dibebaskan” menjadi tidak dipungut atau ditanggung pemerintah.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia dengan instrument BI-rate cukup berhasil untuk mengendalikan inflasi, khususnya core inflation sejak BI rate diterapkan pada tahun 2005. Namun inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga energi dan terganggunya masalah distribusi terutama akibat naiknya harga gas, premium, solar, dan makanan (volatile food) membuat tahun 2008 ini tingkat inflasi cukup tinggi yaitu untuk Januari-Agustus 2008 tercatat 9,4 persen, dan inflasi Agustus 2007-Agustus 2008 mencapai 11,85 persen.
Menghadap hal ini BI melakukan antisipasi dengan menaikan BI rate pada bulan-bulan terakhir sampai September 2008, dan saat ini BI rate sudah mencapai 9,25%. Tingginya BI rate ini memang diharapkan dapat menekan angka inflasi namun disisi lain akan berpengaruh terhadap sektor riil karena kenaikan BI rate berakibat terhadap peningkatan tingkat bunga pinjaman di bank-bank komersial.
3. Ketahanan energi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa harga energi dunia terus berfluktuasi dan sangat sulit untuk diprediksi. Pada tahun 2008 harga minyak dunia bahkan sudah mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 147 per barel pada 11 Juni lalu. Walau saat ini menurun pada kisaran US$ 106, bahkan hari ini tanggal 10 September 2008 harga minyak telah turun dibawah US$ 100 (detik.com). Hal ini sangat berbahaya bagi ketahanan energi nasional karena kita tahu bahwa ,sebagai input, naiknya harga energi akan berdampak terhadap kenaikan biaya produksi dan harga jual. Disamping kenaikan biaya produksi dan harga jual akan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional apalagi pada saat ini sedang terjadi penurunnya daya beli masyarakat internasional akibat inflasi yang meningkat hampir disemua negara tujuan utama ekspor Indonesia yaitu Amerika Serikat, Negara Eropa (EU), dan Asia Timur (Jepang, Korea Selatan dan China). Dalam rangka ketahanan energi ini, pemerintah melakukan diversifikasi energi dengan misalnya memproduksi bio-fuel yang merupakan pencampuran produk fosil dengan nabati (minyak kelapa sawit). Namun muncul kendala program ini karena saat ini harga komoditi yang menggunakan bahan baku kelapa sawit mengalami kenaikan yang luar biasa yaitu Crude Palm Oil (CPO). Akibatnya, produsen kelapa sawit menjadi gamang dalam menggunakan kelapa sawit apakah untuk digunakan sebagai bio energy atau untuk menghasilkan CPO yang ditujukan untuk ekspor. Beberapa pengamat mengatakan sebaiknya Indonesia lebih mengembangkan energy geothermal (panas bumi) yang cadangannya sangat berlimpah di Indonesia (terbesar di dunia) karena biaya investasi yang mahal untuk investasi energi pada geothermal ini akan di offset oleh turunnya subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak karena adanya peralihan penggunaan energi dari minyak ke geothermal.
4. Kebijakan sumber daya alam, lingkungan dan pertanian.
Indonesia beruntung memiliki sumber daya alam yang melimpah baik bahan tambang, hutan, pertanian, hasil laut, dan cahaya matahari yang sepanjang tahun. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat (welfare). Sejauh ini Indonesia telah memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi seperti minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, timah dan lain sebagainya. Namun pemanfaatan sumber daya alam ini membawa dampak negatif (negative externalities) terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan penghancuran bukit-bukit yang tentunya berdampak sangat negatif terhadap kondisi lingkungan. Disisi pertanian, walau banyak kemajuan yang dicatat Indonesia masih mengimpor beras, dan produk pertanian lain seperti kedele, dan hasil perkebunan (gula). Ditargetkan pada tahun 2009, Indonesia sudah dapat berswasembada beras dan gula.
Satu-satunya negeri Muslim terbesar di dunia hanyalah Indonesia. Negeri yang dikaruniai kekayaan alam yang melimpah ruah ini memaksa dunia untuk menjulukinya sebagai The Super Biodiversity State. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut (www.walhi.or.id, Hutan Indonesia Menjelang Kepunahan, 14 April 2004). Menurut buku World in Figure 2003, Penerbit The Economist,USA data kekayaan Indonesia adalah: Penghasil Biji-bijian terbesar no 6; Penghasil Teh terbesar no 6; Penghasil Kopi no 4; Penghasil Cokelat No 3; Penghasil Minyak Sawit (CPO) No 2; Penghasil Lada putih No 1. lada hitam No 2; Penghasil Puli dari buah Pala No 1; Penghasil Karet Alam No 2,Karet Sintetik No 4; Penghasil Kayu Lapis No 1; Penghasil ikan no 6; Penghasil Timah No 2; Penghasil Batu Bara No 9; Penghasil Tembaga No 3; Penghasil Minyak Bumi No 11; Penghasil Natural Gas No 6, LNG No 1; Penghasil Emas no 8 dan bahan tambang lainnya. (http://km.itb.ac.id, Arah Teknologi Kita, 26/06/2006).
Kekayaan alam itu, mestinya menjadi satu kebanggaan bagi bangsa yang berpenduduk 200 juta ini. Namun realitas ini seolah menjadi fatamorgana, ketika bangsa Indonesia hanya bisa “melongo” saat menyaksikan PT.Freeport sejak era Soeharto mengeruk kekayaan Indonesia di Papua. Menurut catatan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak 1991 hingga tahun 2002, PT Freeport memproduksi total 6.6 juta ton tembaga, 706 ton emas, dan 1.3 juta ton perak. Dari sumber data yang sama, produksi emas, tembaga, dan perak Freeport selama 11 tahun setara dengan 8 milyar US$. Sementara perhitungan kasar produksi tembaga dan emas pada tahun 2004 dari lubang Grasberg setara dengan 1.5 milyar US$ (www.walhi.or.id. 06/04/04). Kita juga melihat spesialisasi bangsa Indonesia sebagai salah satu “sarang tikus” dunia, negeri ini selama bertahun-tahun menjadi Negara terkorup no.1 di Asia, walaupun data terbaru menunjukkan Indonesia berhasil meraih “prestasi” yang lumayan, data Political and Economic Risk Consultancy (PERC), melansir hasil survei mereka terhadap 13 negara di Asia, Selasa (13/3). Posisi Indonesia digeser oleh Filipina yang tahun ini memperoleh nilai 9,40 jauh lebih buruk dibanding tahun lalu (7,80 poin). Sementara poin Indonesia berkurang dari 8,16 poin (terburuk tahun 2006) menjadi 8,03 poin. (http://tribun-timur.com, RI Tak Lagi Negara Terkorup . 14-03-2007).
Berbagai usaha telah dilakukan oleh sejumlah elemen bangsa (termasuk pemerintah) untuk membangkitkan Indonesia dari keterpurukannya. Namun, nampaknya usaha itu seolah menjadi angin lalu yang belum atau bahkan sulit untuk mewujudkan impian seluruh masyarakat Indonesia, khususnya ummat Muslim. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Akar Masalah.
a.Problem Kepemilikan.
Sistem Ekonomi Indonesia yang bercorak kapitalistik sudah mulai terasa sejak rezim Soeharto berkuasa. Pada saat itu, sejarah memang mencatat, bagaimana pertumbuhan ekonomi begitu pesat. Para analis pada saat itu mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang. Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru, ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5–10%, rupiah stabil dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang (www.wikipedia.org). Namun, pertumbuhan yang ditopang oleh utang luar negeri ini pada akhirnya mencapai bubble economic pada tahun 1998.
Semenjak corak perekonomian berubah arah menuju Kapitalistik, bahkan belakangan menjadi lebih liberal, sedikit demi sedikit berbagai asset negara dijual kepada asing dengan alasan memperbaiki kinerja dan penyelamatan APBN. Hal ini sangat nampak terutama saat Presiden Megawati memimpin negeri ini. Padahal, sudah jelas dalam UUD pasal 33 dijelaskan bahwa seluruh asset yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara dan digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sebagai contoh, PT Freeport yang sudah mengangkangi tambang emas terbesar di dunia ini, telah bercokol di Indonesia sudah lebih dari setengah abad. Pemasukan yang diperoleh Freeport McMoran dari PT Freeport Indonesia, dan PT. Indocopper Investama (keduanya merupakan perusahaan yang beroperasi di Pegunungan Tengah Papua) mencapai 380 juta dollar (hampir 3.8 trilyun) lebih untuk tahun 2004 saja. (www.walhi.or.id) Selama 3 tahun hingga tahun 2004, total pengasihan PT. Freeport kepada Republik Indonesia hanya kurang lebih dari 10-13 % pendapatan bersih di luar pajak atau paling banyak sebesar 46 juta dollar (460 milyar rupiah) (idem). Belum lagi penguasaan blok cepu oleh Exxon Mobile, di mana Indonesia benar-benar dipermalukan dengan prosentase keuntungan untuk negeri ini sebesar 0% !
Padahal, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lingkaran Survey Indonesia, Masyarakat Indonesia sebagian besar tidak setuju (69.7%) munculnya perusahaan asing yang mengelola kekeyaaan alam Indonesia. Hanya 9.7% yang setuju / sangat setuju. Alasan ketidaksetujuan, sebagian besar (32.2%) karena kekayaan alam itu berada di Indoensia sudah selayaknya kekayaan alam itu dikelola oleh perusahaan asal Indonesia.( www.lsi.co.id. 11/08/2006)
Bila saja seluruh asset ini benar-benar dikelola oleh negara, maka Insya Allah, biaya pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi sangat mungkin menjadi gratis, paling tidak murah.
Hal ini tentu terjadi, karena kesalahan dalam menempatkan kepemilikan.
b. Problem Distribusi kekayaan.
Dalam sebuah artikel khusus harian Republika dilaporkan bahwa omset tahun 1993 dari 14 konglomerat Indonesia terbesar yang tergabung dalam grup Praselya Mulya, diantaranya Om Liem (Salim Group), Ciputra (Ciputra Group), Mochtar Riady (Lippo Group), Suhargo Gondokusumo (Dharmala Group), Eka Tjipta (Sinar Mas Group) mencapai 47,2 trilyun rupiah atau 83 % APBN Indonesia tahun itu (Purnawanjati,Siddiq. Membangun Ekonomi Alternatif Pasca Kapitalisme). Ini menandakan, bahwa lebih dari 80 % perputaran uang di Indonesia, hanya berkutat pada segelintir orang saja. Sementara sisanya, terbagi ke seluruh wilayah di Indonesia dengan penduduknya sejumlah 200 juta jiwa. Maka wajar apabila kemiskinan semakin merajalela, memperbesar jurang antara si kaya dan si miskin.
c. Sistem Uang Kertas.
Salah satu penyebab utama jatuhnya perekonomian Indonesia pada tahun 1997/1998 adalah, meningkatnya nilai tukar dollar terhadap rupiah yang pada saat itu menembus angka Rp.8000 per Dollar. Akibatnya, impian Indonesia untuk menjadi Negara Industri Baru (NIB) pupus sudah. Indonesia bukan lagi menjadi negara miskin tetapi super miskin di bawah India dan setara dengan Kamboja, Kenya atau Bangladesh yang mempunyai pendapatan per kapita dibawah 300 dolar (Purnawanjati, Siddiq. Membangun Ekonomi Alternatif Pasca Kapitalisme). Belum lagi dampak dari sistem uang yang fluktuatif ini yang akan menyebabkan inflasi, sehingga harga-harga melambung tinggi terutama untuk barang kebutuhan pokok, sebagaimana yang pernah melanda Indonesia pada tahun 1997/1998.
5. Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini merupakan sektor ekonomi yang cukup tangguh terutama pada saat krisis ekonomi 1998 dimana banyak pelaku ekonomi besar bertumbangan. Beberapa program yang akan diterapkan oleh pemerintah menyangkut pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini adalah peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan dengan (i) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan akses UMKM pada sumber pembiayaan. (ii) Memperkuat sistem penjaminan kredit bagi UMKM. (iii) Mengoptimalkan pe-manfaatan dana non perbankan untuk pemberdayaan UMKM. Disamping itu akan dilakukan juga pengembangan kewirausahaan dan sumber daya manusia (SDM) dengan (i) Meningkatkan mobilitas dan kualitas SDM. (ii) Mendorong tumbuhnya kewira-usahaan yang berbasis teknologi. Hal lainnya adalah peningkatan peluang pasar produk UMKM dengan (i) Mendorong berkembangnya institusi promosi dan kreasi produk UMKM. (ii) Mendorong berkembangnya pasar tradisional dan tata hubungan dagang antar pelaku pasar yang berbasis kemitraan. (iii) Mengembangkan sistem informasi angkutan kapal untuk UMKM. (iv) Mengembangkan sinergitas pasar. Terakhir adalah reformasi regulasi dengan (i) Menyediakan insentif perpajakan untuk UMKM. (ii) Menyusun kebijakan di bidang UMKM.
Outlook Makro Ekonomi Indonesia 2011
Berbicara di SBM ITB Jakarta (15/12/2010), penasehat Presiden RI untuk masalah ekonomi, Dr Chatib Basri, mengungkapkan prospek ekonomi makro tahun 2011 dan kemungkinan risiko yang akan dihadapi.
Menurut anggota Tim Penasehat untuk IMF Asia Pasifik, risiko yang mungkin muncul pada tahun 2011 salah satunya adalah dampak dari Eropa yang relatif terbatas. Dan jika arus masuk kapital terus berkelanjutan, Dr Chatib memprediksi bahwa akan terjadi tekanan pada suplai uang. “Harga bahan pangan dapat meningkat dan harga minyak yang lebih tinggi akan terjadi pada tahun 2011,” imbuhnya.
Selain itu, Dosen Senior FE-UI menggaris-bawahi perilaku Bank Indonesia (BI). Jika BI tidak membiarkan nilai tukar mata uang asing melakukan penyesuaian, menurut Dr Chatib, neraca BI akan berada dalam kesulitan dikarenakan biaya yang diperlukan untuk melakukan sterilisasi (Foreign Exchange diinvestasikan dalam US T Bills dengan return 0% vs sterilisasi melalui SBI sebesar 6,5%). ”Jika BI menaikkan bunga, maka hal itu akan semakin mendorong arus modal masuk. Tapi jika BI tidak dapat mengelola ekspektasi inflasi, maka inflasi akan naik,” ujar mantan Deputi Menteri Keuangan untuk G-20.
Salah satu hal menarik berkaitan dengan investasi di Indonesia, menurut Dr Chatib, adalah meningkatnya penanaman modal di luar pulau Jawa dan Sumatera mencapai sekitar 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Dia juga menambahkan bahwa industri yang labour-intensive masih harus menghadapi beberapa masalah, namun industri komoditas dan pertambangan akan masih menjanjikan.
Bagaimana Forecast Ekonomi Makro 2011? Demikian kesimpulan Dr Chatib seperti dilansir tabel berikut.
6. Pelaksanaan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN.
Sebagai anggota penting ASEAN Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh organisasi yaitu pelaksanaan komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community – AEC). Beberapa langkah ke depan adalah (i) Komitmen AEC untuk Arus Barang Secara Bebas (ii) Komitmen AEC untuk Arus Jasa
Secara Bebas (iii) Komitmen AEC untuk Arus Penanaman modal Secara Bebas (iv) Komitmen AEC untuk Arus Modal Secara Bebas (v) Komitmen AEC untuk Arus Tenaga
Kerja Terampil Secara Bebas (vi) Komitmen AEC untuk Perdagangan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (vii) Komitmen AEC untuk Menuju Kawasan Ekonomi Yang Kompetitif (viii) Sosialisasi Pelaksanaan Komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
7. Infrastruktur.
Sebagaimana disinggung di depan, kondisi infrastruktur ekonomi Indonesia berada pada titik yang nadir. Kalau pada masa orde baru, kondisi infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai. Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari masa-masa sulit APBN kita yang sampai tahun 2004 lebih dikonsentrasikan kepada pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Di tahun 2009, perlu ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.
8. Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Masalah pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah ekonomi utama yang sampai saat ini belum bisa diatasi. Sampai tahun 2008, tingkat pengangguran terbuka masih berada pada kisaran 9% dari jumlah angkatan kerja atau berada pada kisaran 9 juta orang. Sebagaimana kita ketahui, bahwa terjadi perubahan patern perekonomian paska krisis dari usaha yang padat karya ke usaha yang lebih padat modal. Akibatnya pertumbuhan tenaga kerja yang ada sejak tahun 1998 s/d 2004 terakumulasi dalam meningkatnya angka pengangguran. Dilain sisi, pertumbuhan tingkat tenaga kerja ini tidak diikuti dengan pertumbuhan usaha (investasi) yang dapat menyerap keberadaannya. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia yang pada puncaknya di tahun 2004 mencapai tingkat 10% atau sekitar 11 juta orang. Untuk menangani masalah pengangguran ini pemerintah perlu memberikan fasilitas baik fiskal, perkreditan, maupun partnership untuk menciptakan usaha yang bersifat padat karya dalam rangka menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada.
Menyangkut masalah ketransmigrasian ada yang berubah pada penanganannya dibandingkan dengan masa orde baru. Kala itu program transmigrasi berjalan dengan sangat gencar dengan hasil yang bervariasi. Di satu daerah program transmigrasi berjalan baik tapi di daerah lain mengalami kegagalan, namun secara keseluruhan program transmigrasi berjalan lumayan. Paska krisis, program transmigrasi kelihatannya mati suri atau sudah hampir tidak lagi terdengar gaungnya. Apalagi sejak berlakunya otonomi daerah dimana kewenangan mengatur daerah diserahkan kepada pemerintah daerah, termasuk mengatur datangnya penduduk dari luar daerah. Saat ini tentunya perlu ada koordinasi antara pusat dengan daerah menyangkut masalah transmigrasi ini

responses to PERMASALAHAN EKONOMI DI INDONESIA

  1. Assalamu’alaikum…
    Sangat bermanfaat wacanan anda…
    Silahkan kunjungi blog saya
    http://abdurrahmanshaleh.wordpress.com/
    kasih komentar dan saran ya…
    Terimakasih…
    Wassalamu’alaikum
    arifin says: Komentar Anda sedang menunggu moderasi.

    Saya berterima kasih dengan tulisan ini, tapi saya tetap bingung dan ber-tanya2. Produk dan komoditi apa dari industri RI yang benar2 menghasilkan devisa dan menambah kekuatan ekonomi makro kita. Kalau saya melihat iklan…dijalan atau di-mana2, saya tidak melihat hasil buah tangan anak bangsa ini. Yang besar2 adalah iklan Hape…, iklan rokok dan iklan perbankan….lalu mana iklan pabrik yang memproduksi komoditi ekspor kita…[oh jamu...yah, ..dan apa lagi??] Benarkah ekonomi kita aman??? atau hanyalah dusta dan tipu muslihat para ahli2 yang membela kepentingan tertentu… mana lapangan kerja untuk publik RI…mana kekuatan ketahanan ekonomi RI… Beras impor, pakaian impor.., keperluan2 sembako kita sebagian besar impor…Lalu mana kekuatan ekspor kita..komoditi ekpor kita..??? Wah tolong mas…bahas lagi dengan lebih aktual…Maaf yah.. Saya kan bukan ahli makro atau mikro.. tapi saya merasa gundah… yang katanya kita banyak hutangnya ke LN, tapi sumber devisa untuk bisa ngumpulin uangnya gak ada… lalu gimana tuh jalan keluarnya..supaya bisa bebas hutang.. dan benar2 stop menghutang ke LN..??? Mungki denga jalan itu kita bisa sedikit2 memakmurkan rakyat… dan bisa membuat pabrik yang banyak.. sehingga kita bisa nampung tenaga2 muda yang kuat untuk membangun industri kita DN…[ Bukan industri narkoba...dan industri esek2 mas... Itumah bukan hanya haram secara agama, dan dilaknat Allah, tapi juga jelas menghancurkan generasi muda dan masa depan bangsa...] .. Terima kasih tah mas…wassalam


Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Sami Abu Zuhri, menegaskan, "Hamas dan bangsa Palestina tidak pernah takut akan pernyataan ancaman dari para pemimpin Tel Aviv."

Hamas: Bangsa Palentina Tidak Takut Ancaman Tel Aviv

Hamas: Bangsa Palentina Tidak Takut Ancaman Tel Aviv
Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Sami Abu Zuhri, menegaskan, "Hamas dan bangsa Palestina tidak pernah takut akan pernyataan ancaman dari para pemimpin Tel Aviv."
Menurut laporan ISNA, Sami Abu Zuhri, Jubir Hamas dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Ancaman ini menunjukkan bahwa serangan militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah diprogram sejak sebelumnya dan kejahatan ini muncul dari motif politik."
Sebelum ini Silvan Shalom, Wakil Perdana Menteri Zionis Israel mengatakan, "Kami tidak punya cara lain untuk menggulingkan pemerintahan Hamas, selain menyerang Jalur Gaza."
"Militer Israel tidak boleh merasa cukup dengan melakukan pengeboman terhadap terowongan-terowongan dan kawasan terbuka, tapi harus menarget dan meneror para pemimpin politik Hamas," ungkapnya.
Menurut laporan situs Pusat Informasi Palestina, Matan Vilnai, Deputi Menteri Peperangan Zionis Israel mengatakan, "Dalam perang baru militer Zionis dengan Hamas yang ada hanya masalah waktu." (irib)

Palestina Tidak Ciut Terhadap Ancaman Israel

Palestina Tidak Ciut Terhadap Ancaman Israel
Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Sami Abu Zuhri mengatakan, "Kami akan meneruskan muqawama dalam menghadapi agresi rezim Zionis Israel."
Menanggapi pernyataan Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Gabi Ashkenazi soal penembakan roket-roket anti-tank pasukan muqawama dari Jalur Gaza ke wilayah Palestina pendudukan, Abu Zuhri menandaskan, statemen Zionis Israel sebagai pembenaran atas tindakan berbahayanya terhadap Gaza.
"Faksi-faksi Palestina telah memelihara ketenangan di Jalur Gaza, namun penjajah Zionis ingin melanjutkan serangan dan perang dan mereka harus bertanggung jawab atas aksi-aksinya," tegas Abu Zuhri.
"Kami tegaskan bahwa ancaman dan agresi tidak akan mampu menciutkan nyali bangsa Palestina dan para pemimpin Hamas. Mereka akan gagal dalam mematahkan tekad bangsa Palestina," tukasnya.
Pada bagian lain pernyataannya, Abu Zuhri menuturkan, masyarakat internasional memahami tanggung jawabnya terkait tindakan-tindakan teroris Israel terhadap Jalur Gaza dan mereka perlu mencegah aksi itu.
Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan empat serangan terhadap Gaza Senin malam, melukai dua pejuang Palestina. Tiga serangan lainnya ditargetkan pada kota Khan Younis di selatan wilayah yang dikuasai Hamas itu, mencederai dua pejuang Palestina. (Irib.ir)

Israel Akui Gagal Lumpuhkan Kekuatan HAMAS

Israel Akui Gagal Lumpuhkan Kekuatan HAMAS
Invasi dan blokade Israel terhadap Gaza membuat Hamas semakin kuat dan berani menyerang kota-kota di Israel. Tidak baik bagi Israel jika harus berhadapan langsung dengan gerakan Hamas, ungkap Menteri Urusan Strategis Israel, Moshe Yaalon
Yediot Aharonot melaporkan, di akhir lawatannya ke Washington usai bertemu dengan para petinggi AS, Moshe Yaalon menyinggung perkembangan terbaru di Beitul Maqdis dan Gaza seraya mengatakan, berhadapan dengan Hamas sama sekali tidak menguntungkan Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, tentara Zionis berulang kali menggelar serangan ke Gaza. Serangan itu menggugurkan delapan syahid yang kebanyakan adalah anak-anak. Membalas serangan itu, pejuang Palestina dua hari lalu menggempur Tel Aviv dan permukiman-permukiman sekitar Gaza dengan roket dan mortir. Serangan itu membuat pemukim Zionis panik.
Seiring dengan itu, Israel dilaporkan sudah memasang sistem pertahanan anti rudal di sekitar Gaza untuk melumpuhkan roket-roket muqawama Palestina. Sebelum ini pejabat Zionis mengaku bahwa sistem pertahanan ini sudah berhasil diujicoba untuk melawan roket-roket pejuang Palestina.(irib)

Israel kembali Menelan Pukulan Mematikan

Israel kembali Menelan Pukulan Mematikan
Gerakan Jihad Islam Palestina menilai operasi gemilang kelompok muqawama di distrik Zionis Itmar, utara Tepi Barat sebagai bukti ketangguhan resistensi di kawasan. Seorang pejuang Palestina, Jumat lalu (11/3) berhasil melumpuhkan lima warga Zionis di distrik Itmar. Serangan itu sebagai jawaban atas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
Jurubicara Jihad Islam Palestina, Dawud Shihab mengatakan, "Kami mengucapkan selamat kepada pahlawan pelaksana operasi jihad tersebut. Kami tegaskan bahwa kini tidak ada lagi keraguan tentang ketahanan muqawama dan kemampuan sayap-sayapnya untuk menembus pertahanan musuh dan benteng-benteng militer mereka." Ditambahkannya, operasi pejuang Palestina itu adalah jawaban alamiah terhadap brutalitas warga pemukim Zionis terhadap rakyat Palestina."
Brigade Syuhada Al Aqsa, sayap militer Gerakan Fatah menyatakan bertanggung jawab atas operasi di distrik Zionis Itmar, yang menewaskan lima warga Israel. Mereka menilai operasi itu sebagai jawaban alamiah atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Kelanjutan gerakan anti-Zionis yang dipentaskan oleh gerakan-gerakan muqawama Palestina, merupakan bukti tekad baja bangsa tertindas itu dalam menghadapi Israel dan kemampuan kelompok pejuang dalam memukul Zionis di setiap pejuru Bumi Sejuta Syuhada tersebut.
Rakyat Palestina hampir setiap hari menghadapi kejahatan rezim Zionis Israel dan secara rutin merasakan brutalitas Zionis. Kejahatan Israel terjadi di tengah aksi bungkam dan sikap pasif lembaga-lembaga internasional. Arogansi Israel juga mendapat dukungan penuh negara-negara Barat. Dalam kondisi seperti itu, muqawama rakyat Palestina merupakan faktor defensif dalam menghadapi sadisme Zionis di kawasan.
Sementara sikap kompromi pemerintah Otorita Ramallah terhadap Israel hanya membuat rezim itu semakin brutal dalam melakukan kekerasan. Operasi muqawama Palestina juga mengindikasikan kesiapan penuh kelompok pejuang dalam melawan arogansi Israel. Kekejaman Zionis selain tidak menciutkan mental rakyat Palestina, tapi malah mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dalam menghadapi musuh bangsa-bangsa di kawasan.
Proses transformasi di tanah pendudukan adalah bukti atas kegagalan-kegagalan Israel dalam konfrontasi dengan rakyat Palestina. Eskalasi kekerasan tidak akan mampu menutupi kelemahan dan kerapuhan Zionis. (IRIB/RM/SL)

Israel Ngamuk, Bendera Hamas dan Hizbullah Berkibar di London

Israel Ngamuk, Bendera Hamas dan Hizbullah Berkibar di London
London - Sumber-sumber pemberitaan Zionis Israel menyatakan kegeramannya menyaksikan para demonstran di London, Inggris mengibarkan bendera Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Hizbullah Lebanon. Demikian dilaporkan kantor berita al-Quds Selasa (01/6) hari ini.
Menyusul aksi penyerbuan pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza yang mengakibatkan syahidnya 20 orang aktivis perdamaian dan sedikitnya 60 orang cedera, di pelbagai kota besar dunia terjadi aksi unjuk rasa anti-Zionis Israel. London adalah salah satunya.
Namun media-media pemberitaan Zionis Israel tidak dapat menyembunyikan kegeramannya setelah menyaksikan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah.
Sebagaimana dilaporkan situs Palestine Today, warga Inggris yang ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Zionis Israel di London mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah. Mereka yang hadir mengutuk aksi kejahatan Zionis Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza.
Sumber ini menyebutkan para pegawai Kedubes Zionis Israel telah terlebih dahulu meninggalkan gedung sebelum para pengunjuk rasa tiba.(irib)




Tutupi Skandal, Ordo Katolik AS Berikan 166 Juta Dolar.

Tutupi Skandal, Ordo Katolik AS Berikan 166 Juta Dolar

Tutupi Skandal, Ordo Katolik AS Berikan 166 Juta Dolar
Cabang ordo Jesuit dari Gereja Katolik Roma di Pasifik Barat Laut setuju membayarkan dana $166 juta untuk menyelesaikan klaim skandal pelecehan seksual para pastor terhadap ratusan anak-anak penduduk asli Amerika dan Alaska yang dilecehkan di di lima negara bagian AS.
Keputusan pada hari Jumat (25/3) tersebut merupakan bentuk pemaksaan pembayaran oleh Serikat Yesus di Provinsi Oregon dan merupakan bagian dari sebuah kesepakatan untuk menyelesaikan kasus kebangkrutannya yang telah berusia dua tahun.
Para pengacara korban-korban mengatakan bahwa dana tersebut merupakan jumlah uang terbesar yang pernah dibayarkan sebuah ordo religius Katolik seperti Jesuit.
Provinsi Oregon merupakan cabang barat laut dari ordo Jesuit Roma dan meliputi Oregon,Washington, Alaska, Idaho, dan Montana.
Sebagian besar korban merupakan penduduk asli Amerika dari desa-desa pribumi Alaska atau kawasan Indian di Pasifik Barat Daya. Saat masih anak-anak, mereka dilecehkan secara prikologis oleh para misionaris Jesuit di negara bagian-negara bagian tersebut pada tahun 1940-an hingga 1990-an, demikian kata para pengacara pihak penggugat.
"Uang dalam jumlah berapa pun tidak bisa mengembalikan masa kecil yang hilang, budaya yang hancur, atau iman yang terkoyak," kata Blaine Tamaki, seorang pengacara yang membela sekitar 90 orang korban.
"Kesepakatan itu membenarkan bahwa Jesuit mengkhianati kepercayaan ratusan orang anak yang diserahkan dalam pengawasan mereka," kata Tamaki.
"Tokoh-tokoh keagamaan itu mestinya bertanggung jawab melindungi anak-anak, tapi mereka malah memerkosa dan mencabuli anak-anak itu," tambah sang pengacara.
Ordo Jesuit di Provinsi Oregon mengatakan, dana $166,1 juta tersebut akan dibayarkan melalui sebuah yayasan untuk menyelesaikan sekitar 524 klaim pelecehan di lima negara bagian.
Rebecca Rhoades, pengacara lain korban pelecehan Jesuit di kawasan yang sama, mengatakan bahwa negosiasi untuk mencapai kesepakatan itu betul-betul dimulai pada Oktober 2010 dan dirampungkan pekan ini.
Rhoades mengatakan bahwa kesepakatan yang telah disetujui semua pihak itu akan diberikan kepada Pengadilan Kebangkrutan AS di Portland, Oregon, pada 29 Maret mendatang.
Jesuit mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 pada Februari 2009 saat proses pengadilan terkait klaim pelecehan seksual menggunung.
Dalam kesepakatan itu, Serikat Yesus di Provinsi Oregon juga akan meminta maaf kepada para korban.
Ordo itu sebelumnya mengatakan bahwa jika mereka membayar klaim pelecehan, maka mereka akan bangkrut.
"Ini adalah hari perhitungan dan keadilan," kata Clarita Vargas, yang bersama dua orang saudara perempuannya mengklaim dilecehkan oleh seorang pastor di sebuah sekolah Jesuit untuk anak-anak penduduk asli di Washington, seperti dikutip Associated Press.
"Jiwa saya terluka dan hal ini membuatnya jadi lebih baik," tambah Vargas.
Sebagian besar tuduhan pelecehan terjadi di kawasan tinggal penduduk asli dan di desa-desa terpencil, tempat ordo tersebut dituding membuang para pastor bermasalah. Pembayaran tersebut merupakan salah satu yang terbesar hingga saat ini dalam serangkaian skandal pelecehan yang melibatkan Gereja Katolik.(SMcom).

AS Lindungi Vatikan Atas Kasus Pelecehan Seksual

AS Lindungi Vatikan Atas Kasus Pelecehan Seksual
Pemerintahan Presiden Barack Obama menunjukkan keberpihakannya pada Vatikan terkait tuntutan hukum terhadap Vatikan atas kasus-kasus pelecehan seksual di dalam gereja-gereja Katolik. Pemerintah AS menyatakan bahwa Tahta Suci kebal dari segala bentuk tuntutan hukum di AS.
Pemerintahan Obama menegaskan hal tersebut, setelah Mahkamah Agung AS mendesak agar Gedung Putih segera mengumumkan sikapnya atas gugatan hukum terhadap Vatikan yang dilakukan seorang korban kasus pedofilia di sebuah gereja Katolik di Oregon.
Pemerintah AS mengacu pada hukum federal tahun 1976 dalam mengambil keputusan untuk berpihak pada Vatikan. Berdasarkan Undang-Undang "Foreign Sovereign Immunities Act", pemerintah AS dikenakan batasan tertentu terkait gugatan terhadap kedaulatan negara lain yang diajukan warga negara AS.
Undang-Undang tersebut menempatkan posisi Paus Benediktus XVI, pimpinan umat Katolik se-dunia setaraf dengan kepala negara.
Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan Oregon pada tahun 2002, penggugat menyatakan bahwa Vatikan harus bertanggung jawab karena memindahkan pendeta yang mengidap pedofilia ke negara bagian AS itu, padahal Vatikan sudah memiliki catatan bahwa pendeta yang bersangkutan pernah tersandung tuduhan pelecehan anak di bawah umur di Irlandia dan Chicago.
Gugatan terhadap Vatikan juga diajukan warga negara AS di Kentucky dan Wisconsin. Gugatan hukum itu menuding para uskup berkonspirasi menutupi kasus-kasus pedofilia yang dilakukan sejumlah pendetanya.
Vatikan sejauh ini menolak bertanggung jawab atas tuduhan-tuduhan tersebut, dengan alasan para uskup yang bertugas di wilayah AS secara teknis tidak dipekerjakan oleh Vatikan.

Vatikan Tidak Terima Penggeberekan Polisi Belgia yang Cari Bukti Skandal Seks

Vatikan Tidak Terima Penggeberekan Polisi Belgia yang Cari Bukti Skandal Seks
Vatikan kembali mengkritik polisi Belgia untuk penggerebekan mereka yang dilakukan dalam mencari bukti adanya pelecehan seks anak yang dilakukan oleh para pastur Katolik, dan menyebut aksi penggerebekan tersebut mirip dengan metode pada era komunis.
Pejabat Vatikan membuat pernyataan itu pada hari Sabtu kemarin (26/6) dalam menanggapi serangan yang dilakukan oleh polisi Belgia pada hari Kamis lalu.
Keuskupan Agung Belgia telah mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum atas serangan polisi itu, AFP melaporkan.
Pada hari Kamis, polisi Belgia menggerebek rumah dan kantor mantan mantan Uskup Agung Godfried Danneels, mengambil dokumen dan komputer pribadinya. Polisi dan jaksa tidak mengatakan apakah Danneels diduga melakukan penyalahgunaan seksual atau hanya memiliki catatan yang berkaitan dengan tuduhan terhadap orang lain.
Seorang pejabat senior Vatikan mengatakan terkait dengan penahanan uskup itu adalah sesuatu yang serius dan sulit dipercaya dan membandingkannya dengan praktek-praktek rezim komunis.
"Ini sangat keterlaluan dan fakta yang sangat serius," kata Kardinal Tarcisio Bertone, sekretaris negara Vatikan, menyatakan pada hari Sabtu kemarin. Berbicara di sela-sela konferensi di Roma, Bertone juga mengeluh bahwa para uskup menyelenggarakan konferensi selama sembilan jam tanpa makanan atau minuman.
"Tidak ada preseden, bahkan di rezim komunis," kata Bertone, kantor berita Italia melaporkan.
Vatikan telah memanggil Duta Besar Belgia untuk Tahta Suci untuk menyampaikan rasa tidak senang mereka atas sikap polisi Belgia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Bertone pada Jumat lalu, Vatikan mengatakan heran dan marah, seperti dilaporkan Associated Press.(eramuslim)


Operation Enduring Freedom: U.S. Fatalities In and Around Afghanistan

Operation Enduring Freedom: U.S. Fatalities In and Around Afghanistan

http://www.icasualties.org/OEF/ByTheatre.aspx

Coalition Military Fatalities By Year and Month

CoalitionU.S.
YearJanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDecTotal
200100000000035412
2002101315101303151870
2003471223724268158
2004112339524487260
200523619429233121074131
200611713517221929381794191
20072181020252429342415229232
200814720142346304637191227295
2009252528142738767770743235521
20104353393451103887957655841711
2011323833000000000103


Total Fatalities: 1436
Includes Fatalities that occurred in Afghanistan, Pakistan, and Uzbekistan.
This total also includes service members who died from wounds received in Afghanistan, Pakistan, and Uzbekistan(click Tab to view details).


Afghanistan: 1375Pakistan: 15Uzbekistan: 1Died of Wounds: 45
DateNamePlace of DeathBranch
3-29-2011Burgess, Bryan A.29 at Bagram AirfieldArmy
3-29-2011Feldhaus, Dustin J.29 at Bagram AirfieldArmy
3-29-2011Faulkner, Jeremy eastern AfghanistanArmy
3-26-2011Ross, Justin D.HelmandArmy
3-23-2011Filpi III, Vincent A.AfghanistanNavy
3-22-2011Gire, Joshua S.LogarArmy
3-22-2011Mahr, Michael C.LogarArmy
3-20-2011Malachowski, James M.HelmandMarine
3-19-2011Acosta, Rudy A.KandaharArmy
3-19-2011Mickler Jr., Donald R.KandaharArmy
3-19-2011McDaniel, Mecolus C.KhowstArmy
3-17-2011Meis, Christopher S.HelmandMarine
3-16-2011Tompkins, Travis M.LogarArmy
3-12-2011Rodriguez, Arturo E.PaktikaArmy
3-12-2011Park, DaehanWardakArmy
3-11-2011Harper, Andrew M.KandaharArmy
3-11-2011Muller, Ian M.HelmandMarine
3-10-2011Trueblood, Eric S.KandaharArmy
3-09-2011Wade, Andrew P.Kunduz Army
3-09-2011Buffalo, Loren M.Kandahar Army
3-08-2011Johnson, Kalin C.KandaharArmy
3-05-2011Wells, Mark C.HelmandArmy
3-04-2011Stanton, Jordan R.HelmandMarine
3-03-2011Weaver, Jason M.KandaharArmy