Hamas: Bangsa Palentina Tidak Takut Ancaman Tel Aviv
Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Sami Abu Zuhri, menegaskan, "Hamas dan bangsa Palestina tidak pernah takut akan pernyataan ancaman dari para pemimpin Tel Aviv."
Menurut laporan ISNA, Sami Abu Zuhri, Jubir Hamas dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Ancaman ini menunjukkan bahwa serangan militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah diprogram sejak sebelumnya dan kejahatan ini muncul dari motif politik."
Sebelum ini Silvan Shalom, Wakil Perdana Menteri Zionis Israel mengatakan, "Kami tidak punya cara lain untuk menggulingkan pemerintahan Hamas, selain menyerang Jalur Gaza."
"Militer Israel tidak boleh merasa cukup dengan melakukan pengeboman terhadap terowongan-terowongan dan kawasan terbuka, tapi harus menarget dan meneror para pemimpin politik Hamas," ungkapnya.
Menurut laporan situs Pusat Informasi Palestina, Matan Vilnai, Deputi Menteri Peperangan Zionis Israel mengatakan, "Dalam perang baru militer Zionis dengan Hamas yang ada hanya masalah waktu." (irib)
Palestina Tidak Ciut Terhadap Ancaman Israel
Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Sami Abu Zuhri mengatakan, "Kami akan meneruskan muqawama dalam menghadapi agresi rezim Zionis Israel."
Menanggapi pernyataan Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Gabi Ashkenazi soal penembakan roket-roket anti-tank pasukan muqawama dari Jalur Gaza ke wilayah Palestina pendudukan, Abu Zuhri menandaskan, statemen Zionis Israel sebagai pembenaran atas tindakan berbahayanya terhadap Gaza.
"Faksi-faksi Palestina telah memelihara ketenangan di Jalur Gaza, namun penjajah Zionis ingin melanjutkan serangan dan perang dan mereka harus bertanggung jawab atas aksi-aksinya," tegas Abu Zuhri.
"Kami tegaskan bahwa ancaman dan agresi tidak akan mampu menciutkan nyali bangsa Palestina dan para pemimpin Hamas. Mereka akan gagal dalam mematahkan tekad bangsa Palestina," tukasnya.
Pada bagian lain pernyataannya, Abu Zuhri menuturkan, masyarakat internasional memahami tanggung jawabnya terkait tindakan-tindakan teroris Israel terhadap Jalur Gaza dan mereka perlu mencegah aksi itu.
Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan empat serangan terhadap Gaza Senin malam, melukai dua pejuang Palestina. Tiga serangan lainnya ditargetkan pada kota Khan Younis di selatan wilayah yang dikuasai Hamas itu, mencederai dua pejuang Palestina. (Irib.ir)
Israel Akui Gagal Lumpuhkan Kekuatan HAMAS
Invasi dan blokade Israel terhadap Gaza membuat Hamas semakin kuat dan berani menyerang kota-kota di Israel. Tidak baik bagi Israel jika harus berhadapan langsung dengan gerakan Hamas, ungkap Menteri Urusan Strategis Israel, Moshe Yaalon
Yediot Aharonot melaporkan, di akhir lawatannya ke Washington usai bertemu dengan para petinggi AS, Moshe Yaalon menyinggung perkembangan terbaru di Beitul Maqdis dan Gaza seraya mengatakan, berhadapan dengan Hamas sama sekali tidak menguntungkan Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, tentara Zionis berulang kali menggelar serangan ke Gaza. Serangan itu menggugurkan delapan syahid yang kebanyakan adalah anak-anak. Membalas serangan itu, pejuang Palestina dua hari lalu menggempur Tel Aviv dan permukiman-permukiman sekitar Gaza dengan roket dan mortir. Serangan itu membuat pemukim Zionis panik.
Seiring dengan itu, Israel dilaporkan sudah memasang sistem pertahanan anti rudal di sekitar Gaza untuk melumpuhkan roket-roket muqawama Palestina. Sebelum ini pejabat Zionis mengaku bahwa sistem pertahanan ini sudah berhasil diujicoba untuk melawan roket-roket pejuang Palestina.(irib)
Israel kembali Menelan Pukulan Mematikan
Gerakan Jihad Islam Palestina menilai operasi gemilang kelompok muqawama di distrik Zionis Itmar, utara Tepi Barat sebagai bukti ketangguhan resistensi di kawasan. Seorang pejuang Palestina, Jumat lalu (11/3) berhasil melumpuhkan lima warga Zionis di distrik Itmar. Serangan itu sebagai jawaban atas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
Jurubicara Jihad Islam Palestina, Dawud Shihab mengatakan, "Kami mengucapkan selamat kepada pahlawan pelaksana operasi jihad tersebut. Kami tegaskan bahwa kini tidak ada lagi keraguan tentang ketahanan muqawama dan kemampuan sayap-sayapnya untuk menembus pertahanan musuh dan benteng-benteng militer mereka." Ditambahkannya, operasi pejuang Palestina itu adalah jawaban alamiah terhadap brutalitas warga pemukim Zionis terhadap rakyat Palestina."
Brigade Syuhada Al Aqsa, sayap militer Gerakan Fatah menyatakan bertanggung jawab atas operasi di distrik Zionis Itmar, yang menewaskan lima warga Israel. Mereka menilai operasi itu sebagai jawaban alamiah atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Kelanjutan gerakan anti-Zionis yang dipentaskan oleh gerakan-gerakan muqawama Palestina, merupakan bukti tekad baja bangsa tertindas itu dalam menghadapi Israel dan kemampuan kelompok pejuang dalam memukul Zionis di setiap pejuru Bumi Sejuta Syuhada tersebut.
Rakyat Palestina hampir setiap hari menghadapi kejahatan rezim Zionis Israel dan secara rutin merasakan brutalitas Zionis. Kejahatan Israel terjadi di tengah aksi bungkam dan sikap pasif lembaga-lembaga internasional. Arogansi Israel juga mendapat dukungan penuh negara-negara Barat. Dalam kondisi seperti itu, muqawama rakyat Palestina merupakan faktor defensif dalam menghadapi sadisme Zionis di kawasan.
Sementara sikap kompromi pemerintah Otorita Ramallah terhadap Israel hanya membuat rezim itu semakin brutal dalam melakukan kekerasan. Operasi muqawama Palestina juga mengindikasikan kesiapan penuh kelompok pejuang dalam melawan arogansi Israel. Kekejaman Zionis selain tidak menciutkan mental rakyat Palestina, tapi malah mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dalam menghadapi musuh bangsa-bangsa di kawasan.
Proses transformasi di tanah pendudukan adalah bukti atas kegagalan-kegagalan Israel dalam konfrontasi dengan rakyat Palestina. Eskalasi kekerasan tidak akan mampu menutupi kelemahan dan kerapuhan Zionis. (IRIB/RM/SL)
Israel Ngamuk, Bendera Hamas dan Hizbullah Berkibar di London
London - Sumber-sumber pemberitaan Zionis Israel menyatakan kegeramannya menyaksikan para demonstran di London, Inggris mengibarkan bendera Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Hizbullah Lebanon. Demikian dilaporkan kantor berita al-Quds Selasa (01/6) hari ini.
Menyusul aksi penyerbuan pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza yang mengakibatkan syahidnya 20 orang aktivis perdamaian dan sedikitnya 60 orang cedera, di pelbagai kota besar dunia terjadi aksi unjuk rasa anti-Zionis Israel. London adalah salah satunya.
Menyusul aksi penyerbuan pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza yang mengakibatkan syahidnya 20 orang aktivis perdamaian dan sedikitnya 60 orang cedera, di pelbagai kota besar dunia terjadi aksi unjuk rasa anti-Zionis Israel. London adalah salah satunya.
Namun media-media pemberitaan Zionis Israel tidak dapat menyembunyikan kegeramannya setelah menyaksikan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah.
Sebagaimana dilaporkan situs Palestine Today, warga Inggris yang ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Zionis Israel di London mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah. Mereka yang hadir mengutuk aksi kejahatan Zionis Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza.
Sumber ini menyebutkan para pegawai Kedubes Zionis Israel telah terlebih dahulu meninggalkan gedung sebelum para pengunjuk rasa tiba.(irib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar