Senin, 21 Maret 2011

"Rentan Bunuh Karakter SBY, Wikileaks Itu Seksi Sekali" >>>Tren Bom, Upaya Agar Bantuan Asing Terus Mengalir ke RI??? >>> Kungkungan Ekonomi Vs Bahaya Masa Depan Seret SBY Dalam Dilema??? Yah... cara2 Pemerintahanpun dalam berbagai aspek pelaksanaan terdapat berbagai akal2an agar tetap menjadi kondusif.... Memang paling sulit, kalau diminta terbuka dan transparan..Biasanya slogan saja... kalau ingin sungguh2 .Ini butuh keberanian... bukan hanya jiwa yang jujur....saja... Tetapi bagi dunia Liberal... apapun sah2 saja selama anda adalah Pemenang....Hmmh... Tidak ada faktor keteladanan dan menjadi Bapak bangsa...???

"Rentan Bunuh Karakter SBY, Wikileaks Itu Seksi Sekali"

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Aksi teror bom dinilai telah menganggu ketenangan dan menimbulkan keresahan rakyat. Presiden SBY diminta mengambil tindakan konkret dalam rangka mengembalikan rasa aman masyarakat.
"Pemerintah harus mengembalikan hak rasa aman kepada rakyat. Maka, presiden harus menggunakan semua potensi kekuatan negara untuk menghentikan teror bom yang melanda berbagai kota beberapa hari belakangan ini," ujar anggota Komisi III DPR dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo.

Bambang meminta Presiden SBY mengerahkan intelijen untuk melacak motif teror bom buku yang meresahkan warga. Presiden diminta menggerakkan Kepolisian untuk mencegah menyebarkan teror serupa.

"Kalau presiden saja tidak bisa memberi indikasi apa pun tentang motif teror itu, berarti informasi dari intelijen kepada presiden pun amat minim. Kalau teror itu meluas ke berbagai kota, bisa disimpulkan bahwa Polri keteteran dalam upaya menghentikan teror itu," tutur Bambang.

Kalau teror bom sekarang tak segera dihentikan, menurut Bambang, konsekuensi logis yang akan dihadapi presiden cukup beragam. Antara lain, Bambang menuturkan, rakyat akan menilai pemerintahan SBY gagal menjaga dan mengendalikan ketertiban umum, tak mampu memberi rasa aman kepada rakyat dan gagal menjaga stabilitas nasional.

"Citra negara pun akan rusak di mata internasional. Dan paling berbahaya jika rakyat tak bisa lagi menoleransi lemahnya kepemimpinan nasional saat ini dan menilai apa yang terjadi saat ini adalah upaya pengalihan isu dari serangan opini negatif wikileaks yang dikutip media asing," tandasnya.

Sementara itu, Angkatan Muda Demokrat (AMD), sebuah Ormas pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pernyataan pengurus LSM tertentu yang menyebutkan bahwa teror bom yang terjadi akhir-akhir ini sebagai upaya pengalihan isu.

Wakil Ketua umum AMD Boyke Novrizon di Jakarta, mengatakan, pernyataan pengurus LSM tersebut adalah tidak mendasar, tidak benar dan tidak bermoral, karena bagaimana mungkin seorang SBY sebagai Presiden Indonesia mampu dan tega melakukan teror bom serta mengorbankan putra putri terbaik negeri ini atas kepentingan pribadi.

Boyke menjelaskan, sangat ironis, sebagai seorang pribadi yang memiliki kajian serta kemampuan intelektual yang tinggi, pengurus LSM tersebut mampu melakukan sebuah tuduhan yang tidak benar kepada seorang presiden. Tuduhannya pun tanpa dasar yang kuat serta tidak dapat dipertanggungjawabkan secara valid, ujarnya.

"Saya mengajak tokoh LSM itu untuk dapat berfikir jernih dan obyektif tanpa tendensius, tidak melakukan fitnah serta tuduhan yang tak mendasar kepada Presiden. Jangan pula memanfaatkan peristiwa teror bom sebagai sarana untuk mencari sensasi serta untuk memperkenalkan diri kepada publik," katanya.

Boyke menambahkan, seorang tokoh LSM seharusnya belajar memberikan pandangan serta analisa yang terukur tanpa membabi buta. "Jadikanlah diri anda sebagai contoh keteladanan kepada masyarakat, jangan mengkerdilkan diri," katanya.

Menurut Boyke, berita tentang wikileaks teramat seksi sekali sehingga dapat dikemas menjadi sebuah cerita politik yang memiliki motif melakukan pembunuhan karakter politik terhadap SBY.

"Pembenaran berita wikileaks itu belum dapat dibuktikan. Tetapi sudah banyak pihak-pihak yang memanfaatkan serta mencari sensasi lewat berita ini dengan tujuan dan kepentingan diri sendiri tanpa terlebih dahulu mencari tahu pembuktian nyata yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya," demikian Boyke. (fn/dt/ant) www.suaramedia.com

Tren Bom, Upaya Agar Bantuan Asing Terus Mengalir ke RI?

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Baasyir kembali menuding Densus 88 Antiteror Polri, sebagai perusak suasana dengan membuat isu teror bom buku sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu mengatakan, teror bom bertujuan menutupi kebobrokan pemerintah yang saat ini menjadi sorotan tajam.

"Tidak mungkin memerjuangkan Islam pakai bom-bom. Saya menduga, menduga lho ya, bom-bom ini dilakukan oleh Densus. Bom-bom ini untuk mengalihkan isu kebobrokan pemerintah," kata Baasyir usai jeda salat Zuhur di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011).

Selain itu, Ba'asyir menilai teror bom sengaja dilakukan untuk menciptakan iklim tidak aman. Alhasil, kata Ba'asyir, bantuan asing mengalir ke Indonesia.

"Kedua, ini sengaja dibuat supaya kelihatan Indonesia tidak aman dari teroris. Kalau aman dari teroris, dolar-dolar tidak mengalir ke Indonesia," pungkasnya. (fn/ok/dt) www.suaramedia.com
 

Dari "Bom" Komik Hingga Sayur Kian Bikin Paranoid Masyarakat

CIANJUR (Berita SuaraMedia) - Tim Gegana Kepolisian Daerah Jabar yang turun ke lokasi penemuan benda diduga bom di Stasiun Kereta Api Cianjur, Senin (21/3) pukul 22.30 WIB, memastikan benda tersebut berisi enam buah komik yang dililit kawat.

Sebelumnya tim gegana, sempat memperluas garis polisi yang terpasang di lokasi penemuan benda mencurigakan tersebut, hingga radius 50 meter.

Ratusan warga yang terus bertambah jumlahnya pun diminta menjauh dari lokasi penemuan, guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Namun selang puluhan menit, tim gegana menyerahkan tempat kejadian perkara (TKP) ke tim Identifikasi Polres Cianjur. Tim Gegana sempat memastikan isi kotak mencurigakan tersebut tidak berbahaya.

Kapolres Cianjur AKjun Komisaris Besar Polisi Djoko Hariutomo, membenarkan bahwa isi kotak mencurigakan tersebut bukan bom, melainkan enam buah komik anak-anak. Salah satu komik berjudul "Detektif Conan".

Meskipun tidak menemukan benda berbahaya, lokasi sempat dijaga ketat puluhan aparat dari Polres Cianjur dan Brimob Bogor. Kapolres mengimbau masyarakat Cianjur tetap waspada.

Kapolres membantah jika penemuan tersebut berkaitan dengan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Cianjur, yang sedang berlangsung.

"Mungkin ini perbuatan orang iseng atau memang sengaja meninggalkan buku komik tersebut. Namun sebagai antisipasi, ini sebuah kewajaran dan tidak ada kaitannya dengan PSU," tandasnya.

Seperti diberitakan, sebelumnya beberapa orang warga sekitar stasiun merasa curiga dengan temuan kotak berukuran sedang yang terbungkus kertas padi, sekitar 50 meter dari Stasiun Cianjur.

Kecurigaan warga bertambah saat mencoba menyobek bungkusan dan menemukan sejumlah kabel tembaga di dalamnya. Warga  memberitahukan temuan tersebut pada petugas stasiun.

Dadan Hamdan, Pimpinan Perjalanan Kereta Api, Stasiun Cianjur, yang mendapat laporan tersebut, melanjutkannya ke Mapolres Cianjur.

"Awalnya kami pikir barang tersebut milik penumpang yang tertinggal. Namun ketika melihat ada kabel di dalamnya kami merasa curiga dan melaporkan temuan tersebut ke Mapolres Cianjur," katanya.

Sebelumnya, untuk kali kedua warga Depok dihebohkan dengan isu teror bom yang saat ini tengah menjadi tren di berbagai daerah di Indonesia. Malam ini lokasi ancaman teror bom terjadi di Pasar PAL Tugu, Cimanggis, Depok.

Sekira pukul 20.30 WIB, seorang pedagang kelontong, Siman mengaku mendapatkan paket sebanyak dua kardus mencurigakan di depan warung miliknya di dalam pasar. Dia curiga karena saat ditinggalkan satu jam sebelumnya, kardus tersebut belum ada di depan warungnya.

Namun tiba–tiba, saat dia kembali melihat dua paket besar dibungkus dengan sampul cokelat berada di depan warungnya. Dia pun takut untuk membuka dan melaporkan hal itu pada polisi. “Saya takut, karena sekarang marak isu teror bom, jangan–jangan bom. Karena seumur–umur saya tidak pernah dapat kiriman paket seperti itu, tidak ada pengirimnya, saya balik lagi karena ada yang ketinggalan,” katanya di lokasi.

Saat dibuka polisi, ternyata tak ada bom, namun hanya ada sayur mayur di dalam kardus paket yang semula dicurigai tersebut. Paket tersebut ternyata berisi sayur katuk.

Padahal petugas polisi gabungan dari Polres Depok maupun Polsek Cimanggis sudah meluncur ke lokasi untuk memastikan hal tersebut. Sebelumnya terdapat pula paket mencurigakan di Sukmajaya Depok di rumah seorang warga yang ternyata hanya berisi cassing telepon genggam.

Sementara itu, sebuah paket mencurigakan mendarat di Pengadilan Agama Semarang, Jawa Tengah. Bingkisan yang diduga berisi bom itu ditujukan bagi Kepala PA Semarang Jasirudin.

Pendeteksi logam berbunyi saat didekati ke paket. Kecurigaan petugas bertambah karena tidak ada alamat pengirim yang jelas. Selang satu jam, tim Gegana Kepolisian Daerah Jateng mengamankan lokasi.

Paket kemudian diledakkan. Tidak ada satu pun benda berbahaya di dalamnya. Paket hanya berisi tumpukan buku, foto, serta surat aduan suatu kasus. (fn/mtv/ok/lp) www.suaramedia.com
 

Kungkungan Ekonomi Vs Bahaya Masa Depan Seret SBY Dalam Dilema

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, kedamaian dan ketentraman bangsa dan negara Indonesia telah ternodai oleh aksi sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Dalam beberapa hari belakangan ini, kedamaian dan ketentraman yang kita jaga telah dinodai oleh mereka yang tak bertanggung jawab," katanya saat memberikan sambutan pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933 di Jakarta, Senin malam. Presiden mengemukakan, rangkaian aksi teror yang dikemas dalam buku yang dipaketkan ini telah membuat masyarakat resah dan saling mencurigai.

Ia menandaskan masyarakat tidak boleh dibiarkan takut sehingga aparat keamanan harus secepatnya menangkap pelakunya.

"Kita tidak boleh membiarkan negeri kita menjadi tanah petualangan, kemurkaan dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Presiden juga mengajak umat Hindu agar terus meningkatkan pengendalian diri agar ketenangan dan kedamaian bisa tercipta di Tanah Air.

"Ajakan ini juga berlaku bagi seluruh umat beragama di Indonesia," katanya pada acara yang dihadiri pula oleh banyak pejabat teras, diantaranya Wapres Boediono, Ketua MPR Taufiq Kiemas  dan Ketua DPD Irman Gusman.

Sebelumnya, rancangan peraturan pemerintah tentang rokok yang isinya dengan tegas mencantumkan pelarangan iklan, promosi, dan sponsor produk mengandung tembakau belum juga disahkan. Padahal, korban rokok sudah berjatuhan dan banyak diderita kaum marjinal.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat, berdasarkan hasil survei pada tahun 2007, sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga dunia setelah China dan India sebagai negara dengan penduduk paling banyak mengonsumsi rokok.
"Dari 80 juta perokok aktif di Indonesia, 75 persen adalah orang miskin. Rokok menduduki skala prioritas kedua setelah beras," ujar Sudaryatmo, Pengurus Harian YLKI.
YLKI menilai, pemerintah dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan kunci dari segudang permasalahan yang disebabkan oleh rokok. Namun, Sudaryatmo menambahkan, bicara soal regulasi tembakau, ada dua kubu yang saling berhadapan, yakni kubu ekonomi dan kesehatan.
"Dalam konteks internasional di banyak negara, ini sudah dimenangkan kubu kesehatan. Namun dalam konteksnya di Indonesia, karena secara ekonomi rokok memberikan kontribusi, situasi ini membuat tarik-menarik antara kubu kesehatan dan kubu ekonomi," ungkapnya.
Sudaryatmo menilai Presiden lebih pro-ekonomi dibandingkan kesehatan. Hal ini menurutnya terlihat saat Presiden turut meresmikan pabrik rokok di Pacitan. "Kuncinya ada di SBY, apa dia bisa keluar dari kungkungan penjara ekonomi atau dia lebih berpikir bahaya masa depan bagi generasi yang akan datang," tutupnya.
Diketahui, sampai saat ini pemerintah dan DPR telah merampungkan pembahasan rancangan peraturan pemerintah tentang tembakau. Perundang-undangan itu telah memasuki tahap finalisasi dan sudah sampai pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk segera disahkan.
Sementara itu, pengamat politik Yudi Latief menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak ubahnya sutradara sinetron. Yudi mengemukakan hal itu terkait belum adanya pernyataan resmi Presiden Yudhoyono tentang maraknya teror bom buku belakangan ini.
"Presiden Yudhoyono mirip sutradara sinetron Indonesia yang pandai menata episode. Untuk memperpanjang jam tayang, logika kisah tidak penting. Yang penting bisa berakhir pada 2014," kata Yudi di sela-sela acara Mimbar Bebas di kampus Universitas Sayta Negara Indonesia, Jakarta Selatan.
Direktur Eksekutif Reform Institute ini mengemukakan, hal tersebut berbeda saat pengeboman di Ritz-Carlton (Mega Kuningan). "Saat itu Presiden langsung mengeluarkan kecaman, bahkan sudah sampai menunjuk pihak tertentu di balik pengeboman. Demikian pula saat penggerebekan gembong teroris dr Azhari dan Noordin M Top, Presiden mengeluarkan pernyataan resmi," tuturnya.
Yudi menduga ada tanda-tanda pembiaran agar isu bom buku ini tetap menjadi perhatian masyarakat. Menurutnya, strategi ini adalah cara bertahan penguasa dan mengalihkan tekanan yang dihadapi pemerintah dari masyarakat.
Menurut Yudi, pemerintah sedang menghadapi delegitimasi serius, baik di level internasional maupun nasional. Ia menjabarkan, di level internasional, citra pemerintahan sedang terpuruk oleh bocoran WikiLeaks yang diberitakan dua media Australia. "Apalagi kabar itu diangkat saat Wapres Boediono sedang melawat ke Australia. Itu (momentum yang dipilih) tentu ada maksud khusus dan benar-benar menampar pemerintahan Yudhoyono," tutur Yudi.
Di level nasional, kata Yudi, pemerintahan Yudhoyono sedang menghadapi delegitimasi terkait pernyataan pemerintahan gagal yang disampaikan tokoh-tokoh lintas agama.
"Pada level politik, ditariknya kembali dua partai politik yang dinyatakan akan didepak dari koalisi pemerintahan jelas memunculkan keraguan baru atas ketegasan Yudhoyono. Selain itu, ada pihak-pihak, yang sebelumnya telah didekati sebagai calon pengganti, pasti memiliki ketidakpuasan tertentu," papar Yudi. (fn/ant/k2m) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar