Kongres PSSI Ricuh
Wakil AFC dan FIFA yang telah diundang langsung meninggalkan lokasi.
Sabtu, 26 Maret 2011, 20:39 WIB
Marco Tampubolon, Zika Zakiya VIVAnews - Kericuhan mewarnai Kongres PSSI yang digelar di Ballroom Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 26 Maret 2011. Puluhan pengurus daerah PSSI yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) dan tidak mendapat tanda peserta Kongres, memaksa masuk ke ruang sidang yang berada di lantai 3.
Insiden ini bermula saat salah satu perwakilan KPPN menemui pantia yang berada di lantai 5 Hotel Premiere. Pria yang belakangan diketahui bernama Edi Pontoh itu ingin meminta ID Card bagi anggota KPPN.
Namun, permintaan itu ditolak oleh pantia. Selanjutnya, Edi yang merupakan Pengurus Cabang Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, turun dan menemui anggota KPPN lain yang berada di lantai 3.
"Kami akan masuk tanpa udangan," teriak Edi saat berada di depan pintu masuk ballroom.
Namun, permintaan itu ditolak oleh pantia. Selanjutnya, Edi yang merupakan Pengurus Cabang Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, turun dan menemui anggota KPPN lain yang berada di lantai 3.
"Kami akan masuk tanpa udangan," teriak Edi saat berada di depan pintu masuk ballroom.
Anggota KPPN lalu berkumpul tepat di depan pintu masuk. Mereka memaksa masuk. Aksi itu sempat ditahan beberapa anggota Brimob yang berjaga. Setelah sempat terlibat aksi dorong, para anggota KPPN termasuk penggagasnya, Saleh Mukadar, berhasil masuk ke ruang sidang.
Di dalam ruang sidang, para anggota KPPN langsung menempati kursi barisan depan. Aksi ini pun membuat bingung sebagian peserta Kongres lain yang sebelumnya sudah diminta panitia untuk duduk di bangku masing-masing.
Di dalam ruang sidang, para anggota KPPN langsung menempati kursi barisan depan. Aksi ini pun membuat bingung sebagian peserta Kongres lain yang sebelumnya sudah diminta panitia untuk duduk di bangku masing-masing.
Kongres PSSI rencananya dibuka pukul 19.30 WIB. Namun hingga saat ini, kongres yang bertujuan memilih para anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding tersebut belum juga buka. Akibat insiden ini, wakil AFC dan FIFA yang telah hadir langsung meninggalkan lokasi kongres. http://bola.vivanews.com/news/read/211586-anggota-kppn-bikin-rusuh-di-kongres-pssi
KPPN Ikut Ramaikan Kongres PSSI
PSSI tidak akan mempermasalahkan latar belakang peserta yang ikut dalam kongres.
Sabtu, 26 Maret 2011, 17:44 WIB
Marco Tampubolon, Zika Zakiya Penggagas KPPN, Saleh Mukadar dan sekretarisnya Tuti Dau, terlihat hilir mudik di lokasi Kongres yang berada di Hotel Premiere, Pekanbaru. Saleh bahkan terlihat leluasa untuk memasuki ruang pendaftaran.
Saat ditemui wartawan, Saleh mengatakan bahwa 75 dari 87 anggotanya datang menghadiri Kongres PSSI. Namun, Saleh kecewa karena tidak seluruhnya berhasil melewati pendaftaran di meja panitia.
Dari 75 anggota KPPN yang hadir baru 49 yang sudah menyelesaikan proses registrasi. Sedangkan 20 lainnya masih bermasalah dan enam anggota justru tidak tercantum dalam daftar peserta Kongres PSSI.
"Kami inginnya biar semua jelas sebelum kongres mereka harus punya hak suara," kata Saleh yang didampingi Sekertaris KPPN Tuti Dau.
Saleh juga menjelaskan masalah yang dihadapi ke-20 anggotanya yang belum bisa mendaftar. "Ada yang punya mandat, tapi yang datang (ke Kongres) bukan Ketua Umum atau Sekretaris Umum," ujarnya.
"Ada juga yang punya hak tapi yang diakui malah nama lain. Masalahnya dua itu," sambung Saleh.
Enam anggota KPPN yang tak terdaftar di meja panitia adalah Persigo Gorontalo, Persipuja, Gestra, PSPS Pekanbaru, dan Persikab Kabupaten Bandung. Saleh menilai keenam klub ini harusnya terdaftar karena sebelumnya ikut pada Kongres di Bali, Januari lalu.
Belum ada tanggapan dari pihak PSSI terkait permasalahan ini. Saat coba dihubungi untuk meminta konfirmasi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes tidak mengangkat telepon selulernya.
Sebelumnya Nugraha mengaku pihaknya mengundang 100 anggota pemilik suara. Mereka terdiri atas 33 Pengurus Provinsi (Pengprov), 15 klub Liga Super Indonesia (ISL), 16 klub Divisi Utama, 14 klub Divisi Satu, 12 klub Divisi Dua, dan 10 klub Divisi Tiga.
Nugraha juga mengatakan PSSI tidak akan mempermasalahkan latar belakang peserta yang ikut dalam kongres. Anggota PSSI yang masuk KPPN atau forum lainnya sejauh masih anggota pemilik suara akan tetap diundang.
• VIVAnews http://bola.vivanews.com/news/read/211574-kppn-ikut-ramaikan-kongres-pssi
Manajer Persib Soal Keabsahan Kongres PSSI
"Apa yang kami lakukan sesuai Statuta FIFA, nanti kami laporkan bagaimana hasilnya."
Minggu, 27 Maret 2011, 04:01 WIB
Irvan Beka, Zika Zakiya BERITA TERKAIT
VIVAnews - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar terpilih sebagai Wakil Ketua Komite Banding dalam Kongres PSSI versi Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang berlangsung di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 26 Maret 2011.
Kongres ini memicu kontroversi baru, karena di sisi lain pengurus pusat PSSI sudah menyatakan membatalkan kongres karena masalah keamanan.
Umuh yang tergabung dalam KPPN menerobos masuk ke ruang Kongres di ballroom Hotel Premiere. Sebagian besar anggota KPPN yang tidak mendapat tanda peserta Kongres, sempat beradu otot dengan petugas yang menjaga pintu ruangan sidang.
Umuh dan 77 anggota KPPN lain akhirnya mengambil alih Kongres PSSI tanpa kehadiran pengurus pusat PSSI dan utusan FIFA dan AFC.
Kongres ini memicu kontroversi baru, karena di sisi lain pengurus pusat PSSI sudah menyatakan membatalkan kongres karena masalah keamanan.
Umuh yang tergabung dalam KPPN menerobos masuk ke ruang Kongres di ballroom Hotel Premiere. Sebagian besar anggota KPPN yang tidak mendapat tanda peserta Kongres, sempat beradu otot dengan petugas yang menjaga pintu ruangan sidang.
Umuh dan 77 anggota KPPN lain akhirnya mengambil alih Kongres PSSI tanpa kehadiran pengurus pusat PSSI dan utusan FIFA dan AFC.
"Apa yang kami lakukan sesuai dengan Statuta FIFA, nanti kami laporkan bagaimana hasilnya dan kami lihat hasilnya dari mereka," kata Umuh. "FIFA juga harusnya menerima karena ini kan 78 peserta dari 100 peserta (pemilik suara) yang hadir. Ini kan juga PSSI yang menyelenggarakan, kami juga diundang."
Umuh sendiri terpilih sebagai Wakil Ketua Komite Banding bersama dua orang lainnya, yakni Ahmad Riyadh selaku Ketua dan Rio Dinamore sebagai anggota. Cadangan pengganti anggota KBP adalah Dr. Muhdar dan Abdullah Palla. "Ini kepercayaan dari 78 peserta yang hadir, saya juga tidak menyangka, tidak kepikiran (bakal terpilih)," tuturnya
Meski demikian, Umuh menyatakan belum tentu bisa berkomitmen penuh atas jabatan itu. Maka itu dia merasa lega dengan adanya dua anggota cadangan. "Kalau saya tidak bisa melanjutkan, ada cadangan yang mengganti," katanya.
• VIVAnews http://bola.vivanews.com/news/read/211608-manajer-persib-tak-sangka-masuk-tim-komdingUmuh sendiri terpilih sebagai Wakil Ketua Komite Banding bersama dua orang lainnya, yakni Ahmad Riyadh selaku Ketua dan Rio Dinamore sebagai anggota. Cadangan pengganti anggota KBP adalah Dr. Muhdar dan Abdullah Palla. "Ini kepercayaan dari 78 peserta yang hadir, saya juga tidak menyangka, tidak kepikiran (bakal terpilih)," tuturnya
Meski demikian, Umuh menyatakan belum tentu bisa berkomitmen penuh atas jabatan itu. Maka itu dia merasa lega dengan adanya dua anggota cadangan. "Kalau saya tidak bisa melanjutkan, ada cadangan yang mengganti," katanya.
Kronologi Ricuh Kongres PSSI
KPPN mengambil alih kongres, pengurus PSSI memutuskan membatalkannya.
Minggu, 27 Maret 2011, 01:02 WIB. http://bola.vivanews.com/news/read/211602-kronologi-pembatalan-kongres-pssi
Irvan Beka, Zika Zakiya VIVAnews - Kongres PSSI untuk memilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, ricuh saat akan dimulai pada Sabtu, 26 Maret 2011. Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) mengambil alih jalannya Kongres. Pengurus pusat PSSI memutuskan membatalkannya.
Anggota Komite Asosiasi FIFA Frank van Hattum dan Sekjen AFC Sekjen Alex Soosay batal meninjau kongres dan langsung kembali terbang ke Jakarta.
Berikut kronologinya:
09.00: Peserta Kongres mendaftarkan diri.
14.00: Ada anggota PSSI yang tidak tercantum namanya di daftar peserta. Sempat terjadi adu mulut di dalam ruang registrasi, namun akhirnya reda.
17.00: Proses registrasi ditutup.
Anggota Komite Asosiasi FIFA Frank van Hattum dan Sekjen AFC Sekjen Alex Soosay batal meninjau kongres dan langsung kembali terbang ke Jakarta.
Berikut kronologinya:
09.00: Peserta Kongres mendaftarkan diri.
14.00: Ada anggota PSSI yang tidak tercantum namanya di daftar peserta. Sempat terjadi adu mulut di dalam ruang registrasi, namun akhirnya reda.
17.00: Proses registrasi ditutup.
19.30: Peserta Kongres mulai memasuki lantai 3 Hotel Premiere untuk bersantap malam sebelum Kongres dimulai.
19.45-20.00: Anggota KPPN yang tidak memiliki tanda peserta memaksa masuk ruang sidang. Sempat terjadi aksi saling dorong dengan polisi yang berjaga.
20.00-20.05: Pintu ruang sidang berhasil diterobos dan anggota KPPN duduk di kursi barisan depan. Peserta Kongres yang lain kebingungan dan berdiri di luar ruang sidang.
20.10: Wartawan yang ada di Hotel Premiere diminta menuju Hotel Arya Duta yang berjarak kurang lebih 1 km dari lokasi Kongres.
20.15: Ketua Umum, Sekjen PSSI, Ketua Pengurus PSSI Provinsi Riau, serta utusan FIFA dan AFC menggelar sidang darurat di Bandara Sutan Syarif Hasim II. Diputuskan, Kongres dibatalkan karena situasi yang dinilai tidak lagi memungkinkan. Ketua Umum PSSI serta utusan FIFA dan AFC langsung terbang kembali ke Jakarta.
21.30: Sekjen PSSI menuju Hotel Aryaduta untuk menggelar jumpa pers guna menyampaikan keputusan pembatalan Kongres PSSI.
22.00: Anggota KPPN tetap bersidang di Hotel Premiere.
19.45-20.00: Anggota KPPN yang tidak memiliki tanda peserta memaksa masuk ruang sidang. Sempat terjadi aksi saling dorong dengan polisi yang berjaga.
20.00-20.05: Pintu ruang sidang berhasil diterobos dan anggota KPPN duduk di kursi barisan depan. Peserta Kongres yang lain kebingungan dan berdiri di luar ruang sidang.
20.10: Wartawan yang ada di Hotel Premiere diminta menuju Hotel Arya Duta yang berjarak kurang lebih 1 km dari lokasi Kongres.
20.15: Ketua Umum, Sekjen PSSI, Ketua Pengurus PSSI Provinsi Riau, serta utusan FIFA dan AFC menggelar sidang darurat di Bandara Sutan Syarif Hasim II. Diputuskan, Kongres dibatalkan karena situasi yang dinilai tidak lagi memungkinkan. Ketua Umum PSSI serta utusan FIFA dan AFC langsung terbang kembali ke Jakarta.
21.30: Sekjen PSSI menuju Hotel Aryaduta untuk menggelar jumpa pers guna menyampaikan keputusan pembatalan Kongres PSSI.
22.00: Anggota KPPN tetap bersidang di Hotel Premiere.
22.31: Kongres versi KPPN memilih tujuh anggota Komite Pemilihan dan tiga Komite Banding.
• VIVAnews
KPPN Klaim Kongres Sah
"FIFA hanya observer dan rapporteur. Frank van Hattum tak berhak batalkan Kongres."
Minggu, 27 Maret 2011, 00:40 WIB
Haryanto Tri Wibowo, Zika Zakiya. http://bola.vivanews.com/news/read/211601-kppn-merasa-kongres-sahKongres versi KPPN ini dipimpin oleh Usman Fakaubun, Sekretaris Pengurus PSSI Provinsi Papua. Dia mengklaim hasil kongres di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau ini, tetap sah.
Usman juga menyatakan tidak soal kongres versi KPPN itu tak dihadiri oleh wakil FIFA dan AFC yang tadinya direncanakan hadir. Menyusul terjadinya kericuhan, anggota Komite Asosiasi FIFA Frank van Hattum dan Sekjen AFC Alex Soosay yang semula akan datang meninjau jalannya Kongres, diungsikan ke Bandara Sutan Syarif Hasim II dan terbang kembali ke Jakarta.
"FIFA hanya sebagai observer (pengamat) dan rapporteur (penyampai laporan). Frank van Hattum tidak berhak membatalkan Kongres," kata Usman selepas Kongres. "Pemilik suara sah 78 anggota sudah memutuskan Kongres tetap berjalan tanpa kehadiran pengurus PSSI."
Usman mengatakan, selanjutnya hasil kongres akan dilaporkan malam ini ke FIFA.
Sebelumnya, dalam konperensi pers mendadak, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan Kongres PSSI diputuskan dibatalkan. Keputusan itu, kata Nugraha, diambil dalam rapat mendadak di Bandara Sutan Syarif Hasim II, yang dihadiri Ketua Umum dan Sekjen PSSI serta utusan FIFA dan AFC.
"Mustahil dilakukan, ini sudah membahayakan," kata Nugraha. "Tidak kecil kemungkinan kita akan mendapat teguran (dari FIFA). Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan menggelar Kongres."
Van Hattum dan Soosay dijadwalkan akan kembali ke negara masing-masing dari Jakarta, Minggu pagi, 27 Maret 2011.
Soal kericuhan ini, Ketua Pengurus PSSI Prov Riau Indra M. Adnan sebagai tuan rumah menyatakan, "Saya tidak berani memberi garansi pada peserta. Saya minta pada Sekjen PSSI, agar kongres ini dibatalkan. Kami sebagai Pengprov angkat tangan, tidak melihat ada sisi silahturahim yang baik." (kd)
• VIVAnews
Peserta Kongres PSSI Bawa Pengawal Pribadi
"Saya juga bawa jin-jin dan dukun sendiri."
Sabtu, 26 Maret 2011, 16:12 WIB http://bola.vivanews.com/news/read/211564--peserta-kongres-silahkan-bawa-jin-dan-dukun-
Marco Tampubolon, Zika Zakiya "Saya yakin ngga akan chaos, akan ada perbedaan tapi tidak akan chaos," kata Indra M. Adnan, Ketua Umum Pengurus PSSI Provinsi Riau di sela-sela acara kongres, Sabtu, 26 Maret 2011
Susana pendaftaran peserta Kongres yang digelar di Hotel Premiere, Pekanbaru, siang ini sempat memanas. Beberapa pihak yang mengaku peserta sempat protes karena tak menemukan namanya di daftar peserta.
Di luar hotel, aksi demosntrasi juga ikut 'meramaikan' kongres. Meski tidak sampai mengganggu agenda acara, kehadiran para demonstran setidaknya telah memberikan tekanan bagi para peserta yang hadir.
Terbukti, ada peserta yang khawatir dengan keselamatannya dan membawa pengawal pribadi. Kehadian para bodyguard ini pun, semakin menambah tegang susana kongres yang akan dimulai malam ini.
Melihat situasi ini, Indra tetap tenang. Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Indragiri Hilir itu menilai sah-sah saja bila para peserta memilih membawa pengawal pribadi ke arena kongres.
Bahkan Indra dengan nada berseloroh mengaku siap melayani para peserta yang membawa pengawal berupa jin-jin dan dukun. "Saya juga bawa jin-jin dan dukun sendiri," kata Indra.
• VIVAnews
Antara
Puluhan pengurus PSSI dan klub sepak bola saling dorong dengan Brimob Polda Riau saat kericuhan terjadi di Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Sabtu malam (26/3). Kericuhan terjadi akibat puluhan peserta dari berbagai daerah memaksa masuk ke ruang Kongres PSSI, setelah tidak diperkenankan oleh panitia untuk mengikuti acara itu.
TERKAIT
Kongres PSSI Ricuh, Peserta Bantah Gunakan TNI
Sunday, 27 March 2011 19:17 WIB. http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/arena/11/03/27/lipu56-kongres-pssi-ricuh-peserta-bantah-gunakan-tni
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBAR--- Pemilik suara yang berhasil mengambil alih jalannya Kongres PSSI di Hotel Premiere, Pekanbaru, membantah keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi dalang di balik insiden kericuhan yang sempat mewarnai acara tersebut.
"Tidak ada tentara terlibat, bukankah mereka bagian dari personel keamanan," kata pimpinan Kongres, Usman Pakaubun, di Pekanbaru, Ahad. Usman mengatakan hal itu untuk menepis opini yang mempersoalkan keberadaan satu kompi personel TNI berseragam loreng di luar Hotel Premier, yang menjadi lokasi Kongres PSSI di Pekanbaru pada Sabtu (26/3) malam.
Menurut dia, kericuhan di pintu masuk ruang kongres disebabkan oleh ketidakpuasan 78 pemilik suara terhadap kinerja panitia yang tiba-tiba membatalkan acara itu. "Personel polisi yang berada di hotel juga tak mempersoalkan mereka (tentara)," kata Usman, yang juga menjabat Sekretaris Umum Pengprov PSSI Papua.
Sementara itu, Manajer Persiwa Wamena, Jhon Banua, mengatakan insiden di pintu masuk ruang kongres disebabkan ulah panitia yang membatalkan Kongres PSSI secara sepihak. Padahal, lanjutnya, para peserta sudah menunggu cukup lama hingga sekitar 30 menit melebihi dari jadwal pembukaan kongres yang ditetapkan panitia, yakni pada pukul 19.30 WIB.
"Kami baru mengetahui kongres telah dibatalkan dari anggota polisi yang menjaga pintu masuk ruangan. Tentu saja itu membuat kami kesal," katanya. Puluhan tentara berpakaian lengkap memang terlihat memegang bendera merah putih raksasa berukuran 20x10 meter di depan hotel sebelum kericuhan terjadi. Pada saat yang sama, Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) tengah menggelar aksi damai dengan cara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berorasi.
Namun, Ketua Umum MSBI Sarman Hakim langsung membantah adanya mobilisasi tentara dalam aksi tersebut. "Mereka (tentara) ikut karena bersedia memegang bendera secara sukarela," kata Sarman.
"Tidak ada tentara terlibat, bukankah mereka bagian dari personel keamanan," kata pimpinan Kongres, Usman Pakaubun, di Pekanbaru, Ahad. Usman mengatakan hal itu untuk menepis opini yang mempersoalkan keberadaan satu kompi personel TNI berseragam loreng di luar Hotel Premier, yang menjadi lokasi Kongres PSSI di Pekanbaru pada Sabtu (26/3) malam.
Menurut dia, kericuhan di pintu masuk ruang kongres disebabkan oleh ketidakpuasan 78 pemilik suara terhadap kinerja panitia yang tiba-tiba membatalkan acara itu. "Personel polisi yang berada di hotel juga tak mempersoalkan mereka (tentara)," kata Usman, yang juga menjabat Sekretaris Umum Pengprov PSSI Papua.
Sementara itu, Manajer Persiwa Wamena, Jhon Banua, mengatakan insiden di pintu masuk ruang kongres disebabkan ulah panitia yang membatalkan Kongres PSSI secara sepihak. Padahal, lanjutnya, para peserta sudah menunggu cukup lama hingga sekitar 30 menit melebihi dari jadwal pembukaan kongres yang ditetapkan panitia, yakni pada pukul 19.30 WIB.
"Kami baru mengetahui kongres telah dibatalkan dari anggota polisi yang menjaga pintu masuk ruangan. Tentu saja itu membuat kami kesal," katanya. Puluhan tentara berpakaian lengkap memang terlihat memegang bendera merah putih raksasa berukuran 20x10 meter di depan hotel sebelum kericuhan terjadi. Pada saat yang sama, Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) tengah menggelar aksi damai dengan cara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berorasi.
Namun, Ketua Umum MSBI Sarman Hakim langsung membantah adanya mobilisasi tentara dalam aksi tersebut. "Mereka (tentara) ikut karena bersedia memegang bendera secara sukarela," kata Sarman.
FOKUS
indosiar.com, Pekanbaru - Kekisruhan di tubuh PSSI belum berakhir. Kali ini terjadi saat digelar kongres di Pekan Baru Riau. Kongres yang sedianya akan menggelar komite pemilihan dan komite banding akhirnya batal, karena puluhan massa yang mengaku pemilik suara, namun tidak terakreditasi memaksa masuk ke ruangan kongres, sehingga terjadi kericuhan. Kejadian ini kabarnya telah mengecewakan perwakilan FIFA dan AFC.
Sesaat sebelum kongres dimulai terjadi kisruh didepan pintu masuk ruangan kongres. Puluhan massa memaksa petugas untuk membuka pintu ruangan pertemuan. Kekisruhan ini berawal dari desakan beberapa orang pemilik suara PSSI yang tidak memiliki akreditasi untuk bisa masuk dalam ruangan kongres, namun mereka tetap memaksakan diri. Sejumlah anggota polisi dari Brimob Polda Riau yang melakukan pager betis didepan pintu masuk, akhirnya kewalahan dan terpaksa membuka pintu ruang kongres yang sedianya berlangsung tertutup.
Ditempat terpisah, panitia pelaksana kongres menyatakan, kongres dibatalkan dengan alasan situasi keamanan tidak kondosif.
Berkaitan dengan pembatalan kongres ini Nugraha menambahkan, perwakilan FIFA dan AFC yang sebelumnya telah berada di Pekanbaru merasa sangat kecewa dan malam itu juga mereka langsung kembali ke Jakarta. Padahal sedianya kongres PSSI akan menggelar komite pemilihan dan komite banding.
Kongres PSSI
Berakhir Ricuh dan Batal Digelar
http://www.indosiar.com/fokus/90013/berakhir-ricuh-dan-batal-digelar
Berita HOT:
Liga Primer Indonesia
Persebaya 1927 Naik ke Posisi DuaKondisi Lapas
Pemda Bisa Bantu Pembangunan LapasKongres PSSI
KPPN Bantah Kongres GagalKeracunan Makanan
Ratusan Warga Dirawat Usai ResepsiFTV Drama
Putri Tidur dan Orang Kerdilindosiar.com, Pekanbaru - Kekisruhan di tubuh PSSI belum berakhir. Kali ini terjadi saat digelar kongres di Pekan Baru Riau. Kongres yang sedianya akan menggelar komite pemilihan dan komite banding akhirnya batal, karena puluhan massa yang mengaku pemilik suara, namun tidak terakreditasi memaksa masuk ke ruangan kongres, sehingga terjadi kericuhan. Kejadian ini kabarnya telah mengecewakan perwakilan FIFA dan AFC.
Sesaat sebelum kongres dimulai terjadi kisruh didepan pintu masuk ruangan kongres. Puluhan massa memaksa petugas untuk membuka pintu ruangan pertemuan. Kekisruhan ini berawal dari desakan beberapa orang pemilik suara PSSI yang tidak memiliki akreditasi untuk bisa masuk dalam ruangan kongres, namun mereka tetap memaksakan diri. Sejumlah anggota polisi dari Brimob Polda Riau yang melakukan pager betis didepan pintu masuk, akhirnya kewalahan dan terpaksa membuka pintu ruang kongres yang sedianya berlangsung tertutup.
Ditempat terpisah, panitia pelaksana kongres menyatakan, kongres dibatalkan dengan alasan situasi keamanan tidak kondosif.
Berkaitan dengan pembatalan kongres ini Nugraha menambahkan, perwakilan FIFA dan AFC yang sebelumnya telah berada di Pekanbaru merasa sangat kecewa dan malam itu juga mereka langsung kembali ke Jakarta. Padahal sedianya kongres PSSI akan menggelar komite pemilihan dan komite banding.
Meskipun panitia telah membatalkan kongres, kubu tandingan dengan jumlah 78 orang pemilik hak suara tetap melaksanakan kongres ditempat yang sama dengan agenda yang sama.
Kubu kongres tandingan ini juga telah merampungan semua agenda kongres hingga Minggu dini hari dengan menetapkan Ardiansyah sebagai ketua komite pemilihan dan ketua komite banding Ahmad Riyad. Pihak kongres tandingan ini mengklaim legal karena diikuti lebih dari 3/4 pemilik suara PSSI dan mereka segera akan mengirimkan laporannya kepada FIFA dan KONI. (Ahmad Dison/Sup)
FOKUS
indosiar.com, Pekanbaru - Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional atau KPPN, membantah penyelanggaraan kongres di Riau gagal. Ketua KPPN, Syahrial Damopolii, sebaliknya mengatakan, kongres telah dilakukan sesuai amanat FIFA, dan rencananya Senin (28/03/11) ini, hasil kongres akan segera dilaporkan ke FIFA, Kemengpora, KONI serta KOI.
Ketua KPPN yang juga ketua pengurus PSSI Provinsi Sulawesi Utara, Syahrial Damopolii menegaskan, 78 dari 100 pemegang hak suara kongres Sabtu malam tanggal 26 Maret berhasil menyelenggarakan kongres dengan lancar dan mudah. Hal ini dilakukan sesuai amanat yang ditetapkan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) bahwa PSSI harus menggelar kongres pada hari Sabtu 26 maret. Syahrial membantah jika pelaksanaan kongres disebut gagal, meski Sekjen PSSI Nugraha Boesus menyebutnya bahwa kongres yang digelar disebuah hotel di Pekan Baru batal.
Rencananya Senin hari ini seluruh laporan hasil kongres akan disampaikan kepada FIFA, Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga serta KONI dan KOI. Setelah pelaksanaan kongres ini, sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam waktu satu bulan harus sudah terbentuk kepengurusan baru PSSI. (Dedi Suhardiman/Sup)
Kongres PSSI
KPPN Bantah Kongres Gagal.
http://www.indosiar.com/fokus/90014/kppn-bantah-kongres-gagal
Berita HOT:
Liga Primer Indonesia
Persebaya 1927 Naik ke Posisi DuaKondisi Lapas
Pemda Bisa Bantu Pembangunan LapasKongres PSSI
Berakhir Ricuh dan Batal DigelarKeracunan Makanan
Ratusan Warga Dirawat Usai ResepsiFTV Drama
Putri Tidur dan Orang Kerdilindosiar.com, Pekanbaru - Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional atau KPPN, membantah penyelanggaraan kongres di Riau gagal. Ketua KPPN, Syahrial Damopolii, sebaliknya mengatakan, kongres telah dilakukan sesuai amanat FIFA, dan rencananya Senin (28/03/11) ini, hasil kongres akan segera dilaporkan ke FIFA, Kemengpora, KONI serta KOI.
Ketua KPPN yang juga ketua pengurus PSSI Provinsi Sulawesi Utara, Syahrial Damopolii menegaskan, 78 dari 100 pemegang hak suara kongres Sabtu malam tanggal 26 Maret berhasil menyelenggarakan kongres dengan lancar dan mudah. Hal ini dilakukan sesuai amanat yang ditetapkan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) bahwa PSSI harus menggelar kongres pada hari Sabtu 26 maret. Syahrial membantah jika pelaksanaan kongres disebut gagal, meski Sekjen PSSI Nugraha Boesus menyebutnya bahwa kongres yang digelar disebuah hotel di Pekan Baru batal.
Rencananya Senin hari ini seluruh laporan hasil kongres akan disampaikan kepada FIFA, Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga serta KONI dan KOI. Setelah pelaksanaan kongres ini, sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam waktu satu bulan harus sudah terbentuk kepengurusan baru PSSI. (Dedi Suhardiman/Sup)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar