Rabu, 24 Februari 2016

Militer AS baru-baru ini berencana akan merilis foto bin Laden saat dikuburkan di laut. Namun aneh, mengapa tidak ada video kamera? Film berupa video saja bisa disunting atau di-edit, apalagi hanya berupa foto-foto atau gambar diam? Apakah tidak didokumetasikan secara bergerak? Sungguh tak masuk akal jika tak dirilis berupa video. Sebenarnya, masih banyak beberapa bukti lain yang menguatkan bahwa tragedi 9/11 adalah hasil rekayasa. Namun kebanyakan adalah bukti-bukti sekunder dan tertier. Tapi suatu saat kami akan mencantumkan dengan bukti foto atau video ke dalam artikel ini di kemudian hari. (dn/suaramedia/berbagai sumber)....>>>....Konspirasi ini hingga membuat beberapa peneliti dan ahli audio visual menyatakan bahwa pesawat tidak asli alias menggunakan teknologi holographic 3D tiga dimensi, terlihat sayap kiri pesawat menghilang sesaat sebelum menabrak gedung. Para ahli menyatakan pula bahwa dari rekaman video ini, terbukti bahwa teknologi hologram yang digunakan belum sempurna....>>

[BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa!

https://indocropcircles.wordpress.com/2012/11/14/911-was-an-inside-job/

3 building collapse 911

 

 

Rencana Dibalik Layar dan Fakta Nyata Tragedi 9 September 2001:

Bom dan ‘Thermite‘ Runtuhkan WTC,
Bush dan Bin Laden “Saudara Angkat” ?

 

Pihak AS dan Israel telah mengetahui peristiwa ini akan terjadi, beberapa pembajak pesawat masih hidup, para saksi mata melihat dan mendengar rentetan ledakan saat gedung roboh, ribuan arsitek dan insinyur menolak gedung tinggi menjulang ini dapat roboh rata dengan tanah, satu bangunan lagi WTC-7 roboh tanpa banyak yang tahu, sisa bangunan langsung diangkut dari lokasi kejadian, tak boleh ada penyelidikan independen, penghapusan barang bukti, tak ada “serangan” lainnya hingga detik ini. Apakah Osama bin Laden pelakunya?
Channel kami di Youtube yang telah berisi ratusan video konspirasi dan sudah di subscribes oleh ribuan orang dari seluruh penjuru dunia sempat dihapus. Jadi, jika beberapa tautan video pada artikel sudah tak dapat diakses, anda dapat mencari video yang sama lainnya di Youtube dengan kata kunci yang sama. Harap maklum, dan terimakasih atas perhatiannya.

illuminati card game terrorist nuke pentagon

Seperti kita ketahui peristiwa ini sudah lama terjadi, namun berbagai bukti baru mulai terkuak. Seakan-akan penyelidikan tentang peristiwa tragis ini tak ada habisnya.
Selama inipun artikel mengenai 9/11 belum tuntas dibahas oleh kami, karena kami masih mengumpulkan bukti-bukti konkrit yang terus dan terus-menerus berkembang dan semakin terkuak. Seperti biasanya, Indo Crop Circles selalu menyajikan artikel dengan ciri khas dan caranya sendiri, berbeda dengan artikel yang lainnya walau mungkin mirip.



AMERIKA SERIKAT – Sebuah ulasan radio yang membahas mengenai tabrakan pesawat di Mesir pada tahun 1999 membuat orang heran.
Ulasan radio tersebut tampak seperti sebuah upaya untuk mendoktrin para pendengar agar mempercayai bahwa umat Muslim akan bersedia melakukan tindakan bunuh diri dengan menabrakkan pesawat jet yang sarat penumpang.
Warna biru dari langit kota New Jersey terlihat sangat cerah pada tanggal 11 September 2001, saat tiba-tiba telepon Karin Freidemann berdering. Dari ujung telepon, sang suami langsung memintanya untuk menghidupkan pesawat televisi.
Setelah Freidemann menyalakan televisinya dan melihat api membumbung tinggi ditambah dengan ledakan, seketika itu juga ia menyadari bahwa yang ia saksikan di televisi tersebut merupakan sebuah rekaman profesional yang sengaja dibuat untuk kepentingan televisi.
Ketika itu ia menyaksikan tayangan di televisi yang menunjukkan pengulangan tanpa henti dari rekaman yang di dramatisir tersebut.
Karen langsung menangkap bahwa hal tersebut merupakan upaya pemerintahan Bush untuk menghipnotis pemirsa AS dengan sederet nama yang dimunculkan tanpa adanya penyelidikan serius sebelumnya.

 
Sebuah pemberitaan konyol juga menyebutkan bahwa Mohammad Atta meninggalkan sebuah catatan yang ditulis tangan di sebuah bandara. Catatan tersebut dibuka dengan tulisan “Atas nama Allah, keluarga saya dan diri saya”.

Konyol sekali, tidak ada Muslim yang mempergunakan susunan kata seperti itu. Jika dicermati, selama bertahun-tahun setelah gedung WTC runtuh, tidak pernah ada lagi serangan serupa di tanah AS.

Usamah bin Laden pernah mengatakan kepada para punggawa Taliban bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam serangan di AS. Bin Laden mungkin telah melakukan banyak hal, namun dia tidak pernah dikenal sebagai seorang pembohong. Demikian keterangan dari perwakilan Taliban Mullah Abdul Salam Zaeef kepada sebuah surat kabar.
Zaeef kemudian ditangkap AS, namun anehnya, bukannya dihadirkan sebagai bukti melawan Bin Laden di pengadilan, Zaeef malah dijebloskan ke Guantanamo. Kini, Zaeef berstatus tahanan rumah di kota Kabul.
Peristiwa tragis yang menghebohkan dunia ini juga membuat Jesse Ventura penasaran. Jesse Ventura adalah mantan Navy Seal dan ahli juga dalam bidang penghancuran gedung (demolition), keahlian yang di dapat kerena pengalamannya saat perang Vietnam.


WTC runtuh secara “free fall” dan menjadi debu?
Pihak pemerintah AS selalu menolak bertemu Jesse yang ingin bertanya tentang banyak hal mengenai tragedi 911. “Masih banyak pertanyaan dari jawaban yang di dapat”, jelas Jesse.
Misalnya, mengapa gedung yang menjulang itu roboh secara terjun bebas (freefall) tanpa adanya daya dorong beton dan baja tebal dibawahnya?
Aneh jika gedung yang sangat tinggi bahkan tertinggi di NewYork itu roboh lalu rata dengan tanah hanya dengan waktu 10 detik!, iya 10 detik! dan iya, rata dengan tanah tanpa sisa tingkatan!
Energi apa yang membuat semen dapat hancur menjadi debu? Mengenai gedung kembar WTC, Jesse tak percaya jika sebuah gedung roboh begitu saja dan menjadikan semen dan beton jadi debu pada saat “terjun bebas”.

 

Bahkan saat di wawancara dalam sebuah tayangan TV Fox, Jesse berdebat dengan seorang anchor dan membuat ia meninggalkan Jesse dan studio sat terdesak oleh argumen yang dilontarkan Jesse Ventura mengenai tragedi 911 ini. (lihat video)

Dalam video Jesse Ventura (ada dibawah halaman) tentang 9/11 Pentagon, disimulasikan pula dengan sebuah simulator pesawat yang sebelumnya telah diprogram, lalu dikendalikan oleh seorang pilot berpengalaman. Sang pilot yang telah berpengalaman itu pun tak bisa menabrakkan pesawatnya ke Pentagon dengan sangat rendah dan tepat namun dengan kecepatan minimal 500 km / jam. (liaht video Jesse Ventura dibawah halaman)
“Sesuatu yang tak mungkin!!” , ujar sang pilot. Apalagi jika keadaan dan keahlian seperti ini dikendalikan oleh seorang pilot amatir yang hanya beberapa kali mencoba simulator pesawat terbang dan disinyalir sebagai pelaku serangan teroris tersebut.

Kejanggalan – Kejanggalan Tragedi 9/11 Lainnya:

Israel Sudah Tahu Sebelum Kejadian
 
Kejanggalan lainnya, pada tanggal 18 September 2001, sebuah harian Israel melaporkan bahwa ada seorang pejabat negara Israel yang sebelum tanggal 9 memberikan peringatan kepada Washington.
Ia memperingatkan mengenai akan adanya sebuah serangan “teroris” besar-besaran di tanah AS, pejabat tersebut juga secara spesifik mengaitkan plot serangan tersebut dengan bin Laden.

wtc 911 mossad

Film Mirip Tragedi 9/11 Telah Ditayangkan 6 Bulan Sebelum Tragedi
Bahkan 6 bulan sebelum tragedi ini terjadi, sebuah tayangan film mengenai rencana sekelompok orang yang ingin menabrakkan pesawat komersil ke menara kembar WTC telah ditayangkan di TV Amerika.
Film tersebut berjudul “The Lone Gunmen“, diperlihatkan pada film itu, pesawat komersil yang sedang “dibajak” dengan cara “mengunci” sistim kemudi pilot pesawat itu ke arah gedunng WTC.


Cuplikan film The Lone Gunmen, terlihat pesawat komersil akan menabrak gedung WTC
Bedanya, di film tersebut peristiwa dilakukan pada malam hari dan akhirnya pesawat dapat dikendalikan lagi namun nyaris menabrak gedung kembar tersebut.
Film itu ditayangkan oleh FOX TV pada tanggal 4 Maret 2001 atau sekitar 6 bulan sebelum tragedi 9/11 terjadi! (lihat video cuplikannya disini)
Foto & Video Palsu dan beberapa Pembajak Pesawat Masih Hidup

 
Beberapa fakta lain tentang tragedi ini kembali menyudutkan pemerintahan AS.

Terbukti bahwa beberapa foto yang ditampilkan di layar kaca adalah foto palsu.
Setidaknya ada 7 orang pria yang disebut-sebut sebagai pembajak ternyata masih hidup, sementara satu orang telah meninggal sebelum tahun 2001.
Rekaman Video bin Laden yang ditayangkan di televisi terbukti kepalsuannya dan kata-kata dalam video tersebut sengaja diterjemahkan dengan salah ke dalam bahasa Inggris.
Presiden AS George Bush Jr Tahu Lebih Dulu
Terungkap pula bahwa Bush sudah mengetahui akan adanya serangan pada tanggal tersebut. Kala itu, Bush hendak meninggalkan hotel. Seorang wartawan memergoki kepala staf Gedung Putih, Andy Card membisikkan sesuatu di telinga Bush.

UNITED STATES, Sarasota : US President George W. Bush has his early morning school reading event interrupted by his Chief of Staff Andrew Card (L) shortly after news of the New York City airplane crashes was available in Sarasota, Florida. (Paul J. Rrichards/Agence France-Presse)

Ketika para wartawan bertanya kepada Bush, “apakah anda tahu apa yang terjadi di New York?” Bush menjawab bahwa dirinya sudah tahu dan akan mengatakan sesuatu mengenai hal tersebut nanti.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Bush sendiri yang dikeluarkan dalam dua kesempatan yang berbeda.
Saat itu dia menyebutkan bahwa dirinya mengetahui peristiwa di New York dari siaran televisi diluar sebuah ruang kelas saat dia hendak berbicara mengenai masalah pendidikan dihadapan sekelompok pelajar anak-anak di Florida.
Padahal, Bush jelas tidak mungkin melihat siaran televisi pada hari itu, karena tidak ada rekaman yang beredar di televisi hingga keesokan harinya.

Bush juga sama sekali tidak merasa terkejut ketika diberitahu bahwa pesawat kedua menabrak menara WTC sebelah selatan dan bahwa AS sedang dalam serangan, Bush justru dengan santai membacakan cerita mengenai sebuah kambing peliharaan selama lebih dari lima menit.

Zionist Yahudi Terlibat
Selain Bush, Yahudi juga terlibat dalam konspirasi besar 11 September. Ketika terjadi peristiwa 11 September, dilaporkan bahwa sekitar 4.000 karyawan Yahudi secara serentak tidak masuk kerja.

 
Sehingga mereka semua selamat dan tidak ada korban Yahudi dalam peristiwa tersebut.
Tak kalah mirisnya adalah ketika pesawat menabrak gedung kedua, terlihat oleh warga New York, beberapa kelompok Yahudi Isreal justru bersorak gembira dan membuat muak warga New York.
Akhirnya beberapa warga New York yang melihat reaksi mereka tersebut melaporkannya ke pihak kepolisian.
Maka kelompok itu akhirnya ditangkap pihak kepolisian kota New York untuk dimintai keterangan, namun karena tak ada bukti kriminal akhirnya mereka dilepaskan kembali. Ini artinya bahwa serangan tersebut telah direncanakan dan telah diketahui pihak Israel.
Kenyataan itu diperkuat oleh pakar turunan dari Israel dan juga seorang mantan tentara di angkatan laut, Dr Alan Sabrosky. Ia menyatakan bahwa serangan 11 September atau lebih dikenal dengan 9/11 itu memang melibatkan Israel! (lihat video)

Laporan Inteligen Adalah Karangan CIA

George Bush at ground zero – As rescue efforts continue in the rubble of the World Trade Center, President Bush puts his arms around firefighter Bob Beck while standing in front of the World Trade Center debris during a tour of the devastation, Friday September 14, 2001. Bush is standing on a burned fire truck. Mayor Rudolph Giuliani said 4,763 people have been reported missing in the devastation of the World Trade Center. (Doug Mills/The Associated Press)
Seorang mantan agen rahasia CIA menyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS menyampaikan laporan intelijen karangan mereka sendiri untuk dijadikan pembenar dan alat untuk memulai perang.
Analis politik, Eric Margolis menulis, “Ahli-ahli” seperti mereka memberikan pernyataan mewakili Gedung Putih, dan mereka semua salah besar.
“Yang luar biasa, banyak keterangan salah tersebut masih mengudara hingga saat ini, sehingga masyarakat terus dijejali dengan kabar bohong,” tulis Eric Margolis seorang analis politik..
Seorang pria yang sembilan orang anaknya tewas ketika rumahnya dibom tentara AS mengatakan: “Telah terjadi banyak pertempuran antara AS dan Taliban, AS mengklaim bahwa mereka mencari Usamah bin Laden, walaupun semua orang tahu bahwa dia tidak ada di negara ini.”
Nama bin Laden Hanya ‘Kambing Hitam’

 

Pihak pentagon sudah sejak lama mempergunakan nama bin Laden untuk membenarkan penempatan kapal perang dan kapal selam di lepas pantai Pakistan.
Juga, menculik dan menganiaya tahanan berdasarkan kabar burung tanpa bukti nyata, dan menguji pesawat tempur tanpa awak seperti Predator serta ledakan bom pelacak suhu badan di kawasan pemukiman penduduk tidak bersenjata.
Pemerintah AS menahan ribuan orang Muslim dan mendeportasi ratusan orang Muslim. Walaupun tidak satupun dari mereka yang terkait dengan tindak kekerasan.

Pemerintah AS Menghalangi Penyelidik Independent

Pada bulan Februari 2009, Beverly Eckert, yang menjadi janda setelah peristiwa 9/11 – suaminya tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat setelah dia menyampaikan pendapatnya mengenai penyelidikan 9/11 kepada Presiden Obama.
Eckert melayangkan tuntuntan kepada pemerintah federal karena memaksakan kesaksian mengenai kejadian pada hari tersebut.
Dia membentuk sebuah komite yang menyelidiki mengapa, misalnya, pada pagi hari tanggal 11 September, para pejabat tinggi Pentagon membatalkan penerbangan mereka karena alasan keamanan?

 
Mengapa pesawat F-16 AS tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap pesawat yang “dibajak”? Mengapa Dick Cheney menghalang-halangi penyelidikan FBI dan CIA?

William Rodriguez, seorang pemadam kebakaran yang selamat dari runtuhnya WTC mengatakan:
“Jika ternyata pemerintah AS membohongi warganya mengenai peristiwa 11 September, maka harus ada yang bertindak untuk mengungkap kebenaranya.”
Hanya Dua Pesawat Membuat Tiga Gedung Roboh?

 
Dua gedung WTC yang roboh pada pagi hari membuat warga New York merasa ngeri, lalu pihak berwajib menyuruh warga untuk pulang ke rumah agar penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib dapat berjalan lebih leluasa.

Namun pada petang hari, satu gedung lagi telah roboh dan anehnya, tanpa ditabrak pesawat, yaitu gedung WTC-7 atau yang dikenal pula dengan nama Building-7.
Hampir semua warga AS tak tahu kejadian ini karena area tempat kejadian sudah sepi dari warga sipil dengan alasan keamanan, namun beberapa televisi swasta kemudian menyiarkan saat gedung tersebut roboh.
Pihak berwajib menyatakan bahwa Building-7 roboh akibat kebakaran yang hanya terjadi di beberpa lantai akibat adanya kebakaran alat-alat kantor!
Namun Asosiasi Arsitek AS yang terdiri dari ribuan insinyur dan arsitek AS menyangkal dan membantah mentah-mentah bahwa tidak mungkin hal itu bisa terjadi.

Lokasi WTC-7
Terlihat juga bahwa gedung kembar WTC dan Building-7 runtuh karena ledakan penghancuran gedung (demolition) seperti yang dipakai untuk merubuhkan bangunan tua atau bangunan yang sudah tak terpakai.
Ini terbukti dari video yang memperlihatkan ketiga gedung roboh seperti tanpa adanya tekanan ke atas oleh bahan bangunan dan beton, alias seperti “terjun bebas” mirip penghancuran gedung tua.
Ditambah pula oleh puluhan kesaksian warga yang mendengar langsung secara dekat bahwa pada saat gedung roboh terdengar rentetan ledakan, bum bum bum bum bum… mirip sekali dengan peledakan gedung tua (demolition) yang ditiap lantai gedung itu  sudah ditanam explosive terlebih dahulu.

Tampak sebuah gedung yang dihancurkan oleh peledakan, terlihat lantai dasarnya yang penuh dengan debu akibat proses penghancuran (demolition) mirip dengan robohnya WTC-7

Pernyataan saksi-saksi itu diperkuat oleh video-video disaat ketiga gedung tersebut roboh secara free fall (terjun bebas) alias tanpa tekanan keatas oleh material bangunan yang menurut ribuan arsitek dan insinyur adalah benar-benar tak masuk akal.
Hal ini terlihat pada beberapa jendela gedung terjadi ledakan persis dibawah lantai yang roboh terlebih dahulu dan berlangsung begitu cepat! Perlu dicatat bahwa Gedung kembar tertinggi di dunia WTC, rontok roboh terjun bebas dengan waktu hanya sekitar 10 detik saja! Sedangkan gedung WTC-7 rontok roboh terjun bebas hanya dalam waktu 6,5 detik! Wow!


Bukti foto ini memperlihatkan robohnya gedung WTC-7 (Building-7) akibat demolition atau perobohan gedung serta tampak reaksi termite pada gedung WTC-7 ini.


WTC-7 (Building 7) roboh secara “terjun bebas” (freefall) hanya dalam tempo 6,5 detik saja!


WTC-7 Collapsing – Video persamaan robohnya WTC-7 (kiri) dan robohnya beberapa gedung dengan sistim peledakan gedung tua (kanan). Tampak pada gambar keduanya roboh dengan efek “terjun bebas” (free fall) tanpa ada daya dorong dari konstruksi beton dan baja yang sama sekali tak terjadi pada gedung tersebut. Hal inilah yang membuat puluhan ribu pakar dan ahli dibidang arsitek dan insinyur memastikan serta membenarkan bahwa gedung WTC-7 roboh oleh cara yang sama dengan peledakan gedung (demolition)






Barang Bukti di Lokasi Kejadian Langsung Dibersihkan
Hanya selang 2 hari, hampir semua beton dan runtuhan gedung tersebut langsung dibersihkan. Pihak penyedilik dari berbagai akademisi tak boleh memasuki area kejadian! Hanya penyelidik pemerintah yang boleh memasuki area.
Puluhan truk kontainer telah mengangkut semua runtuhan yang dapat diselidiki sebagai barang bukti, tiba-tiba bersih.
Dan menurut beberapa saksi mata pengangkut dan pengemudi truk, bahan-bahan bekas beton dan lainnya tersebut akan diekspor ke Cina untuk di daur ulang.
Padahal, hal ini justru telah melanggar undang-undang negara Amerika Serikat sendiri, bahwa dalam proses penyelidikan, menghilangkan barang bukti dan sejenisnya dapat dijerat hukum negara dan merupakan suatu tindakan kriminal.

WTC Roboh Akibat Ledakan Bom

wtc 911 inside job jet fuel 

Gedung masa kini tak bisa roboh hanya karena ditabrak pesawat berbahan aluminium, dan beton gedung tak mungkin roboh hanya oleh kobaran bahan bakar pesawat.
Beton dan beton WTC telah dirancang sedemikian rupa dan dibuat tahan suhu tinggi jauh diatas dari suhu bahan bakar pesawat jika terbakar.
Banyak yang tidak percaya bahwa hanya dengan hantaman pesawat saja gedung yang kabarnya dibangun agar kuat terhadap bencana alam tersebut dapat roboh dalam waktu satu jam saja.
Menurut tulisan di 911hardfacts (2001) mengatakan bahwa baja dan besi yang digunakan untuk membangun WTC adalah material pilihan dan sangat kuat.


Tampak ledakan “controlled demolition” terlalu cepat diaktifkan dan terlihat isi lantai menyembur keluar jendela akibat peledakan (explosive) yang telah ditanamkan terlebih dahulu.
Beberapa ahli mengatakan bahwa besi baru dapat meleleh pada kisaran panas sebesar 2.795°F atau sekitar 1.535°C. Pelumeran tersebut juga membutuhkan waktu cukup lama.
Satu hal yang menjadi bahan pemikiran para ahli adalah setelah melakukan penghitungan secara sistematis, diketahui bahwa kurang lebih panas yang dihasilkan oleh meledaknya pesawat yang menabrak WTC tersebut sekitar 500°F atau sekitar 297,2° C.
Pertanyaannya, bagaimana bisa panas sebesar 500° F mampu melelehkan besi baja dalam waktu kurang dari satu jam?
Bukti baru video, seorang saksi mata dengan menggunakan video kamera saat berada di sekitar lokasi kejadian tanpa sengaja menangkap gambar sebuah truk jasa untuk penghancuran gedung (demolition) sedang lewat ditangah kota New York dekat lokasi kejadian.
Pertanyaannya, untuk apa truk tersebut melewati tengah kota New York? Apakah ada gedung tua ditengah kota New York yang akan diruntuhkan? Mengingat ini semua adalah controlled demolition, artinya “penghancuran gedung dari jarak jauh”, iya jarah jauh, controlled. (lihat video)
Bubuk Thermite Membantu Mempermudah Gedung WTC Roboh
Seorang profesor dari Brigham Young University, Utah bernama Steven E Jones menjelaskan hasil penelitiannya bahwa runtuhnya menara kembar WTC tersebut adalah disengaja. Dalam penelitiannya, Jones mengatakan bahwa hal yang dapat melumerkan besi baja dengan cepat adalah yang dinamakan thermite.

 

Thermite adalah komposisi pyrotechnic dari bubuk logam dan logam oksida yang dapat menghasilkan reaksi oksidasi-reduksi bernama reaksi thermite.
Dengan menggunakan thermite, maka besi atau baja dapat terbakar dan meleleh dengan cepat seperti mentega yang dipotong.
Hal yang dihasilkan oleh pembakaran thermite adalah asap berwarna putih, lelehan pijar api dan percikan api. Uniknya, semua itu muncul ketika sebelum dan sesudah WTC ditabrak oleh pesawat.

Terlihat bukti adanya reaksi termite pada gedung WTC sebelum akhirnya gedung tinggi tersebut roboh secara terjun bebas (free fall)

Selain penggunaan thermite, Jones juga mengemukakan teori lainnya yaitu pemotongan beberapa batang besi baja penyangga gedung di bagian bawah dan pemakaian bom. Pesawat terbang dalam hal ini hanyalah sebagai pengecoh perhatian saja.
Karena keberanian Jones membeberkan hasil penelitiannya, dia mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan yang sepakat mengatakan bahwa runtuhnya WTC adalah rekayasa pemerintah Amerika Serikat.
Uniknya, sampai sekarang belum terdapat penelitian secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah Serikat untuk menganalisa bagaimana WTC dapat runtuh secepat itu dan Gedung 7 juga ikut runtuh walaupun tidak tersentuh oleh apapun.
Bagaimana reaksi termite yang dengan mudah dapat menghancurkan baja seperti layaknya pisau mengiris mentega? bisa lihat videonya disini.




  thermite wtc 911-02

Bukan Pesawat Yang Menabrak Pentagon
Seorang saksi-mata wanita yang sangat berani menyampaikan ke publik bahwa dirinya yakin tidak ada serpihan pesawat saat peristiwa pentagon 11 Septembar, wanita pemberani itu bernama April Gallop.
Pada hari itu ia baru saja masuk kerja sebagai tenaga magang di dalam Pentagon. Ketika itu anaknya masih kecil berusia 2 tahun, dan pada saat itu pula anaknya diajak ke tempat kerjanya di dalam Pentagon. Seperti biasanya di pagi hari itu, anaknya diletakkan dekat meja kerjanya yang ada sebuah komputer.

Saksimata peristiwa Pentagon, April Gallop saat diwawancarai oleh Jesse Vantura menyatakan dengan pasti bahwa bukan pesawat yang menghantam gedung Pentagon.

Disaat ia ingin menyalakan dengan menekan Power PC di komputernya, seketika ledakan besar itu terjadi dekat ruangannya.
Ia langung memeluk anaknya dan keluar dari tempat kerjanya alias keluar dari gedung Pentagon, uniknya ia justru keluar gedung melewati lubang ledakan tersebut!
Saat diluar ia tak melihat satupun serpihan pesawat, bahkan ia sempat khawatir apakah ledakan di Pentagon tersebut justru karena ia telah memencet tombol power di komputernya? Mungkinkah semua memang sudah direncanakan dengan perangkat elektronik pengendali jarak jauh?
Ia pun langsung terkenal dan diundang ke banyak stasiun media untuk menceritakan kesaksiannya yang menghebohkan tragedi 9/11 itu. Bahkan kesaksiannya dan pengalaman pribadinya itu membuat pakar conspirasi Jesse Ventura ikut mewawancarainya mengenai hal tersebut, dan ditayangkan pada seri 9/11 dalam episode The Pentagon.
Tak lupa pula Jesse mengingatkan si wanita itu untuk selalu menjaga dirinya dari agen pemerintah yang mungkin akan membunuhnya. (lihat kesaksian April Gallop: video-1video-2)

Pentagon Dihantam Missile

 

Setelah lebih dari 10 tahun, barulah beberapa ahli dibidang arsitek, milliter dan berbagai profesi lainnya mulai berani menyelidiki peristiwa WTC dan Pentagon secara individu.
Ada pula diantara mereka para keluarga korban dan pihak individu lainnya mulai membuat suatu badan penyelidik independen.
Organisasi-organissai sosial tersebut semakin menjalin hubungan baik diantaranya, dan teka-tekipun semakin terkuak karena semakin banyaknya barang bukti berupa berkas, foto dan juga video.
Banyak penjelasan-penjelasan dan bukti kongkrit bahwa gedung Pentagon sebenarnya dihantam oleh missile, silahkan cari sendiri di youtube.
Jadi perlu DITEGASKAN bahwa yang menabrak Pentagon bukanlah pesawat, tapi yang menabrak Pentagon adalah sebuah MISSILE! (lihat bukti video hasil penyelidikan pakar)


Terlihat missile menghantam Pentagon saat 9/11 (lihat video)

Jenis rudal penghancur yang menghantam Pentagon saat 9/11 ini adalah senjata yang sangat dirahasiakan dan tak pernah dipublikasikan oleh pihak militer AS (lihat video)


 
Tampak pada animasi diatas, rudal (missile) menghantam gedung Pentagon seperti yang dilaporkan oleh April Gallop. Gambar sebelah kiri dengan kecepatan normal dan gambar sebelah kanan dengan efek yang diperlambat (slow motion).
Sang peng-upload di Youtube mengakui bahwa video ini selalu di hapus oleh pihak Youtube, namun ia berkali-kali selalu meng-upload kembali. Oleh karenanya beberapa anggota Youtube men-downloadnya dan membuat copy video ini dan beramai-ramai meng-uploadnya kembali. Hal tersebut membuat pihak Youtube kewalahan dan akhirnya video bukti tersebut tetap ditayangkan. (lihat video).

Puluhan Saksi-saksi Mata Tragedi 9/11 Tewas Secara Misterius
Tidak sedikit saksi-saksi mata ditempat kejadian yang mati secara misterius. Jumlah pastinya tak terhitung, namun diperkirakan sudah diatas puluhan.
Tewasnya para saksi mata tersebut mirip dengan peristiwa saat John F Kennedy dibunuh. Semua saksi di tempat kejadian tewas secara misterius akibar kecelakaan-kecelakaan dan bunuh diri, tidak ada yang tewas karena tua atau bersifat alami.
Begitu pula dengan saksi-saksi mata peristiwa September 9/11 ini, semua saksi tewas karena kecelakaan hingga bunuh diri (lihat video)

Pesawat bin Laden Boleh Terbang
Pada tanggal 19 September 2001, setidaknya 26 orang penumpang, kebanyakan diantaranya merupakan keluarga bin Laden, terbang meninggalkan Orlando dengan menumpang pesawat internasional Ryan International Airlines nomor penerbangan 441 untuk meninggalkan AS.
Padahal waktu itu akses penerbangan dari dan ke AS, hingga beberapa hari ke depan sangat dibatasi dan harus melalui persetujuan langsung dari pemerintah.

Bukti Hubungan Tragedi 9/11 dengan bin Laden Belum Cukup?
Pada tanggal 5 Juni 2006, Rex Tomb, kepala investigasi public untuk FBI mengatakan kepada wartawan bahwa bin Laden masih belum secara resmi dikenaan dakwaan dan tuntutan sehubungan dengan peristiwa 9/11.
Nah, kenapa bisa begitu?  Karena FBI beralasan, masih belum menemukan bukti yang bisa menghubungkan bin Laden dengan peristiwa 9/11.

Fakta Kaitan bin Laden Dengan George Bush
Selain itu, terdapat fakta yang mengaitkan keluarga bin Laden dengan George Bush senior, dan juga George W. Bush Junior dengan dana Miliaran dollar AS.
Tahun 1979, George W. Bush mendirikan perusahaan Arbusto. James Bath menyumbangkan dana $50.000 dengan imbalan 5 persen saham perusahaan.
Bath merupakan satu-satunya perwakilan dagang Salim Bin Laden, saudara laki-laki Usamah bin Laden, di AS. Setelah terjadi peristiwa 11 September, Bush menyangkal pernah mengenal Bath namun mengakui kesepakatan bisnis antara mereka.

Pada tahun 1981-1989, Bush senior menjabat wakil presiden, pada tahun 1986, George W. Bush, menggabungkan perusahaan penghasil energi Arbusto dengan Harken Energy Corp. Sheik Saudi, Abdullah Taha Bakhsh kemudian membeli 17,6 persen saham perusahaan.
Sheikh Saudi tersebut memiliki hubungan dengan Khalid bin Mahfouz, yang mewarisi usaha Salim bin Ladin ketika dia meninggal pada tahun 1988. Dilihat dari berbagai sudut pandang, keluarga Bush memiliki ikatan dengan keluarga Bin Laden, mereka saling memberikan dana, hal tersebut membuat George W. Bush secara tidak langsung mendanai Usamah Bin Laden.
Bin Laden Pernah Dirawat di Rumah Sakit Dan Bertemu CIA
Dilaporkan pula bahwa pada tahun 1999, ada transfer sejumlah uang sebesar $3 juta kepada Usamah bi Laden.
Usamah bin Laden tengah dirawat di sebuah rumah sakit (gambar illustrasi)

Satu fakta lain yang mengaitkan Usamah dengan Bush, ketika Usamah bin Laden tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Dubai, dia dikunjungi oleh agen CIA.
Dua bulan sebelum kejadian tanggal 11 September, Usamah bin Laden terbang ke Dubai selama 10 hari untuk melakukan perawatan atas penyakit ginjal di sebuah rumah sakit milik Amerika.
Saat itu, dia menerima kunjungan dari agen CIA setempat. Setelah itu, Usamah bin Laden dengan bebas dapat meninggalkan Dubai.
Usamah bin Laden Telah Meninggal Sebelumnya
Terdapat juga sejumlah isu yang mengabarkan bahwa Usamah bin Laden telah meninggal, harian Perancis Lest Republicain mengutip pernyataan badan intelijen luar negeri Perancis mengklaim bahwa Usamah telah meninggal dunia karena sakit tifus di Pakistan pada bulan Agustus 2008.
Sebuah sumber Saudi juga mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui Usamah bin Laden tengah sakit dan kemungkinan telah meninggal. Usamah diisukan menderita gagal ginjal dan mendapat perawatan cuci darah.

Foto Kematian dan Penguburan bin Laden

Militer AS baru-baru ini berencana akan merilis foto bin Laden saat dikuburkan di laut. Namun aneh, mengapa tidak ada video kamera? Film berupa video saja bisa disunting atau di-edit, apalagi hanya berupa foto-foto atau gambar diam? Apakah tidak didokumetasikan secara bergerak? Sungguh tak masuk akal jika tak dirilis berupa video.
Sebenarnya, masih banyak beberapa bukti lain yang menguatkan bahwa tragedi 9/11 adalah hasil rekayasa. Namun kebanyakan adalah bukti-bukti sekunder dan tertier.
Tapi suatu saat kami akan mencantumkan dengan bukti foto atau video ke dalam artikel ini di kemudian hari. (dn/suaramedia/berbagai sumber)

 



Pesawat kedua saat menabrak WTC. Konspirasi ini hingga membuat beberapa peneliti dan ahli audio visual menyatakan bahwa pesawat tidak asli alias menggunakan teknologi holographic 3D tiga dimensi, terlihat sayap kiri pesawat menghilang sesaat sebelum menabrak gedung. Para ahli menyatakan pula bahwa dari rekaman video ini, terbukti bahwa teknologi hologram yang digunakan belum sempurna.

THE BEST VIDEOS EVER ABOUT TRAGEDY 9/11 /2001:

Dibawah ini adalah versi satu jam dari 1 ½ jam Dokumenter Original 9/11: Explosive Evidence – Experts Speak Out :
9/11 – WTC ATTACK – Jesse Ventura – Full Length
9/11 Explosive Evidence – Experts Speak Out!!! (Full Length)
9/11 was an inside job an this documentary proves it
The LONGEST 9/11 Documentary-ABSOLUTE, IRREFUTEABLE PROOF INSIDE JOB! (4 hours 27 minutes)
 
Operation False Flag
FAIR USE NOTICE:
This site may contain copyrighted material the use of which has not always been specifically authorized by the copyright owner. I am making such material available in an effort to advance awareness and understanding of issues relating to current affairs, civil rights, economics, individual rights, international affairs, liberty, science & technology, cosmic events, and current breaking events. Just enjoy it and thank you for your attention and thanks for visiting. :)
Artikel Lain:
Artikel ini juga di forward oleh forum viva.co.id
vivanews 911 11 september 2001
*****
“the truth is out there, just keep inside..!”
((( IndoCropCircles.wordpress.com )))


Thermite

https://en.wikipedia.org/wiki/Thermite

From Wikipedia, the free encyclopedia
Not to be confused with thermate or Thermalite.
A thermite mixture using iron (III) oxide

Thermite is a pyrotechnic composition of metal powder fuel and metal oxide. When ignited by heat, thermite undergoes an exothermic reduction-oxidation (redox) reaction. Most varieties are not explosive but can create brief bursts of high temperature in a small area. Its form of action is similar to that of other fuel-oxidizer mixtures, such as black powder.
Thermites have diverse compositions. Fuels include aluminium, magnesium, titanium, zinc, silicon, and boron. Aluminium is common because of its high boiling point and low cost. Oxidizers include bismuth(III) oxide, boron(III) oxide, silicon(IV) oxide, chromium(III) oxide, manganese(IV) oxide, iron(III) oxide, iron(II,III) oxide, copper(II) oxide, and lead(II,IV) oxide.[1]
The reaction is used for thermite welding, often used to join rail tracks. Thermites have also been used in metal refining, demolition of munitions, and in incendiary weapons. Some thermite-like mixtures are used as pyrotechnic initiators in fireworks.

Contents

Chemical reactions

A thermite reaction using iron(III) oxide. The sparks flying outwards are globules of molten iron trailing smoke in their wake.

In the following example, elemental aluminium reduces the oxide of another metal, in this common example iron oxide, because aluminium forms stronger, more stable, bonds with oxygen than iron:
Fe2O3 + 2 Al → 2 Fe + Al2O3
The products are aluminium oxide, elemental iron,[2] and a large amount of heat. The reactants are commonly powdered and mixed with a binder to keep the material solid and prevent separation.
Other metal oxides can be used, such as chromium oxide, to generate the given metal in its elemental form. For example, a copper thermite reaction using copper oxide and elemental aluminium can be used for creating electric joints in a process called cadwelding that produces elemental copper (it may react violently):
3 CuO + 2 Al → 3 Cu + Al2O3
Thermites with nanosized particles are described by a variety of terms, such as metastable intermolecular composites, super-thermite,[3] nano-thermite,[4] and nanocomposite energetic materials.[5][6]

History

The thermite (thermit) reaction was discovered in 1893 and patented in 1895 by German chemist Hans Goldschmidt.[7] Consequently, the reaction is sometimes called the "Goldschmidt reaction" or "Goldschmidt process". Goldschmidt was originally interested in producing very pure metals by avoiding the use of carbon in smelting, but he soon discovered the value of thermite in welding.[8]
The first commercial application of thermite was the welding of tram tracks in Essen in 1899.[9]

Types

A thermite reaction taking place on a cast iron skillet
Red iron(III) oxide (Fe2O3, commonly known as rust) is the most common iron oxide used in thermite.[10][11][12] Magnetite also works.[13] Other oxides are occasionally used, such as MnO2 in manganese thermite, Cr2O3 in chromium thermite, quartz in silicon thermite, or copper(II) oxide in copper thermite, but only for specialized purposes.[13] All of these examples use aluminium as the reactive metal. Fluoropolymers can be used in special formulations, Teflon with magnesium or aluminium being a relatively common example. Magnesium/teflon/viton is another pyrolant of this type.[14]
In principle, any reactive metal could be used instead of aluminium. This is rarely done, because the properties of aluminium are nearly ideal for this reaction:
  • It is by far the cheapest of the highly reactive metals. For example, in Dec 2014, tin was 19,830 USD/Metric Ton, zinc was 2,180 USD/MT and aluminium was 1,910 USD/MT[15]
  • It forms a passivation layer making it safer to handle than many other reactive metals.[16]
  • Its relatively low melting point (660 °C) means that it is easy to melt the metal, so that the reaction can occur mainly in the liquid phase and thus proceeds fairly quickly.
  • Its high boiling point (2519 °C) enables the reaction to reach very high temperatures, since several processes tend to limit the maximum temperature to just below the boiling point. Such a high boiling point is common among transition metals (e.g., iron and copper boil at 2887 °C and 2582 °C respectively), but is especially unusual among the highly reactive metals (cf. magnesium and sodium which boil at 1090 °C and 883 °C respectively).
  • Further, the low density of the aluminium oxide formed as a result of the reaction tends to cause it to float on the resultant pure metal. This is particularly important for reducing contamination in a weld.
Although the reactants are stable at room temperature, they burn with an extremely intense exothermic reaction when they are heated to ignition temperature. The products emerge as liquids due to the high temperatures reached (up to 2500 °C with iron(III) oxide)—although the actual temperature reached depends on how quickly heat can escape to the surrounding environment. Thermite contains its own supply of oxygen and does not require any external source of air. Consequently, it cannot be smothered and may ignite in any environment, given sufficient initial heat. It will burn well while wet and cannot be easily extinguished with water, although enough water will remove heat and may stop the reaction.[17] Small amounts of water will boil before reaching the reaction. Even so, thermite is used for welding underwater.[18]
The thermites are characterized by almost complete absence of gas production during burning, high reaction temperature, and production of molten slag. The fuel should have high heat of combustion and produce oxides with low melting point and high boiling point. The oxidizer should contain at least 25% oxygen, have high density, low heat of formation, and produce metal with low melting and high boiling point (so the energy released is not consumed in evaporation of reaction products). Organic binders can be added to the composition to improve its mechanical properties, however they tend to produce endothermic decomposition products, causing some loss of reaction heat and production of gases.[19]
The temperature achieved during the reaction determines the outcome. In an ideal case, the reaction produces a well-separated melt of metal and slag. For this, the temperature has to be high enough to melt both the reaction products, the resulting metal and the fuel oxide. Too low temperature will result in a mixture of sintered metal and slag, too high temperature – above boiling point of any reactant or product – will lead to rapid production of gas, dispersing the burning reaction mixture, sometimes with effects similar to a low-yield explosion. In compositions intended for production of metal by aluminothermic reaction, these effects can be counteracted. Too low reaction temperature (e.g. when producing silicon from sand) can be boosted with addition of a suitable oxidizer (e.g. sulfur in aluminium-sulfur-sand compositions), too high temperatures can be reduced by using a suitable coolant and/or slag flux. The flux often used in amateur compositions is calcium fluoride, as it reacts only minimally, has relatively low melting point, low melt viscosity at high temperatures (therefore increasing fluidity of the slag) and forms a eutectic with alumina. Too much of flux however dilutes the reactants to the point of not being able to sustain combustion. The type of metal oxide also has dramatic influence to the amount of energy produced; the higher the oxide, the higher the amount of energy produced. A good example is the difference between manganese(IV) oxide and manganese(II) oxide, where the former produces too high temperature and the latter is barely able to sustain combustion; to achieve good results a mixture with proper ratio of both oxides should be used.[20]
The reaction rate can be also tuned with particle sizes; coarser particles burn slower than finer particles. The effect is more pronounced with the particles requiring being heated to higher temperature to start reacting. This effect is pushed to the extreme with nano-thermites.
The temperature achieved in the reaction in adiabatic conditions, when no heat is lost to the environment, can be estimated using the Hess's law – by calculating the energy produced by the reaction itself (subtracting the enthalpy of the reactants from the enthalpy of the products) and subtracting the energy consumed to heating the products (from their specific heat, when the materials only change their temperature, and their enthalpy of fusion and eventually enthalpy of vaporization, when the materials melt or boil). In real conditions, the reaction loses heat to the environment, the achieved temperature is therefore somewhat lower. The heat transfer rate is finite, so the faster the reaction is, the closer to adiabatic condition it runs and the higher is the achieved temperature.[21]

Iron thermite

The most common composition is the iron thermite. The oxidizer used is usually either iron(III) oxide or iron(II,III) oxide. The former produces more heat. The latter is easier to ignite, likely due to the crystal structure of the oxide. Addition of copper or manganese oxides can significantly improve the ease of ignition.
The original mixture, as invented, used iron oxide in the form of mill scale. The composition was very difficult to ignite.[19]

Copper thermite

Copper thermite can be prepared using either copper(I) oxide (Cu2O, red) or copper(II) oxide (CuO, black). The burn rate tends to be very fast and the melting point of copper is relatively low so the reaction produces a significant amount of molten copper in a very short time. Copper(II) thermite reactions can be so fast that copper thermite can be considered a type of flash powder. An explosion can occur and send a spray of copper drops to considerable distance.[22]
Copper(I) thermite has industrial uses in e.g. welding of thick copper conductors ("cadwelding"). This kind of welding is being evaluated also for cable splicing on the US Navy fleet, for use in high-current systems, e.g. electric propulsion.[23]

Thermates

Main article: Thermate
Thermate composition is a thermite one enriched with a salt-based oxidizer (usually nitrates, e.g. barium nitrate, or peroxides). In contrast with thermites, thermates burn with evolution of flame and gases. The presence of the oxidizer makes the mixture easier to ignite and improves penetration of target by the burning composition, as the evolved gas is projecting the molten slag and providing mechanical agitation.[19] This mechanism makes thermate more suitable than thermite for incendiary purposes and for emergency destruction of sensitive equipment (e.g. cryptographic devices), as thermite's effect is more localized.

Ignition

A thermite reaction using iron(III) oxide
Metals are capable of burning under the right conditions, similar to the combustion process of wood or gasoline. In fact, rust is the result of oxidation of steel or iron at very slow rates. A thermite reaction is a process in which the correct mixture of metallic fuels are combined and ignited. Ignition itself requires extremely high temperatures.
Ignition of a thermite reaction normally requires a sparkler or easily obtainable magnesium ribbon, but may require persistent efforts, as ignition can be unreliable and unpredictable. These temperatures cannot be reached with conventional black powder fuses, nitrocellulose rods, detonators, pyrotechnic initiators, or other common igniting substances.[13] Even when the thermite is hot enough to glow bright red, it will not ignite as it must be at or near white-hot to initiate the reaction.[citation needed] It is possible to start the reaction using a propane torch if done correctly.[24]
Often, strips of magnesium metal are used as fuses. Because metals burn without releasing cooling gases, they can potentially burn at extremely high temperatures. Reactive metals such as magnesium can easily reach temperatures sufficiently high for thermite ignition. Magnesium ignition remains popular among amateur thermite users, mainly because it can be easily obtained.[13]
The reaction between potassium permanganate and glycerol or ethylene glycol is used as an alternative to the magnesium method. When these two substances mix, a spontaneous reaction will begin, slowly increasing the temperature of the mixture until flames are produced. The heat released by the oxidation of glycerine is sufficient to initiate a thermite reaction.[13]
Apart from magnesium ignition, some amateurs also choose to use sparklers to ignite the thermite mixture.[25] These reach the necessary temperatures and provide enough time before the burning point reaches the sample.[26] This can be a dangerous method, as the iron sparks, like the magnesium strips, burn at thousands of degrees and can ignite the thermite even though the sparkler itself is not in contact with it. This is especially dangerous with finely powdered thermite.
Similarly, finely powdered thermite can be ignited by a flint spark lighter, as the sparks are burning metal (in this case, the highly reactive rare-earth metals lanthanum and cerium).[27] Therefore, it is unsafe to strike a lighter close to thermite.

Civilian uses

Thermite reaction proceeding for a railway welding. Shortly after this, the liquid iron flows into the mould around the rail gap
 
Residues of ceramic molds for thermite welding like these, left by railway workers, can be found along tracks

Thermite reactions have many uses. Thermite is not an explosive; instead it operates by exposing a very small area to extremely high temperatures. Intense heat focused on a small spot can be used to cut through metal or weld metal components together both by melting metal from the components, and by injecting molten metal from the thermite reaction itself.
Thermite may be used for repair by the welding in-place of thick steel sections such as locomotive axle-frames where the repair can take place without removing the part from its installed location.[citation needed]
Thermite can be used for quickly cutting or welding steel such as rail tracks, without requiring complex or heavy equipment.[28][29] However, defects such as slag inclusions and voids (holes) are often present in such welded junctions and great care is needed to operate the process successfully. Care must also be taken to ensure that the rails remain straight, without resulting in dipped joints, which can cause wear on high speed and heavy axle load lines.[30]
A thermite reaction, when used to purify the ores of some metals, is called the thermite process, or aluminothermic reaction. An adaptation of the reaction, used to obtain pure uranium, was developed as part of the Manhattan Project at Ames Laboratory under the direction of Frank Spedding. It is sometimes called the Ames process.[31]
Copper thermite is used for welding together thick copper wires for the purpose of electrical connections. It is used extensively by the electrical utilities and telecommunications industries (exothermic welded connections).

Military uses

Thermite hand grenades and charges are typically used by armed forces in both an anti-materiel role and in the partial destruction of equipment; the latter being common when time is not available for safer or more thorough methods.[32][33] For example, thermite can be used for the emergency destruction of cryptographic equipment when there is a danger that it might be captured by enemy troops. Because standard iron-thermite is difficult to ignite, burns with practically no flame and has a small radius of action, standard thermite is rarely used on its own as an incendiary composition. It is more usually employed with other ingredients added to increase its incendiary effects. Thermate-TH3 is a mixture of thermite and pyrotechnic additives which have been found to be superior to standard thermite for incendiary purposes.[34] Its composition by weight is generally about 68.7% thermite, 29.0% barium nitrate, 2.0% sulfur, and 0.3% of a binder (such as PBAN).[34] The addition of barium nitrate to thermite increases its thermal effect, produces a larger flame, and significantly reduces the ignition temperature.[34] Although the primary purpose of Thermate-TH3 by the armed forces is as an incendiary anti-material weapon, it also has uses in welding together metal components.
A classic military use for thermite is disabling artillery pieces, and it has been used for this purpose since World War II; such as at Pointe du Hoc, Normandy.[35] Thermite can permanently disable artillery pieces without the use of explosive charges, and therefore thermite can be used when silence is necessary to an operation. This can be done by inserting one or more armed thermite grenades into the breech and then quickly closing it; this welds the breech shut and makes loading the weapon impossible.[36] Alternatively, a thermite grenade discharged inside the barrel of the gun will foul the barrel, making the weapon very dangerous to fire; thermite can also be used to weld the traversing and elevation mechanism of the weapon, making it impossible to aim properly.[citation needed]
Thermite was used in both German and Allied incendiary bombs during World War II.[37][38] Incendiary bombs usually consisted of dozens of thin thermite-filled canisters (bomblets) ignited by a magnesium fuse. Incendiary bombs created massive damage in many cities due to fires started by the thermite. Cities that primarily consisted of wooden buildings were especially susceptible. These incendiary bombs were utilized primarily during nighttime air raids. Bombsights could not be used at night, creating the need to use munitions that could destroy targets without the need for precision placement.

Hazards

The violent effects of thermite

Thermite usage is hazardous due to the extremely high temperatures produced and the extreme difficulty in smothering a reaction once initiated. Small streams of molten iron released in the reaction can travel considerable distances and may melt through metal containers, igniting their contents. Additionally, flammable metals with relatively low boiling points such as zinc (with a boiling point of 907 °C, which is about 1,370 °C below the temperature at which thermite burns) could potentially spray superheated boiling metal violently into the air if near a thermite reaction.[citation needed]
If, for some reason, thermite is contaminated with organics, hydrated oxides and other compounds able to produce gases upon heating or reaction with thermite components, the reaction products may be sprayed. Moreover, if the thermite mixture contains enough empty spaces with air and burns fast enough, the super-heated air also may cause the mixture to spray. For this reason it is preferable to use relatively crude powders, so the reaction rate is moderate and hot gases could escape the reaction zone.
Preheating of thermite before ignition can easily be done accidentally, for example by pouring a new pile of thermite over a hot, recently ignited pile of thermite slag. When ignited, preheated thermite can burn almost instantaneously, releasing light and heat energy at a much higher rate than normal and causing burns and eye damage at what would normally be a reasonably safe distance.[citation needed]
The thermite reaction can take place accidentally in industrial locations where abrasive grinding and cutting wheels are used with ferrous metals. Using aluminium in this situation produces a mixture of oxides which is capable of a violent explosive reaction.[39]
Mixing water with thermite or pouring water onto burning thermite can cause a steam explosion, spraying hot fragments in all directions.[citation needed]
Thermite's main ingredients were also utilized for their individual qualities, specifically reflectivity and heat insulation, in a paint coating or dope for the German zeppelin Hindenburg, possibly contributing to its fiery destruction. This was a theory put forward by the former NASA scientist Addison Bain, and later tested in small scale by the scientific reality-TV show MythBusters with semi-inconclusive results (it was proven not to be the fault of the thermite reaction alone, but instead conjectured to be a combination of that and the burning of hydrogen gas that filled the body of the Hindenburg).[40] The MythBusters program also tested the veracity of a video found on the Internet, whereby a quantity of thermite in a metal bucket was ignited while sitting atop several blocks of ice, causing a sudden explosion. They were able to confirm the results, finding huge chunks of ice as far as 50m from the point of explosion. Co-host Jamie Hyneman conjectured that this was due to the thermite mixture aerosolizing, perhaps in a cloud of steam, causing it to burn even faster. Hyneman also voiced skepticism about another theory explaining the phenomenon: that the reaction somehow separated the hydrogen and oxygen in the ice and then ignited them. A far more likely explanation is that the explosion is due to the reaction of high temperature molten aluminium with water. Aluminium reacts violently with water or steam at high temperatures, releasing hydrogen and oxidizing in the process. The speed of that reaction and the ignition of the resulting hydrogen can easily account for the explosion verified.[41] This process is akin to the explosive reaction caused by dropping metallic potassium into water.

See also

References


  • Kosanke, K; Kosanke, B. J; Von Maltitz, I; Sturman, B; Shimizu, T; Wilson, M. A; Kubota, N; Jennings-White, C; Chapman, D (December 2004). Pyrotechnic Chemistry — Google Books. ISBN 978-1-889526-15-7. Retrieved 15 September 2009.

  • "Demo Lab: The Thermite Reaction". Ilpi.com. Retrieved 11 October 2011.

  • "Low-Cost Production of Nanostructured Super-Thermites". Navysbir.com. Retrieved 12 October 2011.

  • Foley, Timothy; Pacheco, Adam; Malchi, Jonathan; Yetter, Richard; Higa, Kelvin (2007). "Development of Nanothermite Composites with Variable Electrostatic Discharge Ignition Thresholds". Propellants, Explosives, Pyrotechnics 32 (6): 431. doi:10.1002/prep.200700273.

  • "Reaction Kinetics and Thermodynamics of Nanothermite Propellants". Ci.confex.com. Retrieved 15 September 2009.

  • Apperson, S.; Shende, R. V.; Subramanian, S.; Tappmeyer, D.; Gangopadhyay, S.; Chen, Z.; Gangopadhyay, K.; Redner, P.; et al. (2007). "Generation of fast propagating combustion and shock waves with copper oxide/aluminum nanothermite composites". Applied Physics Letters 91 (24): 243109. Bibcode:2007ApPhL..91x3109A. doi:10.1063/1.2787972.

  • H. Goldschmidt, "Verfahren zur Herstellung von Metallen oder Metalloiden oder Legierungen derselben" (Process for the production of metals or metalloids or alloys of the same), Deutsche Reichs Patent no. 96317 (13 March 1895).

  • Goldschmidt, Hans; Vautin, Claude (30 June 1898). "Aluminium as a Heating and Reducing Agent" (PDF). Journal of the Society of Chemical Industry 6 (17): 543–545. Retrieved 12 October 2011.

  • "Goldschmidt-Thermit-Group". Goldschmidt-thermit.com. Retrieved 12 October 2011.

  • "Thermite Bombs used to Set Fires". The Milwaukee Journal. 1 December 1939. Retrieved 12 October 2011.

  • "what it Means: Thermite Bombing". the Florence Times. 31 August 1940. Retrieved 12 October 2011.

  • "Hydrogen May Not Have Caused Hindenburg's Fiery End – Page 3 – New York Times". Nytimes.com. 6 May 1997. Retrieved 12 October 2011.

  • "Thermite". Amazing Rust.com. 7 February 2001. Retrieved 12 October 2011.

  • Koch, Ernst-Christian (2002). "Metal-Fluorocarbon-Pyrolants: III. Development and Application of Magnesium/Teflon/Viton (MTV)". Propellants, Explosives, Pyrotechnics 27 (5): 262. doi:10.1002/1521-4087(200211)27:5<262::AID-PREP262>3.0.CO;2-8.

  • "Commodity Prices". IndexMundi. Retrieved 12 February 2015.

  • Granier, J. J.; Plantier, K. B.; Pantoya, M. L. (2004). "The role of the Al2O3passivation shell surrounding nano-Al particles in the combustion synthesis of NiAl". Journal of Materials Science 39 (21): 6421. Bibcode:2004JMatS..39.6421G. doi:10.1023/B:JMSC.0000044879.63364.b3.

  • Wohletz, Kenneth (2002). "Journal of Volcanology and Geothermal Research : Water/magma interaction: some theory and experiments on peperite formation". Journal of Volcanology and Geothermal Research 114: 19. Bibcode:2002JVGR..114...19W. doi:10.1016/S0377-0273(01)00280-3.

  • Sarah Lyall (27 October 2006). "Cameras Catch Speeding Britons and Lots of Grief – New York Times". Great Britain: Nytimes.com. Retrieved 12 October 2011.

  • K. Kosanke; B. J. Kosanke; I. von Maltitz; B. Sturman; T. Shimizu; M. A. Wilson; N. Kubota; C. Jennings-White; D. Chapman (December 2004). Pyrotechnic Chemistry. Journal of Pyrotechnics. pp. 126–. ISBN 978-1-889526-15-7. Retrieved 9 January 2012.

  • "Developing your Web presence: Manganese thermite based on manganese (II) oxide". Developing-your-web-presence.blogspot.com. 10 July 2008. Retrieved 7 December 2011.

  • Chiranjib Kumar Gupta (8 May 2006). Chemical Metallurgy: Principles and Practice. John Wiley & Sons. pp. 387–. ISBN 978-3-527-60525-5. Retrieved 9 January 2012.

  • "Thermite". PyroGuide. 3 March 2011. Retrieved 6 December 2011.

  • "HTS > News Item". Hts.asminternational.org. 1 August 2011. Retrieved 6 December 2011.

  • "Richard Nakka's Experimental Rocketry Site". Nakka-rocketry.net. Retrieved 12 October 2011.

  • "The World Today – Virgin Blue security scare". Abc.net.au. 23 September 2004. Retrieved 12 October 2011.

  • Gray, Theodore (19 August 2004). "Making Steel with Beach Sand | Popular Science". Popsci.com. Retrieved 12 October 2011.

  • "Material Safety Data Sheet Lighter Flints Ferro Cerrium" (PDF). shurlite.com. 21 September 2010. Retrieved 22 January 2012.

  • "Papers Past — Star — 15 November 1906 — NEW WELDING PROCESS". Paperspast.natlib.govt.nz. 15 November 1906. Retrieved 12 October 2011.

  • "How Many Ways to Weld Metal?". Eugene Register-Guard. 8 December 1987. Retrieved 12 October 2011.

  • "Strengthening the track structure for heavy axle loads: strengthening track infrastructure provides another method of dealing with ever-increasing car capacities. (TTCI R&D). | Goliath Business News". Goliath.ecnext.com. 1 September 2002. Retrieved 12 October 2011.

  • US patent 2830894, Spedding, Frank H.; Wilhelm, Harley A. & Keller, Wayne H., "Production of Uranium", issued 1958, assigned to United States Atomic Energy Commission

  • "fm-23-30" (PDF). Retrieved 12 October 2011.

  • John Pike (27 December 1988). "AN-M14 TH3 incendiary hand grenade". Globalsecurity.org. Retrieved 12 October 2011.

  • US patent 5698812, Song, Eugene, "Thermite destructive device", issued 1997, assigned to United States Secretary of the Army

  • "newsday.com / The Library @ newsday.com". Pqasb.pqarchiver.com. 29 May 1994. Retrieved 12 October 2011.

  • Boyle, Hal (26 November 1941). "Corporal Tells of Gunning of Yank Prisoners". Ellensburg Daily Record. Retrieved 12 October 2011.

  • Noderer, E R (30 August 1940). "Archives: Chicago Tribune". Pqasb.pqarchiver.com. Retrieved 12 October 2011.

  • "Bitter Fighting in Libya". The Indian Express. 25 November 1941. Retrieved 12 October 2011.

  • "Fireball from Aluminium and Grinding Dust". Hanford.gov. 21 September 2001. Archived from the original on 25 November 2007. Retrieved 15 September 2009.

  • Schwartz, John (21 November 2006). "The Best Science Show on Television?". Nytimes.com. Retrieved 11 October 2011.

    1. "Molten Metal Explosions" (PDF). Modern Media Communications Ltd. Retrieved 15 March 2012.

    Further reading

    • L. L. Wang, Z. A. Munir and Y. M. Maximov (1993). "Thermite reactions: their utilization in the synthesis and processing of materials". Journal of Materials Science 28 (14): 3693–3708. Bibcode:1993JMatS..28.3693W. doi:10.1007/BF00353167.
    • M. Beckert (2002). "Hans Goldschmidt and the aluminothermics". Schweissen und Schneiden 54 (9): 522–526.

    External links