INNALILLAH…!!! Mufti Wahabi Menghalalkan Penghancuran Situs Warisan Nabi
copypaste dari situs pk hasyim aza
Mufti
Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz Bin Abdullah al-Sheikh membela Riyadh
untuk membongkar situs warisan awal Islam di kota suci Mekkah.
Otoritas keagamaan tertinggi kerajaan Wahabi itu baru-baru ini
mengatakan tidak ada yang salah dengan pembongkaran tempat-tempat suci
di Masjid al-Haram (Masjid Agung) di Mekah. Bahkan menurut ulama Wahabi
itu, penghancuran itu sangat diperlukan.
Ulama yang sering mengeluarkan fatwa kontroversial itu juga
menekankan, umat Islam harus berterima kasih kepada pemerintah Saudi
atas penghancuran rumah-rumah dan aset peninggalan Nabi yang bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas Masjid al-Haram, dan hal itu adalah sah.
Rezim Saudi yang mendapat dukungan penuh dari AS menerapkan sistem
pemerintahan dari salinan sistem monarkhi Inggris. Inggris sendiri
merupakan pendiri kerajaan di Semenanjung Arab itu.
Menurut foto-foto yang diambil oleh para aktivis, beberapa situs
suci, terkait dengan era Ottoman dan Abbasiyah di sisi timur Masjid
al-Haram baru-baru ini telah hancur di bawah kedok rencana pengembangan
Masjid padahal, itu adalah bisnis trilunan dollar keluarga Osama bin
Laden.
Saat ini, hampir tak tersisa dari penginggalan situs-situs Islam dan
peninggalan Nabi besar dan semuanya sudah dibongkar dengan dalih
pelerbaran Masjid.
Satu tempat yang dilaporkan telah diratakan dan tak tersisa adalah
tempat di mana Nabi Muhammad (saw) memulai perjalanan surgawi atau
Mi’raj (Malam Mi’raj) ke al-Quds (Yerusalem) dan ke Surga dalam satu
malam. [IT/On]
Bukti Foto-foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah Yang Telah Dihancurkan Wahabi-Salafy Kamis, 6 Desember, 2007
Posted by Quito Riantori in About Wahabism-Salafism, Artikel.trackback
http://qitori.wordpress.com/2007/12/06/foto-foto-rumah-nabi-saw-dan-sayyidah-khadijah-yang-telah-dihancurkan-wahabi-salafy/
Pada waktu yang lalu, saya telah mem-post-kan sebuah artikel yang
membahas tentang ‘Penghacuran Situs-situs Sejarah Oleh Wahabi-Salafy’.
Nah, pada kesempatan ini saya akan membeberkan beberapa foto yang
membuktikan tentang kebejatan kaum Wahabi-Salafy yang telah dengan
brutal menghancurkan Rumah Nabi Saw dan istri tercintanya, Sayyidah
Khadijah as, yang merupakan peninggalan bersejarah, yang semestinya
dirawat dan dijaga dengan baik. Peninggalan-peninggalan seperti ini
merupakan situs-situs penting yang bisa menjadi pelajaran yang baik bagi
orang-orang terkemudian.
Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat
mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang
dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.
Di atas ini foto sisa reruntuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.
Foto di atas ini adalah reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as.
Foto di atas adalah sisa reruntuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.
Di atas ini adalah foto reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah as, putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.
Di atas ini adalah foto reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.
Foto di atas ini adalah makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.
Pada postingan selanjutnya, saya akan memaparkan foto-foto
makam-makam ahlul bayt, para sahabat, dan istri-istri serta kerabat
dekat Rasulullah Saw yang dibiarkan terlantar oleh Wahabi-Salafy. Insya
Allah.
Catatan :
Sebagian besar foto-foto tersebut saya peroleh dari kitab : Ummul Mu’minin, Khadijah binti Khuwaylid, Sayyidah Fie Qalby al-Mushtafa karya DR. Muhammad Abduh Yamani yang telah diterjemahkan oleh penerbit Pustaka IIMaN dengan judul : Khadijah Drama Cinta Abadi sang Nabi. Penulis adalah mantan Menteri Penerangan Kerajaan Arab Saudi.
Foto Makam Sayyidah Khadijah RA Sebelum dan Sesudah Dihancurkan Wahabi
Ini
adalah foto kuburan Sayyidatina Khodijah (Rodliya Allohu 'anha) istri
Nabi tercinta (Solallohu 'alaihi wa 'ala alihi washohbihi wasallama)
sebelum dihancurkan oleh Wahabi penghancur situs-situs bersejarah Islam.
Sungguh terkutuk, ajarannya ini mewajibkan menghancurkan situs-situs bersejarah islam dengan dalih menjaga dan memurnikan tauhid dari bentuk kesyirikan, namun mereka dirikan situs agamanya yang baru yang berkiblat pada kafir (ingris), mereka dirikan menara jam yang tinggi dan megahnya seakan-akan ingin menutupi pesona ka'bah dan menara2 masjidil harom. Nau'udzu billah...
Sungguh terkutuk, ajarannya ini mewajibkan menghancurkan situs-situs bersejarah islam dengan dalih menjaga dan memurnikan tauhid dari bentuk kesyirikan, namun mereka dirikan situs agamanya yang baru yang berkiblat pada kafir (ingris), mereka dirikan menara jam yang tinggi dan megahnya seakan-akan ingin menutupi pesona ka'bah dan menara2 masjidil harom. Nau'udzu billah...
Sungguh betapa cingkrangnya otak ajaran ini, dan betapa kolot pemahaman SAWAH ini dalam agama.
Makam Kerabat Nabi Dihancurkan
Maqbarat Al-Baqi’ (مقبرة البقيع, Pemakaman Al-Baqi’) Jannatul Baqi‘ merupakan sebuah komplek pemakaman di kota Madinah, Arab Saudi, yang letaknya persis melewati Masjid Nabawi, area bagian tenggara dari masjid. Pemakaman ini juga dikenal sebagai Jannatul Baqi’ (جنة البقيع). Nama ini berarti “Taman Surga”. Nama lain yang dikenal adalah Baqi’ Al-Gharqad.
Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun tepat di mana Nabi
Muhammad biasa menjalani kehidupannya dan membangun masjidnya di mana
saat ini beliau dimakamkan. Karena itu pemakaman ini memiliki banyak
arti penting. Di tempat itu dimakamkan jasad para sahabat dan keluarga
Nabi saw. Riwayat menyebutkan bahwa Nabi melakukan doa setiap kali
beliau melewati pemakaman.
Pada masa pembangunan Masjid Nabawi, As’ad bin Zararah, salah seorang
sahabat Nabi wafat. Nabi Muhammad memilih daerah sebagai pemakaman dan
As’ad adalah orang pertama yang dimakamkan di pemakaman Al-Baqi’ dari
kalangan Anshar. Riwayat lain menyebutkan sahabat pertama yang
dimakamkan di Al-Baqi’ adalah Utsman bin Madhun wafat tahun 3 H.
Makam pada Masa Utsmaniah
Perluasan makam pertama dalam sejarah dilakukan oleh Muawiyah I,
pemimpin Umayyah pertama. Dia membeli tanah tetangga yang luas di mana
Utsman bin Affan dimakamkan sehingga berada di dalam pemakaman Al-Baqi.
Umayyah membangun kubah pertama di Al-Baqi di atas kuburan Ustman bin
Affan. Beberapa waktu kemudian dalam sejarah ada begitu banyak kubah dan
bangunan yang dibangun di atas kuburan terkenal Al-Baqi’.
Penghancuran Makam
Sejak 1205 H hingga 1217 H kaum Wahabi
mencoba menguasai Jazirah Arabia namun gagal. Akhirnya 1217 H mereka
berhasil menguasai Thaif dengan menumpahkan darah Muslim yang tak
bersalah. Mereka memasuki Mekah tahun 1218 H dan menghancurkan semua
bangunan dan kubah suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam.
Tahun 1221, kaum Wahabi masuk kota Madinah dan menajiskan Al-Baqi dan
semua masjid yang mereka lewati. Usaha menghancurkan makam Rasulullah berhenti karena protes masyarakat Muslim dunia.
Pada hari Rabu 8 Syawal 1345 H bertepatan dengan 21 April 1925,
pemakaman Jannatul Baqi’ dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari
Arab Saudi. Pada tahun yang sama, ia juga menghancurkan makam manusia
suci di Jannatul Mualla (Makkah) di mana ibunda Nabi Muhammad (Sayyidah
Aminah as), istri Nabi, kakek dan leluhur Nabi dikuburkan. Kejadian ini
menimbulkan protes dari masyarakat Muslim dunia.
Penghancuran situs suci di Hijaz oleh Saudi, yang diawali oleh Muhammad bin Abdul Wahhab
berlanjut hingga sekarang. Keluarga Kerajaan Arab Saudi mempraktikkan
bentuk Islam kaku yang disebut Wahhabisme, dan telah melakukan
pemusnahan terhadap makam tersebut. Hasilnya, kitab dan peta yang ada di
makam disita oleh penguasa. Meski demikian, makam orang-orang suci ini
tetap dikunjungi oleh peziarah dan pemakaman juga berlanjut di pemakaman
ini.
Banyak kaum Syiah yang melanjutkan untuk mengenang hari itu ketika
Dinasti Saud menghancurkan pemakaman Al-Baqi’, semata-mata karena di
sanalah dimakamkan keluarga Nabi Muhammad saw. Mereka menyebut hari itu (8 Syawal) sebagai Yaum Al-Gham (Hari Kesedihan). Kaum Syiah terus melakukan protes kepada pemerintah Saudi atas penghancuran ini.
Gambaran Pemakaman Jannatul Baqi’
Umar bin Jubair melukiskan Al-Baqi saat ia berkunjung ke Madinah
berkata, “Al-Baqi’ terletak di Timur Madinah. Gerbang Al-Baqi’ akan
menyambut Anda saat tiba di Al-Baqi’. Saat Anda masuk kuburan pertama
yang Anda lihat di sebelah kiri adalah kuburan Shafiah, bibi Rasulullah.
Agak jauh dari situ terletak pusara Malik bin Anas,
salah seorang Imam Ahlus Sunnah dari Madinah. Di atas makamnya
didirikan sebuah kubah kecil. Di depannya ada kubah putih tempat makam
putra Rasulullah, Ibrahim.
Di sebelah kanannya adalah makam Abdurahman bin Umar putra Umar bin
Khatab, dikenal sebagai Abu Syahma. Abu Syahma dihukum cambuk oleh
ayahnya karena minum khamar. Hukuman cambuk untuk peminum khamar
seharusnya tidak hingga mati. Namun Umar mencambuknya hingga ajal
merenggutnya. Di hadapan kuburan Abu Syahma adalah makam Aqil bin Abi
Thalib dan Abdulah bin Ja’far Ath-Thayyar. Di muka kuburan mereka
terbaring pusara istri Rasul dan Abbas bin Abdul Mutalib.
Makam Imam Hasan bin Ali,
terletak di sisi kanan dari gerbang Al-Baqi’. Makam ini dilindungi
kubah tinggi. Di sebelah atas nisan Imam Hasan adalah makam Abbas bin
Abdul Muthalib. Kedua makam diselimuti kubah tinggi. Dindingnya dilapisi
bingkai kuning bertahtakan bintang indah. Bentuk serupa juga menghias
makam Ibrahim putra Rasulullah. Di belakang makam Abbas berdiri rumah
yang biasa digunakan Fatimah binti Rasulullah as. Biasa disebut “Bait al-Ahzân”
(Rumah Duka Cita). Di tempat ini putri Rasulullah biasa berkabung
mengenang kepergian ayahnya tercinta Rasulullah saw. Di ujung
penghabisan Al-Baqi’ berdiri kubah kecil tempat Utsman dimakamkan. Di
dekatnya terbaring ibunda Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad.”
Satu setengah abad kemudian pengelana terkenal Ibnu Batutah
mengunjungi Al-Baqi’ dan menemukan Al-Baqi’ tidaklah berbeda dengan yang
dilukiskan Ibnu Jubair. Ia menambahkan, “Al-Baqi’ adalah kuburan
sejumlah kaum Muhajirin dan Anshar dan sahabat nabi lainnya. Kebanyakan
mereka tidaklah dikenal.” (Hakikat Wahabi)
Pribadi Penting di Jannatul Baqi’
Di antaranya adalah keluarga langsung Nabi Muhammad saw: Seluruh
istri Nabi yang disebut Ummul Mukminin termasuk Aisyah, Hafshah, Zainab,
dan lain-lain terkecuali Khadijah binti Khuwailid dan Maimunah binti
Al-Harits. Makam Fatimah Az-Zahra, putri Nabi yang tidak diketahui
posisinya, begitu juga dengan Ruqayah putri Nabi yang lain.
Kemudian Ibrahim, putra Nabi Muhammad dari Maryam Al-Qibthiah. Abbas
bin Abdul Muthalib, paman Nabi saw. Bibi dari Nabi Muhammad seperti
Shafiah dan Atikah. Begitu juga dengan bibi Nabi Muhammad yang lain,
Fatimah binti Asad, yang juga ibu dari Ali bin Abi Thalib. Dari keluarga
Ahlul Bait: Hasan bin Ali, cucu Nabi, putri Fatimah dan Ali (Imam Kedua
Ahlul Bait), Ali Zainal Abidin (Imam Keempat), Muhammad Al-Baqir (Imam
Kelima), Ja’far Ash-Shadiq (Imam Keenam).
Baca Juga:
- Apa yang Dihapus di Masjid Nabi dan Ditulis di Kakbah oleh Wahabi?
- Bakar Quran dan Masjid, Kerajaan Bahrain dan Saudi Bukan Muslim
- Ada Mayat di Kubah Masjid Nabi…!!
Catatan: Kerajaan Saud dan diamnya ulama Wahabi,
lebih menghendaki dibangunnya jam raksasa disamping Kakbah yang
dibawahnya terdapat hotel mewah milik Barat, daripada harus membangun
dan memperbaiki makam keluarga dan sahabat Nabi saw.
Last modified: 26 August, 2010
Proyek
perluasan Masjid Nabawi yang akan dilakukan pemerintah Arab Saudi
dikhawatirkan akan menghancurkan makam Nabi Muhammad yang berada di
dalam Masjid Nabawi yang merupakan masjid suci ke dua umat Muslim di
Dunia.
Namun tahukah kamu ternyata pemerintah Arab saudi juga
telah menghancurkan atau mengalih fungsikan beberapa peninggalan Nabi
Muhammad yang ada di Arab. Kamu ingin tahu apa aja itu simak 5
Peninggalan Nabi Muhammad yang Dihancurkan Arab Saudi seperti dikutip
dari situs merdeka.com berikut ini.
1. Makam Nabi Muhammad
Pemerintah
Arab Saudi bakal menghancurkan makam Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah
itu terletak di dalam masjid paling suci kedua setelah Masjid Al-Haram
di Kota Makkah. Tujuannya untuk memperluas Masjid Nabawi.
Pembangunan
masjid itu memang diperlukan, tapi rencana pemerintah Negeri Dua Kota
Suci itu sungguh mencemaskan sebab perluasan bakal dilakukan di sebelah
Barat, tempat makam Rasulullah bersama dua sahabatnya, Abu Bakar
as-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Rencana ini dinilai bakal membuat
banyak pihak murka dan umat Islam bakal bergejolak.
2. Rumah Nabi Muhammad Jadi Perpustakaan
Dalam
dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota
Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah melumatkan 95
persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Mekkah
dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan
kecaman pelbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pelbagai pusat
belanja, hotel, dan gedung jangkung.
Di sana kini terdapat
kompleks Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam
tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini, Saudi membuldoser benteng
Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Di kompleks ini ada
rumah nabi kini berubah menjadi perpustakaan masjid.
3. Rumah SitI Khadijah Jadi Toilet
Perluasan
Masjid Al-Haram, selain ada rumah nabi yang kini berubah jadi
perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri
baginda Rasulullah. Lebih parah dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW,
bangunan didiamin Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet.
Toilet mempunyai persamaan dengan ruang kecil dipakai untuk buang kotoran. Ini dianggap penghinaan atas istri Rasulullah itu.
4. Penghancuran Makam Keluarga Rasulullah
21
April 1925, pemakaman Jannatul Baqi tempat keluarga Nabi Muhammad
dimakamkan dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari Arab Saudi.
Di sini terbaring Shafiah (bibi Rasulullah), Ibrahim, putra baginda
nabi, dan masih banyak lagi, termasuk putra Umar bin Khattab, dan ibu
Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad.
Saudi beralasan butuh
banyak pengeluaran merawat dan merekonstruksi makam-makam itu sebab
bangunannya sudah banyak yang rusak. Sangat boros membuang uang negara
untuk memperbaiki kuburan. Tak berapa lama kemudian setelah memberikan
alasan keuangan, pemerintah Saudi membangun hotel mewah dengan jam
raksasa di atasnya di sekitaran Kabah.
5. Penghancuran Makam Imam Hasan bin Ali
Pada
1925, Raja Abdul Aziz bin Saudi menghancurkan makam Imam Hasan bin Ali
terletak di kompleks pemakaman Jannatul Baqi. Kuburan Hasan yang terdiri
dari bangunan putih, rata dengan tanah. Kejadian ini menimbulkan protes
dari masyarakat Muslim dunia.
Imam Hasan bin Ali merupakan salah
satu cucu Rasulullah. Beliau anak dari sepupu nabi, Ali bin Abi Thalib
yang menikahi anak perempuan nabi, Fatima Az Zahra.
Apa yang Diubah oleh Arab Saudi?
Sejak awal blog ini ingin tetap konsisten dengan prinsip persatuan umat Islam
dan sebisa mungkin tetap ingin menjaganya. Dalam beberapa diskusi dan
pertemuan, ada keinginan untuk tidak terlalu sering menyinggung Wahabi
atau yang sekarang ini menggunakan nama salafi. Katanya, mereka
sebenarnya masih punya peluang untuk dibantu. Setidaknya dibantu untuk
kembali menggunakan akal sehat dan tidak buta dengan ritual dan
penampilan lahiriah.
Apa yang Dihapus di Masjid Nabawi?
Ketika kekhalifahan Utsmaniah (Ottoman) Turki membangun kembali Masjid Nabawi, mereka menuliskan di pagar emas Raudah Syarif “Ya Allah Ya Muhammad” bersamaan.
Tapi menurut syariahnya Wahabi, penyebutan “Ya Muhammad” adalah
syirik meskipun seluruh umat muslim tahu Nabi Muhammad saw. adalah
utusan-Nya. Sehingga mereka menambahkan “titik” di bawah huruf “ha”
sehingga menjadi huruf “jim” dan menghapus huruf “mim” untuk kemudian
menambahkan “dua titik” sehingga terlihat seperti huruf “ya”. Kemudian
kata Muhammad diganti menjadi Majîd.Apa yang Ditulis di Masjidilharam?
Bagi umat muslim, Kakbah
adalah kiblat. Sebagai tempat paling suci, umat muslim merasakan
ketenangan dan kedekatan dengan Penciptanya dan akan mengecam siapapun
yang mengganggu perasaan ini. Sebagaimana tempat suci lain seperti makam
nabi saw. dan pemakaman Baqi yang dihancurkan (baca di sini), Kakbah juga menjadi target kebodohan atas nama tauhid dan digunakan sebagai papan pengumuman kerajaan.
Seseorang yang sekilas melihat Kakbah akan mengira bahwa bagian yang dilingkari merah hanyalah kaligrafi ayat Quran biasa. Tapi ternyata…
Arti dari kaligrafi tersebut adalah “Kiswah ini dibuat di Mekah
al-Mukarramah dan hadiah untuk Kakbah al-Musyarafah. Khadim al-Haramain
asy-Syarifain Abdullah bin Abdulaziz Ali Saud, semoga Allah menerima
darinya. Tahun 1426.”
Arti dari kaligrafi tersebut adalah “Tirai ini dibuat di Mekah
al-Mukarramah dan hadiah untuk Kakbah al-Musyarafah. Khadim al-Haramain
asy-Syarifain Abdullah bin Abdulaziz Ali Saud, semoga Allah menerima
darinya.”
Siapapun tidak akan bisa menemukan nama “Muhammad” di Kakbah karena
menurut salafi Wahabi hal itu dapat membahayakan tauhid, membuat iman
Anda tergoncang, kultus terhadap nabi, dan seketika menjadi musyrik. Tapi Anda masih bisa menemukan nama lengkap Raja Saudi
keluarga Saud di Kakbah dan pintunya. Tapi bagi mereka hal itu bukanlah
syirik dan tidak termasuk bidah. Berikut ini adalah potongan kiswah
dari era kekuasaan Utsmaniah yang tetap menuliskan nama Nabi Muhammad
saw.
Gambar di atas menunjukkan dengan jelas bahwa pintu masuk bagian
Barat Masjidilharam bernamakan “Pintu Raja Fahd”. Kata Hammad Alqadri,
“Siapapun yang memiliki sedikit iman di hatinya akan mengatakan bahwa
inilah bentuk perpaduan arogansi dan superioritas (merasa unggul) dengan
menggunakan gelar raja dan namanya di tempat paling suci di muka bumi,”
Baitullah, yang pemiliknya adalah Raja Hari Akhir.
Karena mereka merasa benar sedangkan yang lainnya adalah musyrik dan ahlulbidah, maka mereka masih “berbaik hati” untuk memberi sedikit ruang di Haram.
Catatan: Sebagian besar gambar bersumber dari Hammad Alqadri.
Setelah dirunut-runut, riwayat keluarga Jandali ternyata salah satu
keluarga terkemuka di Homs, Suriah. Sepupu Steve Jobs, Bassma Al
Jandali, menegaskan trah Jandali punya garis keturunan langsung dengan
Nabi Muhammad SAW!
“Ayah Steve, Paman saya, Abdul Fattah John
Jandali datang dari Homs. Keluarga Jandali adalah keluarga yang punya
hubungan darah dengan keluarga Nabi Muhammad SAW,” kata Bassma, seperti
dikutip dari Gulf News. Basma adalah seorang jurnalis di Timur Tengah.
Steve
Jobs Jandali pun ternyata punya nama Arab. Nama Arabnya adalah Abdul
Lateef Jandali. Ketika ia lahir dan diadopsi oleh keluarga yang
memberinya nama Steve Jobs.
Bassma bercerita, ketika kecil ibunya
Bushra Jandali Rifa’e kerap mengatakan ada keturunan Jandali yang hidup
di AS. Itu adalah pamannya, Abdul Fattah Jandali, yang juga ayah Steve
Jobs.
Belakangan, paman Bassma lainnya Abdul Wahid, bercerita
kalau Abdul Fattah Jandali akhirnya punya anak di luar nikah dengan
Joanne. Anak itu akhirnya diadopsi oleh keluarga lain. Abdul Fattah
memilih tak pulang ke Suriah karena malu akan skandalnya. Tapi akhirnya
ia tetap menikahi Joanne dan punya puteri (adik Steve Jobs) bernama Mona
Jandali Simpson.
“Kami memang tak pernah bertemu. Tapi kami semua
di bawah trah Jandali tetap punya hubungan. Saya merasa seharusnya saya
bertemu Steve. Seharusnya saya melepasnya, mengatakan sampai jumpa..,”
kata Bassma.
Ijin copy
BalasHapus