HIZBOLLAH MENANTANG PERANG DI SYRIA
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/05/hizbollah-menantang-perang-di-syria.html#more
Pemimpin Hizbollah Sayyed Hasan Nasrallah menantang lawan-lawannya untuk
berperang di medan perang Syria dan menjauhi Lebanon sebagai ajang
perang. Tantangan tersebut dilakukan terkait terjadinya pertikaian
bersenjata di kota Tripoli yang telah menewaskan sejumlah besar orang.
Pertikaian terjadi antara kelompok-kelompok anti-Syria melawan pro-Syria
dimana Hizbollah termasuk di dalamnya.
"Kami ulangi lagi seruan untuk menjaga Lebanon bebas dari pertikaian. Kami bertempur di Syria dan Anda juga demikian (menunjuk kelompok-kelompok pemberontak Syria yang berada di Lebanon). Maka biarlah kita tetap bertempur di Syria," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan secara langsung melalui layar lebar di Imad Moughniyeh City, Mashgara, Bekaa Barat. Pidato hari Sabtu itu (25/5) dilakukan dalam peringatan ke 13 Hari Pembebasan dan Perlawanan yang dirayakan untuk memperingati pembebasan Lebanon Selatan dari pendudukan Israel tahun 2000.
Menurut Nasrallah pertikaian bersenjata yang terjadi di Tripoli, juga di Sidon, terkait dengan konflik Syria adalah memalukan.
"Siapapun yang mendukung pemerintah (Bashar al Assad) atau yang menentangnya, biarlah semuanya pergi ke Syria dan membiarkan Tripoli tetap netral," tambah Nasrallah.
Sebagaimana diketahui keterlibatan Hizbollah dalam pertempuran di Al Qusayr, Syria, telah menimbulkan reaksi hebat dari kelompok-kelompok anti-Syria di Lebanon hingga memicu pertikaian bersenjata yang hingga kini telah menewaskan sekitar 25 orang. Padahal kelompok-kelompok anti-Syria Lebanon telah berlibat dalam pemberontakan di Syria sejak mula konflik Syria bermula bulan Maret 2011 lalu, dan Hizbollah yang merupakan sekutu Bashar al Assad dan Iran dalam poros-anti Israel selama itu menahan diri untuk tidak terseret dalam konflik di Syria.
Menyinggung tentang konflik di Syria, Sayyed Nasrallah mengatakan bahwa pemerintah Syria telah berusaha memenuhi tuntutan rakyat dengan melakukan berbagai langkah reformasi. Namun pemberontak menolak langkah tersebut dan tetap melakukan kerusuhan.
"Berbagai peristiwa akhir-akhir ini membuktikan bahwa terdapat satu kubu yang dipimpin oleh Amerika. Semua orang tahu bahwa kubu ini didukung oleh Israel sementara al Qaida dan kelompok-kelompok takfiri dari seluruh dunia dibayar untuk bergabung. Apa yang disebut konperensi "Friends of Syria" tidak pernah menyinggung-nyinggung keterlibatan berbagai kelompok militan dari seluruh dunia, namun meributkan keberadaan beberapa anggota Hizbollah yang baru melibatkan diri di Syria hanya beberapa bulan lalu," kata Nasrallah.
Menurut Sayyed Nasrallah Al Qaida dan kelompok-kelompok tafkiri merupakan kekuatan paling menonjol di antara pemberontak Syria. Tentang keberadaan mereka, Nasrallah mengingatkan:
"Apa yang terjadi di perbatasan Syria merupakan ancaman bagi Lebanon persatuannya. Kini semua penduduk Lebanon terancam, terutama kaum Sunni, jika kelompok-kelompok takfiri itu menguasai perbatasan. Faham takfiri ini telah membunuh lebih banyak orang Sunni daripada sekte-sekte yang lain," kata Nasrallah seraya menambahkan bahwa jika pemberontak Syria menang, maka masa depan Lebanon, Syria, Palestina dan seluruh kawasan akan dipenuhi awan gelap.
"Israel akan menyerang Lebanon jika Syria jatuh ke tangan mereka."
Nasrallah juga mengingatkan bahwa sejak dari awal, para pemberontak telah menjadikan Hizbollah sebagai sasaran.
"Beberapa tokoh pemberontak mengatakan: "regim Bashar akan tumbang dan kami akan mengejar Hizbollah di Lebanon!" Maka kami tidak mungkin membiarkan Syria jatuh ke tangan mereka," tambah Nasrallah.
Menurut Nasrallah saat ini Hizbollah telah memasuki fase baru sejak beberapa minggu lalu, yaitu fase "memperkuat pertahanan dan melindungi tulang punggungnya".
"Kami tidak akan menggantungkan diri pada siapapun. Seperti pertempuran-pertempuran sebelumnya, kami akan menjadi rakyat, orang-orang, dan kami akan menjadi orang yang memberikan kemenangan. Kami akan memanggul tanggungjawab ni dan menanggung segala pengorbanan dan segala konsekuensinya."
"Kami telah kehilangan ribuan syuhada dan kami menganggap bahwa dengan sikap kami ini kami telah mempertahankan Lebanon, Palestina dan Syria. Anda boleh memilih pihak manapun di Syria, namun kami tidak akan pernah berpihak kepada Amerika ataupun pihak-pihak yang telah melakukan pembunuhan-pembunuhan keji dan menghancurkan tempat-tempat suci," kata Nasrallah merujuk pada aksi perusakan makam sahabat Nabi Muhammad, Hujr bin Adi, oleh para pemberontak Syria.
Mengomentari langkah Uni Eropa untuk memasukkan Hizbollah ke dalam daftar kelompok teroris, Sayyed Nasrallah mengejeknya sebagai "berita lama" dan sekedar "tinta di atas kertas". Katanya, "Kami akan meneruskan tanggungjawab kami sebagai pejuang walaupun banyak tekanan dan kampanye hitam media massa. Kami telah berada dalam daftar teroris sejak lama. Ini tidak mengubah apapun. Selama lebih dari 30 tahun, kami telah hidup tidak hanya di medan perang, namun juga menghadapi perang politik dan psikologi, namun itu semua tidak mempengaruhi keinginan dan tekad kami. Untuk itulah saya katakan kepada rakyat yang percaya kepada perjuangan kami dan menaruh harapan padanya bahwa perjuangan kami akan bersama Anda untuk melindungi Anda, dan Anda akan tetap bangga dan menjadi pemenang, Insya Allah."
"Saya katakan kepada rakyat yang penuh harga diri, kepada para mujahidin, kepada para pahlawan, saya telah menjanjikan Anda dengan kemenangan dan saya kini menjanjikan kemenangan yang lain," kata Nasrallah.
Dan seperti biasa dalam pidato-pidatonya, Nasrallah tidak pernah melupakan rakyat Palestina.
"Hari kemenangan adalah salah satu harinya Allah dimana kemuliaan dan dukungan-Nya menjelma sebagai rakyat pejuang kita, dan dimana kemarahan-Nya menimpa para penjajah. Ini harus selalu diingat dan diturunan dari generasi ke generasi karena mewakili pengalaman yang sangat mendalam dari satu bangsa dan menjadi pintu gerbang kemenangan di masa depan."
"Kita tidak boleh melupakan hari-hari kesedihan rakyat Palestina Nakba dan Naksa dan mengimbanginya dengan kemenangan-kemenangan perjuangan. Hari Nakba (pengusiran Palestina oleh Israel tahun 1948) dan Naksa (pengusiran lanjutan tahun 1967) adalah bencana besar bagi seluruh bangsa Arab, dan seluruh orang Arab menanggung konsekuensinya."
REF:
"Sayyed Nasrallah: As I Promised You Victory in July, I Renew My Promise Today"; Batoul Wehbe; ALMANAR.COM.LB; 25 Mei 2013
"Kami ulangi lagi seruan untuk menjaga Lebanon bebas dari pertikaian. Kami bertempur di Syria dan Anda juga demikian (menunjuk kelompok-kelompok pemberontak Syria yang berada di Lebanon). Maka biarlah kita tetap bertempur di Syria," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan secara langsung melalui layar lebar di Imad Moughniyeh City, Mashgara, Bekaa Barat. Pidato hari Sabtu itu (25/5) dilakukan dalam peringatan ke 13 Hari Pembebasan dan Perlawanan yang dirayakan untuk memperingati pembebasan Lebanon Selatan dari pendudukan Israel tahun 2000.
Menurut Nasrallah pertikaian bersenjata yang terjadi di Tripoli, juga di Sidon, terkait dengan konflik Syria adalah memalukan.
"Siapapun yang mendukung pemerintah (Bashar al Assad) atau yang menentangnya, biarlah semuanya pergi ke Syria dan membiarkan Tripoli tetap netral," tambah Nasrallah.
Sebagaimana diketahui keterlibatan Hizbollah dalam pertempuran di Al Qusayr, Syria, telah menimbulkan reaksi hebat dari kelompok-kelompok anti-Syria di Lebanon hingga memicu pertikaian bersenjata yang hingga kini telah menewaskan sekitar 25 orang. Padahal kelompok-kelompok anti-Syria Lebanon telah berlibat dalam pemberontakan di Syria sejak mula konflik Syria bermula bulan Maret 2011 lalu, dan Hizbollah yang merupakan sekutu Bashar al Assad dan Iran dalam poros-anti Israel selama itu menahan diri untuk tidak terseret dalam konflik di Syria.
Menyinggung tentang konflik di Syria, Sayyed Nasrallah mengatakan bahwa pemerintah Syria telah berusaha memenuhi tuntutan rakyat dengan melakukan berbagai langkah reformasi. Namun pemberontak menolak langkah tersebut dan tetap melakukan kerusuhan.
"Berbagai peristiwa akhir-akhir ini membuktikan bahwa terdapat satu kubu yang dipimpin oleh Amerika. Semua orang tahu bahwa kubu ini didukung oleh Israel sementara al Qaida dan kelompok-kelompok takfiri dari seluruh dunia dibayar untuk bergabung. Apa yang disebut konperensi "Friends of Syria" tidak pernah menyinggung-nyinggung keterlibatan berbagai kelompok militan dari seluruh dunia, namun meributkan keberadaan beberapa anggota Hizbollah yang baru melibatkan diri di Syria hanya beberapa bulan lalu," kata Nasrallah.
Menurut Sayyed Nasrallah Al Qaida dan kelompok-kelompok tafkiri merupakan kekuatan paling menonjol di antara pemberontak Syria. Tentang keberadaan mereka, Nasrallah mengingatkan:
"Apa yang terjadi di perbatasan Syria merupakan ancaman bagi Lebanon persatuannya. Kini semua penduduk Lebanon terancam, terutama kaum Sunni, jika kelompok-kelompok takfiri itu menguasai perbatasan. Faham takfiri ini telah membunuh lebih banyak orang Sunni daripada sekte-sekte yang lain," kata Nasrallah seraya menambahkan bahwa jika pemberontak Syria menang, maka masa depan Lebanon, Syria, Palestina dan seluruh kawasan akan dipenuhi awan gelap.
"Israel akan menyerang Lebanon jika Syria jatuh ke tangan mereka."
Nasrallah juga mengingatkan bahwa sejak dari awal, para pemberontak telah menjadikan Hizbollah sebagai sasaran.
"Beberapa tokoh pemberontak mengatakan: "regim Bashar akan tumbang dan kami akan mengejar Hizbollah di Lebanon!" Maka kami tidak mungkin membiarkan Syria jatuh ke tangan mereka," tambah Nasrallah.
Menurut Nasrallah saat ini Hizbollah telah memasuki fase baru sejak beberapa minggu lalu, yaitu fase "memperkuat pertahanan dan melindungi tulang punggungnya".
"Kami tidak akan menggantungkan diri pada siapapun. Seperti pertempuran-pertempuran sebelumnya, kami akan menjadi rakyat, orang-orang, dan kami akan menjadi orang yang memberikan kemenangan. Kami akan memanggul tanggungjawab ni dan menanggung segala pengorbanan dan segala konsekuensinya."
"Kami telah kehilangan ribuan syuhada dan kami menganggap bahwa dengan sikap kami ini kami telah mempertahankan Lebanon, Palestina dan Syria. Anda boleh memilih pihak manapun di Syria, namun kami tidak akan pernah berpihak kepada Amerika ataupun pihak-pihak yang telah melakukan pembunuhan-pembunuhan keji dan menghancurkan tempat-tempat suci," kata Nasrallah merujuk pada aksi perusakan makam sahabat Nabi Muhammad, Hujr bin Adi, oleh para pemberontak Syria.
Mengomentari langkah Uni Eropa untuk memasukkan Hizbollah ke dalam daftar kelompok teroris, Sayyed Nasrallah mengejeknya sebagai "berita lama" dan sekedar "tinta di atas kertas". Katanya, "Kami akan meneruskan tanggungjawab kami sebagai pejuang walaupun banyak tekanan dan kampanye hitam media massa. Kami telah berada dalam daftar teroris sejak lama. Ini tidak mengubah apapun. Selama lebih dari 30 tahun, kami telah hidup tidak hanya di medan perang, namun juga menghadapi perang politik dan psikologi, namun itu semua tidak mempengaruhi keinginan dan tekad kami. Untuk itulah saya katakan kepada rakyat yang percaya kepada perjuangan kami dan menaruh harapan padanya bahwa perjuangan kami akan bersama Anda untuk melindungi Anda, dan Anda akan tetap bangga dan menjadi pemenang, Insya Allah."
"Saya katakan kepada rakyat yang penuh harga diri, kepada para mujahidin, kepada para pahlawan, saya telah menjanjikan Anda dengan kemenangan dan saya kini menjanjikan kemenangan yang lain," kata Nasrallah.
Dan seperti biasa dalam pidato-pidatonya, Nasrallah tidak pernah melupakan rakyat Palestina.
"Hari kemenangan adalah salah satu harinya Allah dimana kemuliaan dan dukungan-Nya menjelma sebagai rakyat pejuang kita, dan dimana kemarahan-Nya menimpa para penjajah. Ini harus selalu diingat dan diturunan dari generasi ke generasi karena mewakili pengalaman yang sangat mendalam dari satu bangsa dan menjadi pintu gerbang kemenangan di masa depan."
"Kita tidak boleh melupakan hari-hari kesedihan rakyat Palestina Nakba dan Naksa dan mengimbanginya dengan kemenangan-kemenangan perjuangan. Hari Nakba (pengusiran Palestina oleh Israel tahun 1948) dan Naksa (pengusiran lanjutan tahun 1967) adalah bencana besar bagi seluruh bangsa Arab, dan seluruh orang Arab menanggung konsekuensinya."
REF:
"Sayyed Nasrallah: As I Promised You Victory in July, I Renew My Promise Today"; Batoul Wehbe; ALMANAR.COM.LB; 25 Mei 2013
Iran Bantah Pernah Kirim "Pasukan Mililter" ke Suriah
http://kabarperang.blogspot.com/2013/05/iran-bantah-pernah-kirim-pasukan.html
Teheran: Menteri Pertahanan Iran, Ahmad Vahidi, pada
Sabtu waktu setepat, membantah negaranya pernah mengirim "pasukan
militer" ke Suriah. Di mana sebelumnya pihak Barat menuduh Iran
menyokong pemberontak Suriah.
"Republik Islam Iran tidak pernah mengirim pasukan militer ke Suriah dan tidak akan pernah melakukannya," kata Ahmad Vahidi dalam sebuah siaran pers yang disiarkan oleh media setempat.
Ia melanjutkan, Iran tidak setuju dengan pengiriman tentara ke Suriah karena kebijakannya mendukung resolusi konflik.
Seperti diketahui, Iran dituduh sejumlah negara Barat dan Liga Arab sebagai penyokong pihak pemberontak Suriah. Salah seorang pejabat tinggi AS pada Selasa (21/5) juga mengatakan bahwa pihak Iran bekerja sama dengan sekutu mereka kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, untuk mengambil alih pangkalan oposisi pemberontak di Qusayr dekat perbatasan Lebanon.
"Republik Islam Iran tidak pernah mengirim pasukan militer ke Suriah dan tidak akan pernah melakukannya," kata Ahmad Vahidi dalam sebuah siaran pers yang disiarkan oleh media setempat.
Ia melanjutkan, Iran tidak setuju dengan pengiriman tentara ke Suriah karena kebijakannya mendukung resolusi konflik.
Seperti diketahui, Iran dituduh sejumlah negara Barat dan Liga Arab sebagai penyokong pihak pemberontak Suriah. Salah seorang pejabat tinggi AS pada Selasa (21/5) juga mengatakan bahwa pihak Iran bekerja sama dengan sekutu mereka kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, untuk mengambil alih pangkalan oposisi pemberontak di Qusayr dekat perbatasan Lebanon.
Senjata Hizbullah dan Hamas Mampu Tembak Tiap Titik di Israel
Rabu, 29 Mei 2013, 05:10 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/29/mnj49e-senjata-hizbullah-dan-hamas-mampu-tembak-tiap-titik-di-israel
REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor
Liberman, mengatakan, seluruh titik di wilayah Palestina pendudukan
berada dalam jangkauan rudal-rudal Hamas dan Hizbullah.
Situs Mehrnews melaporkan, Liberman menambahkan, Hizbullah dan Hamas dapat menembak setiap titik di Israel. Ia menekankan pentingnya mengambil reaksi yang tepat mengenai masalah itu oleh para pejabat Tel Aviv. Seperti dilansir kantor berita IRNA, Liberman juga mengklaim bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Benny Gantz, Selasa dalam sidang keamanan, meminta tambahan anggaran di Kementerian Peperangan Israel.
Gantz menjelaskan bahwa alasan meminta tambahan anggaran adalah untuk merekonstruksi badan-badan militer dan melawan tantangan-tantangan saat ini serta bahaya-bahaya yang mengancam Israel.
Situs Mehrnews melaporkan, Liberman menambahkan, Hizbullah dan Hamas dapat menembak setiap titik di Israel. Ia menekankan pentingnya mengambil reaksi yang tepat mengenai masalah itu oleh para pejabat Tel Aviv. Seperti dilansir kantor berita IRNA, Liberman juga mengklaim bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Benny Gantz, Selasa dalam sidang keamanan, meminta tambahan anggaran di Kementerian Peperangan Israel.
Gantz menjelaskan bahwa alasan meminta tambahan anggaran adalah untuk merekonstruksi badan-badan militer dan melawan tantangan-tantangan saat ini serta bahaya-bahaya yang mengancam Israel.
Redaktur : Endah Hapsari |
Israel Mengancam Jika Rusia Kirim Rudal ke Suriah
AP PHOTO
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/05/29/mnjvcu-israel-mengancam-jika-rusia-kirim-rudal-ke-suriah
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS --
Israel memperingatkan bahwa pihaknya
"tahu yang harus dilakukan" jika Rusia mengirim peluru kendali
anti-pesawat, yang dijanjikan, kepada Suriah, di tengah-tengah
peningkatan kekhawatiran konflik itu menjalar ke Lebanon.
Israel pada Selasa (28/5) mengatakan akan bertindak jika Rusia tetap
mengirim peluru kendali itu, sementara komandan penting pemberontak
Suriah memberikan ultimatum 24 jam kepada gerakan Hizbullah Lebanon
untuk menghentikan bertempur membantu pasukan pemerintah Suriah.
Perkembangan itu meningkatkan ketegangan setelah Uni Eropa memutuskan
mencabut embargo pemasokan senjata kepada pemberontak Suriah, satu
tindakan yang ditanggapi oposisi dengan hati-hati.
Pemerintah Suriah bersama dengan Rusia sekutunya mengecam keputusan
Uni Eropa itu sebagai satu "hambatan" bagi usaha-usaha perdamaian,
sementara menuduh blok itu mendukung dan mendorong "teroris".
Amerika Serikat mengatakan pihaknya mendukung tindakan Uni Eropa itu
sebagai satu tindakan untuk menunjukkan "dukungan penuh" bagi
pemberontak, kendatipun pihaknya menolak membantu senjata karena
khawatir senjata itu bisa jatuh ketangan kelompok garis keras.
Pencabutan embargo itu mengirimkan satu pesan kepada pemerintah
Presiden Bashar al-Assad bahwa dukungan terhadap oposisi akan terus
meningkat", kata juru bicara Departemen Luar Negeri Patrick Ventrell.
Moskow mengatakan pihaknya berencana akan mengirim ke Damaskus
rudal-rudal S-300 -- yang dirancang untuk mencegat pesawat atau rudal
-rudal lain seperti Patriot yang NATO telah gelar di perbatasan Turki
dengan Suriah-- yang adalah bagian dari kontrak-kontrak yang ada.
"Kami menganggap pasokan-pasokan itu satu faktor stabilisasi," kata
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, dan menambahkan rudal-rudal
itu dapat bertindak sebagai pencegah terhadap intervensi asing.
Israel sangat menentang pengiriman itu, dan menteri pertahanannya
memperingatkan akan ada satu tanggapan. "Pengiriman rudal-rudal itu
tidak dilakukan, saya mengharapkan itu tidak dilakukan. Tetapi jika
rudal-rudal itu tiba di Suriah, kami tahu apa yang kami harus lakukan,"
kata Menhan Mosshe Yaalon.
Negara Yahudi itu dilaporkan telah melakukan setidaknya tiga kali
serangan terhadap Suriah sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar
al-Assad meletus Maret 2011, tampaknya menargetkan senjata.
Di lapangan, konflik itu telah menjalar ke Lebanon, dan dalam insiden
terbaru tiga tentara tewas dalam satu serangan dekat kota perbatasan
utara Arsal, tempat sebagian besar penduduk mendukung pemberontakan di
Suriah.
Dan di kota Lebanon timur Hermel, pasukan keamanan mengatakan enam
roket agaknya ditembakkan dari Suriah menghantam pangkalan Hizbullah
mencedrai tujuh orang.
Hizbullah bersekutu dengan pemerintah Suriah dan bertempur bersama
tentara melawan pemberontak termasuk di kota Qusayr, di mana belasan
petempur mereka tewas.
Perannya menimbulkan kekhawatiran bahwa Lebanon akan terseret dalam
perang itu, dan pemimpin pemberontak Sali Idriss memperingatkan para
petempurnya akan menanggapi dalama 24 jam jika kelompok itu (Hizbullah)
tidak menghentikan intervensinya.
"Jika serangan Hizbullah terhadap wilayah Suriah tidak dihentikan
dalam 24 jam, kami akan melakukan segala tindakan untuk memburu
Hizbullah walaupun sampai ke neraka," katanya di stasiun televisi Al-Arabiya.
Redaktur : Djibril Muhammad |
Sumber : Antara/ AFP |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar