ACF Diminta Menunda Pemberian Award ke SBY
Tbt/Kinoy — HARIAN TERBIT
JAKARTA — http://www.harianterbit.com/2013/05/18/acf-diminta-menunda-pemberian-award-ke-sby/
Protes yang dilayangkan Profesor Franz Magnis
Suseno kepada ACF, terkait pemberian penghargaan ‘World Statesman 2013′
atau ‘Negarawan Dunia 2013′ terhadap Presiden SBY, ternyata mendapat
dukungan di dunia maya. Melalui petisi online, ‘The Appeal of Conscience
Foundation’ (ACF) diminta menunda mememberikan penghargaan tersebut.
Petisi di dunia maya ini digalang melalui petisi
www.change.org/natoSBY. Petisi digalang seorang anak kyai NU bernama
Imam Shofwan.
Dalam suratnya, Imam mengajak netizen untuk menyimak surat protes
yang ditulis oleh Profesor Franz Magnis Suseno kepada ACF. Dalam surat
ini, Magnis mempertanyakan dasar penilaian dari penghargaan yang merujuk
pada prestasi SBY dalam bidang toleransi beragama.
“Ini sangat memalukan, memalukan untuk Anda. Hal ini mendiskreditkan
segala klaim yang Anda buat sebagai sebuah institusi dengan niat-niat
moral” tutur Magnis dalam suratnya.
Imam mengajak siapa saja untuk bergabung dengan memparaf dan menyebar petisinya yang bisa diakses pada www.change.org/natoSBY.
Imam Shofwan sepenuhnya setuju dengan pertanyaan Magnis. “Bagaimana
Anda bisa mengambil keputusan ini tanpa bertanya pada masyarakat
Indonesia yang terkait? Semoga Anda tidak mengambil keputusan ini atas
dasar dorongan dari oknum-oknum pemerintah atau lingkaran presiden” kata
Imam menirukan bunyi surat Magnis.
Sementara itu politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari meminta Presiden SBY
memikirkan nasib para korban intoleransi yang terus menuntut keadilan
sebelum menerima penghargaan ini. Presiden diminta berkaca pada
persoalan kekerasan berlatar belakang agama di dalam negeri yang tidak
terselesaikan.
“Pikirkan para korban yang tiap minggu menuntut keadilan di depan
Istana. Semoga Presiden tahu diri masih banyak persoalan yang harus
diselesaikan. Bereskan dan rakyat yang akan berikan award,” kata anggota
Komisi III DPR RI tersebut, Jumat.
Eva mengaku bingung dan bertanya-tanya apa dasar rencana pemberian
penghargaan tersebut. Apakah lantaran pidato Presiden SBY di forum
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengecam penistaan agama? Jika benar,
Eva bertanya, apakah pidato itu merupakan prestasi?
“Saya menduga yayasan tersebut memberikan award karena lobi-lobi
Istana yang paham kegemaran Presiden menerima global award. Jadi, basis
pemberian tidak kepada prestasi, tapi lebih seperti ‘suap’,” kata Eva.
Kata Eva, fakta yang terjadi selama hampir dua periode kepemimpinan
SBY justru sebaliknya, toleransi semakin memburuk. Kelompok minoritas
terus menjadi target kekerasan di berbagai daerah.
Ia memberi contoh kekerasan yang dialami kelompok Syiah dan Ahmadiyah
di beberapa daerah. Begitu pula pelarangan membangun gereja, bahkan
pembongkaran gereja di beberapa tempat. Hampir setiap pekan, umat
Nasrani yang menjadi korban lalu beribadah di depan Istana.
Sementara itu meskipun mendapat kritikan, Presiden SBY dijadwalkan tetap menerima penghargaan ini.
“Masih sesuai jadwal,” kata anggota Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Jumat, di Jakarta.
Kata Faizasyah, setiap orang berhak mengkritik rencana pemberian
penghargaan tersebut karena hal itu bagian dari demokrasi. Hanya saja,
kata dia, publik perlu melihat bahwa ACF adalah organisasi independen.
Kajian dan penilaian atas dasar pertimbangan mereka.
Anas Harus Ungkap Isi Pertemuan SBY-Nazaruddin
Junaedi — HARIAN TERBIT
JAKARTA—http://www.harianterbit.com/2013/02/27/anas-harus-ungkap-isi-pertemuan-sby-nazaruddin/
Untuk melengkapi lembaran-lembarfan mantan Ketua
Umum PD Anas Urbaningrum membuka lembaran-lembaran korupsi yang
melibatkan petinggi PD, kelihatannya Anas harus mengukap dulu ihwal
pertemuan Nazaruddin dengan SBY di Cikeas sebelum ia kabur ke Singapura.
Seharusnya kan Presiden menahan tersangka koruptor, bukan malah
membiarkan pergi. Jelas itu pelanggaran konstitusi yang berpotensi
impeachmant.
Menurut pengamat politik Fadjroel Rahman, rencana kepergian
Nazaruddin ke Singapura dua tahun lalu sudah diketahui oleh elit Partai
Demokrat. Saat itu sepertinya elit partai justru ingin melindungi
Nazaruddin.
“Para elit politik Demokrat ini sepertinya ketakutan terbongkar kasus
korupsinya. Untuk itu, mereka kelihatan saling melindungi satu dengan
yang lainnya, termasuk rencana kaburnya Nazaruddin ke Singapura,” kata
Fadjroel kepada harian Terbit, Rabu (27/2).
Dikatakan, Anas Urbaningrum harus ungkap pertemuan Nazaruddin dengan
SBY di Cikeas itu. Kalau memang benar SBY mengetahui akan hal kaburnya
Nazaruddin ke Singapura, tentu saja akan berpotensi impeachmant.
“Nampaknya saat ini Anas Urbaningrum sedang menyerang Ibas terlebih
dahulu. Namun saya belum yakin apakah nantinya mau dan berani menyerang
SBY juga dan mengatakan SBY mengetaui kaburnya Nazaruddin ke Singapura,”
tandasnya.
Semua aksi penyerangan itu juga perlu dipertanyakan. Apakah
penyerangannya Anas itu benar-benar ingin melakukan penegakan hukum
dengan mengungkap semua koruptor atau bertujuan untuk meringankan
hukumannya saja.
“Lebih baik Anas mengungkap semua koruptor-koruptor yang mengambil
uang rakyat. Anas jangan takut ungkap semua elit Partai Demokrat yang
terlibat, temasuk kepada Ibas ataupun SBY. Kalau ada yang salah ya harus
diungkap dong jangan disembunyikan,” harapnya.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membenarkan pertemuan
antara SBY dengan Nazaruddin sebelum kabur ke Singapura pada tanggal 23
Mei 2011 di Cikeas. “Sebenarnya saya ingin (pertemuan) ini bukan soal
Partai Demokrat. Tapi ini bagus biar rakyat tahu duduk persoalannya,”
kata SBY.
SBY mengakui, selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sudah
memerintahkan kepada Dewan Kehormatan PD untuk menindak Nazaruddin sejak
Bendahara Umum PD itu pertama kali disebut terseret kasus suap Wisma
Atlet.
Setelah mengantongi bukti, SBY pun meminta agar Nazaruddin
mengundurkan diri. Namun Nazaruddin dikabarkan menolak. SBY pun telah
bersiap-siap untuk meminta Nazaruddin dipecat. “Tapi saat itu Ketua Umum
PD Anas Urbaningrum mengatakan yang bersangkutan (Nazaruddin) bersedia
mundur. Jadi tidak perlu diberhentikan,” kata SBY.
SBY pun menerima permintaan Nazaruddin untuk bertemu di Cikeas. SBY
pun menerima dalam konteks sidang kode etik, sehingga anggota Dewan
Kehormatan PD pun ikut dalam pertemuan itu. Maka terjadilah pertemuan
yang kemudian ramai diisukan tersebut.
“Namun ternyata yang bersangkutan tidak seperti yang disampaikan
Ketua Umum. Dia (Nazaruddin) menolak mundur. Yang bersangkutan bicara
kurang jelas kiri dan kanan. Jujur saya marah waktu itu,” tegas SBY.
Nazaruddin pun akhirnya pulang dari Cikeas. Saat itu juga SBY
memerintahkan agar Nazaruddin diberhentikan dari fungsionaris PD. “Jadi
tidak ada bicara apapun kecuali keputusan yang bersangkutan
diberhentikan,” tegas SBY.
Menurut Nazaruddin, setelah bertengkar dengan pihak Cikeas,
Nazaruddin diperintahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum untuk pergi. “Setelah ribut di Cikeas, Saya disuruh pergi
oleh Anas,” ungkapnya.
Editor — Maghfur Ghazali
Cuma Manis di Awal
Jumat, 3 Mei 2013 09:19 WIB
http://www.harianterbit.com/2013/05/03/warga-jakarta-mulai-kesal-pada-pasangan-gubernur-jokowi-ahok/
Warga Jakarta Mulai Kesal Pada Pasangan Gubernur Jokowi-Ahok
Dody Pranowo — HARIAN TERBIT
JAKARTA —
Setelah kurang lebih tujuh bulan memimpin
Ibukota, eforia dukungan terhadap Gubernur Jakarta Joko Widodo alias
Jokowi dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok mulai menyurut.
Kinerjanyapun mulai digugat. Bahkan sejumlah warga mulai membenci
Jokowi-Ahok lantaran kebijakan pro rakyat yang digambar-gemborkan selama
ini ternyata banyak yang lip-service alias omong doang.
Di Jakarta Selatan, warga Fatmawati, Lebak Bulus, Cipete, dan
Sisingamangaraja, secara tegas banyak yang menolak pembangunan Mass
Rapid Transit (MRT) Layang. Mereka pun berencana menggugat Pemprov DKI
Jakarta dan Jokowi.
Sementara di Jakarta Utara, Lurah Warakas Mulyadi menolak keras
lelang jabatan lurah dan camat. Sementara di kawasan Waduk Pluit, warga
menilai Jokowi tak lagi pro rakyat kecil yang sebelumnya sudah
memilihnya untuk menjadi gubernur lantaran hunian warga di kawasan itu
dibongkar paksa. Warga pun mengaku kecewa telah memilih Jokowi.
DIMINTA SANTUN
Kekesalan sebagian warga ibu kota rupanya tak berhenti pada Jokowi
sang gubernur. Kepada Wagub Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok warga pun
mulai muak, karena ucapan-ucapannya yang seringkali ketus, kasar dan
menyakitkan hati rakyat yang seharusnya diayomi.
“Harusnya wagub bisa ngomong lebih santun. Masak ngomong kalau orang
miskin tahu dirilah kepada pers untuk warga Waduk Pluit yang minta ganti
rugi pembongkaran rumahnya di pinggiran Waduk Pluit,” tegas anggota
DPRD DKI Jakarta Ahmad Husin Alaydrus, Jumat (3/5).
Kalau mau Jakarta tidak mau banjir kata Husin, selain Waduk Pluit,
Ahok juga harus mengmbalikan tanah-tanah resapan yang kini sudah menjadi
perumahan elit di daerah Pluit dan di daerah Pantai Indah Kapuk. “Itu
dulunya daerah resapan air. Kenapa diam melihat itu semua. Kok beraninya
menggusur rakyat kecil,” kata Husin.
Salah seorang warga yang mengaku kecewa memilih Jokowi adalah Teli
(39). Warga Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjungpriok, Jakarta Utara ini
mengtakan sejak lurahnya Mulyadi menentang lelang jabatan, warga
justru bergandengan tangan mendukung langkah Mulyadi.
“Setelah ada lelang jabatan, menyesal saya pilih Jokowi. Kemarin, pas
Pak Mulyadi dirawat di rumah sakit, beliau tetap mau melayani tanda
tangan untuk kita semua. Mana ada pejabat sakit masih mau melayani
warganya. Pak Mulyadi juga yang membimbing kita dari warga wilayah kumuh
menjadi warga yang maju,” kata Teli.
Teli mengatakan Mulyadi bukanlah sebuah barang bekas. Jadi, ia tak
sepantasnya untuk dilelang. Menurut dia, jabatan camat dan lurah yang
kosong seharusnya yang menjadi prioritas Jokowi untuk menyelenggarakan
program tersebut.
Mulyadi memang menolak mengikuti proses seleksi promosi terbuka
jabatan lurah. Saat proses tes online uji kompetensi bidang pun, ia tak
mengikuti ujian tersebut. Ia akan mengajukan uji materi ke Mahkamah
Konstitusi (MK) karena menurutnya ada yang tidak sesuai dengan peraturan
dan perundangan yang ada.
Menurut Mulyadi, sekitara 80 peserta uji kompetensi dari staf lurah
sampai camat yang tidak ikut ujian tersebut pada Sabtu dan Minggu
kemarin. Ia pun sudah berkoordinasi untuk menolak proses uji kompetensi
tersebut.
BOHONGI RAKYAT
Sementara warga Fatmawati, Lebak Bulus, Cipete, dan Sisingamangaraja,
Jakarta Selatan menolak pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Layang,
kendati Jokowi melakukan soft launching proyek pembangunan fisik MRT di
Bundaran Hotel Indonesia, kemarin.
“Kami akan PTUN kan, kalau bisa Mahkamah Internasional. Namun kami
sedang mencari pengacara dulu nanti strategi dibahas,” kata Rudi Daniel
Koordinator Forum Peduli MRT.
Warga Jalan Damai Cipete Utara ini mengatakan, diambilnya langkah
hukum karena hak asasinya terabaikan oleh pemprov. Menurutnya, warga
meminta kepada Joko Widodo untuk membentuk tim kajian sebagaimana
janjinya ketika melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Balai Kota
beberapa waktu lalu.
“Kita tidak bicara boikot atau demo dulu, tapi yang jelas Jokowi
sudah bicara dengan jelas, tegas, lantang bahwa MRT kita hold dulu dan
akan dibentuk tim kajian independen. Ini gubernur bilang seperti itu,
berarti kalau tetap dibangun tanpa dibentuk tim kajian, Jokowi berbohong
besar kepada masyarakat,” tegasnya.
Rudi menilai Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama telah melanggar janji kepada masyarakat.
“Tapi ternyata, ini berbahaya mereka pembohong. Tim kajian belum
dibentuk sampai sekarang, saya bukan bicara menang atau kalah tapi
sebagai pemimpin itu harus tepat janji. Ini jelas pembohong, manis di
awal aja, banyak janji Jokowi-Ahok. Saya tidak mau tahu mereka ditekan
siapa, ini bicara publik bukan politik,” sesal Rudi yang memiliki ruko
di Panglima Polim itu.
Editor — Maghfur Ghazali
Jum'at, 17 Mei 2013 | 21:54 WIB
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/17/063481277/Punya-60-Rekening-Aiptu-Labora-Sitorus-Menjawab
Punya 60 Rekening? Aiptu Labora Sitorus Menjawab
Iptu Labora Sitorus anggota polisi Papua. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta--Ajun
Inspektur Satu Labora Sitorus membantah memiliki 60 rekening untuk
digunakan sebagai transaksi perusahaan-perusahaannya. Sebelumnya, dua
rekening di antaranya tercatat atas nama Labora Sitorus. Sedangkan
rekening lainnya tercatat atas nama keluarga dan kolega perusahaan
miliknya, tapi bukti itu berbeda dengan pernyataan Labora. (Lihat: Polisi Temukan 60 Rekening Aiptu Labora Sitorus)
"Saya hanya punya empat rekening yang berada di Bank Papua dan Bank Mandiri," kata Labora, di kantor Lembaga Bantuan Hukum Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu, (Pekat), Jakarta, Jumat, 17 Mei 2013. Labora juga mengatakan rekening atas namanya yang digunakan untuk keperluan perusahaannya merupakan persetujuan dari keluarganya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan total transaksi mencurigakan Sitorus mencapai Rp 1,5 triliun. Namun, Labora mengatakan dugaan kepemilikan uang itu atas namanya adalah salah. "Uang itu adalah hasil transaksi perusahaan selama sekitar 5 tahun," kata dia.
Labora bahkan mengatakan jumlah uang yang saat ini ada di rekeningnya sudah ludes. "Semua uang itu digunakan untuk keperluan perusahaan," kata Labora. Jadi, kata dia, uang tersebut tidak digunakan sesuka hati dia.
Ketika ditanya adanya keterlibatan aparat hukum lainnya dalam menjalankan perusahaannya dan kepemilikan rekening, Labora tidak mau banyak bicara. "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu," kata dia.
Labora juga mengatakan kekayaan yang dia miliki dari perusahaanya tersebut juga sudah diketahui masyarakat di sana. "Teman polisi di sana juga tahu," kata dia.
Labora ditetapkan sebagai tersangka karena dua perusahaannya, PT Seno Adi Wijaya dan PT Rotua, telah melanggar hukum. PT SAW diduga menimbun bahan bakar minyak, sedangkan PT Rotua diduga melakukan illegal logging.
"Saya hanya punya empat rekening yang berada di Bank Papua dan Bank Mandiri," kata Labora, di kantor Lembaga Bantuan Hukum Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu, (Pekat), Jakarta, Jumat, 17 Mei 2013. Labora juga mengatakan rekening atas namanya yang digunakan untuk keperluan perusahaannya merupakan persetujuan dari keluarganya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan total transaksi mencurigakan Sitorus mencapai Rp 1,5 triliun. Namun, Labora mengatakan dugaan kepemilikan uang itu atas namanya adalah salah. "Uang itu adalah hasil transaksi perusahaan selama sekitar 5 tahun," kata dia.
Labora bahkan mengatakan jumlah uang yang saat ini ada di rekeningnya sudah ludes. "Semua uang itu digunakan untuk keperluan perusahaan," kata Labora. Jadi, kata dia, uang tersebut tidak digunakan sesuka hati dia.
Ketika ditanya adanya keterlibatan aparat hukum lainnya dalam menjalankan perusahaannya dan kepemilikan rekening, Labora tidak mau banyak bicara. "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu," kata dia.
Labora juga mengatakan kekayaan yang dia miliki dari perusahaanya tersebut juga sudah diketahui masyarakat di sana. "Teman polisi di sana juga tahu," kata dia.
Labora ditetapkan sebagai tersangka karena dua perusahaannya, PT Seno Adi Wijaya dan PT Rotua, telah melanggar hukum. PT SAW diduga menimbun bahan bakar minyak, sedangkan PT Rotua diduga melakukan illegal logging.
Siapa si Olong, alias Ahmad Fathanah?
Rubrik: Nasional |
Kontributor: Tim dakwatuna - 16/02/13 | 12:08 | 04 Rabbi al-Thanni 1434 H
Oleh anakmama @prajuritmama
dakwatuna.com – http://www.dakwatuna.com/2013/02/16/27898/siapa-si-olong-alias-ahmad-fathanah/#axzz2TcrDLBz7
Dalam kasus suap daging sapi impor yang telah membawa Luthfi Hasan Ishaaq itu mencuat nama Ahmad Fathanah. Lantas siapa dia? Bagaimana sepak terjangnya? Berikut lacakan yang Kami temukan di Twitter.com dibeberkan oleh anakmama pada akun @prajuritmama sebagai berikut:
1. #Olong, pernah masuk penjara Bangkok, di esktradisi ke Australia, Barimah Darwin http://www.abc.net.au/news/2008-08-29/ashmore-reef-people-smuggler-pleads-guilty/493570 …
2. Pada 1999 #Olong tertangkap di Bangkok-Thailand oleh pihak Australia dg dugaan mafia human trafficking.
3. Achmad #Olong lalu ditahan lima tahun, dari ancaman 20 tahun. Kenapa? Karena dia mau kerjasama dgn federal
4. Setelah keluar dari penjara Darwin thn 2004 dengan “persyaratan federal”, thn itupula langsung mendekati PKS, via LHI. #Olong
5. “persyaratan federal” sepertinya Federal Australia punya rahasia kelemahan #Olong, sehingga olong bertekuk lutut.
6. Kalau antek mossad, biasanya merekam adegan sex mata2 dan intelnya, dengan ancaman akan dipublikasi #Olong
7. *mungkin ada perintah dekati PKS* Olong langsung “silaturrahim dgn LHI, kmudian “merayu” mengajak kerjasama.
8. Gak tanggung2, th 2004 #Olong merayu menempakkan LHI sebagai komisaris AJS.
9. Jebakan thn 2004 terhadap LHI gagal, yg diputus bersalah Pengadilan Negeri Jakpus adalah #Olong http://news.detik.com/read/2013/02/03/113516/2159778/10/tahun-2005-luthfi-hasan-ahmad-fathanah-pernah-dilaporkan-ke-polisi …
10. Achmad #Olong disebut media The Age Australia sbg the”number one people smuggler in Indonesia at the time”.
11. Baca soal rekam jejak Achmad Olong dalam penyelundupan manusia di The Age >> http://news.theage.com.au/breaking-news-national/accused-people-smuggler-a-refugee-20100601-wuyx.html …
12. Baca juga soal jejak Achmad Olong di The West Australian disini >> http://au.news.yahoo.com/thewest/a/-/breaking/7328350/iraqi-man-on-trial-for-people-smuggling/ …
13. Kalo mau lebih valid, cek ke Konsulat RI di Darwin, atau cari pejabat Deplu bernama pak Primo Alui
14. Di berita ini, Olong disebut pernah ditahan di penjara Berrimah Darwin >> http://beritasore.com/2009/07/16/dubes-ri-di-australia-harapkan-keadilan/ …
15. Misi I menjebak Lutfi gagal, butuh bertahun2 #Olong untuk mendekat ke Lutfi lagi
16. Tahun 2009, ada celah #Olong mendekati pejabat PKS, salah satunya lewat kementrian pertanian
17. Australia sgt mrh krn kuota sapi Impor dr negeriny dikurangi Indonesia. Australia stop Ekspor Sapi ke RI:http://nasional.news.viva.co.id/news/read/225393-australia-stop-impor–sapi-bali-sensus-ulang … #Olong
18. Indonesia memanfaatkan peternak lokal utk mencukupi kebutuhan sapi nasional. Ternyata cukup. #Olong
19. Tahun 2011-2012 adalah tahun ketegangan Diplomasi Sapi RI-Australia: http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/12/07/13/m73fmm-diplomasi-sapi …
20. Australia melihat, bahwa hambatan perdagangan sapi disebabkan oleh menteri pertanian yg berasal dari PKS. #Olong
21. Akhirnya Australia pakai semua cara utk buat perhitungan dengan PKS. Mulai dg mengintimidasi Rumah potong Hewan :
http://www.tempo.co/read/news/2013/02/15/090461473/Ini-Penyebab-Kelangkaan-Daging-Sapi-di-Jakarta …
22. Dg intimidasi Australia kpd rumah potong hewan, otomatis sapi lokal tdk bisa dipotong, shg daging sapi langka, padahal sapi lokal banyak
23. Intimidasi Australia ini, membuat masyarakat resah krn harga daging tinggi, daging sangat langka dipasaran
24. Rakyat otomatis menilai kerja dari menteri pertanian tidak becus, menteri pertanian di hujat.
25. Tidak berhenti sampai disitu, Australia ternyata mengirim #Olong untuk menjebak LHI, Hilmi & PKS, bersabar merayu beberapa tahun
26. Berita Presiden Islamic party di Indonesia yg tertangkap krn suap menjadi headline juga beberapa media Australia. #Olong Anda sukses! (twitter.com)
Redaktur: Samin BarkahTopik: Si Olong
Keyword: along, australia, kpk, Luthfi Hasan
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/02/16/27898/siapa-si-olong-alias-ahmad-fathanah/#ixzz2TcrVG5Ru
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
JOKO SEDAYU
AWAS! Masih Ada Ahmad Fathanah Lainnya
Ilustrasi |
Oleh: Widiwahyu (Pemerhati SDM)
http://www.islamicgeo.com/2013/02/awas-masih-ada-ahmad-fathanah-lainnya.html
Masih ingat artikel saya tentang agent AF yang
beroperasi ke PKS? Setelahnya bermunculan tulisan-tulisan yang secara tak
langsung mengkonfirmasi kebenarannya. Ada analisa dari para ‘intel’ sendiri
maupun pengamat di sosial
media. Artikel itu beberapa hari sempat nangkring di Top Stories situs www.islamicgeo.com, namun tiba-tiba lenyap.
Konfirmasi admin karena ada
kesalahpahaman dan sudah diupload lagi, semoga bukan karena intervensi intel .Bahkan
ada dosen Lembaga Sandi Negara yang mempublikasikan dalam kajiannya. Pun, tak
sedikit yang bertanya “Elu ternyata agent ya Way”.
Sebenarnya bicara masalah intelijen ini ibarat bicara
tentang (maaf) kentut. Kehadiran doi selalu membuat heboh dan meriah
suasana, namun selalu sulit dilacak siapa pemiliknya.
Persis dengan cara kerja
seorang agent. Dengan IQ minimal 120, belum lagi seabrek persyaratan dan
pelatihan yang prestisius, wajar jika cara kerja seorang agent susah dilacak.
Namun lagi-lagi, sehebat-hebatnya menyembunyikan kentut suatu saat pasti
tercium kehadirannya. Dan itu yang sedang terjadi di tubuh PKS.
Sebuah info menyatakan bahwa sejak 2006 operasi
intelijen telah bekerja di tubuh PKS, saya meyakini jauh-jauh sebelum itu telah
masuk. Sejak kami masih di kampus tahun 2000an, sudah banyak agent yang
‘bekerja’. (perlu disyukuri
kehadiran PKS membuka banyak lapangan kerja agent baru). Pernah kami menjebak
seorang agent yang masih mahasiswa Ekonomi UI, sewaktu dahulu masih ramai
demonstrasi.
Kenapa PKS jadi sasaran? Masih menurut info tersebut,
karena PKS punya system organisasi mirip dengan PKI; secrecy,
compartmentally, sacred fact. Hanya ada 4 jenis organisasi di Indonesia
yang punya karakter tersebut; TNI-Polri, BIN, PKI, dan PKS. Memangnya salah apa
jika punya system organisasi seperti itu? Salah besar, karena dengan system
tersebut menjadi JAMINAN penguasaan negara, cepat atau lambat. Lihatlah Arab
Spring yang menguasai jazirah Arab saat ini, juga PKI yang pernah berkuasa dan
menang mutlak tahun 60-an, komunis China yang tengah menggeser USA jadi
penguasa dunia, semua ditopang system tersebut. Jadi sebelum ramalan itu jadi
kenyataan, jalankan program bumi hangus rahasia atau clandestine!
Ahmad Fathanah
Kembali ke AF lagi, titik terang track record-nya
belakangan terkuak satu per satu. Di Makassar AF terkenal sebagai pengusaha
“hitam”. AF pernah tertangkap staff federal Australia di Bangkok
Thailand tahun 1999 saat hendak melakukan human trafficking ke Australia. Hukuman seharusnya 20 tahun, namun
tahun 2004 sudah dilepas dari penjara Barrimah Darwin. Saya berasumsi 5 tahun
tersebut kompromi 'otoritas' intelijen RI dan Australia. Tidak mungkin seorang
narapidana international bisa dilepas agent federal jika tanpa 'jual-beli' dan
'bukan sesama kawan'. Dengan model penahanan AF, bisa dipastikan
model rekrutmennya adalah motif Compromise.
Perlu
diketahui, model rekrutment seorang agent
biasanya dengan 6 jenis;
· Money, seorang agent direkrut karena ketertarikan dengan
uang dan fasilitas.
· Ideology, seorang agent dapat direkrut karena memiliki
kesamaan ideology, missal karena ingin membela negara, berbakti pada Presiden,
dan sejenisnya.
· Compromise, agent direkrut karena kelemahan/kesalahannya di
miliki pihak lain, sehingga jika ingin urusan lancar maka harus berkompromi. AF
direkrut dengan motif ini, karena ada kartu As yang dipegang pihak federal.
Mungkinkah ada sel dari pihak intelijen Indonesia yang berkolaborasi dengan
pihak federal Australia? Secara logika, bagaimana mungkin agent federal
Australia mau melepas AF jika tidak ada “pihak penanggung” di Indonesia? Siapa
“pihak penanggung” tersebut?
· Ego, ini para agent yang direkrut karena factor ego.
Missal kasusnya Letkol Sudaryanto yang tertangkap tangan menjadi pemasok
data-data negara ke pihak Rusia.
· Revenge, motif agent yang ingin balas dendam. Missal para
veteran tentara Irak bekas perang Irak-Iran yang direkrut Amerika untuk
memata-matai fasilitas nuklir Iran.
· Coercion, perekrutan agent dengan model pemaksaan. Misal para
tawanan perang, hanya dikasih dua pilihan dipenjara atau jadi agent.
Mengamati cara kerja operator AF yang langsung
menempel ke jantung pertahanan lawan, Presiden Partai, bisa dipastikan dia
tidak bekerja sendirian. Pasti ada support team yang bekerja di belakangnya. Setidaknya ada agent logistic yang membantu pendanaan, seorang Intelligence
Officer (IO) sebagai pengendali/User, serta seorang Analyst yang support
pada strategi makro.
Rabu tengah malam setelah LHI ‘dijemput’, saya langsung
menelpon seorang penyidik KPK, konfirmasi salah/tidak adegan sinetron yang
sedang saya tonton? Diujung telepon terkonfirmasi bahwa itu benar dan nanti
bukti-bukti akan dibuka satu per satu di pengadilan. Saya langsung teringat
proses kasus Antasari Azhar karena sangat mirip pola ‘battle game’ yang
dimainkan. Selalu ada peran sebagai logistic man yaitu SHW, seorang IO
yaitu WW, dan seorang Analyst sebagai otaknya yang sampai saat ini belum
ditemukan. Beruntung di kasus LHI masih ada ‘Ten Million Girl’ si
Maharani yang sedikit menghambat pergerakan AF, membuat loyo sang agent lebih
dahulu, sehingga belum kesampaian menyerahkan uang. Bayangkan jika tidak ada
Maharani, maka skenario operasi akan
tersambung sangat rapi.
Asumsi awal saya AF ‘baru operasi’ ke LHI, tapi
ternyata sejak tahun 2004 sudah pernah langsung operasi pedekate. Namun
operasi itu gagal dan LHI lolos dari jerat hukum kasus penipuan yang dilakukan
AF di PT. AJS di tahun 2005. Jika demikian maka sebenarnya skenario operasi seri A, B, C, D, bahkan E telah
disiapkan. Sangat mungkin secara logika, skenario
operasi lainnya tidak hanya terjadi pada LHI, namun hingga belasan nama yang
setidaknya sampai saat ini pernah dibahas Majalah Tempo di eksekutif dan legislatif.
Operasi Rahasia/ Clandestine
Mengapa saya menilai sedang ada operasi Clandestine di
PKS? Bukan sekedar infiltrasi biasa atau desepsi pembusukan saja? Mari sejenak
menengok salah satu budaya organisasi PKS.
Sebagai organisasi yang modern, PKS lahir dari para
intelektual kampus dengan tingkat intelijensi dan pemahaman medan yang mumpuni.
Basis ideology dan pengetahuan yang luas membuat system organisasi tertata
rapi. Dengan system kaderisasi kompartemensi sangat susah untuk menerobos
psikologi massa PKS dengan hanya melempar propaganda sebagaimana operasi di
organisasi lain. Operasi Infiltrasi tetap bisa dilakukan, namun akan memakan
waktu sangat panjang dan melelahkan karena harus melewati pentahapan system
yang berjenjang rapi. Padahal intelijen harus berburu waktu dengan Pemilu 2014.
Bicara tentang infiltrasi, saya jadi teringat seorang dosen
dari lembaga pencetak agent yang pernah dicalonkan PKS sebagai anggota
legislatif dari dapil Sumatra, untung gagal suara. Dahulu yang
bersangkutan setelah turun jabatan dari Ketua BEM UI pernah
membuat ramai dunia persilatan kampus . Sang dosen ini sangat dekat dengan
mantan Kapolda Metro Jaya berinisial NJ. Secara logika, mungkinkah guru kungfu
bukan seorang pendekar kungfu? Mungkinkah dosen agent bukan agent handal?
Dengan prinsip agent adalah single user, siapakah User sebenarnya?
Mari kita bertanya pada sang dosen yang bergoyang.
Operasi
Desepsi yaitu pembusukan dari dalam juga pernah dilancarkan dengan maraknya
gerakan Forum Kader Peduli beberapa waktu lalu, namun imunitas organisasi masih
bisa meredamnya. Satu-satunya cara
paling memungkinkan yaitu operasi rahasia/clandestine yang bertujuan
untuk membumi-hanguskan organisasi. Dengan ketiadaan tokoh sentral di PKS, maka
sasaran tembak harus diarahkan pada banyak titik hingga bisa lumpuh.
Dalam hal ini titik kelemahan PKS ada dimana? Ada
beberapa profile psikologis kader yang dimanfaatkan dengan baik oleh para
Analyst intelijen. Sebelum melakukan operasi apapun, intelijen melakukan banyak
analisa menyeluruh untuk mengetahui kelemahan lawan; analisa medan, analisa
psikologis, analisa statistic, dan sebagainya.
Factor husnudzonitas/keberbaik-sangkaan individu PKS sangat tinggi. Di satu sisi ini menjadi kekuatan, namun di sisi lain menjadi kelemahan. Dalam kasus LHI, husnudzon
yang tinggi pada sosok AF membuat kewaspadaan menjadi turun. Termasuk
pengusaha yang baru dicekal KPK yaitu AZ, yang bersangkutan pernah mengaji
langsung pada LHI.
Banyak pihak memberi masukan tentang pengusaha AZ ini, namun
husnudzonitas LHI lebih tinggi untuk menerimanya sebagai ‘murid yang
bertaubat’. Tidak menutup kemungkinan tokoh-tokoh PKS yang lain tanpa sadar
tertempel ‘benalu-benalu’ lainnya.
Factor kedua adalah adanya kader yang silau harta.
Saya tidak menutup mata banyak kader yang tingkat ekonominya ketika di kampus sangat kesusahan. Namun ketika masuk dalam
lingkaran eksekutif atau legislative tiba-tiba melejit 1800. Profile
psikologis beberapa kader yang tamak dan tidak sabar dalam urusan duniawi ini
ditangkap dengan sangat baik oleh para intelijen analyst. Walau hanya beberapa
orang, namun sudah cukup sebagai sasaran tembak yang empuk.
Kombinasi faktor benih operasi para intelijen dipupuk
dengan kelemahan psikologis massa kader membentuk pintu masuk
skenario yang bagus. Secara teoritis skema ini juga dijalankan oleh para agent
CIA, Mossad, maupun M16, wajar jika intelijen kita yang bermazhab sama memakainya juga. Dalam buku Confession
of An Economic Hitman karangan John Perkins, peran agent-agent CIA
dalam membuat skenario jebakan intelijen serupa terlihat jelas. Untuk membuat
skenario-skenario tersebut, mereka bersandar pada teori Lloyd yaitu ;
Threat = Vulnerability x Intention x Capability x
Circumstances
Jadi Ancaman (T) itu adalah perkalian faktor dari
Kelemahan (V), Niat (I), Kemampuan (Ca), dan Lingkungan (Ci). Secara teoritis
PKS menjadi ancaman karena diramalkan akan berkuasa. Oleh karena itu harus ada
faktor yang di-zero-kan, entah itu V, I, Ca, atau Ci sehingga ancaman menjadi
NOL. Niat (I) tidak mungkin di-zero-kan karena tujuan parpol salah satunya
adalah untuk berkuasa. Kemampuan (Ca) juga tidak akan bisa, karena PKS memiliki
banyak kader dengan tingkat kemampuan tinggi untuk mengatur urusan publik.
Lingkungan (Ci) juga terlalu susah, karena faktor lingkungan eksternal yaitu
demokrasi pasca reformasi memberi ruang yang seluas-luasnya bagi siapapun untuk
berkreasi. Belum lagi faktor internal PKS sebagaimana yang saya jelaskan diawal
sangat sulit untuk ditembus dengan cara-cara konvensional. Yang paling
memungkinkan adalah memainkan faktor Kelemahan (V). Dicari kelemahan kader yang
paling memungkinkan untuk operasi clandestine. Akhirnya ketemu di urusan harta.
Dalam sebuah operasi clandestine pada
organisasi sebesar PKS, tidak mungkin dilakukan dengan satu atau dua sel
intelijen yang bergerak. Ibarat sasaran tembak yang besar, dibutuhkan banyak
tembakan pada bagian-bagian vitalnya. Pasti beberapa sel intelijen bergerak
menyerang memanfaatkan titik lemah kader di atas. Meskipun antar sel tidak saling mengetahui, saya
yakin jika di antara
mereka bertatap pandang pasti langsung tersenyum satu sama lain, “Teman gw
ini!”. Di antara
agent sudah jadi hal jamak saling bisa mendeteksi “kawan” dengan hanya bertatap
mata. Karena tatapan mata tajam khas seorang agent itu terbaca sebagai salam,
layaknya kita bertegur Assalamualaikum.
Dengan segala asumsi tersebut, saya yakin masih banyak
Ahmad Fathanah lain yang bebas bekerja dan tidak terdeteksi dalam tubuh PKS.
Tugas organisasi adalah memastikan bahwa segala tipu daya mereka akan mandul
karena para kader memiliki keyakinan penuh pada Sang Maha Membuat Tipu Daya.
Kemudian keyakinan tersebut diturunkan dalam program yang nyata.
Rekomendasi
Dengan baru tertangkapnya AF, saya meyakini sel-sel
intelijen yang lain pasti masih bekerja di tubuh PKS. Mungkin sebagian akan hibernate.
Masih banyak kasus di KPK yang menunggu giliran diungkap dengan pintu masuk
kasus LHI. Artinya pandora operasi intelijen masih sangat mungkin terbuka satu
per satu. Oleh karena itu ada beberapa hal urgent dan mendesak segera yang
semestinya dilakukan PKS secara organisasi;
1. Melakukan Clearance Programs secepatnya.
Lakukan screening tertutup terhadap semua orang di sekeliling
pejabat tinggi partai, kader eksekutif, dan kader legislative yang dicurigai
suspect agent aktif. Para staff ahli, ajudan, pengawal, maupun sekretaris
pribadi harus lincah memetakan orang-orang yang berinteraksi dengan
para kader tersebut. Lalu lakukan cross check tertutup pula.
Di tingkat lanjut, program Clearance dijalankan pula untuk semua kader di setiap
tingkatan. Dengan begitu satu firewall telah terbangun.
2. Evaluasi internal besar-besaran. Dengan status cegah
imigrasi RH, tidak menutup kemungkinan merembet ke nama-nama lain, evaluasi
kader terindikasi bersalah mutlak dibutuhkan. Tegakkan punishment secara
adil jika memang terbukti kader bersalah. Karena efek psikologis keadilan
berjamaah akan menyuntik motivasi kembali bagi para kader di akar rumput
setelah tertohok di ulu hati kemarin. Jika perlu Ghost Protocol-kan kader-kader
yang nakal tersebut, jangan justru dilindungi.
Untuk program
jangka panjang seperti analisa saya terdahulu, set up program melek
intelijen. Entah berupa pemberian materi intelijen dasar atau dibuat
semacam Badan Diklat khusus kajian intelijen. Intinya adalah membangun early warning system secara sistematis dan rapi ditingkat organisasi.
Bagaimanapun, para agent pasti akan bekerja, itu sunnatullah. Periuk dapur nasi
mereka sangat tergantung dari pekerjaan ini. Jika PKS tidak ada niat untuk
melakukan kontra intelijen, maka sama saja menyerahkan leher berkali-kali untuk
di gorok.
Saat ini nasi sudah menjadi bubur, tak elok rasanya
jika masih menangisi indahnya nasi yang sudah berubah bentuk. Lebih baik segera
siapkan kuah yang gurih, suwiran ayam, kedelai goreng, kerupuk, lada, dsb untuk
membuat bubur ayam yang lezat. Saatnya mind set
berubah, bahwa sekarang era pertempuran intelijen. Kemenangan Jokowi di Pilkada
DKI dengan War Room and Operations Command ala intelijen desain
Prabowo adalah salah satu buktinya. Siapa yang lebih cerdas, dia pemenangnya.
Beranikah engkau menjadi panglimanya wahai Anis Matta?
Waallahu a’lam
bishshowwab
Sabtu, 11 Mei 2013
Fathanah Disebut Pernah Dibui di Australia, Ini Kata Septi
Suaraku.com berbagi informasi tentang Fathanah Disebut Pernah
Dibui di Australia, Ini Kata Septi. Informasi tersebut dikompilasi dari
sumber yang disebutkan di bawah artikel. Berita tentang Fathanah Disebut
Pernah Dibui di Australia, Ini Kata Septi layak Anda baca baik sebagai
infomasi maupun pengaya khazanah pengetahuan Anda.
Fathanah Disebut Pernah Dibui di Australia, Ini Kata Septi
Semoga kompilasi informasi tentang Fathanah Disebut Pernah Dibui di Australia, Ini Kata Septi di atas bermanfaat bagi Anda.
VIVAnews -
Tersangka kasus korupsi dan pencucian uang pengurusan kuota impor
daging di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah dikabarkan sempat
terjerat kasus penyelundupan manusia (human trafficking) di Australia pada tahun 2005. Fathanah divonis lima tahun penjara oleh pemerintah setempat.
Saat
kasus itu bergulir Fathanah menggunakan nama Achmad Olong. Di tanah
kelahirannya, Fathanah biasa disapa Olong oleh teman-teman kecilnya.
Kabar ini membuat istri Fathanah, Septi Sanustika, kaget. Septi mengaku tidak tahu banyak soal pekerjaan Fathanah sebelumnya. Sepengetahuan Septi, suaminya adalah seorang pengusaha swasta.
"Ah masa sih, enggak saya enggak tahu sama sekali," kata Septi saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2013.
Namun saat dikonfirmasi apakah Fathanah memiliki nama lain yakni Olong Ahmad, Septi tidak menampiknya. "Itu panggilan Bapak waktu kecil," ujar Septi.
Soal Ahmad Fathanah pernah dibui di Australia, juga di Thailand, diungkapkan mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring dalam kultwit-nya di situs jejaring sosial Twitter. Tifatul menjelaskan, Ahmad Fathanah berkawan lama dengan Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.
"Info lain yang perlu diklarifikasi AF pernah dihukum di Thailand dan Australia. Setelah bebas AF kembali merapat kepada LHI," tulis Tifatul.
Penelusuran VIVAnews di laman The Age, sempat ditulis berita terkait Achmad Olong pada 1 Juni 2010. Laman media Australia itu menyebut Achmad Olong sebagai "the number one people smuggler in Indonesia at the time".
Achmad Olong--nama lain Ahmad Fathanah--disebutkan pernah divonis 5 tahun penjara oleh otoritas Australia. Dia dinilai bersalah karena terlibat dalam penyelundupan 353 orang ke Pulau Natal pada tahun 1999.
Sebetulnya, Fathanah terancam 20 tahun penjara. Hukumannya lebih ringan karena dia dinilai kooperatif dengan pemerintah federal dan merupakan saksi kunci dalam sidang pelaku penyelundup manusia lainnya, Hadi Ahmadi.
Namun pada 29 Januari 2013 lalu, giliran KPK menangkap Ahmad Fathanah. Orang dekat mantan Presiden PKS itu ditangkap bersama seorang mahasiswi bernama Maharani Suciyono di Hotel Le Meridien. Fathanah ditangkap karena diduga menerima suap pengurusan kuota impor daging dari PT Indoguna Utama yang rencananya akan diserahkan ke Luthfi Hasan Ishaaq.
Kemudian KPK menetapkan Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus tersebut. Setelah beberapa bulan kasus itu bergulir, keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang oleh KPK. Mereka diduga menyamarkan, merubah bentuk atau mengalihkan harta yang diduga berasal dari tindak pidana. (umi)
Kabar ini membuat istri Fathanah, Septi Sanustika, kaget. Septi mengaku tidak tahu banyak soal pekerjaan Fathanah sebelumnya. Sepengetahuan Septi, suaminya adalah seorang pengusaha swasta.
"Ah masa sih, enggak saya enggak tahu sama sekali," kata Septi saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2013.
Namun saat dikonfirmasi apakah Fathanah memiliki nama lain yakni Olong Ahmad, Septi tidak menampiknya. "Itu panggilan Bapak waktu kecil," ujar Septi.
Soal Ahmad Fathanah pernah dibui di Australia, juga di Thailand, diungkapkan mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring dalam kultwit-nya di situs jejaring sosial Twitter. Tifatul menjelaskan, Ahmad Fathanah berkawan lama dengan Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.
"Info lain yang perlu diklarifikasi AF pernah dihukum di Thailand dan Australia. Setelah bebas AF kembali merapat kepada LHI," tulis Tifatul.
Penelusuran VIVAnews di laman The Age, sempat ditulis berita terkait Achmad Olong pada 1 Juni 2010. Laman media Australia itu menyebut Achmad Olong sebagai "the number one people smuggler in Indonesia at the time".
Achmad Olong--nama lain Ahmad Fathanah--disebutkan pernah divonis 5 tahun penjara oleh otoritas Australia. Dia dinilai bersalah karena terlibat dalam penyelundupan 353 orang ke Pulau Natal pada tahun 1999.
Sebetulnya, Fathanah terancam 20 tahun penjara. Hukumannya lebih ringan karena dia dinilai kooperatif dengan pemerintah federal dan merupakan saksi kunci dalam sidang pelaku penyelundup manusia lainnya, Hadi Ahmadi.
Namun pada 29 Januari 2013 lalu, giliran KPK menangkap Ahmad Fathanah. Orang dekat mantan Presiden PKS itu ditangkap bersama seorang mahasiswi bernama Maharani Suciyono di Hotel Le Meridien. Fathanah ditangkap karena diduga menerima suap pengurusan kuota impor daging dari PT Indoguna Utama yang rencananya akan diserahkan ke Luthfi Hasan Ishaaq.
Kemudian KPK menetapkan Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus tersebut. Setelah beberapa bulan kasus itu bergulir, keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang oleh KPK. Mereka diduga menyamarkan, merubah bentuk atau mengalihkan harta yang diduga berasal dari tindak pidana. (umi)
Sumber: nasional.news.viva.co.id/news/read/411894-fathanah-disebut-pernah-dibui-di-australia--ini-kata-septi
Luthfi Akui Fathanah Pernah Dipenjara di Australia
JAKARTA, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/05/18/157366/Luthfi-Akui-Fathanah-Pernah-Dipenjara-di-Australia
suaramerdeka.com - Mantan Presiden
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, mengakui Ahmad
Fathanah yang merupakan teman kuliahnya itu sangat piawai melakukan lobi
terkait bisnis.
Diakui Luthfi, tak jarang lobi bisnisnya itu pun sampai membawanya kepada persoalan hukum.
"Setahu
saya, soal Fathanah ada dua, dia punya masalah tentang human
trafficking dan ada masalah dengan teman bisnisnya sampai dia
dipenjara," kata Luthfi saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta,
Jumat (17/5).
Lutfhi tidak membantah adanya informasi beberapa
kasus yang pernah menjerat Fathanah terkait kasus penggelapan uang Rp5
miliar dan dipenjara di Australia, "Saya dengar itu," ujar Luthfi.
Fathanah
menyebut profesinya sebagai calo. Selain mengurusi soal kuota impor
daging, Fathanah juga pernah terlibat proyek pengadaan benih jagung.
Dalam
persidangan terkuak, Luthfi menyebut Fathanah juga pernah menggarap
proyek di Kementerian Sosial serta Kementerian Komunikasi dan
Informatika yang sama-sama dipimpin kader PKS.
(
vvn / CN19 )
Jum'at, 17 Mei 2013 | 18:22 WIB
Fathanah Minta Maaf kepada PKS
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/17/063481231/Fathanah-Minta-Maaf-kepada-PKS
Ahmad Fathanah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
"Saya menyatakan dengan jelas, kalau saya bukan kader PKS," kata Fathanah seusai persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jumat, 17 Mei 2013. "Oleh karena itu, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pengurus, pimpinan, dan kader PKS."
Fathanah diperiksa sebagai saksi dalam sidang kasus suap kuota impor daging dengan terdakwa Juard Effendy dan Arya Abdi Effendy. Saat persidangan, Fathanah sempat menyampaikan bahwa dirinya dekat dengan Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, sebagai sahabat.
Dia mengaku menceritakan proyek penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna kepada Luthfi dan meminta bantuannya untuk mempertemukan PT Indoguna dengan Menteri Pertanian Suswono.
Dalam kasus suap kuota impor daging sapi, Elizabeth, Luthfi, dan Fathanah telah ditetapkan sebagai tersangka. Elizabeth dan Luthfi dijadikan tersangka setelah penangkapan Fathanah di Hotel Le Meridien dengan barang bukti berupa uang sebesar Rp 1 miliar, yang diduga sebagai uang suap dari PT Indoguna. Uang suap itu diberikan Elizabeth jika perusahaannya mendapat jatah penambahan kuota daging sapi. Simak perempuan di sekitar Ahmad Fathanah.
NINIS CHAIRUNNISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar