MENGAPA SYRIA TAK KALAH JUGA? (2)
Untuk mengetahui kondisi medan perang yang sesungguhnya, ahli strategi
militer Lebanon Salim Harba mengatakan kepada "Al-Manar": "setelah 2
tahun situasinya sangat menguntungkan tentara Syria karena pemberontak
teroris mengalami kegagalan dan mereka tidak mempunyai kekuatan yang
cukup untuk merubah keseimbangan kekuatan di medan perang, tidak juga
bisa melakukan serangan dadakan ataupun melakukan inisiatif di medan
peperangan, terutama setelah kemajuan tentara secara kasat mata bisa
dilihat semua orang di wilayah Rif Dimashq dari Darayya ke arah timur
hingga Ghouta dimana tentara tengah melaksanakan satu operasi yang
menjanjikan dengan menerapkan strategi perang gerilya yang telah mereka
kuasai sepanjang pertikaian.”
Sedangkan Brigjen Elias Farhat mencatat: "tentara Syrian mampu menjaga titik-titik strategis di seluruh negara sebagaimana pintu-pintu perbatasan, jalan raya dan bandara-bandara utama seperti di Damascus, Aleppo, dan Latakia, selain juga pangkalan-pangkalan militer utama. Hanya bandara-bandara kecil yang dikuasi pemberontak.”
Menurut keterangan militer Syria, kondisi medan perang saat ini adalah sbb:
Aleppo: Tentara Syria telah menguasai lebih dari separo kota serta jalan layang Hama-Aleppo sehingga bandara internasional Aleppo bisa tetap beroperasi dengan aman. Peperangan sengit kini berpusat di beberapa bagian kota dimana pasukan teroris Al-Nusra Front dan brigade Al-Tawhid Ikhwanul Muslimin berbasis. Selain itu di beberapa kawasan di luar kota pemberontak FSA masih menguasai wilayah.
Sedangkan Brigjen Elias Farhat mencatat: "tentara Syrian mampu menjaga titik-titik strategis di seluruh negara sebagaimana pintu-pintu perbatasan, jalan raya dan bandara-bandara utama seperti di Damascus, Aleppo, dan Latakia, selain juga pangkalan-pangkalan militer utama. Hanya bandara-bandara kecil yang dikuasi pemberontak.”
Menurut keterangan militer Syria, kondisi medan perang saat ini adalah sbb:
Aleppo: Tentara Syria telah menguasai lebih dari separo kota serta jalan layang Hama-Aleppo sehingga bandara internasional Aleppo bisa tetap beroperasi dengan aman. Peperangan sengit kini berpusat di beberapa bagian kota dimana pasukan teroris Al-Nusra Front dan brigade Al-Tawhid Ikhwanul Muslimin berbasis. Selain itu di beberapa kawasan di luar kota pemberontak FSA masih menguasai wilayah.
dlib: Pusat kota sepenuhnya dikuasai tentara ditambah beberapa
kawasan di luar kota. Pemberontak masih menguasai sebagian besar wilayah
di luar kota yang diabaikan oleh tentara. Satu kawasan di dalam kota
bernama Ma’arat An-Numan juga masih dikuasai pemberontak.
Ar-Raqqah: Satu kota yang agak terpencil dan kurang strategis yang menjadi tujuan para pengungsi, dikuasai sepenuhnya oleh pemberontak terutama dari kelompok Al-Nusra Front.
Al-Hasakah: Pusat kota dikuasai penuh oleh tentara dengan beberapa wilayah luar kota dikuasai pemberontak, termasuk pintu perbatasan dengan Turki.
Deir Az-Zour: The center of the city is under the army’s control. Militants are
Hama: Pusat kota dan sebagian besar kawasan luar kota dikuasai oleh tentara sementara pemberontak hanya berada di beberapa kawasan luar kota.
Homs: 75% dari kota telah dibersihkan oleh tentara dari para pemberontak. Kawasan Al-Khalediya dan sekitarnya masih dikuasai pemberontak.
Daraa: Pusat kota dan sebagian besar wilayah dikuasai tentara.
Suwaidaa: Sepenuhnya dikuasai tentara.
Latakia dan Tartus: Kawasan-kawasan utama dikuasai tentara Syria kecuali beberapa kawasan di antara Latakia dan Aleppo.
Damascus dan Rif Dimashq: Pertempuran paling hebat tengah berlangsung di Rif Dimashq di luar kota Damaskus dengan tentara Syria kini berada di atas angin.
Tentang kondisi di medan perang Rif Dimashq, seorang kolonel menuturkan kepada "Al-Manar" sbb:
“Di Rif Dimashq saja ada beberapa laporan yang menyebutkan tentara berhasil membunuh lebih dari 10.000 personil pemberontak dalam beberapa waktu terakhir. Di Aleppo pemberontak yang tewas juga besar jumlahnya. Itulah sebabnya mereka menjadikan penduduk sipil sebagai sasaran sebagai bentuk balas dendam.”
Ar-Raqqah: Satu kota yang agak terpencil dan kurang strategis yang menjadi tujuan para pengungsi, dikuasai sepenuhnya oleh pemberontak terutama dari kelompok Al-Nusra Front.
Al-Hasakah: Pusat kota dikuasai penuh oleh tentara dengan beberapa wilayah luar kota dikuasai pemberontak, termasuk pintu perbatasan dengan Turki.
Deir Az-Zour: The center of the city is under the army’s control. Militants are
Hama: Pusat kota dan sebagian besar kawasan luar kota dikuasai oleh tentara sementara pemberontak hanya berada di beberapa kawasan luar kota.
Homs: 75% dari kota telah dibersihkan oleh tentara dari para pemberontak. Kawasan Al-Khalediya dan sekitarnya masih dikuasai pemberontak.
Daraa: Pusat kota dan sebagian besar wilayah dikuasai tentara.
Suwaidaa: Sepenuhnya dikuasai tentara.
Latakia dan Tartus: Kawasan-kawasan utama dikuasai tentara Syria kecuali beberapa kawasan di antara Latakia dan Aleppo.
Damascus dan Rif Dimashq: Pertempuran paling hebat tengah berlangsung di Rif Dimashq di luar kota Damaskus dengan tentara Syria kini berada di atas angin.
Tentang kondisi di medan perang Rif Dimashq, seorang kolonel menuturkan kepada "Al-Manar" sbb:
“Di Rif Dimashq saja ada beberapa laporan yang menyebutkan tentara berhasil membunuh lebih dari 10.000 personil pemberontak dalam beberapa waktu terakhir. Di Aleppo pemberontak yang tewas juga besar jumlahnya. Itulah sebabnya mereka menjadikan penduduk sipil sebagai sasaran sebagai bentuk balas dendam.”
Prospek Pertempuran
Menurut perhitungan Farhat peperangan di Syria akan berlangsung lama
selama Turki masih menjadi basis logistik dan suplai bagi pemberontak.
Menurutnya tentara akan mampu bertahan dari infiltrasi pemberontak namun
perbatasan sepanjang 800 km antara Syria dan Turki sangat sulit untuk
diblokir oleh tentara.
"Jika Turki tidak merubah sikapnya, maka perang akan berlangsung lama."
Masih sulit untuk mengatakan bahwa peperangan telah mencapai klimaks, namun tentara Syria tetap memegang kendali pertempuran dan menebarkan kekuatannya di seluruh wilayah. Mundur dari satu daerah atau daerah lain-lainnya bukan berarti kalah dalam perang. Ada skala prioritas yang ketat dalam pertempuran. Jalur logistik dan kota-kota adalah prioritas utama dan wilayah lain memiliki prioritas sendiri. Waktu akan membuktikan bahwa strategis militer Syria adalah tepat.
"Jika Turki tidak merubah sikapnya, maka perang akan berlangsung lama."
Masih sulit untuk mengatakan bahwa peperangan telah mencapai klimaks, namun tentara Syria tetap memegang kendali pertempuran dan menebarkan kekuatannya di seluruh wilayah. Mundur dari satu daerah atau daerah lain-lainnya bukan berarti kalah dalam perang. Ada skala prioritas yang ketat dalam pertempuran. Jalur logistik dan kota-kota adalah prioritas utama dan wilayah lain memiliki prioritas sendiri. Waktu akan membuktikan bahwa strategis militer Syria adalah tepat.
MENGAPA SYRIA TAK KALAH JUGA?
Wartawan media Lebanon Almanar, Sadeq Khanafer dan Hussein Mallah
telah menulis artikel bersambung berjudul "Mengapa Assad Tidak Bisa
Dikalahkan?" Pada tulisan pertama dipaparkan gambaran umum negara Syria,
disusul kemudian dengan tulisan tentang aspek ekonomi Syria yang
menunjang kekuatan regim Syria. Pada tulisan ketiga kedua penulis
memaparkan aspek militer dan yang keempat membahas aspek politik dan
kepemimpinan nasional Syria. Kedua tulisan terakhir inilah yang menjadi
dasar penulisan artikel ini.
Tidak bisa dibantahkan bahwa militer Syria telah menjadi tulang punggung perlawanan bangsa Syria terhadap konspirasi zionis internasional yang saat ini tengah menggoncangnya. Dan sampai sejauh ini militer Syria telah menunjukkan kinerja yang menakjubkan, tidak saja di mata rakyat Syria sendiri namun juga di mata internasional.
Tentara reguler Syria mempunyai panglima tertinggi yang tidak lain adalah Presiden Bashar al Assad dan deputinya Menhan Fahd Jassem Al-Freij. Dalam kemiliteran Bashar menyandang pangkat Letnat Jendral. Tentara Syria merupakan salah satu satuan tentara terkuat di Timur Tengah dengan jumlah pasukan 320.000 personil dan diperkuat oleh 200.000 tentara cadangan dan 42.000 perwira.
Tentara Syria berdiri sejak tgl 1 Agustus 1946, yaitu tanggal dimana pemerintah berdaulat Syria mengambil alih otoritas penjajahan Perancis. Tentara Syria telah berulangkali terlibat peperangan melawan zionisme dan kekuatan imperialis asing: Perang Maysaloun (melawan Perancis), Perang 6 Hari (tahun 1967 melawan Israel), Perang September Hitam (tahun 1973 melawan Jordania dan membela Palestina), Perang Yom Kippur (tahun 1973 melawan Israel), dan Perang Lebanon (tahun 1982 melawan Israel dan Amerika).
Pada tahun 1976 Syria menempatkan pasukan di Lebanon atas perintang Liga Arab demi menegakkan ketertiban di negara yang tengah dilanda perang saudara itu. Pasukan tersebut ditarik tahun 2005 setelah peristiwa Revolusi Cedar. Pasukan Syria juga terlibat dalam koalisi internasional membebaskan Kuwait dari pendudukan tentara Irak tahun 1991.
Tentara Syria terbagi dalam 5 Seksi, yaitu AD, AU, AL, unit inteligen militer serta unit organisasi. AD Syria dianggap sebagai tulang punggung tentara Syria terdiri dari sekitar 300.000 tentara reguler dan 200.000 milisi. AU Syria terbagi dalam dua bagian, yaitu AU dan pertahanan udara. Kekuatannya termasuk yang terbesar di tanah Arab dengan kekuatan sekitar 900 pesawat tempur. AL Syria bermarkas di Latakia dengan pangkalan-pangkalan berada di Latakia, Al-Mina Al-Bayda, Tartous, dan Banias; memiliki jumlah personil 10.000 tentara, 2 kapal selam, 2 frigat, 2 kapal anti kapal selam, 4 kapal penebar ranjau, 3 kapal ampibi pendarat, serta 25 kapal perang berbagai ukuran.
Tidak bisa dibantahkan bahwa militer Syria telah menjadi tulang punggung perlawanan bangsa Syria terhadap konspirasi zionis internasional yang saat ini tengah menggoncangnya. Dan sampai sejauh ini militer Syria telah menunjukkan kinerja yang menakjubkan, tidak saja di mata rakyat Syria sendiri namun juga di mata internasional.
Tentara reguler Syria mempunyai panglima tertinggi yang tidak lain adalah Presiden Bashar al Assad dan deputinya Menhan Fahd Jassem Al-Freij. Dalam kemiliteran Bashar menyandang pangkat Letnat Jendral. Tentara Syria merupakan salah satu satuan tentara terkuat di Timur Tengah dengan jumlah pasukan 320.000 personil dan diperkuat oleh 200.000 tentara cadangan dan 42.000 perwira.
Tentara Syria berdiri sejak tgl 1 Agustus 1946, yaitu tanggal dimana pemerintah berdaulat Syria mengambil alih otoritas penjajahan Perancis. Tentara Syria telah berulangkali terlibat peperangan melawan zionisme dan kekuatan imperialis asing: Perang Maysaloun (melawan Perancis), Perang 6 Hari (tahun 1967 melawan Israel), Perang September Hitam (tahun 1973 melawan Jordania dan membela Palestina), Perang Yom Kippur (tahun 1973 melawan Israel), dan Perang Lebanon (tahun 1982 melawan Israel dan Amerika).
Pada tahun 1976 Syria menempatkan pasukan di Lebanon atas perintang Liga Arab demi menegakkan ketertiban di negara yang tengah dilanda perang saudara itu. Pasukan tersebut ditarik tahun 2005 setelah peristiwa Revolusi Cedar. Pasukan Syria juga terlibat dalam koalisi internasional membebaskan Kuwait dari pendudukan tentara Irak tahun 1991.
Tentara Syria terbagi dalam 5 Seksi, yaitu AD, AU, AL, unit inteligen militer serta unit organisasi. AD Syria dianggap sebagai tulang punggung tentara Syria terdiri dari sekitar 300.000 tentara reguler dan 200.000 milisi. AU Syria terbagi dalam dua bagian, yaitu AU dan pertahanan udara. Kekuatannya termasuk yang terbesar di tanah Arab dengan kekuatan sekitar 900 pesawat tempur. AL Syria bermarkas di Latakia dengan pangkalan-pangkalan berada di Latakia, Al-Mina Al-Bayda, Tartous, dan Banias; memiliki jumlah personil 10.000 tentara, 2 kapal selam, 2 frigat, 2 kapal anti kapal selam, 4 kapal penebar ranjau, 3 kapal ampibi pendarat, serta 25 kapal perang berbagai ukuran.
SERANGAN ISRAEL, KEPUTUSASAAN BARAT
Akhir pekan lalu Israel melakukan beberapa serangan udara terhadap
beberapa sasaran militer Syria termasuk di ibukota Damaskus. Israel
mengklaim serangan tersebut ditujukan pada penyimpanan rudal-rudal Iran
yang hendak dikirimkan kepada sekutunya di Lebanon, gerilyawan
Hizbollah.
Serangan tersebut mendapat kecaman dari berbagai negara karena dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan negara berdaulat. Namun pemerintah Indonesia, yang pernah menyarankan persiden Syria untuk mundur dan mengklaim sebagai negara yang menjaga perdamaian dunia, diam membisu. Demikian juga Turki dan negara-negara Arab sekutu Amerika seperti Saudi, Qatar dan negera-negara Teluk. Amerika dan Inggris membenarkan tindakan Israel tersebut.
Syria menyatakan serangan tersebut sebagai tindakan perang dan menyatakan akan menentukan waktu dan bentuk balasan yang tepat. Sekutu Syria, Hizbollah, menyatakan siap membantu Syria berperang melawan Israel. Sedangkan Iran menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang akan "mempersingkat umur negara Israel".
Ada banyak analisis yang memcoba mencari alasan mengapa Israel melakukan tindakan berbahaya tersebut. Berbahaya, karena aksi tersebut bisa memicu peperangan besar antara Israel dan pendukung-pendukungnya melawan blok "Perlawanan" anti-zionisme yang dipimpin Iran. Sebuah analisis menyebutkan bahwa tindakan Israel tersebut merupakan bentuk keputus-asaan Amerika dan zionis internasional atas perkembangan krisis Syria yang tidak sesuai harapan mereka setelah selama 2 tahun lebih berbagai upaya untuk menumbangkan regim Bashar al Assad, dilakukan.
Israel telah sejak lama mengancam akan melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran yang mengindikasikan adanya pengiriman senjata terhadap Hizbollah atau "kelompok-kelompok teroris lain" atau upaya penyelundupan senjata Syria ke Lebanon yang bisa mengancam Israel. Namun dalam kenyataannya "kelompok-kelompok teroris" yang disebutkan Israel tidak lain adalah kelompok-kelompok yang didukungnya bersama Amerika dan Arab Saudi untuk menggulingkan regim Syria dan Iran.
Serangan tersebut mendapat kecaman dari berbagai negara karena dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan negara berdaulat. Namun pemerintah Indonesia, yang pernah menyarankan persiden Syria untuk mundur dan mengklaim sebagai negara yang menjaga perdamaian dunia, diam membisu. Demikian juga Turki dan negara-negara Arab sekutu Amerika seperti Saudi, Qatar dan negera-negara Teluk. Amerika dan Inggris membenarkan tindakan Israel tersebut.
Syria menyatakan serangan tersebut sebagai tindakan perang dan menyatakan akan menentukan waktu dan bentuk balasan yang tepat. Sekutu Syria, Hizbollah, menyatakan siap membantu Syria berperang melawan Israel. Sedangkan Iran menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang akan "mempersingkat umur negara Israel".
Ada banyak analisis yang memcoba mencari alasan mengapa Israel melakukan tindakan berbahaya tersebut. Berbahaya, karena aksi tersebut bisa memicu peperangan besar antara Israel dan pendukung-pendukungnya melawan blok "Perlawanan" anti-zionisme yang dipimpin Iran. Sebuah analisis menyebutkan bahwa tindakan Israel tersebut merupakan bentuk keputus-asaan Amerika dan zionis internasional atas perkembangan krisis Syria yang tidak sesuai harapan mereka setelah selama 2 tahun lebih berbagai upaya untuk menumbangkan regim Bashar al Assad, dilakukan.
Israel telah sejak lama mengancam akan melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran yang mengindikasikan adanya pengiriman senjata terhadap Hizbollah atau "kelompok-kelompok teroris lain" atau upaya penyelundupan senjata Syria ke Lebanon yang bisa mengancam Israel. Namun dalam kenyataannya "kelompok-kelompok teroris" yang disebutkan Israel tidak lain adalah kelompok-kelompok yang didukungnya bersama Amerika dan Arab Saudi untuk menggulingkan regim Syria dan Iran.
Jurnalis pemenang hadiah Pulitzer Seymour Hersh dalam artikelnya yang dimuat di New Yorker tahun 2007 berjudul "The Redirection", menyebutkan:
“Untuk melemahkan Iran yang penduduknya dominan Shiah, pemerintahan Bush memutuskan untuk merekontruksi prioritas kebijakan luar negerinya di Timur Tengah. Di Lebanon, Amerika bersekutu dengan Saudi Arabia yang Sunni, melakukan operasi rahasia guna melemahkan Hezbollah, kelompok Shiah yang didukung Iran. Amerika juga terlibat operasi rahasia yang ditujukan terhadap Iran dan sekutunya Syria. Produk dari kebijakan-kebijakan tersebut adalah kelompok-kelompok ekstremis Sunni yang memiliki pandangan agama ekstrim yang memusuhi Amerika dan bersimpati pada al-Qaeda.”
Terkait dengan Israel, artikel tersebut menyebutkan:
"Perubahan kebijakan tersebut membuat Saudi dan Israel terikat pada satu persekutuan erat yang didasarkan pada pandangan yang sama yang melihat Iran sebagai musuh bersama. Mereka telah terlibat dalam perundingan-perundingan langsung, dan Saudi, yang melihat stabilitas politik antara Israel dan Palestina membuat pengaruh Iran menjadi semakin kecil, semakin akrab dengan Israel."
Sebagai tambahan, para pejabat Saudi menganggap bahwa hubungan yang tampak terlalu dekat antara Amerika dengan Saudi akan membuat Saudi kehilangan kredibilitas terutama di mata negara-negara kawasan dan dunia Islam. Pangeran Bandar, kepala inteligen Saudi dan salah seorang kandidat raja dianggap terlalu dekat hubungannya dengan keluarga Bush hingga oleh media massa dijuluki sebagai Bandar Bush. Maka Saudi lebih menyukai Israel yang menyerang Iran atau sekutu-sekutunya daripada Amerika yang melakukannya. Inilah yang menjadi salah satu dasar serangan-serangan Israel terhadap Syria, setelah upaya-upaya untuk menggulingkan regim Bashar al Assad mengalami kegagalan.
Di sisi lain serangan Israel diharapkan bisa mengurangi tekanan yang dilancarkan pasukan Syria terhadap pemberontak yang kini dalam posisi terdesak di berbagai front. Skenario melibatkan Israel dalam konflik di Syria telah jauh hari disarankan oleh lembaga kajian Amerika Brookings Institution. Dalam kajiannya tentang Syria berjudul “Assessing Options for Regime Change” lembaga ini menyebutkan:
“Sebagai tambahan, inteligen Israel memiliki pengetahuan mendalam tentang Syria termasuk unsur-unsur di dalam pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk mensubversi kekuatan regim dan menekan Assad untuk jatuh. Israel bisa menempatkan pasukan di dekat Dataran Golan yang akan dapat mengalihkan pasukan pemerintah dari tekanannya terhadap para pemberontak. Kehadiran pasukan itu akan bisa menimbulkan ketakutan pada regim Assad untuk menghadapi peperangan di beberapa front, apalagi jika Turki juga melakukan hal yang sama di perbatasannya dengan Syria. Pergerakan-pergerakan pasukan itu mungkin akan mendorong para komandan tentara untuk menggulingkan Assad demi menjaga keselamatan mereka sendiri."
Namun serangan udara tentu lebih dari sekedar "gertakan" sebagaimana disarankan Brookings Institution. Aksi ini lebih menunjukkan keputusasaan Amerika dan NATO atas perkembangan di Syria, dan selanjutnya menginginkan Israel sendiri yang terjun ke medan perang sebagaimana mereka menginginkan Israel sendiri yang menyerang Iran. Pilihan Amerika ini tercantum dalam kajian Brookings Institution tentang Iran berjudul "Which Path to Persia?", yang menyebutkan:
"Israel tampak telah melakukan rencana intensif dan pesawat-pesawat tempurnya mungkin bahkan telah ditempatkan pada posisi-posisi terdekat dengan Iran. Dalam kondisi ini Israel mungkin akan siap melakukan serangan dalam hitungan minggu atau bahkan hari, tergantung pada cuaca dan laporan inteligen yang diterimanya. Lebih jauh, mengingat Israel tidak terlalu membutuhkan dukungan regional untuk melakukan serangan, Jerussalem mungkin akan merasa kurang termotivasi untuk menunggu provokasi dari Iran untuk melakukan serangan. Secara singkat, Israel bisa bergerak cepat untuk mengimplementasikan opsi ini jika Israel dan Amerika sama-sama menghendaki opsi (serangan) ini terjadi."
Bagi Amerika, sebuah serangan dari Israel akan membuka pintu terjadinya konflik yang lebih besar yang akan memberi alasan bagi Amerika dan NATO untuk "turun tangan" menyerang Syria dan Iran sebagaimana telah lama direncanakan. Sebaliknya bagi Syria dan Iran, serangan Israel harus disikapi dengan hati-hati. Sejauh mungkin menghindari perang terbuka, namun cukup membuat Israel untuk berfikir 2 kali untuk mengulangi aksinya. Serangan artileri balasan secara terbatas yang dilakukan bersama oleh Syria dan Hizbollah mungkin adalah aksi balasan yang tepat.http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/05/serangan-israel-keputusasaan-barat.html#more
"Israel’s airstrikes against Syria prove West’s desperation"; Tony Cartalucci; Press TV; 4 Mei 2013
“Untuk melemahkan Iran yang penduduknya dominan Shiah, pemerintahan Bush memutuskan untuk merekontruksi prioritas kebijakan luar negerinya di Timur Tengah. Di Lebanon, Amerika bersekutu dengan Saudi Arabia yang Sunni, melakukan operasi rahasia guna melemahkan Hezbollah, kelompok Shiah yang didukung Iran. Amerika juga terlibat operasi rahasia yang ditujukan terhadap Iran dan sekutunya Syria. Produk dari kebijakan-kebijakan tersebut adalah kelompok-kelompok ekstremis Sunni yang memiliki pandangan agama ekstrim yang memusuhi Amerika dan bersimpati pada al-Qaeda.”
Terkait dengan Israel, artikel tersebut menyebutkan:
"Perubahan kebijakan tersebut membuat Saudi dan Israel terikat pada satu persekutuan erat yang didasarkan pada pandangan yang sama yang melihat Iran sebagai musuh bersama. Mereka telah terlibat dalam perundingan-perundingan langsung, dan Saudi, yang melihat stabilitas politik antara Israel dan Palestina membuat pengaruh Iran menjadi semakin kecil, semakin akrab dengan Israel."
Sebagai tambahan, para pejabat Saudi menganggap bahwa hubungan yang tampak terlalu dekat antara Amerika dengan Saudi akan membuat Saudi kehilangan kredibilitas terutama di mata negara-negara kawasan dan dunia Islam. Pangeran Bandar, kepala inteligen Saudi dan salah seorang kandidat raja dianggap terlalu dekat hubungannya dengan keluarga Bush hingga oleh media massa dijuluki sebagai Bandar Bush. Maka Saudi lebih menyukai Israel yang menyerang Iran atau sekutu-sekutunya daripada Amerika yang melakukannya. Inilah yang menjadi salah satu dasar serangan-serangan Israel terhadap Syria, setelah upaya-upaya untuk menggulingkan regim Bashar al Assad mengalami kegagalan.
Di sisi lain serangan Israel diharapkan bisa mengurangi tekanan yang dilancarkan pasukan Syria terhadap pemberontak yang kini dalam posisi terdesak di berbagai front. Skenario melibatkan Israel dalam konflik di Syria telah jauh hari disarankan oleh lembaga kajian Amerika Brookings Institution. Dalam kajiannya tentang Syria berjudul “Assessing Options for Regime Change” lembaga ini menyebutkan:
“Sebagai tambahan, inteligen Israel memiliki pengetahuan mendalam tentang Syria termasuk unsur-unsur di dalam pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk mensubversi kekuatan regim dan menekan Assad untuk jatuh. Israel bisa menempatkan pasukan di dekat Dataran Golan yang akan dapat mengalihkan pasukan pemerintah dari tekanannya terhadap para pemberontak. Kehadiran pasukan itu akan bisa menimbulkan ketakutan pada regim Assad untuk menghadapi peperangan di beberapa front, apalagi jika Turki juga melakukan hal yang sama di perbatasannya dengan Syria. Pergerakan-pergerakan pasukan itu mungkin akan mendorong para komandan tentara untuk menggulingkan Assad demi menjaga keselamatan mereka sendiri."
Namun serangan udara tentu lebih dari sekedar "gertakan" sebagaimana disarankan Brookings Institution. Aksi ini lebih menunjukkan keputusasaan Amerika dan NATO atas perkembangan di Syria, dan selanjutnya menginginkan Israel sendiri yang terjun ke medan perang sebagaimana mereka menginginkan Israel sendiri yang menyerang Iran. Pilihan Amerika ini tercantum dalam kajian Brookings Institution tentang Iran berjudul "Which Path to Persia?", yang menyebutkan:
"Israel tampak telah melakukan rencana intensif dan pesawat-pesawat tempurnya mungkin bahkan telah ditempatkan pada posisi-posisi terdekat dengan Iran. Dalam kondisi ini Israel mungkin akan siap melakukan serangan dalam hitungan minggu atau bahkan hari, tergantung pada cuaca dan laporan inteligen yang diterimanya. Lebih jauh, mengingat Israel tidak terlalu membutuhkan dukungan regional untuk melakukan serangan, Jerussalem mungkin akan merasa kurang termotivasi untuk menunggu provokasi dari Iran untuk melakukan serangan. Secara singkat, Israel bisa bergerak cepat untuk mengimplementasikan opsi ini jika Israel dan Amerika sama-sama menghendaki opsi (serangan) ini terjadi."
Bagi Amerika, sebuah serangan dari Israel akan membuka pintu terjadinya konflik yang lebih besar yang akan memberi alasan bagi Amerika dan NATO untuk "turun tangan" menyerang Syria dan Iran sebagaimana telah lama direncanakan. Sebaliknya bagi Syria dan Iran, serangan Israel harus disikapi dengan hati-hati. Sejauh mungkin menghindari perang terbuka, namun cukup membuat Israel untuk berfikir 2 kali untuk mengulangi aksinya. Serangan artileri balasan secara terbatas yang dilakukan bersama oleh Syria dan Hizbollah mungkin adalah aksi balasan yang tepat.http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/05/serangan-israel-keputusasaan-barat.html#more
"Israel’s airstrikes against Syria prove West’s desperation"; Tony Cartalucci; Press TV; 4 Mei 2013
TOPENG DUSTA DAN KEBUSUKAN ARAB SAUDI-AS-ISRAEL-ZIONIST INTERNASIONAL N TURKI... INGIN MENJAJAH SURIAH..DAN MEMECAH BELAH UMAT ISLAM..??
BalasHapussemakin gamblang dan terang dimata awam... bahwa para oposisi dan pemberontak Suriah itu adalah akal2an....Para Penjajah Kriminal AS-NATO-Israel n Zionist Internasional..serta konco2nya.. Arab Saudi-Turki-dan Negara2 Teluk seperti Kuwait-Qatar-dll??
Para pemberontak itu adalah agen2 CIA-MI6-Mossad dan agen2 Saudi adalah kolaborator jahat terhadap bangsa Arab dan Umat Islam di Timur Tengah.. Mereka melakukan Arab Springs..? Maka mereka membunuh Ghadafy..dan membuat kekacauan di Afrika Utara..
Mereka hanya ingin Keserakahan dan keamanan bagi Israel sebagai ....basis..Zionist..dan kaum Bilderberg..dan Illuminati..??
Mereka adalah kaum Penjajah Kriminal Internasional dan Penjahat Dunia..yang menzholimi Ummat Islam.. dan bangsa Palestina...dengan dalih2 dusta..
Sayang sekali masih banyak awam yang gk faham akan permainan para agen2...penjajah abad 21..ini..
Inilah para Pengkhianat Islam dan mereka adalah kolaborator kaum kafir yang menjajah dan menjarah harta dan kekayaan bangsa dan negara2 muslim didunia.. Awaslah dan Eling...!! Waspadalah bangsa Indonesia akan gerakan kaum Jahat.. para Penjajah Kriminal Internasional..yang selalu menebar kekacauan n kejahatan terhadap muslimin .... Waspada dan Eling...Bersatulah ummat Islam seluruh Dunia..untuk menghadapi kejahatan dan tipu daya... para antek2 Dajjal..ini..>>
Hemmmm jgn asal bunyi kalau kasih komentar....anda termasuk org yg tak berwawasan luas. jangan sok kasih komentar....dasar tolol!! Semoga Allah swt menolong hamba nya yg sedang teraniaya oleh regim assad syiah laknatullah
HapusYth.... @ Anonim...terimakasih sdrku....dgn komentar anda, walaupun anda dg Anonim.... semoga Allah mencurahkan hidayah inayah dan maunah kepada kita sekalian kaum muslimin..dan memberikan cahaya iman dan ketaqwaan..dan jiwa2 persaudaraan persatuan...yang kokoh dan lurus sesama muslim..dengan ketulusan dan dalam ridha Allah SWT..
BalasHapusBenarlah bahwa saya bkn ahli dan tidak berwawasan luas.. Tetapi membaca sejarah PD I dan PD II... serta perang2 Besar dalam sejarah Napoleon-Nelson...dan penghancuran Tsar Rusia... adalah pelaku-pemain dan dalang2... selalau menggunakan skenario yang sama...?? , Bagaimana holocaust dimainkan.. dan penjajahan Palestina oleh Israel melalui PBB-dan tentu Kerajaan Inggris- AS-Prancis- dan lain2.. yg telah jadi taklukan mereka...yang sedang berperan menguasai politik internasional saat itu... dan pendudukan dan penjajahan Palestina..pun dimulai...Hingga kini Palestina semakin dijepit dan mau dihancurkan..se-mata2 utk Israel Raya? dan tentunya untuk pangkalan tentara dan kekuasaan mereka para Dalang2-dan Pengatur Dunia..??
Lihat bagaimana -pihak2 yg keras kpd Israel dan sangat serius membantu Palestina-- seperti Lybia-Mesir-Iraq-Iran[pasca Syah] -Suriah dan kawasan Pakistan dan Afghanistan.. telah di obok2...dg berbagai agenda dan issue politik.. macam2.. Lalup apa 911WTC? Arab Springs-dan kekacauan berkepanjangan dikawasan Timur Tengah..dan daerah2 berpenduduk muslim..?
inilah yang sy khawatirkan.. ummat Islam dan sesama muslim di adu domba dan untuk kepentingan para dalang2 dan produser2 serta sutradara2...dan tentunya pendana....yg selalu memainkan kartu2 dan episode2 yang sedang mereka buat di kawasan Timur Tengah... pasca.. Perang Iraq-Iran- dan Iraq -Quwait..dan Kemudian permainan -911WTC-gerakan invasi penjajah kriminal internasional ke afghanistan dan iraq..dan tumbangnya Saddam Husein, Kmd.. gonjang ganjing nuklir Iran..[padahal kita tahu Israel telah memiliki senjata nuklir yang selalu disupport AS dkk...]... Nah ini fakta2.....yg membuat awam pun sadar seperti saya.. bhw permainan issue perpecahan ummat itu bukan soal aqidah dan muamalah.. tetapi permainan yang di konsep dg sangat lihai oleh ahli2 perang.. n tujuan utama adalah melemahkan ummat Islam dan persaudaraan ummat Islam.. untuk siapa..???
Bagi saya sunny dan syiah tiada perbedaan.. semua mengggunakan dalil2 n nash2 yg shahih.. utk aqidah dan ibadah.. [@amman declation/message] tergantung siapa yang ingin belajar dengan lurus dan ikhlas kepada Allah.. Tiada yg perlu diperseterukan sesama muslim... juga ajaran2.. karena itu.. semua bisa kita rujuk dan belajar.. bukan permusuhan dan peperangan sesama muslim.. ini semua memerlukan pembelajaran-rujukan-n contoh2 nyata...dlm masyarakat...
Saya melihat perjuangan Suriah di Lebanon..yg dahulunya dan sejarahnya.. adalah wilayah Suriah.. sebelum dikuasai penjajah Prancis.. Dahulu Suriah dan Lebanon tdk ada batas.. atau perbatasan negara..n tanpa paspor.. semua menyatu.. Lalu siapa yg memcah belah bangsa dan kawasan ini..?? Islamkah..?? Umat Islamkah..?? masyarakat kawasankah..?? Dahulu semua tanah air Palestina satu .. dan sekarang disekat dan diganggu oleh Israel..?? siapa yang menyekat dan mengganggu pendduk dan warga Palestina..?? Umat Islamkah..?? sunny kah..?? Syiah kah..?? Semua itu dipermainkan oleh kekuatan2 diluar ummat Islam.. Semua itu oleh Konspirasi dan kolaborasi penjajah kriminal internasional.. yg dalang2nya menggunakan kekuasaan di AS-Inggris-Eropa-dan juga tentu ada agen2 dan kawan2 mereka di Timur Tengah.. yang memang sangat serakah dan ingin melihat Islam hancur dan dikuasai Asing..?? sedang mereka sukanya foya2..dan hanya mempermainkan apapun termasuk mempermainkan agama dan ajaran2 agama... yakni dg issue2 perpecahan diantara sesama umat Islam..>> maafkan saya bila sdrku.. msh marah.. karena pendapat saya.. yg mungkin saja saya melihat dengan sudut berbeda.. dg sdrku.. Wassalam..