Kamis, 30 Mei 2013

AWAS ADU DOMBA ANTAR AGAMA.....??>> INI ADA SKENARIO KEKACAUAN BESAR DI INDONESIA..?? DENGAN MARAKNYA NARKOBA-PERMAINAN KEJAHATAN DENGAN KEKERASAN-ISUE POLITIK YANG MEMANAS..>> DAN MACAM2 KEMAKSIATAN DAN KERICUHAN2.. DI DAERAH..?? >>> ADA GAME POLITIK DAN MEMBUAT KEKACAUAN DI MASYARAKAT DAN KEJAHATAN SEX BEBAS DLL -SEDANG DIMAINKAN..DALAM BERBAGAI LAPISAN..??>>.....Selain Anwar yang diperiksa, polisi juga telah meminta keterangan Gilang yang mengaku sebagai salah seorang pengikut sekte seks bebas. Menurut Gilang, pemimpin sekte bernama Andreas. Andreas, menurut Gilang, adalah seorang pendeta. Para pengikut sekte ini, jelas Gilang, selain pegawai negeri sipil tak sedikit pula artis dan kalangan mahasiswa. Salah satu ritual sekte adalah melakukan seks bebas dan tukar-tukaran pasangan. Jika si perempuan hamil, janin akan digugurkan di rumah pendeta Andreas...>> Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat menerima laporan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Muhammad Anwar terkait keberadaan sekte seks bebas di Kota Kembang itu...>> Terkait adanya surat edaran perintah seks bebas di lingkungan Pemkot Bandung, Heddy yakin tak ada kaitan dengan kelompok yang mengatasnamakan agama. Kalaupun ada, lanjutnya, hanya menggunakan dalil agama untuk merusak moral saja. “Setiap gerakan seks bebas baik kalangan Kristiani atau yang mengaku Islam atau kelompok lain sebenanrnya itu hanya alasan yang dibuat untuk hawa nafsu saja,” cetusnya. Tidak mustahil kelompok yang menyimpang dibuat kalangan tertentu untuk menjebak kalangan beragama dengan alasan keagamaan. “Dulu di Bandung pada 80-an ada sekte Children of God, ngakunya Kristen tapi seks bebas,” pungkas Heddy...>>



Pengakuan Pengikut Sekte Seks Bebas:Pemimpin Ritualnya Seorang Pendeta

Bandung (voa-islam.com) -  

Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat menerima laporan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Muhammad Anwar terkait keberadaan sekte seks bebas di Kota Kembang itu.

Seperti diberitakan Metro TVNews, Selain Anwar yang diperiksa, polisi juga telah meminta keterangan Gilang yang mengaku sebagai salah seorang pengikut sekte seks bebas. Menurut Gilang, pemimpin sekte bernama Andreas. Andreas, menurut Gilang, adalah seorang pendeta. Para pengikut sekte ini, jelas Gilang, selain pegawai negeri sipil tak sedikit pula artis dan kalangan mahasiswa. Salah satu ritual sekte adalah melakukan seks bebas dan tukar-tukaran pasangan. Jika si perempuan hamil, janin akan digugurkan di rumah pendeta Andreas.

Selain melakukan seks bebas, sekte juga melakukan pemujaan terhadap binatang-binatang. Seperti yang akan mereka lakukan Kamis (30/5) hari ini di sebuah hutan di kawasan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Seperti dilansir Harian Terbit, Sekum MUI Jabar Rafani Achyar membeberkan, aliran atau sekte bebas ini pernah ada di Kota Bandung pada kisaran tahun 2000-2005 silam. “Tapi saat kita telusuri mendadak menghilang,” ucapnya kepada wartawan.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah sekte atau aliran tersebut benar-benar ada atau tidak. Pasalnya hingga kini belum ada bukti konkrit. “Belum ada bukti sampai sekarang. Kita juga perlu pengkajain lagi,” bebernya.

Rafani yang juga menjabat sebagai Wakil Sekum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar ini berharap masyarakat tidak perlu khawatir akan isu yang kini berhembus. Pihaknya beraharap, masyarakat tidak melakukan sebuah tindakan yang bisa berakibat melanggar hukum. “Jangan ada tindakan fisik dalam menanggapinya. Karena belum dipastikan semua itu benar,” tegasnya.

Rafani miminta kepada masyarakat yang memiliki atau menemukan info mengenai adanya aliran sesat, sebaiknya segera melaporkan kepada pihak berwenang seperti MUI, Polisi, atau Badan Koodinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat

Sementara itu, Koordinator Tim Investigasi Aliran Sesat (Tias), Heddy Gunawan mengungkapkan, sekira 1965 hingga 1970 ada kelompok yang bernama Hakekot tumbuh di Jawa Barat. Kelompok ini berzinah dengan dalil agama. “Mereka ngakunya Islam, ngaji di tempat terang tapi lama-lama lampunya digelapkan kemudian berzinah,” kata Heddy.

Dalam ajaran kelompok Hakekot, bila manusia sudah mencapai tingkatan hakikat maka tidak perlu lagi melaksanakan syariat. “Bagi mereka zina bukan dosa lagi karena mereka sudah bersatu dengan tuhan, tidak lagi kenal baik buruk. Itu yang tradisional,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, ada juga kelompok modern yang rasional. Mereka memuja hawa nafsu tapi munafik. Kelompok ini berbeda dengan masyarakat liberal seperti di Amerika, yang juga memuja hawa nafsu tapi sudah lebih terang-terangan.

Terkait adanya surat edaran perintah seks bebas di lingkungan Pemkot Bandung, Heddy yakin tak ada kaitan dengan kelompok yang mengatasnamakan agama. Kalaupun ada, lanjutnya, hanya menggunakan dalil agama untuk merusak moral saja. “Setiap gerakan seks bebas baik kalangan Kristiani atau yang mengaku Islam atau kelompok lain sebenanrnya itu hanya alasan yang dibuat untuk hawa nafsu saja,” cetusnya.

Tidak mustahil kelompok yang menyimpang dibuat kalangan tertentu untuk menjebak kalangan beragama dengan alasan keagamaan. “Dulu di Bandung pada 80-an ada sekte Children of God, ngakunya Kristen tapi seks bebas,” pungkas Heddy.

Dia menambahkan, kelompok aliran sesat di Tanah Air seperti timbul tenggelam dan biasanya digunakan kelompok tertentu untuk kepentingan politik. “Kelompok aliran sesat diduga pernah digunakan untuk kepentingan politik pada 2007 hingga 2008. Saat itu, masyarakat geger dengan adanya Lia Eden atau Lia Aminudin yang mengaku sebagai Malaikat Jibril. Ada juga kelompok Millah Abraham,” katanya.

Lima tahun lalu, tambahnya, tiba-tiba marak aliran sesat dan sangat banyak. Itu bisa untuk kepentingan politik. “Analisa kami itu bukan kebetulan, tapi ada rekayasa di baliknya,” katanya. [desastian/dbs]

Spoilerfor Surat Perintah Seks Bebas
http://www.kaskus.co.id/thread/51a6e8dabe29a09053000009/hot-news-surat-sekte-seks-bebas-di-lingkungan-pemkot-bandung-beredar/


Quote:http://www.kaskus.co.id/thread/51a6e8dabe29a09053000009/hot-news-surat-sekte-seks-bebas-di-lingkungan-pemkot-bandung-beredar/
Surat Sekte Seks Bebas di Lingkungan Pemkot Bandung Beredar
Beredar sekte seks bebas di lingkungan aparatur Pemerintah Kota Bandung. Berkas itu berisikan surat perintah dari salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Pantauan wartawan, surat itu memerintahkan agar orang yang dituju melaksanakan tugas mengikuti ritual seks bebas di dalam misa hitam sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan kalender ritual 2013.

Dalam surat perintah itu disebutkan, kalau kegiatan tersebut sudah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Keperpusda No DPA : 1.24. 01.01.03.52 tanggal 1 Januari 2013.

Surat perintah tersebut ditandatangani oleh Kaperpusda di atas materai Rp 6.000 lengkap dengan stampel Pemkot Bandung. Dan ditandatangani atas nama Muhammad Anwar, M, Si.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengaku pihaknya masih menelusuri informasi yang beredar tersebut. Sejauh ini belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Informasinya seperti itu, tapi kita telusuri kebenarannya, apakah benar atau tidak. Inikan baru katanya," kata Rakhman di acara PT Pos dan Giro di Jalan Cilaki, Bandung Rabu (29/5). Dia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut soal selebaran itu.
[hhw]
 

Keperpusda Pemkot Bandung bantah terbitkan sekte seks bebas
Pemerintah Kota Bandung dibuat heboh dengan adanya surat sekte ritual seks bebas untuk PNS yang ditandatangani Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Keperpusda) Kota Bandung Muhammad Anwar. Namun Anwar membantah telah menandatangani dokumen itu. Dia menyebut itu ulah pelaku tidak bertanggung jawab.

"Saya sudah tahu tentang dokumen, surat itu jelas fitnah dan tidak benar," kata Anwar saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/5).

Anwar merasa dirugikan dengan beredarnya surat itu. Atas kejadian ini, dia segera melapor ke Polrestabes Bandung. "Saya tidak pernah tandatangan, itu jelas palsu, bisa saja itu di-scan. Sekarang sedang ditangani Polrestabes," ujarnya.

Dia meminta polisi segera mencari pelaku dan penyebar dokumen palsu tersebut. Karena itu fitnah. "Itu yang menyebar sama dengan fitnah, polisi supaya menangkap pelaku," ungkapnya.

Dalam dokumen yang diterima wartawan, sekte seks bebas itu tercatat dalam bentuk Surat Perintah No 041/019-C-Kapusarda. Surat itu dibuat 31 Januari 2013.

Surat perintah tersebut ditandatangani oleh Kaperpusda di atas materai Rp 6.000 lengkap dengan stampel Pemkot Bandung dan ditandatangani atas nama Muhammad Anwar, M, Si.

Dalam surat itu, Anwar memerintahkan beberapa karyawan di lingkungan Kantor Perpustakaan Daerah Kota Bandung mengikuti ritual seks bebas sesuai jadwal dan lokasi yang ditentukan, kalender ritual tahun 2013.

Ada tiga poin penjelasan mengenai ritual itu:

1. Ritual ini atas izin gembala sidang Gereja XX dalam misa hitam yang diadakan pada acara-acara tertentu.

2. Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Keperpusda No DPA : 1.24. 01.01.03.52 tanggal 1 Januari 2013.

3. Surat ini untuk kepentingan dinas dan sangat rahasia.
[lia]
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar