Kamis, 13 Januari 2011

Kurdi Irak akan melarang khutbah Jumat. Inilah hasil Perang Pembebasan oleh AS dan Sekutunya dan didukung oleh para antek2 Penjajah dan Neo Imperialis. Tidak heran... karena yang dianut adalah Liberalis yang selalu memutar lidah penuh fitnah dan kepalsuan. Zaman Sadam Husen, tidak pernah umat Islam dinista, dan juga umat agama lainnya. Kini semua umat beragama disana terutama yang menyerukan Kebenaran da Keadilan secara agamis dinista dan dikekang. Kecuali para kolaborator dan antek2 yang membela AS dan para Sekutunya yang senang2 dan menerima bonus2 dari hasil membunuh dan menindas dan menjajah bangsa Irak. Apakah ini tidak menjadi pelajaran nyata bagi Umat Indonesia yang pemimpinnya selalu manggut2 mengamini para embahnya Penjajah Barat hingga kini?? Waspadalah Sdrku Bangsa Indonesia. Jangan terjerumus oleh godaan menggiurkan para Kapitalis dan Neo Kolonilais yang selalu bertujuan merampas hak2 kedaulatan dan hak2 ekonomi Bangsa Indonesia. Bangkitlah bangsaku. Usirlah mereka dari bumi Pertiwi, terutama cara berfikirnya yang sangat keji dan vested serta penuh tipu muslihat.

Kurdi Irak akan melarang khutbah Jumat. Inilah hasil Perang Pembebasan oleh AS dan Sekutunya dan didukung oleh para antek2 Penjajah dan Neo Imperialis.

Oleh Hanin Mazaya pada Jum'at 14 Januari 2011, 10:01 AM
BAGHDAD (Arrahmah.com) - Kelompok sekuler di wilayah Kurdistan Irak mendorong pemerintah untuk melarang Khutbah Jumat, menimbulkan keretakan ideologis dengan kaum Muslim berkomitmen.
Langkah diambil oleh beberapa intelektual dan feminis setelah Mullah Farman Kharabaiy, imam masjid di ibukota Arbil mengatakan sejumlah feminis terkemuka Kurdistan menghujat khutbahnya, lapor Press TV.

Perkataan Kharabaiy juga mengeluhkan kepada pihak kepolisian yang menuduh bahwa setiap kalimat yang diucap oleh otoritas keagamaan merupakan ancaman langsung terhadap kehidupan mereka.

"Perhatian utama di sini di Kurdistan adalah bahwa para pemimpin agama berpikir bahwa mereka harus menjadi pemimpin dari seluruh masyarakat," ujar Mariwan Naqshabani, seorang pengamat politik.

Parlemen saat ini sedang membahas hukum yang hanya akan memungkinkan pemerintah untuk mengontrol tiga khutbah Jumat, satu dari wilayah Kurdistan, kota Arbil, Sulaymaniyah dan Duhok.

"Sembilan puluh persen orang di sini adalah Muslim.  Mereka mengumpulkan tanda tangan dan petisi kepada pemerintah untuk membuat undang-undang ini dan harus mempertimbangkan keinginan mayoritas rakyat di daerah," klaim Salim Koyi dar Gerakan Islam Kurdistan.

"Para pemimpin relijius berbicara tentang kegagalan kepemimpinan politik dan tidak adanya pemerintahan.  Itulah sebabnya bahkan pihak-pihak yang berkuasa diam ketika pemimpin agama diserang oleh intelektual," tambahnya.

Koresponden Press TV mengatakan bahwa banyak kelompok beragama siap melakukan unjuk rasa jika hukum ini berlaku dan para penduduk akan menentang larangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

Source: http://arrahmah.com/index.php/news/read/10660/kurdi-irak-akan-melarang-khutbah-jumat#ixzz1AzX2JZAC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar