Selasa, 11 Januari 2011

Mujahidin Irak telah membunuh 240 pejabat militer dan agen intelijen Irak. Inilah hasil Perang dan Invasi Pembaharuan oleh AS dan Sekutunya serta antek2nya di Irak dengan Isu Perang Pembebasan. Rakyat Irak telah terpecah belah dan saling bunuh. Sementara AS dan Sekutunya menikmati hasil perang dan rampokannya dengan keuntungan berlipat ganda terutama para pengusaha dan tokoh2 politiknya al; para penjual senjata dan penguasaan ladang2 minyak dan perdagangan di Irak. Rakyat dan bangsa Irak sebagian besar sangat terjepit dan tertekan oleh agen2 Penjajah dan para pembisnis serakah. Mereka berhasil menumbangkan Sadam dan keturunanya serta groupnya, karena Sadam dkk dapat mempersatukan rakyat Irak dan menguasai sumber2 mineral untuk kesejahteraan dan kehormatan bangsa Irak. Kini semua musnah, dan para antek2 dan agen2 Penjajah itu secara kelompok dan invidu menikmati bonus2 dari para kapitalis asing dan para para penjarah. Sedangkan rakyatnya dalam keadaan tertekan dan kesulitan ekonomi dan juga tidak lagi menjadi bangsa merdeka. Rakyat Irak sedang dalam kungkungan penjajahan dan tekanan AS dan Sekutunya Eropa. Nah, hati2lah bangsaku, jangan percaya kepada mereka para agen Kapitalis dan Neo Kolonialis yang senantiasa bermulut manis dan sangat menggoda dengan berbagai siraman janji dan hibah2 murahan. Bangkitlah bangsaku. Bangunlah jiwa dan raganya serta asahlah otak dan pikirannya dengan ilmu dan kecerdasan dan kesadaran akan kehormatan diri dan martabat bangsa. Sadarlah bangsaku... bangsa Indonesia. Waspadalah bangsaku. Jadikan ini pelajaran yang nyata dan berharga. Jangan lagi terjerumus menjadi budak2 Penjajah, dalam bentuk dan macam jenis apapun.

Mujahidin Irak telah membunuh 240 pejabat militer dan agen intelijen Irak.

Oleh Hanin Mazaya pada Rabu 12 Januari 2011, 10:20 AM
BAGHDAD (Arrahmah.com) - Departemen Dalam Negeri Irak di bawah Sekretaris Keamanan Mayor Jenderal Hussein Kamal mengatakan hampir 240 pejabat keamanan dan agen intelijen telah tewas di Irak baru-baru ini.
Hampir 360 pejabat Irak termasuk 240 pejabat keamanan tingkat tinffi telah dibunuh oleh kelompok bersenjata yang mereka sebut "hit men", fenomena baru yang telah berakar di Irak, ujar Jenderal Kamal pada Selasa (11/1/2011) seperti yang dilaporkan harian Irak, Al-Zaman.

Taktik ini melibatkan penggunaan peredam pada pistol dan senapan yang memungkinkan penyerang untuk diam-diam membunuh korban mereka dan melarikan diri tanpa diketahui, tambahnya.

Senjata telah diproduksi selama rezim Bath, namun ada kemungkinan bahwa mereka menyelundupkan senjata itu dari perbatasan di utara, timut dan selatan, Jenderal Kamal menjelaskan.

Dewan Menteri Irak telah menyetujui perekrutan 200.000 polisi dan staf kementrian dalam negeri untuk lebih baik melindungi Baghdad.  Jumlah polisi akan dilipatgandakan di ibukota.  (haninmazaya/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar