Selasa, 25 Januari 2011

Konvensi Baptis Tarik Dukungan Penangkal Diskriminasi Muslim. Wahai Muslimin Sedunia, Janganlah Engkau khawatir atau resah dengan keadaan apapun. Teguhkan Iman dan Taqwa. Lurus kepada Allah dan Rasulullah. Kuatkan Persatuan dan Persaudaraan dan Silaturahim. Allah adalah tempat berlindung dan minta pertolongan. Allah Maha Besar. Insya Allah Islam akan Sukses dan Menang. Amin

Konvensi Baptis Tarik Dukungan Penangkal Diskriminasi Muslim

NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Sebuah Konvensi Baptis Selatan yang memiliki pengaruh besar, menarik diri dari sebuah koalisi antar keyakinan yang membantu melindungi Muslim terhadap diskriminasi sehubungan dengan pembangunan Masjid di AS.
Dr. Richard Land, presiden Komisi Kebebasan Keagamaan dan Etis Konvensi Baptis Selatan, membuat pengumuman pada Jum'at (21/1)  setelah rekan Baptis Selatan menunjukkan kekhawatiran dengan keterlibatannya dalam Koalisi Antar Agama di Masjid, didirikan oleh Liga Anti-Penistaan.
"Sementara banyak anggota Baptis Selatan berbagi komitmen dengan saya tentang kebebasan beragama dan hak Muslim untuk memiliki tempat-tempat peribadatan, mereka juga merasa bahwa seorang pimpinan denominasional Baptis Selatan mengajukan tuntutan untuk memperbolehkan Masjid individual yang dibangun 'melebihi fungsinya sebagai sebuah jembatan'," Land menulis dalam sebuah surat kepada ADL, menurut kantor berita Baptist Press.
Koalisi tersebut dibentuk pada September tahun lalu di tengah-tengah apa yang disebut "sebuah peningkatan yang mengganggu dalam diskriminasi terhadap Muslim berusaha untuk secara legal membangun atau memperluas rumah-rumah peribadatan mereka."
Para pemimpin keagamaan dari berbagai tradisi agama – Katolik, Protestan, evangelical, Muslim dan Yahudi – berbagi kekhawatiran yang sama atas "perselisihan" dan "kata-kata kebencian" yang mengelilingi proyek pembangunan Masjid baru-baru ini di Tennesseee, Wisconsin dan California.
"Kami percaya bahwa cara terbaik untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokratik adalah untuk memastikan bahwa Muslim dapat mempraktikkan kebebasan beragama yang sama yang dinikmati oleh siapa saja di Amerika," koalisi tersebut menegaskan dalam pernyataan tujuannya. "Mereka layak mendapatkan tidak kurang dari memiliki sebuah tempat peribadatan seperti halnya orang-orang lain."
Land telah menjadi vokal untuk menghormati kebebasan beragama, walaupun ia menentang perencanaan pusat kebudayaan Islam dan masjid di Kota New York, menyebutnya tidak layak.
Ia menegaskan, "Baptis telah dijadikan korban diskriminasi keagamaan semacam itu di masa silam. Kami seharusnya selalu mengingat bahwa jika kami memperbolehkan pemerintah untuk mendiskriminasikan satu agama sekarang, mereka dapat mendiskriminasikan semua agama keesokan harinya. Kami seharusnya tidak membuat keyakinan beragama ilegal atau memperlakukannya secara berbeda dari kami memperlakukan kepercayaan beragama lainnya dalam undang-undang."
ERLC telah memperjelas bahwa walaupuan Land membela hak Muslim membangun Masjid, ia tidak terlibat dalam upaya untuk mendorong atau membantu pembangunan Masjid-masjid tersebut. "Ia hanya terlibat dalam upaya legal untuk membela Muslim Amerika yang memiliki hak hukum mereka di bawah Amandemen Pertama ditolak atau dipotong oleh komisi pemetaan wilayah dan dewan kota."
Masih saja, keputusanya untuk bergabung dalam koalisi antar agama untuk "berdiri bersama memerangi hak tetangga Muslim kita ketika mereka dilanggar haknya" dipenuhi dengan kritisi dari rekan-rekan Baptis Selatan.
Banyak yang merasa bahwa ia "melewati batas dari pembelaan kebebasan beragama sampai pendukungan, atau promosi Islam sendiri," seperti yang diberitakan oleh Baptist Press.
Setelah mendengarkan kekhawatiran tersebut, Land menunjukkan "Baptis Selatan telah sering mengungkapkan hak untuk membentuk persepsi mereka sendiri begitu juga dengan hak untuk mengharapkan layanan denominasional mereka untuk mengakui mereka dan menghormati mereka."
Konvensi Baptis Selatan adalah denominasi Protestan terbesar di AS dengan lebih dari 16 juta anggota.
Pemimpin keagamaan lainnya dalam Koalisi Antar Agama pada masjid termasuk Dr. Joel C. Hunter, pastur senior Nortland, sebuah Gereja Distribusi; Uskup Paul Peter Josep, Perwakilan Amerika untuk Gereja Ortodoks Autosepalus Ukraina; Rabi Elliot Cosgrove, senior Rabi, Sinagog Park Avenue; dan Duta Besar Akbar Ahmed, pimpinan Studi Islami, Universitas Amerika. (ppt/cp) www.suaramedia.com
Berita Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar