AS Kucurkan US $100.000 Untuk Perkuat Agen-agennya di Indonesia Melalui Jaringan Sosial
- Rabu, 19 Januari 2011 22:16
- Redaksi
Syabab.Com - Akhirnya rencana Amerika Serikat untuk memperkuat penjajahannya di negeri Muslim terbesar ini terungkap. Banyak para blogger dan pengguna facebook tertipu sehingga menjadi pengikut AS, negara penjajah di abad ini. Baru-baru ini WikiLeaks kembali membeberkan rencana licik AS untuk mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda terhadap AS.
Dalam dokumen bernomor UNCLAS JAKARTA 000186, disebutkan Kedubes AS meminta dana 100 ribu dolar AS untuk meningkatkan pengaruh Kedubes AS ke generasi muda lewat jejaring sosial di internet.
Tidak aneh, bila selama beberapa waktu terakhir, terutama saat Obama berkunjung di Indonesia, promosi Obama dan kedubes AS menghiasi beberapa media, termasuk laman internet.
Aksi penolakkan Obama yang dilakukan oleh kaum Muslim, mulai dari para ulama hingga para intelektual Muslim pun nyaris tidak dilirik oleh media-media. Kini dapat dimengerti, bahwa dolar telah menyulap kejahatan Obama yang telah membunuh kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan tersebut seolah ibarat pahlawan.
Seperti terungkap dalam sebuah kawat pembocor rahasia WikiLeaks, tertanggal 12 Februari 2010 dari Kedubes AS di Jakarta kepada pejabat Kemlu AS Jared Cohen, mengungkap strategi AS memanfaatkan media sosial di Indonesia demi kepentingan AS.
“Kedubes AS Jakarta meminta tambahan dana segera untuk menggunakan media baru dan jejaring sosial untuk memaksimalkan raihan online untuk kunjungan Presiden AS yang dijadwalkan akhir Maret 2010,” demikian bagian ringkasan kawat tersebut.
Dana yang dimintakan ini besarnya US$ 100.000 atau sekitar Rp 900 juta. “Kami meminta US$ 100.000 dalam pendanaan dari R untuk mendorong keanggotaan fans Facebook kami menjadi 1 juta orang, dan dapat mencapainya dalam 30 hari,” demikian permintaan mereka.
Uang sebanyak ini rencananya akan digunakan untuk tiga area. Yang pertama adalah untuk iklan sebesar US$ 60.000.
Strategi berikutnya adalah dengan Golden Ticket via facebbook sebesar US$ 15.000, yakni memberkan kesempatan kepada orang Indonesia yang beruntung untuk bertemu Presiden Negara Penjajah AS itu, Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia.
“Menggunakan platform social media untuk menghubungkan fans dengan kunjungan Obama, juga membangun kegembiraan sebelum kunjungan dan tindak lanjut setelah kunjungan. Sebagai tambahan, kita bisa berpartner dengan stasiun TV lokal untuk acara finalis dan meningkatkan peliputan. Jika Gedung Putih tidak setuju, alternatifnya adalah ‘hadiah impian’ berupa jalan-jalan edukatif ke AS,” jelas mereka.
Tidak aneh, jika masyarakat di negeri ini, disuguhi liputan berulang yang membosankan tentang pemenang impian jalan-jalan ke AS tersebut di salah satu stasiun televisi yang pastinya telah dibayar.
Selain itu, strategi AS lainnya adalah tim media baru dari Kedubes AS yang akan dibantu pakar pemasaran digital. Tujuannya agar dua strategi sebelumnya bisa segera berjalan dengan waktu yang terbatas. Biayanya sebesar US$ 25.000.
Bila demikian adanya, sangat jelas sekali AS berupaya menutupi kejahatannya atas kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan serta dukungan jahatnya atas penjajah Israel yang telah mencaplok negeri Palestina. Betapa tertipunya, sebagian anak negeri malah bertepuk tangan menyambut tangan Obama yang masih mengalir darah kaum Muslim.
Sebesar apa pun dana yang dikerahkan oleh AS dan antek-anteknya, tidak akan menghentikan rencana Allah Swt Yang Mahakuasa. Kaum Muslim yang beriman tidak akan tertipu oleh kilauan dana. Buktinya, jutaan kaum Muslim menolak kehadiran Obama, sekalipun media tidak meliputnya. Apakah anda termasuk pengikut AS atau pengikut Nabi Muhammad Saw?
Tidak aneh, bila selama beberapa waktu terakhir, terutama saat Obama berkunjung di Indonesia, promosi Obama dan kedubes AS menghiasi beberapa media, termasuk laman internet.
Aksi penolakkan Obama yang dilakukan oleh kaum Muslim, mulai dari para ulama hingga para intelektual Muslim pun nyaris tidak dilirik oleh media-media. Kini dapat dimengerti, bahwa dolar telah menyulap kejahatan Obama yang telah membunuh kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan tersebut seolah ibarat pahlawan.
Seperti terungkap dalam sebuah kawat pembocor rahasia WikiLeaks, tertanggal 12 Februari 2010 dari Kedubes AS di Jakarta kepada pejabat Kemlu AS Jared Cohen, mengungkap strategi AS memanfaatkan media sosial di Indonesia demi kepentingan AS.
“Kedubes AS Jakarta meminta tambahan dana segera untuk menggunakan media baru dan jejaring sosial untuk memaksimalkan raihan online untuk kunjungan Presiden AS yang dijadwalkan akhir Maret 2010,” demikian bagian ringkasan kawat tersebut.
Dana yang dimintakan ini besarnya US$ 100.000 atau sekitar Rp 900 juta. “Kami meminta US$ 100.000 dalam pendanaan dari R untuk mendorong keanggotaan fans Facebook kami menjadi 1 juta orang, dan dapat mencapainya dalam 30 hari,” demikian permintaan mereka.
Uang sebanyak ini rencananya akan digunakan untuk tiga area. Yang pertama adalah untuk iklan sebesar US$ 60.000.
Strategi berikutnya adalah dengan Golden Ticket via facebbook sebesar US$ 15.000, yakni memberkan kesempatan kepada orang Indonesia yang beruntung untuk bertemu Presiden Negara Penjajah AS itu, Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia.
“Menggunakan platform social media untuk menghubungkan fans dengan kunjungan Obama, juga membangun kegembiraan sebelum kunjungan dan tindak lanjut setelah kunjungan. Sebagai tambahan, kita bisa berpartner dengan stasiun TV lokal untuk acara finalis dan meningkatkan peliputan. Jika Gedung Putih tidak setuju, alternatifnya adalah ‘hadiah impian’ berupa jalan-jalan edukatif ke AS,” jelas mereka.
Tidak aneh, jika masyarakat di negeri ini, disuguhi liputan berulang yang membosankan tentang pemenang impian jalan-jalan ke AS tersebut di salah satu stasiun televisi yang pastinya telah dibayar.
Selain itu, strategi AS lainnya adalah tim media baru dari Kedubes AS yang akan dibantu pakar pemasaran digital. Tujuannya agar dua strategi sebelumnya bisa segera berjalan dengan waktu yang terbatas. Biayanya sebesar US$ 25.000.
Bila demikian adanya, sangat jelas sekali AS berupaya menutupi kejahatannya atas kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan serta dukungan jahatnya atas penjajah Israel yang telah mencaplok negeri Palestina. Betapa tertipunya, sebagian anak negeri malah bertepuk tangan menyambut tangan Obama yang masih mengalir darah kaum Muslim.
Sebesar apa pun dana yang dikerahkan oleh AS dan antek-anteknya, tidak akan menghentikan rencana Allah Swt Yang Mahakuasa. Kaum Muslim yang beriman tidak akan tertipu oleh kilauan dana. Buktinya, jutaan kaum Muslim menolak kehadiran Obama, sekalipun media tidak meliputnya. Apakah anda termasuk pengikut AS atau pengikut Nabi Muhammad Saw?
Sungguh merupakan kehinaan bila sebagian masyarakat di negeri ini ikut serta bersama permainan AS yang telah nyata-nyata membunuhi kaum Muslim hampir setiap hari. Sudah saatnya, kaum Muslim termasuk generasi mudanya bangkit meraih kembali kemuliaan dengan Islam, Syariah dan Khilafah. Insya Allah, Islam akan mendominasi dunia, tidak akan lama lagi! [m/guardian/dtknws/syabab.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar