Jumat, 21 Januari 2011

RUU APP BUKAN untuk menyeragamkan budaya, BUKAN untuk menyeragamkan dalam berpakaian, BUKAN untuk memaksakan aturan suatu agama. Dukunglah Dan Sebarkanlah UU Anti Pornographi dan Anti Poroaksi

RUU APP BUKAN untuk menyeragamkan budaya,
BUKAN untuk menyeragamkan dalam berpakaian,
BUKAN untuk memaksakan aturan suatu agama.
RUU APP dapat mengangkat suatu kaum/suku yang masih berpakaian / pola hidup
yang tertinggal, dan BUKAN untuk menangkapnya. Kenapa ?
Karena mereka bukan dengan sengaja mempertontonkannya.
Tapi ini merupakan tugas kita untuk menjadikan mereka
lebih beradab dalam era globalisasi ini.
RUU APP ini justru untuk mendefinisikan Pornografi dan Pornoaksi,
karena TIDAK ADA satupun UU yang jelas mendefinisikan pornografi.
RUU APP ini hanya meminta warga negaranya berpakaian secara sopan,
TIDAK untuk memancing birahi lawan jenisnya (baik laki-laki dan perempuan),
TIDAK ada pemaksaan untuk berpakaian model Islami/Arab/Taliban.
RUU APP melindungi kaum perempuan Indonesia dari
pihak-pihak yang justru merendahkan kaum perempuan
dengan dijadikan objek yang laku dijual demi kaum laki-laki hidung belang.
RUU APP melindungi moral anak-anak kita dari bahaya pornografi
demi membangun masa depan bangsa dengan keilmuannya
bukan dengan mempertontonkan tubuhnya atau bahkan melacurkan dirinya.
Janganlah kalian EGOIS karena saat ini
kalian dapat menikmati keindahan tubuh perempuan.
Janganlah kalian EGOIS karena saat ini banyak job order
untuk tampil dan terkenal dengan mempertontonkan tubuh kalian.
Janganlah kalian mengeruk profit dari mempertontonkan tubuh perempuan
yang justru menghinakan/merendahkan kaum perempuan.
Lihatlah masa depan bangsa…
lihatlah masa depan anak-anak bangsa yang masih lucu,
lugu dan mereka sedang giat belajar.
Jangan ganggu dan usik mereka oleh media pornografi.
Jangan hinakan harga diri mereka karena
ibunya/ayahnya mempertontonkan keindahan tubuhnya.


Selamatkan anak-anak kita dari bahaya pornografi !
http://ruuappri.blogsome.com/category/1/page/32/ 

3 komentar:

  1. Semoga diperhatikan oleh para Anggota DPR dan Pejabat Pemerintahan (1):
    Quote:
    "Updated
    Menneg PP Minta Depkominfo Tindak Playboy Indonesia
    Menteri (Pemerintah) koq bingung tidak bisa menolak Playboy Indonesia ! Sebegitu kuatkah Power (beking) Playboy masuk ke Indonesia ? Sebegitu lemahkan Pemerintah kita untuk memberantas Pornografi ? dan sebegitu BINGUNGnya kah menyelamatkan moral anak bangsa ?

    Majalah Playboy di Kaki lima !
    Ketua Pansus RUU APP Minta Pemerintah Tindak Playboy

    Penderita AIDS Bali Mencapai 496 Orang
    Meuthia Prihatinkan Tingginya Paedofilia
    Bali Surga Kaum Paedofil
    Hebat juga Bali nih sudah Go International banget ! Ada Ratu Narkoba (Aussie), Ada Raja Paedofilia (Aussie) dan Ada penyebaran AIDS/HIV (Aussie juga ??) karena Sex Bebas !!! Banggakah hai orang-orang Bali ?

    Walikota Batam Dukung RUU APP

    Muslimat NU Pertegas Dukung RUU APP

    RUU APP Bakal Jadi Kendaraan Politik Pemilu 2009
    Mereka terus saja mengalihkan RUU APP ke arah yang lain, tidak sama sekali berpikir untuk menjaga moral bangsa.

    Arbi Sanit: RUU APP Buka Konflik Antarumat Beragama
    Orang seperti ini yang perlu dicermati. Karena terus paranoid untuk hal yang baik demi perbaikan moral anak bangsa, dan selalu berdalih dengan hal-hal yang belum terbukti seperti disintegrasi bangsa dan islamisasi. Padahal dalam RUU tidak ada sama sekali perempuan harus berjilbab ! Hati mereka tertutup untuk melihat kebaikan dari RUU APP, tapi mereka sangat nyolot membela pendiriannya sendiri.

    Ribuan Umat Islam Surabaya Apel Akbar Dukung RUU APP
    Hanya orang bodoh yang menolak UU Pornografi. Mereka sangat egois karena usaha mereka di balik pornografi akan diberantas dan mereka memprovokasi dan menghasut masyarakat dengan berdalih HAM, seni, wilayah pribadi, disintegrasi bangsa, agama, ras dsb. Pokoknya para kapitalis pornografi akan berusaha keras untuk menggagalkan RUU APP ini.

    Muslimat NU Dukung RUU APP
    Setelah mereka membaca draf RUU APP, maka para ibu yang ingin anaknya dapat membangun bangsa ini akan mendukung RUU APP ini. Makanya baca dan resapi dulu RUU APP itu, lihat sisi posistif demi kemajuan bangsa ini !

    Sumber asli: harianterbit.com
    http://ruuappri.blogsome.com/category/berita/page/26/

    BalasHapus
  2. Semoga diperhatikan oleh para Anggota DPR dan Pejabat Pemerintahan (2):
    Quote:
    "Ada Penetrasi Asing Berperan dalam Penolakan RUU APP
    Memang perlu dicermati hidden agenda dibalik provokator penolak RUU APP ini. Dan terutama pihak-pihak/pengusaha yang mengais rejeki dari pornografi, mereka lah yang kebakaran jenggot (walaupun tidak berjenggot) kalau RUU APP ini menjadi UU

    MUI: Kelompok Penolak Sebaiknya Terima Dulu RUU APP

    Ribuan Jamaah Ormas Islam Padati Bundaran HI Dukung RUU APP
    Kerahkan lebih banyak lagi, dan acara yang edukatif juga seperti diskusi/seminar yang membahas pasal per pasal RUU APP

    MUI Gelar Demo Desak DPR Sahkan RUU APP

    Majalah Syur Makin Sulit Didapatkan
    Lihatlah efek gencarnya pembahasan RUU APP, langsung ngibrit tuh majalah porno. Apalagi kalau jadi UU langsung masuk bui tuh penerbit dan pengedarnya

    Peserta Diskusi MMI Soraki Pembicara yang Menolak RUU APP
    Memang dangkal logika penolak RUU APP sehingga pantas untuk disoraki

    MMI Bilang Buyung & Rendra Takut Datang Diskusi RUU APP
    Ternyata tokoh HAM ini lebih senang anak-anak penerus bangsa rusak karena pronografi ?


    Sumber asli: harianterbit.com
    http://ruuappri.blogsome.com/category/berita/page/26/

    BalasHapus
  3. Semoga diperhatikan oleh para Anggota DPR dan Pejabat Pemerintahan (3):
    Quote:
    "Para Sexy Dancer Pun Mulai Berpakaian “Sopan”
    Belum jadi UU APP, mereka mulai berpakaian sopan. Jadi sangat positif RUU APP utk menjadi UU APP khan…"
    JAKARTA - Keberadaan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi harus dijadikan sebagai langkah awal bagi umat Islam Indonesia dalam menutup pintu-pintu menuju neraka. UU itu diharapkan juga akan dapat menjadi filter syahwat bagi umat Islam untuk tidak dirusak nafsunya oleh pornografi dan pornoaksi.

    Demikian dikemukakan Ketua Front Umat Islam, KH Fahrurrazi Ishak kepada Harian Terbit di Jakarta, Senin.

    Fahrurrazi mengatakan selama ini banyak yang memandang keberadaan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi akan menghambat seni dan budaya. Padahal yang namanya seni itu tidak ada hubungannya dengan pornografi dan pornoaksi. Seni ya seni, porno ya porno. Tidaklah seni kalau di dalamnya ada pornonya.

    Kalau ada orang yang mengkaitkan pornografi dengan seni, itu logika yang tidak benar. Di jalanan selama ini banyak orang gila yang telanjang. Apakah itu seni. Telanjang ya telanjang, porno ya, porno. Jadi kalau ada orang yang berjalan-jalan dengan telanjang, jelas itu bukan orang benar, tapi orang gila. Sebab, orang yang benar tentu tidak akan telanjang sambil jalan. Atau kalau orang yang benar tentu tidak akan telanjang dan dapat dilihat oleh yang bukan muhrimnya.

    Selama ini banyak juga orang yang menyalahkan orang menyalahkan mereka yang memandangi orang berpenampilan seksi. Sementara yang berpenampilan seksi itu dibelanya habis-habisan. ”Itu juga logika yang tidak benar. Itu logikanya orang-orang yang tidak waras. Bagaimana mungkin orang yang sekadar melihat dan menatap orang yang berpenampilan seksi yang dipersalahkan, sementara orang yang merangsang orang untuk melihat didiamkan. Itu logikan keblinger,” ujarnya.

    Menurut Fahrurrazi Ishak, bagi orang Islam tidak ada pilihan lain sekarang ini untuk mendukung UU APP. Umat Islam harus berada di front paling depan untuk menutup pintu-pintu yang mengarahkan umat menuju neraka. Di satu sisi harus membuka setiap akses agar umat Islam dapat masuk ke pintu sorga. Salah satu caranya adalah meminimalisir upaya-upaya segelintir orang untuk mengumbar tontotan dan tayangan yang dapat merangsang syahwat.

    Bagi umat Islam sudah jelas di dalam Al-Quran larangan untuk mendekati zina. Zina itu sendiri sangat luas pengertiannya, baik zina mata maupun zina dalam arti hubungan badan. Artinya, mendekati saja sudah dilarang, apalagi kalau melakukan perbuatan zina. “Itu sudah sangat-sangat dilarang,” katanya.

    Menurut Fahrurrazi, jangan harapkan anak-anak kita menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, kalau mereka dilahirkan dari hubungan badan yang tidak sah. Apalagi tiap hari dicecoki dengan pemandangan-pemandangan yang merusak iman mereka, baik melalui media cetak, televisi, maupun dalam wujud fisik langsung.

    Karena itu, kata Fahrurrazi, kalau sekarang ini ada rencana yang akan membuat UU Anti Pornografi dan Pornoaksi, maka tidak ada pilihan lain, selain memberikan dukungan. Membiarkan Pornografi dan Pornoaksi merajalela di mana-mana, sama halnya mengantarkan diri kita dan keluarga kita ke jurang kehancuran moral. (asa)"

    Sumber asli: harianterbit.com
    http://ruuappri.blogsome.com/category/berita/page/26/

    BalasHapus