Selasa, 25 Januari 2011

Mainkan Lagu Anti-AS, "Pianis China Gemparkan Gedung Putih". Seorang pianis China membuat panas suasana jamuan kenegaraan di Gedung Putih dengan memainkan sebuah lagu yang dikenal anti-Amerika. "Dimainkannya My Motherland di Gedung Putih akan dianggap sebagai kemenangan propaganda di China." . "Serigala" yang dimaksud dalam lirik lagu itu adalah Amerika Serikat. Yang menjadikannya kontroversial adalah lirik yang terkandung di dalamnya. Misalnya, "Saat rekan-rekan ada di sini, ada anggur yang enak/Tapi, jika serigala datang/Mereka akan disambut senapan berburu."

Mainkan Lagu Anti-AS, Pianis China Gemparkan Gedung Putih

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Seorang pianis China membuat panas suasana jamuan kenegaraan di Gedung Putih dengan memainkan sebuah lagu yang dikenal anti-Amerika.
Dengan disaksikan Presiden Amerika Serikat dan Presiden China yang ada di antara puluhan orang hadirin, Lang Lang, sang pianis, memainkan lagu My Motherland, lagu tema dari film produksi China mengenai Perang Korea berjudul Battle on Shangangling Mountain.
Lagu itu dijadikan alat propaganda di China selama berpuluh-puluh tahun dan berisi hinaan terhadap orang Amerika yang disebut "serigala" yang akan diburu dan ditembak.
Agaknya Presiden China Hu Jintao dan delegasinya akan mengabaikan rujukan yang ada, meski Barack Obama dan para hadirin Amerika lainnya kala itu tidak.
Saat berbicara setelahnya, Lang Lang tidak meminta maaf atas pemilihan lagunya.
"Memainkan lagu ini dan menyanjung China di hadapan para kepala negara dari seluruh dunia agaknya memberi tahu mereka bahwa negara kami hebat, bahwa rakyat China bersatu, saya merasa amat terhormat dan bangga," katanya.
Penampilan Lang Lang dilakukan pada saat jamuan makan malam kenegaraan untuk Presiden Hu pada saat berkunjung ke AS baru-baru ini.
Lagu itu merujuk pada pertempuran tahun 1952 dalam Perang Korea, saat pasukan China memerangi serangan Amerika dan Korea Selatan di Bukit Segitiga di Kimhwa, Korea Utara.
Empat tahun berselang, peristiwa itu dijadikan film produksi China yang berjudul Battle on Shangangling Mountain yang menceritakan sekelompok pasukan China yang menghalau musuh hingga datang bala bantuan.
Lagu tema utama film itu adalah My Motherland yang dinyanyikan oleh seorang gadis muda untuk para prajurit yang terluka.
Yang menjadikannya kontroversial adalah lirik yang terkandung di dalamnya. Misalnya, "Saat rekan-rekan ada di sini, ada anggur yang enak/Tapi, jika serigala datang/Mereka akan disambut senapan berburu."
"Serigala" yang dimaksud dalam lirik lagu itu adalah Amerika Serikat.
Pertunjukan patriotisme China tersebut menghadirkan reaksi keras dari sebagian warga China. "Orang-orang Amerika itu amat menikmatinya dan tergila-gila dengan melodi yang dimainkan! Amerika benar-benar bodoh!" tulis seorang blogger China.
Yang Jingduan, seorang psikiater yang kini menetap di Philadelphia, menambahkan, "Dimainkannya My Motherland di Gedung Putih akan dianggap sebagai kemenangan propaganda di China."
"Di mata semua rakyat China, hal ini hanya akan dilihat sebagai sebuah penghinaan besar terhadap AS," tambahnya.
"Ini sama saja menghina seseorang di depan mukanya, namun orang itu tak tahu bahwa dia dipermalukan," katanya.
Namun, seorang blogger China lain menuliskan, "Misalkan saja Obama diundang dalam jamuan makan di China, kemudian dia mengundang seorang seniman Amerika yang pernah tampil di China selama bertahun-tahun untuk memainkan lagu perang Amerika melawan China, menurut Anda reaksi macam apa yang akan dikeluarkan pemerintah dan rakyat China?"
Masih belum jelas apakah pemilihan lagu Lang Lang tersebut merupakan pilihannya sendiri.
Saat diwawancarai, Lang Lang mengaku tidak memiliki motivasi apa pun selain kebanggaan nasional.
"Memainkan My Motherland terlintas di benak saya karena saya rasa memainkannya di perjamuan makan di Gedung Putih bisa membantu kami, sebagai rakyat China, untuk merasa amat bangga terhadap diri kami sendiri dan mengekspresikan perasaan kami melalui lagu itu. Menurut saya hal itu khususnya amat baik," katanya.
"Saya juga menyukai nada-nadanya, tiap kali saya mendengarnya, saya merasa tergerak," tambahnya.
Gedung Putih menolak mengomentari pemilihan lagu tersebut. (dn/dm) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar