Minggu, 13 Oktober 2013

PARTAI REPUBLIK vs PARTAI DEMOKRAT... DI KONGRES AS...??>> ..... BERSAMBUNG.. DENGAN PARA SPONSOR2... EKONOMI DAN POLITIKNYA... YANG BERLATAR BELAKANG.. PARA KEKUATAN TERSELUBUNG.. REZIM2 PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL.. YANG SANGAT MAHIR...???>>> . KONON INILAH POLA PEMIKIRAN YANG BERLATAR BELAKANG..... APAKAH PEMERINTAHAN IKUT BERPERAN.. ATAU BIARKAN PASAR SEPENUHNYA BERPERAN...??>> OBAMACARE ADALAH ....KONON ... SALAH SATU... BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAHAN ... DAN PEDULI KEPADA GOLONGAN RAKYAT MENENGAH KECIL DAN GOLONGAN BAWAH.. YANG CENDERUNG MERUPAKAN BAGIAN TERBESAR RAKYAT AS...??>> INILAH PANGKAL KEKACAUAN DARI AHLI2 POLITIK DAN EKONOMI.. DI AS... DALAM KUBU2 EXTRIM... DAN SELALU BERGENGSI... ??>> INILAH SEBABNYA MENGAPA REPUBLIK PANTANG MANUT SAMA PEMIKIRAN OBAMA YANG SANGAT PARTAI DEMOKRAT ORIENTED...??>> OBAMA BERALASAN... KALAU RAKYAT BAWAH ITU PERLU BANTUAN PEMERINTAH DENGAN ASURANSI KESEHATAN YANG DITOPANG PEMERINTAH..?? KALAU ORANG KAYA MAU BEROBAT KEMANAPUN... MEREKA MAMPU... JADI BISA MENGASURANSIKAN DIRINYA..?>> SEDERHAN-KENA SASARAN-DAN BERORIENTASI KEPADA RAKYAT KELAS BAWAH..??>> TETAPI ORANG2 KAYA MERASA ITU BUKAN KEWAJIBAN MEREKA DENGAN PAJAK YANG DI ALIHKAN SASARANNYA KEPADA OBAMACARE..??>> MEREKA TIDAK INGIN ADA SUBSIDI..??>> NAHH..... INILAH.... PANGKAL2 EGOISME BANGSA KELAS KAYA AS... YANG KONON SANGAT BERMURAH HATI... KALAU ITU UNTUK PERANG .... DAN MEMBUNUH .... DAN MENYERBU... ORANG2 MUSLIM DI IRAQ-AFGHANISTAN-PALESTINA-DAN KAWASAN AFRIKA.. DLL..??>> MENGAPA KAUM KAYA AS NGGAK SENANG TERHADAP ORANG2 ISLAM KHUSUSNYA DI PALESTINA-KAWASAN TIMUR TENGAH-AFRIKA-ASIA-..DLL ... DAN INGIN MEMBUNUH DAN MERAMPAS NEGARA DAN KEKAYAANNYA.... ???>> SEHINGGA SEMASA BUSH CS .... DAN ZAMAN2 SEBELUMNYA... TERUTAMA DI SEPONSORI GOLONGAN NEOCON... [NEO KONSERVATIF] .... SANGATLAH ANTI ISLAM.. DENGAN SEGALA DALIH.. DAN ISSUE TERSELUBUNG...??>> ... BISA ... DILIHAT DALAM SEJARAH... YANG SANGAT... KEJI..DAN DUSTA2 POLITIK... DICIPTAKAN DENGAN SANGAT LIHAI... BAGAIMANA MENCIPTAKAN ISSUE ... HOLOCAUST... YANG KONON PENUH BUMBU2... DUSTA... ?? DAN ISRAEL DIJADIKAN ALAT POLITIK AGRESI DAN INVASI.. KETIMUR TENGAH... DAN DICAPLOK-LAH PALESTINA.. DENGAN SEGALA UPAYA2... KEBOHONGAN.. DAN TIPUAN POLITIK-LATAR AGAMA-DAN MACAM2 ..DUSTA...?? .... NAHH... KALAU BENAR HOLOCAUST ITU TERJADI .... DAN KHUSUS DITUJUKAN... HANYA... KEPADA BANGSA YAHUDI.... LALU MENGAPA BANGSA DAN RAKYAT PALESTINA YANG DIKORBANKAN.. OLEH REZIM2 IMPERIALIS DAN KAUM PENJAJAH KERIMINAL DAN SERAKAH INTERNASIONAL......?? KENAPA BANGSA AMERIKA DAN EROPAH YANG MELAKUKAN HOLOCAUST TERHADAP YAHUDI2 ITU.. TIDAK BERTANGGUNG JAWAB... UNTUK MEMBERIKAN SEKEPING NEGERI KEPADA ZIONIST2.. ITU.. DI EROPAH ATAU AMERIKA SENDIRI... ?? DAN SEHARUSNYA... TIDAK DIARAHKAN KEPADA SASARAN... MENGINVASI..-MEMBUNUH DAN MENYERBU RAKYAT DAN BANGSA PAESTINA..??>> ... AKAL SEHAT KITA.. SEAKAN DI-BELENGGU... OLEH CARA DAN FAHAM2.. YANG SANGAT MEMBODOHKAN... ??>> ... YANG KONON SAAT ITU MASIH BANYAK UMMAT DALAM KEADAAN BUTA HURUF... DAN DIPASUNG... DIDALAM NEGERINYA OLEH SISTEM PENJAJAHAN JAHAT... YANG MEREKA MAINKAN BERPULUH DAN BERATUS ATHUN....???>> .... LALU DISAMBUNG DENGAN ADANYA ... PERMAINAN... ISSUE POLITIK PERANG DINGIN- KOMUNISME vs DEMOKRASI.... YANG AKARNYA ADALAH SAMA ... YAKNI DIBUAT KONSEP..DAN MODEL2... PEMIKIRAN.. OLEH.... PARA AHLI2 MEREKA JUGA.. YANG SEMUANYAN DI SPONSORI PARA NEOCONS DAN NEOLIBS.. DAN TENTU ZIONIST... >>> ... ADALAH KAUM ZIONIS-ILLUMINATI-DAN KAUM KAYA PARA NEOCONS.... YANG KESEMUANYA SANGAT-LAH .. KEJI DAN KEJAM DALAM PERAKTEKNYA..?? MAKA TERJADILAH PEPERANGAN YANG MENGORBANKAN BANYAK RAKYAT TAK BERDOSA... DAN UMMAT MANUSIA...?? .. ADA PERANG KOREA- PERANG VIETNAM...- INVASI ISRAEL-..DENGAN DIBACK UP OLEH PARA NEOCONS..DAN JARINGAN2NYA... IMPERIALISTIKNYA... ???>> SELANG BEBERAPA DEKADE.. DIBUAT LAGI.. ISSUE 911 WTC..2001.. DAN DI-EXPOSE FITNAH JAHAT... DAN BLACK CAMPAIGN TERHADAP ISLAM DISELURUH DUNIA.. DENGAN ISSUE TERRORIST... YANG DITUJUKAN KEPADA UMMAT ISLAM... UMUMNYA.....?? SEHINGGA MEREKA SERTA MERTA.... TANPA BAK -BIK - BUK.... LANGSUNG... MENYERBU AFGHANISTAN-IRAQ... DAN DISELURUH DUNIA..DIKACAU BALAUKAN... ??>> LALU ISSUE ARAB SPRINGS.. DAN DIGULINGKANLAH RAJA HASAN TUNISIA- GHADAFI DI LIBYA-ALZAJAIR-MESIR-YAMAN-SURIAH...??>> DAN ISSUE NUKLIR IRAN...??>> MAKA TAK AYAL MEDIA MAINSTREAM DAN PARA POLITISI..JARINGAN NEOLIBS DAN NEOCONS-DAN KAUM REZIM PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL... TERUS MENYUDUTKAN... UMMAT ISLAM DAN AJARAN2 ISLAM... DISELURUH DUNIA DENGAN BERBAGAI VERSI.JAHAT DAN FITNAH... DAN KEKEJIAN.. SERTA PENGHINAAN... TERHADAP AJARAN DAN WARGA UMMAT ISLAM DIMANA SAJA...??>> BAHKAN BANYAK KONON TOKOH2 AGAMA TERTENTU ... MEMBUAT BUKU2 FITNAH TERHADAP NABI2 UMMAT ISLAM..DAN JUGA KAMPANYE DAN MENYERUKAN ... PEMBAKARAN KITAB2 SUCI UMMAT ISLAM... DAN CERCAAN DAN CEMOOHAN OLEH JARINGAN2 ... MEDIA ... PARA SPONSOR NEOLIBS DAN NEOCOS.. DAN KAUM ZIONIST DISELURUH DUNIA.. ??>> .... BANYAK UMMAT ISLAM TERJEBAK ... OLEH TIPUAN... KEDUSTAAN2..YANG MEMANG DIRANCANG DENGAN SANGAT .... AHLI -TERARAH - DAN PINTAR... DALAM MENGADU DOMBA UMMAT ISLAM ..DAN JUGA PARA NASIONALIS... YANG INGIN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN... DAN KEHORMATAN BANGSANYA.. DAN AJARAN.. KITAB2 SUCI... NYA... .....>> ... TENTU TIDAK SEMUA BISA SEGERA .... AWAM MEMAHAMI... ADA APA... SESUNGGUHNYA... ???>> INILAH KEKEJIAN POLITIK BARAT .... DENGAN METODE POLITIK... IMPERIUM SUPER POWER-NYA... ATAU MAZHAB IMPERIALIS-NYA... YANG SANGAT DAHSYAT... DAN MENSIHIR... MANUSIA2.. AWAM.. DAN ORANG2... OPORTUNIS... DAN ORANG YANG PADA DASARNYA PENUH KEDENGKIAN... YANG BERJIWA SERAKAH.. DIKEMBANGKAN DAN DIEXPOSE DENGAN BERBAGAI CARA DAN JARINGAN MEDIA... DENGAN TEKNOLOGI.. DAN DANA2... YANG SANGAT BANYAK.. ???>> ... KORBAN UMMAT MANUSIA TAK BERDOSA..TELAH BANYAK BERJATUHAN... DAN AKIBAT FAHAM2 JAHAT ITU TELAH TIMBUL DUALISME.. DAN PERPECAHAN UMMAT MANUSIA YANG SALING BERFIHAK.. TAK KERUAN... DIBERBAGAI LAPISAN MASYARAKAT... >>> ??? ADA YANG IKUT MAZHAB... PARA REZIM PENJAJAH KRIMNAL INTERNASIONAL... DAN ADA YANG INGIN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN DAN KEMERDEKAAN SEBAGAI BANGSA.. YANG TERHORMAT... DAN ADA YANG KONON AKU APATIS.. DAN ADA HANYA UNTUK DIRIKU..DAN TEMAN2..KU... YANG KESEMUANYA SEPERTI KEHILANGAN ARAH TUJUAN... ???>> ... ... KORBAN2-NYA SANGATLAH BANYAK ... DIANTARANYA... MALAHAN ... PRESIDEN AS-JFK... DAN PRESIDEN RI-BUNG KARNO... . OLEH PERMAINAN YANG MENGGUNAKAN ... JARINGAN JAHAT... ORANG2 DALAM SENDIRI... YANG MEMANG DIATUR DENGAN SANGAT ... LIHAI OLEH TANGAN2... JAHIL... MEREKA... PARA NEOCONS.. DKK... >>> ... INILAH KEHANCURAN MORAL MANUSIA.. DIAKIBATKAN ADANYA JARINGAN SERAKAH... KEKUASAAN SUPER POWER DUNIA... YANG MENGACAUKAN NEGERI2 LAIN.. DAN MELAKUKAN INVASI DAN PENGHANCURAN INFRA STRUKTUR DAN PEREKONOMIAN RAKYAT DAN BANGSA.. DAN KEBUDAYAAN... BANGSA2 LAIN YANG BERDAULAT.. ??>> .. MAKA SISTEM EKONOMI DAN KEUANGAN ..DIMANA.. SEPERTINYA PARA REZIM PENGANUT MAZHAB NEOLIBS-NEOCONS.... ITU BERKIBLAT KE AS... DAN TIMBULLAH BERBAGAI KEKACAUAN EKONOMI DAN JUGA PRILAKU PEMERINTAHAN DAN SISTEM POLITIK... YANG HINGAR BINGAR... DENGAN KONSEP... HIGH COST... DAN MENIMBULKAN KERAWANAN PERLAKUAN HUKUM DAN BONGKAR PASANG HUKUM... SESUAI DENGAN PESANAN PARA TANGAN2... JARINGAN NEOLIBS DAN NEOCONS...YANG SEMUANYA... ADA HARGA YANG DIBAYAR DENGAN SEGALA CARA... ??? ...AKIBATNYA.. TIDAK ADA KEPASTIAN HUKUM..DAN TIDAK ADA ARAH PEMBANGUNAN NEGARA... BAHKAN BANYAK ASET2 NEGARA.. BANGSA2 LAIN MENJADI KEROYOKAN DAN JARAHAN...PALING MURAH MERIAH.. OLEH PARA JARINGAN MEREKA PARA NEOLIBS DAN NEOCONS DIMANA SAJA...?? .... NAMUN YANG JELAS NEGARA TERJERUMUS DENGAN UTANG2 BESAR... DAN AKHIRNYA ... TAKLUK DITANGAN SWASTA2 KAYA.. JARINGAN NEOLIBS DAN NEOCONS... YANG NANTINYA AKAN BERPERAN DALAM MENGENDALIKAN POLITIK-UU-DAN TENTU PEMILIHAN DAN PENCITRAAN PEMIMPIN2... YANG DIPUBLIKASIKAN...DAN DI EXPOSE... DENGAN BERBAGAI CARA CULAS... DAN PENUH DUSTA... UNTUK KEPENTINGAN2.. MEREKA... ???>> TERLALU BANYAK... PENYAMARAN KEDUSTAAN2...??>> ...... BANYAK CARA2 ORANG PINTAR TAPI JAHAT2 INI MENIPU RAKYAT...DAN MEMBOHONGI RAKYAT... AWAM YANG LUGU... DAN KONON... DIBUJUK2 DEMOKRASI ALA BARBAR...DAN MENGHALALKAN SEGALA CARA.... ??? ... KITA LIHAT BAGAIMANA PARA POLITISI BERDEBAT.. DAN BERTARUNG SESAMA MEREKA.. DAN BAHKAN .... DENGAN KONON.. "PARA PENGUASA"...YANG KONON...SERING DENGAN SENGAJA MENYIMPANGKAN ARAH TUJUAN... DAN MEMAINKAN... ANGGARAN NEGARA.. YANG SUDAH DI KOOPTASI.. OLEH MACAM2 UTANGAN..DAN GADAIAN.. ATAU DEAL2 BIZ.. DAN POLITIK..????>> BANYAK AKAL2 AN.. DAN TIPUAN.. DIMAINKAN DENGAN BERBAGAI SELUBUNG .. YANG NAMPAKNYA SANGAT INDAH MEMPESONA ... ???>> BENARKAH...??>> .... WASPADALAH...WASPADALAH....??>>> Para pemikir dari Partai Demokrat adalah ekonom dari Universitas Harvard. Me­reka memang terkenal procampur tangan pemerintah yang aktif dalam perekonomian. Pandangan ini lahir dari pemikiran ekonom Inggris, John Maynard Keynes. Pemikiran Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam perekonomian karena terjadi depresi besar ekonomi tahun 1933....>>> ...Para pemikir dari Partai Republik adalah ekonom dari Universitas Chicago. Mereka memang propasar sebagai pengatur (regulator) ekonomi terbaik. Mereka beraliran ekonomi klasik dikomandani ”Nabi” Ilmu Ekonomi, Adam Smith....>>>...Konon bila mahasiswa fakultas ekonomi (S-1, S-2, dan S-3) ingin cepat lulus maka karya tulis (skripsi, tesis, dan disertasi) haruslah menyimpulkan bahwa pasar lebih baik daripada peran pemerintah. Jika tidak, ”sampai mati” pun skripsi, tesis, atau disertasi itu tidak bakal disetujui dan diluluskan....>>> ...Di sisi lain, filosofi Partai Demokrat adalah pemerintah perlu campur tangan secara aktif mengatur perekonomian karena pasar terbukti gagal mengatasi berbagai masalah seperti inflasi, pengangguran, kemiskinan, defisit neraca pembayaran internasional, dan lain-lain. Jika diserahkan hanya kepada pasar maka berbagai masalah perekonomian itu tidak bisa terselesaikan...>>> ...Terlebih, kesaksian mantan penerjemah Deplu AS tersebut sangat menyudutkan negaranya, Amerika. Sebab, dia menyebut Bush minta Presiden Megawati mengirim Ustad Abu Bakar Ba’asyir ke Amerika. Megawati menolak permintaan itu. Kini banyak orang ingin tahu sosok Burks. "Ya, saya kebajiran undangan. Tapi, Senin besok saya sudah balik ke California," aku Burks saat diwawancarai Jawa Pos secara khusus di Universitas Paramadina kemarin....>>> ...Kesimpulan ini, kata ahli bahan peledak dari TNI ini, dapat dilihat dari efek ledakan yang ditimbulkan, yakni meninggalkan warna hitam pada lokasi yang terkena ledakan. ‘Yang jelas, efeknya hitam semua,’ ujar sumber yang tidak ingin dikutip namanya ini. Efek ledakan ini, lanjutnya, tidak berbeda dengan kasus pengeboman di depan rumah dubes Filipina di Jakarta beberapa waktu lalu. Saat itu bom teridentifikasi berbahan baku C4. Ia memperkirakan lebih dari lima kilogram C4 dibutuhkan untuk menimbulkan ledakan yang dahsyat dengan kerusakan yang begitu parah....>>> ...TNI, kata KSAD, hanya memiliki peledak jenis TNT, dan sama sekali tidak memiliki bom jenis C4. Oleh karena itu, menurut KSAD, peledakan tersebut bukanlah pekerjaan TNI. Lebih lanjut ahli peledak itu mengungkapkan bahwa bahan peledak dengan daya rusak luar biasa itu digunakan oleh militer-militer luar negeri, seperti Amerika Serikat...>>>

Survei Membuktikan… Hasil Survei Bisa Menyesatkan 

http://budisansblog.blogspot.com/2011/06/survei-membuktikan-hasil-survei-bisa.html

Muhammad Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer

Beberapa waktu lalu Indo Barometer mengumumkan hasil surveinya yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi 13 tahun reformasi dan 18 bulan pemerintahan SBY-Boediono. Kegiatan survei tersebut dilaksanakan mulai 25 April hingga 4 Mei 2011 di 33 provinsi di seluruh Indonesia dan melibatkan 1200 responden. Salah satu hasil survei yang sangat menarik, dan karenanya mengundang banyak tanggapan, adalah yang menyatakan bahwa kondisi saat Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto lebih baik (40,9%) daripada kondisi saat ini di masa reformasi (22,8%) dan kondisi saat Orde Lama di bawah pemerintahan Soekarno (3,3%).

Hasil survei lainnya yang juga menarik adalah mengenai presiden yang paling disukai publik dan presiden yang paling berhasil menurut publik.  Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa Soeharto merupakan presiden yang paling disukai publik (36,5%), disusul oleh SBY (20,9), Soekarno (9,8%), Megawati (9,2%), Habibie (4,4%), dan Gus Dur (4,3%).  Selain itu, Soeharto juga dinilai oleh publik sebagai presiden yang paling berhasil (40,5%), kemudian disusul oleh SBY (21,9%), Soekarno (8,9%), Megawati (6,9), Habibie (2,0%), dan Gus Dur (1,8%).

Mereka yang tidak setuju dengan hasil survei tersebut, dan menganggap hasil survei tersebut bisa menyesatkan, sebagian besar mengkritik kelemahan metodologi survei yang tidak membatasi responden yang berusia di atas 50 tahun yang mengalami secara langsung periode Orde Baru dan juga Orde Lama. Bagaimana mungkin responden ditanya tentang kondisi Orde Lama atau Orde Baru kalau mereka sama sekali tidak pernah mengalaminya atau hanya mengalami sebentar saja?  Sebagian dari mereka bahkan secara sinis menuduhnya sebagai survei politik  pesanan yang biasanya baru tumbuh menjamur menjelang saat pemilu.  Apalagi tuduhan tersebut beberapa waktu lalu juga dikuatkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang pada saat berpidato di Sumatera Utara dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadikan hasil survei tersebut sebagai jualan politik Partai Golkar.

Tulisan ini dirmaksudkan untuk meyakinkan pembaca bahwa hasil survei Indo Barometer tersebut bisa menyesatkan kita.  Apalagi kalau kita tidak pernah melihat sendiri data hasil survei tersebut.  Atau kalau kita telah melihatnya tetapi kita tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk membaca dan menafsirkan hasil survei tersebut dengan baik.  Data hasil survei selengkapnya dapat dilihat pada www.indobarometer.com.

Salah satu hal yang menarik dari hasil survei tersebut adalah banyaknya responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.  Sebagai contoh, pada bagian survei yang menanyakan tentang Orde yang lebih baik di antara pilihan Orde Lama, Orde Baru, atau Orde Reformasi, terdapat 22,1% responden yang menjawab Tidak Tahu/Tidak Menjawab.  Bahkan pada bagian survei yang menanyakan tentang apa yang dimaksud reformasi dan sejak kapan reformasi dimulai, jumlah responden yang menjawab Tidak Tahu/Tidak Menjawab masing-masing secara berturut-turut adalah 29,6% dan 47,8%.

Paling tidak terdapat dua kemungkinan mengapa responden menjawab demikian.   Pertama, responden tidak mempunyai pengetahuan yang memadai tentang substansi dari pertanyaan yang diajukan. Kedua, responden menganggap pertanyaan yang diajukan membingungkan sehingga mereka lebih suka memilih Tidak Tahu/Tidak Menjawab. Tetapi apapun alasan responden, yang jelas dalam konteks survei ini, semakin banyak mereka yang menjawab Tidak Tahu/Tidak menjawab atas pertanyaan yang diajukan maka akan semakin berkurang nilai manfaat dari survei tersebut.   

Yang kita khawatirkan jika responden yang tidak tahu substansi dari pertanyaan, atau pertanyaan yang diajukan dianggap membingungkan, tapi memaksakan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan itulah sebabnya mengapa banyak orang mengkritik Indo Barometer karena telah membiarkan responden berusia muda yang tidak mengalami Orde Lama dan hanya sebentar mengalami Orde Baru turut serta menyampaikan pendapatnya tentang kondisi kedua Orde tersebut.  Sebenarnya tidak ada masalah, bahkan ada baiknya untuk keperluan analisis, responden berusia muda juga diminta menyampaikan pendapatnya tentang hal yang tidak mereka alami.  Yang menurut saya sangat aneh dalam hal ini adalah Indo Barometer ternyata tidak menyajikan data pilihan Orde berdasarkan Usia.  Padahal mereka bisa menyajikan data berdasarkan jenis kelamin, pendidikan,  pendapatan, dan lain-lainnya.  Dan saya kira lebih aneh lagi kalau Indo Barometer ternyata lupa tidak meminta responden untuk mengisi data usia.        

Ada lagi hal lain yang menarik dari survei tersebut, yakni terkait dengan pertanyaan tentang kondisi Indonesia saat ini dibandingkan dengan kondisi 13 tahun lalu, di tahun 1998. Menurut survei, responden yang menjawab Jauh Lebih Baik 2,1%, Lebih Baik 28,9%, Sama Saja 27,2%, Lebih Buruk 24,8%, Jauh Lebih Buruk 3,4%, dan Tidak Tahu/Tidak Menjawab 13,6%. Berdasarkan data tersebut, dengan asumsi bahwa pendapat yang menyatakan Sama Saja tidak diperhitungkan, dapat disimpulkan bahwa menurut publik kondisi saat ini masih lebih baik (31%) dibandingkan dengan kondisi 13 tahun lalu (28,2%). 

Namun sebenarnya selisih angka yang hanya terpaut tipis tersebut, termasuk pendapat yang menyatakan Sama Saja (27,2%), masih bisa diuji sejauhmana kebenarannya. Mereka yang mengalami sepenuhnya masa Orde Baru tentu tahu persis bahwa tahun 1998 adalah titik nadir terendah bagi pemerintahan Soeharto dimana kejayaan ekonomi yang telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu macan Asia tiba-tiba seperti istana pasir di pantai yang hanyut tersapu oleh gelombang ombak yang datang dari tengah lautan.  Sejarah telah mencatat bahwa pada tahun 1998 Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah dimana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sangat tajam hingga -13% dan nilai mata uang rupiah turun drastis dari Rp 2.700 pada bulan Juni 1997 menjadi Rp 14.000 pada awal 1998.  Pada saat itu kita juga menyaksian antrian panjang sembako dan kerusuhan sosial terjadi di berbagai daerah.

Lalu, bagaimana mungkin kondisi saat ini dinyatakan dalam survei tersebut sebagai tidak jauh berbeda dari kondisi pada tahun 1998?  Bahkan ada sebagian responden yang mengatakan kondisi saat ini jauh lebih buruk dari kondisi pada tahun 1998.
Saya kira penjelasan yang dapat diterima oleh akal sehat kita adalah karena hasil survei tersebut bukanlah kebenaran fakta di lapangan melainkan persepsi kelompok masyarakat yang disurvei. Persepsi publik bisa saja keliru, tidak sesuai dengan fakta atau kejadian sebenarnya.  Sebagian besar pro-kontra mengenai hasil survei terjadi karena kita mencampuradukkan antara fakta atau kondisi obyektif di lapangan dengan persepsi publik.     

Di satu sisi, berbagai kegiatan survei memang seringkali menghasilkan temuan-temuan menarik yang bermanfaat bagi kehidupan kita.  Tetapi di sisi lain kita juga sering menemukan survei-survei yang hasilnya membingungkan dan bahkan dapat menyesatkan kita. Secara empiris kita bisa dengan mudah menemukan survei-survei politik menjelang pemilu yang bertujuan untuk mempengaruhi persepsi publik.  Kita juga menyaksikan hasil survei yang membingungkan pada tahun lalu, karena hasilnya saling bertolak-belakang, ketika terjadi polemik RUU Keistimewaan Yogyakarta. 

Dan sekarangpun saya dapat mempengaruhi persepsi publik (menyesatkan pembaca) jika berdasarkan hasil survei Indo Barometer tersebut saya simpulkan bahwa “Pendapat yang menyatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini (2011) lebih baik dibandingkan dengan kondisi 13 tahun lalu (1998) ternyata hanya minoritas (31%).  Mayoritas publik (69%) tidak setuju bahwa kondisi saat ini lebih baik dari kondisi 13 tahun lalu.”   



Ekonomi Politik AS

Ekonomi Politik AS
Nugroho SBM  ;  Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
SUARA MERDEKA, 08 Oktober 2013
http://budisansblog.blogspot.com/2013/10/ekonomi-politik-as.html

KALI pertama dalam 17 tahun terakhir, pemerintah AS menghentikan (shutdown) sebagian layanan umum karena tidak disetujuinya APBN untuk tahun fiskal berikutnya. Penyebabnya perbedaan pendapat antara Partai Demokrat  yang menguasai DPR dan Partai Republik yang menguasai Senat.
Perbedaan itu menyangkut program atau skema asuransi kesehatan Obama (Obamacare). Partai Republik menuntut penghapusan program itu karena memperbesar defisit APBN, sementara Partai Demokrat menolak (SM, 2/10/13). Inter­vensi atau pengaruh keputusan politik terhadap ekonomi atau istilah populernya ekonomi politik di AS memang dikuasai dua partai besar, yaitu Republik dan Demokrat.
Keputusan politik yang memengaruhi ekonomi tidak akan menjadi masalah jika yang menguasai DPR dan Kongres adalah partai yang sama. Perbedaan dominasi pada dua lembaga tinggi negara itu terjadi karena memang filosofi, dan secara otomatis melahirkan program kerja yang berbeda.

Pasar Vs Pemerintah
Filosofi Partai Republik adalah prome­kanisme pasar dan meminimalkan peran pemerintah. Peran pemerintah yang terlalu besar justru menghambat perekonomian karena birokrasi terlalu rumit DAN menciptakan ekonomi biaya tinggi (resmi lewat proses panjang dan berbagai pungutan pemerintah) dan atau tidak resmi lewat korupsi.
Filosofi itu direalisasikan dalam program kerja yang propasar dan pengusaha, serta meminimalkan peran pemerintah. Contoh adalah pemotongan pajak. Logika­nya dengan pemotongan pajak maka dunia usaha dan pasar bergairah. Bila dunia usaha bergairah maka tercipta kesempatan kerja besar sehingga ekonomi bergerak cepat.
Contoh program lain, pemotongan berbagai subsidi kepada masyarakat, misal berbagai program asuransi seperti asuransi kesehatan yang diinisiasi Obama yang kemudian jadi masalah. Partai Republik berpendapat subsisi akan memboroskan APBN dan menciptakan distorsi kepada pasar sehingga kinerja ekonomi yang tercipta pun semu atau tidak sesuai kenyataan.
Para pemikir dari Partai Republik adalah ekonom dari Universitas Chicago. Mereka memang propasar sebagai pengatur (regulator) ekonomi terbaik. Mereka beraliran ekonomi klasik dikomandani ”Nabi” Ilmu Ekonomi, Adam Smith.
Konon bila mahasiswa fakultas ekonomi (S-1, S-2, dan S-3) ingin cepat lulus maka karya tulis (skripsi, tesis, dan disertasi) haruslah menyimpulkan bahwa pasar lebih baik daripada peran pemerintah. Jika tidak, ”sampai mati” pun skripsi, tesis, atau disertasi itu tidak bakal disetujui dan diluluskan.
Di sisi lain, filosofi Partai Demokrat adalah pemerintah perlu campur tangan secara aktif mengatur perekonomian karena pasar terbukti gagal mengatasi berbagai masalah seperti inflasi, pengangguran, kemiskinan, defisit neraca pembayaran internasional, dan lain-lain. Jika diserahkan hanya kepada pasar maka berbagai masalah perekonomian itu tidak bisa terselesaikan.

Filosofi itu dijabarkan dalam program kerja semisal subsidi untuk penganggur dan orang miskin. Salah satu bentuknya adalah asuransi kesehatan yang saat ini jadi masalah. Untuk membiayai subsidi itu maka sumber dana utama berasal dari pajak. Jadi, program kerja lain dari Demokrat adalah meningkatkan pajak yang tentu saja berla­wanan dengan program Republik.
Para pemikir dari Partai Demokrat adalah ekonom dari Universitas Harvard. Me­reka memang terkenal procampur tangan pemerintah yang aktif dalam perekonomian. Pandangan ini lahir dari pemikiran ekonom Inggris, John Maynard Keynes. Pemikiran Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam perekonomian karena terjadi depresi besar ekonomi tahun 1933.
Pada saat depresi besar ekonomi, mekanisme pasar ternyata tak bisa mengatasi. Di sisi lain, Keynes menuduh depresi besar tersebut disebabkan oleh pembiaran perekonomian dipimpin oleh pasar tanpa campur tangan aktif pemerintah. Maka juga konon kabarnya, mahasiswa (S-1, S-2, dan S-3) dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus menyimpulkan peran pemerintah yang aktif dalam perekonomian selalu lebih baik ketimbang membiarkan perekonomian dibimbing mekanisme pasar. Jika skripsi, tesis, dan disertasi berlawanan dengan kesimpulan bahwa peran pemerintah yang aktif dalam perekonomian maka tak bakal disetujui dan diluluskan.

Tak Beda Jauh
Bagaimana ekonomi politik di Indo­nesia? Partai-partai di Indonesia tampaknya memilih untuk tidak berbeda jauh dalam hal filosofi dan program kerja. Mungkin karena mereka tidak mau berspekulasi kehilangan pemilih karena program kerja yang berbeda terlalu jauh. Hal itu juga didukung tiadanya aliran pemikiran yang berbeda secara mencolok di universitas-universitas terkemuka di Indonesia.
Jadi partai apa pun yang berkuasa tidak akan menimbulkan masalah karena program kerja relatif saja. Memang bisa timbul masalah bila antara partai pengusung kepala pemerintahan (presiden, gubernur, bupati/­wali kota) dan yang menguasai parlemen (DPR dan DPRD), berbeda.
Konflik bisa terjadi pada pengesahan anggaran (APBN atau APBD) dan pada penilaian laporan pertanggungjawaban kepala pemerintahan. Tetapi konflik itu pun bukan karena perbedaan filosofi dan program kerja melainkan karena ”semangat’’ asal beda dan saling menjegal. Bisa saja ujung-ujungnya tercapai kompromi kendati dengan penyuapan kepada anggota parlemen. ●


TERNYATA GEORGE "DUBYA" BUSH SELINGKUH ??....

http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/10/ternyata-george-dubya-bush-selingkuh.html#more

Akhirnya penjahat perang George "Dubya" Bush pun meminta maaf. Namun bukan atas kejahatannya yang mengakibatkan jutaan rakyat Irak tewas dan terluka, melainkan atas perselingkuhannya dengan mantan menlunya, Condoleeza "ACDC" Rice. (Awalnya saya menyangka Rice adalah lesbian, sebagaimana pejabat-pejabat wanita lajang Amerika dan Eropa lainnya).

Permintaan ma'af atas perselingkuhan tersebut diungkapkan oleh majalah Globe dalam laporan utamanya baru-baru ini berjudul "Forgive Me!". Menurut Globe, beberapa menit sebelum menjalani operasi jantung, Bush meminta ma'af kepada istrinya, Laura, atas perselingkuhannya dengan Condoleezza Rice saat keduanya masih menjadi pejabat tinggi Amerika.

“Drama itu terbongkar setelah Bush, 67 tahun, didiagnosa menderita penyumbatan pembuluh darah arteri di jantung yang mematikan dan dokter meminta segera dilakukan operasi untuk menghilangkan sumbatan," tulis reporter Globe Leon Wagener.

Bush menjalani operasi tgl 6 Agustus lalu di Texas Health Presbyterian Hospital di Dallas. "Dan kini ia memohon kepada Laura untuk memaafkannya dan melupakan masa lalu dan membawanya kembali ke kehidupan rumah tangga," tulis Wagener.

Menurut Globe dalam laporan yang disebutnya sebagai “world exclusive breaking news” itu, penyakit Bush yang mengganggu kesadaran itu tidak membuatnya meminta ma'af atas tindakan serangan terhadap Irak yang telah menewaskan dan melukai jutaan rakyat Irak itu. Ia juga tidak meminta ma'af atas triliunan dolar yang dihabiskan pemerintahannya untuk membiayai perang Irak dan Afghanistan, yang berujung pada kebangkrutan pemerintahan Amerika saat ini dan jutaan penduduk Amerika berubah status dari kelas menengah menjadi gelandangan akibat kebijakan bailout-nya kepada perbankan Amerika.

Dan George "Dubya" Bush lah yang memulai kebiasaan pemerintahan Amerika melakukan serangan militer terhadap negara lain tanpa persetujuan DPR dan pernyataan perang secara terbuka.

Mengapa Bush meminta ma'af pada istrinya karena selingkuh, namun tidak meminta ma'af pada jutaan rakyat Amerika, Irak, Afghanistan serta rakyat negara-negara lainnya yang menderita akibat tindakannya? Tidak lain karena ia hanya bisa memikirkan diri sendiri.

Anatomi Korupsi Pilar-Pilar Trias Politica

Anatomi Korupsi Pilar-Pilar Trias Politica
W Riawan Tjandra  Pengajar pada FH Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Mitra Ahli KPK bidang Hukum Administrasi dan Keuangan Negara,
Sedang visiting scholar di Flinders University, Adelaide
MEDIA INDONESIA, 12 Oktober 2013
http://budisansblog.blogspot.com/2013/10/anatomi-korupsi-pilar-pilar-trias.html

TERUNGKAPNYA korupsi di lingkungan Mahkamah Konstitusi (MK) yang langsung melibatkan Ketua MK, Akil Mochtar, kini memastikan bahwa pilar-pilar trias politika di negeri ini telah terjerat gurita korupsi politik. Terbongkarnya megaskandal korupsi politik di MK melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan aparat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengguncang negeri ini. Ibarat sebuah bom yang meledak dan meluluhlantakkan integritas dan akuntabilitas sang penjaga konstitusi. Kini, sang ‘penjaga konstitusi’ yang rapuh tersebut tak mungkin lagi berwibawa untuk dinisbahkan sebagai satu-satunya penafsir konstitusi (the sole interpreter of the constitusion), karena terjerat kasus kick back dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan pemilu kada Lebak, Banten.
Dengan rusaknya integritas di hampir seluruh pilar-pilar trias politika di negeri ini sebagai dampak dari berbagai jerat gurita korupsi politik, interaksi dinamis di antara ketiga pilar trias politika di negeri ini telah menjadi sebuah checks and balances yang palsu dan destruktif. Kasus korupsi yang menjerat Ketua MK seharusnya menjadi sebuah pelajaran yang berharga untuk segera menginternalisasikan integritas dalam sistem checks and balances di negeri ini.
Robert Klitgaard (1988) pernah mengingatkan bahwa perilaku haram (illicit behaviour) berkembang saat pelaku memiliki kekuatan monopoli atas klien, ketika pelaku memiliki diskresi yang tidak terbatas, dan ketika akuntabilitas pelaku kepada pimpinan lemah. Hal tersebut memiliki persamaan: korupsi sama dengan monopoli ditambah diskresi, minus akuntabilitas. Kondisi tersebut nyaris seperti yang terjadi di negeri ini sekarang. Tengoklah, dengan pembenaran adanya independensi kekuasaan yudikatif yang minim integritas dan akuntabilitas, pilar-pilar kuasa yudikatif di negeri ini sudah beberapa kali terjerat berbagai modus operandi korupsi yudisial. Yang terbaru adalah korupsi yudisial yang bersenyawa dengan korupsi politik di lingkungan MK.

Banalitas kejahatan
Di lingkungan legislatif, nyaris seluruh fraksi yang bernaung di dalamnya tak satu pun yang bebas dari jerat kasus-kasus korupsi politik. Dari kasus Century, Hambalang, korupsi dana DPID/DPPID hingga korupsi di lingkungan MK yang menjerat ketua MK dan anggota DPR-RI, dan beberapa tersangka lain terkait dengan kasus bribery dan kick back dalam pemilu kada di Gunung Mas dan Lebak.
Di lingkungan eksekutif, berbagai kasus korupsi pun telah menjerat beberapa kementerian, mulai Hambalang di Kemenpora, suap SKK Migas di lingkungan Kementerian ESDM, dugaan korupsi proyek e-KTP di lingkungan Kemendagri, dan lain-lain.
Negara telah menjadi ruang leluasa terjadinya banalitas kejahatan (banality of evil) dan menjadikan banyak kasus korupsi politik. Sejatinya hal tersebut merupakan pengkhianatan terhadap rakyat yang telah mempercayakan nasibnya kepada negara lewat pajak dan retribusi yang dibayarkannya kepada negara dalam APBN. Fenomena penangkapan Ketua MK Akil Mochtar menggambarkan, apa yang disebut oleh Whitehead, mengenai kejahatan yang dilukiskan sebagai terjadinya ‘proses distorsi dan degradasi intensitas’. Menurut Quiney (1970) kejahatan adalah sua tu ketentuan mengenai perilaku manusia yang diciptakan golongan berkuasa dalam masyarakat yang secara otomatis terorganisasi.
Peristiwa penangkapan sang Ketua MK yang dalam khazanah teori konstitusi, disimbolisasikan sebagai penjaga konstitusi (the guardian of the constitution) tersebut, melukiskan dua hal sekaligus. Pertama, dalam konteks kedudukan MK sebagai institusi satu-satunya yang dinisbahkan berwenang menafsirkan konstitusi (the sole interpreter of the constitution) dan putusannya bersifat final dan mengikat merupakan sebuah delegitimasi secara masif yang justru berasal dari dalam institusi itu sendiri dan pembusukan organisasi (organizational decay). Kedua, dalam konteks kasus yang diungkap menyangkut jaringan korupsi politik di lingkaran politik pemilu kada telah mengonfi rmasikan adanya lingkaran setan korupsi politik pemilu kada (vicious circle of local politics), dan menyebabkan terjadinya distorsi dalam sistem demokrasi yang diintegrasikan dalam habitus koruptif.
Apa yang diutarakan oleh Klitgaard di atas menggambarkan bahwa ada tiga aspek penting untuk memahami anatomi atau kerangka dasar mengapa korupsi bisa terjadi, yakni adanya monopoli kekuasaan, adanya kewenangan atau diskresi yang tidak terbatas, dan tidak adanya proses pertanggungjawaban yang jelas. Hal itu menggambarkan anatomi atau kerangka dasar korupsi. Korupsi sesungguhnya merupakan masalah sistemis, bukan sekadar masalah moralitas seperti yang menjadi anggapan kebanyakan orang.

Masyarakat dikunci
Adalah mustahil korupsi mendapatkan pintu masuk tanpa adanya praktik monopoli kekuasaan yang disertai dengan kewenangan yang tidak terbatas. Jalan tersebut semakin lapang ketika upaya transparansi dan akuntabilitas tidak diindahkan. Akibatnya, partisipasi setiap warga masyarakat pun menjadi tak berdaya dalam mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan. Masyarakat pada akhirnya dikunci dalam kebudayaan bisu (culture silent), yang tak mampu berbuat apaapa, meski penyelewengan terjadi di mana-mana.
Pilar-pilar kekuasaan negara pascaamendemen konstitusi telah tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kuasa yang kukuh secara normatif konstitusional, kian tercerabut dari proses-proses partisipasi publik, kian minim integritas, dan akuntabilitas. Kebanyakan pengambilan keputusan di lingkungan pilar-pilar trias politika di negeri ini semakin tertutup dan imun dari partisipasi publik semakin dikunci logika teknokratik dan proseduralisme yang mengamputasi demokrasi.

Diperlukan reformasi institusional secara fundamental terhadap bekerjanya interaksi di antara pilarpilar trias politika sambil menginternalisasikan integritas dan akuntabilitas. Hal itu sangat diperlukan mengingat pilar-pilar trias politika adalah anak kandung dari sistem negara hukum (rechtsstaat) yang bermuara pada upaya untuk memberikan jaminan bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat (bonnum commune). Mengingkari tujuan tersebut tak ubahnya dengan mengkhianati konstitusi yang tak lain merupakan sebuah nyanyian kematian bagi sebuah negeri! ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar