Setelah 'Senggol' Bunda Putri, Kini Chairul Tanjung Pun 'Digoyang', Mulai Terkuak Kapitalisme Politik
http://www.suaranews.com/2013/10/setelah-bunda-putri-kini-chairul.html
Dalam
kesaksian sidang perkara suap dan pencucian uang terkait penentuan
kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan).
Ketua
Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminudin menyebut
Chairul Tanjung menjadi perantara penyampai pesan, soal krisis daging
sapi dengan maraknya peredaran daging tikus dan babi dikalangan
masyarakat ke Hatta Rajasa.
Ketika bersaksi untuk terdakwa
Luthfi Hasan Ishaaq, Hilmi ditanyai salah satu anggota majelis hakim
Nawawi Pomolango, soal apakah dirinya tahu tentang kebijakan Kementerian
Pertanian soal isu daging celeng yang berkembang.
Ia pun
menuturkan mengetahui hal itu. Karena itu, kemudian ia ingin
menyampaikan langsung pesan itu untuk Hatta Rajasa, namun tak bisa.
Hilmi
mengetahui Chairul Tanjung dekat dengan Hatta Rajasa, maka itu, hilmi
bertemu CT agar disampaikan ke Hatta perihal masalah daging sapi yang
mahal dan beredarnya daging celeng dan tikus di masyarakat.
“Chairul
Tanjung ke rumah saya. Saya katakan bahwa saya ingin sekali ketemu
Hatta Rajasa (menteri koordinator bidang perekonomian, Red). Bagaimana
ini menko perekonomian dari partai Islam dan mentan dari partai Islam, tetapi umat dipaksa
makan daging celeng dan bakso tikus. Bisa-tidak bertemu dengan Hatta. Oh
bisa (jawab CT).” ujar Hilmi dalam sidang di Pengadilan Tipikor,
Jakarta, Senin (21/10).
Selanjutnya, Hilmi menyampaikan ke Luthfi bahwa telah menyampaikan permintaan bertemu dengan Hatta melalui Chairul Tanjung.
“Beberapa
hari kemudian Luthfi datang ke rumah, saya katakan saya sudah sampaikan
pesan ini melalui Chairul Tanjung ke Hatta.” kata Hilmi.
Namun,
majelis hakim tidak menggali lebih dalam kesaksian Hilmi tentang kaitan
antara Chairul Tanjung, Hatta Rajasa, dan kuota impor daging sapi.
Itu
berawal, ketika Hilmi ditanyai salah satu anggota majelis hakim Nawawi
Pomolango, soal apakah dirinya tahu tentang kebijakan Kementerian
Pertanian soal isu daging celeng yang berkembang.
Untuk
diketahui, persoalan maraknya daging celeng dan tikus tersebut,
diketahui menjadi alasan Luthfi mempertemukan Mentan Suswono dan Maria
Elizabeth Liman. Maria sendiri merupakan Direktur Utama PT Indoguna
Utama yang merupakan pemberi suap terkait pengurusan kuota impor daging
sapi di Kementan.
Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin
menegaskan tidak pernah membahas soal krisis daging dengan Mentan
Suswono. Dia mengatakan, hanya membahas masalah daging dengan Luthfi
Hasan yang menjabat sebagai presiden PKS.
Menguak Bunda Putri, Beranikah Presiden SBY?
Nama
”Bunda Putri” terus saja menggaung di ruang publik. Nama itu populer
sejak disebut dalam kesaksian Ridwan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (29/8/ 2013).
Ridwan adalah
putra Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi
saksi bagi terdakwa Ahmad Fathanah dalam dugaan suap kuota impor daging
sapi dan pencucian uang di Kementerian Pertanian. Selain Bunda Putri,
Ridwan juga menyebut nama ”Sengman, Engkong, dan Hendra” dalam
percakapan dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang disadap
KPK dan diperdengarkan dalam sidang.
Bunda Putri disebut-sebut
punya pengaruh besar terhadap kisruh impor daging sapi. Begitu besar
pengaruh Bunda Putri, sampai Kapolri dan intelijen ditugasi Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menguak identitas dan asalusulnya.
Publik juga bertanya, siapa sebenarnya Bunda Putri yang membuat repot
petinggi negeri ini?
Nama Bunda Putri begitu misterius yang
membuat Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, dan Menteri Sekretaris
Kabinet Dipo Alam direpotkan. Ketiganya pun harus menggelar konferensi
pers untuk membantah ia punya kedekatan dengan Bunda Putri.
Memang
ada informasi bahwa Bunda Putri adalah istri seorang dirjen di
Kementerian Pertanian, tetapi semua belum jelas. Terutama isu
kedekatannya dengan Presiden, Wakil Presiden, dan sejumlah menteri.
Presiden PKS Anis Matta bahkan ikut-ikutan menyangkal tidak kenal dengan
Bunda Putri dan meminta wartawan untuk menanyakan kepada Presiden SBY.
Bukan pejabat kecengan
”Saya bukan pejabat kecengan, mau reshuffle ngomong sama orang yang tidak jelas”. Begitu kata Presiden SBY saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma (10/10/2013) menyikapi kesaksian Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta (11/10/2013) yang mengatakan Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden, bahkan sangat tahu informasi kebijakan reshuffle kabinet (Tribun timur.com,11/10/2013).
”Saya bukan pejabat kecengan, mau reshuffle ngomong sama orang yang tidak jelas”. Begitu kata Presiden SBY saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma (10/10/2013) menyikapi kesaksian Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta (11/10/2013) yang mengatakan Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden, bahkan sangat tahu informasi kebijakan reshuffle kabinet (Tribun timur.com,11/10/2013).
Presiden
menyatakan tidak ada hubungan antara Bunda Putri dan reshuffle kabinet.
Istrinya sekalipun tidak tahu namanama menteri yang akan di-reshuffle.
Presiden hanya membicarakannya dengan Wakil Presiden dan Menteri
Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Begitu pula jika menteri yang akan
diganti berada di bawah koordinasi menteri koordinator, menteri
koordinatorlah yang dipanggil.
Melihat misteri Bunda Putri,
setidaknya ada dua aspek yang perlu dicermati. Pertama, boleh jadi
Presiden SBY memang tidak mengetahui, apalagi mengenal Bunda Putri. Sang
bunda ini hanya menjual nama Presiden kepada kalangan tertentu dengan
motivasi tertentu. Bisa motif ekonomi karena Bunda Putri disebut seorang
pengusaha, bisa juga motif politis lantaran ia istri salah satu dirjen
di Kementerian Pertanian.
Tetapi, bisa juga muncul pertanyaan menggelitik. Apakah Presiden PKS begitu mudah percaya tentang informasi reshuffle kabinet dari sosok
Bunda Putri kalau tidak yakin memiliki kedekatan dengan Presiden?
Bukankah PKS masuk dalam jajaran koalisi partai sehingga punya potensi
untuk mengetahui kementerian mana saja yang akan diganti. Atau Luthfi
memberikan kesaksian atas terdakwa Ahmad Fathanah dengan maksud melempar
tanggung jawab kepada Bunda Putri.
Kedua, bisa jadi
Presiden mengenal Bunda Putri, tetapi bukan seperti itu namanya,
melainkan dikenal selaku pengusaha atau istri seorang dirjen. Nama Bunda
Putri hanya beredar di kalangan tertentu seperti di lingkungan impor
daging sapi, tetapi nama itu sama sekali tidak dikenal kalangan Istana.
Jika
seperti ini realitasnya, wajar jika misteri Bunda Putri wajib diungkap
agar terang benderang. Ini keniscayaan untuk membuktikan pernyataan
Presiden SBY bahwa ”Luthfi seribu persen bohong”. Tetapi, jika Luthfi
berbohong di depan sidang, mestinya hakim memerintahkan penuntut umum
untuk memprosesnya dengan sangkaan ”sumpah palsu”.
Perang opini
Sosok
Bunda Putri salah satu berita terhangat, selain berita penangkapan
mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Serangan Luthfi dan bantahan Presiden
SBY bisa disebut ”perang opini” dalam mengungkap dugaan korupsi impor
daging sapi. Selain upaya mengaburkan sesuatu, juga bisa berguna untuk
kepentingan politis pada 2014.
Isu-isu kedekatan dalam lalu
lintas lobi elite dalam mendapatkan proyek di berbagai kementerian
memang persoalan yang sensitif. Pada tahun politik ini, seperti
diperkirakan para pengamat, akan muncul perang opini untuk saling
menjatuhkan dan isu yang paling aktual adalah di sekitar korupsi. Bisa
dilihat pada persidangan kasus-kasus korupsi yang acapkali memunculkan
kesaksian yang mengejutkan.
Apa betul perang opini sengaja
didesain secara sistematis untuk mendapatkan ”persepsi publik” atau
hanya spontanitas. Menurut para pengamat, politik itu soal persepsi,
bergantung siapa yang mampu membangun ”persepsi positif” bagi partai dan
elitenya, dialah yang berpeluang memenangkan pertarungan dalam
pemilihan umum. Tetapi, pola ini bisa membuat rakyat semakin tidak
percaya kepada pejabat negara.
Saling menyudutkan dan
bantah-bantahan di ruang publik menunjukkan betapa kompleksnya dunia
politik. Di tengah para elite politik mencari panggung menuju 2014,
relasi dalam lobi-lobi kekuasaan tentu sesuatu yang halal. Begitu banyak
pola yang bisa diatur, termasuk perang opini, tetapi pada akhirnya
mengarah pada satu titik yaitu mencari simpati publik agar dipersepsikan
sebagai pejuang amanah rakyat.
Hanya, kadang tidak tercapai
jika dilakukan secara serampangan sebab banyak agenda yang mestinya
dilakukan untuk mendekati akses publik. Menguak tabir penyelewengan
kekuasaan secara terbuka merupakan sesuatu yang baik bagi penegakan
hukum.
Tetapi, kata pepatah ”kalah jadi abu, menang jadi arang”
akan melanda para elite yang saat ini sedang perang opini. Untuk
mengakhirinya, misteri Bunda Putri harus dibuka identitas dan perannya
agar ruang gelap dalam impor daging sapi menjadi lebih jelas.
Sumber: sindonws
Menguak Sosok Bunda Putri
Begitu
ramainya urusan soal Bunda Putri, sehingga saya terpaksa buka
dokumen-dokumen pendukung yang kiranya bisa jelaskan siapa dia gerangan,
sampai-sampai Presiden SBY pun kebakaran jenggot.
Sayangnya,
kesaksian Ridwan Hakim, putra Ustadz Hilmi Aminuddin, tak banyak
menolong meski mencuatnya nama Bunda Putri berawal dari dirinya. Karena
dia cuma bilang Bunda adalah mentor bisnisnya.
Ternyata eh
ternyata, Bunda Putri merupakan pebisnis berskala global bidang
konveksi, terutama pemasok konvensi Jilbab untuk Turki. Lebih gilanya
lagi, ini orang punya jalur khusus (hotline) kepada Presiden Erdogan.
Sehingga Bunda punya pintu masuk dan jalan tol memasok jilbab dan
pakaian-pakaian muslimah lainnya.
Yang menarik kita ungkap di
sini, adanya fakta bahwa Bunda Putri adalah mentor bisnis Ridwan Hakim,
yang dalam amatan saya, tentunya terlalu naif jika hanya untuk belajar
seni berbisnis kepada Ridwan. Kenyataan bahwa Bunda Putri punya jaringan
ke Timur Tengah dan sudah menjalin hubungan akrab dengan Ustadz Hilmi
bahkan sebelum berdirinya Partai keadilan (PK) dan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), tentunya harus jadi informasi intelijen yang bernilai
tinggi sejak awal.
Dengan begitu siapapun yang mampu membaca
fakta ini, tentunya amat naif kiranya jika hanya menyimpulkan peran
Bunda Putri sekadar sebagai penghubung antara PKS dan Partai Demokrat.
Jelas
dari kenyataan yang berhasil saya simpulkan berdasarkan beberapa
dokumen dan sumber-sumber terpercaya. Bunda Putri praktis harus dibaca
sebagai 'mitra intelijen' berbagai kepentingan-kepentingan strategis
para elite Timur Tengah, untuk membangun pengaruh di kalangan para
petinggi partai politik di Indonesia. Tidak cuma Partai Demokrat dan
PKS.
Karena itu tak heran, jika pada pergantian 2011 ke 2012,
mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, sempat-sempatnya bermalam dan
menghabiskan malam tahun baruan di Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus,
Kabupaten Kuningan, Cirebon. Hayo ngapain coba? Masa cuma liburan doang
sih untuk seorang menteri yang begitu sibuk jadwal dan agenda setiap
harinya?
Mari kita telisik lebih lanjut fakta-fakta
selanjutnya. Madame Putri ternyata jaringan koneksinya juga meluas ke
Mesir. Bunda Putri juga diyakini merupakan pemilik pabrik pupuk organik
terbesar di Kalimantan Barat.
Namun ada satu versi cerita yang
cukup menarik. Ternyata pabrik pupuk organik milik Bunda Putri ini,
justru membuka pasar ke luar negeri dengan ekspor ke Jepang dan Korea
Selatan. Alasanya karena dianggap pesaing oleh pabrik pupuk BUMN,
sehingga pasar di dalam negeri justru diblokir.
Sampai di sini cerita makin menarik, dengan munculnya fakta lain, bahwa Petro Kimia atau yang saat ini
jadi PT Pupuk Indonesia Holding, malah melakukan impor bahan baku pupuk
kimia terbesar dari Canpotex Kanada, melalui jejaring Wilmar atau ke
Jordania Phospate Corporation.
Tentu saja pada taraf ini
peran Bunda Putri tidak bisa dibaca sekadar sebagai broker atau arranger
sekelas Artalita Suryani atau Hartati Murdaya Poe Sekalipun. Ini orang
pastilah pemain yang cukup berkelas.
Sehingga dalam situasi
ketika para elite politik dan ekonomi kita pada kena demam impor produk
asing, peran Bunda Putri jadi fenomenal.
Tapi kenapa SBY harus
kebakaran jenggot kayak gitu? Nah dari pertanyaan menggelitik ini,
muncul satu lagi fakta baru. Bahwa Bunda Putri juga main di sektor
migas. Bahkan disinyalir merupakan aktor strategis dalam permainan migas
di Indonesia. Bahkan Petronas pun merekrut Bunda sebagai penasehat
strategis.
Lagi lagi, fakta ini bisa saya simpulkan bahwa Bunda
Putri bisa masuk ke pusat urat syaraf 'kartel migas' Indonesia,
pastilah atas rekomendasi kekuatan-kekuatan korporasi global. Sekadar
informasi, Bunda Putri punya koneksi dan relasi yang kuat dan solid
dengan di ARAMCO, Qatar Oil and Gas di Dubai, Singapura hingga Hong
Kong.
Beberapa perusahaan minyak yang saya sebut di atas,
merupakan perusahaan-perusahaan minyak berskala global di Timur Tengah,
dan berada dalam orbit pengaruh Amerika Serikat dan Inggris sejak awal.
Lantas, untuk siapa Bunda Putri bekerja sebenarnya?
Kedekatannya
dengan Keluarga Besar Kerajaan Arab Saudi, Emir Qatar, Kerajaan
Thailand hingga Kesultanan Bolkiah di Brunei Darussalam, dan bahkan
keluarga kekaisaran Jepang, orang ini tidak bisa kita anggap enteng.
Kalau
melihat fakta jaringan koneksi dan relasinya, Bunda Putri saya harus
simpulkan sebagai 'mitra intelijen' yang mungkin bekerja untuk Amerika
Serikat dan Inggris. Ini sangat dimungkinkan karena ayah dari Bunda
Putri adalah seorang jenderal tentara terkemuka dalam bidang intelijen
selain Benny Moerdani, Namun disamarkan melalui kerja sama dengan Jepang
dan Korea Selatan. Bukankah Jepang dan Korea Selatan tetap berada dalam
orbit pengaruh Amerika Serikat? Tentu saja kesimpulan saya jadi gugur
kalau dia terbukti kelak merupakan 'mitra' ganda?
Dari serangkaian kisah dan fakta-fakta terbaru terkait profil Bunda Putri, jadi menarik untuk menjawab kenapa SBY harus marah besar ketika sosok ini mencuat ke publik melalui fakta persidangan?
Sebelumnya,
SBY terlihat marah ketika memberikan keterangan pers usai melakukan
lawatan ke Brunei Darussalam. Beliau memberikan keterangan pers di Base
Ops TNI Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (10/10) malam.
SBY membantah kenal sosok Bunda Putri yang sebutkan Lutfhi Hasan Ishaaq
dalam kasus impor sapi.
Penulis: Hendrajit*
*Redaktur Senior Aktual Network
Judul Awal: Mari Kita Telisik Profil Bunda Putri
Sumber: aktual
Semakin Terkuak Kedekatan SBY + Dipo Alam + Bunda Putri + Sengman
Sosok
Bunda Putri berpose bersama Sekab Dipo Alam dalam media sosial yang
beredar luas. Bunda menjadi terkenal saat disebut berkali-kali dalam
persidangan perkara kasus dugaan korupsi impor daging sapi. Bunda Putri
juga disebut memiliki sebuah perusahaan pupuk dan memiliki pengaruh ke
pihak Istana untuk mengatur reshuffle atau perombakan kabinet.
Lalu, siapakah sosok Bunda Putri?
1. Bunda Putri dan Luthfi Hasan Ishaaq Nama
Bunda Putri disebut oleh mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (10/10/2013). Luthfi mengaku
kenal dengan Bunda Putri lantaran dikenalkan oleh Ketua Majelis Syuro
PKS Hilmi Aminuddin.
Ia mengatakan tidak tahu nama asli Bunda
Putri. Namun, Luthfi mengetahui bahwa saat berkunjung ke rumah Bunda
Putri, terdapat foto dari ayah Bunda Putri yang merupakan pendiri
Golkar. Luthfi pun menuturkan Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Luthfi pernah
mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan,
pasca-penangkapan Ahmad Fathanah oleh KPK. Luthfi langsung menanyakan
adakah rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu. Ia mengaitkan
penangkapan Fathanah dengan isu kebijakan reshuffle oleh Presiden.
Sebab, awalnya, ia mendengar kabar ada seorang sopir menteri yang juga
ditangkap KPK. Penangkapan itu diduga hanya untuk menggeser jabatan
menteri dari PKS.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun
memiliki rekaman perbincangan pada Januari 2013. Di dalam rekaman itu,
Luthfi menyebut Bunda Putri adalah seseorang yang mengondisikan para
pengambil keputusan. Awalnya pembicaraan antara Luthfi dan Ridwan
melalui telepon.IMG-6976
2. Bunda Putri dan Anak Petinggi PKS Ridwan
Hakim adalah putra Hilmi Aminuddin. Dia juga mengenal sosok Bunda
Putri. Menurutnya, Bunda Putri adalah seorang mentor bisnis. Pada saat
Fathanah ditangkap, Ridwan tengah berada di rumah Bunda Putri. Anehnya,
ketika itu Bunda Putri meminta Ridwan untuk menyambungkan telepon kepada
Luthfi untuk menanyakan soal duduk perkara penangkapan tersebut.
3. Bunda Putri dan Menteri Pertanian
Bunda Putri yang dikenal memiliki jaringan luas juga diketahui mengenal Menteri Pertanian Suswono. Menteri asal PKS ini mengaku pernah mendatangi pabrik pupuk organik milik Bunda Putri di Kalimantan.
Bunda Putri yang dikenal memiliki jaringan luas juga diketahui mengenal Menteri Pertanian Suswono. Menteri asal PKS ini mengaku pernah mendatangi pabrik pupuk organik milik Bunda Putri di Kalimantan.
"Pernah
waktu itu di Kalimantan Barat ketika mengunjungi pabrik pupuk
organiknya dia. Seingat saya, itu pertama kalinya saya ketemu," ujar
Suswono di Kompleks Parlemen, Rabu (5/9/2013).
Suswono mengungkapkan, selain pertemuan itu, dia juga sempat melihat Bunda Putri dalam acara PKK yang dihadiri Presiden. Ketika itu,
lanjutnya, Presiden hadir dalam rangka perencanaan gerakan perempuan
untuk pekarangan. Saat dicecar wartawan tentang identitas Bunda Putri,
Suswono terus mengelak.
"Yang pasti dia tidak bermain di Kementan (Kementerian Pertanian)," ujar Suswono.
4. Bunda Putri, istri Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Beredar
informasi dari internal Komisi IV DPR RI, sosok Bunda Putri adalah
istri dari Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian,
Hasanuddin Ibrahim alias Odeng. Odeng pun sempat terlihat gugup saat
seluruh media massa membidik wajahnya lewat kamera di dalam rapat pada 5
September lalu.
Seusai rapat, Odeng tidak memberi jawaban yang
tegas saat dikonfirmasi mengenai kabar bahwa Bunda Putri adalah
istrinya. Odeng tidak membantah, tetapi juga tidak membenarkan dengan
alasan tak ingin hal-hal pribadinya, seperti keluarga, diusik.
"Pertanyaan
yang dimaksud makhluk Allah namanya Bunda, saya tidak mengerti, kan
banyak. Nama bisa sama, siapa pun bisa mirip. Pastikan dulu. Saya enggak
mau ditanya soal rumah tangga saya, clear," tandasnya.
5. Bunda Putri dan Golkar
Berdasarkan keterangan Luthfi, Bunda Putri adalah anak dari pendiri Partai Golkar. Menurut sumber internal Golkar, Bunda Putri adalah anak Mayjen TNI Achmadi, mantan Menteri Penerangan di Kabinet Dwikora era Orde Lama.
Berdasarkan keterangan Luthfi, Bunda Putri adalah anak dari pendiri Partai Golkar. Menurut sumber internal Golkar, Bunda Putri adalah anak Mayjen TNI Achmadi, mantan Menteri Penerangan di Kabinet Dwikora era Orde Lama.
Namun,
sumber itu tidak mengetahui apakah Achmadi adalah pendiri partai. Dia
hanya menyebutkan bahwa Achmadi memiliki anak bernama Gina yang bertugas
di Jepang dan Sugeng yang bekerja sebagai staf salah satu departemen.
Ketua
DPD Partai Golkar DKI Jakarta Priya Ramadhani menuturkan Achmadi adalah
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta tahun 1980-an. Dia memiliki anak
banyak. Salah satu anaknya, kata Priya, menikah dengan mantan Sekretaris
Daerah DKI Jakarta, Fajar Panjaitan.
“Tapi saya tidak tahu
kalau ada anaknya yang bernama Bunda Putri atau Non Saputri seperti yang
ditanyakan tadi,” ungkap Priya, saat dihubungi Jumat (11/10/2013) siang
ini.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung pun
tak mengetahui sosok Bunda Putri. “Saya tidak tahu siapa itu Bunda
Putri, baru dengar juga. Siapa ayahnya?” tutur Akbar.
Saat
ditanyakan soal Achmadi, Akbar mengakui pernah mengenal nama itu. “Saya
pernah dengar nama ini, tapi enggak tahu siapa saja anaknya,” ucap
Akbar.
Hingga kini, sosok Bunda Putri masih misterius. Meski
demikian, Presiden sudah menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi
pernyataan Luthfi terkait Bunda Putri. SBY marah dan menyatakan semua
yang dikatakan Luthfi adalah kebohongan. Ia pun sudah mengklarifikasinya
ke Menteri Pertanian, Menteri Sekretaris Negara, hingga pihak keluarga.
Dari keterangan itu, Presiden baru mengetahui bahwa Bunda
Putri adalah istri dari seorang pejabat di Kementerian Pertanian. SBY
berjanji akan mengumpulkan informasi untuk membuka sosok Bunda Putri.
Sumber: rimanews
Golkar Akui Adik Kandung Bunda Putri Jadi Kadernya, SBY Mantan Golkar Ngaku Nggak Kenal?
http://www.suaranews.com/2013/10/golkar-akui-adik-kandung-bunda-putri.html
Wakil
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono mengakui jika bunda putri
adalah anak dari salah satu tokoh senior Golkar bernama Ahmadi. Meski
begitu bunda putri tidak pernah aktif dalam kegaiatan bahkan dia bukan
kader dari Golkar.
“Ya betul anaknya pak Ahmadi namanya Non
Saputri. Pak Ahmadi mantan ketua DPD Golkar DKI, sudah almarhum, dia
juga ketua dewan harian angkatan 45,” ujar Agung di Gedung DPR, Senayan, Selasa (22/10/2013).
Menurutnya,
meski anak dari tokoh senior Golkar, namun bunda putri bukanlah kader.
Sebab anak Ahmadi yang menjadi kader dan aktif dikegiatan Golkar adalah
Sugeng.
“Hanya Sugeng, bunda putri tidak terkait Golkar,” jelasnya.
Agung
sendiri tidak mengetahui apakah Sugeng adik atau kakak dari bunda
putri, namun Sugeng tercatat sebagai caleg Golkar dari dapil Jawa Barat
(Jabar).
“Suheng aktif, jadi caleg Jabar,hanya satu, hanya pengurus Golkar DKI,” tandasnya.
Sumber: beritaparpol
Hatta Rajasa Ngaku Bohong Kalau Dia Nggak Kenal Bunda Putri... Presiden SBY Gimana?
Menko
Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan kenal dengan Bunda Putri. Bahkan
dia mengaku pernah berfoto ria dengan Bunda Putri, namun kejadian itu
terjadi beberapa tahun lalu saat sedang berada di sebuah acara resmi.
“Tahulah,
bohong kalau saya tidak tahu. Kalau saya difoto orang pake jas, orang
minta foto. Misalkan di acara pesta, perkawinan,” kata Hatta saat
ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Meski demikian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku tak
mengenal akrab sosok bunda putri. Namun Hatta mengaku pernah bertemu
sosok bunda putri yang terbukti adanya foto dirinya dengan bunda putri.
“Saya
tahunya dia (bunda putri) orang Malaysia, beberapa tahun yang lalu saya
lihat dia perwakilan Malaysia, perwakilan Petronas,” ungkapnya.
Meski
begitu, Hatta enggan mengomentari lebih jauh soal sosok Bunda Putri
yang disebut-sebut dekat dengan beberapa pejabat publik. “Ngomongin
ekonomi deh. Kaya begituan saja dipikirin, memangnya heboh republik ini
karena itu saja. Kaya tidak ada kerjaan lain,” tandas Hatta.
Sumber: beritaparpol
Heboh Bunda Putri Memalukan Presiden Dan Pembantunya
http://www.suaranews.com/2013/10/heboh-bunda-putri-memalukan-presiden.html
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono kembali terpojok akibat kelambanan para
pembantunya merespons fakta persidangan kasus suap kuota impor daging
sapi. Tampak sangat jelas bahwa para pembantu presiden tidak sensitif
ketika Presiden dan kabinetnya dilecehkan.
Bunda Putri terkesan
punya imunitas, karena para pembantu Presiden tidak segera
berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera mengungkap sosok
dan sepak terjang wanita misterius ini.
Dibandingkan dengan
kesaksian Ridwan Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis 29
Agustus 2013, tidak ada yang baru dari penuturan Luthfi Hasan Hasan
Ishaaq (LHI) ketika dia juga bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta,
Kamis (10/10). Dalam dua sidang dengan waktu yang berbeda itu, baik
Ridwan maupun Luthfi menjadi saksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah dalam
kasus suap kuota impor daging sapi.
Menjawab pertanyaan majelis
hakim Pengadilan Tipikor, Luthfi mengatakan, Bunda Putri adalah orang
yang sangat dekat dengan Presiden. Luthfi menggambarkan Bunda Putri tahu
informasi mengenai kebijakan reshuffle kabinet.
“Bunda Putri
orang yang setahu saya sangat dekat dengan SBY. Dia sangat tahu
informasi kebijakan reshuffle,” ujar Luthfi saat bersaksi.
Sungguh,
penuturan Luthfi ini predictable sehingga tidak mengejutkan.
Sebab,Luthfi hanya mengulang. Bukankah Informasi serupa sudah
dimunculkan pada kesaksian Ridwan, Agustus lalu.
Bahkan,
kesaksian atau penuturan Ridwan jauh lebih komprehensif dan detil,
karena dilengkapi dengan memperdengarkan rekaman percakapan Luthfi,
Ridwan dan Bunda Putri. Dalam rekaman itu misalnya, ada sosok yang oleh
saksi Ridwan disebut dengan inisial Sengman. Menjawab pertanyaan majelis
Hakim, saksi Ridwan menjelaskan bahwa Sengman adalah utusan presiden
Dalam
rekaman itu, Bunda Putri sempat berucap begini, “Nanti, kalau Maret ada
reshuffle, ya sudah saja, nanti saya ngomong sama Pak Lurah; bener apa
yang kamu bilang tentang Haji Susu itu, sudah babat saja, aman. Bunda
gituin aja, aman. Bunda disuruh ngurus beliau, emang di atas satu orang?
Banyak orang; saya tantang.”
Pada bagian lain percakapan itu,
Bunda Putri berujar, “Jadi, kalo si Fathan itu kita minta tempatkan atau
reshuffle, kita barter-lah dengan Dirjen, itu masih beratlah. Ini cuma
untuk pintu masuk…………”
Bunda juga Putri kecewa pada sosok lain
berinisial Haji Susu. Semua permintaan atau saran Haji Susu sudah
dipenuhi Bunda Putri, dan Bunda Putri ingin agar sosok lain berinisial
Pak Lurah tahu perihal ketaatan Bunda Putri pada Haji Susu.
Rekaman
pembicaraan itu memberi gambaran bahwa peran Bunda Putri sangat dominan
dalam menggerakan kartel impor daging sapi. Dia sudah melobi Pak Lurah,
dan Pak Lurah menyarankan Bunda Putri untuk berkomunikasi dengan Haji
Susu. Kemudian Haji Susu minta Bunda Putri melobi sejumlah pejabat
terkait.
Bunda Putri dan koleganya sangat marah, karena seorang
pejabat (diduga menteri) yang sebelumnya sangat diandalkan, menolak
menggunakan otoritasnya. Maka, kolega Bunda Putri pun berujar, “Dia
(menteri) ‘kan decission maker; itu otoritas dia untuk menentukan.
Sementara yang diminta dia bukan otoritas-nya Bunda. Bunda hanya
mengondisikan orang-orang pengambil keputusan agar keputusannya sesuai
apa yang dia mau. Dan, lebih berat pekerjaan dia (Bunda Putri) dari pada
pekerjaan Menteri. Yang menentukan ya kewenangan dia sendiri.”
Rekaman
dialog ini sudah membuat republik cukup heboh waktu itu. Rekaman dialog
itu mestinya punya implikasi politik luas. Sebab, sekelompok orang yang
bersekutu dalam kartel berupaya mendikte kabinet untuk memenuhi
keinginan mereka. Dan tragisnya, saat itu, puluhan juta keluarga
Indonesia tak mampu mengonsumsi daging sapi, karena harganya
sangat-sangat mahal.
Sangat Memalukan
Sebuah
keniscayaan jika saat itu juga DPR mempertanyakan masalahnya kepada
Presiden. Wajar pula kalau para politisi ramai-ramai mendesak penegak
hukum mengungkap sosok Bunda Putri. Apalagi, dari Bunda Putri, bisa
diungkap siapa yang dimaksud dengan Pak Lurah, Haji Susu dan juga sosok
Sengman. Oleh karena rekaman dialog itu melecehkan presiden selaku
pemegang hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan seorang
menteri (reshuffle kabinet), institusi penegak hukum dan kantor presiden
pun mestinya segera berkoordinasi untuk merespons kesaksian yang sudah menjadi fakta persidangan itu.
Sekretariat
negara dan juga sekretaris kabinet pun mestinya tidak tinggal diam,
karena rekaman dialog itu tak hanya melecehkan kabinet, tetapi juga
memunculkan asumsi kabinet bisa diintervensi kartel impor daging sapi.
Per logika politik, esensi dialog di rekaman itu amatlah sensitif karena
menyangkut wibawa presiden dan kabinet, serta berkait langsung dengan
persepsi publik tentang bersih atau tidak bersihnya pemerintahan
sekarang ini.
Sayang, kesaksian Ridwan dan pemutaran rekaman
pembicaraan hampir dua bulan lalu itu tidak direspons sebagaimana
seharusnya. Padahal, sangat jelas bahwa pasca-kesaksian itu, presiden
dan kabinetnya terancam karena berada di posisi tidak nyaman. Akhirnya,
ketidaknyamanan presiden menjadi kenyataan ketika Luthfi memberi
kesaksian. Penuturan Luthfi mestinya tidak menimbulkan kehebohan baru.
Namun,
karena presiden langsung memberi tanggapan dalam nada tinggi, heboh
susulan tentang sosok Bunda Putri pun tak terhindarkan. Sekembalinya
dari Brunei Darussalam, presiden menggelar jumpa pers di Pangkalan TNI
Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk menjelaskan posisinya
terkait kesaksian Luthfi. Sayang, pernyataan Presiden tak otomatis
meredakan spekulasi.
Bahkan, muncul lagi keanehan baru. Untuk
mendapatkan deskripsi tentang Bunda Putri, Presiden harus bergerak
sendiri mencari tahu. Selama 30 menit, presiden mengumpulkan informasi
dari berbagai pihak; dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi,
Sekretaris Kabinet Dipo Alam, sekretaris pribadi, hingga keluarganya.
Tak ada yang mengaku kenal.
Informasi juga dimintakan dari
Menteri Pertanian Suswono dan Wamentan Rusman Heriawan. Dari keduanya
didapat info Bunda Putri adalah istri seorang pejabat Kementerian
Pertanian. Informasi ini pun tidak baru, karena ceritanya sudah beredar
kemana-mana. Bahkan, presiden sebenarnya kalah cepat dalam memperoleh
informasi, karena cerita tentang wanita super berjuluk Bunda Putri itu
sudah berkembang sangat jauh.
Pertanyaannya kemudian, kemana
intelijen dan apa saja yang dilakukan para pembantu presiden sehingga
Kepala Negara tidak memiliki informasi apa pun tentang Bunda Putri?
Padahal, Bunda Putri sudah menjadi faktor yang berpotensi mengganggu
kredibilitas presiden dan kabinet, karena gambaran tentang sepak
terjangnya sudah dimunculkan hampir dua bulan lalu di Pengadilan Tipikor
Jakarta, serta mendapat publikasi demikian luas.
Kalau pihak
berwenang dan kantor presiden tidak juga bisa menghadirkan dan
mengungkap sosok Bunda Putri untuk diketahui publik, benar-benar sangat
memalukan. Demikian lemahkah negara ini sehingga semua alat kelengkapan
negara tak mampu melindungi presiden dan kabinet dari kesan buruk yang
ditimbulkan oleh Bunda Putri?
Menteri pertanian pernah bertemu,
sementara Sekretaris Kabinet Dipo Alam diketahui pernah berfoto bersama
Bunda Putri. Begitu juga dengan mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga
Andi Mallarangeng. Bahkan Andi pernah menginap di rumahnya di Jawa
Timur. Dia pun istri seorang Direktur Jenderal di Kementerian Pertanian.
Mestinya tidaklah sulit mengungkap dan menghadirkan Bunda Putri.
Tetapi, mengapa perempuan ini sengaja ‘disembunyikan’ terus sehingga
tetap menjadi misteri yang membuat pemerintah tidak nyaman? Kalau dia
tak pernah dimunculkan untuk membuat klarifikasi, sama artinya semua
pihak berwenang di negara ini memberi imunitas kepada perempuan yang
telah melecehkan presiden dan kabinetnya itu.
Kalau kita
menyimak penjelasan istana. Bahwa tidak akan mengungkap jatidiri Bunda
Putri, hal itu justru mengkonfirmasi bahwa sosok Bunda Putri ini bukan
orang sembarangan. Sampai-sampai istana terpaksa mempertaruhkan
kredibilitas presiden SBY dihadapan publik. Yakni stigma SBY Plin-Plan,
sulit dihindari.
Kita masih ingat hari Kamis pekan lalu
Presiden SBY begitu marah dan geram serta menyebut LHI 2.000 persen
bohong karena dikaitkan soal “Bunda Putri”. SBY pun berjanji kepada
rakyat Indonesia akan mengungkap kepada publik siapa ‘bunda putri’ ini
dalam 1-2 hari. Tiba-tiba sekarang SBY melalui Jubir dan staf khusus
Presiden mengatakan tidak akan mengungkap ke publik.
Aneh dan
janggal memang. Karena mengungkap sosok dan peran Bunda Putri bukan hal
yang sulit. Foto, alamat dan sosoknya sudah hadir di ruang publik sejak
pertama kali namanya muncul di pengadilan tipikor dua bulan lalu. Jaksa
dan hakim tipikor serta KPK pun memiliki kewenangan utk mengungkap siapa
dan apa peran Bunda Putri itu dlm kasus impor daging dll terkait LHI,
Dipo, Pak Lurah, Sengman, Menteri Suswono dan lain-lain. (***)
Oleh: Bambang Soesatyo
Anggota Komisi III DPR RI
Fraksi Partai Golkar
Judul Asli: Heboh Bunda PUtri Dan Marah Presiden
Aneh... Penyidik KPK Tunjukkan 29 Kuitansi Palsu Pada Hilmi Aminuddin
http://www.suaranews.com/2013/10/aneh-penyidik-kpk-tunjukkan-29-kuitansi.html
Ketua
Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin membantah ada sebanyak 29 kwitansi
terkait pembelian rumah (tanah) miliknya yang berada di Cipanas. Sebab,
dalam proses penjualan mobil dan tanah di Cipanas, Hilmi tidak
menggunakan kwitansi maupun bukti lainnya kepada Lutfi Hasan Ishaaq.
“Saya
dapatkan 29 kwitansi itu banyak paradok bukti cast dan kwitansi.
Tanggal dan bulannya tidak sama. Semua sama baru. Ketika saya kembalikan
kepada penyidik itu saya sangkal tanda tangan saya. Itu jauh sekali
dengan tanda tangan saya,” kata Hilmi di Pengadilan Tipikor, Senin
(21/10/2013).
Hilmi sempat terkejut sewaktu
diperiksa penyidik KPK. Ia ditunjukan 29 kwitansi pembayaran mobil
maupun tanah lengkap dengan tanda tangannya.
"Setelah saya ditunjukan penyidik, semua kwitansi palsu bukan tanda tangan saya," ungkapnya.
Dalam
kwitansi penjualan tanah dan bangunan di Cipanas, Jawa Barat tertera
angka Rp1,5 miliar. Padahal diakui Hilmi, Luthfi membeli tanah dan
bangunan itu dibeli seharga Rp750 juta dengan cara mencicil.
Dalam
persidangan yang dihadirkan hari ini, majelis hakim yang diketuai oleh
Hakim Ketua Gusrizal menayakan sejumlah pertanyaan seputar peranan sosok
Bunda Puteri, Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne
Adiningrat, dan Manteri kordintor perekonomian Hatta Rajasa.
Sumber: rri
Faisal Basri Ungkap Bunda Putri Punya Relasi Dikalangan Pejabat, Pembantu SBY Juga Datang di Ultahnya
http://www.suaranews.com/2013/10/faisal-basri-ungkap-bunda-putri-punya.html
Bunda Putri atau Non Saputri, bukanlah sosok yang misterius. Dia adalah pribadi yang hangat dan terbuka.
Hal
itu diungkapkan ekonom Faisal Basri melalui tulisan di blognya,
faisalbasri01.wordpress.com, Senin (21/03), merespons beredarnya foto
dirinya bersama Bunda Putri, beberapa waktu lalu.
Faisal
mengaku, dia mengenal Bunda Putri sebagai pebisnis dan advisor
perusahaan migas Malaysia, Petronas, yang memiliki relasi amat luas di
kalangan pejabat.
Dalam tulisannya, Faisal mengatakan mengenal
Bunda Putri pada tahun 2007 di coffee shop Hotel Le Meridien. Dia
diperkenalkan oleh Kosasih yang juga baru dia kenal saat itu.
Kali
kedua bertemu Bunda Putri, Faizal mengaku diundang oleh staf Bunda
Putri yang bernama Rudi, bertemu Bunda Putri di coffee shop hotel Grand
Hyatt. Dia pun diperkenalkan dengan orang-orang yang lebih dulu tiba dan
beberapa orang dari Petronas Malaysia. Sempat juga bertemu dengan
Marzuki Usman, mantan menteri pariwisata, tapi tak ikut dalam pertemuan.
“Kesan saya, Bunda Putri sudah kenal lama dan cukup akrab
dengan Marzuki Usman. Dengan berjalannya waktu, saya menyaksikan dengan
mata kepala saya sendiri betapa luas relasi Bunda Putri. Pada acara
ulang tahun Bunda Putri saya bertemu dengan Andi Malarangeng dan
beberapa pejabat. Pernah juga diajak bertemu dengan Purnomo Yusgiantoro
di ruang VIP Bandara Supadio, Pontianak. Saya sudah beberapa kali
bertemu dengan Pak Pur, sekali di kediamannya. Di rumah Bunda Putri di
Pondok Indah berjejeran foto Bunda Putri dengan para pejabat. Tak pelak
lagi, Bunda Putri memang kenal banyak orang penting di negeri ini,”
tulis Faisal.
Faisal mengaku tertarik mendengar kisah Pertronas
yang telah memenangi konsesi ladang gas Kapodang, blok Muria. Menurut
rencana, gas ini akan dialirkan ke PLTGU Tambak Lorok. Kontrak sudah
ditandatangani antara Petronas dan PT. PLN. Namun, ada masalah dengan
transmisi pipa yang akan menyalurkan gas dari ladang Kapodang ke PLTGU
Tambak Lorok.
Yang akan membangun jaringan pipa adalah Bakrie
Group. Perundingan dengan Bakrie Group tak kunjung tuntas, molor
bertahun-tahun, sehingga PLTGU hingga kini tak dioperasikan. Betapa
besar kerugian negara kalau PLTGU itu dioperasikan tanpa pasokan gas
sehingga harus menggunakan BBM.
Besarnya potensi kerugian
negara akibat keterlambatan realisasi pembangunan transmisi pipa ini
sudah dihitung oleh BPK. “Laporan BPK saya peroleh dari Rudi, staf Bunda
Putri. Kalau tak salah, dalam tiga tahun kerugiannya hampir sama dengan
dana yang dikucurkan ke Bank Century, sekitar Rp6 triliun,” tutur
Faisal.
Bunda Putri, sambung
Faisal, sangat dihormati oleh para
pejabat Petronas. “Bunda Putri boleh dikatakan sebagai pelobi Petronas,
tak hanya di Indonesia melainkan juga di Timur Tengah atau Afrika.
Itulah barangkali yang menjelaskan mengapa Bunda Putri kenal dengan
menteri Somalia.”
Bunda Putri dan stafnya, kata Faisal,
pernah pula bercerita tentang pabrik pupuk di Kalimantan Barat yang
dimiliki Bunda Putri. “Bunda Putri senang tanaman. Ia merupakan alumnus
IPB, kalau tidak salah seangkatan dengan ekonom Iman Sugema,” tulis
Faisal.
Kontak Faisal dengan Bunda Putri selebihnya sebatas
ngobrol dengan kerabat Bunda Putri, mulai dari pengacara, politisi,
pengusaha, pejabat pemda, dan sanak familinya. “Rasanya saya lebih
sering tak bisa hadir karena biasanya pemberitahuan acara pertemuan
sangat mendadak. Kalau sedang luang, baru saya datang. Tak pernah saya
bertemu hanya berdua dengan Bunda Putri. Hampir semua pertemuan biasanya
meriah dengan banyak pesertanya. Kadang sekedar makan malam bersama,”
katanya.
Siapa pun yang pernah berjumpa dengan Bunda Putri,
kata Faisal, sangat boleh jadi punya kesan Bunda Putri memiliki relasi
yang luas, bicaranya lugas tanpa tedeng aling-aling.
“Begitulah
sekelumit pengenalan dan interaksi saya dengan Bunda Putri. Sudah
hampir dua tahun saya tak berjumpa dengan sosok yang mendadak sontak
menjadi tokoh misterius. Di mata saya, rasanya ia sosok yang tidak
teramat misterius. Ia sosok yang hangat, seorang ibu yang memiliki anak
perempuan semata wayang yang telah mengaruniainya seorang cucu lelaki.
Yang membuat dia semakin misterius adalah komentar Presiden yang
mengatakan 2.000 persen tak mengenalnya dan para petinggi PKS yang
begitu saja menelan mentah-mentah apa yang mereka dengar dari ucapan
Bunda Putri. Entahlah,” ungkap Faisal mengakhiri tulisannya.
Sebelumnya,
Luthfi Hasan dalam persidangan kasus suap kuota daging sapi impor
menyatakan Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan tahu tentang kebijakan-kebijakan
reshuffle. Menurut Luthfi, Bunda Putri kerap membawa informasi akurat
terkait kebijakan Presiden.
Oleh sebab itu Luthfi menemui Bunda
Putri di rumahnya untuk mencari tahu informasi soal reshuffle kabinet.
Luthfi khawatir Menteri Pertanian Suswono yang berasal dari partainya,
akan terkena reshuffle karena santer dikait-kaitkan dengan kasus impor
daging sapi. Kepada Bunda Putri, Luthfi menjelaskan Suswono sama sekali
tak terlibat.
Namun Presiden SBY dengan tegas membantah ucapan
Luthfi. “Apa hubungannya Bunda Putri dengan reshuffle kabinet? Sebut
Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan Presiden, 1.000 persen Luthfi
bohong. Sebut Bunda Putri sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2.000
persen Luthfi bohong. Saya tidak tahu, tidak kenal, dan tidak kaitan
dengan Bunda Putri,” tegas SBY dengan nada marah.
Semakin Terungkap, Faisal Basri Mengaku Adik Wapres Kenal Dengan Bunda Putri
http://www.suaranews.com/2013/10/semakin-terungkap-faisal-basri-mengaku.html
Hubungan
pertemanan antara Bunda Putri dengan adik Wakil Presiden Boediono, Tuti
Iswari, pernah diungkapkan Menteri Pertanian Suswono dalam sidang kasus
suap impor daging sapi dengan terdakwa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan
Ishaaq, 3 Oktober 2013.
Ketika itu, Suswono kepada hakim
mengatakan pernah ke rumah Bunda Putri di Pondok Indah jakarta Selatan
untuk bertanya tentang seseorang bernama Tuti yang menemui Dirjen
Peternakan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro. Tuti mengaku sebagai
adik Wapres. “Saya mau konfirmasi (ke Bunda Putri) apakah itu benar Ibu
Tuti, karena bisa saja ada orang yang mengaku-aku,” kata Suswono.
Tuti,
ujar Menteri Suswono, menemui Dirjen Peternakan untuk memperkenalkan
perusahaan yang ingin terlibat dalam importasi daging. Namun ketika
Suswono bertanya soal perusahaan itu kepada Bunda Putri, wanita bernama
asli Non Saputri itu mengaku tidak tahu.
Soal Bunda Putri dan
Tuti ini pun disinggung ekonom Faisal Basri, Senin 21 Oktober 2013,
dalam blognya faisalbasri01.wordpress.com. Faisal yang mengenal Bunda
Putri sejak tahun 2007 mengatakan pernah bertemu dengan Bunda Putri dan
Tuti di Pontianak, Kalimantan Barat.
“Dalam suatu kunjungan di
Pontianak, saya berjumpa dengan adik Wakil Presiden, pensiunan BI
bernama Ibu Tuti. Tak ada urusan politik dan bisnis yang kami
bicarakan. Ibu Tuti bicara tentang
kegiatan sosial dan kesenian. Kebetulan Kepala BI Pontianak adalah
mantan koleganya di BI. Jadi pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala BI
Pontianak,” kata Faisal.
Tuti sendiri dalam klarifikasinya
mengaku kenal dengan Bunda Putri. “Saya memang adik kandung Wapres
Boediono dan saya memang kenal Bunda Putri. Saya datang ke Dirjen
Peternakan tidak ada hubungannya dengan posisi saya sebagai adik Wapres.
Kedatangan saya hanya untuk menolong teman,” kata dia beberapa waktu
lalu.
Tuti mengatakan telah berbicara langsung dengan Menteri Suswono setelah Bunda Putri menyambungkan telepon antara mereka. “Saya katakan kepada Pak Menteri, ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Wapres Boediono,” kata Tuti. Dia tak menyangka niat baiknya hendak menolong teman membuat namanya disinggung di pengadilan.
Tuti mengaku kenal Bunda Putri dari Marzuki Usman pada tahun 2008. Marzuki yang merupakan menteri era Orde Baru itu memperkenalkan dia dengan Bunda Putri karena mereka suka kegiatan sosial. Bunda Putri kemudian pernah mengajak Tuti ke Pontianak untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara Bunda Putri.
Nama Marzuki Usman dalam kaitannya dengan Bunda Putri, juga disinggung Faisal Basri. Menurut Faisal, ia punya kesan Bunda Putri sudah kenal lama dan cukup akrab dengan Marzuki.
Bagi Faisal, Bunda Putri yang ia kenal tidaklah misterius. Komentar para pejabat dan petinggi partai politiklah yang menurut dia membuat wanita itu tampak misterius.
Tuti mengatakan telah berbicara langsung dengan Menteri Suswono setelah Bunda Putri menyambungkan telepon antara mereka. “Saya katakan kepada Pak Menteri, ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Wapres Boediono,” kata Tuti. Dia tak menyangka niat baiknya hendak menolong teman membuat namanya disinggung di pengadilan.
Tuti mengaku kenal Bunda Putri dari Marzuki Usman pada tahun 2008. Marzuki yang merupakan menteri era Orde Baru itu memperkenalkan dia dengan Bunda Putri karena mereka suka kegiatan sosial. Bunda Putri kemudian pernah mengajak Tuti ke Pontianak untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara Bunda Putri.
Nama Marzuki Usman dalam kaitannya dengan Bunda Putri, juga disinggung Faisal Basri. Menurut Faisal, ia punya kesan Bunda Putri sudah kenal lama dan cukup akrab dengan Marzuki.
Bagi Faisal, Bunda Putri yang ia kenal tidaklah misterius. Komentar para pejabat dan petinggi partai politiklah yang menurut dia membuat wanita itu tampak misterius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar