9 High Ranking Military Flag and General Officers Fired By Obama, 1st Time In US History
Pentagon Cleaning House? Are These The Ones That Won’t Cooperate With Impending Martial Law?
Submitted by: Veronica Coffin; Source: RedFlag
Major General Michael Carey / Commander,
20th Air Force, he was in charge of 9,600 people and 450 ICBMs at three
operational wings and served in operations Iraqi Freedom and Enduring
Freedom. It lists 13 major awards he has received.
Vice Admiral Tim Giardina / Deputy commander of
United States Strategic Command. His most recent command assignment was
as commander, Submarine Group Trident, Submarine Group Nine, and
Submarine Group 10 where he was responsible for all 18 U.S. Trident
Submarines. Giardina has been awarded the Navy Distinguished Service
Medal, Legion of Merit (six awards), Defense Meritorious Service Medal,
Meritorious Service Medal (two awards), Joint Service Commendation Medal
(two awards), Navy and Marine Corps Commendation Medal (four awards),
Navy and Marine Corps Achievement Medal (three awards), and various
campaign and unit awards.
Lieutenant General David Holmes Huntoon, Jr. / American military officer who served as the 58th Superintendent of
the United States Military Academy at West Point, New York. Huntoon
graduated from the academy in 1973, and has served in senior planning
and military education commands throughout his lengthy career.
Major General C.M.M. Gurganus / Commanded Regional
Command Southwest and I Marine Expeditionary Force (Forward) in
Afghanistan. Awards include the Defense Superior Service Medal, Legion
of Merit W/ Valor (2), Meritorious Service Medal (3), Joint Service
Commendation Medal, Navy Commendation Medal, Navy Achievement Medal,
Combat Action Ribbon.
Major General Gregg A. Sturdevant / Director of
strategic planning and policy for U.S. Pacific Command and commander of
the Aviation Wing At Camp Bastion, Afghanistan. Awards include
the Defense Superior Service Medal (2), Legion of Merit, Bronze Star,
Meritorious Service Medal (2), Air Medal with gold star, “V”, and
Strike/Flight numeral 2, Navy and Marine Corps Commendation Medal (2),
Navy and Marine Corps Achievement Medal, Good Conduct Medal.
Brigadier General Bryan Roberts / Roberts took command at
Ft. Jackson in 2011 and was on the fast track towards his second star.
He has served in Iraq as commanding officer of the 2nd Brigade Combat
Team, and was deputy commanding general of the U.S.Army Recruiting
Command at Fort Knox, Ky.
Major General Ralph Baker / Commander of Joint Task Force – Horn at Camp Lemonnier in Djibouti, Africa.
Rear Admiral Charles Gaouette / Commander of
Carrier Strike Group Three, April 5, 2012. He most recently served as
Deputy Commander, U.S. Naval Forces, U.S. Central Command. In 2003, he
was awarded the Vice Admiral James Bond Stockdale Award for
inspirational leadership in recognition of the hard work by the crew of
Oldendorf. He is the recipient of various personal decorations and unit
awards. (Involved in Banghazi on September 11, 2012)
Carter F. Ham / United States Army general, who served as the second Commander,
U.S. Africa Command. In that position, he was in command of the initial
2011 military intervention in Libya (and Benghazi on September 11,
2012).
Ham previously served as Commanding General, U.S. Army Europe and
Seventh Army from August 28, 2008 to March 8, 2011. Prior to that, he
served as Director for Operations (J-3) at the Joint Staff from August
2007 to August 2008 and the Commanding General, U.S. 1st Infantry
Division from August 2006 to August 2007. He commanded Africa Command
from March 8, 2011 – April 5, 2013.
4 Responses to Pentagon Cleaning House? Are These The Ones That Won’t Cooperate With Impending Martial Law?
OBAMA DAN PEMECATAN PARA PETINGGI MILITER
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/10/obama-dan-pemecatan-para-petinggi.html#.UmTRsFON6So
Meski terkesima oleh berita tentang percakapan telepon antara Presiden
Amerika dan Iran sebagaimana banyak orang lainnya di dunia ini, saya
sempat tergelitik oleh "peringatan" yang dikeluarkan pemimpin tertinggi
Iran serta komanda Tentara Pengawal Revolusi.
"Jangan terlalu percaya pada Amerika. Mereka adalah tukang tipu," begitu kira-kira peringatan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, kepada Presiden Iran Sayyed Hassan Rouhani, setelah merebaknya berita tentang percakapan telepon itu.
Seketika saya teringat kepada seorang pemimpin di negeri ini yang sebagian besar pernyataannya adalah kebohongan hingga saya mengambil kesimpulan bahwa untuk memahami maksud yang dikatakan sang pemimpin, kita harus menjadikan arti kebalikan sebagai maksudnya. Jika sang pemimpin berkatan tidak, maka maksudnya adalah ya. Jika ia mengatakan "jangan korupsi" maka maksudnya adalah "silakan korupsi". Jika ia mengatakan "perkuat KPK dan MK" maka maksud sebenarnya adalah "hancurkan KPK dan MK". Dan jika ia mengkritik praktik dinasti politik, maka maksud sebenarnya adalah "silakan melakukan praktik nepotisme seperti saya".
Ya, boleh jadi Obama adalah pemimpin yang culas dan pembohong sebagaimana peringatan Khamenei. Apalagi jika dikaitkan dengan berita terakhir ini: 7 pejabat tinggi militer Amerika dipecat Obama dalam waktu hampir bersamaan. Para analis teori konspirasi hingga pakar politik menduga pemecatan ini terkait dengan isu pencurian beberapa senjata nuklir oleh regim Obama dengan tujuan operasi "false flag" demi memicu perang melawan Iran dan Syria dan bila perlu juga Rusia dan Cina. Bagi yang memahami tentang Serangan WTC 9-11 tahun 2001 sebagai operasi false flag untuk memicu Perang Terorisme dan menyerbu Afghanistan serta Irak, desas-desus itu sama sekali bukan tanpa alasan.
Ketujuh pejabat tinggi militer tersebut adalah orang-orang yang memiliki catatan hebat sehingga dipercaya menempati posisi-posisis sangat strategis. Namun karier mereka seketika hancur oleh tuduhan-tuduhan yang terkesan dibuat-buat, mulai dari "tindakan tidak senonoh" hingga "tidak bisa dipercaya". Mereka masing-masing adalah:
Major General Michael Carey, Komandan 20th Air Force, membawahi 9.600 personil dan 450 rudal balistik antar-benua (ICBM). Ia adalah penerima 13 medali penghargaan besar.
Vice Admiral Tim Giardina, Wakil Komandan United States Strategic Command. Ia pernah memimpin Submarine Group Trident dimana ia memimpin seluruh armada kapal selam bertenaga nuklir kelas "Triden". Ia juga pernah menjadi komandan Submarine Group Nine, dan Submarine Group 10. Ia adalah penerima medali penghargaan tertinggi militer Amerika: Navy Distinguished Service Medal, Legion of Merit, Defense Meritorious Service Medal, Meritorious Service Medal, Joint Service Commendation Medal, Navy and Marine Corps Commendation Medal, Navy and Marine Corps Achievement Medal dan masih banyak lagi.
Perwira-perwira tinggi lainnya yang juga dipecat adalah Major General C.M.M. Gurganus yang menjadi komandan Regional Command Southwest dan I-st Marine Expeditionary Force (Forward) , Major General Gregg A. Sturdevant Direktur Strategic Planning and Policy for U.S. Pacific Command serta komandan Aviation Wing At Camp Bastion, Afghanistan, Brigadier General Bryan Roberts, Major General Ralph Baker dan Rear Admiral Charles Gaouette. Yang terakhir ini adalah komandan Carrier Strike Group Three.
Awal September lalu beredar kabar menghebohkan yang berasal dari kalangan internal militer Amerika tentang "upaya pencurian" beberapa rudal nuklir Amerika. Namun yang membuat kabar itu menjadi "legitimate" adalah berita tentang pencopotan para perwira tinggi militer yang bertanggungjawab atas keberadaan rudal-rudal nuklir Amerika.
Pada tgl 3 September sumber-sumber internal militer Amerika membocorkan informasi yang menghebohkan kepada beberapa media massa independen. Informasi tersebut adalah tentang pemindahan secara ilegal beberapa pucuk kepala rudal nuklir yang disimpan di sebuah pangkalan militer di Texas. Para saksi mata menyebutkan senjata-senjata itu dimuat ke dalam truk-truk kecil dan dipindahkan secara ilegal ke sebuah pangkalan militer misterius di South Carolina.
Infowars adalah salah satu media "independen" yang memberitakan hal itu. Terlepas dari kecurigaan sebagian "pencari kebenaran" tentang Infowars dan pemiliknya, Alex Jones, sebagai agent provocator zionis internasional, informasi tersebut tentu sangat penting untuk diabaikan begitu saja.
“Alex Jones di sini dengan berita "breaking emergency alert" untuk Infowars.com. Kami tengah berada di Texas dengan sumber-sumber militer di sebuah pangkalan udara utama di Texas barat yang telah melaporkan kepada kami tentang peristiwa senjata-senjata nuklir rahasia yang disimpan di sana yang telah dipindahkan keluar pangkalan hari ini ke South Carolina,” demikian laporan Alex Jones.
Sementara itu pada saat yang berdekatan media independen lainnya, Whiteout Press menulis artikel yang tidak kalah hebohnya berjudul, "Obama Dikabarkan Memindahkan Senjata-senjata Nuklir untuk Eskalasi Syria".
Anehnya pada saat laporan-laporan itu dibuat, senator asal South Carolina Lindsey Graham gencar mengeluarkan pernyataan-pernyataan perang terhadap Syria. Dalam satu kesempatan pada tgl 3 September Graham mendesak pemerintah Amerika untuk menyerang Syria dan kemudian setelah regim Bashar al Assad tumbang Amerika harus menghancurkan para pemberontak juga. Namun komentar Graham yang paling aneh adalah tentang ancaman serangan nuklir di negara bagian South Carolina oleh Iran.
CBS News mengutip Senator Graham melaporkan, "Graham juga mengatakan bahwa senjata-senjata nuklir yang dimiliki para teroris itu bisa meledak di Pelabuhan Charleston dan satu-satunya cara untuk menjamin agar seluruh penduduk Charleston tidak terbunuh adalah dengan menyerang Iran dan Syria.”
REF:
"7 High Ranking Military Officers Fired By Obama, 1st Time In US History"; Before It’s News; 12 Oktober 2012
"What’s Obama doing with America’s Nuclear Warheads?"; Whiteout Press; 13 Oktober 2013
"Jangan terlalu percaya pada Amerika. Mereka adalah tukang tipu," begitu kira-kira peringatan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, kepada Presiden Iran Sayyed Hassan Rouhani, setelah merebaknya berita tentang percakapan telepon itu.
Seketika saya teringat kepada seorang pemimpin di negeri ini yang sebagian besar pernyataannya adalah kebohongan hingga saya mengambil kesimpulan bahwa untuk memahami maksud yang dikatakan sang pemimpin, kita harus menjadikan arti kebalikan sebagai maksudnya. Jika sang pemimpin berkatan tidak, maka maksudnya adalah ya. Jika ia mengatakan "jangan korupsi" maka maksudnya adalah "silakan korupsi". Jika ia mengatakan "perkuat KPK dan MK" maka maksud sebenarnya adalah "hancurkan KPK dan MK". Dan jika ia mengkritik praktik dinasti politik, maka maksud sebenarnya adalah "silakan melakukan praktik nepotisme seperti saya".
Ya, boleh jadi Obama adalah pemimpin yang culas dan pembohong sebagaimana peringatan Khamenei. Apalagi jika dikaitkan dengan berita terakhir ini: 7 pejabat tinggi militer Amerika dipecat Obama dalam waktu hampir bersamaan. Para analis teori konspirasi hingga pakar politik menduga pemecatan ini terkait dengan isu pencurian beberapa senjata nuklir oleh regim Obama dengan tujuan operasi "false flag" demi memicu perang melawan Iran dan Syria dan bila perlu juga Rusia dan Cina. Bagi yang memahami tentang Serangan WTC 9-11 tahun 2001 sebagai operasi false flag untuk memicu Perang Terorisme dan menyerbu Afghanistan serta Irak, desas-desus itu sama sekali bukan tanpa alasan.
Ketujuh pejabat tinggi militer tersebut adalah orang-orang yang memiliki catatan hebat sehingga dipercaya menempati posisi-posisis sangat strategis. Namun karier mereka seketika hancur oleh tuduhan-tuduhan yang terkesan dibuat-buat, mulai dari "tindakan tidak senonoh" hingga "tidak bisa dipercaya". Mereka masing-masing adalah:
Major General Michael Carey, Komandan 20th Air Force, membawahi 9.600 personil dan 450 rudal balistik antar-benua (ICBM). Ia adalah penerima 13 medali penghargaan besar.
Vice Admiral Tim Giardina, Wakil Komandan United States Strategic Command. Ia pernah memimpin Submarine Group Trident dimana ia memimpin seluruh armada kapal selam bertenaga nuklir kelas "Triden". Ia juga pernah menjadi komandan Submarine Group Nine, dan Submarine Group 10. Ia adalah penerima medali penghargaan tertinggi militer Amerika: Navy Distinguished Service Medal, Legion of Merit, Defense Meritorious Service Medal, Meritorious Service Medal, Joint Service Commendation Medal, Navy and Marine Corps Commendation Medal, Navy and Marine Corps Achievement Medal dan masih banyak lagi.
Perwira-perwira tinggi lainnya yang juga dipecat adalah Major General C.M.M. Gurganus yang menjadi komandan Regional Command Southwest dan I-st Marine Expeditionary Force (Forward) , Major General Gregg A. Sturdevant Direktur Strategic Planning and Policy for U.S. Pacific Command serta komandan Aviation Wing At Camp Bastion, Afghanistan, Brigadier General Bryan Roberts, Major General Ralph Baker dan Rear Admiral Charles Gaouette. Yang terakhir ini adalah komandan Carrier Strike Group Three.
Awal September lalu beredar kabar menghebohkan yang berasal dari kalangan internal militer Amerika tentang "upaya pencurian" beberapa rudal nuklir Amerika. Namun yang membuat kabar itu menjadi "legitimate" adalah berita tentang pencopotan para perwira tinggi militer yang bertanggungjawab atas keberadaan rudal-rudal nuklir Amerika.
Pada tgl 3 September sumber-sumber internal militer Amerika membocorkan informasi yang menghebohkan kepada beberapa media massa independen. Informasi tersebut adalah tentang pemindahan secara ilegal beberapa pucuk kepala rudal nuklir yang disimpan di sebuah pangkalan militer di Texas. Para saksi mata menyebutkan senjata-senjata itu dimuat ke dalam truk-truk kecil dan dipindahkan secara ilegal ke sebuah pangkalan militer misterius di South Carolina.
Infowars adalah salah satu media "independen" yang memberitakan hal itu. Terlepas dari kecurigaan sebagian "pencari kebenaran" tentang Infowars dan pemiliknya, Alex Jones, sebagai agent provocator zionis internasional, informasi tersebut tentu sangat penting untuk diabaikan begitu saja.
“Alex Jones di sini dengan berita "breaking emergency alert" untuk Infowars.com. Kami tengah berada di Texas dengan sumber-sumber militer di sebuah pangkalan udara utama di Texas barat yang telah melaporkan kepada kami tentang peristiwa senjata-senjata nuklir rahasia yang disimpan di sana yang telah dipindahkan keluar pangkalan hari ini ke South Carolina,” demikian laporan Alex Jones.
Sementara itu pada saat yang berdekatan media independen lainnya, Whiteout Press menulis artikel yang tidak kalah hebohnya berjudul, "Obama Dikabarkan Memindahkan Senjata-senjata Nuklir untuk Eskalasi Syria".
Anehnya pada saat laporan-laporan itu dibuat, senator asal South Carolina Lindsey Graham gencar mengeluarkan pernyataan-pernyataan perang terhadap Syria. Dalam satu kesempatan pada tgl 3 September Graham mendesak pemerintah Amerika untuk menyerang Syria dan kemudian setelah regim Bashar al Assad tumbang Amerika harus menghancurkan para pemberontak juga. Namun komentar Graham yang paling aneh adalah tentang ancaman serangan nuklir di negara bagian South Carolina oleh Iran.
CBS News mengutip Senator Graham melaporkan, "Graham juga mengatakan bahwa senjata-senjata nuklir yang dimiliki para teroris itu bisa meledak di Pelabuhan Charleston dan satu-satunya cara untuk menjamin agar seluruh penduduk Charleston tidak terbunuh adalah dengan menyerang Iran dan Syria.”
REF:
"7 High Ranking Military Officers Fired By Obama, 1st Time In US History"; Before It’s News; 12 Oktober 2012
"What’s Obama doing with America’s Nuclear Warheads?"; Whiteout Press; 13 Oktober 2013
1 komentar:
- Perkataan imam khameini adlh benar krn beliau adlh seorg imam yg mempunyai kemampuan transendental.
October 13, 2013
What’s Obama doing with America’s Nuclear Warheads?
http://www.whiteoutpress.com/articles/q42013/what-s-obama-doing-with-america-s-nuclear-warheads/
October 13, 2013. Five weeks ago, military whistleblowers inside
America’s nuclear weapons program alerted the press that an
unprecedented and secret transfer of nuclear warheads was underway. On
the same day, President Obama suspended the second in command of the
nation’s nuclear weapons arsenal. A few days later, he fired the Air
Force’s commander in charge of US nukes.
What’s going on?
If
White House and Defense Department spokesmen can be believed, there’s
nothing to see here. Nothing unusual is going on and the Obama
administration’s suspension of two of the highest ranking nuclear
weapons commanders in one week is allegedly normal. As far as the
secret, paperless transfer of nukes from Texas to South Carolina on the
exact same day – it never happened.
Whistleblowers warn America of nuke movements
On September 3, whistleblowers inside the US military alerted
independent and mainstream media outlets about the mysterious movement
of America’s dusty old nuclear warheads stored at an Air Force base in
Texas. Witnesses described how the nukes were loaded onto semi-trucks
bound for a military base in South Carolina. With the base commander
present and approving the transfer verbally, no paperwork was ever
noticed by any of the whistleblowers.
Infowars was one the first outlets to alert the public. “Alex Jones
here with a breaking emergency alert for Infowars.com,” Jones began his
news announcement, “We’re in Texas and have military sources at a major
Air Force base in west Texas that have reported to us the unprecedented
event of secret nuclear weapons that were stored there being removed and
transferred out of the base today, to be shipped to South Carolina.”
Read the Whiteout Press article, ‘Obama reportedly redeploys Nukes for Syria Escalation’ for complete details.
Sen. Lindsey Graham’s cryptic warning
South Carolina’s Republican US Senator has made some bizarre comments
over the last year, almost all in support of launching numerous new
wars around the globe. It was Senator Graham (R-SC) who has ceaselessly
argued that the US should join the Syrian rebels and launch a war
against the Assad regime. Not stopping there, Graham insists that once
Assad is removed from power, the US should turn on its Syrian rebel
allies and annihilate them too.
Also on September 3 – the same day as the secret nuke transfers and
the suspension of America’s #2 nuke commander – Sen. Graham ominously
warned the nation that his home state of South Carolina was in danger of
being nuked by Iran. The only way to guarantee the entire city of
Charleston wouldn’t be murdered, Graham insisted, was to launch a
pre-emptive war against both Iran and Syria.
Published by Infowars,
CBS News quoted the Senator. “He [Graham] says if there is no US
response [to Syria], Iran will not believe America’s resolve to block
Iran from developing nuclear weapons. Graham also says those nuclear
weapons in the hands of terrorists could result in a bomb coming to
Charleston Harbor.”
Constant critics of America’s war machine and empire-builders
immediately put the events of that one single day together and warned of
an impending ‘false flag’ attack on South Carolina. They reiterated
that on that one day, Sept. 3:
- Nuclear command secretly moves nuclear warheads from Texas to South Carolina.
- The #2 Commander of US nukes is suspended.
- South Carolina Senator Lindsay Graham warns that Iran may attack South Carolina with nukes.
Second nuke Commander removed from duty in same week
Just two days ago, the Washington Post
reported that the Air Force’s top nuclear weapons commander was also
removed from duty, joining his Navy counterpart. Neither the Air Force
nor the Obama administration would comment on the reason for his
removal.
The Post reported, ‘The Air Force removed Maj. Gen. Michael Carey, a
35-year veteran, from his command of 20th Air Force, responsible for all
450 of the service’s intercontinental ballistic missiles. Carey, who
took his post in Wyoming in June 2012, will be reassigned pending the
outcome of an investigation into personal misbehavior, the service
said.’ Showing why so many critics of the federal government are
suddenly nervous and suspicious, the outlet writes, ‘Removing senior
officers in the nuclear force is rare but has happened twice this week.’
Echoing the suspicions of a number of government critics, Infowars
closed its report describing Gen. Carey’s replacement as commander of
the Air Force’s nuclear weapons, ‘The highest level generals have now
installed a new commander, Pentagon Air Force Commander Jack Weinstein,
who may be willing to do the bidding of higher ups that the previous two
nuke commanders would not.’
Recent Whiteout Press articles:
Half of Congress drunk during Shutdown VoteMom launches Petition, Heart Foundation endorsing Unhealthy Foods
Feds arrest 13 Anonymous Members on old charges
The numbers behind the US Shutdown and Default
JD – US Marines – It is time….
I do believe once they make an overwhelming move for the brass ring, the Patriots of this Republic will hunt them down without mercy. As it should be…..dispatching them with extreme prejudice…till each and everyone of them are accounted for. If the world thought the nazi hunters, who scoured the world, searching for those responsible for war crimes was extreme….they’ve not seen anything yet.