Iran Siap Ikut Konferensi Perdamaian Suriah
politico.ie
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN --
Pemerintah Iran menyatakan siap ikut ambil bagian dalam konferensi perdamaian Suriah akhir tahun ini. Akan tetapi jika mereka diundang dalam konferensi yang disebut Jenewa II.
CNN mengutip dari kantor berita IRNA melaporkan, Menteri Luar Negeri Iran, menyatakan Iran akan melakukan yang terbaik. Dalam hal, ucap dia, membantu memecahkan masalah dialog antar pihak yang bertikai di Suriah.
Iran, tutur dia bersama dengan utusan khusus PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi juga ingin membantu mengakhiri konflik yang telah berjalan tiga tahun itu melalui cara-cara politik.
Brahimi tiba di Teheran dengan delegasi dalam perjalanan kedua dia ke Iran, Sabtu (26/10). Kedatangan dia dalam rangka misi PBB ke Timur Tengah yang bertujuan meningkatkan dukungan untuk pertemuan Jenewa II.
Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil mengatakan konferensi perdamaian itu tetap dilaksanakan untuk mengakhiri konflik. Konferensi itu akan diselenggarakan pada akhir tahun ini.
Hanya saja menurut dia, belum ada penetapan tanggal dialog perdamaian ini. PBB, ujar dia, menjadwalkan pada pertengahan November. Akan tetapi ia yakin jika tidak November, maka bulan berikutnya yaitu pada Desember.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil Elaraby, Ahad pekan kemarin di Kairo menyatakan Konferensi Jenewa II dijadwalkan 23 November. Namun, ia menambahka, belum tentu akan diselenggarakan pada tanggal itu.
"Ada banyak pengaturan dan kesulitan yang harus diatasi untuk membuat konferensi ini," tuturnya.
Sementara Brahimi, pekan lalu berencana menemui petinggi Rusia dan AS. Selain itu ia juga berusaha menyelesaikan rincian dengan perwakilan lain dari Dewan Keamanan PBB.
Ia juga menekankan pertemuan tak bisa diselenggarakan tanpa perwakilan dari Oposisi. Sedangkan hingga kini Oposisi masih terpecah antara yang setuju hadir maupun tidak.
Pada 7 Mei lalu, Amerika Serikat dengan Rusia mengumumkan akan mencoba mempertemukan pihak yang bertikai. Sehingga kedua kelompok tersebut bisa duduk bersama pada Konferensi Jenewa II.
Hal ini untuk melaksanakan rencana perdamaian seperti yang telah dibuat pada 2012, atau disebut Jenewa I. Hasil dari pertemuan itu menyebutkan Presiden Suriah Bashar al Assad harus meninggalkan kekuasaan agar segera dimulai pemilihan umum.
Menurut PBB, lebih dari 100 ribu tewas dalam konflik di Suriah. Perang ini berawal dari upaya keras pasukan pemerintah menindak pengunjuk rasa pada Maret 2011. Hingga kemudian unjuk rasa damai itu berubah perang saudara.
Pemerintah Iran menyatakan siap ikut ambil bagian dalam konferensi perdamaian Suriah akhir tahun ini. Akan tetapi jika mereka diundang dalam konferensi yang disebut Jenewa II.
CNN mengutip dari kantor berita IRNA melaporkan, Menteri Luar Negeri Iran, menyatakan Iran akan melakukan yang terbaik. Dalam hal, ucap dia, membantu memecahkan masalah dialog antar pihak yang bertikai di Suriah.
Iran, tutur dia bersama dengan utusan khusus PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi juga ingin membantu mengakhiri konflik yang telah berjalan tiga tahun itu melalui cara-cara politik.
Brahimi tiba di Teheran dengan delegasi dalam perjalanan kedua dia ke Iran, Sabtu (26/10). Kedatangan dia dalam rangka misi PBB ke Timur Tengah yang bertujuan meningkatkan dukungan untuk pertemuan Jenewa II.
Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil mengatakan konferensi perdamaian itu tetap dilaksanakan untuk mengakhiri konflik. Konferensi itu akan diselenggarakan pada akhir tahun ini.
Hanya saja menurut dia, belum ada penetapan tanggal dialog perdamaian ini. PBB, ujar dia, menjadwalkan pada pertengahan November. Akan tetapi ia yakin jika tidak November, maka bulan berikutnya yaitu pada Desember.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil Elaraby, Ahad pekan kemarin di Kairo menyatakan Konferensi Jenewa II dijadwalkan 23 November. Namun, ia menambahka, belum tentu akan diselenggarakan pada tanggal itu.
"Ada banyak pengaturan dan kesulitan yang harus diatasi untuk membuat konferensi ini," tuturnya.
Sementara Brahimi, pekan lalu berencana menemui petinggi Rusia dan AS. Selain itu ia juga berusaha menyelesaikan rincian dengan perwakilan lain dari Dewan Keamanan PBB.
Ia juga menekankan pertemuan tak bisa diselenggarakan tanpa perwakilan dari Oposisi. Sedangkan hingga kini Oposisi masih terpecah antara yang setuju hadir maupun tidak.
Pada 7 Mei lalu, Amerika Serikat dengan Rusia mengumumkan akan mencoba mempertemukan pihak yang bertikai. Sehingga kedua kelompok tersebut bisa duduk bersama pada Konferensi Jenewa II.
Hal ini untuk melaksanakan rencana perdamaian seperti yang telah dibuat pada 2012, atau disebut Jenewa I. Hasil dari pertemuan itu menyebutkan Presiden Suriah Bashar al Assad harus meninggalkan kekuasaan agar segera dimulai pemilihan umum.
Menurut PBB, lebih dari 100 ribu tewas dalam konflik di Suriah. Perang ini berawal dari upaya keras pasukan pemerintah menindak pengunjuk rasa pada Maret 2011. Hingga kemudian unjuk rasa damai itu berubah perang saudara.
Reporter : Ichsan Emrald Alamsyah | |||
Redaktur : Djibril Muhammad |
Assad Gunakan Kartu Kurdi Melawan Turki
Minggu, 27 Oktober 2013, 21:28 WIB
vertigomagazine.co.uk
vertigomagazine.co.uk
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/10/27/mvc076-assad-gunakan-kartu-kurdi-melawan-turki
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --
Ibarat sebuah permainan catur, seorang
pengamat politik dari Turki mengatakan, kemenangan dan pergerakan
pasukan Kurdi yang sangat bebas di Suriah merupakan strategi Presiden
Bashar al-Assad untuk memecah belah pihak oposisi dan sekaligus mengirim
pesan kepada Turki.
"Assad ingin menjadikan koalisi oposisi sepecah mungkin," kata Serhat
Erkmen, seorang Profesor Hubungan Internasional di Universitas Ahli
Evran, Ahad, kepada Sunday's Zaman.
Assad juga telah mengirimkan pesan kepada kepada penduduk Kurdi di
Suriah melalui Omar Ose, pemimpin mereka di sana, bahwa dirinya bersedia
memberikan hak otonomi bagi mereka, dilaporkan Milliyet Daily, awal
minggu ini.
Dalam sebuah peryataan yang dibuat Ose ke sebuah situs Kurdi Rudaw
dan Avestakurd, dia mengatakan dia sudah berjumpa Assad dua kali. Dan
Assad juga senang Ose mengunjungi wilayah Kurdi di Irak.
Presiden Assad juga telah memerintahkan pasukannya agar tidak
bertempur melawan pejuang Kurdi. Menurut Ose, Assad juga bersedia
menerima Massoud Barzani, Presiden wilayah Kurditan Irak, sebagai
Presiden Kurdistan Selatan.
Langkah ini akan mengganggu hubungan dengan Turki yang mempunyai
penduduk warga Kurdi yang cukup besar dan proses perdamaian dalam negeri
belum selesai.
"Langkah akhir Assad melawan Turki adalah dengan menekan Turki dengan
memberikan akses wilayah ke Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Partai
Uni Demokratik Suriah (PYD), sempalan PKK, sebuah wilayah di utara
Suriah, dimana mereka bisa beroperasi dengan bebas," kata Mesut Hakkı
Caşın, Dosen Hubungan Internasional di Universitas Yeditepe.
Dia menambahkan, Assad juga telah memberikan persenjataan anti
pesawat kepada PKK setelah Turki mulai tidak memihak Assad. Casin
mengatakan, ini merupakan siasat Assad untuk memperlemah pihak Turki
melawan PKK.
Orang-orang Kurdi mempunyai anggota di koalisi oposisi. Namun, pihak
oposisi juga saling berperang satu sama lain. Belakangan dilaporkan,
pejuang Kurdi telah merebut pos perbatasan ke Irak dari tangan oposisi
lainnya.
Di pihak koalisi, kelompok Kurdi mendesak tidak akan ada perdamaian
di Suriah, bila oposisi tetap berpegangan, perdamaian pasca Assad hanya
satu Suriah dengan satu bangsa. Kurdi Suriah meminta hak mereka untuk
memerintah sendiri sebagaimana sudah eksis di Irak.
"Apapun perkembangan krisis Suriah, sudah sangat pasti orang Kurdi
tidak akan setuju dengan sesuatu yang mengurangi apa yang telah mereka
raih," kata Yaşar Yakış, politisi Turki menilai dalam sebuah artikelnya.
Redaktur : Julkifli Marbun |
Sumber : Todays Zaman |
Pimpinan Hizbullah:
Arab Saudi Blokir Perundingan Damai Suriah
ABC
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pimpinan gerakan kuat Syiah Lebanon
Hizbullah dan sekutu kunci Damaskus Hassan Nasrallah, Senin, menuduh
Arab Saudi memblokir solusi politik terhadap konflik di Suriah.
Nasrallah mengatakan kerajaan Teluk itu "marah karena situasi di
Suriah tidak bergerak sebagaimana yang diinginkannya", dalam pidato yang
disiarkan pada layar besar di pinggiran selatan Beirut, kawasan kubu
Hizbullah.
Riyadh telah menjadi pendukung kunci kelompok pemberontak yang
berjuang untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad
sejak Maret 2011.
"Hari ini, dialog politik dan pencarian solusi politik memperoleh
dukungan internasional, regional dan dalam negeri ... tapi ada negara di
wilayah itu yang marah (atas rencana konferensi perdamaian Jenewa II),
dan namanya adalah Arab Saudi," tuduh Nasrallah .
Hubungan antara Washington dan Riyadh telah tegang sejak Amerika
Serikat (AS) batal melakukan ancaman aksi militer terhadap Bashar atas
dugaan serangan senjata kimia pada bulan Agustus.
Hubungan antara kedua sekutu itu makin memburuk atas keterlibatan
Washington baru-baru ini dengan Iran, musuh bebuyutan Arab Saudi di
wilayah tersebut.
Nasrallah mengatakan bahwa kerajaan teluk kaya minyak itu telah
mengirimkan pejuang asing, senjata dan uang untuk mendukung pemberontak
Suriah melawan pemerintah di Damaskus guna menjatuhkan Bashar.
"Tapi itu tidak berhasil," kata Nasrallah, yang juga telah mengaku
mengirim pejuang Hizbullah untuk berperang bersama pasukan pemerintah di
Suriah saat mereka berusaha untuk menghancurkan pasukan pemberontak.
"Wilayah ini tidak dapat dikoyak oleh perang hanya karena sebuah
negara marah dan mencoba untuk menghalangi setiap dialog politik dan
memundurkan kembali Jenewa II," katanya. "Keteguhan mereka sia-sia,"
tambahnya .
Perundingan Jenewa yang dijadwalkan digelar bulan depan bertujuan
untuk membawa perwakilan pemberontak dan rezim ke meja perundingan dalam
upaya untuk mendorong negosiasi penyelesaian konflik Suriah, yang
menurut kelompok hak asasi telah merenggut lebih dari 115 ribu jiwa
sejak Maret 2011 .
Baru-baru ini sejumlah kelompok pemberontak kuat menyatakan menolak untuk menghadiri rencana konferensi perdamaian itu.
Redaktur : Citra Listya Rini |
Sumber : Antara |
22 Kelompok Oposisi Suriah Tolak Rencana Jenewa II
Senin, 28 Oktober 2013, 20:34 WIB
EPA/Lucie Parsaghian http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/10/28/mvdsd6-22-kelompok-oposisi-suriah-tolak-rencana-jenewa-ii
EPA/Lucie Parsaghian http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/10/28/mvdsd6-22-kelompok-oposisi-suriah-tolak-rencana-jenewa-ii
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Utusan Khusus Liga Arab untuk
Suriah,, Lakhdar Brahimi tiba di Damaskus, untuk bernegosiasi dengan
pemerintah Suriah. Brahimi sejak sepekan lalu berusaha membangun
dukungan bagi Konferensi Perdamaian Jenewa II.
Pertemuan yang disponsori Amerika Serikat dan Suriah itu akan mempertemukan pemerintah Suriah dan Oposisi. PBB menjadwalkan pertemuan itu akan berlangsung pada 23 November, setelah berkali-kali ditunda.
Brahimi bahkan telah bertemu dengan Iran, sebagai sekutu Suriah. Iran kemungkinan akan berpartisipasi dalam pertemuan itu. Selain Iran, ia telah mengunjungi Irak, Mesir, Kuwait, Oman dan Qatar. Ia juga bertemu dengan Raja Abdullah II dan Presiden Hassan Rouhani.
Sementara di Suriah ia berencana bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Walid al Muallem. Sayangnya, dikutip dari Al Jazirah, beberapa kelompok dalam oposisi menolak perundingan damai Jenewa II.
Sejumlah 22 kelompok oposisi, yang bertempur untuk menggulingkan Suriah mengeluarkan pernyataan bersama. Komandan Brigade Suqur al Sham, Ahmad Eissa al Sheikh, dalam sebuah video yang diunggah ke dunia maya membacakan pernyataan itu.
Atas nama 22 kelompok, ia mengumumkan konferensi takkan pernah menjadi pilihan dalam revolusi melawan Pemerintah Bashar al Assad.
Mereka yakin konferensi itu hanya sebuah konspirasi. ''Konspirasi untuk membuat revolusi kami keluar jalur dan menggugurkannya,'' tutur Ahmad, dikutip dari AFP, Ahad (28/10).
Ia bahkan memperingatkan siapa saja dari dalam kelompok yang menghadiri pembicaraan akan dipandang sebagai pengkhianat dan harus menghadapi pengadilan Oposisi.
Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 22 kelompok termasuk Suqur al Sham, Tauhid dan Ahfad al Rasul yang didukung Qatar. Selain itu juga Brigade Ahrar al Sham dan Brigade al Sahaba.
Pertemuan yang disponsori Amerika Serikat dan Suriah itu akan mempertemukan pemerintah Suriah dan Oposisi. PBB menjadwalkan pertemuan itu akan berlangsung pada 23 November, setelah berkali-kali ditunda.
Brahimi bahkan telah bertemu dengan Iran, sebagai sekutu Suriah. Iran kemungkinan akan berpartisipasi dalam pertemuan itu. Selain Iran, ia telah mengunjungi Irak, Mesir, Kuwait, Oman dan Qatar. Ia juga bertemu dengan Raja Abdullah II dan Presiden Hassan Rouhani.
Sementara di Suriah ia berencana bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Walid al Muallem. Sayangnya, dikutip dari Al Jazirah, beberapa kelompok dalam oposisi menolak perundingan damai Jenewa II.
Sejumlah 22 kelompok oposisi, yang bertempur untuk menggulingkan Suriah mengeluarkan pernyataan bersama. Komandan Brigade Suqur al Sham, Ahmad Eissa al Sheikh, dalam sebuah video yang diunggah ke dunia maya membacakan pernyataan itu.
Atas nama 22 kelompok, ia mengumumkan konferensi takkan pernah menjadi pilihan dalam revolusi melawan Pemerintah Bashar al Assad.
Mereka yakin konferensi itu hanya sebuah konspirasi. ''Konspirasi untuk membuat revolusi kami keluar jalur dan menggugurkannya,'' tutur Ahmad, dikutip dari AFP, Ahad (28/10).
Ia bahkan memperingatkan siapa saja dari dalam kelompok yang menghadiri pembicaraan akan dipandang sebagai pengkhianat dan harus menghadapi pengadilan Oposisi.
Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 22 kelompok termasuk Suqur al Sham, Tauhid dan Ahfad al Rasul yang didukung Qatar. Selain itu juga Brigade Ahrar al Sham dan Brigade al Sahaba.
Reporter : Ichsan Emrald Alamsyah |
Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari |
Pemberontak Rebut Pos Perbatasan Suriah-Irak
Minggu, 27 Oktober 2013, 13:03 WIB
Antara
Antara
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/10/27/mvbclm-pemberontak-rebut-pos-perbatasan-suriahirak
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok pemberontak Kurdi merebut
pos perbatasan Suriah di perbatasan dengan Irak Sabtu (26/10) pagi waktu
setempat setelah tiga hari bentrokan dengan kelompok terkait Alqaidah.
Kelompok tersebut telah mengambil alih perbatasan sejak Maret.
Kelompok bersenjata Kurdi, YPG, mengatakan kepada Reuters pertempuran telah berlangsung berhari-hari. Seorang pejabat senior keamanan di perbatasan Irak mengatakan ia bisa mendengar suara tembakan, mortir, dan bom.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pos Yarubiya dan sekitarnya di timur laut diambil dari Irak dan kelompok pemberontak Levant yang sebelumnya berhasil mengambilnya dari tentara. Etnis Kurdi di Suriah memiliki peran yang kompleks dalam hampir tiga tahun konflik yang dimulai ketika Presiden Bashar Al Assad menumpas pemberontakan pro-demokrasi.
Juru bicara YPG Kurdi Redur Xelil mengatakan daerah-daerah Kurdi diblokade oleh militan di satu sisi, pasukan Turki di sisi lain dan perbatasan ditutup oleh Kurdi Irak. Namun, dia mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang menggunakan perbatasan.
Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi mengatakan pembicaraan damai di Jenewa bulan depan harus dihadiri oleh Iran. Iran sangat mendukung Assad yang merupakan Alawit. Sedangkan Arab Saudi, negara Arab Teluk lainnya dan Amerika Serikat mendukung para gerilyawan. "Kami percaya partisipasi Iran dalam konferensi Jenewa sangat diperlukan," ujar Brahimi.
Perang Suriah telah menyebabkan dua juta orang mengungsi ke negara tetangga. Kondisi itu diperburuk dengan adanya perpecahan sektarian.
Sedikitnya 10 orang tewas dalam pertempuran jalanan antara militan Sunni dan Alawit di kota Tripoli pada Jumat dan Sabtu. Di Suriah, 40 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di luar sebuah masjid di Wadi Barada di provinsi Damaskus, Jumat. Kantor berita pemerintah SANA mengatakan banyak gerilyawan tewas dalam ledakan. Dua pintu masuk masjid runtuh ketika serangan bom saat shalat Jumat masih berlangsung.
Kelompok bersenjata Kurdi, YPG, mengatakan kepada Reuters pertempuran telah berlangsung berhari-hari. Seorang pejabat senior keamanan di perbatasan Irak mengatakan ia bisa mendengar suara tembakan, mortir, dan bom.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pos Yarubiya dan sekitarnya di timur laut diambil dari Irak dan kelompok pemberontak Levant yang sebelumnya berhasil mengambilnya dari tentara. Etnis Kurdi di Suriah memiliki peran yang kompleks dalam hampir tiga tahun konflik yang dimulai ketika Presiden Bashar Al Assad menumpas pemberontakan pro-demokrasi.
Juru bicara YPG Kurdi Redur Xelil mengatakan daerah-daerah Kurdi diblokade oleh militan di satu sisi, pasukan Turki di sisi lain dan perbatasan ditutup oleh Kurdi Irak. Namun, dia mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang menggunakan perbatasan.
Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi mengatakan pembicaraan damai di Jenewa bulan depan harus dihadiri oleh Iran. Iran sangat mendukung Assad yang merupakan Alawit. Sedangkan Arab Saudi, negara Arab Teluk lainnya dan Amerika Serikat mendukung para gerilyawan. "Kami percaya partisipasi Iran dalam konferensi Jenewa sangat diperlukan," ujar Brahimi.
Perang Suriah telah menyebabkan dua juta orang mengungsi ke negara tetangga. Kondisi itu diperburuk dengan adanya perpecahan sektarian.
Sedikitnya 10 orang tewas dalam pertempuran jalanan antara militan Sunni dan Alawit di kota Tripoli pada Jumat dan Sabtu. Di Suriah, 40 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di luar sebuah masjid di Wadi Barada di provinsi Damaskus, Jumat. Kantor berita pemerintah SANA mengatakan banyak gerilyawan tewas dalam ledakan. Dua pintu masuk masjid runtuh ketika serangan bom saat shalat Jumat masih berlangsung.
Reporter : Ani Nursalikah |
Redaktur : Fernan Rahadi |
PEMBERONTAKAN SYRIA YANG SEMAKIN HANCUR
(PENGLIMA JABRAT AL NUSRA TEWAS)
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/10/pemberontakan-syria-yang-semakin-hancur.html#more
REF:
Tentara Syria berhasil
menghancurkan kantong-kantong pertahanan pemberontak di berbagai wilayah
di Syria, menewaskan sejumlah besar pemberontak termasuk para
komandannya serta menyita sejumlah besar senjata dari tangan mereka.
Kabar ini menambah suram prospek pemberontakan Syria yang digerakkan
oleh kekuatan-kekuatan pro-zionis internasional setelah sebelumnya
dikabarkan kelompok pemberontak binaan Turki, "Brigade Badai Utara",
mengalami kehancuran total setelah bertempur melawan sesama pemberontak
dari kelompok Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) di kota Azaz di
perbatasan Turki. Selanjutnya milisi-milisi ISIS kini memburu para
milisi pemberontak dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Di sisi lain para
pemberontak juga tengah terlibat pertempuran sengit dengan milisi-milisi
Kurdi yang membuat pemerintah otonomi Kurdi di Irak mengancam akan
melakukan serangan terhadap pemberontak di Syria.
Di wilayah Latakia tentara Syria menyerang kedudukan-kedudukan pemberontak Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) dan Al Nusra Front (keduanya terkait dengan organisasi teroris bentukan zionis, Al Qaida), menghancurkan 6 kendaraan pengangkut senjata dan menghancuran markas mereka di desa al-Qantara. Dalam pertempuran di wilayah ini militer Syria berhasil menewaskan sejumlah panglima lapangan pemberontak seperti Abo Anas al-Horani, Ahmad Malek al-Nuaimi dan Imad-Eddin al-Golani. Yang terakhir ini adalah komandan kelompok Jabhat al-Nusra di wilayah Idleb dan Lattakia. Golani adalah kerabat dekat dari pemimpin tertinggi Al Qaida Ayman Zawahry.
Sumber-sumber militer Syria melaporkan kepada kantor berita Syria SANA keberhasilan mereka menghancurkan kantong-kantong pemberontak di desa-desa al-Kindassiyeh dan al-Sukariyeh di Latakia.
Di antara pemberontak teroris lainnya yang tewas dalam pertempuran di Aleppo adalah para mujahilin Al Qaida dari luar negeri, di antaranya adalah Abo Ahmad Shiko (Philipina), Abo Omar Kakao (Kazakhstan) dan Abo Abdullah al-Sheikh (Tashkent) dan mujahilin-mujahilin dari Dagestan, Iraq dll.
Di al-Rawda, satu unit militer membunuh seluruh anggota satu kelompok teroris, termasuk nama-nama seperti Ahmad al-Asmar, Jalal al-Mwash, Adel Shukri, Imad-Eddin al-Fasl dan Issam al-Zir. Sementara satu unit militer lainnya menghancurkan kantong pemberontak di Desa Toros dan membunuh 2 teroris spesialis bom yang berasal dari Palestina dan teroris-teroris lain bernama Mohamamd Shawish, Ahmad al-Rahi dan Majed Fathi.
Keberhasilan militer Syria juga terjadi di berbagai wilayah di Provinsi Damaskus. Di Yabroud berhasil membunuh sejumlah besar teroris dan menyita sejumlah besar senjata mereka di antaranya mortar dan amunisi. Militer juga menghancurkan markas-markas pemberontak di utara Rankos, al-Nabk, Adra dan Deir Atiyyeh.
Sementara itu di Provinsi Daraa militer Syria selain berhasil membunuh sejumlah pemberontak, juga berhasil menyita sejumlah besar senjata yang di antaranya adalah buatan Israel berupa rudal-rudal, senjata mesin, senapan dan perlengkapan komunikasi. Di antara teroris yang terbunuh adalah Muhannad Jassem al-Aqiri dan Khaldoun al-Aqiri. Militer juga berhasil menghancurkan upaya penyusupan oleh pemberontak ke wilayah al-Khazzan di kota al-Herak dan membunuh sejumlah besar pemberontak.
Di antara tokoh pemberontak yang tewas dalam pertempuran di Daraa adalah Abbas Mahmoud al-Rashdan yang merupakan komandan satuan "Batalyon al-Mujahideen", Adham Hassan Qassem, Wassin Mohammad al-Rahhal, Omar Mohammad Ali al-Wadi, Farhan Mohammad al-Eid dan Ail Hikmat al-Faawouri. Sumber-sumber militer Syria juga menyebutkan keberhasilan operasi militer di Atman, al-Mleha al-Sharqiyeh dan Taffas, termasuk teroris Hamza Hwiedi, Hamza Ramadan al-Abdullah dan Molhsm al-Shahadat.
SANA juga melaporkan keberhasilan militer memburu para teroris di kota Sadad, Provinsi Homs. Markas-markas pemberontak di desa-desa Mahin, al-Hafer, Jalan Starko, al-Khanqin di Rastan, Burj Kaae di al-Hola dan Kisin dimana militer menghancurkan kapal-kapal boat bermuatan senjata milik pemberontak yang tengah menyeberangi Danau Kisin.
Di Hama militer bersama milisi pendukung pemerintah menyita truk bermuatan roket dan senjata lain milik pemberontak dan menangkap sejumlah pemberontak di al-Arshouneh, Salamiyeh.
Di wilayah Latakia tentara Syria menyerang kedudukan-kedudukan pemberontak Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) dan Al Nusra Front (keduanya terkait dengan organisasi teroris bentukan zionis, Al Qaida), menghancurkan 6 kendaraan pengangkut senjata dan menghancuran markas mereka di desa al-Qantara. Dalam pertempuran di wilayah ini militer Syria berhasil menewaskan sejumlah panglima lapangan pemberontak seperti Abo Anas al-Horani, Ahmad Malek al-Nuaimi dan Imad-Eddin al-Golani. Yang terakhir ini adalah komandan kelompok Jabhat al-Nusra di wilayah Idleb dan Lattakia. Golani adalah kerabat dekat dari pemimpin tertinggi Al Qaida Ayman Zawahry.
Sumber-sumber militer Syria melaporkan kepada kantor berita Syria SANA keberhasilan mereka menghancurkan kantong-kantong pemberontak di desa-desa al-Kindassiyeh dan al-Sukariyeh di Latakia.
Di antara pemberontak teroris lainnya yang tewas dalam pertempuran di Aleppo adalah para mujahilin Al Qaida dari luar negeri, di antaranya adalah Abo Ahmad Shiko (Philipina), Abo Omar Kakao (Kazakhstan) dan Abo Abdullah al-Sheikh (Tashkent) dan mujahilin-mujahilin dari Dagestan, Iraq dll.
Di al-Rawda, satu unit militer membunuh seluruh anggota satu kelompok teroris, termasuk nama-nama seperti Ahmad al-Asmar, Jalal al-Mwash, Adel Shukri, Imad-Eddin al-Fasl dan Issam al-Zir. Sementara satu unit militer lainnya menghancurkan kantong pemberontak di Desa Toros dan membunuh 2 teroris spesialis bom yang berasal dari Palestina dan teroris-teroris lain bernama Mohamamd Shawish, Ahmad al-Rahi dan Majed Fathi.
Keberhasilan militer Syria juga terjadi di berbagai wilayah di Provinsi Damaskus. Di Yabroud berhasil membunuh sejumlah besar teroris dan menyita sejumlah besar senjata mereka di antaranya mortar dan amunisi. Militer juga menghancurkan markas-markas pemberontak di utara Rankos, al-Nabk, Adra dan Deir Atiyyeh.
Sementara itu di Provinsi Daraa militer Syria selain berhasil membunuh sejumlah pemberontak, juga berhasil menyita sejumlah besar senjata yang di antaranya adalah buatan Israel berupa rudal-rudal, senjata mesin, senapan dan perlengkapan komunikasi. Di antara teroris yang terbunuh adalah Muhannad Jassem al-Aqiri dan Khaldoun al-Aqiri. Militer juga berhasil menghancurkan upaya penyusupan oleh pemberontak ke wilayah al-Khazzan di kota al-Herak dan membunuh sejumlah besar pemberontak.
Di antara tokoh pemberontak yang tewas dalam pertempuran di Daraa adalah Abbas Mahmoud al-Rashdan yang merupakan komandan satuan "Batalyon al-Mujahideen", Adham Hassan Qassem, Wassin Mohammad al-Rahhal, Omar Mohammad Ali al-Wadi, Farhan Mohammad al-Eid dan Ail Hikmat al-Faawouri. Sumber-sumber militer Syria juga menyebutkan keberhasilan operasi militer di Atman, al-Mleha al-Sharqiyeh dan Taffas, termasuk teroris Hamza Hwiedi, Hamza Ramadan al-Abdullah dan Molhsm al-Shahadat.
SANA juga melaporkan keberhasilan militer memburu para teroris di kota Sadad, Provinsi Homs. Markas-markas pemberontak di desa-desa Mahin, al-Hafer, Jalan Starko, al-Khanqin di Rastan, Burj Kaae di al-Hola dan Kisin dimana militer menghancurkan kapal-kapal boat bermuatan senjata milik pemberontak yang tengah menyeberangi Danau Kisin.
Di Hama militer bersama milisi pendukung pemerintah menyita truk bermuatan roket dan senjata lain milik pemberontak dan menangkap sejumlah pemberontak di al-Arshouneh, Salamiyeh.
"Takfir terrorists from ISIS and Jabhat al-Nusra killed in battle by Syrian Arab Army, heavy weapons seized"; SANA; 26 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar