Membongkar 10 Strategi 'Sihir Muslihat' ala Jokowi
JAKARTA (voa-islam) Sahabat
Voa-Islam yang baik hati dan shalih, menjulangnya popularitas Jokowi
tidak hadir tiba-tiba datang dari langit, melainkan hasil 'sihir'
penggelembungan survei dan propaganda melalui media bayaran, Key Opinion Leader (KOL) dan relawan 'Jokowi Ahok Social Media Volunteer' (JASMEV).
http://www.voa-islam.com/counter/intelligent/2013/10/04/27062/membongkar-10-strategi-sihir-muslihat-ala-jokowi/#comment-1069981478
Penggunaan kata Sihir di sini bukan
tidak disengaja. Sekedar analogi, sihir telah menipu rakyat Mesir di
jaman Fir'aun sehingga mereka menganggap yang berasal dari Jajaran
Fir'aun adalah hebat. Dan hanya mereka yang sadar akan bahayanya lah
yang tidak tertipu Sihir tersebut - diwakili sosok Nabi Musa Alaihi
Salam.
Mau tau apa saja modusnya? Berikut kami hadirkan bagi Sahabat Shalih VOA-Islam.com :
1. Lembaga Survei dan Media Utama (Bayaran) sebagai TimSes.
#ModusGelembungSurvei terhadap suatu lembaga/personal dan dampaknya terhadap masyarakat/publik awam.
#SihirPropagandaLewatMediaBayaran.
Apa saja info yang dimaksud? Semoga berguna & makin membuka
wawasan kita semua untuk tidak terpengaruh sihir propaganda lembaga
survei lewat media utama. Mengenai mengapa banyak publik yang tidak
sadar
#ModusGelembungSurvei :
Subiakto, seorang praktisi
senior pada agensi iklan yang banyak menangani kampanye politik
presiden, gubernur menyatakan, membangun popularitas bawah sadar
dengan modus dengan memperbanyak pemberitaan di media cetak, membangun
conversation mention (@accounttwitter) di media sosial dan komentar
tentang kebaikan Jokowi. Sehingga apabila di googling (mencari kata
kunci di google) kata 'Jokowi' akan banyak sentimen yang positif.
Di
media cetak, dalam sehari kita bisa menemukan minimal 12 berita tentang
kebaikan dan keseharian Jokowi, apalagi jika kita cari di sosial media,
maka akan ada ribuan kata kunci jokowi, bahkan detik.com dan kompas.com
akan mempropagandakannya setiap hari.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi capres lain yang tidak menggunakan strategibranding politik ala Jokowi, sehingga tidak heran hasil survei akan timpang dan membuat Jokowi unggul.
2. Sihir Propaganda lewat media utama; yang sedikit membahas mengenai kemacetan dan tanggung jawab pengelola negara/daerah menyediakan Angkutan Umum yang memadai.
Kita pun ketahui bersama bahwa Ada
konglomerat lain yang mendukung seperti Hashim Djojohadikusumo (adik
Prabowo Subianto), Djan Faridz dan James Riadi (Group Lippo). Belakangan baru diketahui Proyek Monorel di menangkan pengusaha hitam Edward Suryadjaya, baca : Arogansi Jokowi & Hary Tanoe Suap Ulama Islam demi kepentingan Kroni) -
Berawal dengan menghadirkan di network bisnis James Riady, tim sukses,
pemilik Lippo Group dan Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci,
Tangerang
- Lalu diberitakan di media bayaran, media cetak & online (baca disini)
3. Sihir Propaganda lewat Key Opinion Leader (KOL)
Buzzer dari Jasmev akan menggelembungkan isu Jokowi dan James Riady sebagai Key Opinion Leader
#ModusGelembungNabiJokowow
@Anyer_Fury: 1. Dulu thn2008 dunia pendidikan kita sempat geger, Can. Gara2 ada sebuah "media internasional" membuat survey...
4. Modus Survey Media tentang Perguruan Tinggi Terbaik se-Indonesia#SurveiBayaran
@Anyer_Fury: 2. ..survey tsb ttg perguruan tinggi terbaik se-RI. Hslnya; UPH tempati urutan ke-2 di bwh UI! Heboh!
#ModusGelembung #Sihir
@Anyer_Fury: 3.Survey tsb trnyata dibuat Globe Asia, media yang masuk Lippo Group, milik John Riady anak James
@Anyer_Fury: 4. Survey abal2 tsb tentu sja tempatkan UPH di urutan tinggi. Survey itu lbh tekankan pd fasilitas kampus#SurveiPesananTapiDinggapMurniBukanBayaran
@Anyer_Fury:
5. .. bukan hsl riset, penerbitan pd jurnal dunia, dll. Pd segi
fasilitas, UPH memang lbh baik dari swasta kampus lain
#DibesarkanGelembung
@Anyer_Fury: 6. Pdhl, jml pengajar UPH saja terhitung biasa; 111 dosen Master, 42 Doktor & kira2 20-an Sarjana. Biasa banget
#TerlaluTelanjangModusnya
@Anyer_Fury: 7. John Riady sendiri dosen di UPH, jd klop deh.! Dia jg memimpin grup Berita Satu
@Anyer_Fury: 8. Saat itu, reaksi masy msh normal. James sempat jadi pesakitan di media. Maklum, saat itu JR blm punya "boneka lucu".#Sihir #Propaganda
@Anyer_Fury: 9. Survey itu bukti bahwa rekayasa pencitraan via media bukan hal baru/sulit bagi JamesRiady
@Anyer_Fury: 10. Jadi, jika kini ada tokoh yg dicitrakan sbg "dewa" lwt media, ya wajar. SEjarah gak prnh bohong :) Spt rakyat Mesir tertipu sihir jmn Fir’aun.
@Anyer_Fury:
11. Bedanya, dulu Globe Asia lakukan utk menarik mhsa/i agar "silau"
& msk ke UPH, skrg agar rakyat yg "silau" dpt bikin silau zombie.
5. Modus Kontes Semu ' Walikota Terbaik Dunia'
#ModusKontesSemu_WalKotDunia
@Anyer_Fury: 12. Begitu juga dg pemberitaan kehebatan gub DKI di New York Times, tdk perlu membuat rakyat yg normal "silau"
6. Modus Tipu-tipu Blow Up Blusukan
#Sihir #Propaganda #MindControl
Menggunakan KOL yang terkenal dengan
ribuan relawan untuk ngeTwit setiap hari, baik yang tergabung dalam
Jasmev maupun pendukung lainnya. Dan semua itu media berbayar, dalam
setahun digelontorkan hingga ratusan milyar rupiah.
Pak Bi, demikian Subiakto
akrab dipanggil, menilai blusukan adalah model penciptaan merek bagi
seorang Jokowi. Sesungguhnya ia mendatangi waduk Pluit lalu diliput oleh
puluhan wartawan yang setiap hari dan siap sedia menunggu di depan
rumah dinasnya demi berita-berita blusukan Jokowi.
"Bahkan seorang anak dari tim beliau yang menjadi jurnalis Berita Satu di perintahkan atasannya untuk nongkrong di depan rumah dinas Jokowi setiap hari" seloroh Pak Bi
Namun ada fakta yang
belum terungkap di sana, mengalihkan warga waduk Pluit dan Ria Rio
adalah demi keuntungan kroni bisnisnya. Pendukung bisnis di media dan
properti ada James Riady dan Djan Faridz, di sektor otomotif dan
transportasi ada Edward Suryadjaya, Hashim dan Prabowo juga di beritakan
di jejaring sosial sebagai pemodal lain bagi Jokowi.
Kelemahan Jokowi ini tidak
mengerti hukum dan mudah dimanfaatkan para kroni. Ia selalu bikin
gebrakan yang cenderung melawan hukum dan tidak memperdulikan teriakan
rakyatnya. Ia bangun monorel dan relokasi PRJ ke Monas untuk memenangkan
bisnis kroninya Edward Suryadjaya, Jokowi gusur waduk Ria Rio dan Pluit
ke rumah susun yang berbau kepentingan bisnis kroni dan sempat ramai
mencoreng Ahok Center. Pedagang liar Tanah Abang di relokasi ke BLOK G
disinyalir untuk kroni di bisnis properti, Lenteng Agung di berikan
kepada Lurah Susan yang dituding banyak pihak sebagai arogan dan ada
unsur 'test case' bagi projek yang lebih besar lagi.
Ia juga asal-asalan membuat kebijakan Kartu Jakarta Sehar (KJS) sehingga membunuh warga Jakarta, Jokowi juga patut diduga melakukan korupsi jabatan dengan membiarkan Ahok Center tanpa pengawasan mengelola barang-barang CSR, dan Jokowi membuat APBD secara asal-asalan karena mengaku pusing baca angka-angka.
Sejatinya, setiap kebijakan Jokowi berada dalam bisikan para kroni
7. Modus Relawan Berani Mati Pembela 'Nabi' Jokowi & Sertifikasi Profesi Relawan ala JASMEV
Bahkan,
admin twiter itu menantang para pendukung Joko Widodo (Jokowi) dan
JASMEV (Jokowo Ahok Social Media Volunteer) yang namanya kian melejit
seiring “pertikaiannya” terkait Kartu Jakarta Sehat
dengan pihak DPRD
DKI.
Lantas mengapa Jokowi begitu populer
di Jakarta? Jawabannya adalah karena Ahok Center dan media massa terus
menjual Jokowi secara tidak proporsional dengan pola sebagai berikut:
1. Membesar-besarkan kebijakan Jokowi setinggi langit walaupun hanya kebijakan kecil, sederhana dan tidak bernilai apapun; dan
2. Mengecilkan dan sebisa mungkin
menyembunyikan kesalahan-kesalahan fatal dari Jokowi yang biasanya
menggiring pejabat biasa ke pengadilan tindak pidana korupsi.
Setelah itu media massa maupun
sukarelawan yang bekerja di Ahok Center terus menerus menciptakan
berbagai wacana melalui media massa dan media sosial sehingga
menciptakan kesan rakyat Indonesia ingin dipimpin Jokowi, padahal dari
berbagai pilkada beberapa bulan terakhir terbukti Jokowi hanya populer
di Jawa Tengah, khususnya Solo, dan bahkan di Jakarta dia hanya didukung
53% rakyat Jakarta sebagaimana terlihat pada saat pilkada tahun lalu
yang kemenangannya beda tipis dari angka yang diperoleh Foke, itupun
karena Foke melakukan kesalahan fatal mendukung kampanye rasis Rhoma
Irama, sehingga banyak yang meninggalkan Foke.
8. Numpang Tenar di acara musik Metallica dan KPop
Jokowi
dan tim suksesnya sudah mempersiapkan branding dan activation apa saja
yang perlu dilakukannya, terutama yang berkaitan dengan memperbesar
popularitasnya di sosial media yang banyak di huni remaja dan tentunya
faktor penentu kemenangan pemilu kepala daerah maupun presiden, yaitu
faktor swing voter remaja yang diperkirakan sebesar 28% dan mereka yang
akang mengikuti pemilu untuk pertama kalinya, atau first voter. Dengan
data tersebut tak heran Jokowi akan mendompleng aktivitas musik yang
banyak digemari remaja, kebetulan di Indonesia sejak 2 tahun lalu sedang
demam KPOP dengan mega bintang dari SM TOWN Korea.
Tapi
ia juga tak melupakan arisan akar rumput yang menyukai musik rock dan
diwakili dengan generasi Metallica. Tentu upaya ini memudahkan Jokowi
dalam melakukan silent campaign. Mendatangkan artis luar untuk
mendongkrar pamornya.
9. Branding Palsu mobil ESEMKA
Seperti Obama asli, kinerja tiruannya
yaitu Jokowi sebagai gubernur Jakarta juga sangat luar biasa buruk, dan
tentu saja seluruh janji kampanye Jokowi sudah tidak perlu diharapkan
akan dilaksanakan sebab janji-janji itu sudah dibuang Jokowi ke waduk
Pluit.
Sebagaimana Obama, Jokowi juga
terpilih sebagai gubernur karena warga Jakarta ingin merasakan perubahan
dan secara irasional memilih Jokowi tanpa meneliti latar belakang yang
bersangkutan. Padahal bila kita membuka mata sedikit, maka pada kasus
Esemka akan terlihat Jokowi mendompleng H. Sukiyat yang membangun mobil
esemka di bengkelnya, Kiat Motor.
10. Siapa 'Investor' Jokowi ?
Ada
konglomerat Edward Suryadjaya, Hashim Djojohadikusumu (adik Prabowo
Subianto), Djan Faridz, James Riadi (Group Lippo) dan masih banyak lagi
yang belum terungkap.
Hashim Djojohadikusumo kini menjadi ketua pengembangan Kebun Binatang Ragunan. Pemerintah DKI Jakarta menunjuk pengusaha Hashim Djojohadikusumo sebagai Kepala Pengawas Taman Margasatwa Ragunan.
Yuk Open mind, hati-hati sama tipu muslihat penyihir modern ini :) (ikhlas/voa-islam)
Sebelum Psywar, baca dulu :
(1) Arogansi Jokowi & Hary Tanoe Suap Ulama Islam demi kepentingan Kroni (2) Sandiwara Pilpres 2014 : Antara Jokowi, Mega & Mr.X ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar