Minggu, 06 Oktober 2013

KRIMINAL ORANG2 PINTAR-DAN BERKUASA...BISA MEMAINKAN TEKNOLOGI-POLITIK-HUKUM DAN PERANG...DEMI KEMASYHURAN DAN TENTUNYA MEMANIPULASI UANG...YANG KONON SELALU ADA REZIM BIZNIS JAHAT...YANG MEMANG SANGAT SERAKAH...DAN TAK PERNAH TERSENTUH HUKUM...???>>> BENARKAH AS -ISRAEL DAN KERAJAAN EROPA ADALAH SALAH SATU CONTOH YANG DIJADIKAN PUSAT2...KONSPIRASI..DAN KEJAHATAN DUNIA...YANG MENGORBANKAN HAK2 KEMANUSAIAAN BANGSA2 LAIN DIDUNIA...??>> .....Pekan ini dunia dikejutkan dengan kabar tentang negara adikuasa yakni Amerika Serikat yang melakukan shutdown pada pukul 00.01 selasa waktu setempat, yakni penutupan terhadap beberapa kantor pemerintahan yang berfungsi sebagai pelayanan publik. Imbasnya tidak hanya terganggunya pelayanan kepada masyarakat publik, namun juga berdampak terjadi nya PHK secara massal, bahkan dilaporkan 800 ribu lebih para pegawai negeri sipil atau PNS di PHK....>>> Hal ini terjadi bermula ketika Pengajuan anggaran pendapatan dan belanja negara 2013-2014 (APBN) tidak disetujui Parlemen. Tanpa persetujuan ini, berarti kontrak pembayaran dengan pekerja yang digaji pemerintah dengan sistem jam-jaman, dianggap tidak legal. Penolakan atas rancangan anggaran, terutama yang dijadikan alasan oleh Partai Republik, terkait rencana kebijakan yang dikenal dengan Obamacare. Yakni, jaminan fasilitas kesehatan bagi warga Amerika. Ketua Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan bahwa mereka menolak bernegosiasi selama Obamacare masih dijadikan alat ancaman. “Kami tidak akan bernegosiasi dengan pistol di kepala kami,” kata Reid....>>> Baik Republik dan Demokrat saling menyalahkan atas drama shutdown yang pertama dalam 17 tahun ini. Hal ini akan berdampak pada pemilihan anggota kongres tahun depan, saat kedua kubu berlomba-lomba merebut suara. Namun, berdasarkan survei yang digagas Reuters/Ipsos, sepertiga dari warga Amerika menyalahkan Republikan dalam hal ini, 14 persen menyalahkan Obama dan hanya 5 persen menyalahkan Demokrat. (viva.co.id) Mengutip pemberitaan di CNN kita bisa melihat mana instansi pemerintahan yang masih buka dan mana yang sudah tutup...>>> ...Kali pertama saya mendapatkan istilah ini saat duduk di bangku SMP, saat itu dijelaskan sejarah tentang negara Turki, dimana Turki disebut atau digelari dengan sebutan “sick man of Eropa” ((Lelaki yang Sakit dari Eropa) yakni sebuah istilah yang menggambarkan situasi memburuknya Kekhilafahan Usmani yang diutarakan oleh Nicholas I dari Rusia pada tahun 1853. Dimana saat itu kekhilafahan Turki Utsmani memiliki utang sebesar 132 juta poundsterling emas kepada beberapa negara asing yang mencaplok beberapa wilayah kekhilafahan turki utsmani sehingga wilayah yang tadinya sampai ke palestina, kemudian menyusut hingga hanya berkuasa di wilayah Turki saja. Nicholas I dari Rusia menggambarkan Khilafah Usmani sebagai “orang yang sakit (the sick man) – yang sakit parah, seorang dengan penyakit parah yang sulit disembuhkan, atau orang yang sangat sakit…….sakit parah.” Hingga akhirnya pada tanggal 03 maret 1924 kekhilafan Islam Tukri Utsmani dibubarkan. Bagaimana dengan negara Amerika? Kalau kita mengikuti perkembangan negara Paman Sam ini, tentu kita sudah melihat adanya tanda-tanda ke arah sana. Hutang nasional Negara ini mencapai 10 triliyun US dollar, hutang konsumen akibat nafsu besar import mencapai 11,4 trilyun US dollar , hutang perusahaan Amerika 18,4 trilyun US dollar hampir 75% dari ekonomi dunia. Paman Sam juga menghadapi defisit perdagangan yang terus membengkak....>>> ...Negara Bagian AS yang Bangkrut. Berikut daftar 5 negara bagian AS yang dilansir oleh liputan6.com pada 01/08/2013, sebagai negara bagian yang mengalami kebangkrutan di beberapa kota di dalamnya. 1. Detroit, Michigan Jumlah utang : US$ 18 miliar Pengajuan status kepailitan : 18 Juli 2013 Penyebab kebangkrutan : Defisit anggaran sejak 2008, penurunan jumlah penduduk, tingginya biaya kesehatan, lonjakan utang dana pensiun, rusaknya sebagian infrastruktur kota, dan terlalu banyak pinjaman. 2. Jefferson County, Alabama Jumlah utang : US$ 4 miliar Pengajuan status kepailitan : 10 November 2011 Penyebab kebangkrutan : Masalah sistem pembuangan limbah kota Orange County, California Jumlah utang : US$ 2 miliar Pengajuan status kepailitan : 6 Desember 1994 Penyebab kebangkrutan : Penerapan strategi investasi berisiko 4. Stockton, California Jumlah utang : US$ 1 miliar Pengajuan status kepailitan : 27 Juni 2012 Penyebab kebangkrutan : Krisis kredit perumahan berkepanjangan 5. San Bernardino County, California (2012) Jumlah utang : US$ 500 juta Pengajuan status kepailitan : 3 Agustus 2012 Penyebab kebangkrutan : Tingginya defisit anggaran, angka pengangguran yang tinggi dan masalah tunggakan kredit perumahan. ...>>> ...Lebih dari setahun yang lalu, IndoCrop Circles pernah menampilkan isyu mengenai kata Illuminati yang dibalik, menjadi itanimulli. Dan bukti itu muncul ketika kita mencoba untuk mengunjungi website itanimulli.com, yang ternyata di beli dan di-redirect oleh NSA atau Badan Keamanan Nasional AS ke website resminya yang jelas terpampang disana. Banyak makhluk polos akhirnya mengerutkan kening. Apa hubungannya antara illuminati dan NSA? Sangat naif dan ironis jika tak mengetahuinya!...>>> ..Penduduk AS bagai ‘sandera’ di negeri sendiri Meskipun menjunjung tinggi yang namanya demokrasi dan kebebasan, nampaknya warga Amerika Serikat justru tak bisa bebas di negerinya sendiri. Hal ini terlihat dari diberlakukannya undang-undang NSA yang mampu melihat apapun isi dari aktivitas elektronik warga sipil. Seperti yang dilansir oleh Mashable (6/6/13), lewat program yang dinamakan PRISM ini, memang NSA berhak untuk meminta data apapun dari penyedia layanan elektronik termasuk seluler dan internet....>>> ...Oleh karenanya, mulai dari Facebook, Google, Microsoft, Yahoo, PalTalk, AOL, Skype, YouTube dan Apple pun harus menuruti hal ini tanpa terkecuali...>> .... Tidak ada perusahaan yang se-kontroversial Monsanto. Meski diketahui sebagai perusahaan paling berbahaya karena limbah dan racun dalam kandungan produk-produknya, inilah produsen makanan terbesar di dunia. Produknya meliputi juga merek-merek paling terkenal seperti Coca Cola. Dan berikut adalah sejarah singkat nan hitam dari perusahan ini. Monsanto didirikan di St. Louis, Missouri, tahun 1901 oleh John Francis Queeny, seorang yahudi berusia 30 tahun pekerja industri farmasi. John Francis Queeny menamakan perusahaannya Monsanto Chemical Works, diambil dari nama istrinya yang berdarah latin, Olga Mendez Monsanto. Ayah mertua Queeny adalah Emmanuel Mendes de Monsanto, pemodal industri gula di daerah Vieques, Puerto Rico, yang tinggal di St. Thomas. ..>>> Tahun 1939 bisnis plastik Monsanto telah memproduksi phenol-formaldehyde thermosetting resin, cellulose dan plastik vinyl. 1939-1945 Monsanto terlibat dalam penelitian uranium untuk proyek pembuatan bom nuklir Manhattan Project di Dayton, Ohio. Dr. Charles Thomas, salah seorang ekskutif Monsanto kala itu hadir dalam ujicoba pertama ledakan bom atom. Tahun 1940-an Monsanto mulai menfokuskan diri pada produksi plastik dan bahan-bahan sintetik seperti polystyrene yang hingga kini masih banyak digunakan sebagai plastik pembungkus, namun oleh EPA dikategorikan sebagai salah satu bahan yang paling berbahaya bagi lingkungan....>>>

Amerika Shutdown, Apakah Akan Menjadi “The New Sick Man of West”?

Redaksi – Jumat, 4 Oktober 2013 08:50 WIB
http://www.eramuslim.com/berita/analisa/amerika-shutdown-apakah-akan-menjadi-the-new-sick-man-of-west.htm#.UlDcvVIxVkh
obama-pusing 


Pekan ini dunia dikejutkan dengan kabar tentang negara adikuasa yakni  Amerika Serikat yang melakukan shutdown pada pukul 00.01 selasa waktu setempat, yakni penutupan terhadap beberapa kantor pemerintahan yang berfungsi sebagai pelayanan publik. Imbasnya tidak hanya terganggunya pelayanan kepada masyarakat publik, namun juga berdampak terjadi nya PHK secara massal, bahkan dilaporkan  800 ribu lebih para pegawai negeri sipil atau PNS di PHK.

Hal ini terjadi bermula ketika Pengajuan anggaran pendapatan dan belanja negara 2013-2014  (APBN) tidak disetujui Parlemen. Tanpa persetujuan ini, berarti kontrak pembayaran dengan pekerja yang digaji pemerintah dengan sistem jam-jaman, dianggap tidak legal.

Penolakan atas rancangan anggaran, terutama yang dijadikan alasan oleh Partai Republik, terkait rencana kebijakan yang dikenal dengan Obamacare. Yakni, jaminan fasilitas kesehatan bagi warga Amerika. Ketua Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan bahwa mereka menolak bernegosiasi selama Obamacare masih dijadikan alat ancaman. “Kami tidak akan bernegosiasi dengan pistol di kepala kami,” kata Reid.

Saat ini, Partai Republik menjadi penguasa di Parlemen. Tanpa persetujuan Parlemen, konstitusi Amerika tidak membenarkan Presiden Barrack Obama memutuskan sepihak. Akibatnya kemudian menyebabkan terjadinya shutdown pada beberapa instansi pemerintahan.

Baik Republik dan Demokrat saling menyalahkan atas drama shutdown yang pertama dalam 17 tahun ini. Hal ini akan berdampak pada pemilihan anggota kongres tahun depan, saat kedua kubu berlomba-lomba merebut suara. Namun, berdasarkan survei yang digagas Reuters/Ipsos, sepertiga dari warga Amerika menyalahkan Republikan dalam hal ini, 14 persen menyalahkan Obama dan hanya 5 persen menyalahkan Demokrat. (viva.co.id)
Mengutip pemberitaan di CNN kita bisa melihat mana instansi pemerintahan yang masih buka dan mana yang sudah tutup.

Status Agency Total employees Expected to work Furloughed
Closed/Not able to function Ability One 30 0 30
Open/Functions continue Active duty military (Department of Defense) 1,400,000 1,400,000

Partially Closed/Shutdown Advisory Council on Historic Preservation 39 5 34
Partially Closed/Shutdown Alcohol and Tobacco Tax and Trade Bureau (Department of Treasury) 483 35 448
Closed/Not able to function American Battle Monuments Commission



Open/Functions continue Appalachian Regional Commission



Open/Functions continue Armed Forces Retirement Home 285 249 36
Open/Mostly open Broadcasting Board of Governors 1,600 989 611
Open/Functions continue Bureau of Public Debt 771 771 0
Closed/Not able to function Chemical Safety and Hazard Investigation Board 40 3 37
Partially Closed/Shutdown Civilian military workers (Department of Defense) 800,000 400,000 400,000
Partially Closed/Shutdown Commodity Futures Trading Commission 680 37 643
Partially Closed/Shutdown Consumer Product Safety Commission 540 22 518
Partially Closed/Shutdown Corporation for National and Community Service 610 72 538
Open/Functions continue Court Services and Offender Supervision Agency 1,231 1,016 215
Open/Functions continue Defense Nuclear Facilities Safety Board 111 111 0
Open/Mostly open Delta Regional Authority
6

Open/Mostly open Denali Commission 14 14 0
Partially Closed/Shutdown Department of Commerce 46,420 6,186 40,234
Partially Closed/Shutdown Department of Education 4,195 212 3,983
Partially Closed/Shutdown Department of Energy 13,814 4,230 9,584
Open/Functions continue Department of Health and Human Services 78,198 37,686 40,512
Partially Closed/Shutdown Department of Homeland Security 231,117 199,822 31,295
Partially Closed/Shutdown Department of Interior 72,562 13,797 58,765
Partially Closed/Shutdown Department of Justice 114,486 96,744 17,742
Partially Closed/Shutdown Department of Labor 16,304 2,954 13,350
Open/Mostly open Department of State



Partially Closed/Shutdown Department of Transportation 55,468 36,987 18,481
Open/Mostly open Department of Veterans Affairs 332,025 317,801 14,224
Closed/Not able to function Election Assistance Commission 26 0 26
Partially Closed/Shutdown Environmental Protection Agency 16,205 1,069 15,136
Closed/Not able to function Equal Employment Opportunity Commission 2,164 107 2,057
Partially Closed/Shutdown Executive Office of the President 1,701 436 1,265
Closed/Not able to function Export-Import Bank of the United States 409 17 392
Open/Functions continue Farm Credit Administration



Open/Functions continue Farm Credit System Insurance Corporation



Closed/Not able to function FDIC Office of Inspector General 121 8 113
Closed/Not able to function Federal Communications Commission 1,754 38 1,716
Closed/Not able to function Federal Election Commission 346 6 340
Partially Closed/Shutdown Federal Energy Regulatory Commission 1,460 67 1,393
Closed/Not able to function Federal Labor Relations Authority 130 4 126
Closed/Not able to function Federal Maritime Commission 120 0 120
Closed/Not able to function Federal Mine Safety and Health Review Commission 75 8 67
Closed/Not able to function Federal Trade Commission 1,178 285 893
Partially Closed/Shutdown Financial Crimes Enforcement Network (Department of Treasury) 345 30 315
Partially Closed/Shutdown Financial Management Service 1,370 735 635
Partially Closed/Shutdown General Services Administration 11,821 4,094 7,727
Open/Functions continue Individual congressional offices



Closed/Not able to function Institute of Museum and Library Services 69 4 65
Closed/Not able to function Inter-American Foundation
4

Partially Closed/Shutdown Internal Revenue Service 94,516 8,752 85,764
Partially Closed/Shutdown International Boundary and Water Commission
188

Closed/Not able to function International Boundary Commission 8 1 7
Closed/Not able to function International Joint Commission 20 1 19
Open/Functions continue Kennedy Center 50


Closed/Not able to function Millennium Challenge Corporation 283 6 277
Partially Closed/Shutdown National Archives and Records Administration 3,184 1,252 1,932
Closed/Not able to function National Capital Planning Commission 35 5 30
Closed/Not able to function National Council on Disability



Closed/Not able to function National Gallery of Art



Closed/Not able to function National Labor Relations Board 1,611 11 1,600
Closed/Not able to function National Science Foundation 2,000 300 1,700
Partially Closed/Shutdown National Transportation Safety Board



Open/Mostly open Nuclear Regulatory Commission



Closed/Not able to function Occupational Safety and Health Review Commission 58 2 56
Closed/Not able to function Office of Government Ethics 63 1 62
Open/Mostly open Office of Personnel Management



Open/Mostly open Overseas Private Investment Corporation 240 240 0
Open/Functions continue Peace Corps 1,055 428 627
Partially Closed/Shutdown Postal Regulatory Commission 70 8 62
Partially Closed/Shutdown Privacy and Civil Liberties Oversight Board
5

Partially Closed/Shutdown Small Business Administration 3,516 1,329 2,187
Closed/Not able to function Smithsonian 4,202 688 3,514
Open/Mostly open Social Security Administration 62,343 44,337 18,006
Open/Mostly open Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction 192 192 0
Open/Functions continue Special Inspector General for the Troubled Asset Relief Program (Department of the Treasury) 193 193 0
Partially Closed/Shutdown Treasury — departmental offices 1,976 979 997
Partially Closed/Shutdown Inspector General for Tax Administration (Department of the Treasury) 766 297 469
Partially Closed/Shutdown Office of Inspector General (Department of the Treasury) 181 27 154
Open/For 10 days U.S. courts



Partially Closed/Shutdown U.S. Department of Housing and Urban Development 8,709 349 8,360
Closed/Not able to function U.S. Office of Special Council 110 14 96
Open/For a few weeks U.S. Patent and Trademark Office



Closed/Not able to function U.S. Trade and Development Agency 48 4 44
Partially Closed/Shutdown Udall Foundation



Closed/Not able to function United States Access Board 29 0 29
Closed/Not able to function United States African Development Foundation 66 5 61
Closed/Not able to function United States Interagency Council on Homelessness 21 0 21
Open/Mostly open U.S. Agency for International Development



Closed/Not able to function U.S. Commission of Fine Arts 10 0 10
Closed/Not able to function U.S. Holocaust Memorial Museum 402 225 ?
Closed/Not able to function U.S. Postal Service Inspector General 1,136 19 1,117
Open/Mostly open USDA – Agricultural Marketing Service 2,696 2,272 424
Partially Closed/Shutdown USDA – Departmental Management
165

Open/Mostly open USDA – Food Safety and Inspection Service 9,633 8,415 1,218
Partially Closed/Shutdown USDA – Food, Nutrition and Consumer Services 1,363 171 1,192
Open/Mostly open USDA – Grain Inspection, Packers and Stockyards Administration 743 528 215
Closed/Mostly closed USDA – Natural Resources Conservation Service
148

Closed/Not able to function USDA – Office of Budget and Program Analysis
2

Partially Closed/Shutdown USDA – Office of Communications 78 2 76
Closed/Not able to function USDA – Office of Ethics
0

Closed/Not able to function USDA – Office of the Assistant Secretary for Civil Rights 154 0 154
Closed/Not able to function USDA – Office of the Chief Economist
0

Partially Closed/Shutdown USDA – Office of the General Counsel
11

Partially Closed/Shutdown USDA – Research, Education and Economics 10,190 400 6,190
Closed/Not able to function USDA – Risk Management Agency 430 0 430
Closed/Not able to function USDA – Rural Development 4,730 53 4,677
Partially Closed/Shutdown NASA 18,250 367 17,883
Open/Mostly open Bureau of Fiscal Service (Department of the Treasury) 1,370 979 391
Sumber : http://edition.cnn.com/interactive/2013/09/politics/government-shutdown-impact/

Shutdown ini adalah yang terakhir terjadi pada negara Amerika Serikat, terakhir terjadi pada 17 tahun yang lalu terjadi tahun 1996 selama 21 hari. Saat itu  terjadi perseteruan anggaran antara Presiden Bill Clinton dari Partai Demokrat dan Kongres dari Partai Republik. Sedangkan menurut finance.detik.com shutdwon sendiri sebelumnya pernah terjadi sebanyak 17 kali di Negara Amerika.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/10/2013), presiden AS yang pernah mengalami ditutupnya pemerintahan antara lain Gerald R. Ford, Jimmy Carter, Ronald Reagan, George Bush Sr., dan Bill Clinton. Jika dilihat dari pembahasannya, akar masalahnya masih seputar isu kesehatan.

Presiden Barack Obama menjadi pemimpin AS yang mengalami tutupnya pemerintahan ke-18 kali dalam sejarah Paman Sam. Masalah pada anggaran AS diributkan setelah pemerintahan Obama mengajukan Obamacare, yaitu kesetaraan kesehatan untuk warga AS.
Isu masalah kesehatan ini juga yang jadi pemicu di banyak goverment shutdown sebelumnya. Presiden Ford dan Carter terkena shutdown setelah Partai Demokrat dan Republik berdebat soal Medicaid.

Namun tidak hanya masalah kesehatan saja, penutupan juga terjadi gara-gara pembahasan dana pertahanan dan keamanan (hankam) pada era Bush dan Reagan. Ada juga dana subsidi lapangan kerja pada era Reagan.
Sementara pada era Clinton, shutdown terjadi gara-gara Partai Republik menolak usulan Demokrat soal dana Medicare, pendidikan, lingkunagn dan kesehatan pada pembahasan anggaran AS 1996. (finance.detik.com)

Amerika The New Sick Man?
Kali pertama saya mendapatkan istilah ini saat duduk di bangku SMP, saat itu dijelaskan sejarah tentang negara Turki, dimana Turki disebut atau digelari dengan sebutan “sick man of Eropa” ((Lelaki yang Sakit dari Eropa) yakni sebuah istilah yang menggambarkan situasi memburuknya  Kekhilafahan Usmani yang diutarakan oleh Nicholas I dari Rusia pada tahun 1853. Dimana saat itu kekhilafahan Turki Utsmani memiliki utang sebesar 132 juta poundsterling emas kepada beberapa negara asing yang mencaplok beberapa wilayah kekhilafahan turki utsmani sehingga wilayah yang tadinya sampai ke palestina, kemudian menyusut hingga hanya berkuasa di wilayah Turki saja. Nicholas I dari Rusia menggambarkan Khilafah Usmani sebagai  “orang yang sakit (the sick man) – yang sakit parah, seorang dengan penyakit parah yang sulit disembuhkan, atau orang yang sangat sakit…….sakit parah.” Hingga akhirnya pada tanggal 03 maret 1924 kekhilafan Islam Tukri Utsmani dibubarkan.
Bagaimana dengan negara Amerika? Kalau kita mengikuti perkembangan negara Paman Sam ini, tentu kita sudah melihat adanya tanda-tanda ke arah sana.
Hutang nasional Negara ini mencapai 10 triliyun US dollar, hutang konsumen akibat nafsu besar import mencapai 11,4 trilyun US dollar , hutang perusahaan Amerika 18,4 trilyun US dollar  hampir 75% dari ekonomi dunia. Paman Sam juga menghadapi defisit perdagangan yang terus membengkak.

Masih ingat Lehman Brothers? bank investasi besar Wall Street, Lehman Brothers akhirnya tak kuat membendung masalah kredit macetnya. Bank berusia 158 tahun itu akhirnya mengajukan kebangkrutan guna melindungi aset dan memaksimalkan nilai perusahaan. Bahkan setelah 5 tahun sejak kebangkrutannya pun Bank tersebut masih belum mampu melunasi hutang-hutangnya sebagaimanya yang di rilis oleh finance.detik.com/2013/09/16.
Kita juga tentu masih ingat, bagaimana beberapa penasehat ekonomi Presiden Barrack Obama yang mengundurkan diri seperti Larry Summers dan Austan Goolsbee,.  Termasuk direktur anggaran Peter Orszag yang juga mengundurkan diri pada tahun 2010, kemudian di susul ketua Dewan Penasehat Ekonomi, Christina Romer.

Amerika pun sekarang tidak bisa lagi bergaya laksana “One Man Show” akibat krisis yang menimpa Amerika, negara ini harus siap untuk melihat dan menerima negara-negara lain untuk tampil di pentas dunia.  Padahal kalau kita perhatikan di masa pemerintahan Presiden G.W Bush, AS seolah tidak membiarkan Negara manapun termasuk Eropa dan Rusia untuk menjadi pesaingnya. Saat ini mau tidak mau, AS harus lebih mentoleransi kekuatan-kekuatan lain. AS secara terbuka meminta Negara-negara lain seperti Rusia ,China, Negara Petrodollar Arab,  lebih banyak menanamkan investasinya di IMF dan Bank Dunia. Negara ini juga merelakan berdirinya pangkalan militer yang pertama Perancis di Abu Dhabi Uni Emirat Arab  . Peresmian basis militer yang diber nama “Kamp Perdamaian” dilakukan oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Negara  Bagian AS yang Bangkrut.
Berikut daftar 5 negara bagian AS yang dilansir oleh liputan6.com pada 01/08/2013, sebagai negara bagian yang mengalami kebangkrutan di beberapa kota di dalamnya.
  1. 1.     Detroit, Michigan
Jumlah utang                           : US$ 18 miliar
Pengajuan status kepailitan     : 18 Juli 2013
Penyebab kebangkrutan          : Defisit anggaran sejak 2008, penurunan jumlah penduduk, tingginya biaya kesehatan, lonjakan utang dana pensiun, rusaknya sebagian infrastruktur kota, dan terlalu banyak pinjaman.

  1. 2.     Jefferson County, Alabama
Jumlah utang                           : US$ 4 miliar
Pengajuan status kepailitan     : 10 November 2011
Penyebab kebangkrutan          : Masalah sistem pembuangan limbah kota
  1. Orange County, California
Jumlah utang                           : US$ 2 miliar
Pengajuan status kepailitan     : 6 Desember 1994
Penyebab kebangkrutan          : Penerapan strategi investasi berisiko
  1. 4.     Stockton, California
Jumlah utang                           : US$ 1 miliar
Pengajuan status kepailitan     : 27 Juni 2012
Penyebab kebangkrutan          : Krisis kredit perumahan berkepanjangan
  1. 5.     San Bernardino County, California (2012)
Jumlah utang                           : US$ 500 juta
Pengajuan status kepailitan     : 3 Agustus 2012
Penyebab kebangkrutan          : Tingginya defisit anggaran, angka pengangguran yang tinggi dan masalah tunggakan kredit perumahan.

Dengan melihat gejala-gejala tersebut, apakah benar nantinya Amerika akan menjadi The New Sick Man of West (Laki-laki Sakit dari barat)? Kita lihat saja. Wallahu A’lam bis showab.[]

SEJARAH HITAM MONSANTO 

http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/10/sejarah-hitam-monsanto.html#more

 
Tidak ada perusahaan yang se-kontroversial Monsanto. Meski diketahui sebagai perusahaan paling berbahaya karena limbah dan racun dalam kandungan produk-produknya, inilah produsen makanan terbesar di dunia. Produknya meliputi juga merek-merek paling terkenal seperti Coca Cola. Dan berikut adalah sejarah singkat nan hitam dari perusahan ini.

Monsanto didirikan di St. Louis, Missouri, tahun 1901 oleh John Francis Queeny, seorang yahudi berusia 30 tahun pekerja industri farmasi. John Francis Queeny menamakan perusahaannya Monsanto Chemical Works, diambil dari nama istrinya yang berdarah latin, Olga Mendez Monsanto. Ayah mertua Queeny adalah Emmanuel Mendes de Monsanto, pemodal industri gula di daerah Vieques, Puerto Rico, yang tinggal di St. Thomas.


Tahun 1902 Monsanto memproduksi produk pertamanya, gula buatan yang disebut Saccharin, yang dijualnya ke Coca-Cola Company. Departemen Kesehatan Amerika pernah mencoba melarang produksi saccharin karena dianggap berbahaya, namun digagalkan pengadilan.

Tahun 1905 Monsanto mulai memproduksi caffeine dan vanillin yang memberikan keuntungan besar.

Tahun 1917 pemerintah Amerika menuntut Monsanto atas pembuatan dan pemasaran produk Saccharin. Setelah bertahun-tahun proses pengadilan, tuntutan tersebut digagalkan pengadilan.

Tahun 1917 mulai menambah beberapa produk kontroversialnya, seperti vanillin, caffeine, obat-obatan sedatif serta laxatif.

Tahun 1927 Monsanto melakukan penjualan saham perdana di New York Stock Exchange. Memulai produksi detergen.

Tahun 1929, memulai produksi PCB (polychlorinated biphenyls). Awalnya PCB disebut-sebut sebagai keajaiban kimia, satu cairan minyak yang tidak terbakar, sangat awet dan dengan aplikasi yang tak terbatas. PCB banyak digunakan dalam pembuatan minyak oli, hydraulic fluid, cutting oil, cat tahan air dan lem cair, namun kemudian diketahui sebagai bahan buatan yang paling berbahaya di planet ini. PCB menimbulkan kanker, menghancurkan kesuburan reproduksi serta sistem pertahanan tubuh. Lokasi pabrik PCB Monsanto di East St. Louis, Illinois, menjadi tempat yang paling tinggi angka kelahiran bayi prametur dan kematian bayi di seluruh negeri. Selama 50 tahun Monsanto memproduksi material ini, menimbulkan dampak negatif lingkungan global. Para ahli kesehatan menganggap tidak ada batas toleransi dalam pencemaran PCB dan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) menyatakan: "PCB telah terbukti menyebabkan kanker sebagaimana juga menimbulkan dampak negatif terhadap sistem pertahanan tubuh, sistem reproduksi, sistem syaraf dan sistem kelenjar endocrine." Dokumen-dokumen internal MOnsnato membuktikan bahwa perusahaan sebenarnya telah mengetahui dampak negatif material ini sejak awal. Dokumen lainnya menunjukkan alasannya, yaitu bahwa perusahaan tidak mau menanggung kerugian satu dolar pun karena masalah tersebut.

Tahun 1930, melalui anak perusahaannya DeKalb AgResearch Corporation dimulai produksi dan pemasaran bibit jagung hibrida (maize).

Tahun 1935 memulai produksi phosphorus yang populer di kalangan militer sebagai "bom api".

Tahun 1938, DuPont berhasil menggoal-kan undang-undang pelarangan "hemp" yang mengancam produk nylon yang merupakan produk turunan dari minyak produksi Rockefeller. Monsanto pun terjun ke produk-produk plastik dengan mengakuisisi perusahaan produsen plastik Fiberloid.

Tahun 1939 bisnis plastik Monsanto telah memproduksi phenol-formaldehyde thermosetting resin, cellulose dan plastik vinyl.

1939-1945 Monsanto terlibat dalam penelitian uranium untuk proyek pembuatan bom nuklir Manhattan Project di Dayton, Ohio. Dr. Charles Thomas, salah seorang ekskutif Monsanto kala itu hadir dalam ujicoba pertama ledakan bom atom.

Tahun 1940-an Monsanto mulai menfokuskan diri pada produksi plastik dan bahan-bahan sintetik seperti polystyrene yang hingga kini masih banyak digunakan sebagai plastik pembungkus, namun oleh EPA dikategorikan sebagai salah satu bahan yang paling berbahaya bagi lingkungan.


Tahun 1941 dalam upayanya melepas ketergantungan pada perusahaan-perusahaan kimia yang lebih maju, terutama dari Eropa, Monsanto menfokuskan diri pada pengembangan dan penelitian dengan mengambil alih beberapa pusat penelitian dan pengembangan swasta. Beberapa material kimiawi strategis pun ditemukan seperti phosphates, dan styrene monomer, bahan kunci pembuatan karet sistetis yang banyak digunakan dalam alat-alat perang.

Tahun 1944 Monsanto mulai memproduksi DDT, bahan kimia beracun yang akhirnya dilarang di Amerika tahun 1972.

Tahun 1945, usai Perang Dunia II Monsanto muncul sebagai perusahaan kimia yang paling banyak memproduksi pestisida yang banyak digunakan dalam sektor pertanian. Selain itu MoOnsanto juga mulai memproduksi produk-produk herbisida yang mengandung bahan-bahan sisa perang dioxin. Monsanto dicurigai bertanggungjawab atas terjadinya pencemaran akibat penggunaan dioksin.

Tahun 1955 Monsanto membeli perusahaan pengolah minyak mentah Lion Oil dan selanjutnya mulai memproduksi pupuk berbahan dasar minyak bumi.

Tahun 1957-1967 Monsanto menjadi kreator dari beberapa wahana permainan di Disney's Tommorrowland, misalnya wahana "House of the Future" yang seluruhnya dibuat dari plastik.

Tahun 1959 mendirikan divisi elektronik Monsanto Electronics Co. di Palo Alto, memulai produksi silikon murni untuk industri teknologi tinggi.

Tahun 1960 dibentuk Agricultural Chemicals Division yang fokus pada pengembangan herbisida dan pupuk sistetis.

1961-1971 mulai memproduksi "Agent Orange", yaitu bahan kimia campuran herbisida yang banyak mengandung dioxin. Dengan racun yang dikandungnya, bahan kimia ini digunakan luas selama Perang Vietnam untuk melemahkan musuh. Dow Chemicals merupakan pesaing utama Monsanto dalam produksi bahan ini, namun "Agent Orange" buatan Monsanto jauh lebih tinggi kandungan dioxin-nya, dan karenanya lebih polutan sifatnya. "Agent Orange" selanjutnya diketahui menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan termasuk pemicu kanker. Bahan ini diketahui telah mengkontaminasi jutaan orang selama perang. Menurut keterangan kemenlu Vietnam sebanyak 4,8 penduduk Vietnam telah terkontaminasi oleh bahan ini, menimbulkan 400.000 kematian ataupun cacat plus 500.000 bayi yang lahir cacat.

Tahun 1962 kesadaran publik tentang lingkungan meningkat pesat, terutama karena kampanye aktifis lingkungan Ralph Nader dan buku karangan Rachel Carson "Silent Spring". Namun Monsanto juga melakukan perlawanan hebat, melalui media massa ataupun melalui jalur hukum.

Tahun 1965 salah seorang peneliti di salah satu anak perusahaan Monsanto, G.D. Searle & Company, secara tidak sengaja menemukan aspartame, satu campuran kimia yang 180x lebih manis dari gula dan tidak mengandung kalori.

Tahun 1967 Searle & Company mulai melakukan uji kesehatan terhadap aspartame untuk mendapat ijin produksi dari FDA. Dr. Harold Waisman, seorang ahli biokimia dari University of Wisconsin yang bekerja untuk Searle & Company menemukan data bahwa dari 7 anak monyet yang diberi minuman susu bercampur aspartame 1 di antaranya meninggal tidak lama kemudian.

Tahun 1968 Monsanto menjadi perusahaan pertama pembuat lampu LED dengan menggunakan gallium arsenide phosphide.

Tahun 1970 Cyclamate, bahan pemanis buatan rendah kalori yang menguasai pasaran industri ditarik dari peredaran setelah ditemukan kaitannya dengan penyakit kanker. Kekhawatiran juga merebak pada keamanan produk saccharin, satu-satunya bahan gula buatan yang masih beredar di pasar.

Tgl 18 Desember 1970 para eksekutif Searle Company menerapkan strategi "Food and Drug Sweetener Strategy" yang bisa menempatkan para komisaris badan pangan Amerika FDA ke dalam "jebakan" yang akan membuatnya secara psikologis cenderung menyetujui aspartame.

Tahun 1971 seorang pakar neuroscientist Dr. John Olney yang pernah menemukan bahaya MSG sehingga dilarang untuk dikonsumsi bayi, menginformasikan Searle Company bahwa studi yang dilakukannya terhadap aspartic acid (salah satu bahan dasar aspartame) mengakibatkan terjadinya kerusakan otak pada tikus-tikus percobaan. Temuan selanjutnya ini dibenarkan oleh peneliti Monsanto sendiri.

Tahun 1972 DDT dilarang digunakan di seluruh Amerika setelah sebelumnya dianggap berhasil memerangi nyamuk malaria.

1973 memulai produksi herbisida merk "Roundup" yang mengandung glyphosate, zat beracun yang bisa membunuh binatang dan manusia.

1973, setelah menghabiskan jutaan dolar uji coba laboratorium, Monsanto mengajukan ijin produksi aspartame kepada FDA, namun gagal karena dianggap belum cukup bukti tentang keamanan produk ini.

Tahun 1974 pengacara Jim Turner yang aktif memperjuangkan hak-hak konsumen dan telah berhasil menarik cyclamate dari peredaran, menemui para petinggi Searle Company untuk mendiskusikan temuan tentang bahaya aspartame oleh Dr. Olney tahun 1971.

Tahun 1974 FDA menyetujui penggunaan aspartame untuk produk-produk makanan kering secara terbatas. Jim Turner dan Dr. John Olney mengajukan keberatan atas keputusan tersebut.

1976 setelah mengalami tekanan publik yang kuat atas keamanan produk-produknya terutama herbisida merk "Lasso" serta "Agent Orange" yang dilarang, Monsanto memusatkan perhatian pada produk "Roundup" yang sukses mengangkat Monsanto sebagai produsen herbisida sepanjang sejarah.

Tahun 1976 Monsanto memproduksi botol plastik untuk minuman ringan pertama di dunia yang diklaim sebagai botol daur ulang. Namun setahun kemudian dilarang diproduksi karena dianggap menjadi pemicu kanker. Tahun ini juga FDA mulai mengajukan penyidikan terhadap laboratorium G.D. Searle sebagai tindak lanjut atas petisi yang diajukan Jim Turner dan Dr. Olney. Hasilnya FDA menemukan banyak rekayasa dan tipuan dalam ujicoba laboratorium G.D. Searle.

Bulan Januari 1977 FDA mengajukan tuntutan ke Kejaksaan Agung agar dilakukan proses hukum terhadap G.D. Searle. Selama proses pengadilan berlangsung diketahui jaksa penuntut dalam kasus tersebut bertemu secara diam-diam dengan para pengacara G.D. Searle. Sementara itu untuk memperkuat posisi, Monsanto merekrut Donald Rumsfeld sebagai CEO Monsanto sekaligus G.D. Searle. Seorang zionis sejati, mantan anggota Congress serta menteri pertahanan era Presiden Ford, Rumsfeld memboyong kolega-koleganya di Washington untuk menjadi pejabat Monsanto. Hampir bersamaan dengan itu jaksa penuntut Samuel Skinner mundur dari jabatannya dan berbalik menjadi pengacara G.D. Searle.

Kasus ini menjadi sejarah pertama FDA mengajukan tuntutan hukum terhadap satu perusahaan. Adapun Rumsfeld selanjutnya diangkat sebagai menteri pertahanan oleh Presiden George Bush, menjadi provokator perang terorisme, Perang Afghanistan dan Perang Irak.

Namun meski laporan penyidikan menyebutkan adanya banyak penyimpangan, kasus ini runtuh dengan sendirinya akibat terlalu lamanya proses pengadilan. Salah satu faktornya adalah pengunduran diri Skinner. Jika saja pengadilan menjatuhkan hukuman pada G.D Searle, maka produk-produk berbahaya seperti aspartame mungkin sudah akan dilarang diproduksi.

Tahun 1980 FDA, melalui Public Board of Inquiry (PBOI) yang dibentuk setahun sebelumnya dan beranggotakan 3 ahli independen, menyatakan bahwa "NutraSweet", merek gula buatan yang mengandung aspartame, berbahaya bagi kesehatan karena terbukti menjadi penyebab kanker otak pada binatang percobaan. Secara efektif hal ini membuat aspartame dinyatakan sebagai produk ilegal. Namun berkat lobi kuat Rumsfeld, produk ini dinyatakan legal kembali tahun 1981.

Januari 1981 Donald Rumsfeld, CEO Monsanto dan Searle, menyatakan dalam satu pertemuan internal bahwa ia menggunakan pendekatan politik untuk menyelesaikan masalah aspartame daripada pendekatan ilmiah. Pada tgl 19 Mei 1981 3 anggota ahli FDA Dr. Robert Condon, Dr. Satya Dubey, dan Dr. Douglas Park, meneguhkan pelarangan "Nutrasweet" dengan menyatakan bahwa ujicoba yang dilakukan G.D. Searle tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk menentukan keamanan produk aspartame.

Tahun 1981 Ronald Reagan diangkat menjadi presiden. Salah seorang tim suksesnya adalah Donald Rumsfeld. Tanpa membuang waktu ia meminta Reagan untuk mengangkat orang kepercayaannya Dr. Arthur Hull Hayes untuk menjadi pimpinan komisioner FDA. Tgl 21 Januari atau hanya sehari setelah pelantikan Reagan, G.D.  Searle kembali mengajukan ijin penggunaan aspartame sebagai bahan gula buatan. Komisioner FDA yang baru, segera membentuk Komisi Ahli beranggotakan 5 orang untuk menentukan status hukum aspartame. Namun saat diketahui 3 orang anggota komisi menolak legalisasi aspartame, Arthur Hayes Hull, Jr. langsung menambahkan 1 orang anggota lagi untuk menyetujui. Akibatnya terjadi "deadlock" yang memberi jalan bagi Hull untuk menjadi penentu terakhir yang mengijinkan aspaftame.

Kontroversi Hull bertambah setelah kemudian ketahuan menumpang pesawat jet milik perusahaan General Foods. Perusahaan ini merupakan pembeli terbesar produk "NutraSweet" buatan Monsanto yang mengandung aspartame. Di bawah tekanan publik Hull akhirnya mundur dari jabatannya dan nasibnya berakhir sebagai pejabat perusahaan Burston-Marsteller yang merupakan konsultan humas Monsanto dan G.D. Searle. Sejak saat itu ia tidak pernah memberi pernyataan tentang aspartame.

Tahun 1982 Monsanto mulai melakukan ujicoba modifikasi genetis sel untuk pertama kalinya. Tahun ini juga sebanyak 2.000 warga Times Beach, Missouri, harus dievakuasi akibat terkontaminasi racun limbah dioxin. Banyak masyarakat yang menuding pabrik Monsanto di St. Louis sebagai biang keroknya, namun Monsanto membantahnya.

Tgl 1 Juli 1983 The National Soft Drink Association (NSDA) mendesak FDA untuk menunda pengesahan aspartame sebagai bahan minuman berkarbonasi karena berdasar penyelidikan zat ini tidak stabil pada kondisi cair. Pada suhu di atas 85°F aspartame pecah menjadi 3 kandungan racun yang dikenal sebagai Diketopiperazines (DKP), methyl alcohol, dan formaldehyde.

Tgl 8 Agustus 1983 aktifis hak-hak konsumen Jim Turner dari Community Nutrition Institute dan Dr. Woodrow Monte, Direktur Food Science and Nutritional Laboratories Arizona State University mengajukan tuntutan hukum pada FDA atas persetujuannya pada aspartame. Namun hal itu tidak menghentikan produksi massal minuman kaleng berbahan aspartame. Diet Coke dan Diet Pepsi adalah sebagian dari produk yang menggunakan bahan ini.

Tahun 1985 Monsanto menyelesaikan proses akuisisi G.D. Searle yang memiliki hak paten atas aspartame, kandungan aktif dalam produk merek "NutraSweet". Selanjutnya Monsanto membentuk anak perusahaan terpisah untuk menangani produk ini, yaitu NutraSweet Company.

Tahun 1986 Monsanto dinyatakan bersalah karena dianggap teledor telah membiarkan pekerja terekspos bahan-bahan beracun di pabriknya di Chocolate Bayou Plant di Texas. Karenanya MOnsanto didenda $100 juta kepada keluarga Wilbur Jack Skeen, pekerja yang tewas setelah menderita leukimia.

Tahun 1986 terjadi perdebatan sengit dalam satu sesi dengar pendapat di Congress Amerika antara ahli-ahli independen dengan National Cancer Institute (NCI) tentang dampak formaldehyde terhadap kesehatan. Monsanto dan DuPont membiayai studi yang dilakukan NCI yang isinya menyangkal pendapat para ahli tentang bahaya formaldehyde.

Tahun 1987 Monsanto melakukan ujicoba lapangan pertama atas tanaman modifikasi genetis.

Tahun 1987 Monsanto menjadi perusahaan pertama yang diwajibkan memberi ganti rugi senilai $180 juta kepada para veteran Perang Vietnam yang terkontaminasi "Agent Orange".

Tahun 1988, seorang juri federal menemukan G.D. Searle & Co. melakukan pelanggaran dalam ujicoba keamanan produk peralatan KB (IUD) merek "Copper 7" yang antara tahun 1974 hingga 1986 telah digunakan oleh 10 juta wanita.

Tahun 1990 seorang peneliti EPA dinyatakan menerima suap untuk meloloskan uji penelitian tentang bahaya dioxin.

Tahun 1990 Monsanto menghabiskan $405.000 untuk mengalahkan perda Proposition 128 di provinsi California yang dikenal sebagai "Big Green Initiative". Perda ini ditujukan untuk memerangi penggunaan pestisida, termasuk produk-produk Monsanto yang dianggap membahayakan kesehatan.

Tahun 1991 monsanto didenda $1.2 juta setelah diketahui berusaha menyembunyikan limbah berbahaya di Mystic River, Connecticut.

Tahun 1994 produk bioteknologi pertama Monsanto diluncurkan, yaitu hormon penumbuh kebodohan untuk binatang ternak bernama rBGH atau rBST, disusul dengan berbagai produk bioteknologi lainnya. Untuk menguasai pasar Monsanto selanjutnya mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan-perusahaan peternakan kecil yang mempromosikan produknya sebagai bebas dari hormon buatan.
Tahun 1995 Monsanto dituntut setelah dinyatakan telah menyediakan material radioaktif terhadap 829 wanita hamil.

Tahun 1995 Monsanto menempati ranking 5 perusahaan polutan terbesar di Amerika dengan jumlah zat polutan yang dilepaskannya mencapai 18,5 juta kg. Monsanto diwajibkan membayar $41.1 juta kepada otoritas lingkungan Texas karena zat-zat polutan yang ditumpuknya dianggap membahayakan.

Tahun 1995 The Safe Shoppers Bible menyatakan produk Monsanto Ortho Weed-B-Gon Lawn Weed Killer mengandung racun carcinogen, 2,4 D yang merangsang kanker.

1996: Monsanto introduces its f

Tahun 1996 Monsanto memproduksi "Roundup Ready", bibit kedelai yang diklaim tahan terhadap herbisida, serta BT cotton yang diklaim imun terhadap hama.

Setelah berpindah orientasi sebagai perusahaan bioteknologi, Monsanto berusaha "membersihkan diri" dengan klaim bahwa produk-produk rekayasa genetisnya sebagai terobosan besar untuk mengatasi bahaya kekurangan pangan global. Robb Fraley, salah seorang eksekutif Monsanto bahkan mengklaim Monsanto setara dengan Microsoft di bidang teknologi komputer. Namun sebagian ahli menganggap Monsanto hanya berusaha menjaga dominasi produknya "Roundup" yang mendekati masa kadaluarsa hak patennya. Hal itu dilakukan Monsanto dengan memperkenalkan bibit-bibit tanaman yang tahan terhadap "Roundup" sehingga membuat "Roundup" bisa digunakan sebagai pembunuh gulma pada tanaman yang sedang tumbuh. Sebelumnya "Roundup" hanya bisa diterapkan sebagai pembunuh gulma sebelum bibit ditanam.

Tahun 1997 Jaksa Agung New York memerintahkan Monsanto menghentikan klaimnya yang menyebutkan "Roundup" sebagai produk yang bisa terurai dan ramah lingkungan.

Tahun 1997 The Seattle Times melaporkan bahwa Monsanto telah menjual 6.000 ton limbah terkontaminasi ke perusahaan-perusahaan pupuk di Idaho.

Sejak tahun 1997 Monsanto banyak mengakuisisi perusahaan-perusahaan pembibitan. Selama dasawarsa 1990-an Monsanto telah menghabiskan $10 miliar untuk membeli perusahaan-perusahaan pembibitan di seluruh dunia, satu langkah yang masih berlangsung hingga saat ini. Monsanto menjadi perusahaan pembibitan terbesar di dunia dengan menguasai seperempat produk bibit dunia.

Tahun 1999, di bawah kritikan masyarakat internasional Monsanto menghentikan iklan produk-produk bibit "terminator", yaitu bibit yang tidak bisa diturunkan menjadi bibit baru.

Tahun 1999 menjual pabrik phenylalanine kepada Great Lakes Chemical Corporation (GLC) senilai $125 juta. Namun hanya setahun kemudian GLC menuntut Monsanto karena dianggap telah melakukan penipuan hingga harus menderita kerugian $71 juta.

Tahun 2000, mengikuti program pemberantasan gulma bernama Plan Colombia, Amerika menghabiskan ratusan juga dollar untuk menyemprotkan dari udara herbisida "Roundup" di beberapa titik di negara bagian Columbia. Dampaknya segera terlihat dengan munculnya berbagai penyakit di daerah-daerah yang terkontaminasi, seperti gangguan pernafasan, gastrointestinal dan gangguan kulit hingga kematian pada anak-anak. Selain itu banyak binatang yang ditemukan tewas tidak lama setelah dilakukan penyemprotan.

Tahun 2002 The Washington Post menurunkan artikel berjudul "Monsanto Hid Decades Of Pollution, PCBs Drenched Alabama Town, But No One Was Ever Told". Tahun itu juga saham Monsanto anjlok, diduga artikel The Washington Post menjadi salah satu faktornya.

Tahun 2003 Monsanto didenda senilai $600 juta sebagai kompensasi bagi 20.000 lebih penduduk kota Anniston, Alabama, yang terkontaminasi limbah PCB yang dibuang selama tahun 1930-an hingga 1970-an.

Antara tahun 2004-2005 Monsanto mengajukan banyak tuntutan hukum pada para petani di Kanada dan Amerika dengan tuduhan pencurian hak paten atas bibit yang ditanam petani. Pada banyak kasus petani mengklaim bibit yang diperolehnya berasal dari perkebunan lain yang serbuk sarinya dibawa oleh angin. Mahkamah Agung Kanada dan Amerika, dicurigai telah menerima suap dari Monsanto, memutuskan para petani telah bersalah.

Tahun 2005 Monsanto mendapatkan hak paten atas satu teknik pembiakan ternak babi yang membuatnya secara otomatis memiliki hak kepemilikan atas tiap kelahiran babi yang diternakkan dengan teknik tersebut oleh setiap peternak. Keputusan itu mendapat kecaman para aktifis hak-hak masyarakat. Greenpeace misalnya mengecam Monsanto telah memonopoli sesuatu yang alamiah.

Tahun 2005 para ahli lingkungan dan aktifis pembela konsumen mempertanyakan keamanan produk "Roundup Ready" karena diduga kuat telah menciptakan varian hama-hama baru yang tahan pestisida.

Januari 2006 pengadilan Korea Selatan memerintahkan Dow Chemical dan Monsanto membayar $62 juta kepada 6.800 orang korban kontaminasi zat-zat beracun buatan 2 perusahaan tersebut.

Tahun 2010, kesadaran masyarakat yang mulai tinggi membuat peningkatan konsumsi susu organik meningkat hingga 500%. Monsanto merespon dengan melobi pemerintah-pemerintah negara bagian untuk menghapuskan pembedaan antara susu organik dan susu non-organik.

REF:
"The evil of Monsanto and GMOs: Bad technology, endless greed & the destruction of humanity"; Mike Adams; naturalnews.com; September 23, 2012

"The "Massive Con" Causing a Suicide Every 30 Minutes"; Dr. Mercola, online paper; 3 APRIL 20

Edward Snowden : NSA, Project PRISM dan Illuminati Awasi Internet (Snowden Part-1)

itanimuli-small

Big Brother: NSA, CIA, Project PRISM dan Illuminati Awasi Dunia Internet (Snowden Part-1)

PRISM header

Lebih dari setahun yang lalu, IndoCrop Circles pernah menampilkan isyu mengenai kata Illuminati yang dibalik, menjadi itanimulli. Dan bukti itu muncul ketika kita mencoba untuk mengunjungi website itanimulli.com, yang ternyata di beli dan di-redirect oleh NSA atau Badan Keamanan Nasional AS ke website resminya yang jelas terpampang disana.
Banyak makhluk polos akhirnya mengerutkan kening. Apa hubungannya antara illuminati dan NSA? Sangat naif dan ironis jika tak mengetahuinya!

Maraknya pemberitaan mengenai salah satu program pemerintah Amerika Serikat melalui badan rahasianya National Security Agency (NSA) bernama PRISM memantik komentar dari seluruh dunia.

PRISM (Privacy in Mobile Information and Communication Systems) adalah salah satu program yang beralasan untuk memerangi teroris terutana di dunia internet yang dijalankan pemerintah Amerika Serikat melalui NSA.

Big-Brother 

Dengan pemberlakuan program ini, maka NSA memiliki hak untuk mendapatkan dan mengetahui segala data pengguna yang dimiliki perusahaan-perusahaan besar dunia.

Melihat fenomena seperti ini sendiri memang cukup miris. Saat konglomerasi besar seperti Facebook, Yahoo!, hingga Google mau menuruti PRISM, justru organisasi nirlaba seperti Mozilla yang berani terang-terangan menolaknya.

Maraknya pemberitaan mengenai NSA dengan program PRISM-nya memunculkan reaksi keras baik dari publik maupun perusahaan yang bergerak di bidang internet.

Menjadi satu hal yang dilematis memang, karena saat ini internet seperti sudah menjadi salah satu hal pokok yang dibutuhkan oleh banyak orang di dunia.

Apabila tidak mengakses internet, tidak hanya dari segi bisnis, dari segi pribadi pun juga akan terhambat dalam proses pencarian informasi. Karena, semua informasi di dunia nyata tidak secepat di dunia maya.

Penduduk AS bagai ‘sandera’ di negeri sendiri
Meskipun menjunjung tinggi yang namanya demokrasi dan kebebasan, nampaknya warga Amerika Serikat justru tak bisa bebas di negerinya sendiri. Hal ini terlihat dari diberlakukannya undang-undang NSA yang mampu melihat apapun isi dari aktivitas elektronik warga sipil.

Seperti yang dilansir oleh Mashable (6/6/13), lewat program yang dinamakan PRISM ini, memang NSA berhak untuk meminta data apapun dari penyedia layanan elektronik termasuk seluler dan internet.

Oleh karenanya, mulai dari Facebook, Google, Microsoft, Yahoo, PalTalk, AOL, Skype, YouTube dan Apple pun harus menuruti hal ini tanpa terkecuali.

Menanggapi hal ini, perusahaan teknologi raksasa tersebut pun terlihat seakan tak memiliki daya apapun untuk menolaknya. Hal ini terlihat dari Google yang mau-mau saja memberikan data apapun jika diminta oleh NSA.

big brother watching you 

“Google tak memiliki pintu belakang (back door) yang memersilahkan pemerintah untuk mengakses data, namun Google mengakui kalau mereka memberikan data apapun yang diminta pemerintah demi tujuan hukum,” kata seorang juru bicara Google kepada sebuah harian.

Sebelumnya, NSA juga belakangan diketahui mengumpulkan berbagai data percakapan ponsel penduduknya yang menggunakan provider Verizon. Hal ini pun dilakukan dengan rahasia tanpa adanya tujuan yang jelas

Apa yang dilakukan oleh pemerintah AS kepada penduduknya ini pun seolah merupakan pelecehan terhadap asas kebebasan yang selama ini dijunjung tinggi di negaranya. Di mana penduduk dijamin agar bebas mengungkapkan pendapatnya, kini mereka malah seperti dipenjara di negeri tersebut.

Yahoo dipaksa beberkan informasi penggunanya
Beredar informasi bahwa selama ini Yahoo telah dipaksa membocorkan data pribadi penggunanya pada pemerintah AS. Kabar ini tersiar setelah Edward Snowden membocorkan rahasia NSA (National Security Agency) terkait upaya NSA menggandeng beberapa raksasa internet untuk memata-matai publik.

Dalam dokumen pengadilan yang berhasil didapatkan New York Times tersebut dijelaskan bahwa Yahoo sempat berjuang keras di pengadilan, meskipun akhirnya pihak NSA dinyatakan menang.

Pengadilan memutuskan NSA (National Security Agency) berhak memaksa Yahoo menyerahkan data penggunanya demi kepentingan keamanan negara.

Edward Snowden 

Pihak Yahoo sendiri menolak mengakui telah membocorkan data pribadi pengguna jasa mereka. “Yahoo! tidak pernah bergabung dalam program yang mengharuskan kami menyerahkan data pada pemerintah AS,” jelas Ron Bell, Yahoo General Counsel, dalam sebuah posting Tumblr Sabtu (15/06/13) kemarin.

“Kami tidak pernah membocorkan data pengguna. Kalaupun ada data yang kami serahkan, itu karena ada permintaan yang spesifik,” lanjutnya seperti dikutip dari Daily Mail (15/06).

Terbongkarnya kasus Yahoo vs NSA ini tak lepas dari campur tangan Edward Snowden, administrator sistem NSA, yang membawa informasi terkait proyek PRISM keluar dari kantor NSA dalam sebuah flash disk.

Yahoo! kalah melawan NSA hanyalah akal bulus Amerika Serikat?
Kabar yang sedang santer beredar saat ini adalah keterlibatan Yahoo! akan pembocoran data pribadi penggunanya. Sejak serangan 11 September, ketakutan Amerika Serikat akan teroris semakin meningkat.

Oleh karenanya, pada era kepemimpinan George W Bush, dia lebih meningkatkan lagi suatu operasi khusus atau Special Source Operation atau yang dinamakan PRISM yang menggandeng 100 perusahaan terkemuka di Amerika Serikat sejak tahun 1970an di bawah pengawasan langsung suatu badan yang dinamakan NSA (National Security Agency).


Map of global NSA data collection (wikimedia)
Walaupun beberapa perusahaan menolak dan ada yang secara langsung melakukan aksi ‘boikot kecil-kecilan’ akan program PRISM ini, namun tidak sedikit yang secara tidak transparan mengikutinya.

Bahkan ada yang mencoba menyeret kasus ‘setor data’ pengguna ini ke pengadilan. Salah satunya adalah Yahoo!. Seperti yang dikabarkan Huffington Post (14/06/13), sayangnya, Yahoo! akhirnya harus kalah karena pengadilan lebih memenangkan pihak NSA dan PRISM-nya.

Sebelum berita mengenai keterlibatan Yahoo! akan program PRISM mencuat, perusahaan di bawah kepemimpinan Marissa Mayer ini berjuang mati-matian untuk menolak PRISM dan menjelaskan kepada publik bahwa mereka tidak mendukung PRISM apa lagi menyerahkan data penggunanya ke NSA.

Ron Bell, Yahoo! General Counsel, menuliskan dalam Tumblr pribadinya,

“Yahoo! tidak ikut PRSIM atau program apapun yang bertujuan untuk membocorkan data pengguna ke pihak pemerintah (Amerika Serikat).”

Terbongkarnya kasus Yahoo vs NSA ini tak lepas dari campur tangan Edward Snowden, administrator sistem NSA, yang membawa informasi terkait proyek PRISM keluar dari kantor NSA dalam sebuah flash disk.

Bell juga mengatakan bahwa bocornya data pengguna mereka akibat ada ‘pencurian’ dan keteledoran pihaknya dalam proteksi data pengguna. Selain itu, sebelum kasus ini muncul, pihak pemerintah Amerika Serikat juga terus menerus menekan Yahoo! agar mereka menyerahkan data penggunanya ke NSA.

Seperti halnya Yahoo!, Google dan Facebook juga membantah keras akan keterlibatan mereka akan program PRISM. Sebelum ini, Google dan Facebook merupakan dua perusahaan raksasa yang banyak disorot dengan melonjaknya pemberitaan mengenai PRISM.

Namun, apa yang dilontarkan Google dan Facebook akan ketidakterlibatan mereka akan program PRISM menuai kritikan dari berbagai pihak. Bahkan yang menjadikan pernyataan mereka ambigu adalah satu kalimat yang sama persis, “We had not heard of a program called PRISM from yesterday,” seperti yang dituliskan Mark Zuckerberg dalam account Facebook pribadinya dan dalam Google blog.

facebook bigbrother

Walaupun Yahoo!, Google, Facebook atau lainnya bersikeras membantah dan mengatakan tidak ikut dalam program PRISM, yang menjadi pertanyaan adalah kenapa ada satu pengadilan yang dinamakan ‘Secret Court’ atau pengadilan rahasia?
Kenapa rahasia? Apakah hal tersebut hanyalah akal-akalan pemerintah Amerika Serikat, NSA dan perusahaan raksasa sebagai pengalihan isu saja?

Yahoo “Secret Court” turunkan kepercayaan portal asal AS
Sedangjan praktisi keamanan teknologi informasi menilai langkah penyadapan yang dilakukan National Security Agency (NSA) atas perintah secret court merupakan pelanggaran yang serius dan berdampak pada menurunnya kepercayaan pengguna Internet di dunia pada portal dan infrastruktur di Amerika Serikat.
“Perlu ditekankan di sini bahwa pengguna Yahoo datang dari seluruh dunia dan bukan dari Amerika Serikat saja. Kalau ada negara lain yang bisa memberikan solusi dan aplikasi serupa seperti portal asal AS itu, bakal jadi pukulan serius bagi negara Paman Sam tersebut,” ujar Alfons Tanujaya, pakar keamanan Internet dari Vaksincom, Minggu (16/6/13).

 

Menurut dia, negara-negara yang selama ini jadi lawan AS akan berusaha menghindari atau memblok portal yang berdomisili di AS dan portal alternatif pesaing Google, Facebook, dan lainnya yang tidak memiliki data center di AS akan mendapatkan keuntungan dari hal ini.
Seperti diketahui, media Inggris Guardian mempublikasikan laporan mengejutkan pada 7 Juni 2013 terkait dengan aksi penyadapan oleh National Security Agency (NSA) terhadap sejumlah raksasa Internet dunia, meliputi Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, YouTube, Skype, dan AOL merupakan bagian dari PRISM (Privacy in Mobile Information and Communication Systems) yang memungkinkan pejabat NSA untuk mengakses isi email, transfer file, dan lainnya.
Hal tersebut, seperti dilansir Guardian, terungkap setelah NSA mengumpulkan data panggilan telepon pelanggan Verizon, salah satu operator telekomunikasi terbesar di AS, atas perintah pengadilan rahasia.

Kominfo nilai kebijakan AS soal penyadapan adalah melanggar HAM
Tentu saja, hal penyadapan seperti itu menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika RI adalah hal yang salah. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto mengaku tidak mengetahui referensi hukum apa yang dipakai untuk menerobos aturan tersebut. Bahkan Gatot menilai langkah National Security Agency (NSA) yang menyadap 7 raksasa Internet di Amerika Serikat adalah melanggar hak azazi manusia (HAM).
“Hanya saja, sejak peristiwa 9 September terhadap gedung WTC, pemerintah AS secara tidak tertulis diberi kewenangan extraordinary oleh berbagai negara untuk melakukan tindakan tertentu termasuk penyadapan khusus, namun menurut hemat kami, penyadapan itu tetap keliru,” tuturnya, Minggu (16/6/13).

Inikah bukti Facebook dan Google ikut program PRISM?
PRISM, NSA dan program memerangi teroris yang digalakkan Amerika Serikat melalui internet kembali panas setelah Yahoo! kalah di Secret Court. Tidak hanya Yahoo!, Google dan Facebook juga disorot tentang keterlibatan mereka atas program PRISM.
Yahoo! dinyatakan kalah di pengadilan rahasia, ‘Secret Court,’ melawan NSA (National Security Agency) dengan kasus pembocoran data pengguna ke pemerintah Amerika Serikat. Sebelum pengadilan tersebut dilakukan, Facebook, Google, Microsoft dan Apple juga termasuk dari banyak perusahaan lain yang ikut disorot tentang hal yang sama.

google big brother-2

Uniknya, Mark Zuckerberg di account Facebook pribadinya dan juga pihak Google melalui blog mereka, di awal bulan Juni lalu, menyatakan bahwa mereka justru tidak mengetahui apa itu yang dinamakan PRISM.

Tidak hanya itu, keduanya (Facebook dan Google) juga menuliskan satu kalimat yang sama yaitu, “We had not heard of program called PRISM until yesterday.”

Menjadi suatu hal yang terdengar sedikit lucu, mengutip dari penjelasan di Wikipedia, Facebook dan Google bergabung dalam program PRISM sejak tahun 2009 lalu! Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui apa itu PRISM apabila sudah beberapa tahun lalu ikut dalam program itu?
Sebuah dokumen rahasia yang pernah diungkapkan secara tidak sengaja oleh anggota Central Intelligence Agency (CIA) yang juga bekerja di NSA dan dipublikasikan oleh Washington Post dan The Guardian pada tanggal 06 Juni 2013 lalu mencantumkan banyak nama perusahaan besar yang ikut serta dalam program PRISM ini. Di antara nama-nama tersebut juga mencatut Google serta Facebook di dalamnya.


prism-tweet 

Pernyataan yang sama antara Mark Zuckerberg mewakili Facebook dan Google di blog resminya terkait program PRISM
Tidak hanya di Indonesia saja, banyak orang di seluruh dunia yang juga mengakses Facebook dan Google setiap harinya. Dari banyaknya pengguna itu, secara tidak langsung, data-data tersebut juga akan tersimpan dan terekam dalam server perusahaan-perusahaan penyedia layanan data.

Dengan diserahkannya data pengg Add Mediauna itu, maka dapat dibilang tidak ada lagi apa yang dinamakan privasi.!

Bahkan menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, program PRISM yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar dengan pengguna melebihi 1 miliar orang itu telah melanggar HAM.
Jadi, keputusan tetap ada di tangan Anda, tetap lanjut untuk mengakses internet atau account jejaring sosial atau lainnya yang secara tidak langsung turut memperkaya proses pengumpulan data oleh perusahaan-perusahaan penyedia layanan di internet atau bisa juga berhenti sejenak.


facebook protect


Dulu menjadi anggota facebook hanya diminta email Anda tapi pada saat ini Facebook sudah mulai meminta nomer telepon Anda sebagai verifikasi.

Untuk sementara, Twitter masih aman dari jerat ‘tentakel’ PRISM
Sebelum dan sesudah kekalahan Yahoo! di ‘Secret Court’ melawan NSA terkait masalah PRISM, tidak sedikit perusahaan raksasa dunia yang disorot dengan hal yang sama. Namun kabarnya, justru Twitter lepas dari program tersebut.
Yahoo! dinyatakan kalah melawan NSA dan program PRISM-nya di pengadilan (Secret Court). Sorotan tajam pun publik langsung mengarah ke perusahaan dengan CEO bernama Marissa Mayer ini, benarkah mereka melakukan konspirasi dengan akal-akalan kalah di pengadilan?
Sebelum kasus Yahoo! naik di pengadilan, sejumlah perusahaan besar khususnya Google, Microsoft, Facebook dan Apple juga tengah disorot akan hal yang sama. Menjadi satu hal yang masuk akal karena perusahaan-perusahaan tersebut miliki pengguna lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia.
Uniknya, seperti dituliskan oleh Huffington Post (14/06/13), ada kabar baru menyebutkan bahwa justru pihak National Security Agency (NSA) milik Amerika serikat yang mendalangi program PRISM (Privacy in Mobile Information and Communication Systems) tidak tertarik untuk mengusik Twitter.
Dalam laporan tersebut, Twitter dipandang masih belum layak untuk diintervensi karena situs microblogging ini memiliki jumlah pengguna yang lebih sedikit dibandingkan dengan Facebook atau sekelas situs jejaring sosial bahkan perusahaan raksasa lainnya.
Akan tetapi, walaupun kabar yang mencuat boleh dibilang masih amatir karena belum ada bukti bahwa Twitter lepas dari jeratan ‘tentakel’ PRISM, namun tidak menutup kemungkinan semua perusahaan di dunia yang diakses dan menyimpan data pengguna akan segera ‘diobok-obok’ oleh NSA, termasuk juga Twitter, Pinterest, Tumblr, Instagram atau lainnya.
Walaupun begitu, Twitter tetap berjuang seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar lainnya untuk terus melawan kediktatoran Amerika Serikat melalui NSA dengan program PRISM-nya itu agar semua data penggunanya tetap aman. Akankah Twitter dan jejaring sosial lainnya akan tetap aman di kemudian hari?

Tolak PRISM, Mozilla berani lawan pemerintah AS
PRISM yang dibangun NSA untuk menguntit data pengguna memang membuat banyak perusahaan teknologi besar dunia tunduk. Namun, bukan berarti tidak ada juga yang berani menolak dan melawan.
 

Mozilla contohnya, bersama dengan puluhan organisasi dan perusahaan teknologi lainnya, mereka membuat komitmen untuk melawan PRISM. Hal ini pun dibuktikan dengan membuat sebuah laman khusus berisi petisi penghentian PRISM.
Dengan halaman website yang beralamat di optin.stopwatching.us, semua organisasi ini mengajak partisipasi setiap orang untuk turut mengisi petisi. Mereka meminta baik individu maupun organisasi agar ikut menentang tindakan yang dilakukan oleh badan federal Amerika, NSA ini.
Hingga saat ini sendiri sudah terkumpul 250 ribu lebih dukungan terhadap petisi ini. Hal ini terhitung cepat mengingat petisi ini baru dibuka tanggal 19 Juni kemarin waktu Amerika Serikat.
Melihat fenomena seperti ini sendiri memang cukup miris. Saat konglomerasi besar seperti Facebook, Yahoo!, hingga Google mau menuruti PRISM, justru organisasi nirlaba seperti Mozilla yang berani terang-terangan menolaknya.

stop warching us
Maraknya pemberitaan mengenai NSA dengan program PRISM-nya memang memunculkan reaksi keras baik dari publik maupun perusahaan yang bergerak di bidang internet.  Menjadi satu hal yang dilematis memang, karena saat ini internet seperti sudah menjadi salah satu hal pokok yang dibutuhkan oleh banyak orang di dunia.
Apabila tidak mengakses internet, tidak hanya dari segi bisnis, dari segi pribadi pun juga akan terhambat dalam proses pencarian informasi. Karena, semua informasi di dunia nyata tidak secepat di dunia maya..!

cia terorisme in action header

(sumber: Mashable/New York Times/Tumblr/Daily Mail/Huffington Post/Vaksincom/Merdekacom/ Washington Post/ Guardian/ Foxnews/ voaindonesia.com/ berbagai sumber lainnya)
BACA JUGA:


 
Edward Snowden: AS Mata-matai Dunia Termasuk Pemerintah Negara² Sekutunya
Total Surveillance : N.S.A. data mining all computers, phone calls, internet, emails (Jun 07, 2013)
Edward Snowden about NSA project PRISM
*****

2 komentar:

  1. Saya adalah Widya Okta dari SURABAYA, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
    Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.

    Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus