Bukit-Bukit Pengeliling Makkah
Senin, 09 September 2013, 21:05 WIB
http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/wijhat/13/09/09/msuiec-bukitbukit-pengeliling-makkah
Redaktur | : | A.Syalaby Ichsan |
Reporter | : |
Kelompok G4S Amankan Ibadah Haji
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/30/136517758/Kelompok-G4S-Amankan-Ibadah-Haji
Ilustrasi haji. REUTERS/Amr Dalsh
Berita Terkait
Foto Terkait
Video Terkait
Topik
TEMPO.CO, Mekah
–
Situs rahasia Arab telah mengungkapkan bahwa Arab Saudi telah
menggunakan jasa dari perusahaan keamanan Inggris, G4S Inggris, untuk
memberikan bantuan untuk menjaga keamanan pada pelaksanaan ibadah haji
tahun ini.
Dilaporkan laman Middle East Monitor, Selasa, 24 September 2013, situs ini juga mengungkapkan bahwa operasi G4S di Arab Saudi saat ini dikelola oleh seorang mantan petugas keamanan Saudi, Khalid Baghdadi.
Perusahaan yang mulai bekerja pada pemerintah Saudi sejak tahun 2010 ini menyandang nama Almajal G4S. Informasi keterlibatan G4S di Arab diperoleh dari majalah internal G4S yang diterbitkan di London. Sebuah artikel di majalah ini menyebutkan, perusahaan G4S cabang London akan mengelola pengaturan keamanan yang berkaitan dengan ibadah haji di Mekah.
G4S merupakan salah satu perusahaan keamanan terkemuka di dunia. Kelompok ini diduga membantu keamanan pasukan Israel. Jasa kelompok G4S digunakan di pusat-pusat penahanan Israel. Mereka diduga memberikan perlakuan kejam, termasuk penyiksaan kepada para tahanan. Dalam beberapa kasus, penyiksaan ini berujung pada kematian di dalam penjara-penjara Israel.
Dilaporkan laman Middle East Monitor, Selasa, 24 September 2013, situs ini juga mengungkapkan bahwa operasi G4S di Arab Saudi saat ini dikelola oleh seorang mantan petugas keamanan Saudi, Khalid Baghdadi.
Perusahaan yang mulai bekerja pada pemerintah Saudi sejak tahun 2010 ini menyandang nama Almajal G4S. Informasi keterlibatan G4S di Arab diperoleh dari majalah internal G4S yang diterbitkan di London. Sebuah artikel di majalah ini menyebutkan, perusahaan G4S cabang London akan mengelola pengaturan keamanan yang berkaitan dengan ibadah haji di Mekah.
G4S merupakan salah satu perusahaan keamanan terkemuka di dunia. Kelompok ini diduga membantu keamanan pasukan Israel. Jasa kelompok G4S digunakan di pusat-pusat penahanan Israel. Mereka diduga memberikan perlakuan kejam, termasuk penyiksaan kepada para tahanan. Dalam beberapa kasus, penyiksaan ini berujung pada kematian di dalam penjara-penjara Israel.
AWAS! IBADAH HAJI KINI DIKANGKANGI ZIONIS
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/10/awas-ibadah-haji-kini-ditangangi.html#more
Kebusukan tidak akan bisa disembunyikan selamanya. Satu demi satu
perselingkuhan antara negara Saudi Arabia dan para zionis internasional
terbongkar. Kali ini tentang penanganan ibadah haji yang bakal
diserahkan kepada perusahaan zionis G4S.
Tahun ini para pelaku ibadah haji dari seluruh dunia akan disambut oleh musuh rakyat Palestina yang berarti juga musuh seluruh umat Islam se dunia. Mereka akan disambut oleh perusahaan yang terlibat dalam aksi-aksi penangkapan hingga penyiksaan rakyat Palestina di wilayah pendudukan Palestina, yaitu G4S.
Namun silakan terkejut lebih kuat. Tahun ini ternyata bukan tahun pertama G4S menangangi ibadah haji karena sejak beberapa tahun yang lalu perusahaan ini telah terlibat dalam penanganan ibadah haji. Ini adalah pekerjaan besar, karena untuk itu semua G4S memerlukan untuk merekrut 700.000 personil keamanan. Menurut bocoran informasi yang diperoleh surat kabar Lebanon "Al Akhbar", sejak tahun 2010 pemerintah Saudi telah menyerahkan sebagian besar penangangan keamanan ibadah haji kepada G4S, perusahaan yang berbasis di Inggris dan Denmark. Untuk menyamarkan keberadaannya, nama perusahaan diganti menjadi al-Majal G4S dengan Direktur Eksekutifnya berasal dari Saudi, yaitu Khaled Baghdadi.
Baik al-Majal G4S maupun induknya G4S tidak pernah mengumumkan isi kontrak yang ditandatangani mereka bersama pemerintah Saudi. Dalam laporan-laporan periodik mereka, G4S hanya memberikan sebagian laporan singkat tentang aktifitas perusahaan di Saudi, seperti tentang penandatanganan kontrak dengan Jeddah Metro untuk membantu keamanan ibadah haji, atau laporan tentang keterlibatan mereka dalam penangangan transportasi bagi lebih dari 3 juta peziarah haji. Pada tahun 2011 website "Asrar Ararabiya" mempublikasikan sebuah iklan "misterius" dari sebuah perusahaan yang membuka lowongan kerja selama 7 hari ibadah haji.
"Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS)", sebuah LSM anti zionis dalam konperensi pers yang digelar tgl 2 Oktober lalu mengecam pemerintah Saudi atas keputusannya bekerjasama dengan perusahaan yang terlibat aktif dalam menyediakan perlengkapan dan personil keamanan untuk melindungi kepentingan Israel di wilayah pendudukan. Para personil mereka diketahui juga terlibat aktif dalam penculikan dan penyiksaan warga Pelestina, termasuk anak-anak Palestina. Demikian keterangan Direktur BDS Zaid Shuaibi dalam konperensi pers tersebut.
BDS bukan satus-satunya pihak yang bereaksi keras atas keterlibatan G4S dalam ibadah haji. Sheikh Ekrima Sabri, pimpinan Dewan Tertinggi Islam di Jerusalem sekaligus Imam Masjid al-Aqsa, telah mengeluarkan kecaman keras. “Mereka yang terlibat dalam pendudukan Israel harus dianggap terlibat dalam kejahatan ini, karena mereka yang membantu agresor adalah juga agresor,” kata sang Imam, meski sangat disayangkan suaranya tidak terdengar di negara-negara Islam termasuk Indonesia, terlindas oleh berita-berita tentang "kejahatan Bashar al Assad" dan jihad Syria.
KETERLIBATAN DALAM PROYEK ZIONISME
Pada tahun 2007 G4S mulai terlibat dalam proyek zionisme di wilayah pendudukan Palestina dengan memenangkan kontrak untuk menyediakan perlengkapan dan personil keamanan di penjara-penjara Israel di wilayah pendudukan yang sebagian besar tahanannya adalah pejuang Palestina.
Penjara Jalma dan Maskoubieh yang menjadi pusat interogasi Israel juga mempekerjakan personil G4S dimana mereka terlibat juga dalam penyiksaan terhadap para tahanan termasuk anak-anak. Di penjara inilah awal tahun ini tahanan Palestina bernama Arafat Jaradat disiksa hingga tewas. Di sini pula Luay al-Ashqar, tahanan Palestina lainnya, disiksa hingga kakinya membusuk dan harus diamputasi.
Berdasarkan undang-undang Israel, tahanan politik Palestina boleh ditahan dan diinterogasi selama 60 hari tanpa didampingi pengacara. Selama itu pulalah aparat keamanan Israel leluasa menyiksa hingga mati tahanan-tahanan mereka. Semuanya difasilitasi dan sebagian dilakukan oleh personil-personil G4S.
Keterlibatan G4S di pos-pos penjagaan Israel di wilayah pendudukan Palestina juga mengakibatkan 23 ribu pekerja Palestina yang bekerja di Jerusalem harus mengalami berbagai pelecehan dan penghinaan setiap hari saat mereka menjalani pemeriksaan.
Ironisnya, kini cakupan kerja G4S di negara-negara Arab jauh lebih besar hingga 6 kali lipat dibandingkan pekerjaan mereka di Israel. Dalam kenyataannya "market share" perusahaan ini di Saudi sendiri 10 lebih besar dibanding nilai pasarnya di Israel.
Tahun ini para pelaku ibadah haji dari seluruh dunia akan disambut oleh musuh rakyat Palestina yang berarti juga musuh seluruh umat Islam se dunia. Mereka akan disambut oleh perusahaan yang terlibat dalam aksi-aksi penangkapan hingga penyiksaan rakyat Palestina di wilayah pendudukan Palestina, yaitu G4S.
Namun silakan terkejut lebih kuat. Tahun ini ternyata bukan tahun pertama G4S menangangi ibadah haji karena sejak beberapa tahun yang lalu perusahaan ini telah terlibat dalam penanganan ibadah haji. Ini adalah pekerjaan besar, karena untuk itu semua G4S memerlukan untuk merekrut 700.000 personil keamanan. Menurut bocoran informasi yang diperoleh surat kabar Lebanon "Al Akhbar", sejak tahun 2010 pemerintah Saudi telah menyerahkan sebagian besar penangangan keamanan ibadah haji kepada G4S, perusahaan yang berbasis di Inggris dan Denmark. Untuk menyamarkan keberadaannya, nama perusahaan diganti menjadi al-Majal G4S dengan Direktur Eksekutifnya berasal dari Saudi, yaitu Khaled Baghdadi.
Baik al-Majal G4S maupun induknya G4S tidak pernah mengumumkan isi kontrak yang ditandatangani mereka bersama pemerintah Saudi. Dalam laporan-laporan periodik mereka, G4S hanya memberikan sebagian laporan singkat tentang aktifitas perusahaan di Saudi, seperti tentang penandatanganan kontrak dengan Jeddah Metro untuk membantu keamanan ibadah haji, atau laporan tentang keterlibatan mereka dalam penangangan transportasi bagi lebih dari 3 juta peziarah haji. Pada tahun 2011 website "Asrar Ararabiya" mempublikasikan sebuah iklan "misterius" dari sebuah perusahaan yang membuka lowongan kerja selama 7 hari ibadah haji.
"Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS)", sebuah LSM anti zionis dalam konperensi pers yang digelar tgl 2 Oktober lalu mengecam pemerintah Saudi atas keputusannya bekerjasama dengan perusahaan yang terlibat aktif dalam menyediakan perlengkapan dan personil keamanan untuk melindungi kepentingan Israel di wilayah pendudukan. Para personil mereka diketahui juga terlibat aktif dalam penculikan dan penyiksaan warga Pelestina, termasuk anak-anak Palestina. Demikian keterangan Direktur BDS Zaid Shuaibi dalam konperensi pers tersebut.
BDS bukan satus-satunya pihak yang bereaksi keras atas keterlibatan G4S dalam ibadah haji. Sheikh Ekrima Sabri, pimpinan Dewan Tertinggi Islam di Jerusalem sekaligus Imam Masjid al-Aqsa, telah mengeluarkan kecaman keras. “Mereka yang terlibat dalam pendudukan Israel harus dianggap terlibat dalam kejahatan ini, karena mereka yang membantu agresor adalah juga agresor,” kata sang Imam, meski sangat disayangkan suaranya tidak terdengar di negara-negara Islam termasuk Indonesia, terlindas oleh berita-berita tentang "kejahatan Bashar al Assad" dan jihad Syria.
KETERLIBATAN DALAM PROYEK ZIONISME
Pada tahun 2007 G4S mulai terlibat dalam proyek zionisme di wilayah pendudukan Palestina dengan memenangkan kontrak untuk menyediakan perlengkapan dan personil keamanan di penjara-penjara Israel di wilayah pendudukan yang sebagian besar tahanannya adalah pejuang Palestina.
Penjara Jalma dan Maskoubieh yang menjadi pusat interogasi Israel juga mempekerjakan personil G4S dimana mereka terlibat juga dalam penyiksaan terhadap para tahanan termasuk anak-anak. Di penjara inilah awal tahun ini tahanan Palestina bernama Arafat Jaradat disiksa hingga tewas. Di sini pula Luay al-Ashqar, tahanan Palestina lainnya, disiksa hingga kakinya membusuk dan harus diamputasi.
Berdasarkan undang-undang Israel, tahanan politik Palestina boleh ditahan dan diinterogasi selama 60 hari tanpa didampingi pengacara. Selama itu pulalah aparat keamanan Israel leluasa menyiksa hingga mati tahanan-tahanan mereka. Semuanya difasilitasi dan sebagian dilakukan oleh personil-personil G4S.
Keterlibatan G4S di pos-pos penjagaan Israel di wilayah pendudukan Palestina juga mengakibatkan 23 ribu pekerja Palestina yang bekerja di Jerusalem harus mengalami berbagai pelecehan dan penghinaan setiap hari saat mereka menjalani pemeriksaan.
Ironisnya, kini cakupan kerja G4S di negara-negara Arab jauh lebih besar hingga 6 kali lipat dibandingkan pekerjaan mereka di Israel. Dalam kenyataannya "market share" perusahaan ini di Saudi sendiri 10 lebih besar dibanding nilai pasarnya di Israel.
Kondisi ironis lainnya adalah
bahwa reaksi BDS justru mendapat sambutan cukup luas di Eropa, sementara
di negara-negara Arab dan Islam suara mereka tak terdengar. Akibat
kampanye BDS G4S harus kehilangan banyak kontrak mereka di Eropa,
termasuk dengan Oslo University. Di Inggris, asosiasi pengajar "East
London Teachers Association" berhasil menggagalkan kontrak pemerintah
lokal dengan G4S untuk menyediakan perlengkapan keamanan di 25 sekolah
di London.
Kampanye boikot G4S merebak luas di Denmark, Swedia, Belgia,
dan negara-negara Eropa lainnya. Pada bulan April lalu G4S juga gagal
memperpanjang kontrak yang ditandatangani tahun 2008 untuk menyediakan
perlengkapan keamanan di gedung-gedung parlemen di Eropa.
Sebaliknya di negara-negara Arab, G4S justru berkembang pesat. Perusahaan ini aktif di setidaknya 16 negara Arab dengan keuntungan mencapai $800 juta atau 6 persen dari keuntungan total di seluruh dunia.
Sebaliknya di negara-negara Arab, G4S justru berkembang pesat. Perusahaan ini aktif di setidaknya 16 negara Arab dengan keuntungan mencapai $800 juta atau 6 persen dari keuntungan total di seluruh dunia.
Perusahaan ini mempekerjakan 44.000 pekerja dengan jenis pekerjaan
beragam mulai dari menyediakan sistem keamanan di bandara Baghdad dan
Dubai, di kedubes-kedubes negara negara Arab, hingga keamanan
acara-acara besar. Itu semua belum termasuk layanan keamanan untuk
perusahaan-perusahaan swasta dan pribadi-pribadi. Sebagai perbandingan
perusahaan ini hanya meraup keuntungan $160 di Israel.
Bagaimana dengan di Indonesia? Saya pribadi percaya perlengkapan penyadapan KPK dan alat penghitungan suara KPU disuplai oleh perusahaan ini. Perusahaan ini juga telah membuka kantornya di Indonesia, dan ini adalah alamat webnya: http://www.g4s.co.id/id-ID/Careers/.
Namun sayang FPI lebih suka menyibukkan diri dengan masalah miras dan mengejar-ngejar Miyabi.
Bagaimana dengan di Indonesia? Saya pribadi percaya perlengkapan penyadapan KPK dan alat penghitungan suara KPU disuplai oleh perusahaan ini. Perusahaan ini juga telah membuka kantornya di Indonesia, dan ini adalah alamat webnya: http://www.g4s.co.id/id-ID/Careers/.
Namun sayang FPI lebih suka menyibukkan diri dengan masalah miras dan mengejar-ngejar Miyabi.
REF:
"Saudi Arabia Hires Israeli-Friendly Company for Hajj Security: Report"; Al-Akhbar; 8 Oktober 2013
http://www.g4s.co.id/id-ID/Careers/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar