Pertanyaan Mendasar, Apakah Emas Adalah Uang ?
Pada
tahun 2011 , anggota Kongres AS Ron Paul bertanya kepada Ketua Federal
Reserve Ben Bernanke dalam sebuah pertemuan U.S. House Financial
Services Committee dengan pertanyaan sederhana yang seharusnya
mendapatkan jawaban yang sederhana pula, apakah emas adalah uang ?
Bernanke tampak tidak nyaman dengan pertanyaan Ron, tetapi intinya ia
menyimpulkan bahwa emas bukanlah uang, dan berakibat membuat ekonom dan
sejarawan di seluruh dunia mengeluarkan pendapat yang sama sekali
berbeda tentang masalah tersebut.
Jadi apakah sejatinya emas
adalah uang ? Untuk dapat menjawab pertanyaan itu – pertama-tama kita
harus menjelaskan apa ‘ uang’ itu dan mungkin lebih penting, bagaimana
kebutuhan akan ‘uang’ diturunkan pertama kali.
Sebelum Adanya Uang
Pada
hari ini, sangat mudah untuk menjelaskan apa itu uang, yaitu potongan
kertas yang diciptakan pemerintah yang memungkinkan Anda untuk
menukarnya dengan barang atau jasa yang ingin Anda membeli. Namun uang
dalam bentuk kertas digunakan secara luas baru beberapa abad saja.
Kebutuhan untuk uang berkembang bersamaan dengan orang-orang mulai hidup
di masyarakat dan ingin memiliki berbagai barang yang tidak bisa mereka
buat sendiri. Konsep barter lahir, dimana dua pihak dapat bertukar
barang yang mereka miliki, dan bernilai relatif sama. Temuan sejarah
lainnya telah menunjukkan keberadaan gift economies (ekonomi
hadiah), dimana orang yang saling kenal saling memberi hadiah dengan
tidak langsung mengharapkan imbalan balik. Maka metode yang lebih jelas
dan lebih konsisten diperlukan untuk memastikan nilai barang yang
dipertukarkan, atau nilai timbal balik yang diperlukan untuk diberikan
ketika membalas hadiah dengan hadiah.
Sejarah dan Kelahiran Uang
Masalah terbesar dengan sistem barter adalah diperlukannnya “kebetulan untuk saling membutuhkan”
yang sangat sulit terjadi, karena Anda bisa bayangkan, jaman pra –
internet dulu tidak ada yang namanya Email, Twitter atau Facebook. Oleh
karena itu orang tertarik untuk memperdagangkan kelebihan produksi
mereka dengan “komoditas menengah” yang mereka rasa memiliki kesempatan
lebih besar untuk diperdagangkan lagi agar dapat memenuhi kebutuhan
lainnya. Sifat komoditas menengah memiliki beberapa karakteristik
seperti uang : permintaan tinggi dan bersifat tahan lama. Komoditas ini
antara adalah jenis pertama uang dan sekarang disebut sebagai uang
komoditas. Faktor sosial, geologi dan budaya yang berbeda menghasilkan
berbagai jenis uang komoditas di masyarakat yang berbeda. Ternak,
tanaman, kerang, beras dan logam-logam semua merupakan jenis uang
komoditas pada satu titik dalam sejarah yang membentang panjang di
masyarakat yang berbeda. Bahkan hari ini, kita dapat melihat
barang-barang yang tidak lazim digunakan sebagai uang seperti rokok di
fasilitas penahanan atau munculnya kode komputer (Bitcoins) untuk
merepresentasikan uang.
Apa Arti Uang ?
Banyak jenis uang
datang dan pergi dan umumnya hal ini ada hubungannya dengan evolusi uang
untuk mencari alternatif yang lebih baik. Jadi apa itu uang dan apa
atribut tertentu yang harus dimiliki uang ? Tiga sifat utama dari uang
adalah:
- Harus bisa menjadi penyimpan nilai
- Harus berfungsi sebagai alat tukar
- Harus diterima sebagai pembayaran untuk barang dan jasa
Emas sebagai Penyimpan Nilai
Uang
sebagai penyimpan nilai kehilangan identitasnya dengan cepat dalam
sistem uang fiat saat ini, dengan kemampuan pemerintah menciptakan uang
sesuai kehendaknya dan mengakibatkan inflasi dan mendevaluasi uang yang
bersangkutan. Emas di sisi lain lebih sulit berdeflasi (meskipun banyak
aturan dalam sejarah telah mencobanya), karena perlu memaksa rakyat
untuk menyerahkan kembali emas milik mereka karena emas memang tidak
bisa dibuat, emas harus ditambang. Melihat kembali seratus tahun
terakhir, emas telah melakukan pekerjaan yang baik mempertahankan
nilainya (jika tidak disita tentu saja) sedangkan Dolar AS telah
kehilangan lebih dari 97% dari nilainya selama ini dalam waktu yang
sama. Jadi persyaratan pertama dari emas sebagai uang terpenuhi jauh
dari keraguan.
Emas sebagai Alat Tukar
Kita dapat
mengidentifikasi jika emas memenuhi persyaratan kedua dengan mengukur
berdasarkan 8 karakteristik kunci dari media pertukaran :
- Valuing Commong Assets – Emas mampu menilai semua jenis aset dengan cara yang sangat handal berkat elemen ilmiahnya yang langka, murni dan berat.
- Constant Utility – Emas telah digunakan selama ribuan tahun menjadi perhiasan dan memiliki kualitas yang unik yang juga membuatnya berguna dalam bidang-bidang seperti industri, kedokteran, komputer dan elektronik.
- Low Cost of Preservation - Emas tidak dapat dimusnahkan karena tidak teroksidasi, tidak merusak, tidak berkarat – artinya tidak ada yang lebih baik ketahanannya daripada emas.
- Transportability – Emas bisa dibawa dalam saku, dompet, tas atau bahkan dikenakan – dan nilainya yang tinggi artinya Anda tidak perlu membawa banyak-banyak.
- Divisibility - Emas adalah logam yang paling mudah dibentuk dan ulet dan dapat dengan mudah dicairkan dan dibentuk menjadi koin dengan nilai yang berbeda.
- High Value / Weight Rasio – Bersama dengan platinum, emas adalah logam yang paling berharga.
- Recognisability – Dengan warnanya yang unik dan bersinar, emas adalah salah satu item yang paling dikenal di seluruh dunia.
- Resistance to Counterfeiting - Sama seperti jenis-jenis uang lainnya, emas juga rentan terhadap pemalsuan. Logam lain yang lebih murah dapat digunakan untuk meniru emas sampai batas tertentu, tetapi banyak tes yang tersedia agar individu waspada untuk menguji keaslian emas termasuk tes asam, pengamatan visual, uji berat, uji cincin, tes gigitan , dan resmi penilaian.
Dengan ini dapat dipastikan emas melewati tes kedua sebagai jenis mata uang.
Emas sebagai Metode Pembayaran
Dan
di sini terletak inti dari masalah. Emas, di banyak bagian penting
dunia, tidak diterima secara luas sebagai bentuk pembayaran. Khususnya
di Amerika Serikat, aturan khusus telah diatur untuk menghambat
penggunaan emas sebagai metode pembayaran. Jadi apa hambatan hukum emas
sebagai uang ?
- Hukum Legal tender mengharuskan penggunaan Dolar AS dan melarang kontrak dengan emas
- Pemerintah AS mewajibkan pembayaran pajak dalam Dolar AS
- Pajak capital gain diterapkan ketika menggunakan emas untuk barter atau bila ditukar ke dolar.
Pembatasan
ini, terutama pajak capital gain, mencegah emas dari sirkulasi dan oleh
karena itu bertindak sebagai bentuk uang di AS. Fakta bahwa emas tidak
mampu untuk bermain dengan aturan yang sama mata dengan uang pesaing
lainnya seperti Euro, Yen atau Sterling sangat membatasi kemampuannya
dan karena itu membuat emas sebagai mata uang yang sangat praktis.
Bahkan jika emas diizinkan untuk bersaing dengan alasan yang sama
sebagai bentuk lain dari mata uang, tidak ada insentif nyata untuk
pemilik emas (yang sudah menghargai nilai emas lebih dari uang kertas)
untuk menggunakannya sebagai mata uang karena sesuatu yang disebut Hukum
Gresham yang menyatakan : “Bad money drives good money out of circulation”.
Dengan kata lain, mengapa menggunakan emas sebagai uang berharga ketika
Anda dapat menggunakan uang kertas yang Anda dibayar dengannya, meski
Anda tahu bahwa pada dasarnya uang kertas itu adalah bom waktu dalam hal
kehilangan nilai.
Emas adalah Uang
Emas
digunakan sebagai uang di lokasi geografis tertentu. Misalnya di Turki,
emas fisik dapat dimasukkan ke dalam bank, dinilai dan kemudian diubah
menjadi rekening emas yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran. Di
India juga bank menerima deposit emas untuk mendapatkan pinjaman. Bahkan
di Amerika Serikat, negara-negara bagian seperti Utah mulai membuat
emas sebagai mata uang legal lagi dan memfasilitasi penggunaan
sehari-hari dalam transaksi. Dalam perdagangan internasional, kurangnya
kepercayaan dalam Dolar AS sebagai mata uang cadangan cepat menyebar dan
ini membuka pintu bagi emas untuk mengambil alih lagi tempatnya,
seperti Iran mulai menjual minyak dan dibayar dengan emas. Bank-bank
sentral sekali lagi berubah menjadi pembeli bersih emas dan ini adalah
sinyal bahwa emas sebagai uang hanya tumbuh semakin besar.
Jadi
secara teoritis emas telah cukup memenuhi persyaratan untuk bisa disebut
sebagai uang, meski bukan uang dalam arti luas dan global. Dengan tren
emas sebagai uang tumbuh setia hari, jawaban atas pertanyaan awal apakah
emas adalah uang seharus menjadi lebih jelas, tapi dengan artikel
panjang ini seharusnya memberikan informasi yang cukup untuk
mengevaluasi dalam pikiran Anda sendiri, jika emas memang benar adalah
uang.
Resource : - Gold Resource
- Image Credit Flickr Under Common Creative License
- Image Credit ddmcdn.com Labeled for Commersial Reuse
Keputusan The Fed, Ekonomi Kertas Dan Sikap Kita
Bagi
yang tidak asing dengan peran The Fed (bank sentral Amerika) selama ini
dalam mengatur keuangan dunia (khususnya terhadap US Dollar) tentu
mengetahui juga bagaimana perannya dalam kelesuan ekonomi, jatuhnya
harga sahan-saham, kacaunya nilai tukar mata uang termasuk anjloknya
harga emas dunia beberapa bulan yang lalu.
Begitulah “ekonomi
kertas” istilah ini menggambarkan kinerja perekonomian yang tidak diukur
dari kemampuan riil dalam memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi
rakyat suatu negara, kemampuan produksi bahan-bahan kebutuhan pokok,
kemampuan menjawab masalah utama dunia terkait air, energi, udara.
Ekonomi kertas adalah ekonomi yang diukur dari kertas saham, pasar modal
termasuk pencetakan uang dari kenihilan (uang kertas).
Sehingga
semua resource baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia, devisa negara
difokuskan untuk memperbaiki makro ekonomi ini, istilahnya mempercantik
bursa saham, nilai tukar mata uang, suku bunga agar investor
berdatangan dan melupakan kebutuhan rakyat yang sebenarnya (ekonomi
mikro).
Muhaimin Iqbal menyatakan sebuah analisa dalam tulisannya :
Harga saham bisa melejit dalam satu malam ketika the Fed memutuskan untuk melanjutkan program Quantitative Easing-nya, apakah kinerja harga saham yang demikian ini cerminan kemajuan ekonomi ? tentu tidak. Sebaliknya juga demikian, harga saham bisa langsung anjlok seketika ketika the Fed memutuskan untuk menghentikan program QE-nya, apakah ini cerminan runtuhnya ekonomi ?, mestinya juga tidak. Lha kalau jatuh bangunnya harga saham yang dipicu oleh rapat-rapat bulanan the Fed – bukan merupakan ukuran kinerja ekonomi kita, mengapa para pelaku ekonomi kita rela pontang-panting dibuat pusing oleh setiap kebijakan the Fed ?
Disinilah
kita harus cermat, jika kinerja ekonomi didominasi oleh ukuran harga
saham, nilai tukar mata uang, dan berbasis pada mata uang fiat yang bisa
dicetak dari ketiadaan, maka selalu bersiaplah terhadap
kebijakan-kebijakan the Fed yang tidak akan pernah memberi ketenangan
selamanya, selalu akan ada gonjang-ganjing ekonomi dunia.
Sikap Kita
Setelah
kita memahami bagaimana eknomi dunia diukur dan dipengaruhi oleh
segelintir orang, lantas bagaimana sikap kita ? Apakah kita masih mau
berada dalam kondisi mengekor atau pasrah ? Tidak. Jawabannya adalah
bekerja di sektor riil . Banyak mulai dari industri rumah tangga,
pertanian, jasa dll. Jika kinerja sawah ditentukan oleh banyaknya ton
padi yang dihasilkan oleh sekian hektar lahan, maka seharusnya keputusan
the Fed tidak akan bisa mempengaruhinya. Jika kreativitas dalam inovasi
teknologi dapat menghasilkan efisiensi dan manfaat pada masyarakat,
seharusnya kreativitas tersebut tidak boleh dipengaruhi oleh keputusan
The Fed.
Saat krisis eknomi terjadi, yang bisa menjadi pengangan
kita bukan lagi eknomi kertas, tapi ekonomi riil yang nyata, termasuk
aset riil yang nyata seperti lahan produktif, investasi emas dll.
Apalagi jika fokus kita pada sektor ekonomi riil dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan dasar rakyat.
Dalam berinvestasi emas, kita
juga harus memiliki sikap dan cara yang benar, antara lain dengan
membeli emas bukan untuk berspekulasi atau mendapatkan keuntungan jangka
pendek. Karena hal ini pasti akan terpengaruh oleh kebijakan the Fed.
Mengapa ? Karena harga emas dunia tidak sepenuhnya dikontrol oleh pasar
dalam arti jual beli fisik, tetapi dominan dipengaruhi oleh perdagangan
emas berbasis kertas (ETF). Sehingga manipulasi harga sangat mudah
dilakukan.
Investasi emas secara fisik harus menjadi bagian dari
strategi keluarga atau pribadi untuk membangun ketahanan ekonomi,
karena kita berada dalam pusaran ekonomi kertas. Juga mempertahankan
daya beli jangka panjang atas hasil kerja keras kita, karena kita berada
dalam ekonomi yang berbasiskan uang kertas.
Tekniknya belilah
emas saat kita memiliki kelebihan uang kertas, dan menjualnya saat
membutuhkan untuk modal usaha di sektor riil atua membeli kebutuhan
pokok yang bersifat jangka panjang. Dengan sikap kita seperti ini,
harapannya kita terhindar dari pengaruh kebijakan the Fed yang merugikan
ekonomi. Jika setiap rakyat suatu negara memiliki sikap benar ini, maka
seharusnya ekonomi negara tersebut tidak akan mudah untuk diaduk-aduk
oleh segelintir orang yang memiliki kekuasaan dan kepentingan yang duduk
di kursi the Fed. Kerja keras kita di sektor riil dan sikap kita
terhadap ketahanan ekonomi antara lain yang akan membebaskan kita dari
pengaruh buruk the Fed.
Disusun dari artikel The Fed : Kambing Hitamkah ? Oleh : Muhaimin IqbalThe Fed : Kambing Hitamkah ?
- Kategori : Umum
- Published on Wednesday, 25 September 2013 13:21
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Bila ada satu institusi yang akhir-akhir ini paling banyak dikambing hitamkan di seluruh dunia untuk kelesuan
ekonomi, jatuhnya harga saham, jatuhnya nilai tukar mata uang dan juga
bahkan jatuhnya harga emas dunia – maka institusi itu pastilah the Fed – bank sentralnya Amerika. Anda bisa baca di seluruh media ekonomi dunia, maka seolah the Fed adalah aktor tunggal dari gonjang-ganjing bursa
saham, pasar modal dan pasar uang itu. Seandainya toh benar bahwa the
Fed itu adalah kambing hitam ekonomi dunia, pertanyaannya adalah lha kok mau kita dipermainkan oleh mereka ?
Inilah
ekonomi kertas itu, ketika kinerja ekonomi bukan diukur oleh kemampuan
riil suatu negara dalam memberikan kemakmuran rakyatnya, kemampuan riil
dalam memproduksi bahan-bahan kebutuhan pokok, kemampuan riil menjawab
problema yang nyata di masyarakat – tentang air, energy, udara dlsb.,
maka kinerjanya seolah hanya tercermin pada pasar modal, pasar uang dan
sejenisnya.
Ketika
kinerja ekonomi seolah hanya terwakiki oleh naik turunnya harga saham,
naik turunnya nilai tukar , suku bunga dan cadangan devisa, maka begitu
banyak waktu dan resources negeri-negeri terkuras untuk mempercantik penampilan di bursa sahamnya, nilai tukar dan suku bunganya. Penampilan di atas kertas inikah yang kita butuhkan ?
Harga saham bisa melejit dalam satu malam ketika the Fed memutuskan untuk melanjutkan program Quantitative Easing-nya, apakah kinerja harga saham yang demikian ini cerminan kemajuan ekonomi ? tentu tidak. Sebaliknya juga demikian, harga saham bisa langsung anjlok seketika ketika the Fed memutuskan untuk menghentikan program QE-nya, apakah ini cerminan runtuhnya ekonomi ?, mestinya juga tidak.
Lha kalau jatuh bangunnya harga saham yang dipicu oleh rapat-rapat bulanan the Fed
– bukan merupakan ukuran kinerja ekonomi kita, mengapa para pelaku
ekonomi kita rela pontang-panting dibuat pusing oleh setiap kebijakan
the Fed ?
Di
situlah masalahnya, selama kinerja kita didominasi oleh ukuran yang
bernama harga saham, nilai tukar mata uang dlsb. maka
kebijakan-kebijakan the Fed tetap akan bisa membuat gonjang-ganjing ekonomi sejagat.
Lantas bagaimana kita bisa melepaskan diri dari gonjang-ganjing tersebut ? Fokus pada kinerja sektor riil adalah salah satu jawabannya. Bila kinerja sawah ditentukan oleh berapa ton padi bisa dihasilkan oleh per hektar lahan, maka kebijakan the Fed tidak berpengaruh pada kinerja petani.
Si petani-pun tidak akan pusing memikirkan apa yang akan diputuskan the Fed dalam rapat bulanannya, petani akan focus berinovasi pada bagaimana meningkatkan hasil panennya. Tidak ada resources terbuang hanya untuk merespon kebijakan the Fed. Dan si petani tidak perlu mengkambing hitamkan the Fed atau siapapun ketika hasil panenannya turun.
Maka seperti si petani itulah cara kita menghindarkan diri dari pengaruh buruk si kambing hitam global yang bernama the Fed tersebut. Fokuslah kita pada bagaimana menggarap sektor riil khususnya yang sumber dayanya ada di negeri ini sendiri. Lebih khusus lagi pada upaya-upaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat seperti FEW (Food, Energy and Water).
Lantas bagaimana Dinar dan Emas yang harganya juga ikut di-gonjang-ganjing-kan oleh kebijakan the Fed
? sama dengan sektor riil tersebut solusinya. Ketika membeli Dinar atau
emas dengan harapan untuk memperoleh gain jangka pendek – maka kita
akan selalu dipusingkan oleh hasil rapat-rapat the Fed.
Tetapi
bila kita membeli Dinar atau emas sebagai bagian dari strategi untuk
membangun ketahanan ekonomi, mempertahankan daya beli jangka panjang
atas hasil jerih payah kita bekerja – maka kebijakan bulanan the Fed tidak akan berpengaruh pada strategi ketahanan ekonomi kita tersebut.
Konkritnya
seperti apa strategi ketahanan ekonomi atau mempertahankan daya beli
dengan Dinar atau emas ini ? sederhananya adalah membeli Dinar atau emas
pada saat kita memiliki kelebihan uang kertas, dan menjualnya saat kita
membutuhkan Dinar/emas tersebut untuk modal usaha sektor riil, membeli
kebutuhan pokok dan kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat jangka
panjang.
Bila
lawan (penggunaan) Dinar atau emas kita adalah benda riil atau
kebutuhan riil, tidak harus berarti kita membayar dengan Dinar atau emas
– tetapi menggunakan dana pencairan emas/Dinar – segera setelah
pencairannya – untuk membayar benda atau kebutuhan riil ini , maka
insyaAllah kita akan terbebas dari pengaruh gonjang-ganjing-nya the Fed.
Sebaliknya
dengan Dinar atau emas-pun kita bisa menjadi korban kambing hitam –
manakala kita berspekulasi jangka pendek dan sekedar mempertukarkan
Dinar atau emas kita dengan uang kertas tanpa didasari suatu keperluan
yang riil.
Kambing
hitam itu begitu perkasanya sehingga mampu mengaduk-aduk ekonomi
negeri-negeri sejagat, tetapi kita bisa menghindari pengaruhnya – baik
secara pribadi maupun sebagai negeri. Kerja keras kita di sektor riil
dan sikap kita terhadap ketahanan ekonomi antara lain yang akan membebaskan kita dari pengaruh buruk kambing hitam ini.
Namanya
juga kambing hitam – dia sendiri belum tentu bersalah, bisa jadi dia
juga hanya dikambing hitamkan saja. Maka cara terbaik melawan kambing
hitam ya mulai dari diri kita sendiri, dan dari negeri ini sendiri. Mulai dengan kerja keras dan jawablah tantangan jaman dengan kerja nyata. InsyaAllah
Grafik Harga Emas
http://investasiemas-id.com/grafik-harga-emas-internasional/
Grafik Harga Emas 1 Hari
Grafik Harga Emas 1 Bulan
Grafik Harga Emas 1 Tahun
Grafik Harga Emas 5 Tahun
Grafik Harga Emas 10 Tahun
Grafik Harga Emas 20 Tahun
Pengetahuan Dan Pertimbangan Dasar Investasi Emas
Sebelum
melakukan investasi emas, penting untuk mengetahui dasar-dasar
investasi emas itu sendiri. Paling mudah adalah dengan mengajukan
beberapa pertanyaan mendasar, jangan sampai kita hanya ikut-ikutan trend
sesaat saja.
- Apa yg kita pikirkan mengenai emas ?
- Mengapa sebagian besar orang sangat tertarik untuk berinvestasi di emas ?
- Bagaimana harga emas ditentukan ?
- Apakah harga emas akan selalu naik dan memberikan penghasilan yg tinggi
Nilai Emas
Nilai
emas konon tidak akan pernah berubah dari masa ke masa. Hal ini didapat
dari pengamatan (mungkin tidak secara ilmiah) atau perbandingan
terhadap harga-harga komoditi dibandingkan dengan emas selama ratusan
atau ribuan tahun. Contoh jika satu dinar emas bisa dipakai untuk
membeli 1 ekor kambing pada 1400 tahun yg lalu, maka 1 dinar saat ini
pun dapat membeli 1 ekor kambing terbaik di kelasnya. Ini menunjukkan
tidak terdapat perubahan yg signifikan terhadap nilai emas ini dalam
kurun waktu 1400 tahun.
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan
bahwa nilai emas cenderung stabil terhadap inflasi, karena kelangkaan
emas yg tidak dapat di produksi begitu saja seperti halnya uang kerta
yang kita gunakan sehari-hari. Semakin bernilai ketika barang tersebut
langka. Manusia atau negara dalam otoritasnya bisa dengna mudah mencetak
uang kertas, tapi jelas mereka tidak akan mudah mencetak emas karena
sumber dayanya terbatas.
Harga (price) dan nilai (value) adalah
dua hal yg berbeda meski berkaitan. Harga (price) tidak saja ditentukan
oleh nilai (value), tetapi juga oleh 2 faktor lainnya yaitu inflasi dan
permintaan pasar (demand supply).
Inflasi Menentukan Harga Emas Bukan Nilai
Menurut Wikpidia :
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu
Misal nilai uang
sebesar 1 juta 10 tahun yg lalu, tentu berbeda dengan uang 1 juta pada
saat ini. Nominal-nya tetap 1 juta (yang tertulis), tapi nilai-nya
turun, tergantung tingkat inflasinya. Jika pertahun rata-rata inflasi
adalah 3%, berarti nilainya secara keseluruhan turun sejumlah 30% dalam
10 tahun.
Terlihat kan perbedaannya dengan nilai emas. Emas sangat
“kuat” melawan inflasi, sedangkan uang kertas tidak. Dan ini
berkorelasi dengan naiknya harga emas, karena setiap kali terjadi
inflasi, cepat atau lambat harga emas pasti akan naik. Ini harus menjadi
basic pengetahuan bahwa emas meski sering disebut sebagai salah
instrumen investasi tetapi pada dasarnya ia adalah instrumen untuk
menjaga nilai harga kita, untuk melawan inflasi mata uang kertas.
Hukum permintaan (Demand Supply)
Hukum
permintaan secara umum adalah meningkatnya harga suatu komoditi atau
barang disebabkan karena meningkatnya permintaan. Biasanya terjadi di
pasar saham dimana ketika banyak investor “tertarik” membeli sebuah
saham, maka harga saham tersebut cenderung naik karena meningkatnya
permintaan. Ketika tidak ada peminat, sebaliknya harganya cenderung
turun karena banyaknya orang yg menjual. Prinsip dasar ekonomi ini juga
mempengaruhi harga emas.
Contoh kasus adalah ketika harga emas
meningkat dipicu oleh inflasi yang dibuat oleh Amerika dimana terjadi
penambahan cetakan uang kertas besar-besaran. Hal ini kemudian “tercium”
oleh para investor yang memprediksi “harga emas meningkat akan
meningkat tajam”. Akhirnya beberapa investor turun untuk berinvestasi di
emas, meningkatkan demand (permintaan) emas dan hargapun naik.
Pertimbangan dasar untuk investasi emas
Investasi
emas tidak sama seperti investasi pada sebuah perusahaan. Perusahaan
normal seharusnya cenderung berkembang karena menghasilkan profit karena
mampu meningkatkan nilai (value) sebuah barang atau jasa. Artinya,
dengan keuntungan yang didapat nilai perusahaan tersebut akan meningkat.
Tapi berbeda dengan emas. Nilai emas seperti yang dijelaskan diatas
tetap dari dulu hingga sekarang. Emas adalah emas, tidak beranak atau
berkembang biak.
Jadi apa tujuan investasi emas kita ? Ketika kita
bertujuan untuk mendapatkan profit keuntungan, maka tidaklah tepat
menjadikan emas sebagai instrumen investasi. Tetapi ketika tujuan kita
adalah untuk menyimpan harta kita dengan harapan mempertahankan nilai
dari inflasi, maka kita bisa menggunakan emas. Karena jika kita menabung
menggunakan uang kertas yang ada, maka 5 tahun lagi nilainya akan
berkurang meski nominalnya sama. Jadi sejak dari awal, kita harus tahu
tujuan kita untuk berinvestasi. Apakah untuk mempertahankan nilai, atau
meningkatkan nilai harta yang kita miliki.
Referensi :
Analisa Jatuhnya Harga Emas Saat US Shutdown
Barat
mengambil keuntungan dalam satu minggu ini ketika China sedang libur,
untuk menghancurkan harga emas, bersamaan juga dengan tutupnya
Pemerintah AS untuk beberapa waktu (US Shutdown). Liburan Cina satu
minggu ini baru saja dimulai. Namun, penurunan harga emas ini langsung
akan disambut sejumlah besar pembeli, antara lain orang-orang Asia
membeli emas fisik gila-gilaan saat harga jatuh.
Penting juga
untuk dicatat, bahwa agen dari China tidak menggunakan semua liburan
selama satu minggu, mereka tetap berada di pasar ketika terjadi
penurunan dalam harga emas. Karena sebenarnya pa yang kita lihat
sekarang adalah intervensi The Fed atas pasar emas. Tapi, sekali lagi,
meskipun China sedang berlibur, People’s Bank of China (Bank Rakyat Chin
) tidak. Artinya, mereka berada di sini dan agresif membeli emas fisik
pada saat harga turun drastis.
Ingat, harga fix yang dipermainkan
Fed (di London) mengakibatkan pembelian fisik besar-besaran bukan hanya
melalui London, tetapi juga langsung dari produsen ke Bank Sentral. Jadi
bukan hanya orang-orang China yang membeli, Bank Sentral lain juga
membelinya (baca juga: China Longgarkan Aturan Perdagangan dan Investasi Emas).
Meskipun
short traders (pemain jangka pendek) menargetkan posisi emas yang lebih
rendah dari sebelumnya, mereka akan menemukan kesulitan untuk memenuhi
target tersebut berdasarkan jumlah besar pembelian fisik yang sedang
berlangsung. Siapapun yang ingin membeli emas fisik dan perak harus
melakukan apa yang China dan lainnya lakukan, secara agresif membeli
pada harga yang “dijatuhkan” ini. Untuk investor jangka panjang, ini
adalah waktu untuk mengumpulkan emas fisik, jangan takut terhadap aksi
penjatuhan harga karena tidak ada hubungannya dengan tren jangka panjang
untuk emas.
Apa yang kita lihat hari ini adalah murni didorong
oleh transaksi kertas (ETF). Jadi short sellers (penjual jangka pendek)
berperan menjatuhkan harga pasar emas, melalui penjualan bukan secara
fisik, tetapi menjual melalui kertas (ETF) – itulah kuncinya. Bila Anda
mengetahui banyak terjadi short selling, maka itu saatnya untuk membeli.
Sementara harga memang dapat terus lebih rendah dalam jangka pendek,
ini akan menjadi salah satu peluang besar terakhir bagi mereka yang
berinvestasi emas dan perak secara fisik .”
Penjualan
besar-besaran ini sepertinya dipicu oleh US Shutdown yang menyebabkan
semakin furstasinya para investor kelas kakap, dan berusaha menaikkan
cash mereka dengan menjual emas. Selain itu juga US Shutdown
meningkatkan kemungkinan disepakatinya debt-ceiling pada 17 Oktober ini,
yang artinya negatif untuk harga emas. Tapi hal ini menggambarkan bahwa
emas menjadi salah satu faktor psikologis bagi para investor untuk
menentukan langkah, yang secara tidak langsung membuat harga emas tidak
pernah stabil di saat krisis. (kwn)
Reference: KWN
Investasi Emas Bukan Safe Haven ? Katakan Itu Kepada Orang Di Indonesia
Emas
beringsut naik dari performa lima pekan yang rendah, karena melemahnya
dollar AS ditambah meningkatnya permintaan sebelum diadakannya pertemuan
kebijakan Fed AS (FOMC) yang diadakan 17-18 September 2013. Dan hasil
pertemuan adalah bahwa Fed tidak akan melakukan pengetatan QE, dan harga
emas langsung naik tajam.
Emas Dalam Rupiah Indonesia , 2000 hingga hari ini – ( GoldCore )
Hutang Amerika Serikat Dari 1972 Hingga 1 Januari 2013 – (Bloomberg)
Emas Dalam Rupiah Indonesia , 2000 hingga hari ini – ( GoldCore )
Goldman Sachs memiliki kebiasaan membuat market calls (transaksi
dalam waktu terbatas) yang besar dan keras seperti yang mereka lakukan
untuk minyak hingga naik ke $200 per barel ketika minyak telah melonjak
sebelumnya dari $50 per barel pada bulan Maret 2007 menjadi $140 per
barel pada bulan September 2008. Segera setelah market calls tersebut, minyak turun dari US $140 per barrel ke $ 32,40 per barel pada akhir tahun 2008.
Grafik
di atas menunjukkan bagaimana performa mata uang Rupiah Indonesia,
seperti semua mata uang lainnya, telah terdevaluasi secara konsisten
dalam beberapa tahun terakhir dan mendekati rekor tertinggi nominal
dalam komoditi emas. Ada kekhawatiran terhadap defisit transaksi
berjalan dari Indonesia dan defisit besar dalam perdagangan secara
konsisten dapat menghambat investor asing dan menambah tekanan terhadap
IDR (Rupiah), mata uang yang dianggap berkinerja terburuk di Asia dalam
beberapa bulan terakhir .
Rupiah telah melemah hampir 15% terhadap
dolar sejak awal Juni dan 20% terhadap emas sejak 28 Juni – dari
12.235.000 rupiah per ounce ke 14.728.000 rupiah per ons. Hal ini
sebanding dengan penurunan 10 % di India atas mata uang Rupee bersama
Rupiah menjadi yang terburuk di Asia selama periode tersebut.
Kerugian-kerugian
ini hanyalah kelanjutan dari devaluasi yang terjadi dalam beberapa
tahun terakhir. Sejak tahun 2000, Rupiah telah menurun hampir 600%
terhadap emas dari 2.174.000 rupiah per ounce di tahun 2000 menjadi
lebih dari 14.755.000 rupiah per ounce hari ini. Jadi apakah masih mau
mengatakan, bahwa investasi emas bukan merupakan Safe Haven (tempat yang
aman) lagi ?
Bank Indonesia telah memulai pengetatan paling
agresif sejak tahun 2005, bergabung dengan Brazil dan India dalam
mengambil langkah untuk mendukung mata uang mereka. Prospek berkurangnya
stimulus moneter AS dan QE dapat mendorong investor untuk menjual
obligasi pemerintah internasional.
Hutang pemerintah terus
didukung oleh Federal Reserve, program monetisasi hutang yang sangat
radikal – yaitu penciptaan uang elektrik untuk membeli hutang
pemerintah. Cadangan devisa Indonesia telah menurun karena BI
mempertahankan rupiah, namun Bank Indonesia ( BI ) masih memiliki $ 92,6
milliar cadangan devisa mata uang asing.
Tidak seperti banyak
negara-negara debitur besar seperti AS yang memiliki cadangan devisa
kecil atau bahkan tidak ada sama sekali, Bank Indonesia ( BI )
mengatakan pada bulan Agustus bahwa 92,6 milliar akan cukup untuk
melindungi Rupiah dari devaluasi lebih lanjut dan konsekuensi dari
devaluasi itu.
Pemegang obligasi menuntut hasil yang lebih tinggi
untuk menahan utang. Menurut Bloomberg, Indonesia dijual US $ 1,5 miliar
obligasi syariah dalam mata uang dolar bulan ini pada yield tertinggi
sejak 2009, cadangan berada di dekat level terendah dalam hampir tiga
tahun dan asing telah menarik US $ 2,66 milliar dari ekuitas setempat
sejak awal Juni. Namun, Indonesia diperkirakan masih memungkinkan untuk
dapat membayar hutangnya, tidak seperti pemerintah AS dan The Fed .
Federal
Reserve AS bangkrut dan memiliki kewajiban lebih US $ 3,2 triliun dan
hanya memiliki kapital sebesar $ 60 miliar. Hutang nasional pemerintah
AS sedang bergerak dengan cepat menjadi $17 triliun dan kewajiban off balance sheet sekarang diperkirakan oleh para ekonom ternama di antara $100 triliun dan $ 200 triliun.
Keuangan
nasional Inggris, Jepang dan banyak negara Eropa yang mirip dengan
orang-orang dari Amerika Serikat dan mereka juga baik bangkrut atau
mendekati kebangkrutan. Oleh karena itu, US Dollar dan semua mata uang
akan terus ter-devaluasi dan turun terhadap emas yang memiliki stock
terbatas dan langka di bulan dan tahun mendatang. Investasi emas
sekarang juga untuk menjaga basic portfolio anda.
source : oleh Mark O’Byrne – Goldcore
Harga Emas Jatuh Dan Pemerintah Amerika Serikat Masih Menimbun Emas
Hari
Jumat kemarin (11/10) kita melihat kejatuhan emas jatuh $50 dalam 2
menit bersamaan dengan telah disepakatinya kenaikan plafon hutang AS
untuk membayar hutang (tentu saja). Terlepas dari apakah ini adalah
“orkestra” untuk menaikkan kepercayaan terhadap dollar atau terjadi
secara alami, kita perlu mengetahui satu hal berikut ini.
Datangi
setiap Wall Street trader, atau manajer portofolio di kantornya dan dia
pasti akan memberitahu Anda emas tamat. Mereka akan menganggap emas
konyol, tidak lebih dari logam mengkilap, zat dengan sedikit penggunaan
dan nilai riil kecil, “peninggalan barbar” dan hal-hal yang tidak lebih
dari takhayul. Hanya orang bodoh yang menimbun emas dalam portofolionya.
Benarkah pendapat ini ?
Memang
emas nilainya telah jatuh $500 per ounce dari beberapa tahun lalu yang
mencapai $1700 dan jatuh $100 hanya dalam satu bulan terakhir ini. Emas
bahkan belum rally selama krisis anggaran. Terlalu berat untuk statusnya sebagai safe haven. Hanya
ada satu hal yang mengganggu dalam cerita ini. Satu kelompok orang
tidak setuju. Dan ini tidak berbicara tentang penimbun emas di Arizona.
Tetapi
tentang orang-orang yang menjalankan Departemen Keuangan Amerika
Serikat (US Treasury). Mereka tetap berpegang kuat pada emas, mereka
masih menimbun emas. Kejutan bukan ?!.
Minggu ini Brett Arends
bertanya apakah mereka akan mempertimbangkan menjual beberapa cadangan
emas negara untuk membayar hutang jika terjadi krisis anggaran akhir
bulan ini. Tanggapan mereka ? Tidak mungkin !.
Departemen Keuangan telah mempertimbangkan opsi itu, seperti juga kebanyakan orang lain dan menolaknya.
“Menjual emas akan melemahkan kepercayaan di AS baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan akan mengganggu stabilitas bagi sistem keuangan dunia.” kata seorang juru bicara. Dia mengutip seorang pejabat tahun lalu dalam sebuah surat kepada Senator Orrin Hatch, tapi sejauh tampaknya tidak begitu diperhatikan oleh Wall Street.
Mengingat
posisi Departemen Keuangan maka ini sangat luar biasa. Kita mendengar
semua skeptisisme di hari ini tentang emas. Namun Departemen Keuangan
sendiri menganggap kepemilikan emas AS adalah elemen kunci dalam menjaga
kepercayaan negara – kesehatan dan stabilitas sistem keuangan
internasional.
Jika emas adalah lelucon dan benar-benar tamat,
seharusnya tidak ada yang peduli tentang emas. Tetapi mengapa pemerintah
AS tidak membuang kepemilikan emas dan mendapatkan apa pun yang lebih
baik.
Untuk mendapatkan ukuran dari pernyataan itu, perlu untuk
mengingatkan diri di mana mereka berada sekarang. Pemerintah AS sedang
shutdown dan ada risiko tidak sepele yang hanya dalam waktu dua minggu
mungkin akan terjadi default (gagal bayar) pada hutangnya.
Mungkin banyak yang mengatakan tidak mungkin, tetapi resiko itu nyata
ada. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Kongres, yang bahkan tidak
bisa setuju untuk tetap membuka Bunker Hill Monument bagi wisatawan
harus setuju untuk menaikkan plafon hutang. Jika tidak, pemerintah
federal akan cepat kehabisan uang dan default.
Departemen
Keuangan telah mempertimbangkan berbagai skenario dan rencana cadangan,
kata para pejabat. Mereka telah menyimpulkan bahwa menunda pembayaran
pemerintah di seluruh bagian – dari jaminan sosial hingga bunga hutang –
akan menjadi pendekatan yang paling sedikit efek merusaknya.
Dengan kata lain, sesuai dengan posisi resmi Departemen Keuangan AS, janji-janji dan komitmen dari pemerintah dan full faith and credit sebenarnya bernilai kurang dari emas. Mereka lebih suka default gagal bayar daripada kehilangan timbunan emas mereka.
Pemerintah
federal memiliki sekitar 8100 metrik ton emas, yang disimpan di
tempat-tempat seperti Fort Knox. Pada harga saat ini bernilai sekitar
US$ 340 miliar. Itu hanya akan membuat pemerintah berjalan untuk sekitar
satu bulan, yang berarti betapa sedikit emas yang mereka punya terkait
dengan komitmen mereka terhadap hutang.
Pemerintah di Eropa, termasuk di Inggris dan Swiss, telah menjual sebagain emas mereka di masa lalu.
Josh Strauss, co-manager dari reksadana Appleseed (dan penimbun emas), mengatakan “Dengan emas di ujung tanduk tahun ini, investor semakin mempertanyakan nilai intrinsik emas. Tetapi mengingat kegilaan di Washington DC selama ini, tampaknya bagi saya bahwa investor harus benar-benar mempertanyakan nilai intrinsik kertas dolar yang didukung oleh janji lemah.”
Dan komentar Departemen Keuangan
di atas benar-benar luar biasa. Departemen Keuangan takut bahwa jika
pemerintah menjual emas mereka, maka orang-orang yang skeptik terhadap
emas, yang menjalankan pasar keuangan saat ini, akan panik.
Reference : Marketwatch oleh Brett Arends
Atasi Amerika Serikat Default, Presiden Obama Akan Gunakan Seluruh Kekuatan
Hari
ini mantan official dari US Treasury, Dr Paul Craig
Roberts, memperingatkan bahwa Presiden Amerika Serikat akan
mendeklarasikan “Bencana Nasional,” dan merebut kekuasaan total, jika
hal tersebut dipandang perlu untuk menghindari Amerika Serikat default
(gagal bayar hutang). Dia juga berbicara tentang langkah-langkah
darurat drastis lain yang juga akan dilaksanakan untuk menghindari AS default. Berikut penuturan Roberts yang dikutip melalui KWN.
Jika Amerika Serikat default,
maka itu akan menjadi akhir dari AS sebagai negara adidaya . Tak
seorang pun di Washington ingin kehilangan kekuatan semacam itu, jadi
mereka benar-benar berharap bahwa pada menit terakhir kesepakatan akan
tercapai . Sekarang, dalam hal kedua belah pihak bermain ‘chicken’
sampai akhir, ketakutan default meningkat secara dramatis , saya pikir salah satu dari dua hal akan terjadi.
Yang
pertama Federal Reserve , atas inisiatif sendiri, dengan mudah akan
meminjamkan US Treasury berapapun uang yang akan membutuhkan. Anda harus
ingat bahwa Federal Reserve meminjamkan kepada bank-bank AS dan Eropa
lebih dari $16 triliun untuk memungkinkan mereka menghindari default,
atau kegagalan sekaligus . Pinjaman dari Federal Reserve yang melebihi
$ 16 triliun inilah yang membuat sistem ekonomi tidak tenggelam.
Kemungkinan
kedua adalah bahwa Presiden Obama, karena undang-undang yang ada, akan
memiliki kekuatan untuk menyatakan ‘bencana nasional’ (National Catastrophe)
dan akan menjadikannya pemimpin penuh pemerintahan. Ini mendapat
Kongres dan Pengadilan keluar kekuasaan. Pada saat itu tidak ada batasan
pada kekuasaan presiden jika ia menyerukan ‘bencana nasional.’
Ini
berarti bahwa Presiden, dengan otoritasnya sendiri, bisa menaikkan
plafon hutang. Jadi, salah satu dari dua peristiwa di atas yang akan
terjadi jika tidak ada deal dengan Konggres . Bisa jadi Presiden Obama,
atau orang lain dalam Eksekutif , berencana untuk menggunakan krisis ini
untuk menajalankan Executive Order. Dengan kata lain Presiden
akan menjadi seorang “Kaisar” dengan kekuasaan penuh yang secara
independen terpisah dari Konggres dan Pengadilan.
Dunia Berdasarkan Hutang, Eropa Tanpa Harapan, Hutang AS Akan Tenggelamkan Dunia
Kita
sekarang kembali ke “green evil” (baca: dolar) era harapan palsu dan
sejumlah kesalahpahaman dari keadaan riil ekonomi dunia. Ada sedikit
kabar baik yang dikombinasikan dengan angka-angka ekonomi, dimanipulasi
dan disesuaikan secara musiman untuk memberikan alasan bagi politisi di
seluruh dunia untuk menyebarkan optimisme pemulihan yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
Sebuah Dunia Yang Berdasarkan Hutang
Bagaimana
bisa sebuah dunia dengan hutang $250 triliun dan lebih dari $1
kuadriliun derivatif tak berharga bisa sembuh? Tentu saja tidak akan
bisa, terutama karena ini adalah dunia yang didukung oleh kaki berupa
uang kertas cetak tak berharga – kaki yang hanya semakin panjang dan
tidak stabil dari hari ke hari karena triliunan ditambahkan ke hutang
setiap tahun.
Di mana pun kita berpaling, ke Eropa, Amerika
Serikat, Jepang dan banyak negara lain, situasi ini benar-benar diluar
jangakauan untuk bisa diperbaiki. Tidak hanya tidak bisa diperbaiki
tetapi kita sepertinya berada pada akhir siklus ekonomi utama yang
dimulai pada akhir Abad Kegelapan. Siklus ekonomi utama membutuhkan
waktu lama untuk berkembang dan jika kita sekarang pada awal penurunan
besar dalam perekonomian dunia, orang yang hidup saat ini hanya akan
mengalami awal dari penurunan. Tapi sayangnya di awal akan menjadi
pergolakan besar dan hampir tak seorang pun akan melarikan diri.
Kita
telah mengalami satu abad kemakmuran palsu berdasarkan pada uang
dicetak dan hutang. Dalam 100 tahun terakhir kita telah melihat
penciptaan Fed di AS (bank sentral yang dimiliki, dibuat dan
dikendalikan oleh bankir swasta) dikombinasikan dengan perbankan
fractional reserve (yang memungkinkan bank untuk leverage 10 sampai 50
kali), meledaknya hutang pemerintah dan pasar derivatif sebesar $1,4+
kuadriliun. Ini adalah alasan utama mengapa perekonomian dunia
berkembang pada abad terakhir dan khususnya dalam 40 tahun terakhir.
Keempat kaki menyokong, pencetakan Bank sentral, leverage Bank, pinjaman Pemerintah dan manufaktur Derivatif telah menciptakan dunia dengan
delusi kekayaan dan ilusi kemakmuran.
Juga, ketiadaan sama sekali
nilai-nilai moral dan etika. Kami berada dalam tahap akhir era dekadensi
ekstrim, era yang sayangnya tidak dapat dan tidak akan memiliki akhir
yang bahagia.
Krisis Eropa Tanpa Harapan
Tapi
tetap saja, pemerintah dan media terus memberi kita dengan kabar baik
yang tidak memiliki sedikitpun kemiripan dengan kondisi riil
perekonomian dunia. Di Eropa, negara-negara Mediterania memperluas
hutang mereka pada tingkat eksponensial. Hutang pemerintah terhadap GDP
dari Spanyol, Portugal, Italia dan Yunani berkisar antara 100% sampai
180%. Ada upaya sia-sia pada penghematan tapi ini hanya mengarah ke
pertumbuhan yang lebih rendah dan hutang yang lebih tinggi. Tidak ada!
Sayangnya tidak ada jalan keluar bagi negara-negara yang populasinya
sangat menderita. Solusi terbaik adalah meninggalkan Uni Eropa dan Euro,
mengingkari hutang dan devaluasi mata uang. Tapi Eurocrats tidak
mungkin menerima solusi ini dan lebih suka menambah hutang dan mencetak
lebih banyak uang, membuat situasi lebih buruk.
Hutang AS Akan Menenggelamkan Dunia
Situasi
di AS tidak lebih baik. Hampir tidak ada satu faktor ekonomi yang
diterbitkan ada hubungannya dengan kenyataan. Pengangguran sebenarnya
adalah 23% dan bukan 7% seperti yang diterbitkan. GDP menggunakan angka
inflasi riil telah menurun selama bertahun-tahun, dan upah riil telah
menurun selama 40 tahun. Peningkatan standar hidup yang dirasakan hanya
dicapai dengan peningkatan besar dalam utang. Htang pemerintah AS adalah
$1 triliun pada tahun 1980, $8 triliun pada tahun 2006 ketika Bernanke
menjadi Ketua Fed dan sekarang $17 trliun dan naik setidaknya satu
triliun per tahun. Jadi Bernanke telah berhasil menciptakan $9 trliun
hutang dengan singkat 7 tahun sebagai Ketua The Fed. Butuh waktu 230
tahun 1776-2006 untuk AS mencapai $8 triliun dan Bernanke telah
mengalahkan rekor tersebut menjadi dalam 7 tahun. Sebuah prestasi yang
mengagumkan. Dan hutang ini tidak termasuk kewajiban liability
pemerintah sekitar $22 triliun. Siapa orang waras yang percaya bahwa AS
bisa keluar dari lubang ini!
Ya, AS dan seluruh dunia akan
mencetak jumlah uang yang tak terbatas. Tapi uang dicetak dari potongan
kertas tak berharga dan sebuah pena, tidak ada hubungannya sama sekali
dengan penciptaan kekayaan yang sesungguhnya. Pencetakan di seluruh
dunia hanya akan menambah hutang dan tidak membuat satu sen kemakmuran
bertambah. Sebaliknya, kita akan melihat depresi dan hyperinflasi di
banyak negara.
Untuk beberapa yang memiliki aset keuangan untuk
dilindungi, emas fisik disimpan di luar sistem perbankan cenderung
menjadi cara terbaik untuk menjaga kekayaan dan daya beli.
Referensi :
Apakah Anda tidak stabil secara finansial? yang Anda menolak pinjaman dari bank? di sini adalah kesempatan Anda untuk mendapatkan pinjaman dan booming bisnis menabrak Anda seperti yang kita Queen Anita memberikan pinjaman kepada pelamar kami dengan tingkat bunga 2% jadi jika Anda intrested dalam memperoleh pinjaman dari kami hubungi kami di (queenanitaloanfirm@gmail.com )
BalasHapusHalo, nama saya SALSABILLA ZULFKAR memangsa hukuman di tangan kreditor palsu. Saya kehilangan sekitar Rp. 30.000.000 karena saya butuh modal besar Rp. 300.000.000, Saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi. Perdagangan saya hancur, dan dalam proses itu saya kehilangan anak dan ibu saya. Saya tidak tahan lagi dengan kejadian ini. Minggu lalu saya bertemu dengan seorang teman lama yang mengundang saya ke seorang ibu yang baik, Ms. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, yang akhirnya membantu saya mendapatkan pinjaman sebesar Rp.500.000.000,00
BalasHapusIbu yang baik, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih, dan semoga Tuhan terus memberkati ibu yang baik KARINA ROLAND dan teman saya. Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberikan saran kepada orang Indonesia lainnya, ada banyak penipu di sana, jadi jika Anda memerlukan pinjaman dan keamanan dan siapa pun yang membutuhkan pinjaman harus cepat, hubungi KARINA ROLAND melalui email karinarolandloancompany@gmail.com
Anda masih dapat menghubungi ibu whatsApp nomor +1 (585) 708- 3478
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email: (salsabillazulfikar4@gmail.com). untuk informasi lebih lanjut.
NAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
CITY: BATU MALANG JATIM
PINJAMAN PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorite, perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya berputar.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya berusaha untuk pergi, sekarang ALLAH menggunakan teman dan tetangga saya Rini anggraeni yang membantu saya menghubungi MOTHER KARINA yang mengatakan bahwa seorang teman dari Indonesia menghubungkannya dengan MOTHER KARINA, jadi saya menceritakan kepada ibu cerita saya, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya tahu itu permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelum itu saya meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya sekarang bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, dengan harapan untuk meminjamkan pinjaman kepada yang banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui mengatakan ya harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman Rp350.000.000,00 yang saya minta. PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia, jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui email atau whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi kabar baik sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND
WHATSAPP ONLY: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM