PERTEMPURAN AREK AREK SUROBOYO
Setelah Perang Dunia
II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade
49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern
Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara
Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus
bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang
menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000
pasukan Indonesia menolak.
- 26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
- 27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.
- 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
- 29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.
- Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
- Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena
mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D
yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk
membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki
tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak.
Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah
milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen
Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
- 9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
- 10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
- 20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini
merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan
Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan
Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena
sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran
ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap
dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November
1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari
Pahlawan.
90 Anggota Kopassus Latihan deengan Tentara China
JINAN-Sekitar 90 personel Komando Pasukan Khusus TNI
Angkatan Darat (Kopassus) telah tiba di Jinan, Ibukota Provinsi
Shandong, China, untuk melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus
China.
Ke-90 personel korps baret merah itu tiba di Jinan Internasional Aiport dengan menggunakan pesawat Hercules 9-130 dari Skadron Udara 32 TNI Angkatan Udara.
Atase Pertahanan Kedubes RI di China Kolonel (Lek) Surya Margono di Jinan, Senin (2/7) mengatakan latihan bersama Kopassus dengan Komando Pasukan Khusus China akan dibuka resmi pada Selasa (3/7).
"Ini merupakan latihan bersama yang kedua kali yang digelar oleh Kopassus dan Komando Pasukan Khusus China," kata Kolonel Surya Margono menjelaskan.
Latihan bersama pasukan khusus dua negara kali pertama digelar pada Juni 2011 di Pusat Pendididkan Kopassus Batujajar, Jawa Barat.
Kegiatan yang bersandikan "Sharp Knife II/2012" itu bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme dari para prajurit pasukan khusus militer kedua negara.
"Prajurit pasukan khusus kedua negara dapat saling bertukar pengalaman, dan keterampilan, kemampuannya, sehingga didapat sebuah bentuk kerja sama pasukan khusus kedua negara yang lebih komprehensif, baik dari segi teknik dan taktik operasional," kata Surya.
Selain personel, maka Korps Baret Merah TNI Angkatan Darat juga membawa sejumlah persenjataan dan perlengkapan penanggulangan antiteror.
"Sebagian persenjataan dan perlengkapan yang dibawa, selain digunakan untuk latihan bersama juga akan dipamerkan dalam kegiatan itu," ungkap Surya.
Latihan bersama Kopassus dan Komando Pasukan China akan berlangsung hingga Minggu (15/7) di Pangkalan Latihan Terpadu Kodam Jinan, China.(ant/hrb)
Ke-90 personel korps baret merah itu tiba di Jinan Internasional Aiport dengan menggunakan pesawat Hercules 9-130 dari Skadron Udara 32 TNI Angkatan Udara.
Atase Pertahanan Kedubes RI di China Kolonel (Lek) Surya Margono di Jinan, Senin (2/7) mengatakan latihan bersama Kopassus dengan Komando Pasukan Khusus China akan dibuka resmi pada Selasa (3/7).
"Ini merupakan latihan bersama yang kedua kali yang digelar oleh Kopassus dan Komando Pasukan Khusus China," kata Kolonel Surya Margono menjelaskan.
Latihan bersama pasukan khusus dua negara kali pertama digelar pada Juni 2011 di Pusat Pendididkan Kopassus Batujajar, Jawa Barat.
Kegiatan yang bersandikan "Sharp Knife II/2012" itu bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme dari para prajurit pasukan khusus militer kedua negara.
"Prajurit pasukan khusus kedua negara dapat saling bertukar pengalaman, dan keterampilan, kemampuannya, sehingga didapat sebuah bentuk kerja sama pasukan khusus kedua negara yang lebih komprehensif, baik dari segi teknik dan taktik operasional," kata Surya.
Selain personel, maka Korps Baret Merah TNI Angkatan Darat juga membawa sejumlah persenjataan dan perlengkapan penanggulangan antiteror.
"Sebagian persenjataan dan perlengkapan yang dibawa, selain digunakan untuk latihan bersama juga akan dipamerkan dalam kegiatan itu," ungkap Surya.
Latihan bersama Kopassus dan Komando Pasukan China akan berlangsung hingga Minggu (15/7) di Pangkalan Latihan Terpadu Kodam Jinan, China.(ant/hrb)
Rahasia Dibalik Invasi Jerman Atas Rusia
Oleh : Permadi "Sturmmann" Aryawirasmara
http://barboek.blogspot.com/2012/08/rahasia-dibalik-invasi-jerman-atas-rusia.html
Berdasarkan sejarah Perang Dunia II menurut versi BBC, Nat Geo, Wikipedia, dan media mainstream pada umumnya, kita telah diperkenalkan kepada cerita tentang Hitler dan ambisi Lebensraum (ruang hidup)-nya, bahwa Operasi Barbarosa dan seluruh kampanye militer di front timur adalah murni invasi untuk mengeksploitir kekayaan alam Rusia. Serta tak asing lagi bagi kita, cerita-cerita tentang serangan kejutan Jerman yang membuat Stalin kebakaran jenggot, dan membuat kocar-kacir Tentara Merah. Dan bagaimana kita bisa lupa dengan cerita musim dingin kejam yang menyelamatkan Rusia dari kehancuran! Tapi benarkah seperti itu kejadiannya?
Terlalu mudah bagi siapa saja yang memperhatikan sejarah PDII untuk sadar bahwa versi "resmi" ini terlalu sempurna menangkap kekurangan, bahkan "ketololan" kedua belah pihak (Jerman dan Rusia). Seolah Perang Dunia II adalah kisah tentang Jerman "si sembrono", dan Rusia "si bodoh beruntung".
Sebelum saya melanjutkan dengan memaparkan fakta-fakta sejarah Perang Dunia II berikut ini, perlu diketahui bahwa seluruh data-data baik yang berupa kronologis, tanggal kejadian, ilustrasi kejadian, dokumen, maupun kesaksian dari pelaku sejarah adalah berdasarkan kejadian yang sebenarnya, dan hampir semuanya telah disembunyikan dengan baik dan diedit dari versi sejarah umum PDII yang telah disajikan kepada kita. Sekali lagi membuat kita bertanya, untuk tujuan apa? Dan karena motif apa?
Pada prinsipnya, ada dua macam sejarawan di planet bumi ini. Pertama, adalah sejarawan jujur yang kemudian dilabelisasi "Revisionis" yang biasanya nasibnya berakhir di penjara. Kedua, adalah sejarawan "kurang jujur" yang mendukung sejarah PDII versi mainstream yang nasibnya sangat kontras, sangat makmur dan biasanya dipercaya memimpin yayasan-yayasan mengenang Holocaust.
BERSAMA INI ADALAH FAKTA & PERISTIWA SEJARAH PERANG DUNIA II YANG DI-EDIT, DAN DISEMBUNYIKAN DARI KITA
Pada tanggal 23 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet sepakat membuat Pakta Perjanjian Non-Agresi untuk tidak saling menyerang. Pakta yang ditanda-tangani oleh menteri luar negeri dari kedua belah pihak, Joachim Von Ribbentrop (Jerman) dan Vyacheslav Molotov (Rusia), juga mengatur agar kedua belah pihak tetap netral dalam situasi apabila salah satu pihak penanda-tangan Pakta diserang dan harus berperang dengan elemen asing.
Berdasarkan versi resmi sejarah PDII yang kita kenal, diceritakan bahwa Jerman melanggar Pakta Non-Agresi dengan melancarkan Operasi Barbarosa pada tanggal 21 Juni 1941 untuk menginvasi Rusia dan merampok sumber daya alamnya yang kaya. Apakah benar demikian faktanya?
ARTIKEL PERTAMA PADA PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, BERBUNYI, "Sehubungan dengan masalah teritorial dan pengaturan politik di daerah Balkan (termasuk diantaranya: Finlandia, Estonia, Latvia dan Lithuania), kedua belah pihak (Jerman dan Uni Soviet) bersama ini sepakat untuk menghormati batas wilayah yang telah ditetapkan, yakni pada batas utara perbatasan negara Lithuania, dimana kedua belah pihak mengakui batas tersebut, dan serta-merta menghormati kedaulatan negara Lithuania sampai dengan daerah Vilna."
Pada tanggal 12 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan klaim teritorial kepada negara-negara daerah Balkan (termasuk Finlandia), yang merupakan tuntutan aneksasi terbuka terhadap wilayah negara-negara berkedaulatan yang diakui dalam Pakta Non-Agresi. Lalu pada 16 Juni 1940, militer Uni Soviet menduduki wilayah Kaunas dan Vilna, dengan ini secara resmi menganeksasi Lithuania dan melanggar Artikel Pertama Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman.
ARTIKEL LAIN DARI PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, "..sehubungan dengan wilayah selatan Eropa Timur, Pihak Kedua (Uni Soviet) dengan ini menyatakan ketertarikannya atas wilayah Bessarabia, Rumania Timur."
Pada tanggal 26 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan ultimatum kepada pemerintah negara kedaulatan Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara. Lalu pada tanggal 10 Juli 1940, militer Uni Soviet menduduki selatan Dardanella dan kawasan delta sungai Danube, sadar tidak hanya ini merupakan pelanggaran lagi terhadap klausul Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman, tapi juga sepenuhnya sadar bahwa manuver militer tersebut secara langsung mengancam stabilitas keamanan dan politik dari daerah yang merupakan salah satu akses utama minyak yang sangat vital bagi Jerman.
SEBUAH JURNAL DEPARTEMEN ANGKATAN BERSENJATA AMERIKA SERIKAT NO.20-225 TAHUN 1956, yang berisikan studi dan analisa eskalasi situasi politik dan militer antara Jerman dan Uni Soviet di wilayah Rumania pra-PDII berbunyi, "..banyak bukti-bukti yang menguatkan indikasi bahwa pihak Rusia lebih tertarik ke wilayah Dardanelles dan daerah delta sungai Danube, dimana kepentingan politik dan militer Rusia secara langsung konflik dengan kepentingan ekonomi Jerman. Niat tidak baik ditunjukan Rusia saat memutuskan untuk menganeksasi wilayah-wilayah di negara-negara daerah Balkan, dan menuntut Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara.........Keputusan Hitler (untuk melancarkan Operasi Barbarossa) sedikit banyak dapat dijustifikasi dengan manuver Uni Soviet yang meningkatkan tekanan militer dan politik di wilayah Balkan (termasuk Bulgaria), terutama saat pasukan Rusia menduduki wilayah mulut sungai Danube, yang merupakan jalur utama logistik strategis Jerman."
Hubungan politik yang telah memburuk akibat aneksasi daerah Balkan, yang secara tidak langsung telah menciptakan ancaman cukup substansial terhadap kemanan jalur suplai Batu Besi (Iron Ore) dari Swedia ke Jerman, menjadi lebih buruk lagi ketika pada tanggal 23 Juni 1940, Moskow melayangkan lagi klaim teritorial (kali ini ke Finlandia), dan menuntut Finlandia untuk menyerahkan wilayah pertambangan Petsamo yang merupakan sumber pengadaan Nikel terutama bagi Jerman.
Tekanan militer dan politik yang ditebar Uni Soviet di negara-negara daerah Balkan, memicu bergabungnya Hungaria kedalam aliansi "Axis" bersama Jerman dan Italia pada tanggal 20 November 1940, diikuti oleh Rumania pada tanggal 23 November 1940, lalu Bulgaria yang belakangan ikut bergabung pada tanggal 1 Maret 1940.
Ini adalah titik balik krusial dalam hubungan politik Jerman-Uni Soviet, setelah Uni Soviet secara sistematis menebar disharmoni dan kekacauan di negara-negara daerah Balkan dan Rumania yang terang-terangan dilindungi oleh Pakta Non-Agresi, sepenuhnya sadar bahwa tak hanya itu merupakan pelanggaran atas Perjanjian, namun juga merupakan ancaman tidak langsung terhadap kedaulatan negara Jerman.
SEBUAH PARAGRAF DARI DEKLARASI PERANG JERMAN TERHADAP UNI SOVIET BERBUNYI, "..berdasarkan aktivitas Rusia di wilayah-wilayah Eropa yang berada diluar kedaulatan Jerman, yang mencakup negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik baik dengan Jerman, dan/atau diduduki oleh Jerman. Seperti di Rumania, dimana telah ditemukan pamflet-pamflet propaganda komunis yang berasal dari Rusia, dengan konten penyesatan publik yang mengkambing-hitamkan Jerman sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan-kekacauan domestik yang terjadi, untuk menciptakan atmosfer anti-Jerman.........Bahkan seluruh wilayah selatan Eropa Timur (dari Slovakia sampai Bulgaria) telah terang-terangan diklaim sebagai wilayah protektorat Rusia yang akan direalisasikan secepatnya setelah militer Jerman tidak lagi menjadi ancaman."
Restu dari Churcill
Jadi benarkah Operasi Barbarossa lahir karena desakan kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum)? Dan benarkah itu merupakan upaya penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya?
Satu-satunya wacana resmi mengenai keuntungan ekonomi dari front timur yang diketahui pernah dibicarakan oleh para petinggi Jerman, adalah dilakukan pada November 1940 ketika Hermann Göring dengan kapasitasnya sebagai Kepala Program Pembangunan Empat Tahunan Jerman (VIERJAHRPLAN) mengadakan rapat dengan Adolf Hitler, dimana dalam rapat tersebut Göring menunjukan kepada Hitler sebuah rekomendasi komprehensif yang dibuat oleh Jendral-Infantri Georg Thomas.
Rekomendasi yang dalam penyusunannya dibantu oleh Direktorat Ekonomi Wilayah Timur (WIRTSCHAFTSFUHRUNGSSTAB OST)) atau "WiStO", juga menghadirkan studi komprehensif dan mendetail mengenai aspek strategis ekonomi Rusia termasuk didalamnya: perindustrian, pertambangan, dan infrastruktur, yang diusulkan sebagai sumber potensial untuk pendanaan kampanye militer Jerman pada tahun ketiga di front timur, sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang.
Rekomendasi ini secara jelas dan gamblang mencanangkan kemungkinan ekploitasi ekonomi Rusia yang sepenuhnnya diprioritaskan demi kelangsungan hidup militer Jerman di Rusia, dan hanya bila ada surplus, baru kelebihannya akan dikirim ke Jerman sebagai jarahan perang.
Eksploitasi ekonomi Rusia hanyalah disiapkan dalam kondisi pemenuhan kebutuhan logistik pada tahun ketiga di front timur sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang, dan BUKAN berupa rencana penjarahan sistematis seperti yang diceritakan versi resmi sejarah PDII yang umum kita ketahui.
"Apabila harus ada perang di Eropa.. Saya berharap Jerman dan Rusia yang melakukannya..", (WINSTON CHURCHILL)
Pada permulaan tahun 1941, seorang bangsawan Inggris yang bernama Lord Charles Bedstone memprakarsai pertemuan antara dirinya dengan Hermann Göring. Dalam pertemuan yang dirahasiakan tempat dan waktunya dari pers ini, Lord Charles yang mengaku telah mendapat restu dari Churchill, menawarkan Göring akses ke pengadaan mineral strategis "TUNGSTEN" untuk Jerman (Tungsten adalah bahan baku penting untuk campuran metal dalam produksi proyektil penembus baja), dengan syarat Jerman harus membuka front timur (berperang dengan Uni Soviet) dan menjatuhkan Komunis.
SEBUAH DIARI DARI KOLONEL-JENDRAL FRANZ HALDER, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku, menulis tentang Operasi Barbarossa: "Kampanye militer di Rusia ini adalah murni operasi militer, dimana dua angkatan bersenjata akan bertemu di garis depan, yang akan dieksekusi dalam rencana presisi untuk mengepung pasukan lawan menggunakan kendaraan lapis baja, didudukung oleh infantry yang datang dari belakang melindungi barisan depan dengan menyapu bersih kantong-kantong perlawanan yang terlewati oleh serangan cepat."
KESIMPULAN: Apakah kita masih bisa dengan jujur percaya bahwa Stalin tidak tahu menahu tentang serangan Jerman sampai semua hampir terlambat? Apa kita masih bisa menikmati versi cerita tentang Rusia yang kebakaran jenggot dan kocar-kacir oleh hadiah kejutan dari Jerman?
Operasi Barbarosa sama sekali BUKAN dilatar-belakangi oleh kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum) yang mendesak, dan sama sekali bukan karena sifat barbarisme bangsa Jerman yang menginginkan penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya. Operasi Barbarosa adalah keputusan taktis yang diambil dalam keadaan genting sebagai reaksi cepat mengantisipasi eskalasi politik yang memanas disebabkan oleh aktivitas militer Uni Soviet yang mengancam tak hanya stabilitas politik dan keamanan Eropa Timur dan Balkan, tapi juga seluruh Eropa (termasuk Inggris).
Namun kenapa fakta-fakta ini disembunyikan dari kita? Mengapa mereka harus membuat sebuah cerita baru yang sama sekali menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi, lalu mensahkannya menjadi versi "resmi" sejarah yang kemudian disajikan kepada kita?
Kenapa tidak berkata jujur? Dan menulis apa adanya, bahwa Operasi Barbarosa adalah perang yang dikobarkan Jerman didukung penuh oleh "Koalisi Kapitalisme" (yang terdiri dari konglomerasi Amerika dan kerajaan Inggris) untuk menumbangkan setan komunis yang mengancam bukan saja negara kedaulatan Jerman, tapi juga kedaulatan kerajaan bisnis para raksasa konglomerat dunia. Salahkah bila sejarah ditulis seperti ini?
Sumber :
- "Nazi Conspiracy and Aggression Vol. VI", Seekriegsleitung Report C-170: a file on Russo-German Relations Found in the files of High Command of the Navy (US Government Printing Office, 1946)
- "Department of Army Pamphlet No.20-225" (Washington DC, 1956)
- "Tagliche Aufzeichnungen des Chefs des Generalstabes des Heeres 1939-1942", Diary of General Franz Halder (Kohlhammer Verlag, 1962), by Hans-Adolf Jacobsen
- "Operation Barbarossa: Strategy and Tactics on the Eastern Front, 1941" (Presidio Press 1984), by Bryan Fugate
- "Churchill's War" (Avon Books, 1987), David Irving
- "David Rockefeller: Memoirs" (Random House NY), David Rockafeller
Berdasarkan sejarah Perang Dunia II menurut versi BBC, Nat Geo, Wikipedia, dan media mainstream pada umumnya, kita telah diperkenalkan kepada cerita tentang Hitler dan ambisi Lebensraum (ruang hidup)-nya, bahwa Operasi Barbarosa dan seluruh kampanye militer di front timur adalah murni invasi untuk mengeksploitir kekayaan alam Rusia. Serta tak asing lagi bagi kita, cerita-cerita tentang serangan kejutan Jerman yang membuat Stalin kebakaran jenggot, dan membuat kocar-kacir Tentara Merah. Dan bagaimana kita bisa lupa dengan cerita musim dingin kejam yang menyelamatkan Rusia dari kehancuran! Tapi benarkah seperti itu kejadiannya?
Terlalu mudah bagi siapa saja yang memperhatikan sejarah PDII untuk sadar bahwa versi "resmi" ini terlalu sempurna menangkap kekurangan, bahkan "ketololan" kedua belah pihak (Jerman dan Rusia). Seolah Perang Dunia II adalah kisah tentang Jerman "si sembrono", dan Rusia "si bodoh beruntung".
Sebelum saya melanjutkan dengan memaparkan fakta-fakta sejarah Perang Dunia II berikut ini, perlu diketahui bahwa seluruh data-data baik yang berupa kronologis, tanggal kejadian, ilustrasi kejadian, dokumen, maupun kesaksian dari pelaku sejarah adalah berdasarkan kejadian yang sebenarnya, dan hampir semuanya telah disembunyikan dengan baik dan diedit dari versi sejarah umum PDII yang telah disajikan kepada kita. Sekali lagi membuat kita bertanya, untuk tujuan apa? Dan karena motif apa?
Pada prinsipnya, ada dua macam sejarawan di planet bumi ini. Pertama, adalah sejarawan jujur yang kemudian dilabelisasi "Revisionis" yang biasanya nasibnya berakhir di penjara. Kedua, adalah sejarawan "kurang jujur" yang mendukung sejarah PDII versi mainstream yang nasibnya sangat kontras, sangat makmur dan biasanya dipercaya memimpin yayasan-yayasan mengenang Holocaust.
BERSAMA INI ADALAH FAKTA & PERISTIWA SEJARAH PERANG DUNIA II YANG DI-EDIT, DAN DISEMBUNYIKAN DARI KITA
Pada tanggal 23 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet sepakat membuat Pakta Perjanjian Non-Agresi untuk tidak saling menyerang. Pakta yang ditanda-tangani oleh menteri luar negeri dari kedua belah pihak, Joachim Von Ribbentrop (Jerman) dan Vyacheslav Molotov (Rusia), juga mengatur agar kedua belah pihak tetap netral dalam situasi apabila salah satu pihak penanda-tangan Pakta diserang dan harus berperang dengan elemen asing.
Berdasarkan versi resmi sejarah PDII yang kita kenal, diceritakan bahwa Jerman melanggar Pakta Non-Agresi dengan melancarkan Operasi Barbarosa pada tanggal 21 Juni 1941 untuk menginvasi Rusia dan merampok sumber daya alamnya yang kaya. Apakah benar demikian faktanya?
ARTIKEL PERTAMA PADA PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, BERBUNYI, "Sehubungan dengan masalah teritorial dan pengaturan politik di daerah Balkan (termasuk diantaranya: Finlandia, Estonia, Latvia dan Lithuania), kedua belah pihak (Jerman dan Uni Soviet) bersama ini sepakat untuk menghormati batas wilayah yang telah ditetapkan, yakni pada batas utara perbatasan negara Lithuania, dimana kedua belah pihak mengakui batas tersebut, dan serta-merta menghormati kedaulatan negara Lithuania sampai dengan daerah Vilna."
Pada tanggal 12 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan klaim teritorial kepada negara-negara daerah Balkan (termasuk Finlandia), yang merupakan tuntutan aneksasi terbuka terhadap wilayah negara-negara berkedaulatan yang diakui dalam Pakta Non-Agresi. Lalu pada 16 Juni 1940, militer Uni Soviet menduduki wilayah Kaunas dan Vilna, dengan ini secara resmi menganeksasi Lithuania dan melanggar Artikel Pertama Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman.
ARTIKEL LAIN DARI PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, "..sehubungan dengan wilayah selatan Eropa Timur, Pihak Kedua (Uni Soviet) dengan ini menyatakan ketertarikannya atas wilayah Bessarabia, Rumania Timur."
Pada tanggal 26 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan ultimatum kepada pemerintah negara kedaulatan Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara. Lalu pada tanggal 10 Juli 1940, militer Uni Soviet menduduki selatan Dardanella dan kawasan delta sungai Danube, sadar tidak hanya ini merupakan pelanggaran lagi terhadap klausul Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman, tapi juga sepenuhnya sadar bahwa manuver militer tersebut secara langsung mengancam stabilitas keamanan dan politik dari daerah yang merupakan salah satu akses utama minyak yang sangat vital bagi Jerman.
SEBUAH JURNAL DEPARTEMEN ANGKATAN BERSENJATA AMERIKA SERIKAT NO.20-225 TAHUN 1956, yang berisikan studi dan analisa eskalasi situasi politik dan militer antara Jerman dan Uni Soviet di wilayah Rumania pra-PDII berbunyi, "..banyak bukti-bukti yang menguatkan indikasi bahwa pihak Rusia lebih tertarik ke wilayah Dardanelles dan daerah delta sungai Danube, dimana kepentingan politik dan militer Rusia secara langsung konflik dengan kepentingan ekonomi Jerman. Niat tidak baik ditunjukan Rusia saat memutuskan untuk menganeksasi wilayah-wilayah di negara-negara daerah Balkan, dan menuntut Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara.........Keputusan Hitler (untuk melancarkan Operasi Barbarossa) sedikit banyak dapat dijustifikasi dengan manuver Uni Soviet yang meningkatkan tekanan militer dan politik di wilayah Balkan (termasuk Bulgaria), terutama saat pasukan Rusia menduduki wilayah mulut sungai Danube, yang merupakan jalur utama logistik strategis Jerman."
Hubungan politik yang telah memburuk akibat aneksasi daerah Balkan, yang secara tidak langsung telah menciptakan ancaman cukup substansial terhadap kemanan jalur suplai Batu Besi (Iron Ore) dari Swedia ke Jerman, menjadi lebih buruk lagi ketika pada tanggal 23 Juni 1940, Moskow melayangkan lagi klaim teritorial (kali ini ke Finlandia), dan menuntut Finlandia untuk menyerahkan wilayah pertambangan Petsamo yang merupakan sumber pengadaan Nikel terutama bagi Jerman.
Tekanan militer dan politik yang ditebar Uni Soviet di negara-negara daerah Balkan, memicu bergabungnya Hungaria kedalam aliansi "Axis" bersama Jerman dan Italia pada tanggal 20 November 1940, diikuti oleh Rumania pada tanggal 23 November 1940, lalu Bulgaria yang belakangan ikut bergabung pada tanggal 1 Maret 1940.
Ini adalah titik balik krusial dalam hubungan politik Jerman-Uni Soviet, setelah Uni Soviet secara sistematis menebar disharmoni dan kekacauan di negara-negara daerah Balkan dan Rumania yang terang-terangan dilindungi oleh Pakta Non-Agresi, sepenuhnya sadar bahwa tak hanya itu merupakan pelanggaran atas Perjanjian, namun juga merupakan ancaman tidak langsung terhadap kedaulatan negara Jerman.
SEBUAH PARAGRAF DARI DEKLARASI PERANG JERMAN TERHADAP UNI SOVIET BERBUNYI, "..berdasarkan aktivitas Rusia di wilayah-wilayah Eropa yang berada diluar kedaulatan Jerman, yang mencakup negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik baik dengan Jerman, dan/atau diduduki oleh Jerman. Seperti di Rumania, dimana telah ditemukan pamflet-pamflet propaganda komunis yang berasal dari Rusia, dengan konten penyesatan publik yang mengkambing-hitamkan Jerman sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan-kekacauan domestik yang terjadi, untuk menciptakan atmosfer anti-Jerman.........Bahkan seluruh wilayah selatan Eropa Timur (dari Slovakia sampai Bulgaria) telah terang-terangan diklaim sebagai wilayah protektorat Rusia yang akan direalisasikan secepatnya setelah militer Jerman tidak lagi menjadi ancaman."
Restu dari Churcill
Jadi benarkah Operasi Barbarossa lahir karena desakan kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum)? Dan benarkah itu merupakan upaya penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya?
Satu-satunya wacana resmi mengenai keuntungan ekonomi dari front timur yang diketahui pernah dibicarakan oleh para petinggi Jerman, adalah dilakukan pada November 1940 ketika Hermann Göring dengan kapasitasnya sebagai Kepala Program Pembangunan Empat Tahunan Jerman (VIERJAHRPLAN) mengadakan rapat dengan Adolf Hitler, dimana dalam rapat tersebut Göring menunjukan kepada Hitler sebuah rekomendasi komprehensif yang dibuat oleh Jendral-Infantri Georg Thomas.
Rekomendasi yang dalam penyusunannya dibantu oleh Direktorat Ekonomi Wilayah Timur (WIRTSCHAFTSFUHRUNGSSTAB OST)) atau "WiStO", juga menghadirkan studi komprehensif dan mendetail mengenai aspek strategis ekonomi Rusia termasuk didalamnya: perindustrian, pertambangan, dan infrastruktur, yang diusulkan sebagai sumber potensial untuk pendanaan kampanye militer Jerman pada tahun ketiga di front timur, sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang.
Rekomendasi ini secara jelas dan gamblang mencanangkan kemungkinan ekploitasi ekonomi Rusia yang sepenuhnnya diprioritaskan demi kelangsungan hidup militer Jerman di Rusia, dan hanya bila ada surplus, baru kelebihannya akan dikirim ke Jerman sebagai jarahan perang.
Eksploitasi ekonomi Rusia hanyalah disiapkan dalam kondisi pemenuhan kebutuhan logistik pada tahun ketiga di front timur sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang, dan BUKAN berupa rencana penjarahan sistematis seperti yang diceritakan versi resmi sejarah PDII yang umum kita ketahui.
"Apabila harus ada perang di Eropa.. Saya berharap Jerman dan Rusia yang melakukannya..", (WINSTON CHURCHILL)
Pada permulaan tahun 1941, seorang bangsawan Inggris yang bernama Lord Charles Bedstone memprakarsai pertemuan antara dirinya dengan Hermann Göring. Dalam pertemuan yang dirahasiakan tempat dan waktunya dari pers ini, Lord Charles yang mengaku telah mendapat restu dari Churchill, menawarkan Göring akses ke pengadaan mineral strategis "TUNGSTEN" untuk Jerman (Tungsten adalah bahan baku penting untuk campuran metal dalam produksi proyektil penembus baja), dengan syarat Jerman harus membuka front timur (berperang dengan Uni Soviet) dan menjatuhkan Komunis.
SEBUAH DIARI DARI KOLONEL-JENDRAL FRANZ HALDER, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku, menulis tentang Operasi Barbarossa: "Kampanye militer di Rusia ini adalah murni operasi militer, dimana dua angkatan bersenjata akan bertemu di garis depan, yang akan dieksekusi dalam rencana presisi untuk mengepung pasukan lawan menggunakan kendaraan lapis baja, didudukung oleh infantry yang datang dari belakang melindungi barisan depan dengan menyapu bersih kantong-kantong perlawanan yang terlewati oleh serangan cepat."
KESIMPULAN: Apakah kita masih bisa dengan jujur percaya bahwa Stalin tidak tahu menahu tentang serangan Jerman sampai semua hampir terlambat? Apa kita masih bisa menikmati versi cerita tentang Rusia yang kebakaran jenggot dan kocar-kacir oleh hadiah kejutan dari Jerman?
Operasi Barbarosa sama sekali BUKAN dilatar-belakangi oleh kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum) yang mendesak, dan sama sekali bukan karena sifat barbarisme bangsa Jerman yang menginginkan penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya. Operasi Barbarosa adalah keputusan taktis yang diambil dalam keadaan genting sebagai reaksi cepat mengantisipasi eskalasi politik yang memanas disebabkan oleh aktivitas militer Uni Soviet yang mengancam tak hanya stabilitas politik dan keamanan Eropa Timur dan Balkan, tapi juga seluruh Eropa (termasuk Inggris).
Namun kenapa fakta-fakta ini disembunyikan dari kita? Mengapa mereka harus membuat sebuah cerita baru yang sama sekali menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi, lalu mensahkannya menjadi versi "resmi" sejarah yang kemudian disajikan kepada kita?
Kenapa tidak berkata jujur? Dan menulis apa adanya, bahwa Operasi Barbarosa adalah perang yang dikobarkan Jerman didukung penuh oleh "Koalisi Kapitalisme" (yang terdiri dari konglomerasi Amerika dan kerajaan Inggris) untuk menumbangkan setan komunis yang mengancam bukan saja negara kedaulatan Jerman, tapi juga kedaulatan kerajaan bisnis para raksasa konglomerat dunia. Salahkah bila sejarah ditulis seperti ini?
Sumber :
- "Nazi Conspiracy and Aggression Vol. VI", Seekriegsleitung Report C-170: a file on Russo-German Relations Found in the files of High Command of the Navy (US Government Printing Office, 1946)
- "Department of Army Pamphlet No.20-225" (Washington DC, 1956)
- "Tagliche Aufzeichnungen des Chefs des Generalstabes des Heeres 1939-1942", Diary of General Franz Halder (Kohlhammer Verlag, 1962), by Hans-Adolf Jacobsen
- "Operation Barbarossa: Strategy and Tactics on the Eastern Front, 1941" (Presidio Press 1984), by Bryan Fugate
- "Churchill's War" (Avon Books, 1987), David Irving
- "David Rockefeller: Memoirs" (Random House NY), David Rockafeller
Berguru Pada 3 Strategi Perang yang Ampuh Dari China
http://barboek.blogspot.com/2012/08/berguru-pada-3-strategi-perang-yang.html
Negara China mempunyai sejarah yang panjang dalam hal peperangan antar
kerajaannya. Sehingga banyak orang pintar yang menjadi penasehat perang
atau para jendral harus mengadu strategi untuk memenangkan sebuah
peperangan. Di antaranya yang paling terkenal adalah Sun Tzu, Sun Bing,
Qin Shi Huang, Liu Bang, Cao-Cao, Zhuge Liang , dll. Nah tulisan kali
ini kita hanya akan membahas 3 strategi perang China jaman dulu yang
dikembangkan dan dipraktekkan di jaman modern ini terutama di Indonesia.
Kenapa cuma tiga ? Karena ada ribuan atau mungkin ratusan ribu strategi
perang yang mereka terapkan jaman dulu yang tidak mungkin kita bahas
satu persatu. Nah apa-apa saja strategi perangnya itu ? Mari kita bahas
satu persatu.
1. Untuk menaklukan dunia saya tidak perlu memiliki seribu pasukan
tetapi saya hanya butuh satu anak perempuan yang paling cantik di negeri
ini. (Sun Tzu)
Maksud dari tulisan ini adalah :
Pada jaman dahulu di negeri China seorang Kaisar dapat memiliki selir
hingga mencapai 200 orang. Bagi yang memiliki anak perempuan yang cantik
dapat di ajukan ke Kaisar untuk dipersunting sebagai selir. Nah kalau
kita memiliki seorang anak perempuan yang cantik bahkan paling cantik di
negeri itu maka otomatis pasti akan dijadikan selir oleh Kaisar. Dan
dengan menjadi yang tercantik dari semua selir yang di miliki Kaisar
maka tentunya akan menjadi selir kesayangan Kaisar yang mana akan
dipenuhi semua permintaannya oleh Kaisar. Jadi dengan begitu kita bisa
memerintah kerajaan melalui sang anak.
Jadi inti dari seni perang ini adalah mempergunakan daya tarik wanita
atau di negeri China dikenal dengan strategi " JEBAKAN WANITA CANTIK "
Bagaimana hal ini dipraktekan di jaman modern ?
Teori ini dikembangkan dengan baik di bidang pemasaran dan politik. Kita
bisa lihat bagaimana tenaga-tenaga wanita dijadikan Sales Promotion
Girls untuk menarik pembeli atau pengunjung suatu event dan bagaimana
tenaga wanita juga dijadikan Lady Escourt yang kerjanya melakukan lobby
kepada klien guna memenangkan sebuah tender. Selain dari pada itu kita
juga mendengar wanita dimanfaatkan untuk menghancurkan karir seseorang
dengan memakai jasa mereka sebagai pembuat scandal kepada lawan bisnis
atau politik.
2. Setelah sampai didaerah musuh bakar kapal dan buang persediaan makan. (Xiang Yu)
Maksud dari teori ini adalah :
Ketika seorang Jendral kejam yang bernama Xiang Yu ingin memaksa anak
buahnya berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan maka cara
yang ditempuhnya adalah dengan mengancam kelangsungan hidup dari para
tentaranya dengan membakar kapal untuk mereka pulang serta membuang
semua perbekalan untuk makan mereka. Sehingga kalau mereka tetap ingin
hidup jalan satu-satunya adalah memenangkan perang. Karena kalau mereka
dapat memenangkan peperangan berarti mereka dapat merampas semua
kebutuhan yang mereka butuhkan dari pihak musuh yang kalah.
Di jaman modern strategi ini dipraktekan di bidang perdagangan atau
lebih tepatnya di bidang Ketenaga kerjaan.
Cara yang dilakukan pengusaha atau perusahaan adalah dengan memberikan
gaji yang kecil dan pas-pasan kepada karyawan agar mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidup mereka dan baru bisa mencukupi kebutuhan mereka
kalau mereka mencapai target yang ditentukan perusahaan dengan imbalan
bonus dari pencapaian target. Jadi dengan gaji yang pas-pasan atau malah
kurang, maka tanpa disuruhpun para pegawai mereka akan bekerja
mati-matian untuk mencapai target yang ditentukan agar menerima bonus
yang dijanjikan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka
sehari-hari.
3. Tempat yang paling aman adalah tempat yang paling berbahaya. ( Sam Kok )
Apa maksud dari tulisan diatas ?
Maksudnya adalah ketika melakukan pencurian di istana kaisar maka tempat
yang paling aman bersembunyi adalah di istana itu sendiri. Kenapa ???
Karena kebiasaan orang mencuri di istana kaisar pasti sudah lari
terbirit-birit dengan memakai jurus langkah sejuta. Karena kalau
ketahuan mencuri akan langsung di hukum pancung atau disiksa sampai mati
. Maka dengan tetap di istana bahkan berteriak maling dan ikut serta
dalam pencarian pencuri itu maka pasti orang tidak akan menyangka bahwa
dialah yang melakukan pencurian karena semua orang tidak akan mempuyai
nyali seperti itu.
Dijaman sekarang ini strategi perang ini malah lebih sering kita temukan
di Indonesia. Para pejabat atau pemilik kekuasaan yang melakukan
korupsi akan lebih dulu teriak maling kepada orang lain dan bertindak
seakan-akan ingin memberantas korupsi agar orang menyangka dirinya
bersih dari korupsi. Orang sudah pasti akan berpaling kepada orang yang
diteriakan dari pada kepada dirinya yang pura-pura bersih bahkan orang
akan mendukungnya atas usahanya memberantas korupsi padahal dialah biang
dari korupsi itu.
Dari tulisan diatas kita dapat melihat bahwa strategi perang China jaman
dahulu tersebut telah dimodif sedemikian rupa agar dapat dipergunakan
di abad modern ini . Tetapi yang sangat disayangkan mereka
menggunakannya untuk kepentingan dan keperluan yang negatif.
Sumber: http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=23203
Eva Cheng
http://indomarxist.tripod.com/00000042.htm
Revolusi Cina 1949 : Apa Pelajaran Yang Bisa Kita Petik ?
*
Banyak orang yang menjadi
aktivis kiri di 1990-an, sejak Partai Komunis Cina (PKC) memulai restorasi
kapitalisme, merasa sulit untuk menghubungkan atau mengapresiasikan
keberhasilan yang didapat oleh rakyat Cina pada kemenangan komunis di 1949.
Para penentu kebijakan di Beijing sacara gradual mencampakkan properti dan
sistem sosialis untuk digantikan dengan sebuah sistem kapitalisme, ketika
mempertahankan retorika-retorika radikal, diperkuat dengan keraguan-keraguan
yang timbul dalam revolusi selama tiga dekade kegagalan Stalinis yang dipimpin
oleh Mao Tse Tung.
Republik Rakyat Cina dideklarasikan tanggal 1
Oktober 1949. Hal itu adalah sebuah peristiwa sangat signifikan untuk umat
manusia, sebuah testimoni tentang kegigihan, keberanian dan perlawanan massa
rakyat yang terorganisir, meskipun di sebuah negeri yang terbelakang, yang
dapat mengalahkan, secara politis dan militer, kekuatan imperialis terkuat.
Meskipun
terjadi perdebatan (dan belum tersimpulkan) tentang strategi-strategi
revolusioner, beberapa akan membantah dampak revolusi tersebut bagi pejuang
kelas di dunia—ada yang mengatakan revolusi tersebut merupakan sumber
insipirasi bagi kekuatan-kekuatan rakyat dan yang lainnnya mengatakan
revolusi itu hanya sebuah model (maksudnya model/tradisi/garis revolusioner).
Negeri Impian bagi Imperialisme
Imperialisme
telah menghisap rakyat Cina selama lebih dari satu abad, awal mulanya melalui
kapal-kapal dagang yang memperjual-belikan barang-barang dan kemudian dengan
merampas bagian-bagian bangsa Cina. Inggris, kekuatan imperialis terkuat di
waktu itu, mengambil kepemimpinan, berperang melawan Cina tahun 1839-1842
setelah Kaisar Qing menolak pasokan besar opium dari Inggris. Cina ,mengalami
kekalahan dan menyerahkan Hongkong sebagai koloni Inggris.
Kekuatan
imperialis lainnya, seperti AS dan Perancis, secara cepat mengikuti langkah
Inggris dengan mulai mengajukan tuntutan. Cina dipaksa untuk membuka lima
pelabuhannya bagi barang-barang imperialis dan menyerahkan teritorinya untuk
dikontrol imperialis.
Menggunakan
opium sebagai alasan, Inggris bekerja sama dengan Perancis berperang melawan
Cina tahun 1856-1860, dan keluar dari peperangan dengan segudang harta
rampasan (dari Cina). Perang itu terjadi ketika Tsar Rusia berusaha merebut
bagian sumber kekayaan Cina di daerah kaya Timur Laut. Tahun 1885, Perancis
berperang lagi dengan Cina, yang memaksa Kaisar Cina untuk membuat konsesi
baru bagi Perancis dan Jepang.
Tahun
1895 setelah beberapa kekalahan, Cina menyerah, dan memberikan Korea kepada
Jepang, dan menyerahkan Taiwan dan Kepulauan Penhu (Pescadores) kepada Jepang
sebagai koloni.
Perluasan
daerah kekuasaan imperialis, hasilnya tahun 1900, seperti Jerman, AS, Inggris,
Perancis, Rusia, Jepang, dan Portugal masing-masing memiliki daerah kekuasaan
di Cina. Kondisi ini menyiapkan untuk tindakan yang lebih jauh bagi dominasi
ekonomi imperialisme di Cina.
Kemudian
diikuti dengan intervensi militer, meningkatnya penetrasi kapitalis,
peningkatan sektor-sektor industri terbatas, dan formasi borjuasi Cina yang
kecil dan lemah. Semua kejadian ini terjadi ketika Kekaisaran Cina sedang
mendekati ajalnya.
Kekaisaran
Cina diruntuhkan oleh sebuah pemberontakan di tahun 1911, yang diorganisir
oleh borjuasi, bangsawan, dan panglima-panglima perang. Ketika mereka (para
pemberontak) kemudian berjuang untuk sebuah kekuasaan nasional, Imperialis
memperkuat kontrol mereka dan para panglima perang lokal mengkonsolidasi
kekuatan mereka.
Melalui
pendanaan rezim yang terpecah-pecah itu, bank-bank imperialis, sebagai efeknya,
menyerbu Cina, mengkontrol operasi-operasi pemerintahan yang vital, termasuk
pemungutan pajak dan anggaran nasional. Beberapa partai borjuis didirikan,
tetapi KMT (Kuomintang- sebuah partai nasionalis), yang awalnya dipimpin oleh
Dr. Sun Yat-sen dan kemudian oleh Chiang Kai-sek, adalah kekuatan yang tampil
sebagai pemimpin.
Ketika
Jerman mengalami kekalahan dalam PD I, semua priveleges dan aset-aset mereka
di Cina, tidak di kembalikan kembali ke pemerintahan Cina, namun dialihkan ke
kekuatan Imperialis pemenang, yaitu Jepang. Hal ini memicu luapan kemarahan
rakyat Cina.
Para
pelajar dan mahasiswa memimpin demonstrasi selama sebulan yang kota-kota di
Cina mulai 4 mei 1949. Aksi ini, meskipun direpresif, memimpin untuk pertama
kali-nya mobilisasi massa anti-imperialis di Cina yang Moderen.
Para
buruh turut memeberikan solidaritas, 60.000 buruh ikut berpartisipasi dalam
kegiatan ini d Shanghai, borjuasi Cina juga menunjukkan dukungannya dengan
pemboikotan terhadap barang-barang asing. Demonstrasi ini berkembang pada
penolakan struktur masyarakat lam/tua, dimana kelas penguasa memonopoli
penggunaan bahasa tulis dan subordinasi perempuan.
Perjuangan yang dikhianati
Partai Komunis Cina didirikan oleh
pemimpin gerakan ini di tahun 1921. Mengikuti contoh yang diberikan Bolshevik
Rusia, PKC menyusun program untuk memimpin kaum buruh dan tani untuk
menuntaskan revolusi demokratik sebagai langkah awal bagi penghancuran
kapitalisme.
Bulan
Juni 1923, PKC menjalin sebuah front persatuan anti-imperialis dengan KMT
untuk melawan para pendekar/panglima perang dan dominasi imperialis di
Cina. Pada waktu itu PKC mempunyai anggota sebnayak 432 orang dan KMT sebanyak
300.000 orang.
Sebagai
bagian kebijakan Front Persatuan, anggota PKC juga bergabung di KMT. Kebijakan
ini berdampak cepat dan besar. Pada kongres pertama KMT di Januari 1924, 40
dari 200 delegasi yang hadir adalah anggota PKC, dan awal 1926 PKC anggotanya
berkembang menjadi 30.000.
Selama
periode ini terdapat begunung-gunung gelombang pemogokan buruh. Menurut data
yang ada, antara tahun 1918 dan 1922, pemogokan meningkat dari 25 menjadi 91,
jumlah pekerja yang terlibat meningkat lima belas kali lipat atau sebesar
150.000 orang.
Konferensi
buruh nasional pertama yang diselenggarakan di tahun 1922, merepresentasikan
300.000 anggota. Tahun 1925 keanggotaan meningkat menjadi 570.000 dan tahun
1927 menjadi 3 juta orang. Peeingatan hari buruh Internasional (may day) tahun
1924 di Shanghai melibatkan 100.000 buruh dan di Guangzhou (Canton) 200.000
buruh. Tahun 1927, di propinsi Hubei dan Hunan masing-masing melaporkan
keterlibatan sekitar 400.000 buruh.
Pemberontakan
buruh meledak di pertengahan tahun 1925. Jutaan orang di seluruh Cina untuk
menyatakan solidaritas. Pemogokan umum selama tiga bulan di Shanghai, yang
dipicu oleh polisi Inggris yang menembaki para demonstran, didukung oleh
sedikitnya 135 aksi solidaritas di Cina yang melibatkan 400 ribuan orang.
Penembakan
yang sama juga terjadi di Guangzhou yang direspon dengan pemogokan umum dan
pemboikotan barang-barang Inggris di Hongkong dan Cina Selatan, melibatkan
250.000 buruh, Hal itu sangat efektif, di bulan-bulan terakhir.
Sebagai reaksi atas maraknya
gelombang perlawanan kaum buruh, KMT mulai bergerak ke Kanan. Bulan Maret
1926, Chiang Kai-sek, komandan tentara KMT, mengumumkan keadaan darurat perang
di Guanhzhou. membubarkan komite-komite pemogokan Guanzhou dan menangkan para
pemimpin PKC.
Bulan
Mei, Chiang menawarkan agar PKC dibawah kontrol politi KMT. mengehntikan
penyebara issu dalam media internal dan merombak dafta semua anggota yang
bekerja dalam KMT. Instruksi dari Komintern (Perkumpulan Komunis Internasional)
di Moskow, yang di dominasi birokrat Stalinis, menyatakan bahwa PKC harus
menerima tuntutan itu.
Sebagai
pembenaran kebijakan ini, Birokrasi Stalin mengedapankan sebuah teori
kasar dari Mensvik tentang revolusi demokratik yang harus dituntaskan
dengan aliansi bersama borjuis “demokratik”.
Alexander
Martinov, yang dulunya adalah pemimpin Menshevik dan sekarang menjadi pemipin
pejabat Stalinis dalam Departemen Daerah Timur Komintern, memformulasikan
teori Neo-Mensevik, menurut dia, kemenangan revolusi demokratik anti-imperialis
di Cina membutuhkan sebuah blok pemerintahan
yang terdiri dari empat kelas sosial (borjuasi nasionalis, buruh, kaum
menengah perkotaan,dan petani). Para pemimpin Komintern menyatakan bahwa
pemerintahan KMT hanyalah sebuah pemerintahan biasa dan seharusnya di dudukung
oleh kubu Komunis.
Chiang
meningkatkan represifitas atas kaum komunnis di tahun 1927, memaksa para
pemimpin PKC untuk mundur ke daerah-daerah yang tidak mudah di akses dan
menguatkan kekuatan bersenajata. Dia memperhebat kampanye pemusnahan
daerah-daerak komunis di selatan tahun1930-1934, memaksa para pejuang komunis
untuk mundur ke utara, via jalan barat.
Meskipun
tentara merah di binasakan—dari 300.000 menjadi 30.000 selama 13 bulan,
10.000 km long march—dan sisanya terpaksa harus disatukan kembali. Dalam
perjalanan, dimana mereka jauh dari kontrpl Stalinis, terjadi perdebatan yang
intensif tentang strategi yang sudah dijalankan dan menyatukan kembali
kekuatan-kekuatan yang terpecah dari CCP. Meskipun memakai garis Stalinis, Mao
tidak siap untuk mengikuti semua perintah Stalinis.
Mobilisasi Massa
Jepang menyiapkan sebuah invasi habis-habisan ke Cina
tahun 1937, memaksa PKC dan KMT untuk berkolaborasi kembali dalam perlawanan.
Tapi Mao tidak menyiapkan untuk mensub-ordinasikan kembali PKC dan saat di
dalam aliansi melawan Jepang tersebut, dia tidak berhenti untuk memblejeti KMT,
dan menentang instruksi dari Komintern.
Selama
aliansi di tahun 1937-1945, Mao tetap mengontrol Tentara Merah dan daerah-daerah yang sudah dibebaskan,
penduduku yang dibawah komando tentara merah jumlahnya meningkat dari 2juta
menjadi 95 juta, begitu juga dengan pasukan merah, jumlahnya meningkat dari
30.000 menjadi mendekati angka 1 juta orang.
Saat
periode awal aliansi dengan KMT, PKC menikmati membesarnya ruang untuk
beroperasi di kota-kota dan banyak aktiis yng mendekam dalam penjara
dibebaskan. Tapi kemudian Chiang Kai-sek mulai bermanuver untuk menggoyang PKC.
untuk meningkatkan likuidasi bagi simpatisan merah yang ditahun 1941 berjumlah
10.000 orang dengan bantuan Jepang. Setelah kejadian tersebut, anggota yang
mendukung garis komintern tentang aliansi penuh dengan KMT menjadi menurun
tajam.
Para
petani juga memainkan peranan kunci dalam revolusi China. Serikat petani
nasional mengadakan pertemuan mereka pertama di tahun 1926, merepresentasikan
anggotanya sebesar lebih dari satu juta orang.
Dua pertiga berasal dari
propinsi Guangdong, tapi segera pergerakannya meluas ke utara. mengikuti
jalur-dan dalam beberapa kasus pra petani membuka jalan bagi-tentara merah.
Awal tahun 1927, serikat petani propinsi Hunan melaporkan mempunyai anggota
sebesar 1,3 juta orang.
Usaha
untuk mengorganisir para petani meningkat secara terus-menerus hanya di tahun
1930-an, ketika PKC harus mundur dari daerah perkotaan. Dalam
daerah-pedesaan-merah yang begitu luas, pemerintahan di pegang oleh PKC.
Secara
nasional, otoritas PKC sebagai partai pelopor di peroleh pada tahun 1930-an
saat kemunduran rezim Chiang. Kekuatannya (KMT) dicurahkan sepenuhnya untuk
menghadapi kaum komunis Cina daripada melawan invasi Jepang (bahkan KMT
meminta bantuan jepang untuk menghadapi PKC). Chiang menganggap para penyerbu
dari Jepang bagai sebuah penyakit kulit ringan, sedangkan kaum Komunis adalah
penyakit kanker hati yang ganas.
PKC
menjadi partai panutan bagi para pejuang. Hanya sedikit yang tidak bersimpati
kepada PKC.
Ketika
Jepang menyerah di tahun 1945, PKC menguasai 19 daerah yang sudah dibebaskan
yang berpenduduk 95 juta orang, mengorganisir tentara yang berkekuatan 910.000
orang, sebuah milisi yang beranggotakan 2,22 juta orang dan SDU (Self Defence
Unit semacam laskar untuk pertahanan) yang mempunyai anggota sebesar 10 juta
orang.
Kemuakan
atas perang dan dominasi Imperialis, mayoritas rakyat berharap agar PKC dan
KMT bisa bekerja sama untuk perdamaian. Tapi, dengan bekingan imperialis,
terutama AS, KMT tetaap berpendirian agar PKC berada dibawah komandonya. (Kekuatan
Sekutu memerintahkan Jepang untuk menyerah hanya pada KMT, yang kemudian KMT
mendapatakan bantuan militer dan dana dari AS yang jumlahnya menggunung )
Sebuah
perjanjian damai antara PKC dan KMT terjadi di tahun 1946, yang beberapa bulan
kemudian di langgar oleh KMT, dengan antuan militer AS, dan membawa Cina pada
perang sipil (Civil War) yang habis-habisan. AS tidak merahasiakan sikapnya
“yang membantu kubu nasionalis (KMT) untuk menegakkan kekuasaannya di
wilayang luas yang memungkinkan”. Walaupun KMT sendiri agak malu-malu dengan
tujuan strategis mereka “ untuk menghancurkan para bandit-bandit komunis”.
Tapi
hati dan pikiran jutaan orang Cina telah tertambat pada “para bandit komunis”
ini. Tahun 1946, semua wilayah yang terbebaskan meluas, satu program reformasi
agraria di laksanakan, sewa tanah dan pembagian keuntungan bagi tuan tanah di
reduksi (dihilangkan),tanah dibagi-bagikan kepada para petani miskin, pajak
bagi tuan tanah di perbesar.
Pada
berbagai daerah yang dibawah kontrol KMT, ketika orang-orang kaya sedang
mengeruk keuntuk dari praktek-praktek yang gila-gilaan, mayoritas rakyat
sedang mengalami penderitaan yang sangat berat dikarekan inflasi yang menggila
yang merupakan efek dari kebijakan pajak baru pemerintahan Chiang, dan hal itu
menyebakan meningkatnya represi dan wajib militer terhadap rakyat.
Protes-protes
massa menjalar di daerah-daerak kekuasaan KMT di akir 1946-an, pada bulan
terakhir 500.000 pemuda di Beijing memprotes pemerkosaan terhadap seorang
pelajar yang dilakukan oleh serdadu AS. Para pelajar dan mahasiswa di Shanghai
memprotes perang sipil, harga yang melambung tinggi dan tindakan para spekulan,
kemudian aksi-aksi ini meluas ke kota-kota lain seperti Beijing, Nanjin dan
Moukden.
Chiang
kemudian bereaksi keras dengan menangkapi para pelajar dan mahasiswa sebanyak
13.000 orang dalam waktu dua bulan, tetapi gelombang protes lainnya menyusul
untuk meledak di tahun 1947. Para buruh juga ikut serta di banyak kota,
terutama di Shanghai, dimana terjadi pemogokan dn kerusuhan yang disebabkan
melambungnya biaya hidup dan adanya bencana kelaparan.
AS
tetap setia untuk mengguyurkan pinjaman,bantuan militer dan bantuan lainnya
pada rezi yang dibenci ini. Para penasehat dari AS mempunyai kontrol yang
sangat penting terhadap tentara KMT, polisi, dan angkatan laut, dan juga
ekonomi dan finansial di seluruh negeri. Tahu 1946, AS mencatat
51% ekspor dari Cina dan impor Cina
dari AS sebesar 57 %.
Kekuatan
bersenjata AS sangat kuat, tapi mereka tidak mampu menahan pembusukan politis
dan moral rezim Chiang. Sebaliknya, support moral dan politis terhadap PKC
menguat.
Selama
1946-1947, PKC menghancurkan 25% dari tentara KMT, dan secara bersamaan
kekuatan bersenjata PKC berkembang sampai mendekati angka 2 juta. Bulan Juni
1948, tentara merah jumlah anggotanya mendekati angka 3 juta orang dan PKC
menugasai wilayah yang berpenduduk 168 juta orang. Banyak orang yang
meninggalkan wilayah KMT untuk masuk ke wilayah merah atau biasa disebut
“Cina Baru”.
Chiang
mengadakan serangan militernya yang terakhir pada Januari 1949, dan kemudian
mereka mengungsikan modalnya pertamanya dari Nanjing ke Guangzhou, kemudian ke
Chongqing, Chengdu dan terakhir ke Taiwan. Mereka melarikan diri di bawah
perlindungan AS, membawa lari banyak harta rampasan, persediaan emas dan
benda-benda bersejarah Cina.
Pertanyaan
mengenai kepemimpinan adalah kritik penting dalam sebuah revolusi, sebagaimana
kekalahan tragis di tahin 1926-1927. Strategi dan taktik PKC, terutama
mengenai perhatian mereka terhadap peranan dan pentingnya buruh dan tani,
masih dalam perdebatan. Penilaian di komplikasikan dengan tindak-tanduk rezim
Mao setelah tahun 1949-an—dimana terjadi birokratisasi, penyembahan terhadap
Mao, ketiadaan demokrasi kelas pekerja, dan pembersihan yang dilakukan dengan
brutal.
Bagaimanapun,
ada sedikit keraguan tentang mobilisasi rakyat Cina yang luas dan perjuangan
mereka yang heroik. Dan itulah elemen yang diperlukan bagi kemenang revolusi
1949. Revolusi Cina adalah satu pengakuan dan ekspresi yang membanggakan dari
kekuasaan rakyat. Inilah kunci untuk kita pelajar dan pelajari kembali saat
ini.
Diterjemahkan dari tulisan China’s 1949
revolution : what lessons for today ? by Eva Cheng yang diambil dari http://www.greenleft.org.au
Rahbar: Pasukan Pasdaran Muncul dari Tengah Masyarakat
ALQOIMKALTIM.COM
– http://www.alqoimkaltim.com/?p=3667
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid
Ali Khamenei hari ini (14/7) dalam pertemuan dengan ribuan komandan,
perwira tinggi dan anggota Pasukan Garda Revolusi Islam (Sepah-e
Pasdaran-e Enqelab-e Islami) menyebut unsur spiritual Pasdaran sebagai
faktor utama elastisitas dan perilaku mengagumkan lembaga kerakyatan dan
revolusioner ini di berbagai medan dan kondisi selama tiga dekade
terakhir.
Seraya menjelaskan fenomena penting yang ada di dalam
negeri dan di tingkat dunia, beliau mengatakan, “Semua pejabat negara
harus melaksanakan tugas yang diembannya di berbagai bidang dan selalu
siap berhadapan dengan kondisi apapun seperti yang selama 31 tahun ini
mereka perlihatkan. Tanpa ada keraguan sedikitpun -seperti biasa- bangsa
Iran yang besar dan Republik Islam akan memenangi medan pertarungan
ini.”
Ayatollah al-Udzma Khamenei dalam pertemuan tersebut
menjelaskan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan dzikir, tawassul dan
penyucian diri. Beliau menyampaikan ucapan selamat atas tibanya bulan
Sya’ban dan kelahiran Imam Abu Abdillah al-Husain bin Ali (as), Imam
Sajjad (as) dan Abul Fadhl Abbas (as), seraya menyebut pasukan Pasdaran
sebagai pengikut setia, pencinta jalan Allah dan ajaran para Imam.
Menurut beliau, para komandan dan pasukan Pasdaran
adalah penerus jalan para syuhada yang mulia semisal Syahid Bakeri,
Syahid Hemmat, Syahid Borujerdi dan syuhada-syuhada lainnya. Mengenai
unsur spiritual pembentuk Pasdaran, Rahbar mengatakan, “Hati yang cinta
kepada perjuangan di jalan Allah (fi sabilillah) di semua kancah dan
medan, lisan yang jujur, dan pandangan yang benar dan berlandaskan
kebenaran adalah tiga unsur utama yang membentuk hakikat Pasukan
Pasdaran.”
Seraya membawakan beberapa penggal ungkapan doa
Munajat Sya’baniyah, Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan, “Unsur
spiritual pembentuk Pasdaran mendekatkan diri setiap personil korps ini
kepada Allah Swt. Kejujuran dan loyalitas mereka dalam niat, ucapan dan
tindakan tak ubahnya bagai kalimah tayyibah yang naik menuju ke sisi
Allah Swt.”
Mengenai pandangan yang benar dan pengetahuan akan
kebenaran, beliau mengungkapkan, “Pandangan yang benar ini akan membantu
mengenal kebenaran di saat terjadinya peristiwa yang penuh kekaburan
sehingga orang akan mengetahui tugasnya dan cara yang benar untuk
melaksanakan kewajibannya.”
Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata
menyinggung proses pembentukan Pasukan Garda Revolusi Islam seraya
menyebut Pasdaran sebagai lembaga pertahanan yang memancar dari dalam
masjid, sekolah, universitas, rumah-rumah masyarakat dan kalbu
insan-insan yang mukmin. Beliau menandaskan, “Tidak ada orang yang
membentuk Pasdaran. Sebab, korps ini terbentuk di saat kondisi dan zaman
memerlukannya, dan akan terbentuk dimana saja ketika diperlukan oleh
revolusi Islam dan negara.”
Seraya menyeru kepada seluruh anggota korps Pasdaran
untuk menjaga unsur pembentukan korps pertahanan ini dan menjalankan
tugas sesuai tuntutan zaman dan kondisi, beliau mengingatkan, “Di
tahun-tahun pertama revolusi, Pasdaran menjaga bentuk dan jatidirinya
dalam menghadapi kelompok kontra revolusi di jalan-jalan kota Tehran,
pemberontakan di sejumlah provinsi di perbatasan, terlibat dalam Perang
Pertahanan Suci selama delapan tahun dan berbagai medan lainnya. Namun
berkat kelenturannya yang memang diperlukan, Pasdaran menyesuaikan diri
dengan kondisi zaman sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan usulan
pemerintah pasca berakhirnya perang kepada korps Pasdaran untuk terlibat
di bidang pembangunan negara. “Di medan pembangunan pun, Pasdaran
melaksanakan pekerjaan yang terbaik. Ini menunjukkan bahwa lembaga yang
lahir dari rakyat ini punya kelenturan yang istimewa berkat komitmennya
dengan unsur spiritual yang mendasari pembentukannya. Unsur ini terus
berkembang dan kian sempurna sejalan dengan tuntutan zaman,” imbuh
beliau.
Menurut beliau, salah satu keistimewaan revolusi
adalah terbentuknya lembaga-lembaga seperti Pasdaran dan Jihad
Pembangunan di dalamnya. “Lembaga-lembaga seperti ini memiliki
konstruksi yang sesuai disertai dengan sisi spiritual yang kuat. Seiring
dengan keteraturan dan kepatuhan kepada undang-undang, lembaga-lembaga
ini tidak terpasung dalam kesulitan yang biasa dialami oleh
lembaga-lembaga konvensional,” jelas beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengimbau Pasdaran untuk
menjaga identitas kelembangaannya. Beliau menyebut Pasdaran sebagai
pohon yang baik (syajarah thayyibah) yang dalam al-Qur’an dikatakan
menghasilkan buah istimewa yang berkelanjutan berkat kinerja dan
karakternya yang mengagumkan. Beliau menyeru para komandan dan seluruh
anggota korps Pasdaran untuk mengenal kondisi zaman sehingga bisa
merumuskan program masa depan dengan benar.
Di bagian lain pembicaraannya Rahbar menjelaskan
kondisi negara dan transformasi dunia. Menurut beliau salah satu fakta
yang tak terbantahkan adalah stabilitas revolusi. Untuk memahami fakta
dengan lebih baik, beliau membandingkan revolusi Islam Iran dengan
revolusi Prancis dalam berbagai periodenya dari proses pembentukan
sampai kemenangan.
Beliau mengatakan, “Berbeda dengan gerakan-gerakan
sosial – politik lainnya di abad-abad terakhir, setelah berlalunya 31
tahun dengan berbagai hambatan dan gangguannya, revolusi Islam terus
berjalan di jalur yang telah digariskan Islam dan rel yang telah dibuat
oleh Imam Khomeini. Fakta yang sangat penting ini membuktikan bahwa
Allah melindungi revolusi ini.”
Seraya menyinggung pernyataan para petinggi Amerika
Serikat (AS) tentang upaya AS mengubah perilaku Iran, Ayatollah al-Udzma
Khamenei menandaskan, “Arti sebenarnya dari kata-kata itu adalah bahwa
AS sedang berupaya mengubah arah tujuan gerakan revolusi Islam.”
Beliau menyebut kalbu bangsa Iran yang mukmin sebagai
jelmaan dari kekuatan Allah, seraya mengatakan, “Faktor yang
memungkinkan gerakan revolusi ini tetap eksis di jalurnya yang benar
adalah kecintaan bangsa Iran kepada Islam. Cinta inilah yang menjadi
bekal pembentukan basis pertahanan revolusi Islam yang tak bisa
ditembus. Jika jalurnya berubah dan Islam tersisihkan, maka basis
pertahanan inipun akan sirna. Saat itu, para arogan dan agresor akan
kembali menguasai negeri ini.”
Rahbar menyinggung kemajuan pesat yang dicapai Iran
dan menyebutnya sebagai fakta lain yang ada di negara ini. Namun beliau
menggarisbawahi, “Data yang diterbitkan di dunia menunjukkan kemajuan
dan perkembangan pesat sains di Iran yang berkali libat lebih cepat
dibanding rata-rata kemajuan negara-negara lain di dunia. Tentunya,
masih ada jarak yang terbentang luas untuk mengejar kafilah ilmu. Namun
demikian, kemajuan yang sudah dicapai juga jangan sampai dilupakan.”
Fakta lain yang disinggung beliau adalah kematangan
dan pengalaman rakyat Iran dalam berpolitik. Beliau menegaskan,
“Masyarakat, para pemuda bahkan kalangan remaja punya pengalaman
segudang berkat terjadinya beragam peristiwa yang datang silih berganti.
Dan syukur, mereka sangat baik dalam memahami permasalahan yang muncul.
Sehingga, ketika muncul masalah yang terkadang kabur dan menarik hati,
rakyat akan segera mengubah jalur ketika memahami fakta yang sebenarnya.
Kondisi ini nampak jelas ketika fitnah terjadi tahun lalu.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut mengangkat
masalah pemuda dan menjelaskan bahwa agama telah menjadi bagian dari
kehidupan generasi muda bangsa ini. Fenomana yang signifikan tersebut
dapat disaksikan di negara ini. Beliau membawakan contoh partisipasi
luas para pemuda dalam acara i’tikaf, shalat jamaah di kampus-kampus dan
tempat-tempat lain serta keikutsertaan mereka secara antusias dalam
acara-acara keagamaan yang lain. “Semua itu menunjukkan bahwa agama
menjadi bagian dari kehidupan mereka,” tegas beliau.
Mengenai transformasi dunia beliau menjelaskan soal
ekspor revolusi Islam yang berarti pemaparan pemikiran dan cita-cita
revolusi Islam kepada masyarakat dunia. Beliau menyinggung sambutan
hangat rakyat di berbagai negara kepada para petinggi Republik Islam
Iran. “Meski ada tipu daya dan makar musuh, namun aroma Islam dan
revolusi Islam semakin menyegarkan hati bangsa-bangsa di dunia, dan ini
adalah fakta yang tak terbantahkan,” kata beliau.
Fakta berikutnya menurut Rahbar adalah aktivitas
front kontra revolusi Islam yang tak pernah berhenti. Beliau
mengungkapkan upaya Rezim Zionis Israel dan AS yang berkesinambungan
untuk memukul gerakan besar bangsa Iran yang muslim meski setiap usaha
mereka selalu membentur kegagalan. Beliau mengatakan, “Revolusi Islam
telah membebaskan Iran dengan posisinya yang strategis dan
kepentingannya yang besar dari cengkraman AS sekaligus membentangkan
kehinaan di hadapan arogansi dunia. Karena itu, selama ini kaum arogan
sangat memusuhi bangsa Iran dan terus menebar makar terhadap bangsa
ini.”
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyamakan AS dengan
pemeras tingkat dunia yang terus melakukan pemerasan namun kondisinya
semakin hari semakin terjepit.
Beliau menambahkan, “Sebagian pihak mau menuruti
kemauan pemeras ini demi menjaga interesnya sendiri. Sebagian yang lain
meski relatif punya kekuatan, namun menghindari konfrontasi dengan AS.
Mereka memilih menjadi mitra politik dan militer AS. Akan tetapi, ada
kalangan yang gigih melawan pemeras yang arogan ini. Berkat resistensi
rakyat dan para pemimpinnya, Republik Islam Iran berada di barisan ini.”
Mengenai kebencian masyarakat dunia terhadap AS pasca
keruntuhan blok timur dan hancurnya Uni Soviet, yang semakin meningkat
dari hari ke hari, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan,
“Pemerintah AS ketika itu mengklaim lahirnya tatanan dunia baru yang
dipimpin oleh Gedung Putih. Namun kini, para pejabat negara itu tak
pernah luput dari kecaman dan selalu didemo oleh masyarakat dunia. Sudah
banyak hal yang dilakukan, namun mereka tetap tak bisa mengurangi rasa
benci masyarakat dunia terhadap mereka.”
Rahbar mengingatkan kegagalan AS di Irak,
Afghanistan, Lebanon dan Palestina seraya mengatakan, “Dengan segala
klaimnya, AS dan rezim zionis Israel gagal dalam upayanya menumbangkan
pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. Fakta ini membuktikan satu hal yang
tak terpungkiri bahwa AS semakin lemah.”
Mengenai resolusi anti Iran yang dirilis Dewan
Keamanan PBB, beliau menyinggung pula soal bujuk rayu AS sekaligus
ancaman serangan militernya terhadap Iran, dan menegaskan, “Mereka
berbicara dengan berbagai cara sehingga kita mengira ada bahaya besar di
balik ancaman itu. Mengenai ancaman itu, terlepas dari apakah itu
sekedar gertak sambal atau memang nyata, kita harus selalu siaga untuk
mempertahankan dan membela revolusi Islam, bangsa Iran yang mulia, dan
negara Iran yang penuh kebanggaan ini.”
Beliau selanjutnya menjelaskan bahwa fokus agenda AS
ada pada sisi politik. “Dalam peristiwa fitnah yang terjadi tahun lalu,
AS dengan cepat melibatkan diri di tengah medan dan dengan tergesa-gesa
dan terbuka menyatakan dukungannya kepada para tokoh pelaku fitnah dan
mereka yang bertanggung jawab atas munculnya fitnah di negara ini. Akan
tetapi Allah Swt dan kearifan serta resistensi bangsa Iran telah
mengalahkan mereka.”
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa semua
pejabat negara di bidang budaya, politik, ekonomi maupun sosial harus
selalu memerhatikan fakta internal dan ekternal negara dan tanggap
terhadap hasil yang dicapai musuh dalam menjalankan agenda di dalam
negeri. “Tak diragukan bahwa seperti biasa bangsa Iran, revolusi Islam
dan Republik Islam akan memenangi medan pertarungan ini. Sebab Allah Swt
dengan jelas telah menjanjikan kemenangan final bagi kaum yang
bertaqwa. Janji Allah tidak akan meleset sedikitpun dan pasti akan
terwujud,” tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut imam, taqwa,
dan amal salih sebagai langkah awal untuk meraih kemenangan yang pasti
dalam pertarungan melawan musuh-musuh Islam dan musuh revolusi Islam.
Beliau menambahkan, “Unsur-unsur itulah yang selama ini menjamin
kemenangan dan kestabiltas revolusi menghadapi segala bentuk tipu daya
dan gangguan. Ke depan pun kondisinya akan demikian.”
Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata
di bagian lain pembicaraannya menjelaskan propaganda miring yang dengan
gencar dilancarkan corong-corong media musuh dan kaki tangannya di dalam
negeri terhadap Pasdaran. Beliau menyebut propaganda itu sebagai bukti
bahwa Pasdaran punya pengaruh besar dalam kesinambungan gerakan bangsa
Iran yang terhormat dan kuat. Beliau mengimbau Pasdaran yang penuh
kebanggaan ini untuk selalu meningkatkan pengawasan atas kondisi
internal dan rasa tanggung jawabnya terhadap tugas besar yang
diembannya.
Di awal pertemuan, Wakil Wali Faqih di Pasukan Garda
Revolusi Islam, Hojjatul Islam wal Muslimin Saidi menjelaskan kinerja
korps Pasdaran di dalam lingkup hukum dan syariat Islam.
Sementara itu, Komandan Tertinggi Pasdaran Mayor
Jenderal Ja’fari dalam laporannya menjelaskan pelaksanaan kongres
nasional para komandan Pasdaran seraya mengatakan, “Kongres ini membahas
sejumlah topik diantaranya, kesiapan penuh pasukan Pasdaran, peran
Pasdaran di dekade keempat revolusi Islam yakni dekade kemajuan dan
keadilan, reformasi dan pengembangan Pasdaran dan metode menghadapi
perang lunak. Kongres juga sudah membahas solusi praktis untuk mencapai
hasil yang ideal dan diinginkan.”
Red : Enoz Trapfosi
Sumber : Khamenei.ir
Piagam Jakarta adalah dokumen historis berupa kompromi antara pihak Islam dan pihak kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk menjembatani perbedaan dalam agama dan negara. Disebut juga "Jakarta Charter". Merupakan piagam atau naskah yang disusun dalam rapat Panitia Sembilan atau 9 tokoh Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini disusun karena wilayah Jakarta yang besar, meliputi 5 kota dan satu kabupaten, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu. Oleh karena itu, provinsi DKI Jakarta dibentuk dengan piagam tersebut dan menetapkan Soewirjo sebagai gubernur DKI Jakarta yang pertama sampai 1947.
Sembilan tokoh tersebut adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sir A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, Sir Achmad Subardjo, Wahid Hasyim, dan Sir Muhammad Yamin. BPUPKI dibentuk 29 April 1945 sebagai realisasi janji Jepang untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia. Anggotanya dilantik 28 Mei 1945 dan persidangan pertama dilakukan keesokan harinya sampai dengan 1 Juni 1945. Sesudah itu dibentuk panitia kecil (8 orang) untuk merumuskan gagasan-gagasan tentang dasar-dasar negara yang dilontarkan oleh 3 pembicara pada persidangan pertama. Dalam masa reses terbentuk Panitia Sembilan. Panitia ini menyusun naskah yang semula dimaksudkan sebagai teks proklamasi kemerdekaan, namun akhirnya dijadikan Pembukaan atau Mukadimah dalam UUD 1945. Naskah inilah yang disebut Piagam Jakarta.
Piagam Jakarta berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme, serta memulai dasar pembentukan Negara Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang lebih tua dari Piagam Perdamaian San Francisco (26 Juni 1945) dan Kapitulasi Tokyo (15 Agustus 1945) itu merupakan sumber berdaulat yang memancarkan Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Republik Indonesia.
Berikut ini butiran-butirannya yang sampai saat ini menjadi teks pembukaan UUD 1945.
(Keterangan : * Kalimat tebal pada teks ideologi yang pertama
menunjukkan perdebatan, terutama masyarakat Indonesia yang beragama di
luar Islam. Mereka menentang kalimat tersebut, dan jika kalimat itu
digunakan maka mereka akan keluar dari Indonesia, sehingga diganti
dengan kalimat : "Ketuhanan Yang Maha Esa")
Pada saat penyusunan UUD pada Sidang Kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Muqaddimah (preambule). Selanjutnya pada pengesahan UUD 45 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah diubah menjadi Pembukaan UUD. Butir pertama yang berisi kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya, diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo.
Naskah Piagam Jakarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta
Piagam Jakarta adalah dokumen historis berupa kompromi antara pihak Islam dan pihak kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk menjembatani perbedaan dalam agama dan negara. Disebut juga "Jakarta Charter". Merupakan piagam atau naskah yang disusun dalam rapat Panitia Sembilan atau 9 tokoh Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini disusun karena wilayah Jakarta yang besar, meliputi 5 kota dan satu kabupaten, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu. Oleh karena itu, provinsi DKI Jakarta dibentuk dengan piagam tersebut dan menetapkan Soewirjo sebagai gubernur DKI Jakarta yang pertama sampai 1947.
Sembilan tokoh tersebut adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sir A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, Sir Achmad Subardjo, Wahid Hasyim, dan Sir Muhammad Yamin. BPUPKI dibentuk 29 April 1945 sebagai realisasi janji Jepang untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia. Anggotanya dilantik 28 Mei 1945 dan persidangan pertama dilakukan keesokan harinya sampai dengan 1 Juni 1945. Sesudah itu dibentuk panitia kecil (8 orang) untuk merumuskan gagasan-gagasan tentang dasar-dasar negara yang dilontarkan oleh 3 pembicara pada persidangan pertama. Dalam masa reses terbentuk Panitia Sembilan. Panitia ini menyusun naskah yang semula dimaksudkan sebagai teks proklamasi kemerdekaan, namun akhirnya dijadikan Pembukaan atau Mukadimah dalam UUD 1945. Naskah inilah yang disebut Piagam Jakarta.
Piagam Jakarta berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme, serta memulai dasar pembentukan Negara Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang lebih tua dari Piagam Perdamaian San Francisco (26 Juni 1945) dan Kapitulasi Tokyo (15 Agustus 1945) itu merupakan sumber berdaulat yang memancarkan Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Republik Indonesia.
Berikut ini butiran-butirannya yang sampai saat ini menjadi teks pembukaan UUD 1945.
“ |
Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan
oleh sebab itu maka pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan,
karena tidak sesoeai dengan peri-kemanoesiaan dan peri-keadilan.
Dan perdjoeangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakjat Indonesia ke-depan pintoe-gerbang Negara Indonesia, jang merdeka, bersatoe, berdaoelat, adil dan makmoer. Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan jang loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka Rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaannja. Kemudian daripada itoe, oentoek membentoek suatoe Pemerintah Negara Indonesia jang melindoengi segenap Bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah Indonesia, dan untuk memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itoe dalam suatu Hoekoem Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam suatu susunan negara Repoeblik Indonesia jang berkedaoelatan Rakjat, dengan berdasar kepada:
Djakarta, 22-6-2605 Panitia Sembilan |
” |
Pada saat penyusunan UUD pada Sidang Kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Muqaddimah (preambule). Selanjutnya pada pengesahan UUD 45 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah diubah menjadi Pembukaan UUD. Butir pertama yang berisi kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya, diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo.
Naskah Piagam Jakarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah
Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI)
dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih secara aklamasi oleh PPKI
sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.
Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
Naskah otentik di atas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Sementara naskah yang sebenarnya (atau naskah ) hasil gubahan Muh.Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh
Ir.Soekarno sebagai pencatat. Adapun bunyi teks naskah otentik itu sebagai berikut:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 – 8 – ‘45
Wakil2 bangsa Indonesia.
Dan berikut adalah NASKAH ASLI PROKLAMASI:
NASKAH ASLI PROKLAMASI INDONESIA |
http://muzayyinarifin.wordpress.com/2012/05/26/naskah-asliotentik-proklamasi-17-agustus-1945/
NOTE:
membentoek suatoe Pemerintah Negara
Indonesia jang :
1] melindoengi segenap Bangsa Indonesia dan seloeroeh
toempah darah Indonesia,
[i. melindungi, menjaga, memelihara seutuhnya hak2, martabat, milik dan kehormatan, hukum , zhahir dan batin bagi segenap warganegara dan rakyat Indonesia dan semua keturunannya dimanapun dan dalam situasi apapun.
ii. melindungi, menjaga, memelihara seutuhnya tanah air udara Negara Kesatuan Republik Indonesia keseluruhannya dengan segala daya upaya apapun dari seganap ancaman dan perpecahan-provikasi-subversi-tipu muslihat-politik-ekonomi-perjanjian internasional-budaya-tekanan dan segala rupa penjajahan dan invasi]
2] dan untuk memadjoekan kesedjahteraan oemoem,
mentjerdaskan kehidoepan bangsa,
[i. bertanggung jawab, komit dan malaksanakan mewujudkan dengan sebenarnya untuk menyelenggarakan kecukupan perlindungan, pembangunan, pengembangan pelayanan umum, kesehatan, sandang, pangan, papan, pendidikan, akhlak-agama-akalbudi-ilmu -teknologi-pelatihan-lapangan pekerjaan-perdagangan-perindustian-pertambangan-kerjasama bilateral dan multilateral
ii. bertanggung jawab, komit dan
malaksanakan mewujudkan dengan sebenarnya untuk menyelenggarakan
kecukupan perlindungan, pembangunan, pengembangan pelayanan umum; segala bentuk karya-karsa-cipta-cita-daya-seni budaya...yang berdasarkan nilai2 luhur-akhlak-agama-akalbudi kemanusiaan-susila mulia-dan citra rasa kemuliaan-kemanusiaan yang sehat zhahir batin-masyarakat-bangsa-dan rakyat semesta..
iii. bertanggung jawab, komit dan
malaksanakan mewujudkan dengan sebenarnya untuk menyelenggarakan
kecukupan perlindungan, pembangunan, pengembangan pelayanan umum dan melindungi kemaslahatan-keserasian-kebersamaan-keamanan rakyat semesta..dari perbuatan2 tipu muslihat kekuasaan-propaganda-hasutan-agenda2 terselubung-sistem perbudakan-penistaan-provokasi-perbuatan2 melanggar susila-pelanggaran aset umum-perilaku ribawi/ merusak kwalitas barang umum/ merusak kesehatan umum/ lintah darat/ meruasak kadar dan timbangan/ mengganggu kebutuhan masyarakat umum-perbuatan maksiat-molimo dan budaya2 atau ajaran sesat yang merusak moral masyarakat dan generasi bangsa-dan merusak ataw memanipulasi ajaran agama dan menipu msyarakat]
3] dan ikoet melaksanakan ketertiban
doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,
[i. melakukan hubungan persahabatan dan hubungan internasional-regional-bilateral-multilateral dengan bangsa dan negara lain untuk saling respek-sederajat- kesetaraan-dan membangun untuk kerjasama yang positif-bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum-dan saling memberikan perlindungan-memelihara masing2 hak dan kehormatan dan kedaulatan negara-bangsa-budaya-moral dan agama-dan bersama-sama mewujudkan ketertiban dunia-yang bebas dari penindasan-tipu muslihat-tekanan-ancaman-penjajahan-dan penguasaan ketidak adilan.
ii. bersama-sama dengan segenap negara2 dan bangsa2 didunia..membangun suatu tatanan dunia yang merdeka-damai-adil-makmur-dan merata sejahtera..bagi segenap umat manusia..seutuhnya]
maka disoesoenlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itoe dalam
suatu Hoekoem Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam suatu
susunan negara Repoeblik Indonesia jang berkedaoelatan Rakjat, dengan
berdasar kepada:
- Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek2-nja*
- Kemanoesiaan jang adil dan beradab
- Persatoean Indonesia
- Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam permoesjarawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.
It is a well-known fact that Illuminati consist of Multi Millionaires,
BalasHapusBillionaires who have major influence regarding most global affairs,
including the planning of a New World Order. Many world leaders,
Presidents, Prime Ministers, royalty and senior executives of major Fortune
500 companies are members of Illuminati. join a secret cabal of mysterious
forces and become rich with boundless measures of wealth in your company or
any given business, the great Illuminati can make everything possible just
contact : join666cult@gmail.com or WhatsApp +1(646)481-0376 EL
IAI LEXION Thaddeus Iam Vice-President of Citizen Outreach THE ILLUMINATI
ORGANIZATION
Do not hesitate to contact us by WhatsApp.
Whatsapp: +1(646)481-0376
Email : join666cult@gmail.com
BEWARE OF SCAMMERS, THERE IS NO SUCH THING AS REGISTRATION FEE AND YOU MUST
BE ABOVE THE AGE OF 18YRS.
THANKS...