Proyek Internasional Ghorqod
Ilham – Kamis, 17 Rajab 1433 H / 7 Juni 2012 16:49 WIB
http://www.eramuslim.com/fokus/proyek-internasional-ghorqod.htm#.UXo2jEoyqSo
http://www.eramuslim.com/fokus/proyek-internasional-ghorqod.htm#.UXo2jEoyqSo
Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada Tom Dine, mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda
tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada
tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi
bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi.
Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan
nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa
nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita
jalani. ” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Presiden Reagan merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang
memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana
kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah
tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah
paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika.
Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya
untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W.
Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat
(janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam
Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan
mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan
terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh
dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan
mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.
Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang
dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan
sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan
datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka
Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk
menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada
orang-orang Yahudi.
Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun
yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium
ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau
tidak, kasus WTC 911, di mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh
bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era
baru bagi keyakinan ini.
Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah
yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk
menaklukkan dunia.
Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan
keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa
mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi
pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami
Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon
ghorqod (nama latin: Nitraria retusa).
Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: “Tidak
akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu
membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan
pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini
Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod,
maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. “ (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah
Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada
kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di
mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon
Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat
persembunyian kaum Yahudi.
Tidak diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel menanami Tanah
Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf. Org), di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Ghorqod.
Uniknya, dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga
mengiklankan di dalam situs tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon
Ghorqod secara online dan kemudian menyumbangkannya ke Israel untuk
ditanami di Tanah Palestina. Harga sebatang pohon tersebut sebesar
US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan
mendapat satu batang gratis.
Bukan itu saja, pengepakkannya pun pembeli bisa memilih dengan
memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10 perbatang) atau dengan
peti kayu (US$50 perbatang). Dan untuk waktu pengirimannya, pembeli bisa
memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang, dijamin sampai di
Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15 perbatang dengan
waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih
lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional
(888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang
diterima sebagai pembayaran yang sah.
Pertanyaannya kemudian, adakah orang Indonesia yang sudah memesan
pohon ini untuk ditanam di Tanah Palestina?(Rz/eramuslimdigest)
Penjelasan ini diterjemahkan oleh Ustadz M. Syuaib al-Faiz Lc. MSi.dari makalah di http://www.lakii.com/vb/showthread.php?t=433166 dlm Majalah Qiblati edisi 08 thn IV.
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/yahudi-budidayakan-pohon-ghorqod-inilah-spesifikasinya-lanjutan.htm#.UXozbEoyqSo
POHON GHORQOD
TEMPAT-TEMPAT PENANAMAN POHON YAHUDI DI WILAYAH PALESTINA
1. Hutan laut tengah dan hutan semak belukar (2209 spesies).
2. Semi padang rumput dan hutan semak belukar (1434 spesies).
3. Semak belukar yang berumput (1062 spesies).
4. Padang pasir dan padang pasir yang ganas (1058 spesies).
5. Tumbuh-tumbuhan hijau di Gunung Hermon (991 spesies).
Al-’Ausaj atau Ghorqod, si pohon Yahudi.
Nama rumpun tumbuhan : Solanaceae (rumpun terong-terongan).
SIFAT POHON GHORQOD
Masa bunga dan buah : pada musim semi dan musim panas.
Dialah pohon Yahudi yang sekarang ini Bangsa Yahudi beramai-ramai menanamnya, karena disebutkan kelak di akhir zaman, batu dan pepohonan bisa berbicara, mereka mengatakan, “Wahai muslim, ini ada Yahudi sedang bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia!” kecuali pohon Ghorqod, wallaahu a’lam.
Pohon ini tumbuh di tanah yang keras dan rapat, serta berbatu.
-SunahRasul-
Artikel sebelumnya : Proyek Internasional Ghorqod
Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada Tom Dine, mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani. ” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Presiden Reagan merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.
Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.
Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911, di mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini.
Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.
Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon ghorqod (nama latin: Nitraria retusa).
Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. “ (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.
Tidak diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf. Org), di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Ghorqod.
Uniknya, dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon Ghorqod secara online dan kemudian menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina. Harga sebatang pohon tersebut sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan mendapat satu batang gratis.
Bukan itu saja, pengepakkannya pun pembeli bisa memilih dengan memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10 perbatang) atau dengan peti kayu (US$50 perbatang). Dan untuk waktu pengirimannya, pembeli bisa memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang, dijamin sampai di Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15 perbatang dengan waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima sebagai pembayaran yang sah.
Pertanyaannya kemudian, adakah orang Indonesia yang sudah memesan pohon ini untuk ditanam di Tanah Palestina?(Rz/eramuslimdigest)
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/yahudi-budidayakan-pohon-ghorqod-inilah-spesifikasinya-lanjutan.htm#.UXozbEoyqSo
POHON GHORQOD
Mereka sekarang ini berlomba-lomba menanamnya di berbagai tempat dari
negeri jajahan di Palestina. Itu semua tidak dilakukan, kecuali karena
mereka tahu dan yakin dengan apa yang dikabarkan oleh Nabi kita Muhammad
saw.
Kita semua mengetahui bahwa Yahudi akan bersembunyi di belakang batu
dan pohon, dan batu serta pohon-pohon akan mengatakan, “Wahai hamba
ALLAH, wahai muslim, ini ada Yahudi sedang bersembunyi di belakangku,
kemari dan bunuhlah dia!” Kecuali pohon Ghorqod, karena ia adalah pohon
Yahudi. Akan tetapi sedikit dari kita yang tahu bentuk dan rupa pohon
yang satu ini
TEMPAT-TEMPAT PENANAMAN POHON YAHUDI DI WILAYAH PALESTINA
1. Hutan laut tengah dan hutan semak belukar (2209 spesies).
2. Semi padang rumput dan hutan semak belukar (1434 spesies).
3. Semak belukar yang berumput (1062 spesies).
4. Padang pasir dan padang pasir yang ganas (1058 spesies).
5. Tumbuh-tumbuhan hijau di Gunung Hermon (991 spesies).
Al-’Ausaj atau Ghorqod, si pohon Yahudi.
Nama Latin : Lycium shawii roem, nama lainnya Lycium arabicum schwiein fex, dan Boiss lycium persicum miers.
Nama pohon yang dikenal: Ausaj, Ghorqod, Sahnun, dan pohon
Yahudi. dinamakan demikian (Ghorqod), karena sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits yang mulia, Rasulullaah saw bersabda tentang peperangan majdaliun (Armageddon),
bahwa Yahudi akan bersembunyi di balik pohon apa saja, dan pohon-pohon
tersebut akan menyingkap keberadaan mereka dengan mengatakan, “Ada
Yahudi sedang bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia!”
Kecuali pohon Ghorqod, ia tidak mau menunjukkan kalau ada Yahudi di
balik mereka. Wallaahu a’lam.
Nama rumpun tumbuhan : Solanaceae (rumpun terong-terongan).
SIFAT POHON GHORQOD
Pohon yang berduri keras dan durinya beracun, tingginya biasanya
mencapai 1-2 meter, tetapi saya dengan mata kepala sendiri melihat
sebagian pohon ini di Bukit Saina’, tingginya mencapai 5 meter.
Akarnya mengeluarkan duri dan zaghab (bulu), khususnya pada
bagian ujung. Daunnya berbentuk seperti sendok kecil, berwarna hijau
segar, biasanya sekumpulan 3 daun dilengkapi dengan duri-duri di
sampingnya. Sedangkan bunganya berwarna putih kebiru-biruan, dan buahnya
berwarna merah seukuran dengan biji buah himsh, kurang lebih seperti itu.
Masa bunga dan buah : pada musim semi dan musim panas.
Manfaat
medis : untuk mengobati penyakit tidak bisa buang air, dan buahnya
bermanfaat untuk mengobati penyakit usus besar (anat), dan untuk
mengobati penyakit kuning.
Pohon ini selalu berdaun di sepanjang musim, sedangkan pertumbuhannya
mengalami pembaharuan pada interval antara bulan Maret-April, bunganya
berbentuk buqiyyah (seperti terompet), dengan warna merah
lembayung (violet) cerah, atau putih dengan lima daun, buahnya bulat
dengan warna oranye atau merah, lebih kecil daripada biji himsh (dalam bhs Inggris: chick-pea),
buahnya bisa dimakan, tetapi rasanya asam seperti tomat. Seekor unta
jika sakit akan mencari dan mendatangi pohon ini untuk dimakan.
Pada musim semi, pohon ini dipenuhi oleh burung, dan burung pemangsa kecil seperti shuradmenggunakannya untuk menyimpan mangsa di duri-durinya.
Pohon yang hidup untuk waktu yang lama, tingginya kira-kira 2 meter,
daun-daunnya seperti lingkaran, diselingi oleh duri-duri tajam, bunganya
putih pucat dengan ukuran kecil, buahnya merah dan kecil seperti tomat.
Disebut dengan al-Misha’, ia adalah makanan kesukaan burunghubara (jenis burung berbadan besar dan berkaki panjang).
Dialah pohon Yahudi yang sekarang ini Bangsa Yahudi beramai-ramai menanamnya, karena disebutkan kelak di akhir zaman, batu dan pepohonan bisa berbicara, mereka mengatakan, “Wahai muslim, ini ada Yahudi sedang bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia!” kecuali pohon Ghorqod, wallaahu a’lam.
Pohon ini tumbuh di tanah yang keras dan rapat, serta berbatu.
-SunahRasul-
Artikel sebelumnya : Proyek Internasional Ghorqod
Proyek Internasional Ghorqod
Ilham – Kamis, 17 Rajab 1433 H / 7 Juni 2012 16:49 WIB
Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada Tom Dine, mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani. ” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Presiden Reagan merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.
Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.
Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911, di mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini.
Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.
Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon ghorqod (nama latin: Nitraria retusa).
Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. “ (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.
Tidak diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf. Org), di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Ghorqod.
Uniknya, dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon Ghorqod secara online dan kemudian menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina. Harga sebatang pohon tersebut sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan mendapat satu batang gratis.
Bukan itu saja, pengepakkannya pun pembeli bisa memilih dengan memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10 perbatang) atau dengan peti kayu (US$50 perbatang). Dan untuk waktu pengirimannya, pembeli bisa memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang, dijamin sampai di Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15 perbatang dengan waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan). Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima sebagai pembayaran yang sah.
Pertanyaannya kemudian, adakah orang Indonesia yang sudah memesan pohon ini untuk ditanam di Tanah Palestina?(Rz/eramuslimdigest)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar