5 Propaganda Jahat Atas Syria
Oleh: Cahyono Adi
Masih ingat kasus Nariyah? Itu adalah seorang wanita yang mengaku
sebagai perawat Kuwait yang bersaksi bahwa tentara Irak melempar keluar
312 bayi dari inkubatornya hingga tewas setelah pasukan Irak menginvasi
Kuwait tahun 1991.
Media massa Amerika menayangkan kesaksian tersebut selama
berbulan-bulan, mengakibatkan publik Amerika marah kepada pemerintahan
Saddam Hussein di Irak dan merestui tentara Amerika melakukan serangan
terhadap Irak hingga berkobar Perang Teluk I yang menewaskan puluhan
ribu warga Irak.
Namun kemudian terbongkar kebenaran bahwa Nariyah adalah seorang
perawat palsu. Ia tidak pernah berada di Kuwait saat terjadi serangan
Irak. Ia bukan perawat dan ia adalah putri dari dubes Kuwait di Amerika,
Saud bin Nasir Al-Sabah. Saat kebenaran itu terkuak, kehancuran telah
terjadi di Irak.
Dan kini propaganda palsu yang sama tengah dilancarkan
Amerika dan sekutu-sekutunya atas Syria.
Pertama kasus anak-anak Daraa. Pada awal terjadinya kerusuhan
di Syria bulan Maret 2011, media massa barat dan “underbow”-nya di
berbagai belahan bumi termasuk di Indonesia, gencar memberitakan kisah
tentang beberapa pelajar dari kota Daraa yang menulis di tembok bangunan
tulisan yang berbunyi “Rakyat menginginkan pemerintahan jatuh”. Akibat
tulisan tersebut mereka ditangkap oleh aparat keamanan dan disiksa
dengan berbagai cara, termasuk dengan mencabut kuku-kuku mereka.
Setelah
dua tahun, tidak pernah diketahui di mana anak-anak itu sekarang,
termasuk wajah dan identitas mereka, termasuk tidak diketahui siapa yang
pertama kali menuliskan cerita ini. Anak-anak itu bagaikan cerita
hantu.
Kedua kasus kematian Hamza Alkhatib, seorang remaja yang tewas dimutilasi di Daraa pada awal kerusuhan. Cerita yang beredar adalah bahwa ketika mulai terjadi kerusuhan, tentara membunuhnya dan menyembunyikan mayatnya selama beberapa hari. Kemudian mereka menyerahkan mayat yang telah termutilasi ini kepada keluarganya sehingga menimbulkan kemarahan warga yang berakibat kerusuhan yang semakin meluas.
Cerita ini tentu saja sangat tidak rasional. Kalau
tentara benar-benar membunuhnya, mengapa mereka harus memutilasinya dan
menyembunyikan mayatnya selama beberapa hari dan kemudian menyerahkan
kepada keluarganya saat kondisi tengah rusuh? Cerita tersebut juga tidak
sejalan dengan fakta bahwa orang tua Hamza telah bertemu dengan
Presiden Bashar al Assad dan kemudian berkata, “Saya tidak akan
mengijinkan siapapun memanfaatkan kematian anak saya. Saya tidak percaya
tentara telah membunuhnya, dan Presiden telah menjanjikan penyidikan
atas kasus ini.”
Ketiga kasus kematian bayi dalam inkubator di Hama. Ceritanya
berbeda sedikit saja dengan kasus Nariyah, yaitu tentara Syria memasuki
rumah sakit kemudian mematikan lampu penghangat inkubator sehingga
menewaskan bayi-bayi di dalamnya. Cerita ini beredar seiring beredarnya
sebuah foto di dunia maya yang ternyata diambil dari Alexandria, Mesir.
Tidak ada seorang saksi pun yang membenarkan kebenaran foto tersebut dan
tidak ada satu keluarga pun di Syria yang mengakui bayinya meninggal di
dalam inkubator. Setidaknya dalam kasus Nariyah terdapat seorang saksi,
meski kemudian terbukti sebagai saksi palsu, yaitu Nariyah si putri
duta besar.
Keempat adalah kasus blogger lesbian bernama Amina Arraf.
Cerita yang beredar adalah seorang blogger lesbian Syria bernama Amina
Arraff ditangkap polisi Syria karena memposting tulisan-tulisan anti
pemerintah. Ia disiksa dalam penjara dan ceritanya beredar di Facebook
hingga menarik pengikut lebih dari 220 ribu orang “facebooker” di
seluruh dunia. Cerita tersebut bahkan mendapat tempat di media-media
mapan seperti BBC, CNN, The Guardians, FOX dan
lain-lain. Namun ternyata cerita tersebut hanya ilusi seorang laki-laki
Amerika yang bosan dengan hidupnya dan berusaha mendapatkan kesenangan
instan melalui media sosial.
Kelima adalah pembantaian Zainab Al-Hosni, seorang wanita dari kota Homs. Cerita yang beredar bersama video yang diunggah di YouTube
adalah mayat Zainab yang ditemukan dengan tubuhnya yang telah
dimutilasi. Pengambil gambar video terdengar meneriakkan kata-kata
sumpah serapah kepada satu golongan etnis tertentu yang dianggapnya
sebagai pembantai Zainab. Namun kemudian terungkap bahwa Zainab masih
hidup. Dengan KTP yang sama dengan identitas Zainab Al-Hosni yang
dinyatakan sebagai korban pembantaian, Zainab asli mengaku dalam
wawancara dengan televisi Syria bahwa dirinya telah lari dari
keluarganya karena alasan pribadi. Hingga saat ini tidak diketahui
identitas sebenarnya dari mayat termutilasi yang beredar di YouTube serta orang yang mengambil gambar dan meng-up-load-nya ke YouTube.
REF:
“Syria: Top Five Propoganda Stories”; thetruthseeker.co.uk; 6 April 2013
“Syria: Top Five Propoganda Stories”; thetruthseeker.co.uk; 6 April 2013
Catatan: kisah Hamza Al Khatib pernah dijadikan ‘dalil’ dalam
tulisan jmantan Pimred Republika, Ikhwanul Kiram Mashuri, dan
membuatnya mengambil simpulan bahwa musuh umat Islam bukan hanya Zionis,
tetapi juga Assad. Tulisan saya yang membantah analisis Ikhwanul bisa
dibaca di sini.
Syria di Republika
http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/02/14/syria-di-republika/
Dina Y. Sulaeman*
Pada 11 Februari lalu, kolom Resonansi harian Republika menurunkan
sebuah artikel yang menurut saya sangat menyedihkan. Bagaimana mungkin
seorang jurnalis senior, mantan Pemimpin Redaksi harian besar di
Indonesia itu, sedemikian awamnya dalam memahami konflik Syria dan
konstelasi politik global? Sang jurnalis yang bernama Ikhwanul Kiram
Mashuri (IKM) itu menyandarkan analisisnya dari sebuah video yang belum
diverifikasi kebenarannya, lalu menyimpulkan bahwa “musuh umat Islam
tidak hanya Zionis, melainkan juga rezim brutal seperti Assad.”
Bagaimana mungkin seorang jurnalis senior sampai tidak tahu bahwa
perang Syria sangat diwarnai perang propaganda dan bahkan disebut-sebut
sebagai “A Photoshoped Revolution” saking banyaknya rekayasa informasi
foto yang diunggah melalui internet untuk memprovokasi opini publik.
Berkali-kali pihak oposisi mengunggah foto berdarah-darah di internet
dan menyebutnya sebagai ‘korban Assad’. Lalu, biasanya para blogger-lah
(sayang sekali, mengapa bukan jurnalis?) yang berjasa menemukan bukti
bahwa foto-foto itu mengabadikan kejadian berdarah di tempat lain
(umumnya di Gaza). Bahkan kantor berita sekelas BBC ketahuan
menggunakan foto korban perang Irak dan menyebutnya itu korban
pembantaian tentara Assad.
Kaum oposisi Syria pun membuat sangat banyak rekaman video amatir
lalu diunggah di internet. Video dari pihak oposisi ini dengan sangat
cepat disebarluaskan ke seluruh dunia, bahkan direlay dan disiarkan
ulang oleh media massa mainstream. Video-video itu terbagi ke dalam
beberapa jenis: pembantaian sadis yang disebut sebagai korban kebrutalan
Assad, pembantaian sadis yang diiringi takbir (dilakukan oleh pasukan
oposisi), dan video berisi propaganda relijius, yang sepertinya dibuat
utk membangkitkan semangat jihad Islam. Video seperti ini biasanya
memperlihatkan para pemberontak sedang menembakkan senjata dengan
diiringi takbir, tayangan para pemberontak sedang sholat berjamaah, atau
(konon) demo sejumlah massa yang menginginkan khilafah di Syria.
Bila IKM menyodorkan video tentang Hamzah Al Khatib yang (konon)
dibunuh oleh tentara Assad (IKM tidak memberi bukti apakah secara
jurnalistik video itu sudah terverifikasi), bagaimana bila dia menonton
salah satu video sangat brutal yang diunggah oleh kaum oposisi? Video
itu sudah terverifikasi (The Guardian memverifikasinya kepada Mustafa
al-Sheikh, Ketua Dewan Tinggi Militer FSA) dan bisa diliat di you tube
dengan kata kunci ‘syrian+rebel+execute+Aleppo [1]. Dalam video itu,
sejumlah pria tak berbaju diseret keluar oleh sejumlah orang besenjata
lalu dijejerkan ke dinding, dan kemudian ditembaki (bukan ditembak satu
persatu, melainkan dibombardir peluru secara terus-menerus selama 43
detik). Setelah itu hening sekejap lalu diikuti teriakan takbir.
Dipastikan, pelakunya bukan tentara Assad. Mustafa al-Sheikh, Ketua
Dewan Tinggi Militer FSA, menyebut korban pembantaian adalah klan Al
Berri, dan menyebutnya sebagai shabiha. Dalam logika Sheikh, mereka sah-sah saja membantai Berri dengan alasan: Berri adalah shabiha.
Shabiha (yang bermakna ‘hantu’) memang strategis untuk
dimunculkan sebagai sosok antagonis. Ketika terjadi pembantaian massal
terhadap warga Syria, yang tidak bisa dituduhkan kepada tentara Syria
(karena tidak ada bukti), juga FSA menolak mengaku bertanggung jawab,
maka muncullah shabiha, yaitu milisi sipil pendukung Assad yang konon melakukan pembunuhan brutal di mana-nama. Shabiha
adalah kambing hitam nomer wahid di Syria. Dalam Tragedi di Houla,
misalnya (Mei 2012), yang sedemikian brutalnya sampai-sampai Kofi Annan
menyebut situasi di Syria saat itu sebagai ‘tipping point’. Tanpa
menunggu investigasi PBB, hanya berdasarkan laporan telepon dari aktivis
oposisi, media mainstream menyebut pembantaian itu dilakukan oleh Assad
dengan cara dibombardir senjata berat. Ketika tim investigasi PBB
datang keesokan paginya dan menemukan bukti yang sangat jelas bahwa
pembantaian itu dilakukan dengan cara-cara nonmiliter: ditusuk, digorok,
dan ditembak jarak dekat, serta tidak ada bukti kehadiran militer di
sana, dimunculkanlah shabiha sebagai pelaku.
Sebagai seorang jurnalis, IKM seharusnya jeli membaca laporan-laporan
media massa itu. Mereka umumnya mendasarkan informasinya dari saksi
dari pihak oposisi yang tidak bisa diverifikasi seara independen.
Contohnya, laporan Associated Press terkait Tragedi Houla. AP
melakukan wawancara dengan Ali Al Seyyed, bocah 11 tahun, korban tragedi
Houla. Wawancara itu dilakukan jarak jauh melalui internet (Skype) dan
Ali dihadirkan oleh aktivis oposisi. Associated Press berterus-terang
mengakui ‘sulit untuk memverifikasi cerita Ali secara independen’,
tetapi, dalam laporannya itu AP tetap menyebut rezim Assad sebagai
pelaku. Berbagai laporan dari media massa mainstream banyak yang
mencantumkan frasa itu: kesaksian ini tidak bisa kami verifikasi secara independen. Seorang jurnalis yang jujur dan independen pastilah akan kritis dalam membaca laporan seperti ini.
Yang menggelikan, IKM membawa-bawa Taliban dalam tulisannya. Dia
menyayangkan, mengapa ketika Taliban membunuh Malala Yousafzai reaksi
dunia sangat keras, sementara untuk korban Syria, dunia internasional
bereaksi biasa-biasa saja. Ada dua hal yang ingin saya komentari dari
pernyataannya ini.
Pertama, terkait Taliban/Al Qaida.
Bagaimana mungkin, seorang jurnalis sekelas IKM tidak tahu bahwa
sebenarnya pelaku teror di Syria adalah Al Qaida (meski dengan berbagai
nama lain). Bagaimana mungkin dia tidak membaca laporan-laporan dari
berbagai media mainstream yang menyebutkan bahwa pasukan jihad dari
Libya dan berbagai negara Arab datang ke Syria? Bahkan Mustafa
al-Sheikh (Ketua Dewan Tinggi Militer FSA) saat diwawancarai Mona
Mahmoud (The Guardian) mengakui hal ini, “Al-Qaida saat ini ada di
berbagai penjuru Syria.”
Dan seorang jurnalis yang cerdas seharusnya akan dibuat heran oleh
situasi ini: bagaimana mungkin AS yang di Afghanistan memburu Al Qaida
dan Taliban, tetapi di Syria malah mendukung dan memfasilitasi kehadiran
mereka (laporan-laporan bahwa CIA terlibat dalam pengiriman senjata dan
pasukan jihad dari Libya dan negara-negara Arab sudah banyak
diungkapkan oleh media-media mainstream). Apalagi, bukankah Republika
juga merilis berita bahwa Israel pun kini sudah mulai terjun ke medan
perang di Syria? Tidakkah fakta ini membuat IKM curiga: ada kelompok
jihad Islam, tapi kok malah didukung Barat dan Israel? Mungkin IKM perlu
sedikit browsing, mencari tahu siapa itu Bernard Levy dan apa peran
tokoh Zionis ini dalam mendesain perang di Libya dan Syria?
Baru akhir-akhir ini saja, ketika kelompok garis keras di Syria
terlihat sulit dikendalikan (apalagi malah nekad mendeklarasikan
berdirinya khilafah di Syria), barulah AS ingin cuci tangan dan
menyatakan ‘kiriman senjata untuk pihak oposisi ternyata jatuh ke pihak
yang salah’, dan menaruh Front Al Nousra (salah satu kelompok oposisi
yang sangat banyak melakukan peledakan bom di fasilitas publik) ke dalam
list organisasi teroris.
Selain itu, seharusnya IKM menggali lebih dalam, tidak hanya membaca
Syarq Al Awsat, tetapi mau membaca laporan-laporan PBB (dalam informasi
yang simpang-siur dari dua pihak yang bertikai, laporan PBB bisa
dianggap lebih valid, terutama dari sisi riset akademis). Menarik untuk
dicermati bahwa Sekjen PBB dalam suratnya kepada Dewan Keamanan (Mei
2012) tidak secara tegas menyebutkan bahwa militer Syria membunuhi para
demonstran.
“Ada laporan terus-menerus mengenai bertambahnya tindakan
pengamanan yang keras yang dilakukan pemerintah, yang membawa ke arah
pelanggaran HAM secara massif oleh tentara pemerintah dan milisi
pro-pemerintah, termasuk penahanan secara semena-mena, penyiksaan,
penghilangan paksa, dan pembunuhan terhadap aktivis, [yaitu] oposan dan
pembelot [militer].”
Perhatikan bahwa Sekjen PBB menggunakan kalimat ‘ada laporan’ dan
sama sekali tidak memberikan konfirmasi mengenai hal itu. Padahal, ada
tim khusus PBB di Syria, yaitu UNSMIS, meski sekarang sudah dibubarkan.
Sebaliknya dalam laporan itu disebutkan dengan tegas bahwa sangat banyak
aksi teror yang menimpa warga sipil, tentara, dan termasuk anggota misi
PBB sendiri (UNSMIS). Bahkan laporan Sekjen PBB itu terang-terangan
menyebut ada kelompok teroris mapan yang terlibat di Syria.
“Ada peningkatan jumlah pengeboman, yang paling banyak di
Damaskus, Hama, Aleppo, Idlib, dan Deir ez-Zor. Ini termasuk pengeboman
ganda di Damaskus pada 10 Mei 2012, ketika dua kendaraan yang membawa
bom rakitan yang diperkirakan beratnya masing-masing 1000 kilogram,
diledakkan di dekat gedung pemerintah. Ukuran bom ini menunjukkan bahwa
bom ini dirakit oleh ahli tingkat tinggi, yang bisa mengindikasikan
keterlibatan kelompok teroris yang mapan (established terrorist groups).
Pemerintah telah menegaskan adanya kelompok-kelompok seperti ini di
dalam negeri, demikian pula dinyatakan oleh beberapa kelompok oposisi.
Front Al-Nusra telah mengklaim bertanggung jawab atas minimalnya enam pengeboman terakhir.”[2]
Kedua, terkait reaksi internasional.
IKM pastilah sudah tahu
dunia internasional sangat keras reaksinya terhadap Syria. Karakter
Assad sudah habis-habisan dihancurkan oleh media-media mainstream dan
media lokal yang merujuknya (antara lain, Republika sendiri). Jadi,
apalagikah yang diharapkan IKM? Agaknya IKM mengharapkan intervensi
militer, sebagaimana NATO menggulingkan Qaddafi. Tidakkah IKM curiga
sedikit saja: mengapa Mubarak atau dulu, Shah Iran, bisa tumbang tanpa
intervensi militer dari asing, sedang Qaddafi harus digulingkan melalui
intervensi militer asing? Jawabannya: karena dukungan rakyat Libya
terhadap perjuangan oposisi tidak cukup kuat. Itulah sebabnya mereka
(oposisi di Libya) meminta bantuan asing.
Lalu, apa yang terjadi setelah pasukan asing masuk ke Libya? Apakah
Libya kini aman dan makmur? Tidak. Libya, yang dulu negara makmur tanpa
hutang, pendidikan dan kesehatan gratis, kini menjadi negara yang hancur
lebur akibat bombardir NATO. Pemerintah baru Libya menyerah pada
jeratan hutang kepada lembaga-lembaga keuangan internasional, terutama
IMF, dan rekonstruksinya diserahkan kepada perusahaan-perusahaan Barat.
Seandainya IKM pernah membaca buku John Perkins, dia akan melihat
polanya dengan sangat jelas. Perangi sebuah negara yang independen
(setidak-tidaknya, ‘sulit diatur Barat’) dengan kedok ‘humanitarian
intervention’, lalu setelah negara itu hancur, sodori hutang, dan
rampaslah minyak dan emasnya.
Dan bila dilacak ke belakang: siapa pemilik kontraktor-kontraktor AS,
pemilik perusahaan-perusahaan senjata, pemilik saham dari lembaga
keuangan yang bagi-bagi hutang itu; yang semuanya mengeruk keuntungan
dari perang? Tak lain adalah orang-orang Zionis. Ini bukan teori
konspirasi. Segalanya sangat jelas dan terang-benderang, hanya
dibutuhkan kejelian membaca data yang berserakan di internet.
Dan skenario di Libya inilah yang sedang terulang di Syria.
Sayangnya, hanya karena Assad seorang Alawy yang menjadi musuh bersama
segolongan umat Islam garis keras, reaksi kaum muslimin terhadap Syria
menjadi jauh berbeda. Media-media Islam yang dulunya berseberangan
dengan media mainstream, kini justru bahu-membahu dalam perang
propaganda melawan rezim Assad.
Apa boleh buat, hanya satu simpulan saya atas artikel IKM di
Republika yang menanyakan “Apakah Musuh itu Hanya Zionis Israel”? : naif.
________
Dimuat di IRIB dan The Global Review
*Magister Hubungan Internasional Unpad, Research Associate of Global Future Institute
[1] salah satu link nya: http://youtu.be/KggxTWkZJmU
[2]Surat Sekjen PBB bisa diunduh di http://www.securitycouncilreport.org/atf/…/Syria%20S2012%20363.pdf
Artikel IKM bisa dibaca di: http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/13/02/10/mi083m-apakah-musuh-itu-hanya-zionis-israel
Siapa Bunuh Syekh Buthy (2)
Dina Y. Sulaeman
http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/04/10/siapa-bunuh-syekh-buthy-2/
Sekitar 20 hari setelah syahidnya ulama Sunni terkemuka, Syekh Al
Buthy, tiba-tiba jejaring sosial diramaikan oleh postingan video
“detik-detik terbunuhnya Syekh Buthy”.[1] Kata pengantar dan komentar
untuk video itu, sangat bergantung kepada siapa yang upload.
Bila yang meng-upload atau memberi komen adalah para simpatisan
‘mujahidin’ Syria, video ini mereka jadikan dalil, “Inilah bukti bahwa
Syekh Buthy tidak tewas karena ledakan bom, melainkan karena ditembak
oleh agennya Assad.” Sepertinya, mereka selama ini malu dan kebingungan,
bagaimana mungkin ulama Sunni sekaliber Buthy dibunuh ‘mujahidin’?
(Aksi bom bunuh diri atau pengeboman di tempat umum sudah jadi trade
mark para ‘mujahidin’, mereka pun telah menyatakan bertanggung jawab
atas ratusan aksi pengeboman; tim investigasi PBB juga menyatakan
demikian.) Kini para simpatisan jihad Indonesia seolah lega mendapati
video ini.
Sebaliknya, bila yang menyebarluaskan video itu adalah orang-orang
yang antiperang Syria (bisa jadi dia itu memang fans Assad; atau bukan
fans Assad tapi mampu melihat peta konflik dengan jernih dan mampu
melihat bahwa perang di Syria sesungguhnya hanya menguntungkan Israel),
akan mengatakan, inilah buktinya bahwa MEMANG ada terorisme. Syekh Buthy
syahid, baik itu karena bom atau ditembak, keduanya adalah aksi
terorisme yang sangat keji. Apa ada dalil yang membolehkan membunuh
ulama yang sedang berceramah (apalagi ceramahnya itu soal akhlak, bukan
politik)?
Oh ya, saya lupa. Ada kok dalilnya, yaitu “fatwa” dari Yusuf
Qardhawi, yang dalam wawancara khusus terkait Syria di televisi
Al-Jazeera mengatakan, “Orang-orang yang bekerja sama dengan penguasa,
wajib bagi kita untuk memerangi/membunuh mereka semua (yajib an
nuqaatilahum jamii’an), baik itu dari kalangan militer, orang sipil,
ulama…” [2]
Baiklah, kembali kepada video yang menghebohkan itu. Setelah saya
berusaha menguatkan hati melihatnya, ada dua kemungkinan yang bisa saya
ambil.
1. Video itu mungkin asli.
Menurut analisis seorang
FB-er, Mohamed Hatem, dalam video ini memang terbukti argumen yang sejak
lama sudah disuarakan oleh para simpatisan mujahidin: Syekh Buthy tidak
tewas karena bom melainkan karena ditembak. Tapi, pengeboman di masjid
Al Iman benar adanya (dibuktikan oleh video-video lain yang menunjukkan
suasana masjid pasca ledakan; serta potongan mayat ‘si pengantin’/pelaku
bom bunuh diri). Pertanyaannya, mengapa Syekh Buthy akhirnya tewas
karena ditembak? Menurut analisis Hatem, ini artinya ada anggota tim
‘mujahidin’ lain –selain si peledak bom- yang bertugas memastikan bahwa
Syeikh Buthi benar-benar wafat.
Mungkin akan muncul pertanyaan, “Siapa yang bisa memastikan bahwa si
penembak adalah ‘tim lain’ itu? Bisa saja kan, itu memang anteknya
Assad?” Jawabannya terletak pada, siapa yang merekam kejadian itu? Kalau
pihak Assad, tentu sepertinya mengada-ada dari sisi operasi intelijen.
Untuk apa? Untuk semakin merusak nama baiknya dirinya sendiri? Atau
pihak ‘mujahidin’ yang sengaja merekam? Untuk apa? Atau mungkin itu
kamera televisi yang memang biasa dipasang di masjid untuk merekam
ceramah Syekh Buthy? Lalu video itu bocor dan disebarluaskan oleh
mujahidin untuk ‘membersihkan’ nama mereka? Rasanya tidak mungkin,
karena kualitasnya sangat buruk dan buram; ini jelas bukan kamera
televisi.
2. Video itu mungkin palsu.
Mungkin saja, rekaman
Syekh Buthi saat ceramah di-“potong” lalu dilekatkan pada video lain.
Argumennya: kamera yang merekam kejadian itu adalah kamera yang stabil
(bukan kamera handphone, misalnya), sehingga rekaman suara pun
seharusnya stabil. Di awal rekaman, suara Syekh Buthy terdengar jelas.
Setelah terdengar suara ledakan, layar terlihat gelap, lalu, tampak
Syekh Buthy bangun lagi (seolah-olah saat ledakan beliau menundukkan
kepala), tapi sambil memegang sapu tangan putih yang menutupi wajahnya.
Lalu ada seorang laki-laki yang mendekati Syekh Buthy, dan sepertinya
menembaknya dari dekat; lalu terlihat beliau terkulai dan orang-orang
mendekat. Anehnya, pasca ledakan, tidak ada suara lagi yang terekam.
Harusnya, ada teriakan (atau minimalnya, ada suara rintihan dari Syekh
Buthy sendiri—kan tadi di awal rekaman suaranya terdengar jelas?).
Oke, bisa jadi jawabannya: ada kerusakan di sound-recordernya.
Wallahu a’lam. Tapi: siapa yang bisa memastikan bahwa setelah layar
sempat gelap, orang itu adalah Syekh Buthy—karena gambarnya sangat
buram, tidak seperti di awal video? Dan bagaimana bisa memastikan bahwa
lelaki yang (sepertinya) menembak itu PASTI anteknya Assad (atau
sebaliknya, PASTI mujahidin)?
Mungkin banyak lagi ‘analisis’ yang bisa dilakukan.
Saya tidak akan berpanjang-panjang lagi di sini. Yang ingin saya
sampaikan hanya satu: apapun analisisnya, video itu tidak bisa dijadikan
barang bukti untuk menentukan pembunuh Syekh Buthy, anteknya Assad atau
mujahidin. Jadi SIAPA? Untuk menjawabnya, tentu saja, perlu dirunut
lagi semuanya, baca lagi analisis-analisis yang sudah banyak ditulis
orang. Bandingkan argumen-argumennya dengan akal, bukan taklid pada apa
kata ustadz/ah. Lalu simpulkan dengan jernih.
Bagi saya, syahidnya Syekh Buthy adalah bukti nyata adanya terorisme
di Syria. Syekh Buthy (alm), Syekh Hassoun (Mufti Besar Syria, yang
anaknya juga tewas dibunuh teroris), serta Syekh Hassan Seifeddin (ulama
Aleppo yang syahid dibunuh teroris, kepalanya dipenggal, jasadnya
diarak di jalanan) adalah ulama-ulama Sunni. Tapi ternyata mereka
menolak untuk mendukung ‘mujahidin’. Artinya, ini bukan Sunni lawan
Syiah.
Apakah dengan menolak mendukung ‘mujahidin’, artinya para ulama itu
anteknya Assad? Dan apakah orang yang menentang perilaku para
‘mujahidin’ itu pasti Syiah? Tentu saja itu simpulan yang naif. Ini sama
saja seperti Bush saat mendeklarasikan Perang Melawan Terorisme: you’re
either with us or against us (mau gabung bersama kami, atau melawan
kami). Apa kita yang menolak mendukung Bush mengebomi rakyat Afganistan
dan Pakistan bisa disebut pendukung teroris?!
Memangnya, buat rakyat Syria pilihan hanya dua: antek Assad atau anti
Assad? Tidak, masih ada pilihan ketiga: perubahan rezim tapi tanpa
terorisme. Cara-cara berjuang ala teroris itulah yang ditentang oleh
para Syekh Sunni itu; juga oleh kelompok-kelompok oposisi Syria yang
tergabung dalam National Coalition Body. Bilapun benar rezim Assad
adalah rezim terjahat sedunia; tidak bisa dijadikan pembenaran bagi
muslimin untuk melakukan aksi-aksi ala teroris. Islam sudah memberikan
aturan yang jelas; terorisme bukanlah etika perang Islam.
Dan kita, bangsa Indonesia, perlu berhati-hati agar cara-cara berjuang ala teroris tidak menular ke negeri kita tercinta.
Baca sebelumnya: Siapa Bunuh Syekh Buthy? (1)
Tulisan ini dimuat di IRIB dan The Global Review dengan judul “Heboh Video Syahidnya Syekh Buthy”—-
[1] http://www.youtube.com/watch?v=nM8QF5-hD_Q&feature=youtu.be
[2] http://www.youtube.com/watch?v=O71tJN8D_Yk
Siapa Bunuh Syekh Buthy? (1)
Sebuah video pendek sejak kemarin banyak diposting ulang friends FB
saya yang simpatisan mujahidin, dengan komentar, “Inilah bukti bahwa
Syekh Buthy tidak tewas karena ledakan bom, melainkan karena ditembak
oleh agennya Assad.” Seolah, mereka ‘lega’, akhirnya punya bukti untuk
menunjukkan bahwa Assad-lah yang membunuh ulama sekaliber Syekh Buthy;
bukan mujahidin.
Sebelumnya, HizbutTahrir Syria sudah merilis pula statemen, yang
menuduh Assad pelakunya, dengan alasan antara lain: ruang dalam masjid
tdk berantakan (katanya dibom?!), ada sepatu berserakan di masjid (kok
bisa?!).
Nah, buat yang ngerti bahasa Arab, meski sedikit, baik sekali bila
melihat film dokumenter satu ini. Di bagian awal, muncul seorang
pengamat yg mengemukakan argumen2 mirip yang disampaikan HT Syria itu.
Lalu, argumen itu ditelaah satu-satu dgn memperlihatkan berbagai sudut
masjid pasca ledakan. Bahkan dibuatkan simulasi komputer ledakan itu,
dan disertakan pula rekaman CCTV di masjid lain di Irak yang juga pernah
terjadi ledakan (dan membuktikan tidak aneh kalau kerusakan dalam
masjid adalah kerusakan minor, ini bergantung jenis bomnya); dan juga
dianalisis keanehan dari video pendek yang baru tersebar itu.
Perhatikan, kursi dan back ground mimbar di video pendek, beda dengan
kursi dan background mimbar di masjid ‘asli’.
foto kiri: mimbar masjid AL Iman (tempat terbunuhnya Syekh Buthy), foto kanan: mimbar masjid, di video pendek.
Sekedar info, di menit ke 20:06, ada rekaman wawancara Yusuf Qardhawi
terkait Syria di televisi Al-Jazeera; Qardhawi mengatakan, “Orang-orang
yang bekerja sama dengan penguasa, wajib bagi kita untuk
memerangi/membunuh mereka semua (yajib an nuqaatilahum jamii’an), baik
itu dari kalangan militer, orang sipil, ulama…”
Di menit 10:04, dijawab argumen HT Syria soal sepatu di dalam masjid;
ternyata di sana org bisa bawa sepatu ke dalam masjid tapi dimasukkan
ke kantong khusus.
Ini video pendek yg saya maksud di awal tulisan:
foto kiri: mimbar masjid AL Iman (tempat terbunuhnya Syekh Buthy), foto kanan: mimbar masjid, di video pendek.
kebencian salafi wahabi terhadap syekh M. Said Ramadhan al-Bouthiy
23 Maret 2013
Cahaya Hati
kebencian salafi wahabi, kebencian wahabi, Said Ramadhan al-Bouthiy, Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI
1 Komentar
http://temonsoejadi.com/2013/03/23/kebencian-salafi-wahabi-terhadap-syekh-m-said-ramadhan-al-bouthiy/
bismillahirahmanirahim.
sahabatku yang dirahmati Allah, sedih rasanya ditinggal alim ulama,
sedih rasanya ilmu-ilmu serta kesholehan mereka belum sempurna kita
serap, Allah sudah memanggil mereka, Allah memanggil para kekasihnya
didunia untuk menghdap kehadiratnya, kemaren kita kehilangan ULAMA
BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SOLEH serta ZUHUD, siapa yang tak kenal
dengan Al-Buthi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari, namun sayang kelompok-kelompok
radikal islam yang membenci ASWAJA, kelompok salafi wahabi begitu
senangnya dengan kabar berita tersebut, hingga di media-media online
yang berbau islam namun berpaham wahabi, buru-buru membuat artikel
menghina atas kematian Al-Buthi yang dimuliakan Allah ini.
kenapa kaum salafi wahabi sangat membenci beliau ?
Syekh Dr. M.Said Ramadhan al-Bouthiy dikenal sebagai ulama yang memegang teguh faham Ahlussunnah wal Jama’ah. Selain itu juga Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy termasuk salah satu ulama yang gencar mengkritisi cara dakwah kaum Salafi-Wahabi yang cenderung menggunakan kekerasan akibat pola fikir mereka yang jumud terhadap ilmu agama Islam.
Beliau menulis sebuah kitab yang berjudul “Al-La Madzhabiyyah Akhtaru Bid’atin Tuhaddidu asy- Syari’ah al-Islamiyyah (Tidak Bermadzhab adalah Sebesar-besar Bid’ah yang Mengancam Syari’ah Islamiyah)”, sebagai pukulan keras terhadap kaum Salafi-Wahabi yang tidak mau bermadzhab. Dalam salah satu kitab karyanyayang paling populer “Al-Jihad fi al-Islam (Jihad dalam Islam), Syekh Dr.M. Said Ramadhan al-Bouthiy menunjukkan bagaimana pemahaman yang buruk tentang istilah jihad telah menyebabkan pelecehan terhadap Muslim maupun non-Muslim. Mereka telah memanipulasi ide jihad untuk keuntungan mereka sendiri, dengan kedok bahwa jihad harus dilakukan sesuai dengan dasar fiqh Islam.
Nah, melalui konflik Suriah inilah kelompok Salafi-Wahabi seperti punya amunisi untuk menyerang dan menghabisi beliau, dengan harapan ummat (awam) akan menghindar dan menjauh dari karya-karya, buku-buku dan peninggalan ilmu-ilmu beliau yang berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah, sehingga faham Wahabi semakin bebas melenggang membodohi awam.
Petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy
Cukuplah bagi kita kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk menangkis pandangan dan tudingan negatif mereka terhadap Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bahwa di belakang Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ada para ulama yang berkaliber dunia.
Mereka diantaranya adalah :
al-Habib Abubakar Masyhural-‘Adniy, al-Habib Salim asy-Syathiriy, al-Habib Ali Masyhur bin Hafidz, al-Habib Umar bin Hafidz, al-Habib Ali al-Jufriy, al-Habib Musa Kadzim Assegaf, al-Habib Zaid bin Yahya, al-Habib Abdullah Baharun dan ulama-ulama lainnya yang sangat banyak.
Perlu direnungkan petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy berikut ini: “Wahai anakku, jika saja Allah meletakkan kemuliaan dan keagungan pada tukang sapu, niscaya aku pasti menyuruhmu menjadi tukang sampah. Akan tetapi Allah Swt. Meletakkan kemuliaan dan keagungan dalam ilmu, maka carilah sekuat tenagamu, karena ilmu menolongmu di saat dunia meremukkanmu dan ilmu melindungimu di saat dunia mencelakaimu.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis ? Sahabat menjawab, “Orang yang muflis ialah orang yang tidak memiliki uang dan juga tiada memiliki harta.” Lalu Rasulullah menjawab, “Sebenarnya orang yang muflis di kalangan umatku ialah seorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat tetapi dahulunya waktu di dunia dia pernah mencaci maki seseorang (bagaimana kalau mencaci maki ulama yg sholeh), menuduh seseorang, memakan harta seseorang, menumpahkan darah seseorang dan pernah memukul seseorang. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang yang pernah teraniaya, dia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dibayar semuanya, maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”
~ HR Muslim ~
Al Habib Ali Al Jufri mengabarkan keadaan beliau sebelumnya, “Aku telah meneleponnya dua minggu lalu dan beliau (Syaikh Al Buthi) berkata pada akhir perkataannya: ‘Tidak tinggal lagi umur bagiku melainkan beberapa hari yang boleh dihitung. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa, wahai Saudaraku, untuk mendoakanku”.Beberapa hari sebelum kewafatannya, beliau juga berkata, “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku atas ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad.” Maksud Syaikh Al Buthi adalah bahwa dalam ijtihad yang betul mendapat dua ganjaran dan yang tidak mendapat satu ganjaran, sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dan kami nyatakan pada kesempatan kali ini bahwa: “Kami adalah kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah yang bermadzhabkan pada salah satu madzhab yang empat dalam bidang fiqih, dan beraqidahkan Asy’ariyyah dan Maturidiyyah serta berkiblat pada Imam Juneid al-Baghdadi dan Imam al-Ghozali dalam bidang tasawwuf. Kami bukan Syi’ah ataupun Wahabi.” dan kami akan meluruskan wahabi.
ingatlah kawan :
sungguh banyak sekali penggiringan opini dimedia-media yang tidak baik tentang syekh ramadhan Al buti
Selama ini beredar informasi bahwa Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mendukung pembunuhan terhadap rakyat Suriah oleh tentaranya, hingga ada kabar ada pihak yang mengekspresikan kegembiraan setelah mendengar terbunuhnya Syekh Dr. M. Said Ramadhan al- Bouthiy saat menyampaikan ceramah di hadapan para murid beliau di masjid al-Iman Damaskus. Bagaimana sebenarnya posisiSyekh Dr. M. Said Ramadhan al- Bouthiy terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah? Hal ini bisa lebih terjelaskan dengan melihat fatwa-fatwa beliau yang ditujukan kepada tentara Suriah berikut ini:
Nasim Syam, situs resmi Masjid Umawi Damaskus yang mana Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy menjadi khatibnya, melalui akun Facebook resminya melansir beberapa fatwa beliau yang ditujukan kepada beberapatentara Suriah. Pada 13 Maret 2013 akun itu melansir jawaban Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy terhadap pertanyaan seorang anggota wajib militer Suriah yang masuk pengabdian pada (09/01/2012) yang mengaku kabur dari tugaskarena takut melakukan pembunuhan ketika ia terus berada dalam militer. Pemuda itu pun bertanya apa hukum syar’i atas keputusannya itu.
Maka Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy pun menjawab: “Kalau engkau tahu dengan perkiraanmu bahwa engkau akan dibebani membunuh jiwa yang tidak bersalah tanpa hak selama keberadaanmu di militer, maka pelarianmu disyariatkan. Namun jika engkau mengetahui bahwa engkau akan ditugaskan untuk mempertahankan dari penjahat yang bertujuan untuk mengancam nyawa tidak bersalah ataumenghancurkan bangunan atau merampasnya dari para pemiliknya maka menerima hal itu wajib.”
Sebelumnya pada (05/06/2011)
Nashim Syam melansir fatwanomor 13060 yang menjawab pertanyaan tentara Suriah yang menyebutkan bahwa dia dan rekannya di militer berselisih mengenai keadaan dimana petinggi memerintahkan mereka menembak demonstran denganpeluru hidup, apakah perintah itu boleh ditaati atau tidak? Penanya juga menyampaikan bahwa jika iatidak menembak demonstranmaka ia akan dibunuh petingginya.
Syeikh Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy pun menjawab: “Para fuqaha menyatakan bahwa orang yang dipaksa untuk membunuhtanpa hak, maka ia tidak bolehmenuruti siapa yang memaksanya untuk melakukan perbuatan itu,meskipun dia tahu dia akan dibunuh ketika tidak menurutinya.Hal itu dikarenakan dua pelanggaran itu (pemimpin membunuh tentara dan tentara membunuh demonstran-) memiliki derajat bahaya yang sama, maka tidak boleh orang yang dipaksa untuk membunuh mengutamakan kehidupannya daripada nyawa semisalnya yang tak berdosa.”
Dari jawaban-jawaban yang diberikan Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy tersebut bisa dinilai bahwa beliau menentang pembunuhan rakyat tak bersalah oleh tentara Suriah.
Berikut adalah hasil perbincangan antara Ustadzah Syarifah Fatimah bin Yahya dengan salah seorang pelajar di Damaskus:
“Pada awalnya saya juga merasa gusar seperti anda, karena beliau Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah diantara ulama yang saya hormati dan kagumi. Sangat mengiris hati ini ketika Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mengambil tindakan demikian dan sedih pula saat banyak orang mencemooh atas tindakan beliau.
Lantas saya bertanya kepada salah seorang pelajar di sana apa yang sebenarnya terjadi. Barulah lega hati ini mendengarnya, walaupun saya tidak sama dengan cara beliau namun saya tetap menghormati ijtihad beliau. Berikut adalah jawaban salah seorang pelajar di sana:
• Nuansa politik Syria adalah yang paling rumit dalam sejarah kali ini karena Syria dikuasai oleh golongan kecil Syiah Nusiriah yang menganggap halal darahnya kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk ditumpahkan.
• Maka Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy telah mengambil langkah politik yang berbeda dari ulama lain dengan cara tahalluf siasi bersama Syiah Nusairiah yang diketuai keluarga al-Asad demi menjaga eksistensi Ahlussunnah wal Jama’ah, yang mana sebelumnya telah terjadi pembunuhan besar-besaran oleh kaum Syiah kepada kaum Ahlussunnah wal Jama’ah di bandar Hamah.
• Dari usaha Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ini maka telah dicapai beberapa keberhasilan di dalam menjaga eksistenssi Ahlussunnah wal Jama’ah. Diantaranya adalah:
1. Banyak dari kalangan ulama yang akhirnya dibebaskan dari penjara.
2. Kembalinya para ulama yang lari keluar negara, ke kampung halaman masing-masing seperti Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah.
3. Masuknya ulama luar negara ke Syria untuk menyampaikan dakwah seperti Syaikh Yusuf al-Qaradawi.
Jika seseorang tidak teliti dengan apa yang dilakukan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy maka dia akan mengatakan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang munafiq dan telah gegabah dalam melakukan apa yang diperbuatnya. Tapi hakikatnya beliau adalah seorang ulama yang sangat cemerlang, sehingga apa yang beliau lakukan pun mendapat dukungan para ulama Syria.
• Kita tidak akan menyaksikan seorang pun dari kalangan ulama Syria yang mencemooh atas tindakan beliau tersebut, karena mereka tahu pribadi Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yang tidak mungkin menyalahi Sunnah.
• Lihatlah kepada penduduk Kurdi yang gencar melawan kerajaan Asad tetapi mereka tidak sampai mencemooh Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bukan karena Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang Kurdi tapi karena berkat beliau lah kerajaan Asad mau membantu kaum Kurdi di Syria.
• Saya ada satu cerita bagaimana anak Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yakni Dr. Taufiq pernah berpesan kepada salah seorang pelajar Syria yang hendak pulang ke Malaysia semasa revolusi dilakukan dengan berkata: “Apabila kamu pulang ke Malaysia, pertahankanlah ayahku karena sebenarnya ia bukan ingin bersekongkol dengan kerajaan Asad tapi karena beliau ingin berjihad membantu Ahlussunnah semampu dia.”
sahabatku semua yang dirahmati Allah.
Habib.Rizieq Syihab utk kelompok yg menghina AL-BUTHI : Ingat Hadits : “Udzkuruu Mahaasina Mautaakum” Jadi, tidak pantas kata HINAAN dilontarkan buat saudara muslim yg telah wafat, apalagi yg wafat adalah SYAHID spt Al-Buthi. Al-Buthi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari adalah ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SOLEH serta ZUHUD. Siapa anda yg mau menghina Al-Buthi ??
Soal Al-Buthi tdk bergabung dg MUJAHIDIN SURIA, dia punya alasan :
Pertama, usia yg sdh lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mangarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dg barisan KAFIR dan LIBERAL. Keempat, Al-Buthi bukan satu-satunya Ulama Aswaja Suria yg tdk bergabung dg Mujahidin. Kelima, Dia ulama berhak Ijtihad.
Kami FPI membela MUJAHIDIN SURIA melawan BASYAR AL-ASAD yg ZOLIM, tp kami tetap harus jaga AKHLAQ thd ULAMA ASWAJA SURIAH yg tdk gabung dg Mujahidin. Itu persoalan IJTIHAD POLITIK, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita. Siapa pun PELAKU BOM BUNUH DIRI yg menggugurkan Al-Buthi dan 23 muridnya di DALAM MASJID dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. ANDAIKATA MUJAHIDIN SURIAH yg lakukan itu, maka mereka yg salah jalan, bukan Al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan !
Jaga sikap Ya Akhii, disini Al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul Musta’aan.
begitulah perkatan al habib rizieq
sahabatku yang dirahmati Allah
Anda suka merendahkan orang lain.. berarti anda ingin direndahkan orang lain.
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…
Orang lain itu cerminan diri anda sendiri,..
Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga Juga tak mampu menahan siksa neraka
Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu
Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu Ya Illahi terimalah amal taubatku
Sisa umurku berkurang setiap hari Dosa-dosaku makin bertambah Yaa Illahi
Hamba yang berdosa datang bersimpuh Menyembah-Mu Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu
Subhanallah. . . Betapa beruntungnya engkau wahai syaikh al bouthy . .
Lautan manusia memenuhi masjid umawi dan sakitarnya untuk menghantarkan dan mensholati janazahmu. . .
Meninggal syahid, didalam masjid, hari jum’at, ketika di evakuasi di temukan dalam keadaan sujud, mendekap alquran, trus di makamin di samping makam pahlawan islam Sayyidina Sholahuddin al ayyubi . .subhanaallah, begitu mulianya dirimu.
selamat jalan wahai syech muhamamad said ramadhan al-bouty, tidurlah senyaman pengantin, ilmu-ilmu yang engkau telah curahkan begitu bermanfaat bagi kami, tidurlah dalam kasih sayang dan belaian Allah, semoga Allah merahmatimu….semoga jannah tempat kembalimu
amien.
kenapa kaum salafi wahabi sangat membenci beliau ?
Syekh Dr. M.Said Ramadhan al-Bouthiy dikenal sebagai ulama yang memegang teguh faham Ahlussunnah wal Jama’ah. Selain itu juga Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy termasuk salah satu ulama yang gencar mengkritisi cara dakwah kaum Salafi-Wahabi yang cenderung menggunakan kekerasan akibat pola fikir mereka yang jumud terhadap ilmu agama Islam.
Beliau menulis sebuah kitab yang berjudul “Al-La Madzhabiyyah Akhtaru Bid’atin Tuhaddidu asy- Syari’ah al-Islamiyyah (Tidak Bermadzhab adalah Sebesar-besar Bid’ah yang Mengancam Syari’ah Islamiyah)”, sebagai pukulan keras terhadap kaum Salafi-Wahabi yang tidak mau bermadzhab. Dalam salah satu kitab karyanyayang paling populer “Al-Jihad fi al-Islam (Jihad dalam Islam), Syekh Dr.M. Said Ramadhan al-Bouthiy menunjukkan bagaimana pemahaman yang buruk tentang istilah jihad telah menyebabkan pelecehan terhadap Muslim maupun non-Muslim. Mereka telah memanipulasi ide jihad untuk keuntungan mereka sendiri, dengan kedok bahwa jihad harus dilakukan sesuai dengan dasar fiqh Islam.
Nah, melalui konflik Suriah inilah kelompok Salafi-Wahabi seperti punya amunisi untuk menyerang dan menghabisi beliau, dengan harapan ummat (awam) akan menghindar dan menjauh dari karya-karya, buku-buku dan peninggalan ilmu-ilmu beliau yang berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah, sehingga faham Wahabi semakin bebas melenggang membodohi awam.
Petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy
Cukuplah bagi kita kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk menangkis pandangan dan tudingan negatif mereka terhadap Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bahwa di belakang Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ada para ulama yang berkaliber dunia.
Mereka diantaranya adalah :
al-Habib Abubakar Masyhural-‘Adniy, al-Habib Salim asy-Syathiriy, al-Habib Ali Masyhur bin Hafidz, al-Habib Umar bin Hafidz, al-Habib Ali al-Jufriy, al-Habib Musa Kadzim Assegaf, al-Habib Zaid bin Yahya, al-Habib Abdullah Baharun dan ulama-ulama lainnya yang sangat banyak.
Perlu direnungkan petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy berikut ini: “Wahai anakku, jika saja Allah meletakkan kemuliaan dan keagungan pada tukang sapu, niscaya aku pasti menyuruhmu menjadi tukang sampah. Akan tetapi Allah Swt. Meletakkan kemuliaan dan keagungan dalam ilmu, maka carilah sekuat tenagamu, karena ilmu menolongmu di saat dunia meremukkanmu dan ilmu melindungimu di saat dunia mencelakaimu.”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis ? Sahabat menjawab, “Orang yang muflis ialah orang yang tidak memiliki uang dan juga tiada memiliki harta.” Lalu Rasulullah menjawab, “Sebenarnya orang yang muflis di kalangan umatku ialah seorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat tetapi dahulunya waktu di dunia dia pernah mencaci maki seseorang (bagaimana kalau mencaci maki ulama yg sholeh), menuduh seseorang, memakan harta seseorang, menumpahkan darah seseorang dan pernah memukul seseorang. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang yang pernah teraniaya, dia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dibayar semuanya, maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”
~ HR Muslim ~
Al Habib Ali Al Jufri mengabarkan keadaan beliau sebelumnya, “Aku telah meneleponnya dua minggu lalu dan beliau (Syaikh Al Buthi) berkata pada akhir perkataannya: ‘Tidak tinggal lagi umur bagiku melainkan beberapa hari yang boleh dihitung. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa, wahai Saudaraku, untuk mendoakanku”.Beberapa hari sebelum kewafatannya, beliau juga berkata, “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku atas ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad.” Maksud Syaikh Al Buthi adalah bahwa dalam ijtihad yang betul mendapat dua ganjaran dan yang tidak mendapat satu ganjaran, sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dan kami nyatakan pada kesempatan kali ini bahwa: “Kami adalah kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah yang bermadzhabkan pada salah satu madzhab yang empat dalam bidang fiqih, dan beraqidahkan Asy’ariyyah dan Maturidiyyah serta berkiblat pada Imam Juneid al-Baghdadi dan Imam al-Ghozali dalam bidang tasawwuf. Kami bukan Syi’ah ataupun Wahabi.” dan kami akan meluruskan wahabi.
ingatlah kawan :
Anda suka merendahkan orang lain.. berarti anda ingin direndahkan orang lain.
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…
Orang lain itu cerminan diri anda sendiri,..
Selama ini beredar informasi bahwa Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mendukung pembunuhan terhadap rakyat Suriah oleh tentaranya, hingga ada kabar ada pihak yang mengekspresikan kegembiraan setelah mendengar terbunuhnya Syekh Dr. M. Said Ramadhan al- Bouthiy saat menyampaikan ceramah di hadapan para murid beliau di masjid al-Iman Damaskus. Bagaimana sebenarnya posisiSyekh Dr. M. Said Ramadhan al- Bouthiy terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah? Hal ini bisa lebih terjelaskan dengan melihat fatwa-fatwa beliau yang ditujukan kepada tentara Suriah berikut ini:
Nasim Syam, situs resmi Masjid Umawi Damaskus yang mana Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy menjadi khatibnya, melalui akun Facebook resminya melansir beberapa fatwa beliau yang ditujukan kepada beberapatentara Suriah. Pada 13 Maret 2013 akun itu melansir jawaban Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy terhadap pertanyaan seorang anggota wajib militer Suriah yang masuk pengabdian pada (09/01/2012) yang mengaku kabur dari tugaskarena takut melakukan pembunuhan ketika ia terus berada dalam militer. Pemuda itu pun bertanya apa hukum syar’i atas keputusannya itu.
Maka Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy pun menjawab: “Kalau engkau tahu dengan perkiraanmu bahwa engkau akan dibebani membunuh jiwa yang tidak bersalah tanpa hak selama keberadaanmu di militer, maka pelarianmu disyariatkan. Namun jika engkau mengetahui bahwa engkau akan ditugaskan untuk mempertahankan dari penjahat yang bertujuan untuk mengancam nyawa tidak bersalah ataumenghancurkan bangunan atau merampasnya dari para pemiliknya maka menerima hal itu wajib.”
Sebelumnya pada (05/06/2011)
Nashim Syam melansir fatwanomor 13060 yang menjawab pertanyaan tentara Suriah yang menyebutkan bahwa dia dan rekannya di militer berselisih mengenai keadaan dimana petinggi memerintahkan mereka menembak demonstran denganpeluru hidup, apakah perintah itu boleh ditaati atau tidak? Penanya juga menyampaikan bahwa jika iatidak menembak demonstranmaka ia akan dibunuh petingginya.
Syeikh Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy pun menjawab: “Para fuqaha menyatakan bahwa orang yang dipaksa untuk membunuhtanpa hak, maka ia tidak bolehmenuruti siapa yang memaksanya untuk melakukan perbuatan itu,meskipun dia tahu dia akan dibunuh ketika tidak menurutinya.Hal itu dikarenakan dua pelanggaran itu (pemimpin membunuh tentara dan tentara membunuh demonstran-) memiliki derajat bahaya yang sama, maka tidak boleh orang yang dipaksa untuk membunuh mengutamakan kehidupannya daripada nyawa semisalnya yang tak berdosa.”
Dari jawaban-jawaban yang diberikan Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy tersebut bisa dinilai bahwa beliau menentang pembunuhan rakyat tak bersalah oleh tentara Suriah.
Berikut adalah hasil perbincangan antara Ustadzah Syarifah Fatimah bin Yahya dengan salah seorang pelajar di Damaskus:
“Pada awalnya saya juga merasa gusar seperti anda, karena beliau Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah diantara ulama yang saya hormati dan kagumi. Sangat mengiris hati ini ketika Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mengambil tindakan demikian dan sedih pula saat banyak orang mencemooh atas tindakan beliau.
Lantas saya bertanya kepada salah seorang pelajar di sana apa yang sebenarnya terjadi. Barulah lega hati ini mendengarnya, walaupun saya tidak sama dengan cara beliau namun saya tetap menghormati ijtihad beliau. Berikut adalah jawaban salah seorang pelajar di sana:
• Nuansa politik Syria adalah yang paling rumit dalam sejarah kali ini karena Syria dikuasai oleh golongan kecil Syiah Nusiriah yang menganggap halal darahnya kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk ditumpahkan.
• Maka Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy telah mengambil langkah politik yang berbeda dari ulama lain dengan cara tahalluf siasi bersama Syiah Nusairiah yang diketuai keluarga al-Asad demi menjaga eksistensi Ahlussunnah wal Jama’ah, yang mana sebelumnya telah terjadi pembunuhan besar-besaran oleh kaum Syiah kepada kaum Ahlussunnah wal Jama’ah di bandar Hamah.
• Dari usaha Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ini maka telah dicapai beberapa keberhasilan di dalam menjaga eksistenssi Ahlussunnah wal Jama’ah. Diantaranya adalah:
1. Banyak dari kalangan ulama yang akhirnya dibebaskan dari penjara.
2. Kembalinya para ulama yang lari keluar negara, ke kampung halaman masing-masing seperti Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah.
3. Masuknya ulama luar negara ke Syria untuk menyampaikan dakwah seperti Syaikh Yusuf al-Qaradawi.
Jika seseorang tidak teliti dengan apa yang dilakukan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy maka dia akan mengatakan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang munafiq dan telah gegabah dalam melakukan apa yang diperbuatnya. Tapi hakikatnya beliau adalah seorang ulama yang sangat cemerlang, sehingga apa yang beliau lakukan pun mendapat dukungan para ulama Syria.
• Kita tidak akan menyaksikan seorang pun dari kalangan ulama Syria yang mencemooh atas tindakan beliau tersebut, karena mereka tahu pribadi Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yang tidak mungkin menyalahi Sunnah.
• Lihatlah kepada penduduk Kurdi yang gencar melawan kerajaan Asad tetapi mereka tidak sampai mencemooh Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bukan karena Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang Kurdi tapi karena berkat beliau lah kerajaan Asad mau membantu kaum Kurdi di Syria.
• Saya ada satu cerita bagaimana anak Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yakni Dr. Taufiq pernah berpesan kepada salah seorang pelajar Syria yang hendak pulang ke Malaysia semasa revolusi dilakukan dengan berkata: “Apabila kamu pulang ke Malaysia, pertahankanlah ayahku karena sebenarnya ia bukan ingin bersekongkol dengan kerajaan Asad tapi karena beliau ingin berjihad membantu Ahlussunnah semampu dia.”
sahabatku semua yang dirahmati Allah.
Habib.Rizieq Syihab utk kelompok yg menghina AL-BUTHI : Ingat Hadits : “Udzkuruu Mahaasina Mautaakum” Jadi, tidak pantas kata HINAAN dilontarkan buat saudara muslim yg telah wafat, apalagi yg wafat adalah SYAHID spt Al-Buthi. Al-Buthi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari adalah ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SOLEH serta ZUHUD. Siapa anda yg mau menghina Al-Buthi ??
Soal Al-Buthi tdk bergabung dg MUJAHIDIN SURIA, dia punya alasan :
Pertama, usia yg sdh lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mangarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dg barisan KAFIR dan LIBERAL. Keempat, Al-Buthi bukan satu-satunya Ulama Aswaja Suria yg tdk bergabung dg Mujahidin. Kelima, Dia ulama berhak Ijtihad.
Kami FPI membela MUJAHIDIN SURIA melawan BASYAR AL-ASAD yg ZOLIM, tp kami tetap harus jaga AKHLAQ thd ULAMA ASWAJA SURIAH yg tdk gabung dg Mujahidin. Itu persoalan IJTIHAD POLITIK, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita. Siapa pun PELAKU BOM BUNUH DIRI yg menggugurkan Al-Buthi dan 23 muridnya di DALAM MASJID dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. ANDAIKATA MUJAHIDIN SURIAH yg lakukan itu, maka mereka yg salah jalan, bukan Al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan !
Jaga sikap Ya Akhii, disini Al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul Musta’aan.
begitulah perkatan al habib rizieq
sahabatku yang dirahmati Allah
Anda suka merendahkan orang lain.. berarti anda ingin direndahkan orang lain.
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…
Orang lain itu cerminan diri anda sendiri,..
Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga Juga tak mampu menahan siksa neraka
Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu
Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu Ya Illahi terimalah amal taubatku
Sisa umurku berkurang setiap hari Dosa-dosaku makin bertambah Yaa Illahi
Hamba yang berdosa datang bersimpuh Menyembah-Mu Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu
Subhanallah. . . Betapa beruntungnya engkau wahai syaikh al bouthy . .
Lautan manusia memenuhi masjid umawi dan sakitarnya untuk menghantarkan dan mensholati janazahmu. . .
Meninggal syahid, didalam masjid, hari jum’at, ketika di evakuasi di temukan dalam keadaan sujud, mendekap alquran, trus di makamin di samping makam pahlawan islam Sayyidina Sholahuddin al ayyubi . .subhanaallah, begitu mulianya dirimu.
selamat jalan wahai syech muhamamad said ramadhan al-bouty, tidurlah senyaman pengantin, ilmu-ilmu yang engkau telah curahkan begitu bermanfaat bagi kami, tidurlah dalam kasih sayang dan belaian Allah, semoga Allah merahmatimu….semoga jannah tempat kembalimu
amien.
semoga bermanfaat
disarikan dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar