Rabu, 28 September 2011

....Enam atau Empat aktivis kristen RMS tersebut ditangkap karena mencoba mengacaukan suasana kampung Muslim. Warga Air Salobar, saat ini sedang siaga pasca insiden perang lempar batu antara warga kristen Taman Makmur Tanah Rata dengan warga Muslim Air Salobar, kemarin Senin (26/9/2011). Setelah diinterogasi warga, salah seorang pemuda yang ditangkap itu ternyata bernama Edy Matarutty (25) dari daerah Taman Makmur. Beruntung, warga Muslim tidak berbuat anarkis, menyerahkan Edy Matarutty dan tiga orang rekannya ke pos BKO (Badan Kendali Operasi) Infanteri 301 Siliwangi. Setelah diinterogasi, mereka digelendang ke Mapolres Ambon.>>> Warga semakin geram dengan penyusup itu, setelah mengetahui bahwa Edy Matarutty yang mereka tangkap itu adalah pentolan kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan). Edy yang pernah dipenjara dalam kasus tarian Cakalele (tarian khas RMS) pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-14 di Kota Ambon yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (29/6/2007)....>>...Berikut nama-nama penyusup kristen yang ditangkap di Ambon kemarin : 1. Ricart Litay, Batu Gantung 2. Yeri Sosalisa, Batu Gantung 3. Jimi Picat, Kampung Timur 4. Onggo Latuparis, Gudang Arang 5. Femi Suwisa, Gudang Arang 6. Rony Hehanusa, polres atau Poskota....>> Berikut nama-nama penyusup kristen yang ditangkap di Ambon kemarin : 1. Ricart Litay, Batu Gantung 2. Yeri Sosalisa, Batu Gantung 3. Jimi Picat, Kampung Timur 4. Onggo Latuparis, Gudang Arang 5. Femi Suwisa, Gudang Arang 6. Rony Hehanusa, polres atau Poskota.>>... Tim Pembela Muslim: "Jangan selalu kaitkan aksi pemboman dengan Ustadz Ba'asyir"..>>>..“Dia bukan tahanan korupsi yang bisa bawa HP,” ujarnya. Namun, saat Lebaran, Ustadz Ba’asyir pernah mengatakan selama “mastermind” belum ditangkap, rangkaian bom akan terus terjadi. Ustadz Ba’asyir mensinyalir, mastermind tersebut berada di luar negeri. “Detonator bom itu tidak mudah dibuat. Pasti setingan dari luar negeri,” ujar Mahendra mengutip perkataan Ustadz Ba’asyir....>>>... Pengamat Intelejen: "Ada skenario intelejen di balik bom Solo untuk bidik kelompok 'radikal'....>> AC Manullang mengungkapkan bahwa selama ini pihak pemerintah sangat sulit mendapatkan legitimasi membubarkan kelompok ‘radikal’. Dengan adanya bom ini, secara tidak langsung masyarakat yang akan mendorong pemerintah untuk membubarkan organisasi kelompok ‘radikal’ tersebut. Manullang berpendapat bahwa aksi pemboman tersebut pada dasarnya bagian dari operasi intelijen yang tersusun secara rapi dan orang yang menjalankannya pun tidak mengetahuinya. ”Biasanya ada penyusupan yang memprovokasi kelompok radikal untuk melakukan bom bunuh diri,” papar mantan Direktur Bakin ini...>>... Manullang juga mencurigai kemunculan bom tersebut tidak lepas dari upaya meningkatkan anggaran dalam pemberantasan terorisme. ”Anggaran penanggulan terorisme menjadi lahan basah aparat keamanan maupun pihak-pihak berwenang,” jelas Manullang. Manullang juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan dalam mengatasi penyerangan tempat-tempat ibadah umat Kristiani. ”Sebenarnya aparat kepolisian sudah tahu, kemunculan adanya ledakan bom, tetapi seolah-olah dibiarkan,” pungkas Manullang...>>>.... Ini kan permainan Pesta Darah Manusia Rakyat Indonesia.. Khususnya Umat Islam akan dijadikan target... demi... Tambahan Dana2 Asing dan juga Permainan budget Negara untuk Kepentingan2 tertentu melalaui legalitas Jahat... dan Culas...>>> Ini adalah cara menjarah dan merayah Kekayaan Negara dan Bangsa melalui cara2 "Legal- Barbar" ala Permainan Penjajah Kriminal Internasional... seprti Dewa2 mereka dan Guru-Besar mereka dinegeri Paman Sam dan Eropah sana....>>> Hanya saja Kalau AS yang dikorbankannya adalah bangsa lain dan Umat Islam seperti Di Afrika-Timur Tengah dan Kawasan Pasifik...>>> Tetapi Jahatnya Penguasa di Indonesia itu menggunakan darah dan nyawa Rakyatnya sendiri... Seperti Apa yng dilakukan Orde-Baru dengan Tripatrit-nya yang bermain secara jahat dan Keji... selama mereka berkuasa... berjuta-juta rakyat tak berdosa dijadikan sasaran korban- Ya Anti Azas Tunggal- Ya Anti Orde Baru- Ya Anti Pembangunan- Ya Golongan PKI dan simpatisan2nya- Ya NII- Ya Kasus Lampung- Kasus Ciherang- Kelompok Gerakan Komando Jihad- Tukang Santet- Petrus- Organisasi Tak Berbentuk- Golongan Coklat-PNI ASU-Sukarnois-dll...Begitu banyak korban2 nyawa dan darah Rakyat Indonesia.. dengan berbagai dalih dan versi2... yang membuat Rakyat sangat Ketakutan dan tak berani menyampaikan Kebenaran dan Menuntut Keadilan..>>>... Nah Sekarang ada Apa lagi... Sementara yang dikorbankan adalah Umat Islam Ambon yang relatif sangat konsevatif--- dan Juga Rakyar Kristen Solo yang Jimmy- Kedua kelompok ini, baik Islam Ambon maupun Kresten Solo adalah Umat2 rakyat Indonesia yang saleh dan halus budhi bahasanya....>>> Kok dijadikan korban... dan kini darah dan nyawa2 mereka merasa terancam...>>> Inilah permainan inteligen tingkat tinggi dengan Skenario yang di advisor dan tangan 2 Asing kelas kolaborator Jahat dan Keji...>> Kita Lihat apa yang terjadi di Libya-Plestina-Iraq-Afghanistan-dll .itu ...Semuanya nyata dan jelas terbaca,,,>>> Siapa yang bermain dibelakang ini semua... Ini ada tangan Kotor dari kolaborasi antek2 inteligent Dalam Negeri dengan tangan Keji Inteligen Asing... untuk meng-haru biru dan meng-obok2 Rakyat dan Bangsa Indonesia...>>> Bukan tidak mungkin ini ada restu tertentu antar Pimpinan di Negara ini dengan Penguasa Penjajah Kriminal Internasional yang terkenal licin-jahat-keji-dan tak berperikemanusiaan... >>> Mereka selalu mempermanikan hukum dan memanipulasi hukum dan aturan apapun didunia ini...>> Mereka adalah pihak2 yang merasa Kebal hukum sekalipun Hukum Internasional...>>> Inilah Dewa2 Jahat dan Syaithan2... yang dipuja oleh para Munafikin-Kafirin-Fasidin-dan Musrikin Penyembah Keserakahan dan Pamuja Hawa Nafsu Syahwat Keji dan Jahat dan Serakah...>>> Awaslah Umat Islam Semuanya Bersatu dan selalu berjaga-jaga dan waspada,,,,>>> Nah apakah Para Penyusup itu tidak diketahui oleh para Inteligen2 Polri dan TNI..??? Menurut akal sehat.. Rasa2nya mereka sebenarnya sangat tahu dan mungkin juga bagian dari Skenario cerita2 itu semua...>>> Waspadalah Umat Islam dan Bersatulah dengan kokoh...>> Amin Insya Allah kita Jaya dan Menang.. dengan Pertolongan dan Rahmat Allah Maha Benar Maha Adil...>>>

Penyusup kristen RMS, bikin ulah di kampung Muslim Ambon

M. Fachry
Rabu, 28 September 2011 12:35:46
Hits: 1723
AMBON (Arrahmah.com) – Ini berita terbaru dari Kaum Muslimin di Ambon, pasca kerusuhan 11 September lalu. Koresponden Arrahmah.com di TKP mengabarkan adanya penyusup kristen yang merupakan aktivis separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dan lalu memprovokasi warga Muslim Ambon di kampung Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Selasa (27/09/2011). Bagaimana kesigapan aparat terhadap kondisi ini?
Separatis RMS : provokator teroris?
Koresponden Arrahmah.com di TKP mengabarkan bahwa kemarin, Selasa (27/09/2011) sekitar pukul 22.00 waktu setempat, empat orang aktivis kristen RMS yang dicurigai sebagai penyusup ditangkap warga Muslim di kampung Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe Ambon.

Empat aktivis kristen RMS tersebut ditangkap karena mencoba mengacaukan suasana kampung Muslim. Warga Air Salobar, saat ini sedang siaga pasca insiden perang lempar batu antara warga kristen Taman Makmur Tanah Rata dengan warga Muslim Air Salobar, kemarin Senin (26/9/2011).

Setelah diinterogasi warga, salah seorang pemuda yang ditangkap itu ternyata bernama Edy Matarutty (25) dari daerah Taman Makmur. Beruntung, warga Muslim tidak berbuat anarkis, menyerahkan Edy Matarutty dan tiga orang rekannya ke pos BKO (Badan Kendali Operasi) Infanteri 301 Siliwangi. Setelah diinterogasi, mereka digelendang ke Mapolres Ambon.

Warga semakin geram dengan penyusup itu, setelah mengetahui bahwa Edy Matarutty yang mereka tangkap itu adalah pentolan kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan). Edy yang pernah dipenjara dalam kasus tarian Cakalele (tarian khas RMS) pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-14 di Kota Ambon yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (29/6/2007).

“Pihak Kristen ini jelas akan mengacaukan keadaan Ambon,” jelas seorang warga. Lalu mengapa aparat tidak bertindak tegas terhadap aktivis RMS yang mencoba memprovokasi kondisi Ambon?

Berikut nama-nama penyusup kristen yang ditangkap di Ambon kemarin :
  1. Ricart Litay, Batu Gantung
  2. Yeri Sosalisa, Batu Gantung
  3. Jimi Picat, Kampung Timur
  4. Onggo Latuparis, Gudang Arang
  5. Femi Suwisa, Gudang Arang
  6.  Rony Hehanusa, polres atau Poskota
(M Fachry/voa-islam/arrahmah.com)


Tim Pembela Muslim: "Jangan selalu kaitkan aksi pemboman dengan Ustadz Ba'asyir"


Rasul Arasy
Senin, 26 September 2011 15:00:52
Hits: 0

JAKARTA (Arrahmah.com) – 

Tim Pembela Muslim (TPM) menyesalkan sejumlah pihak yang selalu mengaitkan peristiwa bom dengan Ustadz Abu Bakar Ustadz Ba’asyir.

“Jangan selalu kaitkan bom dengan Ustadz Ba’asyir,” kata Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM) Pusat, Mahendradatta, menanggapi pemboman di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim, Solo, Jawa Tengah, pada Ahad (25/9/2011).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa selain merugikan ustadz Ba’asyir, pembentukan opini seperti itu bisa menghambat penyelidikan, karena polisi selalu mempersonifikasi Ustadz Ba’asyir sebagai dalang di balik bom.
Mahendradatta mengungkapkan rangkaian  peristiwa pemboman semakin banyak terjadi justru saat Ustadz Ba’asyir di dalam tahanan.

“Lihat saja. Ada bom buku, kemudian bom Cirebon, dan terakhir bom Solo ini,” tuturnya.
Mahendra juga mengatakan, Ustadz Ba’asyir belum dapat menanggapi terkait peristiwa bom Solo. Di tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Pimpinan Pondok Pesantren Ngruki tersebut dilarang memakai alat komunikasi.

“Dia bukan tahanan korupsi yang bisa bawa HP,” ujarnya.
Namun, saat Lebaran, Ustadz Ba’asyir pernah mengatakan selama “mastermind” belum ditangkap, rangkaian bom akan terus terjadi. Ustadz Ba’asyir mensinyalir, mastermind tersebut berada di luar negeri.
“Detonator bom itu tidak mudah dibuat. Pasti setingan dari luar negeri,” ujar Mahendra mengutip perkataan Ustadz Ba’asyir.

Namun demikian, Ustadz Ba’asyir enggan mengungkapkan di negara mana pembuatan detonator bom itu. Mahendra menambahkan, yang jelas warga negara Indonesia, cuma dijadikan alat untuk melakukan pengeboman. (muslimdaily/arrahmah.com)

Pengamat Intelejen: "Ada skenario intelejen di balik bom Solo untuk bidik kelompok 'radikal'

Rasul Arasy
Senin, 26 September 2011 14:23:00
Hits: 3977


JAKARTA – Ada upaya membidik kelompok ‘radikal’ di Solo dengan menciptakan adanya pemboman di Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS) Kepunton, Solo.
”Solo menjadi target serangan, karena di wilayah ini menjadi basis kelompok radikal,” kata pengamat intelijen AC Manullang kepada itoday, Ahad (25/9/2011).

AC Manullang mengungkapkan bahwa selama ini pihak pemerintah sangat sulit mendapatkan legitimasi membubarkan kelompok ‘radikal’. Dengan adanya bom ini, secara tidak langsung masyarakat yang akan mendorong pemerintah untuk membubarkan organisasi kelompok ‘radikal’ tersebut.

Manullang berpendapat bahwa aksi pemboman tersebut pada dasarnya bagian dari operasi intelijen yang tersusun secara rapi dan orang yang menjalankannya pun tidak mengetahuinya. ”Biasanya ada penyusupan yang memprovokasi kelompok radikal untuk melakukan bom bunuh diri,” papar mantan Direktur Bakin ini.

Tidak hanya itu, Manullang juga mencurigai kemunculan bom tersebut tidak lepas dari upaya meningkatkan anggaran dalam pemberantasan terorisme.
”Anggaran penanggulan terorisme menjadi lahan basah aparat keamanan maupun pihak-pihak berwenang,” jelas Manullang.

Manullang juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan dalam mengatasi penyerangan tempat-tempat ibadah umat Kristiani. ”Sebenarnya aparat kepolisian sudah tahu, kemunculan adanya ledakan bom, tetapi seolah-olah dibiarkan,” pungkas Manullang
Hal senada diungkapkan pula oleh Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin yang mengatakan dirinya merasa aneh dengan sikap aparat intelijen yang mengaku  sudah tahu akan tetapi tidak ada upaya untuk menangkalnya lebìh dini agar tak timbul korban.

Karena itu Tubagus mendukung pernyataan Presiden SBY yang memerintahkan aparat keamanan untuk melakukan investigasi internal.
Mantan Jenderal bintang dua TNI ini memandang seperti ada kepentingan tertentu di antara aparat keamanan dalam peristiwa Bom Gereja di Solo.
“Sepertinya ada kepentingan tertentu di antara aparat sendiri dan kita minta agar SBY mengumumkan hasil investigasinya kepada publik,” pungkasnya. (dbs/arrahmah.com)

Jangan jadikan bom Solo sebagai alasan percepat pengesahan RUU Intelejen

Rasul Arasy
Senin, 26 September 2011 15:30:20
Hits: 1831


JAKARTA (Arrahmah.com) - Aksi pemboman Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, Jawa Tengah tidak boleh dijadikan alasan untuk mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Intelijen, demikian yang diungkapkan anggota Komisi I DPR asal Fraksi Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno.


Teguh mengungkapkan saat ini yang terpenting adalah pengungkapan pelaku di balik bom Solo tersebut.
“Pembahasan RUU Intelijen memang sudah cukup jauh, pembahasan sudah di Tim Perumus Panja dengan pemerintah. Namun, pembahasan RUU ini tidak boleh didesak atau diburu-buru dengan peristiwa bom Solo. Ungkap saja pelaku dibalik teror bom itu,” ujar Teguh di Jakarta, Senin (26/9/2011).

Lebih lanjut Teguh menegaskan bahwa lembaga intelijen negara harus tetap menjadi milik public, oleh karena itu pembahasan RUU Intelijen juga harus mencermati masukan-masukan dari masyarakat bukan hanya karena adanya teror bom.
“Jadi seharusnya pemerintah fokus saja bagaimana caranya mengungkap pelaku-pelaku di balik aksi teror itu,” kata Teguh.

Mengenai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan melakukan investigasi internal di kepolisian dan intelijen negara dalam pidatonya terkait insiden bom Solo, Teguh berpendapat seharusnya hal tersebut tak perlu diutarakan ke publik. Menurutnya, lebih baik investigasi itu langsung dijalankan, kemudian hasilnya disampaikan ke publik.

“Saya khawatir, Presiden over promises, sekedar wacana yang bagus untuk pencitraan. Seharusnya investigasi itu tidak perlu diomongkan, langsung dijalankan. Hasilnya disampaikan ke publik. Maka publik akan mengapresiasi bahwa presiden serius membenahi jajarannya,” katanya.
Senada dengan Tehug, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy mengecam mengecam sikap intelejen yang ia anggap lamban. 

“Saya sangat mengecam tindakan tersebut. Saya melihat fungsi intelijen kita tidak efektif, kemana saja mereka? Kemarin terjadi bom Solo, kemarin bentrokan wartawan dengan pelajar, konflik ambon, konflik klungkung, semua terjadi pada bulan ini. Ada apa ini?” katanya pada Senin (26/9).
Terkait hal tersebut Aboebakar berani menduga fungsi deteksi dini sedang tidak dijalankan, akibatnya konflik, kerusuhan dan bom meletus. Atau jangan-jangan, berbagai aksi tersebut memang sengaja dibiarkan oleh mereka karena maksud tertentu.

“Kalau benar, maka rakyat akan berspekulasi bahwa negara tengah melakukan pembiaran terhadap keamanan rakyat Indonesia yang merupakan hak dasarnya. Kemudian Rakyatpun akan menduga bahwa semua ini upaya pengalihan isu,” kecam Aboebakar.
Ia menambahkan isu century yang makin menguat, mafia pemilu dan Nazarudiin semakin menguat, tak salah bila banyak pihak menduga terjadi pengalihan isu. (dbs/arrahmah.com)

Pasca bom Solo, ditemukan bom rakitan di depan gereja Ambon. Ada apa ini?

Rasul Arasy
Selasa, 27 September 2011 13:30:58
Hits: 2092

AMBON (Arrahmah.com) – Sebuah pipa yang diduga bom ditemukan di depan Gereja Maranata, Pattimura, Ambon pada Senin (26/9/2011) pagi pukul 08.00 WIT. Benda yang disusun dari pipa besi itu ditemukan hanya berjarak sekitar 50 sampai 100 meter dari kantor Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam menjelaskan isi bom yang tak sempat meledak itu.

“Komponen bom terdiri dari casing besi berdiameter 4 cm, panjang 10 cm dan isian black powder, bom juga memiliki sumbu isian korek api ” jelas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam kepada wartawan di Mabes Polri, pada Senin (26/9).

Anton mengungkapkan bom tersebut tidak hanya ditemukan di depan Gereja Maranata. Bom yang sama juga ditemukan di terminal Talake Merdeka pada Kamis, 22 September 2011 dan Karang Panjang pada Sabtu malam 24 September 2011.
“Upaya pengamanan tempat ibadah terus diperkuat khususnya gereja. Situasi saat ini kondusif,” kata dia.
Anton menambahkan bom tersebut sudah dibawa ke Mako Brimob dan sudah dijinakkan kepolisian setempat.

Sementara itu, polisi mengaku sedang mendalami keterkaitan antara bom di Gereja Bethel, Solo, Jawa Tengah dengan tiga bom yang ditemukan di Ambon.
“Masih didalami apakah ada kaitan dengan bom Solo atau tidak,” kata Anton.

Keterkaitan temuan bom tersebut dilakukan karena aparat kepolisian menemukan tiga buah bom di sejumlah tempat di Ambon. Temuan ini diperoleh selang sehari setelah bom Solo meledak. (dbs/arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar