Senin, 19 September 2011

Bekas Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang juga pimpinan utusan khusus Timur Tengah, menyatakan bahwa Palestina memiliki hak merdeka dan berdaulat penuh sebagai sebuah negara. Namun, perundingan dengan Israel tetaplah sebuah keharusan...>>>.......Tuntutan Palestina mendapatkan dukungan penuh dari Rusia, Cina, dan negara-negara Arab. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Israel menentang keinginan Palestina merdeka. Bahkan, Negara Abang Sam mengancam akan menveto keputusan Dewan Keamanan bila memutuskan Palestina merdeka. Padahal, 12 bulan silam, Presiden Barack Obama pernah menyampaikan keinginannya melihat Palestina merdeka di bawah panji-panji PBB.Tuntutan Palestina mendapatkan dukungan penuh dari Rusia, Cina, dan negara-negara Arab. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Israel menentang keinginan Palestina merdeka. Bahkan, Negara Abang Sam mengancam akan menveto keputusan Dewan Keamanan bila memutuskan Palestina merdeka. Padahal, 12 bulan silam, Presiden Barack Obama pernah menyampaikan keinginannya melihat Palestina merdeka di bawah panji-panji PBB.....Tuntutan Palestina mendapatkan dukungan penuh dari Rusia, Cina, dan negara-negara Arab. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Israel menentang keinginan Palestina merdeka. Bahkan, Negara Abang Sam mengancam akan menveto keputusan Dewan Keamanan bila memutuskan Palestina merdeka. Padahal, 12 bulan silam, Presiden Barack Obama pernah menyampaikan keinginannya melihat Palestina merdeka di bawah panji-panji PBB.....>>>.... Palestina dengan seluruh Rakyat dan segenap pemimpinnnya... harus teguh dan berani....>>> Walauapun harus berperang dengan segala kekuatan ... insya Allah akan menolong kalian...!!!>>> Ingatlah waktu Indonesia memprklamasikan Kemerdekaannya....>>> Belanda dan berbagai Tentara Internasional... ikut menindas Indonesia... >>> Adanya Serangan...Belanda dan Sekutu2...Tentara Inggris dan lain2... ikut2 an menyerbu Indonesia.. >>> Maka pecahlah Perang Di Palagan Ambarawa- dan juga di Surabaya... dan juga di Bandung - di Jakarta... >>> Lihatlah apa yang terjadi Rawagede.. 400 lebih Rakyat-sipil dibantai... belum lagi pristiwa Westerling di Makasar... dlll>>> Makanya...mereka yang pro Penjajahan selalu membela para penjajah itu... >> Yah mereka itulah para antek2.. Penjajah...>> Dari dulu juga ada bahkan sampai sekarang semakin bermacam-macam... >>> Makanya Pemerintah RI harus segera menghancurkan tuh para pembela penjajah.....>>> Jangan pura2 tidak tahu dan menutup mata.... >>> Hancurkan mereka para Penjajah dan antek2nya... yang selalu merongrong Negara RI...>>> ... Israel itu tidak memiliki hak apapun di tanah air Palestina.>> Israel Negara buatan para Penjajah Kriminal Internasional...yang Jahat...>> mereka memmbunuh dan merampas negara dan kekayaan dan tanah air Palestina... dengan bantuan AS-NATO-dan PBB-DK pemegang veto...[AS-dan sekutu2nya]....>> Mereka itu perampok negara Palestina dan diberikan kepada Yahudi Israel Zionist....>>> Mereka menggunakan dusta..dan dalih politik manipulasi... yang konon adanya holocaust...oleh NAZI...>>> Lalu mereka menggantinya dengan merampas Palestina untuk Israel...>>> Seharusnya .Israel itu diusir secara total dari . Tanah air Arab-Palestina itu....>>> Sayangnya... Raja2 Arab itu sudah terperangkap perjanjian kotor... dengan Inggris dan AS dan sekutu2nya... sehingga banyak yang munafik... membiarkan Rakyat dan Bangsa Palestina di zholimi dan ditindas ... sejak 1946-1947 sampai sekarang...>>> Wahai Raja2 Arab.. anda2 harus bertanggung jawab.. dan segeralah ... beraubat... dan membela Palestina untuk mendapatkan kembali tanah air dan negara mereka secara utuh dan menyeluruh...>>> Dan minta kepada AS-dan Sekutu2nya untuk menarik kembali...semua orang2-Israel dari seluruh wilayah tanah-air dan Negara Arab-Palestina seperti sebelum invasi mereka di tahun 1946-1947....>>>

Kamis, 15/09/2011 11:32 WIB 

Palestina Ingin Menjadi Anggota PBB, Israel Mengancam

Rita Uli Hutapea - detikNews
Yerusalem (ita/nrl) Pemerintah Palestina terus mengupayakan untuk menjadi anggota resmi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun pejabat pemerintah Israel mengancam akan ada konsekuensi keras dan berat jika Palestina terus melakukan kampanye untuk menjadi anggota PBB.

"Yang bisa saya katakan dengan keyakinan penuh adalah begitu mereka mereka meluluskan keputusan sepihak, akan ada konsekuensi keras dan berat," tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Avigdor Lieberman seperti dilansir harian Telegraph, Kamis (15/9/2011).

Namun petinggi Israel itu menolak menjelaskan konsekuensi yang dimaksud. "Waktunya belum tiba untuk memberikan detail tentang apa yang akan terjadi," tutur Lieberman.

Beberapa waktu lalu, Lieberman pernah mendesak pemerintah Israel untuk memutuskan semua hubungan dengan pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas jika negara itu terus melakukan upaya untuk menjadi anggota PBB.

Selama ini Palestina hanya memiliki status sebagai observer atau negara pengamat. Sejauh ini sudah 127 negara yang telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Voting mengenai negara Palestina akan digelar bulan ini dalam sidang Majelis Umum PBB. Namun Amerika Serikat telah mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota PBB.

Menurut pemerintah AS, jika Palestina berhasil mendapatkan status keanggotaan penuh, maka secara tidak langsung PBB mengakui negara Palestina merdeka. Padahal masalah terbentuknya negara Palestina hanya bisa dideklarasikan melalui pembicaraan damai secara langsung dengan Israel. 



Blair: Palestina Punya Hak Merdeka  

Tony Blair. REUTERS| Bob Strong
TEMPO Interaktif, London -Bekas Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang juga pimpinan utusan khusus Timur Tengah, menyatakan bahwa Palestina memiliki hak merdeka dan berdaulat penuh sebagai sebuah negara. Namun, perundingan dengan Israel tetaplah sebuah keharusan.

Penyataan tersebut disampaikan kuartet diplomat yang dipimpin Blair sehubungan dengan rencana Palestina mengajukan proposal sebagai anggota tetap dan negara merdeka kepada PBB. Proposal ini rencananya akan dibahas pada Sidang Umum Dewan Keamanan PBB, Jumat, 23 September 2011, besok.

Blair kepada wartawan Al Jazeera, Abderrahim Foukara, Ahad, 18 September 2011, mengatakan Palestina memiliki hak untuk hadir dalam Sidang Umum PBB. Namun, "Apa yang terjadi di sana, mari kita temukan keseimbangan jalan yang bisa kita mulai dari perundingan (dengan Israel)," katanya.

Dalam sebuah wawancara secara terpisah dengan televisi BBC, Blair menjelaskan, "Apa yang akan kita cari dalam beberapa hari ini adalah sebuah jalan untuk meletakkan tuntutan dan aspirasi bagi sebuah negara merdeka dan berdaulat. Namun, demi berdirinya sebuah negara, perlu ada perundingan secara langsung antardua negara."

Bekas perdana menteri ini mewakili empat utusan dari Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB bertugas ke Timur Tengah untuk menyelesaikan perselisihan dan tuntutan Palestina merdeka dari cengkraman Israel.

Tuntutan Palestina mendapatkan dukungan penuh dari Rusia, Cina, dan negara-negara Arab. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Israel menentang keinginan Palestina merdeka. Bahkan, Negara Abang Sam mengancam akan menveto keputusan Dewan Keamanan bila memutuskan Palestina merdeka. Padahal, 12 bulan silam, Presiden Barack Obama pernah menyampaikan keinginannya melihat Palestina merdeka di bawah panji-panji PBB.

Blair menolak laporan yang menyebutkan posisi kuartet alias juru runding Timur Tengah mendapatkan tekanan agar mendukung sikap Israel yang menolak kemerdekaan Palestina.

"Saya tidak dalam posisi menawar waktu seseorang. Apa yang sedang kami lakukan selama tiga tahun ini adalah untuk mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh," ujarnya kepada Al Jazeera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar