MELACAK KELOMPOK PENGKHIANATAN MASYARAKAT KUFAH KEPADA IMAM ALI as, IMAM HASAN as DAN IMAM HUSAIN as (4) Pengkhianatan Asyraf al Qabail terhadap Imam Husain as
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholi ala muhammad wa ali muhammad
Kelompok Nawashib meyakinkan kepada pengikutnya, bahwa yang membunuh
Imam Husain as pada hakekatnya adalah orang-orang syiah, karena
merekalah yang mengirimkan surat undangan kepada Imam Husain, kata
Nawashib tak tanggung-tanggung 18.000 surat ditulis orang syiah kepada
Imam Husain untuk datang kekufah, dan pendapat kaum Nawashib
sesungguhnya orang-orang syiahlah sebetulnya yang membunuh Imam Husain.
Benarkah ? Tulisan ini adalah bagian terakhir dari empat tulisan yang
menelisik kebenaran apakah benar kaum muslim syiah itu telah berkhianat
terhadap Imam-Imam mereka sendiri, dan tulisan ini untuk membantah
sekaligus membuktikan bahwa tidak benar kaum syiah telah berkhianat
terhadap Imamnya sendiri.
Pendahuluan
Para sejahrawan menuliskan bahwa surat yang
dikirim oleh orang-orang Kufah kepada Imam Husain berkisar antara 12.000
hingga 18.000 surat, bahkan anda yang menyebut 30.000 pucuk surat [1]
mayoritas sumber menyebut angka yang kedua – 18.000 surat – yang
menjadi persoalan adalah, benarkan 18.000 surat tersebut di tulis dan
dikirimkan oleh orang syiah kufah semuanya ? pertanyaan kedua, Di saat
Imam Husain di Karbala, kemanakah kaum muslim syiah ?
Populasi Muslim Syiah di Kufah Pada Masa Imam Husain as
Di tulisan yang ketiga sudah dibahas, yang mengutip
pernyataan Imam Hasan as yang menyebut bahwa populasi kaum Muslim Syiah
tidaklah signifikan, sehingga Imam Hasan lebih memilih untuk
menyelamatkan kaum syiah dari kemusnahan. Perkembangan kaum syiah dari
masa Imam Hasan hingga menjelang tragedi Karbala juga tidak menunjukan
laju pertumbuhan yang signifikan pula. Musuh-musuh Islam telah melakukan
berbagai tindakan pemadaman perkembangan syiah. Selain perburuan dan
pembunuhan, sejahrawan mencatat, bahwa di kufah telah terjadi relokasi
kaum Muslim syiah keluar kota Kufah dan menggantikan mereka dengan
orang yang pro Muawiyyah. Ath Thabari melaporkan : Segera sesudah
menguasai Kufah, Muawiyyah memerintahkan untuk memindahkan anggota suku
yang dinilai setia kepada ahlul bait dari kota Kufah, dan menggantikan
mereka dengan orang-orang dari siria, Bashrah dan al Jazirah yang loyal
kepadanya [2]
Selain melakukan pemindahan orang-orang yang ditengarai syiah,
Muawiyah juga melakukan pembersihan kota Kufah dari anasir-anasir Syiah,
Ath Thabari [3] melaporkan, bahwa Muawiyyah melakukan penangkapan
terhadap para pemimpin syiah dan diantaranya di eksekusi. Ath Thabari
menuliskan, Ziyad gubernur Muawiyah di Kufah melakukan penangkapan
terhadap tokoh-tokoh syiah diantaranya Hujr bin Adi dan tiga belas tokoh
terkemuka syiah Kufah, mereka berasal dari berbagai kabilah yang
beragam di Kufah, Ath Thabari merinci sebagai berikut :
- Tokoh muslim syiah Kufah yang berasal dari suku Kinda yang ditangkap dua orang.
- Tokoh muslim syiah Kufah yang berasal dari suku Hadhramaut yang ditangkap satu orang.
- Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Abs yang ditangkap dua orang
- Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Khats’am yang ditangkap satu orang.
- Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Bajilah yang ditangkap dua orang
- Tokoh muslim syiah Kufah dari Rabi’ah yang ditangkap satu orang
- Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Hamdan yang ditangkap satu orang
- Tokoh muslim syiah kufah dari suku Tamim yang ditangkap tiga orang
- Tokoh muslim syiah kufah dari suku Hawazin yang ditangkap satu orang
Penangkapan yang berujung dengan eksekusi tersebut merupakan
tindakan Muawiyyah untuk mengurangi pengaruh dan perkembangan populasi
syiah di Kufah khususnya. Sehingga pada masa Imam Husain tekanan dan
perkembangan populasi Muslim Syiah dapat dikatakan tidak begitu
menggembirakan.
Siapa Penulis Surat Kepada Imam Husain as
Sejahrawan melaporkan bahwa tidak semua surat
kepada Imam Husain ditulis oleh kaum syiah Kufah, Ath Thabari dan
Dinawari [4] menuliskan : “ Selain kaum syi’ah awal, sejumlah besar
penduduk Kufah juga menulis surat kepada Husain. Setiap surat ditanda
tangani oleh sejumlah orang untuk maksud yang sama ( mengundang Husain
datang ke Kufah) “ Dengan memperhatikan pernyataan dua sejahrawan
ini, jelas bahwa yang mengirim surat kepada Imam Husain as bukan hanya
dilakukan oleh orang-orang syiah saja tetapi juga orang-orang non syiah.
Muhammad Jafri sejahrawan sunni meyebutkan motif orang-orang non syiah menulis surat kepada Imam Husain as, “Bagaimanapun
tidak semua mereka menulis surat kepada Husain dengan derajat dan
motivasi yang sama, kaum syiah didorong oleh motif-motif relegius tetapi
sebagian besar yang di tulis oleh orang-orang kufah selain kaum syiah
dimotivasi oleh aspirasi politik yang berharap untuk melepaskan belenggu
dominasi orang syiria” [5] Muhammad Jafri menyatakan “ Bahwa
kelompok minoritas muslim syiah yang mengundang Husain, memenuhi
sumpah mereka, dan janji mereka bukan kata-kata kosong, mereka tetap
setia pada tujuan, dan akhirnya mengorbankan nyawa mereka bersama Husain
di Karbala”. Ath Thabari mencatat nama-nama para pengirim surat
dari kalangan minoritas syiah Kufah yang syahid bersama Imam Husain,
diantaranya Sulaiman bin Shurad al Khuza’i. ‘Abid bin Habib asy
syakiri, Habib bin Mudlahir, sa’id bin Abdullah al Hanafi [6] Selain
nama-nama tersebut, Ath Thabari dan Dinawari [7] mencatat sejumlah
minoritas syiah Kufah yang syahid bersama Imam Husain as, mereka
mencatat berdasarkan asal sukunya, diantaranya adalalah :
- Suku Kinda 13 orang muslim syiah.
- Suku Hawazin 20 orang muslim syiah.
- Suku Tamim 17 orang muslim syiah
- Suku Asad 6 orang muslim syiah
- Suku Madzhij 7 orang muslim syiah
- Suku Tsaqif 12 orang muslim syiah
- Suku Azd 5 orang muslim syiah
- 7 orang tidak diketahui asal sukunya.
Dari fakta sejarah diatas jelas membuktikan bahwa yang menulis surat
kepada Imam Husain as bukan hanya berasal dari syiah saja melainkan juga
berasal dari non syiah denagn motifasi yang berbeda-beda. Dan kaum
syiah kufah tinggal sedikit mereka menunjukan loyalitas untuk tetap
setia pada janji mereka.
Kemana Kaum Muslim Syiah Lainya
Mengapa kaum syiah yang membela Imam Husain as begitu sedikit,
kemanakah yang lainya ? Pertanyaan tersebut dijawab oleh ath Thabari, ia
bahkan menyediakan 32 halaman untuk menceritakan bagaimana upaya kaum
syiah meloloskan diri dari blokade di kufah dan berusaha menuju Karbala
[8] Ath Thabari memberikan catatan sebagai berikut ” Bahwa blokade
jalan yang menuju Kufah dan sekitarnya, menjadikan hampir Mustahil bagi
pengikut Ali di Kufah (baca syiah pen) yang tengah bersembunyi
menghindari penangkapan dan juga kaum pendukung Ali (baca syiah-pen)
yang berdiam ditempat-tempat lain untuk datang menolong Husain, hanya
beberapa orang dalam jumlah yang sangat kecil yang berhasil menembus
blokade Ibn Ziyad, dan mereka menanggung nasib bersama Husain ” [9]
Sebelum Imam Husain as sampai di karbala, tepatnya di daerah ’Uzaib
al Hujainat Imam Husain as ditemui oleh empat orang Muslim syiah dari
Tayy, dipimpin oleh Thirimmah bin ’Adi ath Tha’iy, mereka bermaksud
menyelamatkan Imam Husain dan mencegah Imam Husain datang ke Kufah,
mereka berjanji akan memobilisasi suku Ba’jah dan Salmah untuk membela
Imam Husain. Tetapi Imam Husain menolak dan memberikan jawaban yang
menjelaskan misi dan visi beliau (dialog dan jawaban Imam Husain dengan
para syiah dari suku Tayy ini diluar kajian ini) dan meminta kaum muslim
syiah Tayy ini kembali ke kampung halamanya [10]
Siapakah Yang Mengkhianati Imam Husain as ?
Untuk mengetahui siapakah sebenarnya yang berkhianat kepada Imam
Husain as, agaknya patut untuk memperhatikan pernyataan dari Sulaiman
bin Shurad al Khuza’i, ia menyatakan ” Bahwa Para pembunuh Husain
sesungguhnya adalah kaum asyraf al qaba’il Kufah, merekalah yang harus
membayar darah Husain, karena merekalah yang mengundang dan kemudian
meninggalkan Imam Husain ” [11]
Ibnu A’tsam juga memberi pernyataan yang sama, ia menuliskan ” Para
pengikut Ali (baca syiah-pen) mengambil keputusan untuk menuntut balas
atas kesyahidan Husain. Mereka memburu kaum bangsawan (asyraf al
qabail) dan banyak orang kufah kerena mereka mengambil posisi sebagai
lawan Husain di Karbala. Dan mereka adalah yang telah bertanggungjawab
mensyahidkan Husain” [12] Dan Kaum asyraf al Qabail inilah pasca tragedi
Karbala yang kelak diburu oleh kaum Muslim syiah.
Kesimpulan
Dari paparan singkat diatas dapat dismpulkan, bahwa kelompok
pengkhianat terhadap Imam Husain as bukan berasal dari kalangan Muslim
Syi’ah melainkan berasal dari kalangan Bangsawan, Pemimpin Kabilah dan
Klan serta para pengikutnya. Bahwa tuduhan kelompok Nawashib yang
menyatakan syiahlah yang berkhianat adalah kedustaan yang dibangun tanpa
basis bukti yang memadai.
Wallahu a’lam bhi showab
[1] Thabari, Tarikh II/264; Mas’udi, Muruj Dzahab, III/54; Dinawari
Kitab al Akhbar at Tiwal, hal 235; Baladzuri Ansab al Asyraf II/80, Ibnu
Katsir, Bidayah wa Inahayah VIII/152, Ibn ‘Abd Rabbih, al Iqd al Farid
IV/378 ia memberi angka 30.000 pucuk surat.
[2] Thabari Tarikh Juz I hal 1920
[3] Ibid II hal 117 dst
[4] Thabari, Tarikh II/234; Dinawari Akhbar art Thiwal, hal 229
[5] Muhammad Jafri, Origin and Early Development of Shi’a Islam, hal 245
[6] Thabari. Tarikh II/237.
[7] Thabari, Tarikh II hal 386 dan Dinawari, Kitab al Akhbar at Tiwal, hal 259
[8] Silahkan dilihat di ath Thabari II mulai hal 303-335
[9] Ibid II/hal 236
[10] ath Thabari II hal 304
[11] ath Thabari II/ hal 506
[12] Ibnu A’tsam, Kitab al Futuh VI/hal 47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar