Krisis Suriah :
Konspirasi Busuk Saudi Arabia, Qatar dan Antek-antek Zionis
http://www.abna.ir/print.asp?lang=12&id=305832
Amerika,
Israel, Saudi, Qatar, Turki, al Qaida adalah setali tiga uang,
sama-sama berkonspirasi menimbulkan kekacauan di Suriah demi
menggulingkan pemerintah dukungan rakyat pendukung perlawanan Palestina.
|
Menarik
mencermati perkataan wakil Menteri Luar Negeri Iran urusan Arab dan
Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, dalam sebuah wawancara (8/3) yang
dimuat di Islam Times beberapa hari lalu, ketika itu ia mengatakan bahwa
Iran tidak akan pernah mengizinkan Amerika Serikat mengambil keuntungan
dari krisis yang melanda Suriah. Iran juga tidak akan membiarkan AS
mengganggu keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut.
Fokus tulisan ini bukan untuk mendedah hasil wawancara itu (diperlukan
tulisan tersendiri untuk membahasnya), tapi akan membahas krisis bikinan
paksa yang terjadi di suriah dan konspirasi busuk yang sebenarnya
terjadi untuk melengserkan paksa pemerintahan al Asad.
Dengan perlahan,
terutama setelah semua upaya menggulingkan pemerintahan suriah dukungan
rakyat gagal dilakukan, krisis Suriah membuka mata dunia dan
mempertontonkan kebusukan musuh-musuh suriah sebenarnya.
1. Amerika, Israel dan NATO
Hampir semua kerusuhan, peperangan dan teror yang terjadi khususnya di
Timur Tengah, dalangnya adalah Amerika-Israel dengan menggunakan NATO
sebagai ujung tombaknya. Arab spring yang terjadi di dunia Arab
sebenarnya konspirasi mereka meskipun tidak semuanya sejalan dengan
skenario yang sudah mereka persiapkan. Dikarenakan bangkitnya kesadaran
rakyat dan rindunya mereka dengan kebebasan dan kemulian Islam yang
selama ini terpendam dalam kubangan lumpur dosa para pemimpin boneka
Amerika dan budak Israel.
Suriah adalah diantara negara yang berusaha dikudeta secara halus dengan
cara menggunakan segelintir oposisi binaan CIA yang sudah dipersiapkan,
baik dana maupun persenjataan. Perusuh-perusuh binaan ini adalah para
teroris yang tidak segan membunuh sipil dan anak-anak kecil sekalipun.
Barat menamakan mereka “aktivis”.
Amerika – Israel begitu bernafsu menggulingkan pemerintahan sah Damaskus
dan menggunakan segalam macam cara termasuk veto PBB, dikarenakan
dukungan penuh dan tanpa henti Suriah terhadap trio muqowamah; Iran,
Hamas dan Hizbullah. Inilah inti sebenarnya kengotototan Washington.
Di
samping itu, karena Damaskus begitu mesra dengan musuh Amerika, Rusia
dan Cina. Sehingga banyak analis perang mengatakan kalau krisis suriah
sebenarnya perang antara Amerika vs Rusia Cina. Bahkan kalau seandainya
perang jadi digelar akan terjadi perang dunia ketiga.
Maka tidak heran, jika Amerika-Israel tidak segegabah menurunkan NATO.
Sebagaimana kasus Libya yang secara langsung dan prontal mengobarkan
perang.
Disamping sudah kehabisan modal juga terlalu beresiko kalau
mengobarkan perang baru, maka konspirasi Amerika-Israel dengan
mempersenjatai teroris dan NATO secara tidak langsung.
Dalam sebuah operasi yang dilakukan pemerintah Suriah di kota Homs
terungkap bahwa agen Mossad, CIA dan Blackwater terlibat dalam kekerasan
militer di Suriah.
Bukti keterlibatan itu terkuak saat pihak militer Suriah menangkap 700
orang bersenjata dan mereka adalah warga Arab, Israel, dan Amerika yang
menggunakan senjata buatan Eropa .
Tulis Media Rusia, Rabu (7/3)
Al-manar juga melaporkan bahwa Pasukan keamanan Suriah mendapat bukti
yang kuat atas keterlibatan militer Barat 'dalam konflik internal
Suriah,
Ahli urusan strategis Suriah, Salim Harba mengatakan, "Orang-orang
bersenjata yang ditangkap adalah warga Negara Arab, Irak, dan Libanon.
Di antara mereka adalah juga agen intelijen Qatar dan non-Arab pejuang
dari Afghanistan, Turki, dan beberapa negara Eropa seperti Perancis, "
Harba juga mengatakan bahwa kantor koordinasi opoisi yang berada di
Qatar adalah disponsori oleh Amerika. Selain itu, Kebocoran informasi
yang diperolah dari perusahaan intelijen Stratfor juga menunjukkan
tentara NATO yang menyamar sudah berada di berbagai tempat di Suriah
sejak lama.
2. Liga Arab, Saudi, Qatar dan Turki
Dalam krisis yang terjadi di Suriah, Liga Arab sudah kehilangan
legitimasinya. Sejatinya, Suriah yang nota bene merupakan anggota Liga
Arab dan berhak mendapat perlindungan, justru menjadi korban kebijakan
pengayomnya. Dari awal sejak krisis Suriah terjadi, negara-negara liga
Arab justru mengembargo pemerintahan Asad dan menguncilkan Damaskus. Dan
liga Arab pulalah yang memaksa krisis Suriah menjadi urusan
internasional dengan melibatkan PBB.
Liga Arab menjadi kaki tangan dan corong Amerika-Israel, maka Saudi dan
Qatarlah yang mewakili kepentingan mereka, karena mereka punya
kepentingan dan urusan yang sama. Disamping unjuk gigi supaya dianggap
sebagai negara berpengaruh di kawasan, Saudi dan Qatar juga berupaya
menjegal Iran yang dianggap mempunyai pengararuh besar di kawasan.
Menyingkirkan peran Iran terkait krisis Suriah adalah hal penting buat
mereka.
Aliran dana dan persenjataan kepada oposisi dan teroris bayaran dari
Saudi dan Qatar mengalir deras, dengan melibatkan Turki diperbatasan
negaranya. Pelatihan-pelatihan perang kepada oposisi oleh CIA jauh-jauh
hari juga sudah dilakukan di Turki.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani dalam
pertemuan para menlu Liga Arab di Kairo, Sabtu, 10/03/, begitu bernafsu
supaya secepatnya menyerang Suriah.
"Saatnya tiba untuk melaksanakan usul mengirim pasukan Arab dan
internasional ke Suriah," kata Sheikh.
Menteri Informasi Suriah, Adnan Mahmud mengatakan, Arab Saudi dan Qatar
mendukung "geng teroris bersenjata" beroperasi di Suriah dan mengatakan
bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden pembunuhan di negara ini.
"Beberapa negara mendukung geng teroris bersenjata, seperti Arab Saudi
dan Qatar, teroris adalah kaki tangan mereka, dan menargetkan warga
Suriah ... mereka harus bertanggung jawab atas pertumpahan darah," kata
Mahmoud.
Sheikh Mohammad Alaedin Madhi (16/3), seorang ulama senior Mesir
mengatakan, Arab Saudi dan Qatar terang-terangan campur tangan dalam
urusan internal negara-negara Muslim lainnya dan menyebut dua negara
tersebut sebagai 'pelayan Israel' karena sedang melaksanakan rencana
Israel-AS di Suriah.
"Pertama, apakah ada demokrasi di Qatar dan Arab Saudi? Saya tidak
berpikir begitu. Mereka sudah mengganggu di Libya. Mereka juga sudah
membunuh orang ratusan kali lebih dari yang Gaddafi lakukan di Libya.
Mereka (Qatar dan Saudi) tidak ada hubungannya dengan Islam." Kata ulama
tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Press TV di ibukota
Mesir, Kairo.
Bahkan utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan ketika berusaha mencari solusi
damai atas kerusuhan Suriah dengan cara mendesak supaya menghentikan
kekerasan, justru Kelompok-kelompok bersenjata di Suriah binaan Saudi
dan Qatar menolak proposal itu.
Mantan Sekjen PBB ini memperingatkan setiap intervensi militer di Suriah
dan setiap kesalahan perhitungan tentang Suriah akan berdampak
mengerikan bagi kawasan. Dan konspirasi busuk yang berdampak mengerikan
di Suriah saat ini justru sedang berlangsung.
3. Al Jazira, Al Arabiya Dan Media-Media Corong Amerika-Israel
Untuk memuluskan konspirasi yang mereka rancang di Suriah, Amerika,
Israel, Turki, Saudi dan Qatar menggunakan media-media mainstream
sebagai corong kebijakan busuk mereka. Media yang sejatinya sebagai
penerang dan alat warta kebenaran dan berkeadilan, ditangan musuh-musuh
Suriah menjadi senjata mematikan untuk mempengaruhi opini publik dunia.
Media masa mereka menjadi alat pembenaran arogansi. Barat mengedepankan
jargon kebebasan bereksperi, tapi itu hanya untuk musuh mereka dan demi
kepentingan mereka sendiri.
Sangat disayangkan, media-media nasional di
Indonesia menelan mentah-mentah pemberitaan bohong itu (baca editorial
Islam Times, Kompas Ngawur (Lagi) Soal Pemberitaan Suriah)
Pekerja media di Al Arabiya milik Saudi Arabia dan Al Jazeera milik
Qatar, karena kemanusian dan independensinya terusik ketika harus
memanifulasi pemberitaan yang bertentangan dengan fakta, ahirnya
ramai-ramai mengundurkan diri (baca editorial Islam Times, Al-Jazeera
akan Gulung Tikar?) dan berita Tertangkap Basah: CNN Palsukan Video
Kerusuhan Suriah)
Duta Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan, seorang wartawan
dari Kantor Berita Qatar, jaringan TV Al-Jazeera, di London, memberikan
catatan kepadanya dan mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Qatar
menginstruksikan kepada jaringan Al-Jazeera untuk meningkatkan jam
tayang liputan media Al-Jazera terkait kerusuhan pesanan di Suriah,
sebelum pertemuan Dewan Keamanan pada tanggal 4 Februari lalu.
Ia pun mengkritik saluran televisi berita, Al Arabiya Saudi dan Al
Jazeera milik Qatar, yang didirikan semata untuk "melayani kepentingan
Israel."
4. Wahabi, al Qoida dan Fatwa Ulama Saudi
Kospirasi yang lebih busuk lagi dalam krisis politik bikinan di Suriah
adalah menyatunya antara Fatwa ulama Saudi untuk membenarkan tindakan
pemerintahannya mengintervensi Suriah dan seruan pemimpin al Qoida
pengganti Osama kepada para pengikutnya untuk mendukung pemberontak dan
kesemuanya sejalan dengan keinginan Amerika dan Israel.
Mufti Agung Arab Saudi dan Ketua Ulama Senior Sheikh Abdul Aziz bin
Abdullah Al-Sheikh, berfatwa bahwa mendukung Tentara pemberontak di
Suriah dan membuatnya lebih kuat seiring dengan semakin lemahnya rezim
Suriah adalah bentuk jihad di jalan Allah.
Mufti Wahabi panutan kelompok takfiri tersebut mengatakan bahwa segala
hal yang bisa memperkuat Tentara Bebas Suriah dan memperlemah rezim
Suriah diperbolehkan oleh Syariah (hukum agama).
"Upaya melemahkan rezim Suriah, adalah cara berjuang untuk Allah"
tandasnya.
Pemimpin Al-Qaedah, Ayman Al- Zawahiri dalam sebuah rekaman video
berdurasi delapan menit dengan judul Onwards, Lions of Syria di sebuah
situs, menyerukan para pengikutnya yang berada di Turki, Irak, Yordania
dan Libanon untuk mendukung para pemberontak Suriah.
“Rakyat Suriah masih terus berduka setiap hari, sedangkan Bashar
al-Assad tidak kunjung tergoyahkan," ujar al-Zawahiri seperti dikutip
Reuters Minggu, (12/2).
Dia pun menyeru pengikut Wahabi supaya membantu saudara-saudaranya di
Suriah dengan semua yang mereka bisa, hidupnya, uangnya, serta informasi
yang dimiliki.
Sebagaimana diberitakan,
Deputi kementerian dalam negeri Irak mengatakan
kepada AFP, hari Sabtu (11/02) bahwa orang-orang al Qoida dengan
senjata lengkap bergerak dari Irak menuju Suriah. Di Irak mereka meneror
orang-orang Syiah dan menimbulkan kekacauan, setelah sebagian tentara
Amerika ditarik dari Irak, sekarang di Suriah memerangi pasukan keamanan
Suriah demi melancarkan agenda Amerika-Israel, saudi-Qatar.
Disadari atau sengaja, konspirasi ulama Wahabi dan seruan pemimpin al
Qaida itu sebenarnya dalam rangka melemahkan perjuangan rakyat Palestina
dan demi mendukung eksistensi Zionis di kawasan. Bohong belaka mereka
memerangi Amerika dan Israel sedangkan yang memperkuat perlawanan di
Palestina adalah Basar al Asad di Suriah.
Amerika, Israel, Saudi, Qatar, Turki, al Qaida adalah setali tiga uang,
sama-sama berkonspirasi menimbulkan kekacauan di Suriah demi
menggulingkan pemerintah dukungan rakyat pendukung perlawanan Palestina.
Siapa yang akan menang? Kemenangan milik Suriah yang bertahan dan berani
melawan dengan dukungan segenap rakyatnya. [IslamTimes/sa]
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=305832
http://www.islamtimes.org/vdch--nzm23nqvd.yrt2.txt
Analis: Israel, Neo-Konservatif AS Ingin Menggulingkan Bashar Assad, Suriah
2 Jul 2012 14:06
IslamTimes
- Rezim Israel dan neo-konservatif di Amerika Serikat ingin Presiden
Suriah Bashar al-Assad digulingkan "dengan semua cara," kata seorang
analis politik Press TV.
"Fakta dari masalah
ini adalah bahwa Israel dan sekutu Yahudi neo-konservatif mereka di
Amerika Serikat telah memutuskan bahwa Assad harus pergi," kata Mark
Dankof, seorang komentator politik Amerika di San Antonio, dalam sebuah
wawancara dengan Press TV, Sabtu .
"Mereka akan menggunakan Arab Saudi ..., Turki dan apa yang disebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk melakukannya."
"Dalam
pandangan saya, bahwa apa yang kita miliki di sini adalah keadaan
jelas di mana Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Israel ingin Assad
keluar di semua cara," tambah Dankof.
Dia membuat komentar itu
pada hari yang sama ketika para diplomat melakukan pertemuan di Jenewa
dengan mencapai kesepakatan pada tubuh pimpinan pemerintahan transisi
Suriah yang dapat mencakup anggota pemerintah Suriah saat ini dan
oposisi.
Para menteri luar negeri Rusia, China, Inggris, Prancis,
Turki, Qatar, Kuwait, dan Irak, Sekjen PBB Ban Ki-moon, Sekretaris
Jenderal Liga Arab Nabil El-Araby, dan Menlu Amerika Serikat menghadiri
pertemuan tentang situasi di Suriah di kantor PBB di Jenewa, Sabtu
(30/6).
Utusan PBB-Liga Arab ke Suriah Kofi Annan mengatakan para
peserta dari pertemuan Jenewa sepakat bahwa badan transisi di Suriah
"dapat mencakup anggota pemerintah sekarang dan oposisi dan kelompok
lainnya, dan dibentuk atas dasar kesepakatan bersama. "
Para menteri
luar negeri Rusia dan Cina mengatakan setelah pertemuan bahwa setiap
keputusan tentang transisi kekuasaan di Suriah hanya harus dilakukan
oleh rakyat Suriah.
Pemerintah Barat Anti-Suriah telah menuntut
Presiden Suriah untuk mundur, tapi Rusia dan China tetap sangat
menentang tindakan Barat untuk menggulingkan Assad.[IT/r]
Iran dan Suriah vs Yahudi Israel, Amerika dan Saudi .. Jika kubu Y.A.S menang maka Suriah jadi anjing Amerika-Israel dan Wahabi
Posted on Desember 8, 2012 by syiahali
Saudi bekali senjata kepada pengganas Syria
|
.
Datangnya Amerika ke Iraq dengan alasan untuk
menegakkan demokrasi hanyalah alasan untuk mengambil kontrol atas Iran
dan Suriah. Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan persekongkolan
besar regional dan internasional sedang digalang guna melawan Suriah..
Rezim Suriah mendukung Iran selama Perang
Iraq-Iran.
Iran Bakal Mampu Menciptakan Bom Atom !! Iran
ngebut menambah jumlah mesin sentrifugal untuk memproduksi nuklir, ujar
seorang petinggi pengembang energi republik Islam ini, seperti ditulis
RT Online, Rusia, Kamis (29/11).Pemerintah AS terus berupaya menghadang
ekpor minyak Iran dengan memberlakukan sanksi
.
Iran
dan Suriah vs Yahudi Israel, Amerika dan Saudi .. Jika kubu Y.A.S
menang maka Suriah jadi anjing Amerika-Israel dan Wahabi ! Iran selalu
mengambil titik sentral antara Palestina dan Zionis Israel.
Artinya
siapapun yang mendukung Palestina adalah kawan bagi Iran. Dan siapa
saja yang membantu atau bekerjasama dengan Zionis maka mereka adalah
musuh Iran. Termasuk klaim hubungan dekat Iran dengan pejuang Hamas.
Meski Hamas kelompok Sunni, Iran bisa bekerjasama
.
Arab Saudi beberapa kali dilaporkan telah membekalkan
senjata dan kelengkapan ketenteraan kepada kumpulan pemberontak
Syria.Menurut laporan media bukan hanya Riyadh sahaja yang menjadi
pembekal kepada mereka, bahkan Emirates Arab Bersatu dan Qatar turut
dilaporkan menyalurkan senjata kepada kumpulan tersebut.
.
Turut disebut dalam laporan itu, ketiga-tiga negara
Arab tersebut menyeludup senjata melalui Turki sehari setelah tentera
Syria berjaya menakluki Homs dan Baba Amr dengan menawan ramai militian
bersenjata dari berbagai negara.
Negara Syria mula bergolak sejak pertengahan Mac 2011.
Presiden Bashar Al-Assad pada 20 Febuari lalu berkata, terdapat
beberapa negara yang menjadi batu api huru-hara di Syria dengan
membiayai dan mendukung kumpulan pengganas bersenjata untuk memerangi
kerajaannya.
Kofi Annan : “Iran Dukung Pergantian Rezim Suriah“
web – Jumat, 19 Oktober 2012
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan menyatakan, pemerintah Iran mau menerima pergantian rezim Suriah asalkan melalui pemilu.
Saat berkunjung ke Washington, Annan merasa banyak dukungan untuk
solusi demokratis di Suriah. Hal ini ia peroleh setelah berkunjung ke
Ibukota Iran, Teheran, Juli lalu dan bertemu tiga pejabat penting.
Termasuk, Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
“Mereka semua memiliki pesan yang sama ketika saya tekan. Bahwa akan
menerima turunnya (Presiden Suriah) Bashar Assad asalkan rakyat Suriah
memutuskan melalui pemilu, meski digelar oleh PBB,” ujar Annan.
Siapa Sebenarnya Penjahat di Suriah, Pemerintah Assad atau Oposisi?
Berbagai
laporan mengkonfirmasikan peran luas rezim Zionis Israel dalam
instabilitas di Suriah sejak Maret 2011. Dalam hal ini, Menteri Luar
Negeri Israel, Avigdor Lieberman mengatakan, “Israel siap untuk mengirim
bantuan kepada kelompok-kelompok pemberontak di Suriah.”
Juru bicara Menlu Zionis, Tzachi Moshe mengatakan, “Israel dapat
menyalurkan bantuan kepada kelompok-kelompok bersenjata di Suriah
melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa atau lembaga-lembaga internasional
lain.”
Para perusuh dan kelompok teroris bersenjata Suriah beraksi sejak
Maret 2011 dengan dukungan sejumlah negara Barat, Arab, dan Israel.
Hingga kini ribuan orang tewas termasuk aparat keamanan negara ini.
Kesiapan Israel untuk menyalurkan bantuan lebih banyak kepada
kelompok teroris Suriah dikemukakan di saat sebuah kelompok yang
menamakan diri (Dewan Transisi Nasional Suriah), telah menyatakan
kesiapannya untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Israel jika
pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad terguling.
Isaac Hertzog, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh, juga
mendesak Tel Aviv menyalurkan dukungan dan bantuan lebih banyak kepada
kelompok-kelompok pemberontak Suriah. Hertzog juga mengungkap hubungan
Israel dengan seorang pemimpin oposisi Burhan Ghalyoun dan menegaskan
bahwa sejumlah tokoh oposisi Dewan Transisi Nasional Suriah bahkan
menyatakan untuk berdamai dengan rezim Zionis. Nama-nama tokoh oposisi
yang menginginkan perdamaian dengan Israel itu menurut Hertzog, tidak
mungkin dipublikasikan karena alasan keamanan.
Publikasi berita tentang hubungan kelompok oposisi dengan rezim yang
bahkan memusuhi dan menjajah sebagian wilayah Suriah itu, semakin
mengungkap esensi dan identitas kelompok oposisi Suriah yang menjadi
boneka pihak-pihak asing.
Seorang pengamat hubungan strategis Suriah, Salim Harba, juga
mengungkap dimensi lain dari makar rezim Zionis Israel dan negara-negara
Barat. Ditambahkannya bahwa oknum-oknum teroris dari negara-negara
Teluk Persia, Irak, Lebanon, Afghanistan, Turki, dan Perancis, yang
dibekuk dalam operasi militer Suriah di wilayah Baba Amr, mereka semua
diatur oleh Barat dan Israel.
Harba menegaskan bahwa dibentuk kantor khusus di Qatar yang mengurusi
operasi kelompok-kelompok teroris di Suriah yang koordinasinya
ditangani langsung para agen-agen Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA)
dan Israel (Mossad).
Di sisi lain, Qatar juga menandatangani kontrak pembelian senjata
dengan perusahaan-perusahaan senjata Amerika Serikat dan Israel untuk
melengkapi senjata para perusuh di Suriah.
Masalah-masalah tersebut mengindikasikan fakta bahwa Suriah saat ini
memang menghadapi gelombang makar dari Amerika Serikat dan rezim Zionis
Israel, yang juga dibantu oleh negara-negara Arab.
Upaya Israel mengobarkan instabilitas di Suriah dan bahkan menyulut
perang sipil di negeri itu adalah dalam rangka menyimpangkan perhatian
rakyat dan pejabat Suriah dari penjajahan rezim Zionis atas
wilayah-wilayah Suriah serta untuk mematenkan aksi ilegal mereka itu.
Namun pelaksanaan referendum amandemen konstitusi yang diprakarsai
pemerintah Damaskus telah menjadi garis pembeda pihak-pihak yang
terlibat dalam instabilitas di Suriah. Jika sebelumnya masyarakat dunia
membentur keambiguan dalam menyikapi krisis Suriah. Maka pasca
referendum, terungkap jelas identitas para perusuh dan apa tujuan
mereka.
Hampir 60 persen dari warga yang berhak memilih ikut ambil bagian
dalam referendum Ahad (26/2), dengan 7.490.319 orang (89,4 persen)
mendukung dan 753.208 orang (9 persen) menolak.
Referendum tersebut merupakan bukti dukungan rakyat terhadap
pemerintah Assad dan tekad mereka untuk menjaga kedaulatan dan persatuan
negara. Yang jelas, dua acuan itu bertentangan dengan apa yang dituju
oleh kelompok-kelompok perusuh melalui berbagai aksi brutal mereka. Lalu
siapa penjahat sebenarnya? Bagaimana menurut Anda?
Sekitar 74 persen populasi Suriah beragama Muslim Ahlussunnah, 13
persen lainnya Alawi dan Syiah Imamiyah atau Ismailiyah. 10 persen warga
Suriah beragama Kristen, dan tiga persen sisanya adalah warga etnis
Druze.
Anda sudah gila (sableng) jika menganggap Nushairiyyah
sebagai syi’ah imamiyah.. Nushairiyah dinisbahkan kepada pendirinya,
Muhammad bin Nushair an-Numairi
Firqah syi’ah itu ada macam macam, makanya kalau ngga ngerti yang mana syi’ah imamiyah jangan asbun ngomong asal asalan
Berita yang mengabarkan adanya pembantaian kaum Sunni di Suriah yang
telah dibantai oleh kaum Syiah pada bulan Februari yang diberitakan
telah menelan korban 8000 orang dibantah organisasi Syiah di Indonesia,
Ahlul Bait Indonesia (ABI).
Menurut Hasan Daliel Alaydrus, Ketua DPP ABI , korban dari
pembantaian itu ialah orang-orang yang memberontak pada pemerintahan
Bashar Al Assad dan telah dipersenjatai Israel dan Amerika Serikat.
“Yang dibantai itu bukan hanya kaum sunni, mereka adalah masyarakat
yang emosional dan diprovokasi. Jelas, Yahudi-Israel, Amerika Serikat
dan Arab Saudi di belakang semua ini,” kata Hasan
Bashar sendiri menurut Hasan juga bukanlah seorang penganut Syiah. “Dia bukan ahlul bait,” tambahnya singkat.
Salah satu pengajar Islamic Cultural Center (ICC) tersebut
juga tidak terima jika ada yang menuduh bahwa yang membunuh orang-orang
Sunni di Suriah adalah kaum Syiah. Lebih jauh ia justru menyalahkan
pemerintah Arab Saudi bahkan menuduhnya kacung Amerika.
“Mereka dipersenjatai oleh Arab Saudi, sedangkan Arab adalah kacung dari Amerika,” katanya.
Lebih jauh, Hasan mengatakan, berita yang menyebut Syiah terlibat
konflik Suriah adalah bentuk adu domba dari Israel yang ingin memecah
belah umat Islam.
“Israel amat benci kepada Suriah, karena Suriah salah satu negara
yang mendukung Palestina. Ini merupakan siasat Israel dan antek-anteknya
untuk menumbangkan kepimpinan Bashar,” tegasnya.
Berita ini menurut Hasan yang mengembar gemborkan adalah media yang mempunyai kepentingan terhadap Yahudi dan Amerika.
“Awal awal yang memberitakan kasus ini adalah media barat, kita tahu media barat yang punya siapa?,”pungkasnya
Nasib Warga Syiah Suriah dalam Krisis Rekayasa Barat
Suriah adalah sebuah negara di selatan Asia barat dan terletak di
pesisir timur Mediterania. Negara ini berbatasan dengan Turki di utara,
dengan Irak di timur, dengan Lebanon dan laut Mediterania di Barat, dan
dengan Yordania dan Palestina pendudukan di selatan. Oleh karena itu,
secara geografis Suriah sangat strategis karena menjadi jembatan
penghubung antara Asia dan Eropa.
Sekitar 74 persen populasi Suriah beragama Muslim Ahlussunnah, 13
persen lainnya Alawi dan Syiah Imamiyah atau Ismailiyah. 10 persen warga
Suriah beragama Kristen, dan tiga persen sisanya adalah warga etnis
Druze.
Krisis berdarah di Suriah sejak tujuh bulan lalu dengan campur tangan
tidak langsung Amerika Serikat, rezim Zionis Israel, dan Perancis di
satu sisi, dan disisi lain diprovokasi oleh sejumlah negara regional
termasuk Arab Saudi, Yordania, Turki, dan kelompok-kelompok pro-Barat di
Lebanon. Krisis dimulai di sebuah kota di Daraa yang mayoritas Sunni,
dan sama seperti fenomena politik-keamanan dan sosial lainnya, krisis
itu berubah arah menyusul reaksi dari para pemain di dalam dan luar
negeri.
Namun hingga kini, nasib umat Syiah akibat kerusahan itu tidak
diperhatikan. Laporan berikut ini akan mengetengahkan informasi mengenai
kondisi kaum Syiah di Suriah.
Syiah di Suriah Menyebar
Sebagian besar warga Syiah Suriah tersebar di lima provinsi yaitu,
Damaskus, Homs, Halab, Idlib, dan Daraa. Mereka juga tidak terhindar
dari eskalasi krisis dan bentrokan di dalam negeri.
Hubungan Warga Syiah di Homs dengan Masyarakat
Populasi Syiah di Provinsi Homs mencapai 150 ribu orang yang
merupakan 10 persen dari total populasi di provinsi itu. Selain di Homs,
warga Syiah juga tersebar di berbagi wilayah sekitarnya. Hubungan mereka
dengan kaum Sunni bersahabat dan tenang. Para pejabat Provinsi Homs
menekankan kebijakan pendekatan antarpengikut agama dan mazhab, serta
penghindaran friksi. Faktor berikutnya adalah ketegasan pemerintah pusat
dalam menindak anasir penyulut friksi dan ketegangan antarmazhab.
Bahkan kerusuhan pada bulan Juli lalu telah memperkokoh persatuan dan
keharmonisan warga Syiah dan Sunni.
Faktor-Faktor Perusak Keharmonisan
Namun keharmonisan dan persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun itu terkoyak secara tragis. Sebabnya, pertama adalah gerakan dan gejolak mazhab yang meluas di seluruh negara-engara Islam dan yang pada puncaknya muncul pada awal-awal pendudukan Amerika Serikat atas Irak.
Di sisi lain, media massa dan propaganda kelompok radikal Salafi,
melalui televisi satelit dan situs-situs juga semakin menjamur. Di
suriah penyusupan Salafi dapat dirasakan di sejumlah wilayah. Hal itu
diperparah dengan penistaan yang dilakukan oleh media dan situs-situs
Syiah esktrim terhadap nilai-nilai suci Ahlussunnah.
Sikap Kaum Syiah di Masa-masa Krisis
Sejak dimulainya krisis Suriah, para tokoh dan ulama Syiah negara
ini, mengumukan netaralitas mereka dan tidak akan ikut campur. Karena
mereka berpendapat bahwa menentukan dalam transformasi tersebut akan
merugikan umat Syiah. Warga Syiah Suriah sendiri berpendapat bahwa
sebagai kelompok minoritas, mereka akan menjadi sasaran aksi pembalasan.
Akan tetapi di satu sisi, warga Syiah senantiasa mendukung pemerintah
pusat.
Warga Syiah Suriah, sangat menjaga dan berhati-hati dalam bersikap,
karena jika tidak maka akan muncul bentrokan dan krisis sektarian di
negara ini.Dampak Krisis Terhadap Warga Syiah
Banyak pendemo Suriah yang berpendapat bahwa warga Syiah mendukung pemerintahan yang brutal dalam menindak instabilitas. Mereka memberikan berbagai dalih di antaranya:
1- Dukungan kuat Republik Islam Iran dan Hizbullah Lebanon terhadap pemerintah Suriah.
2- Menuding warga Syiah Suriah mendukung pemerintah dan para
suporternya dalam menumpas demonstrasi dan ini merupakan tuduhan yang
sama terhadap kelompok-kelompok minoritas Suriah.
3- Provokasi secara terang-terangan anti-Syiah di berbagai situs, televisi satelit, dan bahkan oleh mufti-mufti ekstrim.
Pembunuhan Warga Syiah
Tidak diragukan lagi bahwa hubungan keharmonisan dan kerukunan warga
Syiah dan Sunni Suriah, serta berlanjutnya komunikasi antara para ulama
dari dua mazhab itu, menjadi penghalang terseretnya instabilitas itu ke
arah kerusuhan sektarian dan etnis. Namun hubungan tersebut sudah tidak
berguna lagi ketika senjata telah jatuh ke tangan para perusuh.
Setelah itu, dimulailah propaganda anti-Syiah yang dituding terlibat
dalam aksi penumpasan warga Syiah. Tidak hanya itu, para ulama ekstrim
juga menginstruksikan para pendemo untuk “membersihkan” kota-kota dari
keberadaan “kaum Zoroaster” (merujuk pada bahwa pengikut kaum Syiah
terbanyak adalah di Iran dan sebelum masuknya Islam, bangsa Iran adalah
penganut Zoroaster). Menyusul seruan tersebut, dimulai pula aksi
pembunuhan dan penculikan warga Syiah Suriah khususnya para pemuda.
Prosesnya cepat dan meluas hingga sejumlah kelompok bersenjata termasuk
Brigade Khaled bin Walid, menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah
operasi anti-warga Syiah.
Akan tetapi ini bukan berarti warga Sunni Suriah setuju atas aksi
tersebut, karena banyak kelompok Sunni moderat dan mereka yang menentang
segala bentuk kekerasan, menolak aksi brutal itu. Namun suara mereka
tenggelam dalam hiruk-pikuk krisis, terlebih lagi mereka dituding
munafik dan menjadi antek-antek pemerintah.
Kerugian dan Penderitaan Warga Syiah
Berikut ini sebagian penderitaan dan kerugian yang dialami warga Syiah Suriah dalam lima bulan kerusuhan:
1- Dibunuh dan diculik.
2- Mengungsi dari wilayah mayoritas Sunni, karena menerima bahaya dan ancaman.
3- Perampokan dan penjarahan, serta pembakaran rumah dan tokok-toko, khususnya yang pemiliknya telah mengungsi.
4- Kesulitan ekonomi yang diakibatkan karena beberapa faktor.
Pertama, pemecatan dari tempat kerja mereka di sektor swasta. Kedua,
sebagian besar warga Syiah tidak dapat kembali bekerja setelah sejumlah
rekan mereka terbunuh. Dan ketiga, lemahnya perekonomian lokal karena
kerusuhan dan instabilitas.
Presiden Assad: Suriah Menjadi Target Konspirasi Asing
Senin, 2012 Juni 04 00:46
http://syiahali.wordpress.com/2012/12/08/iran-dan-suriah-vs-yahudi-israel-amerika-dan-saudi-jika-kubu-y-a-s-menang-maka-suriah-jadi-anjing-amerika-israel-dan-wahabi/
.
Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan bahwa Suriah telah menjadi target dari konspirasi asing
.
Saat berpidato di parlemen baru di Damaskus pada Ahad (3/6), Presiden Assad mengatakan, Suriah menghadapi perang nyata dari luar
.
“Kami tidak menghadapi masalah politik, tetapi sebuah proyek untuk menghancurkan negara ini,” tegasnya
.
Lebih lanjut Presiden Suriah menambahkan bahwa pemerintah telah
melakukan segala upaya untuk mengakhiri kerusuhan selama berbulan-bulan
dan mengimplementasikan reformasi yang dijanjikan
.
Presiden Assad menegaskan bahwa reformasi telah berhasil menangkis
bagian dari serangan regional dan internasional terhadap negara ini
.
Di bagian lain pidatonya, Assad mengkritik partai-partai oposisi yang
memboikot pemilihan parlemen pada 7 Mei lalu dan mengatakan bahwa
sebenarnya mereka memboikot masyarakat, bukan pemerintah
.
Presiden Suriah juga menyerukan dialog nasional untuk mengakhiri
kekerasan dan mengundang semua pihak guna mengesampingkan perbedaan
mereka demi kepentingan negara
.
Inilah Pengakuan Saksi Mata Pembantaian di Al-Houla
|
pengakuan saksi mata pembantaian di al Houla Suriah.
IRIB menulis, “Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa seorang saksi
dalam pembantaian 25 Mei di kota al-Houla, Suriah, mengatakan bahwa
kelompok bersenjata memperkosa para wanita sebelum membunuh mereka.”
.
“Kelompok bersenjata membakar rumah dan membunuh
anggota keluarga karena mereka setia kepada pemerintah Suriah. Mereka
juga memperkosa perempuan dan membunuh anak-anak, ” kata saksi, yang
dimuat di Global Research (1/6).Menurut laporan tersebut, saksi itu
diidentifikasi sebagai al-Khosam, seorang petugas keamanan Suriah yang
ditempatkan di al-Houla
.
Pada tanggal 25 Mei, bentrokan pecah antara pasukan Suriah dan kelompok bersenjata di kota al-Houla, terletak sekitar 32 kilometer barat laut ibukota Provinsi Homs
Pada tanggal 25 Mei, bentrokan pecah antara pasukan Suriah dan kelompok bersenjata di kota al-Houla, terletak sekitar 32 kilometer barat laut ibukota Provinsi Homs
.
Kepala misi pemantau PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood dalam
sebuah jumpa pers melalui konferensi video dari Damaskus ke pertemuan
darurat Dewan Keamanan PBB pada 27 Mei, mengatakan, pemantau PBB di
al-Houla melaporkan bahwa 108 orang tewas, termasuk 49 anak-anak dan 34
wanita
.
Sementara itu, saksi lain mengatakan bahwa kelompok bersenjata
menggunakan para wanita dan anak-anak sebagai perisai untuk terus
menembaki pasukan Suriah
.
“Sejumlah perempuan tersebut ditembak di kepala,” kata seorang tentara Suriah yang terluka dalam bentrokan
.
Pada tanggal 31 Mei, Brigadir Jenderal Qassim Jamal Suleiman, kepala
komite investigasi yang dibentuk oleh pemerintah Suriah, mengatakan,
hasil penyelidikan atas pembantaian al-Houla menunjukkan bahwa kelompok
bersenjata anti-pemerintah Damaskus melakukan pembunuhan supaya
memberikan ruang kepada pihak asing untuk mengintervensi Suriah
.
Lebih lanjut, Suleiman mengatakan, para korban adalah keluarga yang
menolak untuk menentang pemerintah Suriah dan hal itu bertentangan
dengan kelompok bersenjata
.
Di pihak lain, Rupert Colville, juru bicara Komisaris Tinggi PBB
untuk Hak Asasi Manusia, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada
29 Mei, mengatakan bahwa mayoritas dari pembunuhan di al-Houla adalah
eksekusi warga sipil, perempuan dan anak-anak
.
Dalam Semalam Mereka Memenggal Kepala 50 Warga Syiah
|
.
Muhammad Sadiq al Husain, seorang pengamat politik
Timur Tengah menilai kedatangan Kofi Anan sebagai perwakilan PBB untuk
meninjau langsung keadaan Suriah pasca terjadinya pembantaian massal
penduduk sipil di Haulah sebagai sebuah bentuk lain untuk menekan
pemerintahan Basar Ashad.Ia menyatakan adanya peran negara-negara Arab
untuk mengajak dunia internasional terlibat dalam urusan dalam negeri
Suriah
,
“Perang sesungguhnya yang terjadi di Damsyik adalah
perang Suriah melawan dunia, yang dengan pertolongan Allah SWT
kebenaranlah yang akan menang. Semoga rakyat Suriah bisa bersabar dan
tegar menghadapi permainan politik tingkat tinggi ini.”
.
Al Husaini menyebutkan tujuan asli dari turut
campurnya negara-negara Arab dan Barat dalam masalah Suriah adalah
menggulingkan pemerintahan Bashar Asad sekaligus memutus hubungan Suriah
dengan Iran dan Lebanon yang selama ini dikenal ketiga negara tersebut
sebagai negara anti Israel dan menjadi batu sandungan bagi Israel dan
Barat untuk menguasai sepenuhnya Palestina
.
“Kalau memang benar bahwa rezim Bashar Asad yang
melakukan pembantaian atas rakyatnya sendiri, tentu sudah lama rakyat
Suriah akan bangkit melawan melalui aksi-aksi demonstarsi dan unjuk rasa
menuntut Asad turun. Namun fakta yang terlihat adalah aksi dukungan
rakyat Suriah atas kepemimpinan Bashar Asad bahkan dalam referendum
Bashar Asad tetap mendapat dukungan rakyatnya. Karenanya hanya satu
kemungkinan, pelaku pembantaian adalah pihak oposisi yang mendapat
sokongan dari Barat dan Arab yang menginginkan dunia menuntut Asad untuk
turun dari jabatannya.” Tegasnya
.
Dia pun menyebutkan bahwa perjalanan Kofi Anan ke Suriah dan
melakukan pertemuan dengan Presiden Suria Bashar Asad akan membuat pihak
musuh semakin pesimis sebab delegasi PBB tersebut tidak menemukan bukti
rezim Bashar Asad bersalah dalam hal tersebut. Dia menyebutkan
ketidakamanan dan konflik di Suriah merupakan hasil dari konspirasi
sebagian negara-negara Arab dan Barat. “Dengan adanya dukungan rakyat
Suriah atas Bashar Asad menunjukkan usaha negara-negara Arab, Emirat,
Qatar, Saudi dan negara-negara Barat tidak akan menemukan hasilnya.”
.
“Dunia tidak bisa menutup mata atas tragedi yang terjadi di pemukiman
Syiah ‘Al Fau’ah’ yang dalam semalam kelompok teroris memenggal 50
kepala warga sipil Syiah. Di Suriah bukan hanya warga Sunni yang mereka
jadikan target pembunuhan untuk menimbulkan fitnah sektarian, juga warga
Syiah. Ini menunjukkan tujuan mereka murni buat menimbulkan makar.”
Tutupnya.
.
Figaro: Saudi-CIA Suplai Senjata kepada Teroris di Suriah
Sabtu, 2012 Juni 30 04:57
Sebuah
koran Perancis menyebutkan bahwa sejumlah negara Arab di pesisir Teluk
Persia bekerjasama dengan Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA)
menyuplai senjata kepada kelompok teroris di Suriah guna menggulingkan
pemerintah Damaskus.
.
Fars News Jumat (29/6) melaporkan, koran Figaro yang memuat catatan
Georges Malbrunot dalam edisinya Kamis menulis, kelompok teroris
bersenjata di Suriah memiliki berbagai senjata canggih. Arab Saudi dan
sejumlah negara Arab pesisir Teluk Persia menyuplai dana kepada mereka,
dan semua langkah itu di bawah pengawasan CIA.
.
Dalam catatan tersebut disebutkan pula bahwa sekitar 40 anasir
kelompok bersenjata tersebut secara diam-diam pergi ke Turki untuk
mengambil berbagai senjata canggih seperti anti-tank.
.
Disebutkan pula bahwa kelompok bersenjata telah memiliki banyak
mortir seperti RPG 9 dari gudang senjata Saudi yang dibawa dengan
pesawat dan mendarat di bandara Adhanah, Turki.
DEKLARASI PERANG KHILAFAH ISLAM
BalasHapusBismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam
Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
“Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh