Yordania Klaim Dukung Solusi Damai di Krisis Suriah
Bersamaan
dengan pelatihan milisi bersenjata Suriah di Yordania, Perdana Menteri
Abdullah Ensour mengklaim bahwa Amman menekankan solusi diplomatik untuk
menyelesaikan krisis Suriah.
Abdullah Ensour Senin
(17/12) saat bertemu dengan anggota tim pencari fakta internasional
terkait krisis Suriah mengklaim, sikap Yordania adalah mendukung solusi
diplomatik di Suriah dan penghentian pertumpahan darah serta kekerasan
di negara ini. Demikian dilaporkan AFP.
Perdana
Menteri Yordania ini mengaku bahwa negaranya memilih netral menyikapi
krisis Suriah dan hanya menjalankan kewajiban nasional serta
kemanusiaannya.
Di sisi lain, militan Suriah telah
menerima pelatihan untuk menggunakan senjata ringan dan berat di
Yordania dengan bantuan Inggris dan Amerika Serikat.
Situs McClatchy mengutip seorang militan mengungkap sebuah pelatihan
yang berlangsung sejak bulan Oktober dan melibatkan ratusan militan.
"Kami berharap akan ada lebih banyak pelatihan tentang senjata yang
lebih besar," tulis laporan tersebut mengutip Kamal al-Zoubani, seorang
militan dari selatan kota Daraa, Suriah.
"Tetapi kami diizinkan untuk mengambil senjata ringan untuk dibawa kembali ke Suriah," imbuh al-Zoubani dalam laporan itu.
Menurut laporan tersebut, al-Zoubani terpilih untuk menerima pelatihan
bersama dengan sedikitnya tiga kelompok yang terdiri dari 50-60 militan
di sebuah pangkalan militer di selatan Yordania pada bulan Oktober.
Sekelompok orang berseragam perwira militer Yordania dan sejumlah orang
yang diyakini perwira intelijen AS hadir dalam pelatihan tersebut. (IRIB
Indonesia/MF/PH)
Baca juga :
Reformasi Sejati, Tuntutan Rakyat Yordania
AS dan Inggris Latih Pemberontak Suriah di Yordania
IRIB Indonesia:
Bagaimana ScanEagle Berhasil Dipaksa Turun oleh Iran?
Seorang
insinyur Iran yang diwawancarai Almonitor mengingatkan bahwa sistem GPS
merupakan salah satu kelemahan pesawat tanpa awak, karena dengan
menimbulkan kebisingan (noise) pada sistem telekomunikasi maka hal ini
akan mengaktifkan autopilot dan dikondisi seperti ini sistem kontrol
pesawat tanpa awak dapat diterobos. Ia menambahkan, akses ini akan
membuat pesawat tanpa awak dapat diarahkan oleh orang yang mengontrol ke
arah manapun tanpa menimbulkan kerusakan. Di sisi lain, tidak akan ada
informasi yang akan dikirim ke pusat kontrol Amerika.
|
Menurut
Kantor Berita ABNA, Republik Islam Iran menyatakan bahwa mereka
berhasil memaksa turun sebuah pesawat tanpa awak Amerika Serikat yang
terbang di zona Teluk Persia. Di sisi lain meski Amerika Serikat
mengklaim tidak kehilangan sebuah pesawat tanpa awaknya setelah
melakukan penghitungan, namun statemen petinggi Pasdaran (IRGC) Iran
mengindikasikan peran pesawat tanpa awak dalam hubungan tak harmonis
Tehran-Washington.
Kendala
utama yang dihadapi AS dan sekutu Eropanya serta Rezim Zionis Israel
menghadapi Republik Islam Iran adalah program nuklir Tehran. Iran
menekankan program nuklirnya bertujuan damai, namun keraguan Washington
terkait kebenaran pengakuan Iran telah menumbuhkan perang terselubung
antara Iran dan Amerika Serikat.
The
Christian Science Monitor tahul lalu dilaporannya menyebutkan perang
terselubung ini meliputi teror para ilmuwan nuklir Iran, peledakan
instalasi rudal dan industri, penyebaran virus internet seperti Stuxnet
terhadap instalasi nuklir Iran serta target pesawat tanpa awak Amerika
oleh Iran.
Laporan
yang dirilis televisi Iran hari Selasa (4/12) menampilkan gambar
pesawat tanpa awak ScanEagle produksi perusahaan Boing yang terbang di
atas peta Republik Islam serta disertai tulisan berbahasa Persia dan
Latin "Kami Akan Menghancurkan AS di bawah kaki kami".
Associated
Press (AP) terkait hal ini melaporkan, jika klaim petinggi Iran benar
maka ini merupakan ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir drone AS
menjadi target Tehran. Sebelumnya pada hari yang sama, Panglima Antkatan
Laut Pasdaran mengkonfirmasikan penangkapan sebuah pesawat tanpa awak
Amerika Serikat oleh pasukan angkatan laut Pasdaran di kawasan Teluk
Persia.
Drone
ScanEagle, pesawat bersayap tiga meter itu merupakan pesawat tanpa
buatan Insitu, anak perusahaan Boeing yang memiliki durasi terbang
paling lama. Situs Wall Street Journal dalam laporannya Ahad 2 Desember
2012 mengutip keterangan seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa
Washington telah meningkatkan operasinya memata-matai instalasi nuklir
Bushehr di selatan Iran "selama dua bulan terakhir."
Setahun
lalu, Iran juga berhasil mendaratkan pesawat tanpa awak RQ-170
"Sentinel" yang terbang menyusup wilayah udara Republik Islam di kota
Kashmar, sekitar 140 mil (225km) dari perbatasan Afghanistan. Bulan
lalu, pasukan Iran mengusir pesawat tanpa AS yang berusaha menerobos
wilayah udara Republik Islam di perairan Teluk Persia.
Pengingkaran AS
Sementara
itu, juru bicara Armada Kelima militer AS di Bahrain saat diwawancarai
Reuters menyatakan, AL Amerika bertanggung jawab mengenai pesawat tanpa
awak dan mengoperasikannya berdasarkan ketentuan internasional. Ia
menambahkan, dalam beberapa waktu terakhir kami tidak merasa kehilanga
pesawat tanpa awak.
Meski
mengingkari kehilangan pesawat tanpa awak, namun Iran Desember lalu
juga berhasil menangkap sebuah pesawat tanpa awak AS yang tengah
melakukan spionase terhadap instalasi nuklir negara ini. Seorang
insinyur Iran dalam wawancaranya dengan Almonitor menyatakan bahwa Iran
berhasil memaksa turun pesawat tanpa awak ini dengan menerobos sistem
kontrol dan GPS.
Scott
Peterson, analis Koran New York Times yang tahun lalu merilis
penangkapan sentinel RQ-170 menandaskan, jika statemen petinggi Iran
terbukti kebenarannya maka kemungkinan besar negara ini menggunakan
strategi serupa dengan tahun lalu. Artinya Iran memanfaatkan data dan
informasi sentinal yang telah mereka rebut sebelumnya untuk memaksa
turun pesawat tanpa awak berikutnya. Di sisi lain, petinggi AS tidak
bersedia mengakui keunggulan teknologi Iran dan mengklaim bahwa sentinel
RQ-170 mengalami kerusakan teknis dan jatuh di wilayah Iran.
Seorang
insinyur Iran yang diwawancarai Almonitor mengingatkan bahwa sistem GPS
merupakan salah satu kelemahan pesawat tanpa awak, karena dengan
menimbulkan kebisingan (noise) pada sistem telekomunikasi maka hal ini
akan mengaktifkan autopilot dan dikondisi seperti ini sistem kontrol
pesawat tanpa awak dapat diterobos. Ia menambahkan, akses ini akan
membuat pesawat tanpa awak dapat diarahkan oleh orang yang mengontrol ke
arah manapun tanpa menimbulkan kerusakan. Di sisi lain, tidak akan ada
informasi yang akan dikirim ke pusat kontrol Amerika.
Peterson
menandaskan, menurut para pengamat, Amerika memahami dengan benar
kemampuan dan pengalaman cyber dan perang elektronik Iran. Disebutkan
bahwa Iran baru-baru ini melayangkan surat protes kepada Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengadukan 8 kasus pelanggaran zona udaranya oleh
pesawat Amerika Serikat.
Penggunaan Luas ScanEagle
Menurut
laporan AP, ketika jubir angkatan laut AS meragukan statemen petinggi
Iran di hari Selasa (4/12) terkait keberhasilan negara ini menurunkan
paksa ScanEagle, perlu diperhatikan poin ini bahwa negara-negara lain
seperti Uni Emirat Arab juga menggunakan pesawat tanpa awak jenis ini.
Di sisi lain, negara seperti Perancis, Inggris dan Rusia pun aktif di
bidang ini dan kemungkinan dalam waktu dekat Cina juga akan memasarkan
produknya ke pasar.
Lagi, Pasdaran Ciduk Pesawat Tanpa Awak AS
Humas
Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) mengkonfirmasikan
penangkapan sebuah pesawat tanpa awak Amerika Serikat oleh pasukan
angkatan laut Pasdaran di kawasan Teluk Persia.
Humas
Pasdaran pada Selasa (4/12) menyatakan, pasukan Pasdaran menangkap
sebuah pesawat tanpa awak AS yang melanggar zona udara Republik Islam
Iran. Demikian dilaporkan IRNA.
Menurut pernyataan
tersebut, pasawat tanpa Awak AS, ScanEagle selama beberapa hari lalu
berpatroli di wilayah Teluk Persia dan memasuki zona udara Iran untuk
misi identifikasi dan mengumpulkan data. Namun pesawat tersebut keburu
terjebak ke dalam unit pertahanan dan sistem kontrol Angkatan Laut Iran.
Laksamana Ali Fadavi, Komandan Pasukan Angkatan Laut Iran mengatakan, ScanEagle biasanya diterbangkan dari atas kapal besar.
Ia juga menyinggung kesiapan pasukan angakatan laut Pasdaran dalam
menjalankan misinya dan mengawasi gerak-gerik pasukan asing di wilayah
Teluk Persia dan Selat Hormuz.
"Pasukan angkatan laut Pasdaran dalam kesiapan yang terbaik," tandasnya. (IRIB Indonesia/RA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar