Presiden Bashar al-Assad Akan Berperang Sampai Peluru Terakhir
http://www.voa-islam.com/counter/intelligent/2012/12/17/22397/presiden-bashar-alassad-akan-berperang-sampai-peluru-terakhir/
Damaskus (voa-islam.com) Dikabarkan Presiden
Suriah Bashar al-Assad, sudah melarikan diri dari Damaskus,
mempersiapkan diri berperang sampai peluru terakhir, yang bisa
digunakannya berperang para pejuang Suriah, di dekat rumahnya, ungkap
The Sunday Times, Minggu.
Mungkin Bashar al-Assad akan mengikuti jejak Kolonel Muammar Gadafi, dan akan berperang dengan segala kekuatan militer yang dimiliki. Bashar al-Assad telah menggunakan senjata pemusnah massa, yaitu senjata balistik berupa Scud, yang sangat mengerikan menghadapi pejuang Suriah (FSA), yang sekarang sudah mendekati ibukota Suriah. Tidak pilihan kecuali Bashar akan mempersiapkan "skenario terburuk," kata sumber Rusia yang berbicara kepada surat kabar The Sunday Time.
Menurut The Sunday Time Bashar al-Assad bersama isteri dan anak-anaknya sudah meninggalkan ibukota Damaskus ke kota Qardaha, yang menjadi tempat kelahirannya dan leluhurnya. Bashar mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari para pasukan yang sangat setia yaitu Brigade Khusus Alawiyyin.
Mungkin Bashar al-Assad akan mengikuti jejak Kolonel Muammar Gadafi, dan akan berperang dengan segala kekuatan militer yang dimiliki. Bashar al-Assad telah menggunakan senjata pemusnah massa, yaitu senjata balistik berupa Scud, yang sangat mengerikan menghadapi pejuang Suriah (FSA), yang sekarang sudah mendekati ibukota Suriah. Tidak pilihan kecuali Bashar akan mempersiapkan "skenario terburuk," kata sumber Rusia yang berbicara kepada surat kabar The Sunday Time.
Menurut The Sunday Time Bashar al-Assad bersama isteri dan anak-anaknya sudah meninggalkan ibukota Damaskus ke kota Qardaha, yang menjadi tempat kelahirannya dan leluhurnya. Bashar mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari para pasukan yang sangat setia yaitu Brigade Khusus Alawiyyin.
Assad berencana "berjuang sampai peluru terakhirnya", ungkap sumber Rusia mengatakan kepada The Times. Menurut The Times itu mengatakan, pasukan yang terdiri pasukan khusus Brigade Alawiyyin, yang dipersenjatai rudal balistik dan senjata scud, sudah mengelilingi Bahar al-Assad, dan akan melakukan apa saja guna melindungi Bashar al-Assad, seperti diungkap oleh sumber intelijen di Timur Tengah.
Mereka menambahkan menambahkan Brigade Khusus, yang terdiri pasukan yang sangat setia kepada Bashar al-Assad itu, dipersiapkan dengan sangat teliti oleh intelijen Rusia, Iran, Irak dan Hisbullah, yang akan sangat melindungi Bashar, sampai kemungkinan skenario keluar dari negara Suriah dengan aman.
Pasukan
elite Suriah itu, dilengkapi dengan senjata balistik yang beramunisi
kimia. Menurut intelijen Timur Tengah, mencatat bahwa "pasukan Assad
disebarkan di sepanjang perbatasan Turki dan Jordania, serta sekarang
langsung ditangani oleh Pasukan Khusus Elite untuk memantau daerah
tersebut," kata surat kabar itu.
Langkah ini juga kemungkinan Bashar mencari langkah perlindungan yang aman keluar dari Suriah menuju laut Mediterania, yang akan menjadi jalan keluar dari Suriah. Namun, kemungkinan tidak tertutup akan terjadi banjir darah, dan segalanya akan dilakukan oleh pasukan khusus dari kelompok Alwiyyin, yang sangat setia kepada Bashar.
Langkah ini juga kemungkinan Bashar mencari langkah perlindungan yang aman keluar dari Suriah menuju laut Mediterania, yang akan menjadi jalan keluar dari Suriah. Namun, kemungkinan tidak tertutup akan terjadi banjir darah, dan segalanya akan dilakukan oleh pasukan khusus dari kelompok Alwiyyin, yang sangat setia kepada Bashar.
Assad kemungkinan akan melakukan pertempuran terakhir dengan
menggunakan seluruh kemampuan militernya dan bahkan kemungkinan juga
menggunakan senjata kimia, yang akan memusnahkan setiap nyawa di Suriah,
dan ini benar-benar skenario yang paling buruk, dan pasti akan
menimbulkan manusia dalam jumlah besar. Assad bisa "berjuang selama
berbulan-bulan dengan bantuan ... penduduk lokal yang simpatik."
Sumber dilaporkan telah bertemu dengan Assad beberapa kali sejak awal pemberontakan Suriah, yang meletus pada Maret 2011.
"Orang-orang Amerika tahu bahwa pasukan khusus Alawiyyin terlatih dan dilengkapi dengan baik dan mereka tidak punya pilihan selain untuk melawan sampai peluru yang teraakhir, sekalipun itu pahit," tegas The Times.
Setidaknya sudah 70.000 orang tewas dalam perang yang terjadi di seluruh negara itu sejak pecahnya gerakan anti-Rezim Bashar al-Assad pecah, dan yang menjadi korban sebagian besar penduduk di di desa-desa Sunni, termasuk Tremesh, Rastan dan Houla - dan kota-kota lainnya di Suriah. af/hh
Sumber dilaporkan telah bertemu dengan Assad beberapa kali sejak awal pemberontakan Suriah, yang meletus pada Maret 2011.
"Orang-orang Amerika tahu bahwa pasukan khusus Alawiyyin terlatih dan dilengkapi dengan baik dan mereka tidak punya pilihan selain untuk melawan sampai peluru yang teraakhir, sekalipun itu pahit," tegas The Times.
Setidaknya sudah 70.000 orang tewas dalam perang yang terjadi di seluruh negara itu sejak pecahnya gerakan anti-Rezim Bashar al-Assad pecah, dan yang menjadi korban sebagian besar penduduk di di desa-desa Sunni, termasuk Tremesh, Rastan dan Houla - dan kota-kota lainnya di Suriah. af/hh
"Rusia Tidak Pernah Membicarakan Kejatuhan Assad"
Aulia Akbar
Jum'at, 14 Desember 2012 16:02 wib
Foto : Presiden Suriah Bashar al-Assad (guardian)
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia
membantah adanya pernyataan salah seorang pejabatnya yang membicarakan
kekalahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pernyataan itu cukup membuat
dunia internasional bingung atas sikap Rusia.
Kemarin, dua media lokal Rusia mengutip pernyataan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov tentang Suriah. Bogdanov mengatakan, "ada tren bagi sebuah pemerintah untuk kehilangan kendali atas wilayahnya. Kemenangan fraksi oposisi tidak dapat dikesampingkan."
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan, Bogdanov sama sekali tidak menggelar suatu wawancara khusus atau membuat pernyataan mengenai Pemerintah Suriah. Dalam pidatonya, Bogdanov hanya menyikapi sikap oposisi Suriah. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (14/12/2012).
Bantahan yang dilontarkan oleh Pemerintah Rusia, muncul 22 jam setelah pernyataan Bogdanov tersebar. Usai pernyataan itu bermunculan, para pengamat mulai bertanya-tanya mengenai adanya perubahan sikap Rusia terhadap Suriah.
Komentar Bogdanov langsung muncul di berbagai media dan Rusia mendadak menerima apresiasi dari Amerika Serikat (AS). AS langsung mendesak Negeri Beruang Merah mengubah kebijakannya terhadap Suriah.
"Kami masih ingin bekerja sama dengan Rusia dan kami mendesak mereka untuk lebih mengenali oposisi Suriah dengan lebih mendalam. Rusia harus bicara kepada mereka dan pemimpin mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Sejauh ini, Rusia dan China menjadi pihak yang menolak segala tekanan internasional terhadap Presiden Assad. Kedua negara itupun sempat menggunakan hak vetonya secara bersamaan ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) hendak mengeluarkan resolusi untuk Suriah.(AUL)
Kemarin, dua media lokal Rusia mengutip pernyataan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov tentang Suriah. Bogdanov mengatakan, "ada tren bagi sebuah pemerintah untuk kehilangan kendali atas wilayahnya. Kemenangan fraksi oposisi tidak dapat dikesampingkan."
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan, Bogdanov sama sekali tidak menggelar suatu wawancara khusus atau membuat pernyataan mengenai Pemerintah Suriah. Dalam pidatonya, Bogdanov hanya menyikapi sikap oposisi Suriah. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (14/12/2012).
Bantahan yang dilontarkan oleh Pemerintah Rusia, muncul 22 jam setelah pernyataan Bogdanov tersebar. Usai pernyataan itu bermunculan, para pengamat mulai bertanya-tanya mengenai adanya perubahan sikap Rusia terhadap Suriah.
Komentar Bogdanov langsung muncul di berbagai media dan Rusia mendadak menerima apresiasi dari Amerika Serikat (AS). AS langsung mendesak Negeri Beruang Merah mengubah kebijakannya terhadap Suriah.
"Kami masih ingin bekerja sama dengan Rusia dan kami mendesak mereka untuk lebih mengenali oposisi Suriah dengan lebih mendalam. Rusia harus bicara kepada mereka dan pemimpin mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Sejauh ini, Rusia dan China menjadi pihak yang menolak segala tekanan internasional terhadap Presiden Assad. Kedua negara itupun sempat menggunakan hak vetonya secara bersamaan ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) hendak mengeluarkan resolusi untuk Suriah.(AUL)
Pemimpin Syi'ah Hizbullah Sesumbar Pejuang Suriah Tak Akan Menang Lawan Assad
LIBANNON (voa-islam.com) -Meski prediksi banyak pihak bahwa para pejuang Suriah cepat atau lambat dapat mengalahkan rezim Bashar Al-Assad, menyusul semakin banyaknya kemenangan yang mereka peroleh di lapangan melawan rezim Damaskus, namun pemimpin gerakan militan Syi'ah bersenjata Hizbullah di Libanon yakin dan sesumbar bahwa para pejuang Suriah tidak akan memenangakan pertempuran melawan Bashar Al-Assad.
Pemimpin militan Syi'ah Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah mengklaim pada hari Ahad (16/12/2012) bahwa para pejuang pembebasan Suriah tidak dapat muncul sebagai pemenang dari konflik sepanjang 21-bulan di negara itu melawan Bashar Al-aasad.
Hassan Nasrallah, sekutu setia Presiden Bashar Al-Assad, mengatakan: "Situasi di Suriah semakin lebih rumit (tapi) siapa pun yang berpikir pasukan oposisi bersenjata dapat memenangkan perang di lapangan adalah sangat sangat keliru."
Hassan Nasrallah juga mengklaim bahwa pertarungan di dalam Suriah bukan karena pemerintah Assad menindak keras rakyatnya sendiri, tetapi bahwa oposisi, yang didanai dari luar negeri, berkomitmen untuk melakukan konfrontasi militer dan menolak dialog apapun.
"Pertempuran ini bukan sama sekali antara rezim Suriah dan rakyatnya. Ada pembagian. Satu segmen penduduk mendukung rezim Bashar Al-Assad dan segmen lain mendukung oposisi yang telah mengangkat senjata dan sedang dibantu oleh pasukan regional dan terjadi bentrokan bersenjata, "kata Nasrallah seperti dikutip Naharnet Libanon.
..Situasi di Suriah semakin lebih rumit (tapi) siapa pun yang berpikir pasukan oposisi bersenjata dapat memenangkan perang di lapangan adalah sangat sangat keliru."Pertempuran masih jauh dari selesai di Suriah karena oposisi bersenjata menolak setiap dialog dengan rezim, yang akan membawa kekerasan lebih lanjut dan pertumpahan darah," tambahnya.
Hizbullah, bersama dengan Iran, keduanya memiliki akidah yang sama dengan rezim Bashar Al-Assad, secara aktif mengirim para petempurnya untuk bahu-membahu menghancurkan pemberontakan berusia 21 bulan melawan Assad.
Harian Inggris The Times melaporkan pada 6 oktober 2012, mengutip mengutip pernyataan perwira dari Angkatan Udara Suriah yang membelot dan melarikan diri ke Lebanon, bahwa Hizbullah dan Iran masing mengirimkan 1500 pasukan tempurnya ke Suriah untuk membantu rezim Bashar Al-Assad memerangi para pejuang pembebasan Suriah.
Informasi lain terungkap bersamaan dengan berita itu bahwa ada beberapa pasukan dan pendiri Hizbullah yang tewas di Suriah yang akhirnya jenazahnya dipindah untuk dimakamkan di Libanon. (by/Reuters)
Jum'at, 14 Dec 2012
http://www.voa-islam.com/counter/intelligent/2012/12/14/22374/di-bawah-komando-dajjal-amerika-mujahidin-suriah-akan-diperangi/
Di Bawah Komando 'Dajjal Amerika' Mujahidin Suriah akan Diperangi
JAKARTA (voa-islam.com) -
Pemerhati Kontra-Terorisme & Direktur CIIA (The Community Of
Ideological Islamic Analyst) melihat geliat revolusi yang berdiri di
atas pundak kaum Islamis dan pilar-pilar Iman mayoritas kaum muslimin di
Suriah betul-betul mencolok mata dunia Barat (AS).
Ia
mengungkapkan bahwa AS dihadapkan pada dilema, satu sisi rezim Bashar
tidak mungkin lagi bisa bertahan dan dipertahankan. Dan AS belum juga
bisa melakukan konsolidasi untuk memunculkan figur pemimpin karbitan
yang loyal kepada Barat dengan berbagai rekayasa pertemuan politik.
“Di sisi
lain, kekuatan mujahidin makin massif dan menyatu bersama dukungan umat
dengan kesadaran politk yang tinggi untuk mengawal revolusi yang tumbuh
tidak tercemari oleh tangan-tangan kotor Barat dan para agen-agennya,”
ujarnya kepada voa-islam.com, Kamis (13/12/2012).
Barat yang sudah kalut, kata Harits kemudian membuat cerita bohong tentang terorisme.
“Di
sinilah yang menjadi kekalutan Barat dan akhirnya kembali membuat cerita
bohong tentang ‘terorisme’. Para Mujahidin kembali di labeli ‘teroris’,
dan ini adalah kedok AS untuk memaksa sekutu dan dunia untuk member
legitimasi tindakan AS dalam bentuk invansi militer melawan ‘teroris’,”
jelasnya.
Upaya tersebut menurut Harits adalah akal busuk AS untuk membajak revolusi Islam di Suriah.
“Ini
adalah akal busuk AS untuk membajak dan mengaborsi revolusi kaum Islamis
di Suriah, karena AS sangat sadar dari bumi Syam gejala "imperium baru"
(Daulah Islam/Khilafah Islam) bisa lahir dan akan merontokkan semua
hegemoni Barat atas dunia Islam,” bebernya.
Selain
itu, kata Harits ada kemungkinan penguasa zalim juga akan turut serta di
bawah komando Dajjal Amerika memerangi mujahidin.
“Dari
titik ini AS dan sekutu termasuk penguasa zalim dunia Islam mungkin akan
bersatu dibawah bendera "war on terrorism" dengan komando 'Dajjal
Amerika' yang bergerak untuk memerangi mujahidin Suriah. Doa kita selalu
untuk revolusi Suriah, semoga Allah turunkan NusrohNya di Bumi Syam
yang diberkahi,” tutupnya. [Ahmed Widad]
Apa Makna Daftar Teroris bagi AS, Suriah, PBB dan Jabhah Nushroh?
http://www.voa-islam.com/counter/intelligent/2012/12/11/22308/apa-makna-daftar-teroris-bagi-as-suriah-pbb-dan-jabhah-nushroh/
APA MAKNA DAFTAR TERORIS BAGI AS, SURIAH, PBB DAN JABHAH NUSHROH?
Oleh Fauzan Al-Anshari
(Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam/LKPSI)
VOA-ISLAM.COM - Rabu
(5/12) lalu ‘Borok’ Obama kembali merilis kelompok jihad Islam sebagai
organisasi teroris. Kali ini organisasi teroris yang dimasukkan untuk
memperpanjang DAFTAR ORGANISASI TERORIS VERSI FOREIGN TERRORIST
ORGANIZATION (FTO) DEPARTEMEN LUAR NEGERI AS sejak Oktober 2001 pasca
WTC (9/11) adalah Jabhah Nushroh (JN). JN adalah salah satu kelompok
jihad yang membela rakyat Suriah dari kebiadaban Assad, rezim Suriah
pendukung setia Israel sejak lebih empat puluh tahun silam. Tak ada
satupun peluru, apalagi roket, yang ditembakkan Assad untuk mengusir
zionis, perampok tanah Islam Palestina. Justru Assad menjadi perisai
bagi kejahatan kemanusiaan zionis untuk menancapkan kuku-kukunya
menjajah tanah wakaf palestina.
Sejak
satu setengah tahun yang lalu ketika revolusi rakyat Suriah bergolak,
kini sudah lebih 40 ribu jiwa rakyat tak berdosa melayang oleh serangan
rudal membabi-buta Assad. Bahkan ia sesumbar untuk menggunakan senjata
kimia jika asing mulai masuk mengintervensi Suriah. Apakah ancaman Assad
akan direalisasikan, sementara kapal induk AS sudah tiba di perairan
pantai Suriah? Mari kita telaah bersama terkait dengan dimasukkannya JN
dalam daftar teroris tersebut.
Kasus HAMAS
Ketika
HAMAS memenangkan pemilu 2001 sehingga memerintah di Gaza menggantikan
PLO (Fatah), buru-buru George Walker Bush laknatullah menyiarkan daftar
teroris yang berisikan 35 organisasi asing (luar Amerika) yang akan
mendapatkan sejumlah sanksi politik dan ekonomi. Diantaranya,
pemboikotan ekonomi dan politik, penyitaan asset, dan larangan hubungan
diplomatic. Kontan saja, HAMAS yang telah memenangkan pemilu secara
demokratis meradang. HAMAS sudah mengikuti genderang yang ditabuh AS dan
PBB. Bahkan sampai detik ini HAMAS terus merajuk supaya diakui sebagai
sebuah Negara merdeka dan dimasukkan menjadi anggota PBB.
Sebelumnya,
FATAH, saingan HAMAS telah lebih dulu diakui oleh PBB. Pengakuan PBB
itu segera diperoleh Fatah lantaran ia mengakui eksistensi Israel
sebagai perampok ‘sah’ tanah Palestina. Bahkan Abbas pun enggan kembali
ke kampungnya sendiri karena di sana sudah berdiri perkampungan yahudi.
Fatah dapat ‘berdiri tegak’ di depan dunia (PBB) dengan mengorbankan
aqidah mengakui perampok dan penjajah negerinya sendiri yang hal itu
tidak akan bisa diterima oleh akal sehat manapun, apalagi menggunakan
dalil syar’i. Namun, karena dunia lebih mereka sukai daripada akhirat,
maka aqidah dijadikan barter dunia (annahl 107).
Pertanyaannya,
pertama, apakah HAMAS akan menyusul Fatah? Kalau menilik statemen
terakhir Khalid Mish’al yang kini telah kembali ke Gaza setelah 45 tahun
dipaksa mengungsi adalah bahwa Hamas tidak akan merelakan seinci pun
tanah Palestina untuk dijarah zionis. Ini artinya, perjuangan senjata
menjadi satu-satunya solusi untuk memerdekakan Palestina dari
cengkeraman yahudi. Namun melihat sepak terjang Abbas yang diamini oleh
para petinggi Hamas ketika palestina ‘naik kelas’ menjadi pengawas
non-anggota PBB, mereka ramai-ramai bersyukur. Bahkan PKS di Indonesia
mengadakan syukuran ‘kenaikan kelas’
Palestina di mata PBB.
Pertanyaan
kedua, apakah faksi militer Hamas, Izzuddin Al-Qassam, juga sepakat
seratus persen dengan kebijakan politik Hamas masuk menjadi anggota PBB?
Nampaknya tidak sepakat sepenuhnya apalagi kini telah muncul sejumlah
kelompok jihad di luar status quo yang mulai ditakuti Israel, seperti
Majelis Syuro Mujahidin Syam. Oleh sebab itu, ke depan ini nampaknya
Hamas akan menghadapi dilematika perjuangan; jika ia ingin diakui PBB
secara penuh maka syaratnya ia harus mengakui entitas Israel dan
meninggalkan jihad, sebagaimana hal itu sudah dilakukan oleh Fatah.
Dimasukkannya
Hamas ke dalam daftar teroris lebih sepuluh tahun yang lalu dimaksudkan
agar dunia lewat PBB bisa menekan secara legal walau sangat zalim.
Hasilnya, rakyat Palestina pecah jadi dua kubu kian meruncing: Fatah vs
Hamas. Setiap upaya rekonsiliasi tidak akan pernah membuahkan hasil,
karena secara ‘aqidah’ kedua faksi tersebut berbeda secara diametral,
bagai arah barat dan timur atau utara-selatan yang mustahil bertemu,
kecuali di satu titik keberangkatan ‘perjuangan’ membebaskan Palestina.
Daftar itu sangat menguntungkan Israel dan juga Fatah, karena mereka
memetik buah dari dampak daftar tersebut. Pimpinan Fatah bisa keluar
masuk PBB dan membuka kedutaan di sejumlah Negara, termasuk Indonesia.
Dunia pun diharapkan memusuhi Hamas. Tetapi makar mereka tidak
sepenuhnya sukses, malahan AS dan Israel kini mulai dikucilkan dunia
akibat persekongkolan mereka.
Maka
marilah kita cermati nubuwat Nabi saw terkait pembebasan Al-Aqsho oleh
pasukan pembawa bendera hitam bertuliskan kalimah syahadat.
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ ر.ض قَالَ: قَالَ النَّبِى ص.م: يَخْرُجُ مِنْ خُرَسَانِ
رَايَاتُ سُوْدٍ فَلاَيَرُدُّهَا شَـيْـئٌ حَتَّى تَنْصُبَ بِإِيْلِيَآءِ.
رواه أحمدوالترميذ ونعيم بن حماد
Sabda Nabi saw:
“Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, maka tidak ada
seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu
ditancapkan di Eliya (al-Quds)“. [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad]
Sejumlah
ulama ahluts-tsugur menafsirkan Khurasan adalah Afghanistan. Realitanya
dari sanalah muncul bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat syahadat
yang menggelorakan jihad global melawan rezim kufur dunia, karena ada
pula pembawa bendera hitam mirip mereka tetapi tidak ikut serta dalam
jihad perang melawan Uni Sovyet (Warsawa) maupun NATO dan sekutunya
sampe sekarang. Realita di Palestina sendiri muncul bendera hitam
penggelora jihad yakni Majelis Syuro Mujahidin Syam yang amirnya baru
saja syahid (insya Alloh) karena berhasil dirudal zionis. Semoga makna
hadits ini segera terrealisasi di depan mata kita sekarang supaya
menghapus semua fitnah yang membutakan mata hati kaum muslimin sehingga
semua manusia tunduk kepada hukum Islam.
Kasus Jabhah Nushroh
Yang
paling menarik dari gelombang revolusi Suriah adalah masuknya para
mujahidin dari luar Suriah yang berhasil merontokkan kehebatan tentara
rezim Assad yang konon disebut sebagai kekuatan terbesar kedua setelah
Israel di Jazirah Arab. Ternyata gebrakan JN berhasil menciutkan nyali
Assad, bahkan dunia (PBB), sehingga buru-buru ‘Borok’ Obama mengumumkan
lagu teroris yang berjudul: susunan daftar teroris dunia. Namun suara si
‘Borok’ sangat parau dan fals sehingga rakyat Suriah berbondong-bondong
mentertawakannya. Bahkan ribuan rakyat Palestina ikut mentertawakan
dagelan si ‘Borok’ yang tidak lucu itu.
Maksud dimasukkannya JN ke dalam daftar thoghut tersebut mirip dengan dimasukkannya Hamas dll ke dalam daftar tersebut. Pertama, ingin memecah belah barisan oposisi Suriah. Kedua, ingin mengucilkan JN dari dunia. Ketiga, ingin membangun permusuhan antara rakyat Suriah vs JN. Keempat,
ingin menyelamatkan rezim Assad dari laknat dunia karena Assad justru
berjasa memerangi teroris sebagaimana kampanye AS yang diamini mayoritas
dunia.
Pertanyaannya,
apakah JN akan mengikuti jejak Hamas yang kian bingung memilih jalan
(manhaj) perjuangan membebaskan Palestina? Apakah setelah Hamas menjadi
anggota PBB otomatis palestina merdeka? Apakah setelah mengakui Israel
sebagai perampok yang sah dan Negara yang berdaulat berdampingan dengan
korban perampokannya akan secara otomatis mengembalikan hak-hak
rakyatnya yang terusir? Hanya orang bodoh bin tolol yang meyakini bahwa
PBB akan memberikan nushroh (pertolongan) kepada rakyat Palestina untuk
kembali ke kampong halamannya. Jika itu bisa dilakukan PBB, mengapa
menunggu waktu sampai Israel benar-benar kokoh (tamkin) di negeri
Palestina? Kenapa tidak sejak awal berdirinya Israel dicegah oleh PBB
supaya pindah dari Palestina, misalnya ke salah satu Pulau Seribu di
Indonesia karena masih banyak yang kosong tidak terurus. Daripada
pulau-pulau itu dihuni setan, maka sebaiknya beberapa pulaunya
dihadiahkan kepada zionis untuk menampung bangsa monyet dan babi
tersebut. Maka jangan mau ditipu oleh PBB, kecuali ‘kambing congek’.
JN telah
melukis perjuangannya dengan darah segar dan keberanian yang diakui
oleh semua kelompok jihad di Suriah, bahkan mayoritas rakyat Suriah
membela mati-matian JN walaupun mereka bukan orang-orang asli Suriah.
Mereka berbicara dengan bahasa asing, tetapi mereka muncul ketika
dibutuhkan rakyat Suriah yang tengah dibombardir Assad laknatullah.
Sementara itu, kelompok oposisi yang hanya berpindah-pindah dari hotel
mewah ke hotel mewah lainnya di luar negeri cuma pintar sesumbar dan
di-blow up media-media dunia seolah-olah mereka adalah pejuang pembebas
rakyat Suriah dari kezaliman Assad.
Kelompok
oposisi pun membentuk front jihad yang menolak hadirnya para mujahid
dari luar Suriah dan menolak agenda-agenda asing diluar kehendak mereka,
namun front ini juga tidak laku, walaupun mereka ikut berperang melawan
Assad. Namun karena front ini ingin menafikan jasa besar JN dan
kelompok-kelompok jihad lainnya yang tergabung dalam FSA (Free Sirian
Army) maka kehadirannya hanya seumur jagung. Nampaknya rakyat Suriah
bahkan dunia semakin paham siapa itu JN? Apakah mereka sang pembawa
bendera-bendera hitam (memang bendera mereka persis yang dikatakan
hadits di atas dan sifat-sifat mereka) atau ada lagi kekuatan lain? Yang
jelas, ideology JN sama persis seperti dengan apa yang dianut oleh
Alqaeda pimpinan asy-syahid (insya Alloh) Syekh Usamah bin Laden
rohimahullah yang bersumpah akan membebaskan Palestina dengan pedang.
Si
‘Borok’ Obama ingin dengan dimasukkannya JN ke dalam daftar teroris,
maka JN akan merajuk supaya dimasukkan ke dalam anggota PBB dan
mendapatkan hak-haknya sebagai Negara merdeka versi PBB dan
mengesampingkan syariat Islam sebagai dasar Negara lalu menggantinya
dengan pondasi demokrasi seperti yang mereka kehendaki. Apakah JN akan
bergeming dengan daftar teroris versi AS? Mari kita saksikan gebrakan JN
berikutnya yang akan mematikan orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit kedengkian dan kebusukan, siapapun dia.
Ya
Allah, segerakanlah tibanya bendera-bendera itu ditancapkan di Al-Aqsho
sehingga bangsa babi dan monyet itu segera musnah, karena memang mereka
berhak dimusnahkan oleh sebab kejahatan mereka yang tak terperikan.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 |
Abu Nidal Organization (ANO) Abu Sayyaf Al-Aqsha Armed Islamic Asbat Al-Anshar Aum Shin Rikyo Basque Fartherland and Liberty (ETA) Gamaal al Islamiyah (Islamic Group) Islamic Resistance Movement (Hammas) Harakatul Mujahidin (HUM) Islamic-Movement-of-Uzbekistan-(IMU) Hizbullah (Party of God) Jaisyl Muhammad (JEM) – (Army Of Muhammad) Al-Jihad (Egyptian Islamic Jihad) Kahane Chai ( Kach) Kurdisran Workers Party ( PKK ) Lasykar-e-Thayyibah (Army Of The Righteous) Mujahidin – e Khala Organization MEK Liberation Tigers Of Tamiet Eclon ( LTTE ) National Liberation Palestinian Islamic Jihad ( PIJ ) Palestine Liberation Front ( PLF ) Popular Front For The Liberation Of Palestine (PFL) LPFP- General Command (PLFP – OC) Al-Qaeda Real IRA Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) Revolutionary Organization 17 November Revolutionary Peoples Liberation Army /Front (BHKP/C) Salafist Group For Call And Combat (GSPC) Sliming Path / Sendero Luminoso (SL) Sliming Path / Sendero Luminoso (AUC) United Self – Defenes Forces Of Colombia Comumunist Porty Of The Philippines/New People´S Army Jama´ah Islamiyah |
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
?
?
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
?
Islam
Islam
Islam
?
?
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Katolik
?
?
?
Islam
?
?
?
Komunis
Islam
|
Sumber : Media Indonesia (25 – 10 – 2002) diolah.
DAFTAR TERORIS VERSI AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar