Senin, 31 Desember 2012


Inilah Sejarah Ka’bah dari Masa ke Masa






http://fimadani.com/inilah-sejarah-kabah-dari-masa-ke-masa/
Awalnya, Mekkah hanyalah sebuah hamparan kosong. Sejauh mata memandang pasir bergumul di tengah terik menyengat. Aliran zamzamlah yang pertama kali mengubah wilayah gersang itu menjadi sebuah komunitas kecil tempat dimulainya peradaban baru dunia Islam.

Bangunan persegi bernama Ka’bah didaulat menjadi pusat dari kota itu sekaligus pusat ibadah seluruh umat Islam. Mengunjunginya adalah salah satu dari rukun Islam, Ibadah Haji.

Ka’bah masih tetap berdiri kokoh hingga saat ini dan diperkirakan masih terus berdiri hingga kiamat menjelang. Beberapa generasi pernah menjadi saksi berdirinya Ka’bah hingga berbagai kemelut menyelimutinya.

Adalah Ismail, putra Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, yang kaki mungilnya pertama kali menyentuh sumber mata air zamzam. Akibat penemuan mata air abadi ini, Siti Hajar dan Ismail yang kala itu ditinggal oleh Ibrahim ke Kanaan di tengah padang, tiba-tiba kedatangan banyak musafir. Beberapa memutuskan untuk tinggal, beberapa lagi beranjak.

Ibrahim datang dan kemudian mendapatkan wahyu untuk mendirikan Ka’bah di kota kecil tersebut. Ka’bah sendiri berarti tempat dengan penghormatan dan prestise tertinggi.

Ka’bah yang didirikan Ibrahim terletak persis di tempat Ka’bah lama yang didirikan Nabi Adam hancur tertimpa banjir bandang pada zaman Nabi Nuh. Adam adalah Nabi yang pertama kali mendirikan Ka’bah.

Tercatat, 1500 SM adalah merupakan tahun pertama Ka’bah kembali didirikan. Berdua dengan putranya yang taat, Ismail, Ibrahim membangun Ka’bah dari bebatuan bukit Hira, Qubays, dan tempat-tempat lainnya.

Bangunan mereka semakin tinggi dari hari ke hari, dan kemudian selesai dengan panjang 30-31 hasta, lebarnya 20 hasta. Bangunan awal tanpa atap, hanyalah empat tembok persegi dengan dua pintu.

Celah di salah satu sisi bangunan diisi oleh batu hitam besar yang dikenal dengan nama Hajar Aswad. Batu ini tersimpan di bukit Qubays saat banjir besar melanda pada masa Nabi Nuh.

Batu ini istimewa, sebab diberikan oleh Malaikat Jibril. Hingga saat ini, jutaan umat Muslim dunia mencium batu ini ketika berhaji, sebuah lelaku yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad.

Selesai dibangun,  Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyeru umat manusia berziarah ke Ka’bah yang didaulat sebagai Rumah Tuhan. Dari sinilah, awal mula haji, ibadah akbar umat Islam di seluruh dunia.

Karena tidak beratap dan bertembok rendah, sekitar dua meter, barang-barang berharga di dalamnya sering dicuri. Bangsa Quraisy yang memegang kendali atas Mekkah ribuan tahun setelah kematian Ibrahim berinisiatif untuk merenovasinya. Untuk melakukan hal ini, terlebih dahulu bangunan awal harus dirubuhkan.

Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy adalah orang yang pertama kali merobohkan Ka’bah untuk membangunnya menjadi bangunan yang baru.

Pada zaman Nabi Muhammad, renovasi juga pernah dilakukan pasca banjir besar melanda. Perselisihan muncul di antara keluarga-keluarga kaum Quraisy mengenai siapakah yang pantas memasukkan Hajar Aswad ke tempatnya di Ka’bah.

Rasulullah berperan besar dalam hal ini. Dalam sebuah kisah yang terkenal, Rasulullah meminta keempat suku untuk mengangkat Hajar Aswad secara bersama dengan menggunakan secarik kain. Ide ini berhasil menghindarkan perpecahan dan pertumpahan darah di kalangan bangsa Arab.

Renovasi terbesar dilakukan pada tahun 692. Sebelum renovasi, Ka’bah terletak di ruang sempit terbuka di tengah sebuah mesjid yang kini dikenal dengan Masjidil Haram. Pada akhir tahun 700-an, tiang kayu mesjid diganti dengan marmer dan sayap-sayap mesjid diperluas, ditambah dengan beberapa menara. Renovasi dirasa perlu, menyusul semakin berkembangnya Islam dan semakin banyaknya jemaah haji dari seluruh jazirah Arab dan sekitarnya.

Wajah Masjidil Haram modern dimulai saat renovasi tahun 1570 pada kepemimpinan Sultan Selim. Arsitektur tahun inilah yang kemudian dipertahankan oleh kerajaan Arab Saudi hingga saat ini.

Pada penyatuan Arab Saudi tahun 1932, negara ini didaulat menjadi Pelindung Tempat Suci dan Raja Abdul Aziz adalah raja pertama yang menyandang gelar Penjaga Dua Mesjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Pada pemerintahannya, Masjidil Haram diperluas hingga dapat memuat kapasitas 48.000 jemaah, sementara Masjid Nabawi diperluas hingga dapat memuat 17.000 jemaah.

Pada pemerintahan Raja Fahd tahun 1982, kapasitas Masjidil Haram diperluas hingga memuat satu juta jemaah. Renovasi ketiga selesai pada tahun 2005 dengan tambahan beberapa menara. Pada renovasi ketiga ini, sebanyak 500 tiang marmer didirikan, 18 gerbang tambahan juga dibuat. Selain itu, berbagai perangkat modern, seperti pendingin udara, eskalator dan sistem drainase juga ditambahkan.

Saat ini, pada masa kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdul-Aziz, renovasi keempat tengah dilakukan hingga tahun 2020. Rencananya, Masjidil Haram akan diperluas hingga 35 persen, dengan kapasitas luar mesjid dapat menampung 800.000 hingga 1.120.000 jemaah. Jika rampung, bagian dalam Masjidil Haram akan dapat menampung hingga dua juta jemaah.

Banjir Ka’bah

Bencana alam yang mungkin sering terjadi di wilayah Mekkah adalah banjir. Terbesar tentu saja pada masa banjir bandang Nabi Nuh. Kala itu seluruh bangunan Ka’bah runtuh. Banjir juga terjadi beberapa kali di masa Nabi Muhammad. Sepeninggalnya, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, banjir merusak dinding-dinding Ka’bah.

Salah satu banjir yang sempat terdokumentasikan adalah banjir besar pada tahun 1941. Dalam gambar yang dipublikasikan secara luas, terlihat bagian dalam Masjidil Haram terendam banjir hingga hampir setengah tinggi Ka’bah.

Di beberapa tempat bahkan mencapai leher orang dewasa. Banjir-banjir inilah yang kemudian membuat beberapa tiang mesjid yang terbuat dari kayu menjadi lapuk dan rapuh. Kerajaan Saudi terpaksa harus melakukan perbaikan beberapa kali untuk mengatasi hal ini.

Banjir sering terjadi di Mekkah karena letak geografis kota tersebut yang diapit beberapa bukit. Hal ini menjadikan Mekkah berada di dataran rendah yang letaknya seperti mangkuk. Air hujan tidak dapat dapat mudah diserap oleh tanah, mengingat lahan Timur Tengah yang tandus. Alhasil banjir bisa berlangsung selama beberapa lama. Ditambah lagi, sistem drainase kala itu tidak sebaik sekarang.

Selain banjir, berbagai insiden pertumpahan darah tercatat pernah mewarnai sejarah Masjidil Haram. Mulai dari zaman sebelum Nabi Muhammad lahir hingga ke zaman modern di abad ke 20. Beberapa insiden tersebut diakhiri dengan kemenangan para penguasa Ka’bah.

Serangan Gajah
Serangan terhadap Ka’bah yang paling terkenal terjadi pada tahun 571 Masehi, tahun kelahiran Nabi Muhammad. Kala itu, sebanyak 60.000 pasukan gajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman, Abrahah, berencana menyerbu Mekkah dan menghancurkan Ka’bah.

Negara Yaman adalah salah satu negara Kristen besar kala itu. Sebuah gereja besar yang indah didirikan pada pemerintahan Raja Yaman, Habshah. Gereja tersebut bernama Qullais. Abrahah sebagai pembina gereja bersumpah akan memalingkan pemujaan warga Arab dari Ka’bah di Mekkah ke gerejanya di Yaman.

Alkisah, mendengar hal ini, seorang Arab dari qabilah Bani Faqim bin Addiy tersinggung kemudian masuk ke dalam gereja dan membuang hajat di dalamnya. Abrahah marah luar biasa dan bersumpah akan meruntuhkan Ka’bah. Berangkatlah dia beserta tentara terkuatnya, menunggang 60.000 ekor gajah.

Tidak ada satupun kekuatan kabilah Arab Saudi yang mampu menandingi kekuatan puluhan ribu tentara gajah tersebut. Berdasarkan komando dari kakek Muhammad, Abdul Mutalib, para penduduk Mekkah mengungsi ke puncak-puncak bukit di sekeliling Ka’bah. Berangkatlah rombongan tentara Abrahah menuju Ka’bah, hendak menghancurkan bangunan mulia tersebut.

Menurut kisah, laju tentara gajah terhenti akibat serangan dari ribuan burung Ababil. Burung-burung ini membawa tiga butir batu panas di kedua kakinya dan paruhnya. Dilepaskannya batu-batu tersebut di atas tentara gajah. Batu yang konon berasal dari neraka itu menembus daging para tentara dan gajah-gajah mereka. Sebuah tafsir mengatakan burung-burung itu membawa penyakit cacar yang menyebabkan para tentara Abrahah tewas akibat bisul yang sangat panas.

Inilah sebabnya, tahun penyerangan tentara Abrahah ke Mekkah dinamakan sebagai Tahun Gajah. Kisah ini juga tertulis jelas di surat Al Fiil di kitab suci Al-Quran. “Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (Al Fiil: 3-4).

Bentrok dengan Iran

Di zaman modern, insiden paling sering adalah bentrok aparat keamanan Arab Saudi dengan para demonstran asal Iran. Kehadiran para demonstran merupakan perintah dari pemerintah Iran agar para jemaah haji Iran menyampaikan protes terhadap kerajaan Saudi.

Kerusuhan terparah terjadi pada 31 Juli 1987 yang menewaskan 401 orang. Di antaranya adalah 275 warga Iran, 85 warga Arab Saudi, dan 42 jemaah haji asal negara lain. Sebanyak 643 orang terluka, kebanyakan adalah jemaah haji Iran.

Perseteruan antara Arab Saudi dengan Iran sudah berlangsung relatif lama. Dimulai saat Muhammad bin Abdul Wahhab, ulama Salaf kenamaan Arab Saudi, memerintahkan penghancuran beberapa makam yang dikultuskan umat Islam di Hejaz, termasuk makam ulama Syiah Al-Baqi, pada tahun 1925.

Tindakan ini tidak ayal membuat marah pemerintahan dan rakyat Iran yang mayoritas Syiah.  Kemelut pun dimulai, Iran menyerukan penggulingan pemerintahan di Arab Saudi dan melarang seluruh warga Iran pergi haji pada tahun 1927.
Ketegangan bertambah parah setelah pada tahun 1943, pemerintah Arab Saudi memenggal kepala seorang jemaah haji Iran karena membawa kotoran manusia di pakaiannya ke dalam Masjidil Haram di Mekkah.

Iran protes keras dan melarang warganya pergi haji hingga tahun 1948.

Sejak saat itu, demonstrasi jemaah haji Iran terus dilakukan di Mekkah. Ini berkat imbauan Ayatullah Khomeini pada tahun 1971 yang memerintahkan setiap jemaah haji Iran untuk berhaji sambil menyampaikan pandangan politik mereka terhadap pemerintah Arab Saudi. Para jemaah Iran menyebut demonstrasi ini dengan nama “Menjaga Jarak dengan Para Musryikin.”

Pada tahun 1982, situasi kedua negara sempat tenang. Khomeini memerintahkan rakyatnya menjaga ketertiban dan perdamaian, tidak menyebarkan pamflet-pamflet propaganda, dan untuk tidak mengkritik pemerintahan Arab Saudi.

Sebagai balasannya, kerajaan Arab Saudi membebaskan jemaah haji Iran untuk kembali berhaji. Sebelumnya, Saudi membatasi jumlah jemaah haji asal Iran untuk menghindari konflik.

Ketegangan kembali terjadi pada Jumat, 31 Juli 1987. Para jemaah haji Iran melakukan pawai protes menentang para musuh Islam, yaitu Israel dan Amerika Serikat, di kota Mekkah. Ketika sampai di depan Masjidil Haram, mereka diblokir oleh aparat keamanan Arab Saudi, namun mereka tetap memaksa masuk.
Bentrokan berdarah kemudian terjadi yang mengakibatkan situasi kacau dengan beberapa orang terinjak-injak oleh massa yang panik.

Ada beberapa versi pemicu kematian ratusan orang pada insiden ini. Pemerintah Iran mengatakan, aparat keamanan Saudi melepaskan tembakan ke arah demonstran damai, sementara Arab Saudi mengatakan bahwa korban tewas akibat terjepit dan terinjak jemaah yang panik. Akibat hal ini, hubungan kedua negara kembali renggang dan pemerintah Arab Saudi kembali menerapkan pembatasan jemaah haji Iran.

Mahdi Palsu

Peristiwa berdarah lainnya terjadi pada 20 November 1979. Kala itu ratusan orang bersenjata menguasai Masjidil Haram dan menyandera puluhan ribu jemaah haji di dalamnya.

Penyanderaan dipimpin oleh Juhaimin Ibnu Muhammad Ibnu Saif al-Otaibi yang mengatakan saudara iparnya, Muhammad bin Abd Allah Al-Qahtani, adalah Imam Mahdi atau sang penyelamat akhir zaman.

Dilaporkan sebanyak 400-500 militan Otaibi, termasuk di dalamnya wanita dan anak-anak, mengeluarkan senjata yang mereka sembunyikan di balik baju dan merantai gerbang Masjidil Haram. Mereka memerintahkan para jemaah untuk tunduk kepada Mahdi palsu, Al-Qahtani. Penyanderaan berlangsung selama dua minggu, sebelum akhirnya para militan diberantas oleh pasukan bersenjata gabungan antara Arab Saudi dengan beberapa negara.

Pasukan Arab Saudi sempat dipukul mundur karena hebatnya persenjataan para militan. Seluruh warga Mekkah dievakuasi ke beberapa daerah.

Pasukan kerajaan siap melakukan gempuran mematikan. Namun, mereka harus meminta izin dari ulama besar Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, yang telah  melarang segala jenis kekerasan di Masjidil Haram. Akhirnya dia mengeluarkan fatwa penyerangan mematikan untuk mengambil alih Ka’bah.

Dilaporkan 255 jemaat haji dan militan Otaibi tewas dalam penyerangan tersebut, sebanyak 560 orang terluka. Dari sisi tentara Arab Saudi, sebanyak 127 tewas dan 451 terluka.

Berbagai cerita berbeda mengisahkan saat-saat penyerangan oleh tentara gabungan Arab Saudi, Pakistan dan Perancis.

Salah satu laporan mengatakan tentara membanjiri Masjidil Haram dengan air dan mengalirinya dengan listrik, menyetrum para militan. Laporan lainnya mengatakan para tentara menggunakan gas beracun. Pasukan Perancis dipanggil karena pasukan Arab Saudi tidak berdaya.

Tentara Perancis ini dikabarkan menjadi Muslim dahulu sebelum masuk Masjidil Haram. Langkah ini mereka lakukan lantaran Masjidil Haram hanya boleh dimasuki oleh umat Muslim. Allahu a’lam. (berbagai sumber)

Berbagai Keajaiban 

Mengiringi Kelahiran 

              Nabi Besar Muhammad saw

Oleh Anisah Bahyah Hj Ahmad*
http://usmandidikhamdani.blogspot.com/2008/03/berbagai-keajaiban-mengiringi-kelahiran.html

Kelahiran Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 53 sebelum Hijriah atau hampir satu setengah abad silam, merupakan pembuka rahmat bagi alam semesta.

Berbagai keajaiban mengiringi masa-masa menjelang, saat dan setelah kelahiran beliau. Berbagai keajaiban yang dapat dikategorikan juga sebagai irhash. Irhash merupakan peristiwa luarbiasa (keajaiban) yang dialami oleh manusia yang normal sebagai pertanda bakal kenabiannya kelak.

Irhash
dibagi menjadi tiga:


  1. Irhash yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipindah


  2. Tanda-tanda kerasulan yang dibuktikan melalui berita-berita dari orang alim melalui ilham dan sebagainya


  3. Kejadian luarbiasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi
Tentang berbagai keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang, saat dan setelah kelahiran beliau, masih banyak kaum muslimin yang belum ataupun tidak mengetahui peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Nabi Muhammad saw. Ini dikarenakan masih banyaknya rahasia yang belum terungkap.

Oleh karena itu penulis terpanggil untuk menyingkap kembali peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Junjungan Besar Nabi Muhammad saw.

Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pertama, ibunya, Aminah, saat sedang mengandung Nabi, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil lainnya.

Kehamilannya disadari melalui berita yang dibawa oleh malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Junjungan seluruh umat manusia.

Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya yang terputus dan berpindahnya cahaya dari wajah Abdullah--suami beliau atau ayah Nabi--ke wajah beliau.

Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu surga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.

Tanah-tanah di sekitar kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakannya.

Ketiga, tentara bergajah yang disebut di dalam Alqur'an surat Alfil, datang menyerang kota Mekkah. Pimpinan tentara tersebut menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.

Saat mereka hampir sampai ke kota Mekkah, gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah.

Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam Alqur'an. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam buku-buku sejarah.

Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menengadahkan tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.

Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata, "Kabar bahagia untuk Saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad."

Semasa kelahiran Nabi Muhammad saw, Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Ini merupakan satu isyarat bahwa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dari Nabi Isa dan Musa.

Hal ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.

Semasa beliau Nabi dilahirkan, ibunya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh beliau. Cahaya tersebut bersinar sampai ke Istana Busra di Syria.

Cahaya itu terlihat seolah-olah anak panah dan pelangi yang dapat terlihat dari kota-kota yang jauh.

Ada juga yang berpendapat bahwa cahaya itu menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah saat beliau Nabi dilahirkan.

Aminah sendiri melihat beliau Nabi berbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.

Kemudian Aminah melihat awan turun menyelimuti beliau dan pula mendengar sebuah seruan, "Bimbinglah ia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu, dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik."

Sesudah itu awan tersebut lenyap dari pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan Nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk.

Dikatakan juga pada malam kelahiran beliau, berhala-berhala yang terdapat di Ka'bah mengalami kehancuran.

Menurut riwayat dari Abdul Mutalib, "Ketika aku sedang berada di Ka'bah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Ka'bah berkata, 'Telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku dari berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan kepada Yang Mahamengetahui.'"

Selain peristiwa-peristiwa tersebut, di tempat yang lain terjadi pula peristiwa yang menakjubkan. Satu goncangan terjadi di istana Kisra dan menyebabkan istana tersebut retak, manakala empat belas tiang penyangganya runtuh. Hal ini merupakan satu di antara tanda-tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Juga, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran Nabi, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.

Setelah beliau lahir, tembakan bintang menjadi sering sebagai tanda bahwa pengetahuan iblis dan jin tentang perkara ghib sudah tamat.

Dalam riwayat yang sahih dan masyhur, ketika beliau Nabi diasuh oleh ibu susunya yaitu Halimatus Sa'diyah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.

Begitu juga binatang-binatang ternaknya seperti kambing mengeluarkan susu yang banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian beliau.

Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat gumpalan awan kecil di atas kepala Nabi melindungi beliau dari panas matahari.

Ketika berusia empat tahun, saat beliau sedang bermain-main dengan saudara susuannya, tiba-tiba datang dua malaikat mendekati beliau yaitu malaikat Jibril dan Mika'il.

Kedua malaikat itu lalu membelah dada beliau dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salju. Ada yang meriwayatkan bahwa gumpalan darah itu dicuci di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan kembali di tempatnya semula.

Hal ini jelas sebagaimana diterangkan dalam surah Al-insyirah ayat 1: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?"

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad saw mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini karena beliau adalah khatamul-anbiya, penutup para nabi.

Kejadian-kejadian luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan beliau di sisi Allah, sekaligus sebagai bukti kerasulannya.

Di samping bukti-bukti tersebut dijelaskan pula di dalam kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur dan Injil tentang beliau sebagai rasul yang terakhir.

* Anisah Bahyah Hj Ahmad, pengajar di Kolej Poly-Tech MARA, Batu Pahat, Johor, Malaysia. Artikel ini diadaptasi dari sebuah tulisan Anisah di milis myMasjid. Didownload pada 19 Maret 2008
KELAHIRAN ALI BIN ABI THALIB R.A.
Ali bin Abu Thalib lahir pada tanggal 13 Rajab, 12 tahun sebelum masa kenabian. Adayang mengatakan bahwa kelahiran Ali bin Abu Thalib adalah 10 tahun sebelum Rasul diangkat menjadi Nabi. 
Abu Thalib adalah paman Nabi yang memelihara Nabisetelah Abdul Muthalib, kakek Nabi wafat. Bersama Abu Thalib, Muhammad pernah berdagang dan mengunjungi negeri yang jauh yaitu negeri Syam. 
Bersama Abu Thalib pun Muhammad bertemu Pendeta Buhaira yang mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad. Kelahiran Ali bin Abu Thalib dari ibunya Siti Fatimah bintu Assad merupakan kelahiran yang hebat. Ketika kandungan Siti Fatimah bintu Assad telah sampai sembilan bulan, Siti Fatimah bintu Assad bertawaf bersama suaminya. 
Pada saat itu, Fatimah merasakan tanda-tanda akan lahirnya bayi. Peristiwa ini disaksikan oleh orang-orang yang sedang tawaf ketika itu, dinding Ka'bah terbelah dan Siti Fatimah terbawa masuk ke dalamnya.
Orang-orang merasa heran karena bukan pintu yang terbelah melainkan dinding Ka'bah yang terbelah itu. Sesaat setelah Siti Fatimah berada didalam Ka'bah, dinding Ka'bah-pun kembali tertutup.
Peristiwa itu diketahui oleh orang-orang dan pada saat itu masih terlihat bekas-bekas dinding yang terbelah itu. Fatimah berada di dalam Ka'bah itu selama empat hari dan keluar sambil membawa seorang bayi. Bayi ini diantarkan kepada Rasulullah saw. Ketika melihat bayi Fatimah ini, dengan jari tangannya, Rasulullah memberikan ludahnya sebagai makanan pertama bagi sang bayi. Ali bin Abi Thalib mendapatkan makanan dari ludah Rasulullah sebelum mendapat air susu ibunya. 
Kisah kelahiran Ali bin Abu Thalib ini dapat dibandingkan dengan kisah kelahiran Isa putra Maryam. Maryam adalah wanita yang diwakafkan ayahnya untuk mengabdi dirumah Allah (masjid). Ketika Maryam akan melahirkan Isa, Allah swt memerintahkan Maryam untuk keluar dan menghindar dari masjid (Baitul Maqdis). Abu Thalib adalah seorang yang sederhana hidupnya tetapi ia mempunyai banyak anak. Oleh karena itu, Muhammad mengajak pamannya yang lain yaitu Abbas untuk mengambil masing-masing satu dari anak Abu Thalib. 
Muhammad mengambil Ali sebagai asuhannya. Ketika Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Ali bin Abi Thalib  telah berumur dua belas tahun. Di dalam asuhan Nabi Muhammad, Ali bin Abu Thalib menjadi pria pertama yang menjadi mukmin.
Mekah
http://id.scribd.com/doc/49610527/Muhammad-Husain-Haekal-Ali-Bin-Abi-Thalib
MEKAH atau Makkah dalam ejaan bahasa Arab, di masa silam dikenal dengan nama Bakkah (Qur'an, 3: 96), dan dalam sejarah lama abad ke-2 oleh Ptolomaeus, ahli astronomi dan geografi dari Iskandariah disebut Makoraba. Tempat ini terletak di pedalaman bagian barat Hijaz, sekarang Arab Saudi - sekitar 80 km dari pelabuhan Jedah di LautMerah, di dasar Wadi Ibrahim yang gersang dan beberapa saluran pendek anak sungai.
Hanya ada tiga jalan keluar yang terbuka, pertama jalan menuju Yaman, kedua jalan ke sepanjang Laut Merah dan ketiga jalan yang menuju Palestina. Lembah tandus yang dikepung dari empat penjurunya oleh bukit-bukit batu itu, hampir sama sekali terpencil dari dunia luar. Suhu udara-nya tinggi dan jarang sekali turun hujan. Karena posisi Mekah yang rendah, maka selalu terancam oleh banjir musim yang turun dari gunung-gunung sekitarnya. 
Tetapi, begitu hujan dan banjir berhenti, tanah pun jadi kering kembali. Air susah sekali diperoleh. Selain itu Mekah memang sudah menjadi tempat pertemuan kafilah-kafilah di seluruh Semenanjung, menjadi penghubung antara selatan dengan utara, antara timur dengan barat dalam kegiatan niaga. Kekuasaan tertinggi dan wilayah-wilayah teritorialnya berada di tangan kabilah-kabilah, dengan cara-cara orang pedalaman (badwi) yang serba sederhana dan selalu mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Pada mulanya sesuai dengan kebiasaan, mereka hampir tak punya tempat tinggal tetap atau bangunan-bangunan selain kemah. Kedaulatan negara seperti yang ada pada kerajaan Arab Tubba' atau Himyar di Yaman, Banu Munzir di Hirah dan Banu Gassan di Syam. Mereka tidak mengenal penguasa seperti kaisar-kaisar di Rumawi atau Persia
 
ALI BIN ABI TALIB
Sungguhpun begitu, justru ke tempat inilah Nabi Ibrahim dan keluarganya pindah, dan tempat ini pula yang kemudian menjadi kota rohani dan kiblat umat Islam seluruh dunia. Kita membayangkan, agak-nya ketika itulah Nabi Ibrahim berdoa. Kenyataan ini diperkuat oleh Qur'an (14: 37):
 
"Tuhan kami! Aku telah menempatkan sebagian keturunan kudi lembah tanpa tanaman ini, di dekat Rumah-Mu yang suci,supaya mereka, ya Tuhan kami, dapat melakukan salat: Jadi-kanlah hati sebagian manusia mencintai mereka, dan berilahmereka rezeki buah-buahan, supaya mereka bersyukur."
Mulanya setelah/sebelum? Nabi Ibrahim 'alaihis-salam mendapat anak kedua dari istrinya Sarah, ia dan istrinya yang kedua, Hajar serta bayinya yang pertama Ismail, yang sangat dicintainya itu pindah dari Kanaan (Palestina). Maka atas perintah Allah berangkatlah Ibrahim anak-beranak itu kesebuah lembah yang gersang di Bakkah itu — sekitar empat puluh hari perjalanan dengan unta dari Kanaan. 
Hajar membuat gubuk di tempat yang baru itu untuk tempat berteduh bersama bayinya, Ismail. Setelah itu Ibrahim pun pergi meninggalkan mereka setelah diberi perbekalan dan segala sesuatu yang diperlukan dan ia kembali ke tempat semula. Tetapi sesudah itu Ibrahim masih beberapa kali datang lagi ke Bakkah, dan mungkin tinggal lebih lama. 
Beberapa waktu kemudian setelah itu Hajar merasa sudah kehabisan air dan perbekalan. Ia melihat ke kanan kiri mencari air. Karena tak ada tanda-tanda akan mendapatkannya, ia terus berlari dan naik-turun bukit dan lembah. 
Dalam berlari-lari itu menurut cerita tradisi antara Safa dan Marwah sampai tujuh kali tidak juga mendapat yang dicari, dengan rasa putus asa ia kembali ke tempat bayinya. 
Tetapi ketika itu dilihatnya sang anak sedang mengorek-ngorek tanah dengan kakinya. Ternyata kemudian dari dalam tanah itu air memancar. Dia dan anaknya Ismail dapat melepaskan dahaga. 
Disumbatnya mata air itu supaya jangan mengalir dan menyerap terus ke dalam pasir. Mata air yang menyembur dari pasir di bawah kaki Ismail itu kemudian menjadi sebuah sumur di tengah-tengah gurun pasir. Karena air yang sudah begitu melimpah, lembah yang gersang itu sekarang menjadi tempat perhentian kafilah, dan sumur itu diberi nama Sumur Zamzam atau Sumur Ismail, tak jauh dari Ka'bah. Kawasan ini disebut Hijr Ismail, sebab makam Ismail dan ibunya konon terletak di bawah tempat itu. Ibu dan anaknya sekarang mendapat mata pencarian dengan membantu orang-orang Arab yang singgah di tempat itu, dan mereka mendapat imbalan yang akan cukup menjamin hidup mereka sampai pada musim kafilah yang akan datang. 
Malah kemudian mata air yang memancar dari sumur Zamzam itu menarik perhatian beberapa kabilah yang akan tinggal di dekat tempat itu. Beberapa keterangan mengatakan, bahwa kabilah Jurhum adalah yang pertama sekali tinggal di tempat tersebut, bahkan sebelum kedatangan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sementara yang lain berpendapat, bahwa mereka tinggal di tempat itu justru setelah ada sumber sumur Zamzam, sehingga memungkinkan mereka hidup di lembah tandus itu. Setelah sumber mata air Zamzam ditemukan kembali Mekah menjadi tempat persinggahan kafilah-kafilah dari sekitar Semenanjung, dari pesisir-pesisir Teluk, dari Yaman, Hadramaut sampai ke kawasan Syam. Konon sejak dahulu kala sumur Zamzam ini sudah dikenal juga oleh nenek moyang keluarga kerajaan Sasan di Persia dan mereka datang ketempat ini. Ketika suatu waktu Ibrahim berkunjung ke Mekah, dan Ismail sudah beranjak besar, berumur sekitar sepuluh tahun, ia bermimpi bahwa ia mendapat perintah Allah untuk menyembelih anak tunggalnya itu sebagai kurban (37: 102-7). 
Ini tentu adalah ujian dan sekaligus cobaan berat bagi Ibrahim dan keluarganya. Mimpi seorang nabi adalah wahyu dari Allah. Tetapi Allah kemudian mengganti anak itu dengan seekor domba besar, dan yang kemudian menjadi salah satu tradisi penyembelihan kurban dalam ibadah Haji.
Ka'bah
KEDATANGAN Nabi Ibrahim berikutnya ketika Ismail sudah dewasa, barangkali sudah menikah dengan gadis keluarga Jurhum, dan sudah punya beberapa anak. Banu Jurhum adalah sebuah kabilah purba dan berasal dari Yaman yang datang ke Mekah. Seperti kaum Ad dan Samud mereka pun sudah punah. Ibrahim berkata kepada anaknya bahwa ia telah mendapat perintah dari Allah untuk membangun Baitullah sebagai pusat tempat suci dikawasan itu. Mereka berdua segera bekerja keras membangunnya. Ismail yang mengangkut batu dan Ibrahim yang menyusunnya sehingga menjadi sebuah bangunan yang kukuh kuat. Bila bangunan itu sudah setinggi Ibrahim berdiri, Ismail membawa sebuah batu besar sebagai tempat menopang ayahnya berdiri, hingga selesailah mereka bekerja dan sebuah bangunan sudah berdiri, yang di dalam Qur'an disebut al-Bait (Rumah),  Baiti (Rumah-Ku) ( 2:125 sqq.), al-Baitulharam (5:2, 97), Baitulma'mur (52:4) atau al-Baitul'atiq (Rumah Purba) (22: 29). Di dalam Bibel disebut Bethel (the house of God) kendati dalam penafsiran yang ber-beda. Kemudian mereka berdoa kepada Allah agar persembahan merekaini diterima (Qur'an, 2: 125-9):
4 2
 
 
2. KA'BAH5
"Ingatlah! Kami jadikan Rumah tempat berhimpun bagi sekali-an manusia dan tempat yang aman; dan jadikanlah tempat  Ibrahim sebagai tempat salat dan Kami perintahkan Ibrahim dan Ismail, agar mereka membersihkan Rumah-Ku bagi mereka yang bertawaf, mereka yang itikaf, mereka yang rukuk dan yang sujud. Dan ingatlah, Ibrahim berkata: "Tuhan, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan berikanlah kepada penduduknya buah-buahan, yaitu mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. " la berfirman: "Dan kepada yang ingkar punakan Kuberi kesenangan sementara, kemudian Kupaksa ia kedalam apt neraka, itulah tujuan yang sungguh celaka" Dan ingatlah, Ibrahim dan Ismail mengangkat dasar-dasar Rumah itu (sambil berdoa): "Tuhan, terimalah ini dari kami: Engkau-lah Maha Mendengar, Mahatahu. "Tuhan, jadikanlah kamiorang yang tunduk kepada-Mu, dan di antara keturunan kami umat yang tunduk kepada-Mu, dan tunjukkanlah kepada kamicara-cara ibadah kami dan terimalah tobat kami; Engkaulah  Maha   Penerima   tobat,  Maha  Pengasih. "Tuhan,    utuslah   di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka, dan mengajarkan Kitab Suci dan kearifan kepada mereka dan yang menyucikan mereka. Engkaulah Mahaperkasa, Mahabijaksana."
Ka'bah, itulah Baitullah sebagai lambang tauhid dan kawasan suci di Mekah. Nabi Ibrahim dan putranya Ismail melaksanakan syariat haji atas perintah Allah dan agar mengajak umat manusia berziarah ke Baitullah Makkah

......NASA Bantah Isu Kiamat dan Gelap Total pada 21 dan 23-25 Desember 2012...>>>


NASA Bantah Isu Kiamat dan Gelap Total pada 21 dan 23-25 Desember 2012

T. Djamaluddin
Profesor Riset Astronomi Astrofisika, LAPAN
http://tdjamaluddin.wordpress.com/2012/12/

Solar System 23-25 Dec 2012

Isu kiamat 2012 sudah saya bantah di blog saya . Tetapi belakangan beredar informasi menyesatkan yang mengatasnamakan NASA bahwa akan ada kegelapan pada 23-25 Desember 2012. Informasi yang mengatasnamakan NASA kadang dianggap benar, walau isinya tak masuk tak masuk akal. Disebutkan akan ada “pengelompokan alam semesta, bumi dan matahari akan mengelompok untuk pertama kalinya”. Kutipan informasi bohong itu seperti ini:
It is not the end of the world, it is an alignment of the Universe, where the Sun and the earth will align for the first time. The earth will shift from the current third dimension to zero  dimension, then shift to the forth dimension. During this transition, the entire Universe will face a big change, and we will see a entire brand new world..
The 3 days blackout is predicted to happen on Dec 23, 24, 25…
————————————————————————————–
Ini bukan akhir dari dunia, itu adalah pengelompokan alam semesta, matahari dan bumi akan mengelompok untuk
pertama kali. Bumi akan bergeser dari dimensi ketiga saat ini ke nol dimensi, kemudian beralih ke
dimensi keempat. Selama masa transisi ini, seluruh semesta akan menghadapi perubahan besar, dan kami akan melihat dunia yang semuanya baru…
3 hari kegelapan diperkirakan terjadi pada Des 23,, 24 25 …
Informasi itu sangat rancu dan menyesatkan. Tidak ada pengelompokan di alam semesta. Susunan planet-planet pun tidak mengelompok seperti ditunjukkan gambar di atas untuk kondisi sekitar 23-25 Desember 2012.
NASA membuat batahan yang merupakan jawaban atas pertanyaan publik  (bila perlu terjemahan, silakan gunakan fasilitas penerjemah google ):

Question (Q): Are there any threats to the Earth in 2012? Many Internet websites say the world will end in December 2012.
Answer (A):The world will not end in 2012. Our planet has been getting along just fine for more than 4 billion years, and credible scientists worldwide know of no threat associated with 2012.

Q: What is the origin of the prediction that the world will end in 2012?
A: The story started with claims that Nibiru, a supposed planet discovered by the Sumerians, is headed toward Earth. This catastrophe was initially predicted for May 2003, but when nothing happened the doomsday date was moved forward to December 2012 and linked to the end of one of the cycles in the ancient Mayan calendar at the winter solstice in 2012 — hence the predicted doomsday date of December 21, 2012.

Q: Does the Mayan calendar end in December 2012?
A: Just as the calendar you have on your kitchen wall does not cease to exist after December 31, the Mayan calendar does not cease to exist on December 21, 2012. This date is the end of the Mayan long-count period but then — just as your calendar begins again on January 1 — another long-count period begins for the Mayan calendar.

Q: Is NASA predicting a “total blackout” of Earth on Dec. 23 to Dec. 25?
A: Absolutely not. Neither NASA nor any other scientific organization is predicting such a blackout. The false reports on this issue claim that some sort of “alignment of the Universe” will cause a blackout. There is no such alignment (see next question). Some versions of this rumor cite an emergency preparedness message from NASA Administrator Charles Bolden. This is simply a message encouraging people to be prepared for emergencies, recorded as part of a wider government preparedness campaign. It never mentions a blackout.
       ›Watch the Video

Q: Could planets align in a way that impacts Earth?
A: There are no planetary alignments in the next few decades and even if these alignments were to occur, their effects on the Earth would be negligible. One major alignment occurred in 1962, for example, and two others happened during 1982 and 2000. Each December the Earth and sun align with the approximate center of the Milky Way Galaxy but that is an annual event of no consequence.
› More about alignment
“There apparently is a great deal of interest in celestial bodies, and their locations and trajectories at the end of the calendar year 2012. Now, I for one love a good book or movie as much as the next guy. But the stuff flying around through cyberspace, TV and the movies is not based on science. There is even a fake NASA news release out there…”

- Don Yeomans, NASA senior research scientist

Q: Is there a planet or brown dwarf called Nibiru or Planet X or Eris that is approaching the Earth and threatening our planet with widespread destruction?
A: Nibiru and other stories about wayward planets are an Internet hoax. There is no factual basis for these claims. If Nibiru or Planet X were real and headed for an encounter with the Earth in 2012, astronomers would have been tracking it for at least the past decade, and it would be visible by now to the naked eye. Obviously, it does not exist. Eris is real, but it is a dwarf planet similar to Pluto that will remain in the outer solar system; the closest it can come to Earth is about 4 billion miles.

Q: What is the polar shift theory? Is it true that the Earth’s crust does a 180-degree rotation around the core in a matter of days if not hours?
A: A reversal in the rotation of Earth is impossible. There are slow movements of the continents (for example Antarctica was near the equator hundreds of millions of years ago), but that is irrelevant to claims of reversal of the rotational poles. However, many of the disaster websites pull a bait-and-switch to fool people. They claim a relationship between the rotation and the magnetic polarity of Earth, which does change irregularly, with a magnetic reversal taking place every 400,000 years on average. As far as we know, such a magnetic reversal doesn’t cause any harm to life on Earth. Scientists believe a magnetic reversal is very unlikely to happen in the next few millennia.
        › More about polar shift

Q: Is the Earth in danger of being hit by a meteor in 2012?
A: The Earth has always been subject to impacts by comets and asteroids, although big hits are very rare. The last big impact was 65 million years ago, and that led to the extinction of the dinosaurs. Today NASA astronomers are carrying out a survey called the Spaceguard Survey to find any large near-Earth asteroids long before they hit. We have already determined that there are no threatening asteroids as large as the one that killed the dinosaurs. All this work is done openly with the discoveries posted every day on the NASA Near-Earth Object Program Office website, so you can see for yourself that nothing is predicted to hit in 2012.

Q: How do NASA scientists feel about claims of the world ending in 2012?
A: For any claims of disaster or dramatic changes in 2012, where is the science? Where is the evidence? There is none, and for all the fictional assertions, whether they are made in books, movies, documentaries or over the Internet, we cannot change that simple fact. There is no credible evidence for any of the assertions made in support of unusual events taking place in December 2012.

› Why you need not fear a supernova
› About super volcanoes

Q: Is there a danger from giant solar storms predicted for 2012?
A: Solar activity has a regular cycle, with peaks approximately every 11 years. Near these activity peaks, solar flares can cause some interruption of satellite communications, although engineers are learning how to build electronics that are protected against most solar storms. But there is no special risk associated with 2012. The next solar maximum will occur in the 2012-2014 time frame and is predicted to be an average solar cycle, no different than previous cycles throughout history.
        › Video: Solar Storms
        › More about solar storms

Menyoal Shalat Gerhana Penumbra dan Gerhana Matahari yang Tak Tampak

T. Djamaluddin
Profesor Riset Astronomi Astrofisika, LAPAN
Anggota Badan Hisab Rukyat, Kemenag RI

Gerhana Penumbra 28 Nov 2012

Tuntutan Majelis Tarjih Muhammadiyah untuk melaksanakan shalat gerhana bulan penumbra 28 November 2012 lalu (http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-2041-detail-tuntunan-majelis-tarjih-terkait-gerhana-bulan.html) saya anggap tidak ada dalil syar’i yang melandasinya. Hal ini menjadi bahan diskusi di milis  Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com.

Perlu diketahui terlebih dahulu beberapa definisi berikut ini: Gerhana bulan penumbra adalah ketika bulan purnama tertutup oleh bayangan sekunder bumi, sehingga purnama hanya sedikit meredup. Orang awam tidak bisa mengenali gerhana bulan penumbra ini, karena cahaya purnama tidak jelas tergelapi (lihat foto di atas). Gerhana bulan umbra adalah gerhana bulan yang biasa kita lihat, ketika bulan tergelapi oleh bayangan primer bumi. Pada saat gerhana bulan umbra, purnama akan tampak gelap sebagian atau seluruhnya. Gerhana matahari terjadi ketika bulan menghalangi matahari, baik sebagian maupun secara total. Namun tidak seluruh wilayah di bumi bisa melihatnya, hanya wilayah tertentu yang bisa melihat gerhana matahari.
Dengan merujuk pada dalil-dalil yang juga difatwakan Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) berikut ini catatan saya terkait dengan shalat gerhana bulan penumbra dan ditambah catatan tentang shalat gerhana matahari yang tak tampak

1.    Berdasarkan dalil-dalil fikih, shalat gerhana dilaksanakan bila gerhana terlihat. Baca fatwa MTT: http://www.fatwatarjih.com/2011/06/shalat-gerhana.html . Ini kutipannya:
“Dalam hadis ini digunakan kata “idz” (إذا) yang merupakan zharf zaman (keterangan waktu), sehingga arti pernyataan hadis itu adalah: Bersegeralah mengerjakan salat pada waktu kamu melihat gerhana yang merupakan tanda kebesaran Allah itu.”
2.    MTT Muhammadiyah mengedarkan tuntunan shalat gerhana bulan 10 Desember 2011, tetapi tidak menganjurkan shalat gerhana saat fase penumbra. Ini konsisten dengan fatwa MTT bahwa “Bersegeralah mengerjakan salat pada waktu kamu melihat gerhana yang merupakan tanda kebesaran Allah itu.” (Lihat:  http://www.muhammadiyah.or.id/news-659-detail-release-dan-tuntunan-majelis-tarjih-terkait-gerhana-bulan-besok.html ). Ini kutipannya:
Adapun data gerhana selengkapnya adalah sebagai berikut:
Gerhana Penumbra mulai              : 18.34 WIB
Gerhana Umbra mulai                   : 19.45 WIB
Gerhana Total mulai                      : 21.06 WIB
Tengah Gerhana                            : 21.32 WIB
Gerhana Total berakhir                  : 21.58 WIB
Gerhana Umbra berakhir               : 23.18 WIB
Gerhana Penumbra berakhir          : 24.30 WIB
Perlu kami sampaikan bahwa pada momen awal gerhana Penumbra merupakan awal gerhana (18.34 WIB), namun tidak mudah dibedakan dengan Bulan Purnama. Mata manusia mulai mudah mengenal gerhana pada momen gerhana umbra, bagian Bulan di kawasan umbra Bumi akan terlihat hitam, karena sorot cahaya matahari Matahari ke Bulan 100% tertutup oleh planet Bumi.
Sehubungan dengan hal di atas, kami menyarankan agar warga Muhammadiyah yang hendak menunaikan salat gerhana dapat memilih waktu pada momen gerhana Umbra mulai sampai dengan momen gerhana Umbra berakhir (19.45 s.d. 23.18 WIB).
3.   Tuntunan shalat gerhana penumbra 28 November 2012 didasarkan pada “ketidakjelasan pijakan dan salah copas”. (http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-2041-detail-tuntunan-majelis-tarjih-terkait-gerhana-bulan.html ). Kalau pada gerhana 10 Desember 2011 fase penumbra tidak dianjurkan shalat, tetapi pada 28 November dianjurkan shalat pada fase umbra, tetapi waktunya adalah fase penumbra. Ini kutipan rancunya:
Adapun data gerhana selengkapnya adalah sebagai berikut:
Gerhana Panumbra mulai (P1) : 12h 12,6m UT = 19j 12,6m WIB
Puncak Gerhana : 14h 33,0m UT = 21j 33,0m WIB
Gerhana Panumbra berakhir (P4) : 16h 53,3m UT = 23j 53,3m WIB
Mulai Gerhana    : 19.12 WIB
Puncak Gerhana : 21.33 WIB
Akhir Gerhana    : 23.53 WIB
Sehubungan dengan hal di atas, kami menyarankan agar warga Muhammadiyah yang hendak menunaikan salat gerhana dapat memilih waktu pada momen gerhana Umbra mulai sampai dengan momen gerhana Umbra berakhir (19.12 s.d. 23.53 WIB).
Pernyataan “… dapat memilih waktu pada momen gerhana Umbra mulai sampai dengan momen gerhana Umbra berakhir …” merupakan copas tuntunan yang benar saat gerhana umbra 10 Desember 2011, namun dirancukan dengan waktu gerhana penumbra “(19.12 s.d. 23.53 WIB)”.

Gerhana bulan penumbra merupakan gerhana yang tak tampak, sehingga tidak disyariatkan untuk melaksanakan shalat gerhana penumbra. Demikian pula gerhana matahari yang tak tampak, karena bayangan bulan tidak mengenai daerah tersebut. Misalnya, gerhana matahari 14 November 2012 hanya dapat di amati di wilayah Timur Indonesia, Asia Timur, dan Pasifik. Di Indsonesia Barat tidak dapat mengamatinya, sehingga tidak disyariatkan shalat gerhana di Indonesa Barat. Jadi, walau pun terjadi gerhana, tetapi tidak teramati karena posisi tempat yang tidak memungkinkan melihat gerhana, maka tidak disyariatkan shalat gerhana.

Bagaimana kalau secara astronomis gerhana diperhitungkan teramati di suatu wilayah, tetapi kemudian mendung atau hujan? Banyak yang berpendapat dan sudah sering dilaksanakan di banyak masjid, shalat gerhana tetap dilaksanakan. Prinsipnya sama dengan penentuan awal bulan qamariyah, bahwa imkan rukyat atau kemungkinan visibilitas bisa menjadi dasar untuk menetapkan waktu ibadah. Ketika secara astronomis hilal mungkin dirukyat, fajar mungkin tampak, atau gerhana mungkin terlihat, maka saat itulah waktu ibadah sudah bisa ditentukan, baik nyata terlihat maupun terhalang mendung.

....Bila Allah menghendaki, Allah akan membuka hati seseorang untuk berlapang dada menerima Islam. Dan tak ada yang dapat menghalangi Kehendak Allah Subahanahu wa Ta'ala....>>>...Satu-satunya hal adalah kita untuk takut kepada Allah dan kita tidak pernah tahu kapan hari berikutnya bagi kita, jadi lebih baik kita mengatakan Syahadat sekarang dan memiliki iman itu, karena hanya ada satu Tuhan, dan aku tahu itu...>>




Kisah masuk Islam seorang mantan perwira polisi AS di Detroit

Siraaj
Sabtu, 30 Juni 2012 19:47:34

http://arrahmah.com/read/2012/06/30/21326-kisah-masuk-islam-seorang-mantan-perwira-polisi-as-di-detroit.html 
 

Muslimahzone.com -  Bila Allah menghendaki, Allah akan membuka hati seseorang untuk berlapang dada menerima Islam. Dan tak ada yang dapat menghalangi Kehendak Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Hidayah Islam telah menyapa seorang wanita yang memiliki pekerjaan sebagai perwira polisi Amerika Serikat (AS) di Detroit. Dalam sebuah wawancara di Youtube pada  September 2011, ia menceritakan bagaimana ia memeluk Islam. Berikut adalah singkat cerita tentangnya yang diterjemahkan dari trasnkrip Onislam.
***
Assalamu'alaykum, Namaku Raquel. Aku masuk Islam sepekan yang lalu. Aku adalah seorang perwira polisi di kota Detroit. Aku bekerja di sana dari 1996 hingga 2004, dan aku ditembak pada tahun 2002. Aku ditembak ketika sedang bekerja pada pekerjaan itu. Aku hampir meninggal dan aku tahu bahwa aku memiliki sebuah awal baru dan sebuah hidup baru.

Aku agaknya tidak tahu bagaimana untuk mengikuti Tuhan. Aku hanya tidak tahu agama apa untuk diyakini hingga aku bertemu beberapa teman Muslim yang benar-benar berbicara padaku dan menjelaskan banyak hal kepadaku. Hal itu sangat mengubah hidupku dan aku tidak takut mati lagi.

Satu-satunya hal adalah kita untuk takut kepada Allah dan kita tidak pernah tahu kapan hari berikutnya bagi kita, jadi lebih baik kita mengatakan Syahadat sekarang dan memiliki iman itu, karena hanya ada satu Tuhan, dan aku tahu itu.

Aku benar-benar hampir mati, dan jika aku telah mati pada hari itu, aku tidak tahu apakah aku akan pergi ke Neraka atau tidak. Tetapi sekarang, aku telah memiliki kepercayaan diri dan kedamaian serta kebahagaian yang aku tahu kemana aku akan pergi jika sesuatu terjadi padaku hari ini.

Sebelum aku menjadi Muslim, aku benar-benar tidak memiliki pendapat yang kuat sejauh ini tentang umat Islam. Aku bukan seorang yang pro-Muslim atau anti-Muslim atau apapun semacamnya. Aku selalu menjadi tipe orang yang seperti itu, aku benar-benar open-minded (berpikiran terbuka). Dan itu adalah satu hal yang sangat berbeda tentangku dari keluargaku, bahwa aku sangat open-minded dan aku menghormati orang-orang atas apa yang mereka yakini.

Aku sebenarnya marah dalam pekerjaanku sebagai seorang polisi karena orang-orang menyerang Muslim di Detroit atas kesalahan yang tidak ada alasannya sama sekali, terutama setelah serangan 9/11.  Dan itu sangat menyakiti hatiku untuk melihat semua ini dan benar-benar setelah itu aku menjadi sangat tertarik dengan keyakinan Islam setelah 9/11 karena aku sangat terganggu oleh hal-hal yang aku lihat sebagai petugas polisi di jalanan. 

Menjadi Seorang Muslim Baru di Las Vegas
Raquel yang kemudian tinggal di Las Vegas sebagai seorang Muslim yang baru, berusaha untuk mempelajari Islam lebih dalam dan berusaha menunjukkan sikap baik seorang Muslim.
Aku di sini di Las Vegas di Masjid ku dan aku memberikan beberapa pakaian kepada orang-orang yang membutuhkan. Apa yang kita lakukan adalah hanya meninggalkannya di atas meja untuk mereka dan mereka datang serta berharap mereka dapat mendapatkan sesuatu yang mereka sukai. Jadi aku hanya pergi untuk meninggalkan pakaian-pakaian untuk lingkungan sekitar dan mereka dapat mengambil apa yang mereka butuhkan, dan berharap ada beberapa sweater yang bagus di sini yang mereka dapat gunakan karena di Vegas cukup dingin.
Sebagai seorang wanita yang baru saja menjadi Muslimah sepekan (ketika itu), Raquel masih belum lancar mengucapkan do'a-do'a atau surat yang harus ia baca ketika shalat. Sehingga ia membaca dari kertas apa-apa yang harus ia baca (yang telah ia salin ke dalam tulisan latin) ketika shalat. Ia hanya belajar melalui internet dengan mendengarkan audio, kemudian ia mencari kalimat yang bertuliskan latin dan terjemahan bahasa inggris. 
 

Aku tahu bagi beberapa orang mungkin berkecil hati untuk belajar bahasa baru. Pada dasarnya ini adalah sebuah budaya. Ini (Islam) bukan hanya sekedar agama, ini adalah jalan hidup. Bagiku, ini tidak menakutkan. Hanya saja bahwa aku ingin belajar lebih cepat dan aku ingin bisa melakukannya sendiri. Tetapi sulit karena aku di rumah sendiri dan aku belajar hampir semuanya melalui internet, bahkan bagaimana aku mengikat (memakai) kerudungku dan segalanya. Aku harus belajar semuanya sendiri. Tetapi ini telah menjadi pengalaman sangat indah dan ada banyak kedamaian padanya dan banyak kebahagiaan yang kalian tidak pernah pelajari dan mendapatkannya. ini adalah sebuah pengalaman yang luar biasa! 

Aku sepenuhnya tahu bahwa aku melakukan hal yang benar. Aku telah mempertimbangkannya selama dua tahun. Aku memiliki banyak teologi dan pengetahuan tetapi aku belum pernah mengalaminya. Akut tidak pernah pergi ke sebuah Masjid dan tidak juga berpengalaman, tetapi aku memiliki banyak teman Muslim dan bahkan aku memilik seorang teman kerja Muslima di pasukan kepolisian yang menjelaskan (tentang Islam) banyak kepadaku.
Dalam video itu, Raquel melakukan sholat dengan membaca bacaan-bacaan sholat dengan masih terbata-bata, namun ia terlihat menikmatinya.
Ketika aku sholat, meskipun aku tidak begitu mengerti do'a-do'a itu, apa yang aku lakukan ada di internet, aku mengetahui beberapa situs di mana setelah ada bahasa Arabnya, aku akan mendapatkannya dalam bahasa Inggris (tulisan latin) juga. Jadi aku akan membacanya dalam versi Inggris (maksudnya dalam tulisan latin -red) dan ini begitu kuat dan aku merasa dilindungi, dan aku tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang harus aku takutkan kecuali Allah. Sangat menyenangkan. Ini baru dalam hidupku dan aku baru saja mengenal kedamaian dan sebuah kebahagiaan baru yang datang padaku.

Hal yang paling utama yang aku sukai tentang Islam adalah aku benar-benar tertutup (menutup tubuh), aku lakukan. Jujur saja aku benar-benar menikmatinya, terutama di sini di Las Vegas karena para pria melihat kepada wanita dengan sangat menyeramkan dan aku benar-benar merasa aman. Satu hal lainnya yang aku suka adalah bahwa aku belajar banyak. Aku belajar banyak dan aku senang belajar. Dan aku selalu yakin bahwa kehidupan adalah sebuah pengalaman belajar. Dan aku sangat mencintai tentang ini (Islam), aku belajar sesuatu yang baru setiap hari. 

Ada banyak kedamaian dan banyak kebahagaiaan yang aku tidak pernah rasakan sebelumnya.
(muslimahzone.com)

....Pada awal tahun ini, Paus Benekditus XVI berargumen pada bukunya yang baru diterbitkan, bahwa kalender Masehi berdasar pada perhitungan yang salah dan karena itu kalender ini tidak benar.>>>......Situs web Christian Today juga melaporkan bahwa mayoritas responden menjawab tak percaya Yesus lahir pada 25 Desember, 71 persen responden menyatakan umat Kristen masih merayakan Hari Raya Natal. Namun, 25 persen lainnya menyatakan mereka “Tidak” lagi merayakan kelahiran Yesus. Ketika disodori pertanyaan “ Apakah OK membiarkan anak-anak memercayai Sinter Klas” 64 persen menjawab “Pasti tidak, itu bohong,” sementara 28 persen lainnya menjawab “Ya, kan cuma untuk senang-senang.”....>>> ....ternyata 96 responden dalam jajak pendapat ini mengaku dirinya beragama Kristen. Sebanyak 82 persen responden mengakui menganut Kristen lebih dari 10 tahun, dan 79 persen menyatakan khatam membaca injil setidaknya sekali. Wanita yang menjadi responden penelitian ini sebanyak 60 persen. Survei ini dilakukan oleh King James Bible Online yang menggugah pengunjung situs ini untuk membaca kitab Injil. Menurut situs web ini, 65 pembacanya adalah warga negara Amerika Serikat, tulis RT Online, Jumat (28/12/2012)....>>>....Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Nabi yang Lahir di Bawah Pohon Kurma....>>...Siti Maryam dikenal sebagai seorang gadis suci yang pandai menjaga diri. Sehari-hari waktunya hanya dihabiskan sendirian di dalam kamar untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia tidak pernah keluar rumah, apalagi berbicara dengan laki-laki. Tidak ada satu pria pun yang berani menyentuh kulit tubuhnya. Ia juga berasal dari keturunan dan keluarga terpandang. Ibunya bernama Hannah, istri Imran. Sewaktu kecil, Siti Maryam diasuh oleh keluarga Nabi Zakaria ’alaihis salam. ...>>..Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kehadirannya membawa kabar gembira. Menurut Malaikat Jibril, tidak lama lagi Siti Maryam akan memperoleh seorang bayi lelaki istimewa bernama Isa Al-Masih. Dinamakan Al-Masih karena Nabi Isa mengusap bumi dan membersihkan serta usahanya untuk menyelamatkan agama dari berbagai fitnah pada zamannya. Siti Maryam justru semakin takut. Tubuhnya bertambah gemetar. Ia terus berdoa, meminta perlindungan kepada Allah SWT. Malaikat Jibril kemudian meniupkan roh ke dalam perut Siti Maryam, lalu menghilang, dan berganti menjadi cahaya yang terang benderang.>> Tibalah Siti Maryam di suatu tempat yang jauh dari kampungnya dan tanahnya belum pernah diinjak siapapun. Di situ banyak tumbuh pohon kurma. Ia memilih duduk bersandar, beristirahat di bawah pohon kurma yang besar dan tinggi. Tiba-tiba ia merasakan sakit pada perutnya. Akhirnya, ia melahirkan seorang bayi lelaki berwajah tampan, berkulit lembut dan putih. Seluruh proses kelahirannya tidak dibantu oleh dukun bayi, bidan maupun dokter. Selain itu, tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya. Tercatat dalam sejarah, Nabi Isa ’alaihis salam dilahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah atau sebeluh masehi....>>.....Belum hilang rasa letihnya setelah melahirkan, Siti Maryam putus asa ingin mengakhiri hidup. Ia merasa malu karena harus menanggung beban berat sepanjang hidupnya. Namun, anak yang baru dilahirkan itu spontan berkata, ”Ibu jangan bersedih hati. Semua ini karunia dari Allah SWT. Ibu, tolong gerakkan pohon kurma itu. Nanti makanan, minuman dan buah yang matang akan mendekati kita, kemudian makanlah. Niscaya hati Ibu menjadi tenang.” Siti Maryam seketika tersadar, kemudian memuji kebesaran Allah SWT.>>....TERNYATA tidak ada catatan sama sekali mengenai peringatan kelahiran Nabi Isa Al-Masih a.s. (dilatinkan: Jesus = Isa; Kristus = Al-Masih) sampai abad ke-4 Masehi. Absennya perayaan Natal sebelum itu menunjukkan bahwa mungkin tidak ada yang tahu secara pasti kapan utusan Allah yang mulia itu lahir. Kitab-kitab Injil yang empat tidak menyebutkan tahun kelahiran beliau, apalagi tanggal dan bulan yang eksak. Clement (150-215), seorang uskup di Iskandariah, menetapkan tanggal 18 November. Sebuah dokumen dari Afrika Utara tahun 243, berjudul De Pascha Computus, menempatkan kelahiran Jesus Kristus pada tanggal 28 Maret di awal musim semi....>>>...Umat Nasrani pada masa-masa awal tidak pernah tertarik untuk merayakan Natal, sebab mereka memandang suatu perayaan ulang tahun sebagai kebiasaan orang-orang kafir. Seorang tokoh gereja abad ke-3, Origenes, bahkan menyatakan bahwa adalah merupakan suatu dosa jika ada yang berusaha mencari-cari tanggal kelahiran Jesus, sebab hal itu berarti menyamakan Kristus dengan seorang Fir’aun! Injil yang paling tua, Injil Markus, yang ditulis sekitar tahun 50, memulai uraian dari kisah pembaptisan Jesus Kristus yang sudah dewasa oleh Johannes Sang Pemandi (Nabi Yahya bin Zakaria a.s.). Fakta ini merupakan indikasi bahwa umat Nasrani pada masa-masa awal memang tidak memiliki interes terhadap masalah kelahiran Jesus. Baru pada Injil Matius dan Injil Lukas, yang ditulis dua sampai empat dasawarsa kemudian, kita memperoleh kisah lahirnya Nabi agung yang merupakan putra suci Siti Maryam r.a. itu....>>>...Pada mulanya banyak kalangan intern kepausan yang tidak setuju dengan tanggal itu, sebab 25 Desember jatuh pada musim dingin, di mana hampir mustahil ada penggembala di padang rumput Palestina pada malam hari seperti diberitakan Injil! ...>>...Tetapi Gereja sangat berkepentingan dengan tanggal 25 Desember, sebab penetapan tanggal itu diharapkan efektif untuk memikat hati orang-orang kafir Romawi yang mulai tertarik kepada ajaran Nasrani setelah Kaisar Konstantinus (bertahta 306-337) memeluk agama tersebut. Tanggal 25 Desember adalah saat Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Dewa Matahari Yang Tak Terkalahkan”), yang dirayakan oleh orang-orang Romawi dalam bentuk Festival Saturnalia, untuk menghormati kelahiran Mithra, dewa matahari mereka, yang identik dengan Helios, dewa matahari Yunani....>>>


Umat Kristen Tak Yakin Yesus Lahir 25 Desember

LONDON (voa-islam.com) – 
http://www.voa-islam.com/counter/christology/2012/12/29/22557/umat-kristen-tak-yakin-yesus-lahir-25-desember/

Mayoritas umat Kristen ternyata tak yakin Yesus Kristus dilahirkan pada 25 Desember. Ini terkuak dalam sebuah jajak pendapat yang menguji kesahihan pertanyaan utama, apakah umat Kristen benar-benar yakin dengan hari Natal (kelahiran Yesus)? Sebanyak 83 persen responden yakin bahwa Yesus bukan lahir pada 25 Desember.

Yang mengejutkan lagi, ternyata 96 responden dalam jajak pendapat ini mengaku dirinya beragama Kristen. Sebanyak 82 persen responden mengakui menganut Kristen lebih dari 10 tahun, dan 79 persen menyatakan khatam membaca injil setidaknya sekali. Wanita yang menjadi responden penelitian ini sebanyak 60 persen.

Survei ini dilakukan oleh King James Bible Online yang menggugah pengunjung situs ini untuk membaca kitab Injil. Menurut situs web ini, 65 pembacanya adalah warga negara Amerika Serikat, tulis RT Online, Jumat (28/12/2012).

Raja Inggris James I pada 1604 menyetujui dimulainya penerjemahan baru kitab Injil ke dalam bahasa Inggris. Proyek penerjemahan Injil ini rampung pada 1611, sekitar 85 tahun setelah terjemahan pertama Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris. Versi Resmi atau disebut Versi Raja James, menjadi kitab Injil standar bagi umat Protestan di negeri-negeri berbahasa Inggris.

Situs web Christian Today juga melaporkan bahwa mayoritas responden menjawab tak percaya Yesus lahir pada 25 Desember, 71 persen responden menyatakan umat Kristen masih merayakan Hari Raya Natal. Namun, 25 persen lainnya menyatakan mereka “Tidak” lagi merayakan kelahiran Yesus.

Ketika disodori pertanyaan “ Apakah OK membiarkan anak-anak memercayai Sinter Klas” 64 persen menjawab “Pasti tidak, itu bohong,” sementara 28 persen lainnya menjawab “Ya, kan cuma untuk senang-senang.”

Pada awal tahun ini, Paus Benekditus XVI berargumen pada bukunya yang baru diterbitkan, bahwa kalender Masehi berdasar pada perhitungan yang salah dan karena itu kalender ini tidak benar.

Paus memperkirakan Yesus lahir beberapa tahun lebih awal daripada yang umum menancap di benak orang. Kesalahan itu terjadi pada abad ke-6 Masehi ketika pastur yang bernama Dionysius Exiguus alias Si Kecil Dennis, yang “membuat kesalahan ..dalam beberapa tahun ketika menghitung kalender kita,”ungkap Paus.

“Kelahiran Yesus beberapa tahun sebelum tahun pertama Masehi,” ujar Sri Paus. Konsep seperti ini sebetulnya tidak baru. Banyak sejarawan dan peniliti sepakat dengan pernyataan Paus Benekditus XVI, yang percaya Yesus Kristus dilahirkan antara abad 4 dan 6 Sebelum Masehi. [Widad/inl]

Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Nabi yang Lahir di Bawah Pohon Kurma

Penutur Ulang Lukman Hakim Zuhdi
Seorang nabi sekaligus manusia pertama di dunia, yakni Nabi Adam ’alaihis salam, muncul ke alam ini tanpa melalui proses kelahiran sebagaimana lazimnya. Ia tidak memiliki Bapak dan Ibu. Demikian pula keberadaan istri Nabi Adam, yaitu Siti Hawa, yang diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Allah SWT kembali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui lahirnya Nabi Isa ’alaihis salam. Nabi Isa tidak mempunyai Ayah. Ia hanya memiliki Ibu bernama Siti Maryam.

Pada zamannya, Siti Maryam dikenal sebagai seorang gadis suci yang pandai menjaga diri. Sehari-hari waktunya hanya dihabiskan sendirian di dalam kamar untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia tidak pernah keluar rumah, apalagi berbicara dengan laki-laki. Tidak ada satu pria pun yang berani menyentuh kulit tubuhnya. Ia juga berasal dari keturunan dan keluarga terpandang. Ibunya bernama Hannah, istri Imran. Sewaktu kecil, Siti Maryam diasuh oleh keluarga Nabi Zakaria ’alaihis salam. 

Satu saat, ketika Siti Maryam sedang khusu’ berzikir, Malaikat Jibril mendatanginya. Siti Maryam terkejut. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kehadirannya membawa kabar gembira. Menurut Malaikat Jibril, tidak lama lagi Siti Maryam akan memperoleh seorang bayi lelaki istimewa bernama Isa Al-Masih. Dinamakan Al-Masih karena Nabi Isa mengusap bumi dan membersihkan serta usahanya untuk menyelamatkan agama dari berbagai fitnah pada zamannya. Siti Maryam justru semakin takut. Tubuhnya bertambah gemetar. Ia terus berdoa, meminta perlindungan kepada Allah SWT. Malaikat Jibril kemudian meniupkan roh ke dalam perut Siti Maryam, lalu menghilang, dan berganti menjadi cahaya yang terang benderang.

Siti Maryam termenung diliputi kesedihan. Ia berkata dalam hati, mana mungkin dirinya bisa hamil, padahal belum menikah dan tidak mempunyai suami. Hari demi hari, perutnya bertambah buncit. Rupanya ia benar-benar hamil. Anehnya, ia tidak merasa sakit atau ngidam, layaknya wanita hamil. Siti Maryam bingung, bagaimana menjelaskan semua ini kepada keluarga maupun masyarakatnya. Pasti tidak akan ada orang yang mempercayai, pikirnya.

Bayi yang Bisa Berbicara
Detik-detik kelahiran Siti Maryam sebentar lagi. Ia mendapat petunjuk dari Allah SWT supaya meninggalkan rumah dan kampungnya. Siti Maryam berjalan melewati banyak orang. Tak pelak gemparlah seluruh warga. Mereka terkejut melihat Siti Maryam sudah berbadan dua. Cemoohan dan caci maki sontak keluar dari mulut mereka. Mereka menuduh Siti Maryam telah berbuat zina. Mereka menyebut Siti Maryam perempuan tak berguna alias pelacur. Siti Maryam tidak menanggapi, meski telinganya panas dan hatinya perih. Kedua kakinya terus melangkah mantap, tanpa tujuan pasti.

Tibalah Siti Maryam di suatu tempat yang jauh dari kampungnya dan tanahnya belum pernah diinjak siapapun. Di situ banyak tumbuh pohon kurma. Ia memilih duduk bersandar, beristirahat di bawah pohon kurma yang besar dan tinggi. Tiba-tiba ia merasakan sakit pada perutnya. Akhirnya, ia melahirkan seorang bayi lelaki berwajah tampan, berkulit lembut dan putih. Seluruh proses kelahirannya tidak dibantu oleh dukun bayi, bidan maupun dokter. Selain itu, tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya. Tercatat dalam sejarah, Nabi Isa ’alaihis salam dilahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah atau sebeluh masehi.

Belum hilang rasa letihnya setelah melahirkan, Siti Maryam putus asa ingin mengakhiri hidup. Ia merasa malu karena harus menanggung beban berat sepanjang hidupnya. Namun, anak yang baru dilahirkan itu spontan berkata, ”Ibu jangan bersedih hati. Semua ini karunia dari Allah SWT. Ibu, tolong gerakkan pohon kurma itu. Nanti makanan, minuman dan buah yang matang akan mendekati kita, kemudian makanlah. Niscaya hati Ibu menjadi tenang.” Siti Maryam seketika tersadar, kemudian memuji kebesaran Allah SWT.

Zaman Pembunuhan Bayi Lelaki
Beberapa waktu setelah tinggal di tempat peristirahatan, Siti Maryam berencana pulang ke rumahnya. Ia menggendong anaknya penuh cinta dan kasih sayang. Memasuki gerbang perkampungannya pada sore hari, orang-orang yang sedang berkumpul langsung menghampirinya. Mereka mengerubungi Siti Maryam sekalian menanyakan identitas bocah itu. Tetapi Siti Maryam tidak menjawabnya, sebab sudah niat berpuasa tidak mau bicara kepada siapapun. Mereka malah menyindir, meledek dan memfitnah Siti Maryam. Bahkan ada sebagian orang yang ingin mengusir Siti Maryam.

Siti Maryam hanya memberi isyarat supaya orang-orang bertanya kepada bayi yang berada dalam dekapannya. Seketika bayi itu menjawab, ”Aku Isa Al-Masih, hamba Allah SWT yang akan diberi Kitab Injil. Suatu hari aku akan dijadikan nabi dan utusan-Nya untuk mengembalikan kalian ke jalan Allah SWT, memerintahkan shalat dan menunaikan zakat.

Aku juga akan berbakti kepada Ibuku.” Orang-orang yang mendengar pernyataannya spontan tampak pucat wajahnya. Mereka tidak menyangka bayi yang baru lahir beberapa hari bisa berbicara secara lancar.

Kabar adanya bayi ajaib milik Siti Maryam segera menyebar ke penjuru negeri, termasuk sampai ke telinga para pendeta dan pembesar Yahudi. Kehidupan dan perilaku masyarakat yang selama ini sudah melenceng dari ajaran Nabi Musa ’alaihis salam dan Nabi Daud ’alaihis salam bakal segera diluruskan. Oleh karena itu, para pendeta dan pembesar Yahudi memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Siti Maryam beserta bayinya. Selain itu, mereka mencari perempuan yang akan melahirkan dan membunuh setiap bayi laki-laki yang baru dilahirkan.

Siti Maryam sudah diberitahu oleh seseorang terkait informasi penting tersebut. Malam harinya, Siti Maryam menggendong Nabi Isa keluar dari Palestina menuju ke Mesir. Ia sangat khawatir para pengawal akan menemukan jejak, kemudian menghunuskan pedang ke tubuhnya dari arah belakang. Namun Allah SWT sudah berjanji untuk menjaganya. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, selamatlah keduanya tiba di Mesir, negeri yang dipenuhi kebaikan dan kemuliaan. Nabi Isa tumbuh dan menjalani masa kecilnya dengan bahagia. Ia menuntut ilmu, menghadiri pertemuan serta berdiskusi dengan ulama.

Skenario Untuk Nabi Isa
Suatu hari seseorang menemui Siti Maryam. Dia memberitahu Siti Maryam agar kembali ke Palestina, sebab pendeta dan pembesar Yahudi yang ingin membunuhnya sudah mati. Dalam tempo singkat, Siti Maryam dan Nabi Isa yang menjadi dewasa sudah berada di tanah kelahirannya. Nabi Isa mulai berdakwah. Mula-mula kepada orang-orang yang dikenalnya. Ia menyerukan mereka kembali beribadah dan mengesakan Allah SWT. 

Mereka dianjurkan untuk meninggalkan memuja patung serta tidak mendewa-dewakan uang dan emas.

Selain itu, pada hari Sabtu Nabi Isa keluar rumah untuk memetik buah-buahan, kemudian memberikannya kepada orang yang kelaparan dan kaum fakir. Pada hari Sabtu, Nabi Isa juga menyalakan api untuk wanita-wanita tua, sehingga mereka tidak mati kedinginan. Padahal menurut keyakinan kaum Yahudi saat itu, hari Sabtu adalah hari suci. 

Maksudnya, mereka tidak boleh melakukan kegiatan apapun kecuali menyembah berhala. Di tempat peribadatan yang dipenuhi domba dan burung merpati itu, warga Yahudi seperti sedang meminta pengampunan dosa kepada para pendeta.

Nabi Isa sangat sedih melihat kenyataan tersebut. Sebab, banyak rakyat miskin yang tidak mampu untuk membayar pendeta agar mengampuni dosa dan kesalahannya. Nabi Isa yang terbiasa hidup sederhana terus mensyiarkan ajarannya. Sedikit demi sedikit para pengikutnya kian bertambah. Pada pendeta yang mulai berkurang wibawa maupun jumlah umatnya merasa kesal, sebab pendapatan mereka ikut menurun. Mereka menuduh Nabi Isa sebagai penyebab semua itu. Mereka merancang skenario khusus untuk menyingkirkan, mengusir, bahkan jika perlu membunuh Nabi Isa.

Seorang pengikut Nabi Isa yang mengetahui rencana itu menginformasikan kepada Nabi Isa. Nabi Isa beserta beberapa pengikutnya kemudian bersembunyi di suatu tempat. Namun, seorang sahabat dekat Nabi Isa membocorkan tempat persembunyian Nabi Isa kepada para pendeta. Akhirnya para pendeta dan pendukungnya berhasil menangkap sahabat dekat Nabi Isa yang wajahnya sangat mirip dengan Nabi Isa. Orang itu kemudian dibunuh dengan cara disalib ditiang kayu. Padahal, Nabi Isa yang asli dan belum menikah itu telah diselamatkan oleh Allah SWT ke langit.

Sementara pengikut Nabi Isa lainnya yang selamat dari pengejaran, terus berdakwah menyebarkan ajaran Nabi Isa secara sembunyi-sembunyi. Sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan datang seorang nabi dan rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa ialah penutup dari seluruh nabi dan rasul, yakni Nabi Muhammad SAW. Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad SAW, yang ajarannya akan melengkapi seluruh ajaran nabi dan rasul sebelumnya.***

Menelusuri Kelahiran Nabi Isa Al-masih A.S.

Oleh: H. Irfan Anshory
Sumber: infananshory.blogspot.com
http://tamanislam.wordpress.com/2008/12/22/menelusuri-kelahiran-nabi-isa-al-masih-as/

TERNYATA tidak ada catatan sama sekali mengenai peringatan kelahiran Nabi Isa Al-Masih a.s. (dilatinkan: Jesus = Isa; Kristus = Al-Masih) sampai abad ke-4 Masehi. Absennya perayaan Natal sebelum itu menunjukkan bahwa mungkin tidak ada yang tahu secara pasti kapan utusan Allah yang mulia itu lahir. Kitab-kitab Injil yang empat tidak menyebutkan tahun kelahiran beliau, apalagi tanggal dan bulan yang eksak. Clement (150-215), seorang uskup di Iskandariah, menetapkan tanggal 18 November. Sebuah dokumen dari Afrika Utara tahun 243, berjudul De Pascha Computus, menempatkan kelahiran Jesus Kristus pada tanggal 28 Maret di awal musim semi.

Umat Nasrani pada masa-masa awal tidak pernah tertarik untuk merayakan Natal, sebab mereka memandang suatu perayaan ulang tahun sebagai kebiasaan orang-orang kafir. Seorang tokoh gereja abad ke-3, Origenes, bahkan menyatakan bahwa adalah merupakan suatu dosa jika ada yang berusaha mencari-cari tanggal kelahiran Jesus, sebab hal itu berarti menyamakan Kristus dengan seorang Fir’aun! Injil yang paling tua, Injil Markus, yang ditulis sekitar tahun 50, memulai uraian dari kisah pembaptisan Jesus Kristus yang sudah dewasa oleh Johannes Sang Pemandi (Nabi Yahya bin Zakaria a.s.). Fakta ini merupakan indikasi bahwa umat Nasrani pada masa-masa awal memang tidak memiliki interes terhadap masalah kelahiran Jesus. Baru pada Injil Matius dan Injil Lukas, yang ditulis dua sampai empat dasawarsa kemudian, kita memperoleh  kisah lahirnya Nabi agung yang merupakan putra suci Siti Maryam r.a. itu.

Informasi paling awal mengenai perayaan Natal tercantum dalam Philocalian calendar, suatu dokumen Romawi tahun 354, yang menyatakan 25 Desember sebagai hari kelahiran Jesus Kristus. Dijelaskan dalam dokumen tersebut bahwa tanggal itu ditetapkan oleh Uskup Liberius dari Roma, dan kemudian diresmikan oleh Gereja. Pada mulanya banyak kalangan intern kepausan yang tidak setuju dengan tanggal itu, sebab 25 Desember jatuh pada musim dingin, di mana hampir mustahil ada penggembala di padang rumput Palestina pada malam hari seperti diberitakan Injil! 

Tetapi Gereja sangat berkepentingan dengan tanggal 25 Desember, sebab penetapan tanggal itu diharapkan efektif untuk memikat hati orang-orang kafir Romawi yang mulai tertarik kepada ajaran Nasrani setelah Kaisar Konstantinus (bertahta 306-337) memeluk agama tersebut. Tanggal 25 Desember adalah saat Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Dewa Matahari Yang Tak Terkalahkan”), yang dirayakan oleh orang-orang Romawi dalam bentuk Festival Saturnalia, untuk menghormati kelahiran Mithra, dewa matahari mereka, yang identik dengan Helios, dewa matahari Yunani.

Orang-orang Romawi memang berduyun-duyun memeluk agama Nasrani, tetapi Festival Saturnalia tanggal 25 Desember dilestarikan dalam bentuk perayaan Natal.

Ketika agama Nasrani tersebar di kawasan Eropa Barat, perayaan Natal dilengkapi dengan “pohon Natal” (Christmas tree) yang dipuja oleh bangsa-bangsa kafir Jerman dan Skandinavia. Bangsa Inggris baru mengenal pohon Natal ketika Ratu Victoria menikahi Pangeran Albert, yang membawa tradisi itu ke Inggris dari daerah asalnya Jerman pada tahun 1840. Bagaimanakah dengan Santa Claus? Sudah tentu dia tidak pernah tinggal di Kutub Utara dengan rusa-rusanya seperti mitos yang beredar di kalangan anak-anak umat Nasrani. Dia adalah Saint Nicholas, uskup abad ke-4 di Nicaea (sekarang Iznik, masuk wilayah Turki) yang gemar membagikan hadiah kepada anak-anak. Tradisi ini populer di Negeri Belanda dengan sebutan San Nicolaas. Ketika orang-orang Belanda berimigrasi ke Amerika—kota New York sekarang adalah bikinan Belanda, dulu namanya New Amsterdam—mereka memperkenalkan tradisi bagi-bagi hadiah dari San Nicolaas ini, yang oleh lidah anak-anak Amerika diucapkan Santa Claus. Akhirnya pada tahun 1863, kartunis terkenal Thomas Nast menggubah lukisan Santa Claus dengan berpakaian merah dan berjanggut putih, lengkap dengan ketawa ‘ho-ho-ho’nya, yang populer sampai hari ini.

Kapan Isa Al-Masih (Jesus Kristus) lahir?

Pada masa Nabi Isa Al-Masih a.s. berlaku kalender Julian yang memulai perhitungan tahun dari 708 AUC (ab urbi condita), yaitu 708 tahun sesudah pembangunan kota Roma, yang ditetapkan Julius Caesar sebagai tahun 1 Julian (tahun 46 SM menurut hitungan kita sekarang). Injil Lukas 3:1 mengatakan bahwa Jesus memulai tugas kerasulan pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus diangkat menjadi gubernur Judea. Tiberius bertahta dari tahun 60 Julian sampai 83 Julian (14-37 Masehi), sehingga kejadian yang diceritakan Lukas itu berlangsung tahun 75 Julian (29 Masehi).

Informasi Lukas ini dijadikan dasar oleh Dionisius Exiguus, pejabat ngan tahun Anno Domini (AD atau Masehi). Oleh karena menurut Lukas 3:23 usia Jesus saat itu “kira-kira 30 tahun”, maka Dionisius memperkirakan Jesus lahir tahun 47 Julian, yang ditetapkannya sebagai Tahun 1 Anno Domini, dan tahun ketika menetapkan itu, yaitu 572 Julian, diganti angkanya menjadi 526 AD. Sejak tahun 526 kalender Julian—yang pada tahun 1582 dikoreksi dengan dilompatkan 10 hari menjadi kalender Gregorian—mulai memakai hitungan tahun Anno Domini (Masehi) yang berlangsung sampai sekarang.

Tetapi benarkah Nabi Isa Al-Masih a.s. lahir pada tahun 1 Masehi (47 Julian)? Tahun itu hanyalah perkiraan Dionisius. Kenyataannya, baik Injil Lukas (1:5) maupun Injil Matius (2:1) mencatat kelahiran Jesus pada masa Raja Herodes, yang berarti antara tahun 37 SM dan 4 SM (10 sampai 43 Julian). Lukas 2:1-2 juga mengatakan bahwa Jesus lahir ketika gubernur Suriah Quirinius, atas perintah Kaisar Augustus, mengadakan sensus penduduk di Palestina.

Sensus ini tentu berlangsung sesudah pengangkatan Quirinius tahun 6 SM (41 Julian). Maka tidaklah jauh dari kebenaran jika kita memperkirakan Nabi Isa Al-Masih a.s. lahir pada sekitar tahun 5 SM (42 Julian), dan sudah jelas bukan tahun 1 Masehi sebagaimana perkiraan pencipta hitungan tarikh Masehi, Dionisius Exiguus.

Tanggal dan bulan kelahiran Nabi Isa Al-Masih a.s. tidak dapat dipastikan, sebab tidak ada informasi sama sekali mengenai hal itu. Tetapi kita dapat melakukan educated guess mengenai musim (season) ketika beliau lahir. Injil Lukas 2:8 mencatat suasana malam kelahiran Isa Al-Masih sebagai berikut: Et pastores erant in regione eadem vigilantes et custodientes vigilias noctis super gregem suum
(“Dan para gembala di padang rumput pada daerah itu sedang menjaga dan mengawasi pada waktu malam kawanan ternak mereka”). Ketika berkunjung ke Jerusalem, saya pernah bertanya kepada orang pribumi di sana:

kira-kira pada bulan apa para gembala tinggal di padang rumput sampai malam hari? Dia menjawab bulan April atau bulan Mei pada musim semi (spring season).
Kitab Al-Qur’an pun menceritakan kelahiran Nabi Isa Al-Masih a.s. dalam Surat Maryam, tetapi tidak dijelaskan kapan beliau lahir. Namun ada ayat yang memberikan indikasi bahwa Nabi Allah yang mulia itu lahir pada musim semi. Ketika Siti Maryam r.a. melahirkan putranya yang suci itu, malaikat Jibril berkata kepadanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Maryam ayat 25: Wa huzzi ilaiki bi jidz`i n-nakhlah, tusaqith `alaiki ruthaban janiyya
(“Dan goyanglah ke arahmu pohon kurma itu, ia akan menjatuhkan kepadamu buah masak dan segar”). Jadi kelahiran Nabi Isa Al-Masih a.s. terjadi pada saat buah-buah kurma cukup ranum, sehingga akan berjatuhan jika pohonnya digoyang. Sampai sekarang di daerah Timur Tengah panen kurma berlangsung pada musim semi.

Silsilah Nabi Isa Al-Masih a.s.

Injil
Matius 1:1-17 menelusuri silsilah secara menurun dari Nabi Ibrahim a.s. sampai Nabi Isa Al-Masih a.s., sedangkan Injil Lukas 3:23-38 menelusuri silsilah secara mendaki dari Nabi Isa Al-Masih a.s. sampai Nabi Adam a.s. Baik Matius maupun Lukas berusaha menjelaskan bahwa Nabi Isa Al-Masih a.s. adalah keturunan Nabi Daud a.s.

Matius menguraikan silsilah Nabi Daud ke bawah dengan menempuh jalur Solomon bin Daud (Nabi Sulaiman a.s.). Silsilah yang dimulai dari Nabi Ibrahim itu dikelompokkan Matius menjadi tiga bagian, masing-masing mencakup 14 generasi. Angka 14 yang ditetapkan Matius ini sudah pasti diambil dari nama “Daud” (dalam huruf Ibrani menggunakan tiga konsonan D-W-D atau daleth-waw-daleth), yang dalam numerologi Ibrani (dan juga Arab) bernilai: daleth(4) + waw(6) + daleth(4) = 14. Apa boleh buat, banyak nama keturunan Nabi Sulaiman dalam kitab umat Yahudi (Perjanjian Lama, kata umat Nasrani), yaitu Dibre Hayyamim (Chronicles; Tawarikh) 3:10-20, yang terpaksa dibuang oleh Matius agar tidak melebihi angka 14.

Lukas menempuh jalur berbeda dalam silsilah yang disusunnya. Menurut Lukas, Isa Al-Masih bukan keturunan Solomon bin Daud seperti kata Matius, tetapi keturunan Nathan bin Daud, abang Nabi Sulaiman yang tercantum dalam Dibre Hayyamim 3:5. Nama-nama dari Daud ke bawah yang disusun Lukas hampir semuanya berlainan dengan yang disusun Matius. Jumlah generasi pun tidak sama. Dari Daud sampai Isa Al-Masih, Lukas mencantumkan 42 generasi, sedangkan Matius cuma 27 generasi. Tetapi kedua penulis Injil ini bertujuan sama: pokoknya Jesus Kristus adalah keturunan Daud!
Ternyata silsilah yang disusun oleh Matius dan Lukas tidak bersambung kepada Nabi Isa Al-Masih a.s.! Mereka berdua menguraikan silsilah yang menurunkan Yusuf suami Maryam, bukan silsilah Maryam sendiri. Padahal Nabi Isa Al-Masih a.s. adalah putra suci Siti Maryam r.a. yang perawan (lahir dengan kekuasaan Allah!), dan sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Yusuf. Meskipun Yusuf suami Maryam, Yusuf sama sekali tidak melakukan hubungan badaniah dengan istrinya sampai utusan Allah yang mulia itu lahir!
Matius sendiri mengakui hal ini (1:25): Et non cognoscebat eam donec peperit filium suum primogenitum (“Dan tidaklah dia ‘menyatu’ dengannya sampai melahirkan putra laki-lakinya yang sulung itu”).

Jelaslah bahwa Nabi Isa Al-Masih bukanlah keturunan Nabi Daud, meskipun Matius dan Lukas jungkir-balik berusaha menjelaskan hal itu dengan silsilah yang berbeda-beda.

Dengan kata lain, Isa Al-Masih bukanlah Bani Israil suku Yehuda (Judah). Beliau adalah Bani Israil suku Lewi, sesuai dengan garis keturunan Siti Maryam r.a. yang serumpun dengan Nabi Musa dan Nabi Harun. Imam-imam Bani Israil umumnya memang dari suku Lewi.

Menurut Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 33-35, Nabi Isa Al-Masih dan ibu beliau Siti Maryam adalah keturunan Imran, ayahanda Nabi Musa dan Nabi Harun, yang jelas merupakan keluarga Lewi, bukan keluarga Yehuda. Hal ini tercantum dalam We’elleh Shemoth (Exodus; Keluaran) 2:1. Juga dalam Surat Maryam ayat 28, Maryam dikatakan perempuan keluarga Harun (ukhta Harun).

Sebetulnya Lukas pun diam-diam mengakui bahwa Siti Maryam dan putranya Isa Al-Masih adalah suku Lewi. Dalam Lukas 1:5 tertulis bahwa Elisabeth istri Nabi Zakaria (ibunda Nabi Yahya) adalah keturunan Nabi Harun (filiabus Aaron), sedangkan dalam Lukas 1:36 dijelaskan bahwa Elisabeth dan Maryam adalah sekeluarga (cognatus). Juga estimasi Lukas (3:23) bahwa usia Jesus “kira-kira 30 tahun” (quasi annorum triginta)
ketika memulai tugas kerasulan merupakan indikasi bahwa Nabi Isa Al-Masih memang suku Lewi, sebab menurut Bemidbar (Numbers; Bilangan) 4:47 para imam dari suku Lewi baru wajib melakukan tugas imamatnya setelah berusia 30 tahun.

Kesimpulan: 
(1) Nabi Isa Al-Masih a.s. mustahil lahir pada bulan Desember. Utusan Allah yang mulia itu mungkin lahir pada musim semi (April atau Mei). 
(2) Nabi Isa Al-Masih a.s. bukanlah keturunan Nabi Daud a.s. (suku Yehuda). Putra suci Siti Maryam r.a. itu jelas merupakan suku Lewi.
Quod erat demonstrandum!***
Powered by ScribeFire.

Benarkah Nabi Isa Al masih lahir tanggal 25 desember?

 http://abudira.wordpress.com/2010/12/27/benarkah-nabi-isa-al-masih-lahir-tanggal-25-desember/
Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Natal yang dirayakan pada tanggal 25 Desember adalah upacara yang dilakukan oleh umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus yang mereka anggap sebagai Tuhan.

Meskipun pada kenyataannya perayaan tersebut dilakukan dengan sangat meriah, karena selain didengung-dengungkan oleh pemeluk Kristiani sendiri, kalangan eksternal (luar) Kristen juga turut menyambutnya. Namun secara nilai perayaan ini mengandung pertanyaan besar, karena penetapan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember sama sekali tidak didukung oleh data otentik (asli atau benar). Bibel (Injil) sendiri – sebagai kitab suci agama Kristen – sama sekali tidak bisa membuktikannya. Sejarah hanya mencatat bahwa perayaan Natal baru disahkan pada abad ke-4 Masehi.

Lantas, atas dasar apa kelahiran Yesus disahkan pada tanggal 25 Desember ???
Pertanyaan tersebut adalah persoalan yang akan dipaparkan dengan gamblang dalam bahasan ini, sekaligus dijawab dengan menampilkan dua sumber utama, yaitu Alquranul Karim dan Bibel (Injil) serta Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Sejarah Natal

Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Namun secara istilah natal berarti upacara yang dilakukan oleh umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Isa Al_Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus.

Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-254 SM oleh Paus Liberus yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember, sekaligus sebagai momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 28 April, 18 Mei, atau 18 Oktober. Kemudian, oleh Kaisar Konstantin tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai hari kelahiran Yesus.

Kelahiran Yesus Menurut Bibel (Injil)

Untuk menyikap tabir Natal yang diperingati pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai hari kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel (injil) tentang kelahiran Yesus, sebagaimana yang dijelaskan dalam Injil Lukas (2): 1-8 dan Injil Matius (2): 1 dan 10-11 (Adapun Injil Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).

Bibel (Injil) Lukas (2): 1-8 berbunyi, ” Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh untuk mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri masing-masing di kotanya. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang sedang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. “

Bibel (Injil) Matius (2): 1 dan 10-11 berbunyi, “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus datangalah orang-orang Majus dari Timur ke Yerussalem. Ketika mereka melihat bintang itu sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama maria, ibunya.”

Wahai saudaraku, perhatikanlah isi kedua Bibel di atas, terutama kata atau kalimat yang bergaris bawah dan dicetak tebal. Maka, dapat kita ketahui bahwa terdapat pertentangan yang cukup jelas antara kedua Bibel tersebut dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Pada Bibel Lukas dijelaskan bahwa Yesus lahir pada zaman Kaisar Agustus, sedangkan Bibel Matius pada zaman Herodus. Mana yang benar Nich??? Kok plin plan…!

Kemudian, kalau kita pahami isi Bibel di atas, maka akan kita ketahui bahwa pada hakikatnya kedua Bibel tersebut dengan sendirinya telah menolak mentah-mentah kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Percaya tidak…!

Untuk membuktikannya, maka kita perlu mempertajam pisau analisa kita (tetap lihat kata atau kalimat yang bergaris bawah dan dicetak tebal).

Perhatikanlah analisa berikut ini, ” Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput yang beratapkan langit dengan bintang-bintangnnya yang gemerlap, menunjukkan kondisi waktu itu adalah musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan sinar matahari. Sedangkan pada tanggal 25 Desember, tidak ada satu orang pun yang mengingkari bahwa pada bulan Desember suhu udara di kawasan Palestina sangat rendah, sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil turun pada bulan ini.”

Dengan demikian, mana mungkin Isa Al_Masih – yang umat Kristen sebut Yesus – lahir pada musim dingin (bulan Desember) tetapi Bibel (Injil) sendiri membantahnya bahwa Isa Al_Masih lahir pada musim panas.

Untuk memperkuat analisa di atas, maka kita kembalikan masalah tersebut pada kitab suci Alquran sebagai petunjuk manusia, agar kita memiliki wawasan yang luas, hati terbuka, dan lapang dalam mencari kebenaran. Aamiin…!

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ” Maka rasa sakit akan melahirkan memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata, ’Aduhai, alangkah baik aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.’ Maka Malaikat Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ’Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.’ Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” [QS. Maryam (19): 23-25]

So (jadi), menurut Alquran bahwa Isa Al_Masih dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya.

Saya rasa tidak berlebihan jika kita coba meminjam pendapat sarjana Kristen bernama Dr. Arthur S. Peak. Beliau mengatakan bahwa sebenarnya Yesus lahir dalam bulan Elul (Bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus sampai September. [Lihat Sholeh A. Nahdi, Bibel dalam Timbangan, hal. 32]

Pada Tahun Berapakah Yesus Lahir ???

Ustadz Salim bin Ustman mengatakan bahwa Nabi Isa lahir pada tahun 622 sebelum Hijrah. [Lihat Salim bin Utsman, Sejaran 25 Rasul, hal. 106]

But (tetapi), umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1 (pertama), karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun anehnya lagi, mengapa masih ada perbedaan pendapat antara Bibel Lukas dan Matius – seperti yang telah dijelaskan sebelumnya – tentang kelahiran Yesus.

Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bibel tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga banyak dari ilmuwan-ilmuwan mereka yang mengatakan bahwa Yesus lahir pada tahnu 8 SM, tahun 6 SM, dan tahun sesudah Masehi. [Lihat Irena Handono, Perayaan Natal 25 Desember: Antara Dogma dan Toleransi, hal. 25]

Kemudian, tidak salah kalau saya mengutip tulisan Dr. Charles Franciss Petter yang mengatakan, “…Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran…” [Lihat Dr. Charles Franciss Petter, The Lost of Jesus Revealed , hal 119]

Fatwa Majelis Ulama Indonesia

1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan atau menghormati Nabi Isa bin Maryam, tetapi Natal tidak dapat dipisahkan dari soal-soal di bawah ini:
* Diperbolehkan bekerjasama antara umat Islam dengan agama lain, tetapi hanya terbatas dalam urusan keduniawian. [QS. Mumtahanah (60): 8]
* Islam mengajarkan Tuhan itu hanya satu, yaitu Allah. [QS. Al_Ikhlash (112): 1-4]
* Barangasiapa yang berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al_Masih itu anak, maka orang itu kafir dan musyrik. [QS. Al_Maidah (5): 72-73]
* Larangan mencampur-adukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain. [QS. Al_Baqarah (2): 42 dan Al_Kafirun (109): 1-6]
* Islam mengakui kenabian dan kerasulan Isa bin Maryam. [QS. Maryam (19): 30-32 dan Al_Maidah (5): 75]
* Islam mengajarkan umatnya untuk menjauhi diri dari hal-hal yang syubhat dan larangan Allah untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan. [Kaidah Ushul Fikih dan Hadits Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dari Nu’am bin Basyir]

2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya Haram.

3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah, maka dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Kesimpulan
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas – dari Alquranul Karim, Bibel (Injil) dan sumber lain serta Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) – maka dapat disimpulkan bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini umat Kristen sebagai hari kelahiran Yesus benar-benar telah menyimpang, karena tidak ada satu pun keterangan yang membuktikannya.

Malahan yang terbukti bahwa perayaan Natal merupakan upacara adopsi dari adat istiadat kaum paganis politheisme penyembah Dewa Matahari yang diperingati pada tanggal 25 Desember.

Mudah-mudahan pembahasan yang sederhana ini menjadi batu loncatan, agar kita lebih objektif lagi dalam menganalisa suatu informasi atau ajaran, serta lebih bijaksana dalam berinteraksi dengan pemeluknya.

Penulis,
Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Palembang – Sumatera Selatan
15 Dzulhijjah 1428 H / 25 Desember 2007 M