Pro Mursi Lebih 2600 Gugur, Pihak Keamanan Membakar Jenazah untuk Tutupi Kejahatan
Koalisi
nasional Mesir yang mendukung presiden sah Muhammad Mursi menegaskan,
jumlah korban pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan dan militer
Mesir saat menguasai lapangan Rabiah Adawiyah mencapai lebih dari 2600.
Masjid-masjid di sekitar kawasan berubah menjadi rumah sakit-rumah sakit
lapangan.
Sementara itu pasukan keamanan membakar rumah sakit
lapangan yang ada di lapangan Rabiah Adawiyah. Ada dugaan rencana
militer untuk menyembunyikan jasad para korban untuk menutupi
pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan Mesir.
Televisi aljazeera mengutip dari direktur rumah sakit
lapangan, Dr. Yahya Makiyah, dia mengatakan bahwa pasukan militer dan
kepolisian Mesir memblokade rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah
dengan kawat berduri kemudian menembakkan meriam dan peluru gas air
mata. Kemudian mereka menyerbu rumah sakit dan mengeluarkan tim medis
berserta korban luka seraya membiarkan jasad korban yang gugur di dalam
rumah sakit lapangan tersebut.
Yahya memperingatkan akan adanya pemusnahan massal dan
pembakaran jasad korban kemudian dibawa ke rumah sakit sebagai upaya
untuk menyembunyikan kejahatannya.
Anggota Koalisi Nasional, Yusuf Tal’at mengatakan, rumah
sakit lapangan di Rabiah Adawiyah dibakar termasuk jasad korban yang
ada di dalamnya. Dia menyatakan ada sejumlah korban luka, anak-anak dan
kaum wanita. Tujuan dari pembakaran ini adalah untuk menyembunyikan
jejak kejahatan pasukan keamanan.
Tal’at mengatakan, kerumunan besar manusia yang ada di
Rabiah Adawiyah berpindah ke jalan-jalan namun tidak meninggalkan
kawasan. Masjid-masjid di sekitar Rabiah Adawiyah berubah menjadi rumah
sakit-rumah sakit lapangan.
Dia mengatakan, lebih dari 2600 orang gugur sesuai data hingga Rabu (14/8) siang, kemarin.
Selama ini rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah
memberikan pelayanan seadanya untuk para korban luka dan belakangan
mengalami kekurangan. Sampai sebelum terjadinya penyerbuan pasukan
keamanan, rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah menjadi sumber
informasi utama bagi para awak media untuk mengetahui jumlah korban luka
dan meninggal di kalangan para pendukung kembalinya presiden sah
Muhammad Mursi ke kursi kepresidenan. (Infopalestine/KH)
El Baredei Mundur Dari Jabatan, Tidak Sepakat Dengan Tindakan Militer
Redaksi – Kamis, 8 Syawwal 1434 H / 15 Agustus 2013 05:20 WIB
http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/el-baredei-mundur-dari-jabatan-tidak-sepakat-dengan-tindakan-militer.htm#.Ugx8JayN6So
http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/el-baredei-mundur-dari-jabatan-tidak-sepakat-dengan-tindakan-militer.htm#.Ugx8JayN6So
Wakil
Presiden Mesir , Mohammad ElBaradei mengundurkan diri pada hari Rabu
mengatakan ia tidak bisa menanggung tanggung jawab atas keputusan
(Pembubaran demonstrasi yang memakan banyak korban).
Pengunduran diri ElBaradei muncul setelah lebih dari ratusan orang
tewas dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan untuk membersihkan
protes oleh pendukung Presiden terguling Mohammad Mursi.
Dalam surat pengunduran diri kepada Presiden Interim Adly Mansour,
ElBaradei mengatakan bahwa “manfaat dari apa yang terjadi saat ini
adalah orang-orang yang melakukan kekerasan, terorisme dan
kelompok-kelompok paling ekstrim.”
ElBaradei, mengatakan “ada cara yang lebih damai” untuk memecahkan krisis di negara itu.
“Seperti yang Anda tahu, saya melihat bahwa ada cara-cara damai untuk
mengakhiri bentrokan di masyarakat, ada solusi yang diusulkan dan dapat
diterima untuk awal yang akan membawa kami ke konsensus nasional,” dia
mengatakan dalam suratnya.
Dia menambahkan: “Hal ini telah menjadi sulit bagi saya untuk terus
yang bertanggung jawab atas keputusan yang saya tidak setuju dengan dan
yang konsekuensinya saya sangat takut terjadi . Saya tidak bisa
menanggung tanggung jawab untuk satu tetes darah (yang tumpah). ”
Sementara itu, Fahmy Tareq, profesor Hubungan Internasional di
Universitas Kairo, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa pengunduran diri
Baradei itu tidak akan mempengaruhi peta jalan politik yang diresmikan
oleh militer.
Pekan lalu, Mesir mengatakan upaya oleh utusan internasional untuk
menemukan solusi bagi krisis negara itu telah gagal. (Arby/Dz)
Mesir Telah Menjadi Negara Militer Kembali, 19 Jenderal Anti Islam Ditunjuk Menjadi Gubernur
Pemerintah
Transisi menunjuk para jenderal menjadi Gubernur provinsi,
menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya otoriter militer jaman mantan
Presiden Hosni Mubarak.
Dari 25 gubernur yang diangkat , 19 nya adalah jenderal: 17 dari
militer dan 2 dari polisi. Satu jenderal polisi telah terkenal karena
penolakannya secara terbuka membangkang untuk melindungi pendukung
presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi.
Hanya enam warga sipil yang menjadi Gubernur , itupun dikenal sebagai
loyalis Mubarak yang sangat memusuhi Islam , khususnya terhadap
Ikhwanul Muslimin dan Mursi.
Di Giza, provinsi kedua terbesar berdasarkan jumlah penduduk,
gubernur sipil ini telah memegang kekuasaannya sejak ia diangkat oleh
dewan militer yang mengambil alih kekuasaan setelah Mubarak.
Di Kairo, ibukota dan provinsi yang paling padat penduduknya,
gubernur barunya ,
Tak satu pun dari kalangan Islam ditunjuk sebagai Gubernur .
Dengan penunjukkan begitu banyak jenderal, pemerintah baru yang
disusun oleh Jenderal Abdul Fattah-el-Sisi diperkirakan akan kembali ke
era Mubarak, menggunakan gubernur untuk menumbuhkan loyalitas petugas
dan memperluas cengkeraman negara militernya. (Nyt/Dz)
Pemerintah Mesir Kelabui Publik Dengan Siaran Palsu, dan Minta IM Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Korban
Serangan
dimulai sekitar 7 pagi ketika polisi mulai menembakkan gas air mata di
kamp protes dan menghancurkan tenda dengan buldoser. Kementerian Dalam
Negeri mengatakan pihaknya merencanakan untuk membersihkan demonstrasi
protes secara bertahap, pada awalnya dengan memotong pasokan makanan
dan air, menghalangi jalur masuk ke lokasi demonstrasi dan membiarkan
satu akses keluar yang aman bagi mereka yang berusaha meninggalkan
lokasi.
Tapi sekitar 8:00, dekat Universitas Kairo, Polisi menembakkan gas
air mata. bahkan di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya, beberapa ribu
demonstran terjebak tanpa akses keluar yang aman dibawah serangan
penembak jitu yang menembak ke arah mereka yang berusaha melarikan
diri, dan polisi anti huru-hara mengurung dengan gas air mata dari
semua sisi.
Tidak ada bukti bahwa pendemo Islam telah menimbun senjata di dalam
perkemahan, walau media pemerintah Mesir mengklaim itu . Sebaliknya,
demonstran Islam yang berkumpul di Masjid Rabaa dan seluruh Kairo hanya
menggunakan batu atau serpihan beton untuk dilemparkan ke arah polisi.
Di sore harinya , para Islamis berhasil mendorong barisan polisi
cukup jauh untuk membuat akses jalan yang aman untuk sebuah bangunan
rumah sakit lapangan di tepi dari perkemahan mereka. Mereka menjadikan
mobil sebagai benteng, dan dua barisan panjang para pria dengan batu di
tangan ke tangan untuk mencoba membangun barikade baru.
Bagian ini lebih aman kecuali sekitar 20 meter di depan pintu rumah
sakit, di mana penembak jitu masih melesatkan peluru menerjang para
demonstran. Di waktu yang sama demonstran Islam dari seluruh
kotaberusaha memasuki perkemahan, memperkuat jumlah massa bahkan
ketika penembakan sniper berlanjut.
Tapi tak lama sebelum Magrib , tentara dan polisi membuat gerakan
baru, merebut kendali rumah sakit lapangan dan menghancurkannya
termasuk panggung utama yang merupakan inti dari kamp. Para pengunjuk
rasa meninggalkan tempat tersebut untuk bersembunyi, kata Morad Ali,
juru bicara Ikhwanul Muslimin yang berada di dalam kamp.
Wartawan juga terjebak dalam kekerasan. reporter Sky News Inggris,
kata salah satu juru kamera veteran nya, Mick Deane, juga tewas.
Mohamed Soltan, juru bicara demonstran, mengatakan kepada Al Jazeera
bahwa seorang juru kamera yang bekerja dengan para demonstran telah
ditembak dan dibunuh oleh penembak jitu saat merekam kejadian di atas
panggung.
Televisi pemerintah Mesir berusaha untuk mengelabui publik dunia
dengan menyiarkan laporan bahwa kamp-kamp itu sedang dibersihkan “dengan
cara yang sangat beradab.” Kemudian, televisi pemerintah menyiarkan
gambar kebohongan yang menyiarkan para pendemo Islamis memegang senapan
serbu yang diarahkan ke polisi. Suatu fakta yang berkata sebaliknya.
Setelah pertemuan darurat di tengah hari, pemerintah sementara
mengeluarkan pernyataan yang memuji pasukan keamanan atas keberanian dan
menyalahkan massa Islam atas hilangnya kehidupan orang orang yang
gugur .
“Pemerintah akan meminta para pemimpin (Ikhwanul Muslimin) untuk
bertanggung jawab penuh atas setiap darah yang tumpah, dan untuk semua
kerusuhan dan kekerasan yang terjadi,” kata pernyataan itu.
Pemerintah juga memperbaharui janjinya untuk mengejar roadmap politik
berbasis militer untuk masa depan negara itu dengan cara tidak
mengecualikan pihak manapun untuk berpartisipasi.” (NY/Dz)
SATU LAGI PROPAGANDA ZIONIS TERKAIT AL QAIDA
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/08/satu-lagi-propaganda-zionis-terkait-al.html#more
SITE Monitoring adalah "kantor berita" provokator zionis. Eksistensinya
telah banyak dikuak oleh wartawan independen Christopher Bollyn yang
terkenal dengan penyidikannya yang mendalam tentang konspirasi Serangan
WTC 911 tahun 2001.
Secara misterius SITE bisa mendapatkan semua "pernyataan pers" Al Qaida dari tangan pertama ketika keberadaan organisasi ini tidak diketahui. Ketika Osama bin Laden menjadi buronan terbesar di dunia, SITE memiliki akses langsung dengannya sehingga bisa mendapatkan video-video pernyataan Osama. Hal ini saja telah menimbulkan kecurigaan adanya "hubungan rahasia" antara SITE dengan Al Qaida. Apalagi jika ditarik benang merah antara SITE dengan zionisme Israel, maka hubungan segitiga antara SITE, zionis dan Al Qaida semakin jelas.
Menurut Christopher Bollyn, SITE dikelola oleh 2 orang, yaitu Rita Katz dan Josh Devon yang keduanya adalah orang zionis yahudi. Khusus Rita adalah figur yang sangat kental dengan gerakan zionisme. Lahir di Irak sebagai yahudi Arab, ayah Rita dihukum mati oleh Saddam Hussein karena pengkhianatan hingga memaksa ia dan keluarganya pindah ke Israel dimana kemudian ia menyelesaikan pendidikannya di Tel Aviv University dan sempat bergabung dalam militer Israel. Dan seperti orang-orang yahudi "progresif" lainnya yang ingin meraih karier cemerlang, ia pun pindah ke Amerika. Sejak itu ia aktif di SITE Monitoring yang dibentuk oleh inteligen Israel Mossad.
Perlu menjadi catatan, berita-berita tentang Al Qaida selalu menjadi "acuan" media-media massa internasional, termasuk di Indonesia. Sebagai contohnya berita terakhir tentang Al Qaida dari SITE yang dilaporkan kantor berita Inggris "Reuter" berjudul "Al Qaeda claims Eid holiday bombings in Iraq – SITE" tgl 12 Agustus lalu juga menjadi berita utama dalam situs arrahman.com. Baik "Reuters" maupun arrahman.com tidak pernah mempertanyakan siapa SITE sebenarnya dan dengan bulat menelan semua informasi yang diberikannya. Hal ini juga menunjukkan adanya kaitan kepentingan antara mereka.
Perlu juga menjadi perhatian bahwa berita-berita semacam itu memiliki kesamaan, yaitu memicu pertentangan Sunni-Shiah, suatu bentuk kampanye zionisme yang telah banyak difahami oleh orang-orang yang "berfikir".
Berikut ini adalah terjemahan blogger atas berita tersebut di atas:
AL QAIDA KLAIM PEMBOMAN-PEMBOMAN IDHUL FITRI DI IRAK - SITE
Sebuah kelompok yang terafiliasi dengan Al Qaida menyatakan telah melakukan aksi-aksi pemboman hari Sabtu (10/8) di Irak yang menewaskan puluhan orang, sebagai balasan atas aksi pemerintah yang telah melakukan penangkapan terhadap para militan yang terduga. Kelompok SITE Monitoring melaporkan hari Senin (12/8).
Pernyataan yang dikeluarkan Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), yang diposting di forum-forum Jihad itu mengklaim bertanggungjawab atas serangan-serangan di berbagai tempat di Baghdad dan provinsi-provinsi Selatan Irak yang mentargetkan orang-orang yang tengah merayakan Idhul Fitri, tulis SITE.
Ini merupakan serangan hari Idhul Fitri paling berdarah selama bertahun-tahun konflik Irak dimana para militan Sunni melakukan serangan-serangan terhadap pemerintah Irak yang didominasi orang-orang Shiah.
Sebagai balasan atas penyerbuan penjara yang dilakukan al Qaeda bulan lalu (yang berhasil membebaskan sejumlah besar anggota Al Qaida), aparat keamanan Iraq melancarkan operasi “Avenge the Martyrs” untuk menangkapi militan-militan yang dicurigai.
“Mereka harus membayar mahal atas apa yang telah mereka lakukan, dan tidak akan ada hari yang aman bagi mereka termasuk para hari Idhul Fitri. Jadi mereka harus mengawasi jejak kaki mereka dan menghentikan kampanye penangkapan serta berhenti melukai orang-orang Sunni," demikian pernyataan ISIL berdasar terjemahan yang dilakukan SITE.
(Dilaporkan oleh Sylvia Westall; Editing oleh Elizabeth Piper)
CATATAN ATAS arrahman.com:
Ini adalah media yang sangat gencar mengkampanyekan terorisme meski mengklaim sebagai media Islam. Mereka memuji-muji Al Qaida dan tokoh-tokohnya juga aksi-aksi terorisme mereka, termasuk yang terjadi di Syria maupun Irak. Akibat serangan-serangan itu sebanyak 4.000 warga Irak telah tewas sepanjang tahun 2013 saja (baru setengah tahun berjalan), dan bulan Juli lalu lebih dari 1.000 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka dan cacat seumur hidup. Perlu dicatat, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil tak berdosa. Bahkan se-andainya mereka adalah orang Shiah yang berbeda mazhab dengan mereka, tidak ada alasan sedikit pun untuk melakukan tindakan biadab terhadap mereka. Atau bahkan jika perbedaan iman harus menjadi alasan, bukankah orang-orang Israel yang telah merampas tanah, membantai dan mengusir saudara-saudara mereka lebih patut mereka bunuh? Atau orang-orang Amerika yang telah menyerbu dan membantai rakyat negara-negara Islam hingga detik ini?
Sungguh mereka telah "merobek-robek" Al Qur'an yang menyebutkan:
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Maa-idah: 8)
REF:
"Al Qaeda claims Eid holiday bombings in Iraq – SITE"; Reuters; 12 Agustus 2013
Keterangan gambar:
Secara misterius SITE bisa mendapatkan semua "pernyataan pers" Al Qaida dari tangan pertama ketika keberadaan organisasi ini tidak diketahui. Ketika Osama bin Laden menjadi buronan terbesar di dunia, SITE memiliki akses langsung dengannya sehingga bisa mendapatkan video-video pernyataan Osama. Hal ini saja telah menimbulkan kecurigaan adanya "hubungan rahasia" antara SITE dengan Al Qaida. Apalagi jika ditarik benang merah antara SITE dengan zionisme Israel, maka hubungan segitiga antara SITE, zionis dan Al Qaida semakin jelas.
Menurut Christopher Bollyn, SITE dikelola oleh 2 orang, yaitu Rita Katz dan Josh Devon yang keduanya adalah orang zionis yahudi. Khusus Rita adalah figur yang sangat kental dengan gerakan zionisme. Lahir di Irak sebagai yahudi Arab, ayah Rita dihukum mati oleh Saddam Hussein karena pengkhianatan hingga memaksa ia dan keluarganya pindah ke Israel dimana kemudian ia menyelesaikan pendidikannya di Tel Aviv University dan sempat bergabung dalam militer Israel. Dan seperti orang-orang yahudi "progresif" lainnya yang ingin meraih karier cemerlang, ia pun pindah ke Amerika. Sejak itu ia aktif di SITE Monitoring yang dibentuk oleh inteligen Israel Mossad.
Perlu menjadi catatan, berita-berita tentang Al Qaida selalu menjadi "acuan" media-media massa internasional, termasuk di Indonesia. Sebagai contohnya berita terakhir tentang Al Qaida dari SITE yang dilaporkan kantor berita Inggris "Reuter" berjudul "Al Qaeda claims Eid holiday bombings in Iraq – SITE" tgl 12 Agustus lalu juga menjadi berita utama dalam situs arrahman.com. Baik "Reuters" maupun arrahman.com tidak pernah mempertanyakan siapa SITE sebenarnya dan dengan bulat menelan semua informasi yang diberikannya. Hal ini juga menunjukkan adanya kaitan kepentingan antara mereka.
Perlu juga menjadi perhatian bahwa berita-berita semacam itu memiliki kesamaan, yaitu memicu pertentangan Sunni-Shiah, suatu bentuk kampanye zionisme yang telah banyak difahami oleh orang-orang yang "berfikir".
Berikut ini adalah terjemahan blogger atas berita tersebut di atas:
AL QAIDA KLAIM PEMBOMAN-PEMBOMAN IDHUL FITRI DI IRAK - SITE
Sebuah kelompok yang terafiliasi dengan Al Qaida menyatakan telah melakukan aksi-aksi pemboman hari Sabtu (10/8) di Irak yang menewaskan puluhan orang, sebagai balasan atas aksi pemerintah yang telah melakukan penangkapan terhadap para militan yang terduga. Kelompok SITE Monitoring melaporkan hari Senin (12/8).
Pernyataan yang dikeluarkan Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), yang diposting di forum-forum Jihad itu mengklaim bertanggungjawab atas serangan-serangan di berbagai tempat di Baghdad dan provinsi-provinsi Selatan Irak yang mentargetkan orang-orang yang tengah merayakan Idhul Fitri, tulis SITE.
Ini merupakan serangan hari Idhul Fitri paling berdarah selama bertahun-tahun konflik Irak dimana para militan Sunni melakukan serangan-serangan terhadap pemerintah Irak yang didominasi orang-orang Shiah.
Sebagai balasan atas penyerbuan penjara yang dilakukan al Qaeda bulan lalu (yang berhasil membebaskan sejumlah besar anggota Al Qaida), aparat keamanan Iraq melancarkan operasi “Avenge the Martyrs” untuk menangkapi militan-militan yang dicurigai.
“Mereka harus membayar mahal atas apa yang telah mereka lakukan, dan tidak akan ada hari yang aman bagi mereka termasuk para hari Idhul Fitri. Jadi mereka harus mengawasi jejak kaki mereka dan menghentikan kampanye penangkapan serta berhenti melukai orang-orang Sunni," demikian pernyataan ISIL berdasar terjemahan yang dilakukan SITE.
(Dilaporkan oleh Sylvia Westall; Editing oleh Elizabeth Piper)
CATATAN ATAS arrahman.com:
Ini adalah media yang sangat gencar mengkampanyekan terorisme meski mengklaim sebagai media Islam. Mereka memuji-muji Al Qaida dan tokoh-tokohnya juga aksi-aksi terorisme mereka, termasuk yang terjadi di Syria maupun Irak. Akibat serangan-serangan itu sebanyak 4.000 warga Irak telah tewas sepanjang tahun 2013 saja (baru setengah tahun berjalan), dan bulan Juli lalu lebih dari 1.000 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka dan cacat seumur hidup. Perlu dicatat, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil tak berdosa. Bahkan se-andainya mereka adalah orang Shiah yang berbeda mazhab dengan mereka, tidak ada alasan sedikit pun untuk melakukan tindakan biadab terhadap mereka. Atau bahkan jika perbedaan iman harus menjadi alasan, bukankah orang-orang Israel yang telah merampas tanah, membantai dan mengusir saudara-saudara mereka lebih patut mereka bunuh? Atau orang-orang Amerika yang telah menyerbu dan membantai rakyat negara-negara Islam hingga detik ini?
Sungguh mereka telah "merobek-robek" Al Qur'an yang menyebutkan:
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Maa-idah: 8)
REF:
"Al Qaeda claims Eid holiday bombings in Iraq – SITE"; Reuters; 12 Agustus 2013
Keterangan gambar:
video pemimpin Al Qaida Ayman Al Zahahry
yang disiarkan oleh SITE. Dalam video yang lain, sebagaimana pernah
dimuat di blog ini, Ayman berpose dengan latar belakang kain bermotif
Bintang Daud, lambang negara Israel.
Mengapa Timur Tengah sesama muslim selalu mau membantai satu dengan lain, kelihatan sebagai kutukan dari Allah, katanya orang beriman tidak boleh membunuh sesama muslim, tetapi mereka haus darah sesama muslim ? Lihat aja negara islam di Timur Tengah dan Afrika dunia neraka ciptaan muslim.
BalasHapusseyogianya.. anda dengan nama yg jelas.. saja.. Kita kan tahu.. bhw di ajaran Islam..gk ada kekuasaan mutlak.. karena hukum syariah adalah diatas.. Karena juga musyawarah sebagai alur keputusan hukum oleh para ahli ssuai..ajaran dan refensi..nya.. Nah kita lihat banyak kekuasaan mutlak dilakukan di TimTeng...misalkan Kerajaan Arab Saudi.Qatar...Apalagi Mesir dengan Kudeta.. dll.. Inilah fakta bagaimana mereka melakuakan yg tidak sesuai ajaran Islam.. Oleh karena itu.. harusnya mereka kembali dengan ajaran Islam secara kaffah..
BalasHapusKmd adanya gerakan2 yg mungkin organisasi2 yg dibuat oleh ahli2 inteligen..para penguasa.. yakni..dibuat..semacam konsep false flag operation.. yg menggunanakan atribut2 organisasi Islam atau dibuat sedemikian rupa.. sehingga meng adu domba ssama ummat Islam.. Bahkan terbuk yg kejam-utk menguasai SDA2 yg sangat strategis..dan kawasan2nya.. di TimTeng...secara umum..dan menstigma.. kekacauan2..yag terus menerus.. sepanjang sejarah berdirinya Israel...dan dukungan2..para pemain utamanya..di barat..
Kmd adanya gerakan2 yg mungkin organisasi2 yg dibuat oleh ahli2 inteligen..para penguasa.. yakni..dibuat..semacam konsep false flag operation.. yg menggunakan atribut2 organisasi Islam atau dibuat sedemikian rupa.. sehingga meng adu domba ssama ummat Islam.. Bahkan terbukti dengan adanya negara Israel-utk menguasai n mengamankan SDA2 yg sangat strategis..dan kawasan2nya.. di TimTeng...secara umum..dan menstigma.. kekacauan2..yag terus menerus.. sepanjang sejarah berdirinya Israel...dan dukungan2..para pemain utamanya..di barat..
Hapus