SILAKAN MAJU, KAMI YANG MENGENDALIKAN
Saat menulis postingan ini saya baru saja menyaksikan tayangan acara
"Kampung Ramadhan" yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Global TV yang seperti kita ketahui bersama merupakan jaringan dari MNC Group milik Harry Tanoesudibyo. Global TV
awalnya adalah milik ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan
"konon" ditujukan untuk menjadi televisinya umat Islam Indonesia, namun
nasibnya berakhir di tangan Harry Tanoe yang kita ketahui bersama
sebagai seorang non-Islam, hampir sama halnya koran Republika yang jatuh ke tangan Eric Thohir yang tidak kita ketahui ke-Islamannya.
Dalam tayangan tersebut secara aneh saya melihat satu "menorah" berdiri di atas panggung yang megah. "Menorah" merupakan simbol paling kuat bagi kaum yahudi se-dunia, bahkan lebih "suci" dibanding simbol "bintang Daud". Berupa alat penerangan berbentuk lima atau enam sula (ujung) yang pada ujung-ujungnya dipasang lilin atau obor, simbol ini mulai digunakan setelah peristiwa pemberontakan Maccabea yang setiap tahunnya diperingati sebagai hari raya "Hanukah" yang jatuh setiap bulan Desember.
Saya tidak mengerti maksud produser acara tersebut menampilkan "menorah" di atas panggung acara bernuansa Islam. Namun karena Global TV adalah milik Harry Tanoe, pikiran saya langsung mengarah pada "kekuatan uang" yahudi internasional. Seperti kita ketahui kemunculan Harry Tanoe dalam panggung kekuasaan negeri ini sangat fenomenal. Dari seseorang yang tidak diketahui asal-usulnya, tiba-tiba saja ia mencul sebagai penguasa salah satu group media terbesar di Asia Tenggara. Kini ia bahkan telah mengembangkan pengaruhnya dengan menjadi petinggi Partai Hanura dan telah ditetapkan sebagai kandidat wakil presiden Indonesia mendatang. Hal itu telah cukup bagi kita untuk mencurigai adanya pengaruh yahudi internasional di balik sosok Harry Tanoe.
Namun bukan hanya Harry Tanoe yang kemunculannya menjadi fenomena di Indonesia akhir-akhir ini. Kita juga melihat fenomena Jokowi, yang hampir pasti berada di bawah bayang-bayang "kekuatan uang" yahudi internasional, terutama dengan simbol "el-diablo" atau "tanduk setan" yang diacung-acungkannya saat kampanye pemilihan gubernur DKI.
Selain di panggung politik, dunia hiburan juga diwarnai oleh fenomena yang sama. Ketika dua tahun lalu melihat Agnes Monica menjadi bintang iklan minuman energi "Mizone" dengan make up gaya "all seing eye" saya langsung menebak, kariernya bakal meroket, dan ternyata benar dugaan saya. Selain Agnes kita juga menyaksikan "Coboy Junior" yang kariernya juga meroket setelah para personilnya sering menampilkan simbol "tanduk setan". Tidak hanya itu, almarhum seorang ustad kondang yang baru meninggal ternyata juga pernah berpose mengacungkan simbol tanduk setan dan berpakaian gamis bersimbol bintang Daud (semoga Allah mengampuni kekhilafannya). Tidak hanya itu, putranya juga pernah berpose dengan simbol tanduk setan, dan kini, hanya beberapa hari setelah kematian ayahnya ia telah menjelma sebagai selebritis baru.
Tidak bermaksud sinis, tapi saya kurang suka dengan keterlibatan putra sang ustad dalam sinetron tak bermutu "Monyet Cantik", yang telah mengkait-kaitkan hal-hal tak rasional dengan Islam. Atau jandanya yang menjalani masa idah (berkabung) tapi terus-menerus muncul acting-nya di televisi, atau teman-teman dan keluarganya yang memanfaatkan kematiannya untuk mendapatkan proyek.
Pemimpin gerakan zionis-komunis internasional, Lenin, terkenal dengan perkataannya: cara paling efektif untuk menguasai adalah dengan menjadi pemimpin. Maka ketika rakyat Amerika telah bosan dengan status quo dan merindukan sistem kenegaraan alternatif, "kekuatan uang" yahudi internasional melancarkan gerakan tea party yang langsung menarik perhatian jutaan rakyat Amerika yang menyangka telah menemukan gerakan baru sesuai aspirasi mereka. Salah satu tokoh gerakan ini ternyata adalah Walikota New York berdarah yahudi, Bloomberg, yang kita ketahui juga menjadi penyandang dana LSM Indonesian Corruption Watch (ICW). Kita ketahui ternyata ICW juga menggunakan simbol "all seing eye" dalam logonya. Demikian pula ketika kesadaran beragama umat Islam Indonesia muncul, mereka pun menampilkan ustad-ustad "karbitan" untuk menjadi pemimpin dan panutan.
Tentu saja tidak ada masalah bagi mereka untuk melakukan itu semua. Dengan kekuatan uang yang tidak terbatas mereka sudah menguasai birokrat, politisi, media massa dan industri hiburan Indonesia.
Namun tidak semua "boneka" itu menyadari "permainan" ini. Para personil "Coboy Junior" atau putra almarhum ustad kondang mungkin tidak mengetahui arti simbol "tanduk setan" yang mereka acung-acungkan. Namun bagi para "dalang" yang mengendalikan mereka hal itu sudah cukup untuk memberikan informasi kepada publik bahwa untuk menjadi "tenar" dan "beruntung" harus bergabung dalam "persaudaraan" yang mereka pimpin.
Sepanjang sejarahnya kaum yahudi selalu terombang-ambing dalam 2 kutub yang berseberangan: kutub agama samawi yang diwariskan Ibrahim, Musa, Daud dan Sulaiman di satu sisi dan kutub materialisme-penyembahan berhala di sisi lainnya. Kisah nabi Musa menjadi contoh nyata hal ini. Hanya beberapa hari setelah menyaksikan keajaiban Tuhan yang telah membelah Laut Merah untuk menyelamatkan mereka dari kejaran Fir'aun Mesir, orang-orang yahudi telah mengabaikan Tuhan dengan membuat patung sapi dari emas dan menyembahnya. Contoh lebih nyata lagi adalah peristiwa Pemberontakan Maccabean yang terjadi antara abad pertama dan kedua sebelum masehi.
Usai berhasil membebaskan diri dari penjajahan Yunani, orang-orang yahudi terpecah menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok agama dan kelompok sekuler. Kelompok yang pertama yang menolak kepemimpinan Maccabe karena melanggar kesucian hari Sabath, akhirnya mengasingkan diri dengan membentuk komunitas sendiri bernama Nazarene (Nasrani) yang darinya lahir beberapa nabi seperti Zacharia, Yahya (Johannes) dan Isa (Yesus). Adapun dari kelompok kedua kemudian berkembang menjadi beberapa pemikiran seperti atheisme, komunisme hingga satanisme (penyembah setan).
Usai penyerbuan Romawi dan penghancuran Kuil Solomon di Jerussalem tahun 70 masehi, orang-orang yahudi berpencar ke seluruh dunia, sementara hampir semua orang-orang Nazarene memilih menjadi martir. Sebagian yang tinggal di tanah Palestina kemudian berpindah keyakinan ke Islam setelah kedatangan agama ini sekitar abad 8 masehi. Sebagian orang yahudi penyembah berhala berasimilasi dengan orang-orang Khazar di utara Laut Kaspia dan melahirkan satu entitas yahudi baru yang disebut yahudi sephardin. Kelompok terakhir inilah yang kemudian menjadi penguasa sektor finansial global dengan memanfaatkan "kebodohan" ummat-ummat agama lain yang percaya dengan larangan riba dan bunga uang.
Dalam tayangan tersebut secara aneh saya melihat satu "menorah" berdiri di atas panggung yang megah. "Menorah" merupakan simbol paling kuat bagi kaum yahudi se-dunia, bahkan lebih "suci" dibanding simbol "bintang Daud". Berupa alat penerangan berbentuk lima atau enam sula (ujung) yang pada ujung-ujungnya dipasang lilin atau obor, simbol ini mulai digunakan setelah peristiwa pemberontakan Maccabea yang setiap tahunnya diperingati sebagai hari raya "Hanukah" yang jatuh setiap bulan Desember.
Saya tidak mengerti maksud produser acara tersebut menampilkan "menorah" di atas panggung acara bernuansa Islam. Namun karena Global TV adalah milik Harry Tanoe, pikiran saya langsung mengarah pada "kekuatan uang" yahudi internasional. Seperti kita ketahui kemunculan Harry Tanoe dalam panggung kekuasaan negeri ini sangat fenomenal. Dari seseorang yang tidak diketahui asal-usulnya, tiba-tiba saja ia mencul sebagai penguasa salah satu group media terbesar di Asia Tenggara. Kini ia bahkan telah mengembangkan pengaruhnya dengan menjadi petinggi Partai Hanura dan telah ditetapkan sebagai kandidat wakil presiden Indonesia mendatang. Hal itu telah cukup bagi kita untuk mencurigai adanya pengaruh yahudi internasional di balik sosok Harry Tanoe.
Namun bukan hanya Harry Tanoe yang kemunculannya menjadi fenomena di Indonesia akhir-akhir ini. Kita juga melihat fenomena Jokowi, yang hampir pasti berada di bawah bayang-bayang "kekuatan uang" yahudi internasional, terutama dengan simbol "el-diablo" atau "tanduk setan" yang diacung-acungkannya saat kampanye pemilihan gubernur DKI.
Selain di panggung politik, dunia hiburan juga diwarnai oleh fenomena yang sama. Ketika dua tahun lalu melihat Agnes Monica menjadi bintang iklan minuman energi "Mizone" dengan make up gaya "all seing eye" saya langsung menebak, kariernya bakal meroket, dan ternyata benar dugaan saya. Selain Agnes kita juga menyaksikan "Coboy Junior" yang kariernya juga meroket setelah para personilnya sering menampilkan simbol "tanduk setan". Tidak hanya itu, almarhum seorang ustad kondang yang baru meninggal ternyata juga pernah berpose mengacungkan simbol tanduk setan dan berpakaian gamis bersimbol bintang Daud (semoga Allah mengampuni kekhilafannya). Tidak hanya itu, putranya juga pernah berpose dengan simbol tanduk setan, dan kini, hanya beberapa hari setelah kematian ayahnya ia telah menjelma sebagai selebritis baru.
Tidak bermaksud sinis, tapi saya kurang suka dengan keterlibatan putra sang ustad dalam sinetron tak bermutu "Monyet Cantik", yang telah mengkait-kaitkan hal-hal tak rasional dengan Islam. Atau jandanya yang menjalani masa idah (berkabung) tapi terus-menerus muncul acting-nya di televisi, atau teman-teman dan keluarganya yang memanfaatkan kematiannya untuk mendapatkan proyek.
Pemimpin gerakan zionis-komunis internasional, Lenin, terkenal dengan perkataannya: cara paling efektif untuk menguasai adalah dengan menjadi pemimpin. Maka ketika rakyat Amerika telah bosan dengan status quo dan merindukan sistem kenegaraan alternatif, "kekuatan uang" yahudi internasional melancarkan gerakan tea party yang langsung menarik perhatian jutaan rakyat Amerika yang menyangka telah menemukan gerakan baru sesuai aspirasi mereka. Salah satu tokoh gerakan ini ternyata adalah Walikota New York berdarah yahudi, Bloomberg, yang kita ketahui juga menjadi penyandang dana LSM Indonesian Corruption Watch (ICW). Kita ketahui ternyata ICW juga menggunakan simbol "all seing eye" dalam logonya. Demikian pula ketika kesadaran beragama umat Islam Indonesia muncul, mereka pun menampilkan ustad-ustad "karbitan" untuk menjadi pemimpin dan panutan.
Tentu saja tidak ada masalah bagi mereka untuk melakukan itu semua. Dengan kekuatan uang yang tidak terbatas mereka sudah menguasai birokrat, politisi, media massa dan industri hiburan Indonesia.
Namun tidak semua "boneka" itu menyadari "permainan" ini. Para personil "Coboy Junior" atau putra almarhum ustad kondang mungkin tidak mengetahui arti simbol "tanduk setan" yang mereka acung-acungkan. Namun bagi para "dalang" yang mengendalikan mereka hal itu sudah cukup untuk memberikan informasi kepada publik bahwa untuk menjadi "tenar" dan "beruntung" harus bergabung dalam "persaudaraan" yang mereka pimpin.
Sepanjang sejarahnya kaum yahudi selalu terombang-ambing dalam 2 kutub yang berseberangan: kutub agama samawi yang diwariskan Ibrahim, Musa, Daud dan Sulaiman di satu sisi dan kutub materialisme-penyembahan berhala di sisi lainnya. Kisah nabi Musa menjadi contoh nyata hal ini. Hanya beberapa hari setelah menyaksikan keajaiban Tuhan yang telah membelah Laut Merah untuk menyelamatkan mereka dari kejaran Fir'aun Mesir, orang-orang yahudi telah mengabaikan Tuhan dengan membuat patung sapi dari emas dan menyembahnya. Contoh lebih nyata lagi adalah peristiwa Pemberontakan Maccabean yang terjadi antara abad pertama dan kedua sebelum masehi.
Usai berhasil membebaskan diri dari penjajahan Yunani, orang-orang yahudi terpecah menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok agama dan kelompok sekuler. Kelompok yang pertama yang menolak kepemimpinan Maccabe karena melanggar kesucian hari Sabath, akhirnya mengasingkan diri dengan membentuk komunitas sendiri bernama Nazarene (Nasrani) yang darinya lahir beberapa nabi seperti Zacharia, Yahya (Johannes) dan Isa (Yesus). Adapun dari kelompok kedua kemudian berkembang menjadi beberapa pemikiran seperti atheisme, komunisme hingga satanisme (penyembah setan).
Usai penyerbuan Romawi dan penghancuran Kuil Solomon di Jerussalem tahun 70 masehi, orang-orang yahudi berpencar ke seluruh dunia, sementara hampir semua orang-orang Nazarene memilih menjadi martir. Sebagian yang tinggal di tanah Palestina kemudian berpindah keyakinan ke Islam setelah kedatangan agama ini sekitar abad 8 masehi. Sebagian orang yahudi penyembah berhala berasimilasi dengan orang-orang Khazar di utara Laut Kaspia dan melahirkan satu entitas yahudi baru yang disebut yahudi sephardin. Kelompok terakhir inilah yang kemudian menjadi penguasa sektor finansial global dengan memanfaatkan "kebodohan" ummat-ummat agama lain yang percaya dengan larangan riba dan bunga uang.
3 komentar:
- Ass.wr.wb!
Bung Cahyono Adi...saya adlah pembaca setia yg sdh sejak lama mengikuti semua tulisan anda di blog ini dan saya mengucapkan banyak terima kasih krn tlh banyak mendapat tambahan informasi dan pengetahuan yang benar dan selalu up to date. Selain itu saya juga selalu sependapat dengan kajian/analisa dari setiap artikel yg anda sajikan.
Namun kali ini saya terkejut dgn kalimat diakhir artikel ini yg anda nyatakan sbb:
Yahudi sephardin menjadi penguasa sektor finansial global dgn memanfaatkan "KEBODOHAN" UMAT-UMAT AGAMA LAIN YANG PERCAYA DGN LARANGAN RIBA DAN BUNGA UANG.
Pertanyaan saya, dgn pernyataan spt tsb diatas, apakah anda ingin mengatakan bahwa anda tidak percaya/tidak yakin LARANGAN RIBA dan BUNGA UANG merupakan kebenaran yg ditunjukkan Allah SWT???
Sy berharap, suatu waktu nanti kita bisa sharing dan ber-bincang2 perihal larangan riba secara mendalam, krn mnrt pemahaman saya bisa terjadinya penguasaan finansial global oleh segelintir manusia tsb justru krn umat melanggar larangan riba itu...dan itu semua bisa dijelaskan secara rasional...
Wass
Ferry Dinar - Medan - .
- Munkin maksud Bung Adi adalah kaum yahudi sephardin mengangap larangan-larangan agama adalah sebuah kebodohan tentu karena mereka sendiri adalah penyembah berhala/setan. sehingga mereka menggunakan kontrari dari larangan riba untuk mendulang finansial mereka.
http://forum.republika.co.id/showthread.php?99592-Ketika-Harian-Republika-Kabur-Menatap-Konflik-Suriah
PKS, Kita, dan Perkembangan Terbaru di Syria
_____________________________________________
Silangsengkarut informasi terkait kasus korupsi PKS membuat saya menyimpulkan satu hal: kita umumnya memang hanya mau mendengar apa yang ingin kita dengar; bukan mendengar apa yang memang benar. Saya seorang facebooker. Teman facebook saya yang berjumlah 5000 orang, berasal dari berbagai kalangan. Dan ini memberikan keuntungan bagi saya sebagai penulis. Di newsfeed saya terpampang ribuan postingan dari sudut pandang yang sangat beragam. Untuk kasus PKS, para pendukung PKS sejak kemarin memposting link-link berjudul "AF minta maaf kepada PKS" atau "mengapa televisi menghentikan tayangan live setelah AF memberi kesaksian yang menunjukkan ketidakbersalahan LHI". Sebaliknya, mereka yang kontra, akan memberikan link berita yang tidak disebut-sebut oleh para simpatisan PKS, misalnya rekaman pembicaraan LHI dan AF soal perempuan dan uang. Padahal, rekaman itu diputar dalam sidang yang sama, di hari yang sama. Seorang facebooker bahkan menulis ulang pernyataan-pernyataan elit PKS yang tadinya mengaku tidak kenal AF, akhirnya di persidangan terbukti mereka semua pernah berhubungan dengan AF.
Saya tidak akan fokus pada kasus AF-LHI ini. Yang ingin saya soroti, lagi-lagi, soal bagaimana kita menyikapi informasi. Sepertinya, kita tidak lagi menghiraukan frasa bijak ‘perhatikan apa yang dikatakan, bukan siapa yang mengatakan'. Betul, kredibilitas sumber memang berpengaruh pada kualitas informasi. Tetapi, ketika sama-sama tidak kredibel, tentu dibutuhkan kecerdasan dan akal. Sungguh tidak logis bila mengatakan Tempo atau Kompas tidak kredibel (karena dianggap terbukti berkali-kali melakukan disinformasi dalam berbagai kasus), tapi di saat yang sama, justru percaya 100% pada informasi ala twitternya TrioMacan atau twitternya entah siapa.
Dan inilah yang terjadi untuk kasus Syria yang saya cermati selama dua tahun terakhir. Saya telah menerima SMS dari seorang aktivis, sebut saja inisial A. A percaya pada analisis saya soal Syria dan mengirim SMS kepada temannya B, sesama aktivis, untuk mendiskusikan hal itu. B menjawab dengan marah: Saudara dibunuh kok ga marah? Foto keliru aja diributin. Bashar al Kalb [kalb=******] dibantu ****** pudel syiah bersama temannya yahudi dan orang musyrik dan kafir membantai saudara saya di suriah adalah FAKTA.
Lihatlah: bahkan untuk sesuatu yang terjadi di depan mata, di negeri sendiri, yaitu kasus PKS, kita bersilang pendapat. Informasi bertaburan, saling berlawanan, entah mana yang benar dan salah, dan semua itu membutuhkan kejelian untuk menelaahnya. Lalu, bagaimana kita bisa tahu PASTI apa yang sedang terjadi di Syria, negeri yang jauhnya 8500 kilometer dari kita? Kita merasa sangat tahu siapa itu Assad hanya dari informasi sepotong di internet, hanya dari foto-foto yang bertebaran, yang banyak terbukti ternyata palsu. Lalu kita sebarkan kebencian pada mazhab lain. Bahkan kalaupun Assad benar-benar pemimpin brutal, tak layak bila kita nisbahkan kebencian kita kepada mazhab tertentu. Sama tak layaknya bila gara-gara LHI korupsi (bila terbukti di persidangan) lalu kita membenci dan mengolok-olok semua simpatisan PKS.
Berikut ini beberapa perkembangan terbaru Syria selama bulan Mei 2013, yang menurut saya penting dicermati. Apa gunanya kita mencermati masalah Syria? Karena, sebagian muslim Indonesia merasa sangat ‘terlibat' dengan Syria. Kita tentu tak mau, bencana yang terjadi di Syria, yang bersumber dari kebencian akut dan tak rasional itu, terjadi pula di Indonesia. Mari kita jaga Indonesia agar tetap damai. Berdebat oke, tapi jangan sampai angkat senjata, meledakkan bom, atau membakar rumah saudara sebangsa yang beda mazhab.
1. Pembongkaran makam Hujr bin Adi
Awal Mei 2013, puluhan orang yang tergabung dalam kelompok-kelompok pemberontak di Syria memorakporandakan kompleks makam Hujr Ibn Adi (salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw) di Adra, dekat ibu kota Damaskus. Mereka juga menggali makam dan membawa jenazahnya (yang dikabarkan masih utuh) ke tempat yang hingga kini masih tak diketahui. Aksi tersebut tentu saja mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, baik dari kalangan awam, ulama, maupun sejarawan.
Di Syria memang kita bisa menemukan sangat banyak kuburan sahabat Rasulullah, termasuk Bilal bin Rabah yang terkenal itu. Makam-makam itu diperindah, dirawat, dihormati, dan dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru dunia. Kalau penghormatan pada makam dianggap bid'ah dan melanggar agama; bagaimana bila kita tanya pada diri sendiri: relakah kita bila makam ayah atau kakek kita dibongkar seenaknya oleh orang lain? Atau, akankah bangsa Indonesia diam saja bila seandainya kompleks makam pak Harto dihancurkan, makamnya dibongkar, dan jenazahnya diambil entah untuk tujuan apa? Makam tokoh-tokoh sejarah sejatinya adalah situs sejarah; yang akan menjadi pelajaran bagi generasi-generasi berikutnya.
2. ‘Mujahidin' yang memakan jantung mayat
Sebuah video mengerikan diunggah secara online pada tanggal 12 Mei 2013. Dalam video tersebut, terlihat seorang milisi pemberontak yang mengenakan perlengkapan militer, sedang menyayat bagian dada sesosok jenazah, yang disebut sebagai tentara Syria. Video itu terverifikasi (artinya: tidak bisa lagi dibela dengan menyebut ‘itu fitnah'). Orang di dalam video itu, si pemakan jantung, adalah Abu Sakkar, pendiri kelompok militan Farouq Brigade. Ini mengingatkan kita pada tokoh Hindun yang memakan jantung Hamzah, paman Nabi setelah perang Uhud. Apa sumber dari perilaku keji seperti ini? Tak lain: kebencian.
3. Para ‘mujahidin' akhirnya saling bentrok
Para ‘mujahidin' Syria sebenarnya terdiri dari banyak kelompok. Meski semua angkat senjata (dan sebagian menggunakan teknik bom bunuh diri), namun sebenarnya di antara mereka punya banyak perbedaan. Salah satu kelompok milisi yang disebut-sebut sangat kuat adalah Jabhah Al Nusrah (JN). Pada tanggal 7 April 2013 pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, merilis video berisi seruannya agar para mujahidin bersatu untuk berjihad mendirikan sebuah negara Islam. Dua hari kemudian, pemimpin Daulah Al Islamiyah Al Iraqiyah, Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi merilis pengumuman penyatuan perjuangan jihad Irak dan Syria dalam membentuk satu pemerintahan Islam yang meliputi wilayah Syria dan Irak. Al-Julani (pemimpin JN) kemudian menjawab pengumuman ini dengan merilis video berisi rekaman suaranya. Antara lain, ia mengatakan tidak diajak berkonsultasi terkait rencana penyatuan perjuangan tersebut. Namun, al-Julani juga tidak secara tegas menentangnya. Ia hanya mengatakan bahwa pengumuman penyatuan itu prematur dan kelompoknya akan terus menggunakan nama JN, namun ia tetap menyatakan kesetiaannya pada Ayman al-Zawahiri.
Pernyataan dari Al Julani ini ternyata menimbulkan ketidakpuasan dari milisi Syria yang pro al-Baghdadi. Akhirnya, pada pertengahan Mei, terjadi pertempuran antara keduanya di Aleppo yang menewaskan lebih dari 300 orang dan banyak lainnya terluka. JN diberitakan juga mengeksekusi 25 anggota pendukung Al Baghdadi.
Sejak lama saya sudah menulis prediksi bahwa kalaupun Assad tumbang, pertempuran tidak akan berhenti karena adanya perbedaan besar di antara para milisi. Kini terbukti, Assad belum tumbang saja, bahkan di antara milisi yang satu ‘perguruan' pun sudah saling bentrok. Dan jangan dilupakan, sebenarnya ada kelompok-kelompok oposisi Syria yang menentang Assad, menginginkan Assad mundur, tetapi menolak perang dan intervensi asing. Menurut mereka, yang bergabung di bawah payung National Coordination Body, perjuangan melawan Assad seharusnya dilakukan dengan cara-cara demokratis.
Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam berkali-kali hendak dibunuh. Pertemuan di Darun Nadwah Makkah merekomendasikan agar Nabi dibunuh secara bersama-sama oleh pemuda musyrikin. Sewaktu Nabi menempuh hijrah ke Madinah, beliau disayembarakan untuk dibunuh. Ketika di Madinah, Nabi hendak dibunuh oleh orang Yahudi dengan rencana dilempar penggilingan gandum dari atap rumah. Beliau pernah diracun oleh seorang wanita Yahudi melalui daging yang dihadiahkan kepadanya. Beliau juga pernah disihir oleh dukun Yahudi. Kaum Muslimin mengalami makar berkali-kali dari Abdullah bin Ubay dan kawan-kawan. Begitu pula Yahudi membuat makar besar dengan menjadi sponsor utama pasukan al ahzab (semacam Sekutu multi nasional).
Nama Yahudi Bani Israel dan Asal Usul Mereka
http://www.akhirzaman.info/yahudi/yahudi-dan-islam/25-nama-yahudi-bani-israel-dan-asal-usul-mereka.html#comment-9782
Kebanyakan ahli sejarah sepakat bahwa
penamaan Bani Israel dengan kaum “Ibrani” karena peristiwa penyeberangan
Ibrahim a.s. melintasi sungai Eufrat. Pendapat ini diperkuat dengan apa
yang termaktub di dalam Kitab Joshua:
“Demikianlah Tuhan Israel berfirman
tentang penyeberangan sungai itu, di mana leluhur kalian tinggal sejak
dahulu kala, dan bapak Ibrahim dan bapak Nahur, menyembah tuhan-tuhan
lain. Maka Aku bawa Ibrahim menyeberangi sungai itu dan berjalan di
tanah Kana'an.” 14)
Majalah al-'Arabi Kuwait memuat sebuah
artikel yang ditulis oleh Pendeta Ishak Salka dengan judul Ma'nâ
at-Tasmiyât li asy-Syu'ub as-Sâmiyah ats-Tsalâtsah al-Kubrà” (Arti
Nama-nama Tiga Bangsa Semit Besar). Dalam tulisannya tersebut ia
mengatakan, “Nama tersebut (Ibrani) tidak muncul kecuali setelah Ibrahim
a.s. menyeberangi sungai Eufrat.” 15) Pendapat ini adalah pendapat yang
paling mendekati kebenaran daripada pendapat-pendapat lainnya.
Sedangkan sebutan “Orang-orang Israel
(Isra'iliyyIn)” atau “Bani Israel” adalah sebutan yang dinisbatkan
kepada bapak mereka, Israel, yakni Yakub ibn Ishak ibn Ibrahim a.s.
Israel adalah kalimat yang terdiri dan dua kata: isra, yang artinya
hamba atau teman dekat, dan el, yang artinya Tuhan. Maka arti Israel
adalah hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Dan dalam kebanyakan bahasa
Semit, bukan hanya dalam bahasa Ibrani, kata El selalu bermakna Tuhan'
16)
Yakub a.s. memiliki dua belas anak
laki-laki. Al-Quran menyebut kisah Yakub dan anak-anaknya ini di
berbagai tempat, di antaranya di dalam surah Al-Baqarah ayat 133:
“Adakah kalian hadir ketika Yakub
kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya,
‘Apa yang kalian sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab, “Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak,
(yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”
Sedangkan penamaan mereka dengan
“Yahudi” muncul di saat mereka bertobat dan menyembah anak sapi. Mereka
berkata, “Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.” (QS.
A1-A'râf: 156) Artinya, kami bertobat dan kami kembali kepada-Mu.
Menurut sebuah riwayat, mereka dinamakan
Yahudi kareiia mereka bergerak-gerak (yatahawwad) ketika membaca
Taurat. Menurut riwayat lain, mereka dinamakan Yahudi karena dinisbatkan
kepada Yehuda, anak keempat Yakub a.s., yang nama aslinya adalah
Yehuza, pemimpin bagi sebelas anak Yakub lainnya. Beberapa ilmuan
membenarkan pendapat mi.' 17)
Dr. Jawwad Ali mengatakan, “Istilah
‘Yahudi' lebih luas maknanya daripada istilah ‘Ibrani' dan ‘Bani
Israel'. Hal ini karena istilah ‘Yahudi', selain disematkan kepada kaum
Ibrani, juga disematkan kepada orang-orang non-Ibrani yang memeluk agama
Yahudi.” 18)
Sedangkan mengenai asal usul Yahudi,
mereka termasuk bangsa Semit. Beberapa pemerhati bahasa-bahasa Timur
Dekat menemukan beberapa kesamaan yang jelas antara mereka dan
bangsa-bangsa Semit lainnya, seperti Babilon, Assyria, Kana'an, Aram,
Habasyah, Nabath, Arab dan lain sebagainya. 19) Mereka berasal dan
Ibrahim a.s., yang memiliki kedudukan istimewa bagi tiga agama besar
dunia: Yahudi, Nasrani dan Islam. Ibrahim a.s. adalah salah seorang nabi
agung dalam sejarah manusia, karena ia berjuang mengajak kepada tauhid
dan akidah ketuhanan. Seluruh hidupnya adalah serial pengorbanan dan
keikhlasan di jalan Tuhannya. Jika kita perhatikan ayat-ayat al-Quran,
kita akan menemukan di sana beberapa peristiwa besar perjuangan Ibrahim
dalam merealisasikan akidah di tengah-tengah kaumnya, yang dilakukan
dengan segenap keberanian, didasarkan pada argumentasi rasional dan
penuh pengorbanan.
Al-Quran seolah meminta kita untuk
sejenak memperhatikan beberapa. sifat Ibrahim a.s. Allah berfirman,
“Sesungguhnya Ibahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan.”
(QS. An-Nahl: 120) Ia sendiri adalah “umat” yang memiliki semua sifat
mulia dan luhur. Al-Quran juga mengatakan Ibrahim sebagai, “Patuh kepada
Allah.” (QS. An-Nahi: 120) Yakni seorang yang khusyu, berserah diri,
taat dan mencintai Allah Tuhan semesta. Allah juga mengakatakan Ibrahim
dengan, “Hanif (cenderung kepada kebaikan). Dan sekali-kali dia bukan
termasuk orang-orang yang mensekutukan (Tuhan).” (QS. AnNahl: 120) Yakni
seorang yang mengesakan Allah dan ikhlas kepada-Nya. Allah juga
mengatakannya dengan, “(Lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.” (QS.
An-Nahl: 121) Yakni seorang yang selalu bersyukur atas nikmat dan
karunia Allah. Allah juga mengatakannya dengan sifat agung yang dimiliki
setiap nabi, “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam
al-Kitab (al-Qurcin) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan lagi seorang nabi.” (QS. Maryam: 41) Sebuah penegasan
tentang kejujuran dan kedalaman perkataannya. Allah juga mengatakannya
dengan sifat yang paling baik di antara sifat-sifat lain, sebuah sifat
yang dibutuhkan setiap manusia dan saudaranya, manusia lain, yakni sifat
amanah. Allah berfirman, “Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan
janji.” (QS. An-Najm: 37) Yakni seorang yang amanah, menunaikan segala
perintah Tuhannya dan taat pada setiap nilai dan keimanan. Oleh karena
itu, nabi yang mulia mi berhak menyandang karunia Allah berikut: “Allah
telah memilihnya dan menunjukkan kepadanya jalan yang lurus.” (QS.
An-Nahi: 121)
Nih nasrani sama yahudi dalam Al-Quran dan sunnah.
dan bukankah Rasulullah SAW adalah seorang yang Ummy (yaitu tidak bisa baca tulis) apalagi dari orang arab sedangkan kitab nasrani dan yahudi bukan dari bahasa ara yakan gan. trus kenapa nih ayat di bawah bisa ada dalam Al0Quran kalau bukan karena WAHYU yang benar dari oleh Allah SWT coba di cek :
Islam sebagai agama yang sempurna telah membimbing umatnya agar pandai-pandai memposisikan sikap lemah lembut dan tegas sesuai dengan tempat dan keadaannya.
Sebuah prinsip yang sebenarnya terkait
erat dengan kadar keimaman, ilmu dan keadilan seorang muslim. Sikap lemah-lembut tanpa ketegasan adalah kelemahan iman.
Sebaliknya ketegasan tanpa kelemah-lembuta n merupakan sebuah kebodohan. Demikian pula, bila salah dalam menempatkan salah satu dari kedua sikap tersebut maka ini tak lain adalah kezaliman.
Ternyata Al Qur?an dan As Sunnah ?sebagai landasan pijak agama ini? menjadi saksi abadi atas bimbingan tersebut. Tak mengherankan, karena keduanya tidak lain adalah wahyu dari Dzat yang Maha Mengetahui segala apa yang ada di alam semesta ini.
Terlebih bimbingan Islam terhadap penganutnya dalam menghadapi musuh bebuyutan mereka, Yahudi dan Nashrani, yang selalu berpegang teguh dengan kebatilan dan makar yang keji. Oleh karena itu, sudah saatnya umat ini mengetahui prinsip apakah yang harus diyakini didalam menyikapi mereka sehingga terselamatkan dari segala kehinaan dan keterpurukan?
Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani
1. Islam dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir. Allah Ta�ala berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
(yang artinya): ?Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam?. (Al Maidah: 17 dan 72).
Di ayat lainnya, Allah juga berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ
(yang artinya): ?Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan: ?Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (keyakinan trinitas)?. (Al Maidah: 73).
Tentang Yahudi, Allah menyatakan kekafiran mereka dengan firman-Nya :
وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ ﴿۸۸﴾ وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
(yang artinya): ?Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan: ?Hati kami telah tertutup? ?sampai pada ucapan Allah? ?Dan bagi orang-orang kafir itu adzab yang menghinakan?. ( Al Baqarah: 88-90).
2. Yahudi dan Nashrani adalah kaum yang telah dilaknat Allah Ta�ala.
Hal ini ditandaskan sendiri oleh Allah Ta�ala dalam firman-Nya :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
(artinya): ?Telah dilaknat Allah orang-orang kafir dari Bani Israil (Yahudi dan Nashrani) melalui lisan Nabi Daud dan Isa bin Maryam?. (Al Maidah: 78).
Rasulullah Shallallahu �alaihi wassalam bersabda:
لَعْنَةُ اللهِ عَلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى
?Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashrani?. (Muttafaqun ?alaihi).
3. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai, dan Nashrani adalah orang-orang yang disesatkan Allah Ta�ala.
Rasulullah Shallallahu �alaihi wassalam bersabda:
فَإِنَّ اليَهُوْدَ مَغْضُوْبٌ عَلَيْهِمْ وَإِنَّ النَّصَارَى ضَلاَلٌ
?Sesungguhnya Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah sedangkan Nashrani adalah kaum yang tersesat?. (H.R Tirmidzi dengan sanad shahih).
4. Yahudi dan Nashrani telah mengubah-ubah keaslian kitab suci mereka (Taurat dan Injil) dalam rangka mengikuti hawa nafsu mereka. Allah Ta�ala berfirman :
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً
(yang artinya): ?Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri (karangan mereka) lalu berkata: ?Ini datang dari Allah? dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (dunia) yang sedikit?. (Al Baqarah: 79).
Kalaupun seandainya mereka tidak melakukan perbuatan jahat ini, mereka tetap diperintah untuk mengikuti Al Qur?an atau Nabi Shalllahu �alaihi wassalam.
Allah berfirman :
قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
(artinya): ?Katakanlah: ?Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kalimat-kalimat -Nya (kitab-kitab-Ny a) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk?. (Al A?raaf: 158).
5. Yahudi dan Nashrani selalu memendam kedengkian terhadap kaum muslimin. Allah beritakan isi hati mereka ini di dalam firman-Nya :
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
(yang artinya): ?Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) menginginkan agar mereka dapat memurtadkan kalian (kaum muslimin) setelah kalian beriman. Hal itu disebabkan kedengkian yang ada pada diri mereka?. (Al Baqarah: 109).
6. Kedengkian mereka akan timbul dan menyala-nyala tatkala kaum muslimin mendapatkan kebaikan dari Allah. Allah berfirman :
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
(artinya): ?Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkan suatu kebaikan kepada kalian (kaum muslimin) dari Tuhan kalian?. (Al Baqarah: 105).
7. Maka tak aneh kalau Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kaum muslimin mengikuti agama kufur mereka. Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman tatkala berfirman (yang artinya):
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
?Dan selama-lamanya Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mau mengikuti agama mereka?. (Al Baqarah: 120).
8. Puncak upaya Yahudi dan Nashrani agar kaum muslimin murtad dari agamanya adalah dengan perang. Segala puji bagi Allah yang telah membongkar makar jahat mereka seiring dengan firman-Nya :
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُم ْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
(artinya): ?Mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak henti-hentinya memerangi kalian (kaum muslimin) sampai mereka mampu memurtadkan kalian seandainya mereka sanggup?. (Al Baqarah: 217).
9. Untuk menghadapi para serigala yang masih berbulu domba tersebut maka Allah ajarkan sebuah prinsip yaitu Al Bara? (ketegasan atau berlepas diri) kepada mereka. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
(yang artinya): ?Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan Yahudi dan Nashrani sebagai teman dekat/pemimpin karena sebagian mereka itu adalah teman dekat bagi sebagian yang lainnya. Maka barangsiapa diantara kalian berloyalitas kepada mereka maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim?. (Al Maidah: 51).
Bahkan larangan tersebut berlaku juga bagi kerabat terdekat sekalipun. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا ءَابَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الإِيمَانِ
(yang artinya): ?Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai teman dekat apabila mereka lebih mencintai kekufuran daripada keimanan?. (At Taubah: 23).
10. Islam mendidik umatnya untuk memerangi para serigala jahat itu apabila telah melepas bulu-bulu dombanya kemudian menampakkan gigi-gigi taring dan kuku-kuku tajamnya.
Allah Ta�ala berfirman (yang artinya):
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُم ْ وَلاَ تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
?Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kalian namun janganlah kalian (kaum muslimin) melewati batas (dalam peperangan tersebut)?. (Al Baqarah 190).
Peperangan Melawan Yahudi Dan Nashrani Sangat Bertumpu Kepada Tingkat Kekuatan Kaum Muslimin
Tahapan disyariatkannya peperangan (jihad) Rasulullah Shalallahu �alaihi wassalam menghadapi orang-orang kafir sebenarnya memiliki makna yang sangat berharga bagi setiap muslim yang memiliki kecintaan kepada perjuangan beliau. Tatkala Rasulullah Shalallahu �alaihi wassalam bersama para shahabat beliau yang dikenal sangat pemberani, dalam keadaan lemah dan tak berdaya di kota Makkah maka Allah mengajari mereka agar sabar terhadap penindasan orang-orang musyrikin dan tetap menjalankan ketakwaannya. Allah berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
(artinya): ?Berilah maaf dan teruslah mengajak orang berbuat kebaikan (dakwah) serta berpalinglah dari orang-orang bodoh (kafir) itu?. (Al A?raaf: 199).
Ketika kondisi mereka sampai pada titik selemah-lemahny a, Allah Ta�ala belum mengijinkan untuk mereka menuntut hak-hak asasi, lebih-lebih mengangkat senjata menghadapi tirani musyrikin ketika itu. Justru Allah memerintahkan mereka untuk berhijrah dari negeri yang paling mulia di muka bumi ini melebihi Masjidil Aqsha sekalipun!!
Sampai pada akhirnya Allah membalas kesabaran dan ketakwaan yang senantiasa mereka jalankan dengan kekuatan yang kokoh untuk kemudian berjihad melawan segenap kekuatan orang-orang kafir baik dari kalangan musyrikin, Yahudi, Nashrani, Majusi, Romawi dan Persia.
Tentu saja tinjauan kemampuan dan kekuatan kaum muslimin melawan kekuatan besar Yahudi dan Nashrani hendaknya berdasarkan bimbingan para ulama yang sangat memahami maslahat dan mafsadah bagi kaum muslimin secara keseluruhan. Allah Ta�ala berfirman :
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَ هُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
(artinya): ?Dan jika datang kepada mereka (kaum muslimin) sebuah berita berupa keamanan atau kerusuhan maka ternyata mereka (tergesa-gesa) menyebarluaskan berita itu (kepada masyarakat awam). Kalau seandainya saja mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul dan ulil amri (umara dan ulama) diantara mereka, maka pastilah orang-orang yang dalam ilmunya (para ulama) itu akan mampu memberikan jalan keluarnya?. (An Nisaa?: 83).
Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani Tegak Diantara Sikap Tafrith Dan Ifrath
Prinsip-prinsip ini semakin membuktikan keadilan agama ini diantara dua sikap yang saling bertolak belakang yaitu tafrith (meremehkan prinsip permusuhan terhadap Yahudi dan Nashrani) dan ifrath (berlebih-lebih an dalam memusuhi mereka). Bagaimana tidak, akibat meninggalkan prinsip-prinsip ini banyak kaum muslimim terjerumus kedalam dua golongan:
- Golongan yang terjerumus ke dalam jeratan tafrith sehingga rela mengorbankan agamanya hanya untuk mencari keridhaan, secuil dunia dan pujian orang-orang Yahudi dan Nashrani.
- Golongan yang terjerembab kedalam tipuan ifrath sehingga mendatangkan mafsadat yang jauh lebih besar dan mengerikan bagi kelangsungan hidup agama kaum muslimin secara menyeluruh, daripada maslahatnya.
Kedua macam golongan ini walaupun meniti jalan yang berbeda namun pada hakekatnya sampai pada tujuan yang sama yaitu hancurnya agama ini baik cepat maupun lambat. Wallahu a?lam.
Mutiara Hadits Shahih
Dari Abu Hurairah Radiyallahu �anhu, Rasulullah bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ! لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ ، إلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
?Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni an naar.? (Muttafaqun ?alaihi)
(Dikutip dari Buletin Islam Al Ilmu Edisi 40/IV/II/1425. Diterbitkan Yayasan As Salafy Jember. )
2013-06-28 22:07
#156
http://www.akhirzaman.info/yahudi/yahudi-dan-islam/25-nama-yahudi-bani-israel-dan-asal-usul-mereka.html#comment-9782Nih nasrani sama yahudi dalam Al-Quran dan sunnah.
dan bukankah Rasulullah SAW adalah seorang yang Ummy (yaitu tidak bisa baca tulis) apalagi dari orang arab sedangkan kitab nasrani dan yahudi bukan dari bahasa ara yakan gan. trus kenapa nih ayat di bawah bisa ada dalam Al0Quran kalau bukan karena WAHYU yang benar dari oleh Allah SWT coba di cek :
Islam sebagai agama yang sempurna telah membimbing umatnya agar pandai-pandai memposisikan sikap lemah lembut dan tegas sesuai dengan tempat dan keadaannya.
Sebuah prinsip yang sebenarnya terkait
erat dengan kadar keimaman, ilmu dan keadilan seorang muslim. Sikap lemah-lembut tanpa ketegasan adalah kelemahan iman.
Sebaliknya ketegasan tanpa kelemah-lembuta n merupakan sebuah kebodohan. Demikian pula, bila salah dalam menempatkan salah satu dari kedua sikap tersebut maka ini tak lain adalah kezaliman.
Ternyata Al Qur?an dan As Sunnah ?sebagai landasan pijak agama ini? menjadi saksi abadi atas bimbingan tersebut. Tak mengherankan, karena keduanya tidak lain adalah wahyu dari Dzat yang Maha Mengetahui segala apa yang ada di alam semesta ini.
Terlebih bimbingan Islam terhadap penganutnya dalam menghadapi musuh bebuyutan mereka, Yahudi dan Nashrani, yang selalu berpegang teguh dengan kebatilan dan makar yang keji. Oleh karena itu, sudah saatnya umat ini mengetahui prinsip apakah yang harus diyakini didalam menyikapi mereka sehingga terselamatkan dari segala kehinaan dan keterpurukan?
Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani
1. Islam dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir. Allah Ta�ala berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
(yang artinya): ?Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam?. (Al Maidah: 17 dan 72).
Di ayat lainnya, Allah juga berfirman :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ
(yang artinya): ?Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan: ?Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (keyakinan trinitas)?. (Al Maidah: 73).
Tentang Yahudi, Allah menyatakan kekafiran mereka dengan firman-Nya :
وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ ﴿۸۸﴾ وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
(yang artinya): ?Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan: ?Hati kami telah tertutup? ?sampai pada ucapan Allah? ?Dan bagi orang-orang kafir itu adzab yang menghinakan?. ( Al Baqarah: 88-90).
2. Yahudi dan Nashrani adalah kaum yang telah dilaknat Allah Ta�ala.
Hal ini ditandaskan sendiri oleh Allah Ta�ala dalam firman-Nya :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
(artinya): ?Telah dilaknat Allah orang-orang kafir dari Bani Israil (Yahudi dan Nashrani) melalui lisan Nabi Daud dan Isa bin Maryam?. (Al Maidah: 78).
Rasulullah Shallallahu �alaihi wassalam bersabda:
لَعْنَةُ اللهِ عَلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى
?Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashrani?. (Muttafaqun ?alaihi).
3. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai, dan Nashrani adalah orang-orang yang disesatkan Allah Ta�ala.
Rasulullah Shallallahu �alaihi wassalam bersabda:
فَإِنَّ اليَهُوْدَ مَغْضُوْبٌ عَلَيْهِمْ وَإِنَّ النَّصَارَى ضَلاَلٌ
?Sesungguhnya Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah sedangkan Nashrani adalah kaum yang tersesat?. (H.R Tirmidzi dengan sanad shahih).
4. Yahudi dan Nashrani telah mengubah-ubah keaslian kitab suci mereka (Taurat dan Injil) dalam rangka mengikuti hawa nafsu mereka. Allah Ta�ala berfirman :
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً
(yang artinya): ?Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri (karangan mereka) lalu berkata: ?Ini datang dari Allah? dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (dunia) yang sedikit?. (Al Baqarah: 79).
Kalaupun seandainya mereka tidak melakukan perbuatan jahat ini, mereka tetap diperintah untuk mengikuti Al Qur?an atau Nabi Shalllahu �alaihi wassalam.
Allah berfirman :
قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
(artinya): ?Katakanlah: ?Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kalimat-kalimat -Nya (kitab-kitab-Ny a) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk?. (Al A?raaf: 158).
5. Yahudi dan Nashrani selalu memendam kedengkian terhadap kaum muslimin. Allah beritakan isi hati mereka ini di dalam firman-Nya :
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
(yang artinya): ?Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) menginginkan agar mereka dapat memurtadkan kalian (kaum muslimin) setelah kalian beriman. Hal itu disebabkan kedengkian yang ada pada diri mereka?. (Al Baqarah: 109).
6. Kedengkian mereka akan timbul dan menyala-nyala tatkala kaum muslimin mendapatkan kebaikan dari Allah. Allah berfirman :
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
(artinya): ?Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkan suatu kebaikan kepada kalian (kaum muslimin) dari Tuhan kalian?. (Al Baqarah: 105).
7. Maka tak aneh kalau Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kaum muslimin mengikuti agama kufur mereka. Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman tatkala berfirman (yang artinya):
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
?Dan selama-lamanya Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mau mengikuti agama mereka?. (Al Baqarah: 120).
8. Puncak upaya Yahudi dan Nashrani agar kaum muslimin murtad dari agamanya adalah dengan perang. Segala puji bagi Allah yang telah membongkar makar jahat mereka seiring dengan firman-Nya :
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُم ْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
(artinya): ?Mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak henti-hentinya memerangi kalian (kaum muslimin) sampai mereka mampu memurtadkan kalian seandainya mereka sanggup?. (Al Baqarah: 217).
9. Untuk menghadapi para serigala yang masih berbulu domba tersebut maka Allah ajarkan sebuah prinsip yaitu Al Bara? (ketegasan atau berlepas diri) kepada mereka. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
(yang artinya): ?Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan Yahudi dan Nashrani sebagai teman dekat/pemimpin karena sebagian mereka itu adalah teman dekat bagi sebagian yang lainnya. Maka barangsiapa diantara kalian berloyalitas kepada mereka maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim?. (Al Maidah: 51).
Bahkan larangan tersebut berlaku juga bagi kerabat terdekat sekalipun. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا ءَابَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الإِيمَانِ
(yang artinya): ?Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai teman dekat apabila mereka lebih mencintai kekufuran daripada keimanan?. (At Taubah: 23).
10. Islam mendidik umatnya untuk memerangi para serigala jahat itu apabila telah melepas bulu-bulu dombanya kemudian menampakkan gigi-gigi taring dan kuku-kuku tajamnya.
Allah Ta�ala berfirman (yang artinya):
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُم ْ وَلاَ تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
?Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kalian namun janganlah kalian (kaum muslimin) melewati batas (dalam peperangan tersebut)?. (Al Baqarah 190).
Peperangan Melawan Yahudi Dan Nashrani Sangat Bertumpu Kepada Tingkat Kekuatan Kaum Muslimin
Tahapan disyariatkannya peperangan (jihad) Rasulullah Shalallahu �alaihi wassalam menghadapi orang-orang kafir sebenarnya memiliki makna yang sangat berharga bagi setiap muslim yang memiliki kecintaan kepada perjuangan beliau. Tatkala Rasulullah Shalallahu �alaihi wassalam bersama para shahabat beliau yang dikenal sangat pemberani, dalam keadaan lemah dan tak berdaya di kota Makkah maka Allah mengajari mereka agar sabar terhadap penindasan orang-orang musyrikin dan tetap menjalankan ketakwaannya. Allah berfirman :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
(artinya): ?Berilah maaf dan teruslah mengajak orang berbuat kebaikan (dakwah) serta berpalinglah dari orang-orang bodoh (kafir) itu?. (Al A?raaf: 199).
Ketika kondisi mereka sampai pada titik selemah-lemahny a, Allah Ta�ala belum mengijinkan untuk mereka menuntut hak-hak asasi, lebih-lebih mengangkat senjata menghadapi tirani musyrikin ketika itu. Justru Allah memerintahkan mereka untuk berhijrah dari negeri yang paling mulia di muka bumi ini melebihi Masjidil Aqsha sekalipun!!
Sampai pada akhirnya Allah membalas kesabaran dan ketakwaan yang senantiasa mereka jalankan dengan kekuatan yang kokoh untuk kemudian berjihad melawan segenap kekuatan orang-orang kafir baik dari kalangan musyrikin, Yahudi, Nashrani, Majusi, Romawi dan Persia.
Tentu saja tinjauan kemampuan dan kekuatan kaum muslimin melawan kekuatan besar Yahudi dan Nashrani hendaknya berdasarkan bimbingan para ulama yang sangat memahami maslahat dan mafsadah bagi kaum muslimin secara keseluruhan. Allah Ta�ala berfirman :
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَ هُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
(artinya): ?Dan jika datang kepada mereka (kaum muslimin) sebuah berita berupa keamanan atau kerusuhan maka ternyata mereka (tergesa-gesa) menyebarluaskan berita itu (kepada masyarakat awam). Kalau seandainya saja mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul dan ulil amri (umara dan ulama) diantara mereka, maka pastilah orang-orang yang dalam ilmunya (para ulama) itu akan mampu memberikan jalan keluarnya?. (An Nisaa?: 83).
Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani Tegak Diantara Sikap Tafrith Dan Ifrath
Prinsip-prinsip ini semakin membuktikan keadilan agama ini diantara dua sikap yang saling bertolak belakang yaitu tafrith (meremehkan prinsip permusuhan terhadap Yahudi dan Nashrani) dan ifrath (berlebih-lebih an dalam memusuhi mereka). Bagaimana tidak, akibat meninggalkan prinsip-prinsip ini banyak kaum muslimim terjerumus kedalam dua golongan:
- Golongan yang terjerumus ke dalam jeratan tafrith sehingga rela mengorbankan agamanya hanya untuk mencari keridhaan, secuil dunia dan pujian orang-orang Yahudi dan Nashrani.
- Golongan yang terjerembab kedalam tipuan ifrath sehingga mendatangkan mafsadat yang jauh lebih besar dan mengerikan bagi kelangsungan hidup agama kaum muslimin secara menyeluruh, daripada maslahatnya.
Kedua macam golongan ini walaupun meniti jalan yang berbeda namun pada hakekatnya sampai pada tujuan yang sama yaitu hancurnya agama ini baik cepat maupun lambat. Wallahu a?lam.
Mutiara Hadits Shahih
Dari Abu Hurairah Radiyallahu �anhu, Rasulullah bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ! لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ ، إلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
?Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni an naar.? (Muttafaqun ?alaihi)
(Dikutip dari Buletin Islam Al Ilmu Edisi 40/IV/II/1425. Diterbitkan Yayasan As Salafy Jember. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar