Senin, 22 Juli 2013

KUDETA TENTARA ...DI MESIR... MERUPAKAN FENOMENA...ANEH DIDUNIA..YANG KONON SUDAH TERBUKA...???>> SEKARANG KITA BERTANYA.... MENGAPA TENTARA ...KONON MENGATAS NAMAKAM RAKYAT...??? LALU MELAKUKAN PELANGGARAN...KAIDAH DEMOKRASI...YANG KONON DIJUNJUNG TINGGI... DIMANA TENTARA TIDAK BOLEH CAMPUR TANGAN..TERHADAP POLITIK..???>> NAMUN MESIR SEBAGAI NEGARA TERPELAJAR...DAN KONON MEMANG SARAT DENGAN SEJARAH KEKUASAAN TENTARA...??? NAH MAKA BISA SAJA KEKECUALIAN...???>> LALU SIAPA BERMAIN DIBELAKANG SEMUA RENCANA KUDETA...???>>> BENARKAH RAKYAT...YANG KONON BERDEMO HINGGA MENCAPAI LEBIH DARI SEPARO PENDUDUK NEGARA MESIR YANG KONON BERJUMLAH+/- 70-80- JUTA ....??? LALU BENARKAN YANG BERDEMO DAN MELAKUKAN PETISI SEKITAR 30-40 JUTA..DAN MEGINGINKAN MOURSI MUNDUR...???>> INI KAN BELUM DILEGITIMASI..SECARA SAH..DAN SEKURANG2...NYA ...ADA PEMILU...ATAU REFERENDUM SECARA MENYELURUH.....?? .... NAMUN TENTARA...SUDAH MELIGITIMASINYA MELALUI KUDETA...??? ...APAKAH INI MEMANG MODEL KUDETA BARU YANG DIRANCANG....??? OLEH SIAPA DAN UNTUK SIAPA..MELAKUKAN KUDETA... ???...>>> ..... INI BUKAN PENYELSEAIAN..SUATU PERKARA....TENTANG ARTI SUARA RAKYAT...???>>> LALU DIMANAKAH PERTIMBANGAN AKAL SEHAT...DAN AJARAN2...INTELEKTUALISMA....??? .. LALU SIAPAKAH MEREKA2... PARA JURNALIS...?? PARA POLITISI...??? .. PARA INTELIGEN2...NEGARA...???>> LALU UNTUK SIAPAKAH MEREKA BERTINDAK..?? DAN ATAS DASAR...APA...MEREKA MERASA BERHAK BERTINDAK.....>>..... MENGAPA BEDIL DAN SENAPAN DIJADIKAN SEBAGAI... ALAT PENGADILAN...???>> MENGAPA... AYAT2...POLITIK...DAN HUKUM...DIJADIKAN SEBAGAI ALAT...PEMBENARAN...UNTUK MELAKUKAN....PEMBUNUHAN2...TERHADAP RAKYAT....??>> ..SESUNGGUHNYA ...ADA SIAPA DAN ADA APA...DI NEGARA MESIR ...BERMAIN...???>> KONON TENTARA MENDAPATKAN BANTUAN DANA USD 12MILYAR..DARI NEGARA2 TELUK DAN ARAB SAUDI...???>>> MENGAPA...??? BENARKAH SAUDI-DAN NEGARA2 TELUK BERSAMA2.... MENDANAI DAN IKUT MEMAINKAN PERAN DIBELAKANG ITU..SEMUA...???>> LALU DIBELAKANG SAUDI-DAN NEGARA2 TELUK... KONON ADA TANGAN2 TERSEMBUNYI DARI NEGARA2 SUPER KUAT...KELOMPOK NEOKONS.. DAN KAPITALIS2 ..++ POLITISI OPOSISI...AMERIKA SERIKAT..DAN KAUM ANTI OBAMA....??? >>> WOOOWW..... BENARKAH SUDAH SEPERTI ITU...???>> KOK KENAPA MESIR YANG HARUS DI OBOK2...???>> DAN UNTUK KEPENTINGAN SIAPA SEMUA ITU DILAKUKAN...??? DAN KITA TAHU..AKHIRNYA RAKYAT DAN BANGSA MESIR AKAN MENJADI KORBAN ...SEPERTI PALESTINA.....??? YAKNI JADI AJANG KEGANASAN..KAUM ZIONIS-DAN NEOKONS..DAN NEOLIBS..SEHINGGA...ISRAEL DAN KONCO2...NYA PARA PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL... MENGINVASI DAN MERAMPASNYA...???>> WASPADALAH RAKYAT DAN BANGSA MESIR...>>> BERSATULAH...DAN KEMBALILAH KEPADA...SYARIAH ISLAM..DAN..PERSATUAN NASIONALIS BANGSA MESIR...?? >> BANGSA MESIR SEDANG DI OBOK2...??>> OLEH TANGAN2 ASING..DENGAN DANA DAN ADVIS2 POLITIK..DUSTA...???>> TANGAN ASING ITU MEMLALUI PARA KOLABORATORNYA...YANG KINI...SEDANG BERSUKA RIA.. KARENA MENDAPATKAN DANA2...DAN FASILITAS2...FOYA2...DAN MUNGKIN BAGI MEREKA SEPERTINYA GRATIS...???>> KITA TAHU DIDUNIA POLITIK DAN BIZ.... TIDAK ADA MAKAN SIANG YANG GRATIS...???... SEMUA SEN YANG MEREKA KELUARKAN HARUS MENJADI NILAI2 YANG BERGANDA...?? >>> ... LIHATLAH..D I IRAQ-SAUDI RABAIA-NEGARA2 TELUK-TURKI-DAN JUGA DI INDONESIA...??>> PARA KAPITALIS DAN KAUM PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL..TELAH MENANCAPKAN KUKU2 CAKARNYA ....DAN TARING2...KESERAKAHAN DAN KERAKUSANNYA....??? LIHATLAH DI TANAH IRIAN BARAT..... GUNUNG JAYA WIJAYA...TELAH DIKERUK HINGGA KEDASAR2..BUMI...??? LIHATLAH DI KALIMANTAN...DAN SUMATERA..- SULAWESI..DAN JAWA... DAN PULAU2..NYA DAN LAUT2..NYA..DAN KHATULISTIWA-NYA... SEMUA CADANGAN2 BATUBARA-EMAS-ALUMINIUM-NIKEL-TEMBAGA- MIGAS-HUTAN2...DAN MINERAL-KEKAYAAN LAUTNYA-KEKAYAAN ANGKASANYA...DI GARIS2...SEPANJANG KHATULISTIWA.. TELAH DIKUASAI OLEH MEREKA PARA PETUALANG KEJAHATAN KEMANUSIAAN...DAN MEREKA MERAMPAS TANPA HAK.. DENGAN DEAL2...YANG CULAS.. DAN TEKANAN POLITIK DAN PERMAINAN KEKUASAN DAN KEJUMAWAAN..TERHADAP HAK2 KEDAULATAN BANGSA DAN RAKYAT INDONESIA.. DAN JUGA DI TIMUR TENGAH SAMA SAJA.. SEMUA LADANG2 MIGAS DAN KEKAYAAN LAINNYA SERTA HAK2 RAKYAT DAN BANGSA DISANA TELAH DIRAMPAS DAN DIKUASAI OLEH MEREKA PARA KAUM SERAKAH...DAN SANGAT MENGANIAYA RAKYAT2 DAN BANGSA.. LOKAL...???>> KINI MESIR DAN BANYAK NEGARA2 AFRIKA- LYBIYA -SUDAN- DLL... ??? SEDANG DIPERLAKUKAN SAMA...???>> SADARLAH BANGSA DAN RAKYAT MESIR SEMUANYA... BERSATULAH...DAN KEMBALILAH TENTARA..DAN RAKYAT.. BERSATU UNTUK MEMBANGUN BANGSA SENDIRI...DAN HARUS MANDIRI.... DAN JANGAN HENDAKNYA MENJADI ALAT2 ASING...?? >> KONON PARA PIMPINAN PARTAI DAN TENTARA.--JUGA POLISI ..KINI SUDAH KEHILANGAN AKAL SEHAT...??>> MEREKA SENANG AKAN KAKUASAAN..DAN TAK AYAL...AKAN MEMBUNUHI RAKYAT..DENGAN BERBAGAI DALIH2 DUSTA..???>> SEMUA ADA CARA BERMAIN...NYA...- POLISI-TENTARA-POLITISI DUSTA...??? >>> LALU HARUS BAGAIMANA DENGAN RAKYAT...??>> ADAKAH PEMIMPIN YANG JUJUR...??? ADAKAH PEMIMPIN YANG BISA DIPERCAYA...??? ADAKAH PEMIMPIN ATAS KEHENDAK RAKYAT...??>>.. SEMUA KITA HANYA MEMPERKIRAKAN...DAN KONON PARA JURNALIS..DAN AHLI2 MEDIA.. MEMBERIKAN OPINI2...DAN ARAHAN2...??>> BENARKAH MEREKA..???... DUSTAKAH MEREKA..??>> APAKAH MEREKA BAGIAN DARI TANGAN2 ASING...YANG JUGA MEMBAYAR MEREKA..SEMUA...???>>> ...LALU MENGAPA KINI MERAJALELA..DAN KORBAN MANUSIA.. SELALU SEMAKIN BANYAK...???>> ADAKAH INI PERMAINAN BARU UNTUK DEPOPULASI..UMAT MANUSIA...DIDUNIA...??>> KINI LENGKAPLAH SUDAH... SISTEM PEMBUNUHAN RAKYAT....??? ADA BERBAGAI... PEMBUNUHAN DAN PEPERANGAN -DAN ADUDOMBA...DIRANCANG..SECARA LOKAL-NEGARA-REGIONAL-DAN DIRANCANG UNTUK PD III?? LALU VIRUS2 BUATAN-SENJATA KIMIA-BOM2 DEPLETED URANIUM-BOM2-DAN SENJATA2 NUKLIR..>> ?? ..LALU INVASI-PENDUDUKAN-PERAMPASAN-SECARA BRUTAL..DAN MENINDASAN2...DAN PERBUATAN2...ANIYA.... ??>> DAN LALU PERBUATAN2 RIBAWI-MAKSIAT-MOLIMO-PEMALSUAN-PEMBEKUAN-PENGHAPUSAN2 DATA-DLL....??? JUGA ADA YANG ANEH...DENGAN IKHWANUL..MUSLIMIN...YANG DIPIMPIN MOURSI...??? MENGAPA HARUS MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN SURIAH...YANG KONON JUGA ADALAH MUSLIM SUNNY...70% DISANA...??? SUATU FENOMENA ANEH..BAGI PARA POLITSI MUSLIM DAN ADA APA..?? INI CELAH MENGBUAT PARA NASIONALIS.. MENJADI RESAH DENGAN IKHWANUL MUSLIMIN...??? SIAPA DIBELAKANG MOURSI DAN IKHWANUL MUSLIMIN SESUNGGUNYA...???>> BENARKAH MEREKA BERJIWA ISLAM...???>> ... SUNGGUH SANGAT DISAYANGAKAN....??? DAN MENJADI TRAGIS...DAN DILEMATIS...???>>> MENGAPA TIDAK MENUJU JALAN FURQON...YANG LURUS...???.... .. HMMH... RAKYAT DAN BANGSA MESIR..HARUS MEMBANGUN DASAR... KEBENARAN YANG TOTALITAS... >>> AWAS DAN HATI2...DENGAN JEBAKAN DUNIA SEKARANG...YANG KONON... MENGANUT...KEBENARAN2...SEMU ..DAN ...DENGAN PEMBENARAN2...PENUH TIPU MUSLIHAT...??? ADA APA LAGI KEJAHATAN2 YANG DIRANCANG...??? KRIMINAL..KRIMINAL..KRIMINAL..??? DAN KEJAHATAN2 KEMANUSIAAN...???>> .....BANGKITKAN JIWA2.... MERDEKA..!!!.....GERAKAN AKAL SEHAT..DAN BUDI NURANI KEMANUSIAAN....SEMESTA..!!!.... .GERAKAN BANGSA DAN RAKYAT BANGKITLAH...BERSATULAH..... !!!???>> ...ADA JALAN LURUS...JALAN FURQON.... MAKA ...SEHARUSNYA.... BERJALANLAH KESANA DENGAN KESADARAN.... SEUTUHNYA..... YAKNI... JALAN YANG TELAH.... ALLAH TITAHKAN DAN PERSIAPKAN UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA..... UNTUK KEBAIKAN UMAT MANUSIA...DAN MANUSIA2 YANG PERCAYA KEPADA ALLAH-ALHAQ....MAHA BENAR. .>>> KESANA LAH JALAN LURUS....>>> YAKINLAH... DIALAH JALAN...BAGI... PEMIMPIN YANG ADIL... DAN HATI-JIWA DAN AKAL SEHAT SERTA BUDI NURANI KEMANUSIAAN KITA JUNJUNG TINGGI.. DENGAN ILMU DAN AKHLAK DAN AMAL2..KEBAIKAN UNTUK SEMUA KITA2..UMAT MANUSIA...... AAMIIN...>> ..... ."Sebanyak 20 polisi, tidak berseragam, menyerbu kantor kami di Kairo. Mereka menggeledah semuanya serta mengambil semua rekaman dan perlengkapan teknik. Mereka menuduh kantor beroperasi tanpa izin," kata Mohamed Amin, koresponden Al Alam, di Ibu Kota Mesir, Kairo. ''Pasukan keamanan itu berasal dari Departemen Kepolisian pemantau karya seni dan media,'' kata Amin. Ia menyatakan mereka bertindak baik pada staf Al Alam. Tapi, mereka berkeras akan menutup kantor itu karena tak memiliki izin sah....>>> ...Kini, tiba-tiba kelompok oposisi pendukung kudeta militer, sebagaimana ditulis Aljazirah.net, menyatakan apa yang dilakukan militer bukan kudeta, melainkan 'mengikuti kehendak rakyat' yang mereka sebut sebagai 'legalitas rakyat di jalanan' (Syar'iyatus Syari'). Yang mereka sebut terakhir ini tidak lain 'aksi unjuk rasa' yang dilakukan kelompok oposisi pada 30 Juni, tiga hari sebelum penggulingan Mursi. Untuk mendukung demokrasi 'legalitas rakyat jalanan', kelompok oposisi lalu bermain-main dengan angka. Pada awalnya, mereka mengatakan demonstrasi akan diikuti oleh ribuan, kemudian jutaan. Berikutnya, mereka mengatakan angka 17 juta, lantas 30 juta, dan terakhir mereka mengatakan yang berdemo menentang Mursi berjumlah 40 juta. Bila angka terakhir ini benar, jumlahnya sudah melebihi separuh dari mereka yang berhak mengikuti pemilu atau hampir setengah dari jumlah penduduk Mesir yang berjumlah 82 juta....>>> .........To the point saja. Negara-negara di seluruh dunia saat ini menanggung hutang sebesar kira-kira $51 triliun, atau setara kira-kira Rp 500.000 triliun. Lalu kepada siapa negara-negara itu berhutang? Pertanyaan lain bisa diganti: siapa yang memiliki kekayaan sebesar itu? Jika piutang adalah sebagian kecil saja dari seluruh aset atau kekayaan seseorang atau perusahaan atau lembaga, lalu kekayaan sebenarnya tentu jauh lebih besar dari jumlah itu, mungkin Rp 5 juta triliun atau bahkan jauh lebih besar lagi. Dan berapa pendapatan bunga dari piutang sebesar itu? Jika diasumsikan suku bunga pasar uang internasional adalah 5% (Indonesia mencapai 10% lebih), maka penghasilan dari bunga piutang itu mencapai Rp 25.000 triliun. Lalu, sekali lagi, siapa yang memiliki kekayaan sebesar itu? Bank Dunia atau IMF? .....>>> ....Akhirnya bank sentral sendiri mengakui bahwa mereka adalah lembaga swasta meski bersembunyi di balik UU yang ditetapkan Congress. Bagaimana pun hal ini, dalam suatu sistem ketatanegaraan yang ideal, merupakan tindakan pengkhianatan yang dilakukan Congress, pemerintah dan bank sentral. Bagaimana mungkin sekelompok bankir diberi kewenangan mencetak uang, menetapkan nilai tukarnya, dan mengedarkannya ke masyarakat. Hal ini tentu saja membuat pemerintah, Congress dan negara berada di bawah kekuasaan para bankir. Para bankir pemilik bank sentral itu tentu saja bisa membuat negara makmur dengan mempermudah peredaran uang, namun juga bisa membuat negara hancur dalam sekejap dengan menarik peredaran uang melalui berbagai instrumen yang dimilikinya. Hal inilah yang terjadi dalam peristiwa "malayse" atau depresi besar tahun 1920-an hingga 1930-an dan berbagai krisis ekonomi lainnya.....>> Menurut sebuah artikel yang dimuat di majalah Newscientist, tentang sebuah studi terhadap lebih dari 40.000 perusahaan transnasional yang dilakukan oleh Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich, ditemukan adanya satu kelompok inti dari bank-bank besar dan perusahaan-perusahaan raksasa yang mendominasi sistem ekonomi di seluruh dunia. Studi itu menemukan kelompok inti itu terdiri dari hanya 147 perusahaan yang bahkan masih saling berkaitan kepemilikannya satu sama lain. Sebagian besar perusahaan itu adalah bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank. Berikut adalah daftar 25 perusahaan terbesar menurut studi tersebut....>>> 1. Barclays plc 2. Capital Group Companies Inc 3. FMR Korporasi 4. AXA 5. State Street Corporation 6. JP Morgan Chase & Co 7. Hukum & General Group plc 8. Vanguard Group Inc 9. UBS AG 10. Merrill Lynch & Co Inc 11. Wellington Manajemen Co LLP 12. Deutsche Bank AG 13. Franklin Resources Inc 14. Credit Suisse Group 15. Walton Enterprises LLC 16. Bank of New York Mellon Corp 17. Natixis 18. Goldman Sachs Group Inc 19. T Rowe Price Group Inc 20. Legg Mason Inc 21. Morgan Stanley 22. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc 23. Northern Trust Corporation 24. Société Générale 25. Bank of America Corporation >> ...Para elit ultra-kaya sering bersembunyi di balik lapisan demi lapisan kepemilikan, tetapi kenyataannya adalah bahwa berkat hubungan kepemilikina yang saling terkait itu, elit global pada dasarnya mengontrol hampir seluruh perusahaan raksasa dunia. Jumlah kekayaan dan kekuasaan mereka sulit untuk digambarkan. Sayangnya, kelompok yang sama telah menjalani hal itu sejak masa yang sangat lama. Sebagaimana ditunjukkan oleh pidato yang menarik oleh Walikota New York John F. Hylan pada tahun 1922: "Ancaman nyata dari Republik kita adalah pemerintah tak terlihat, yang seperti gurita raksasa dengan kaki-kaki berlendir membelit kota-kota, negara bagian, dan seluruh bangsa ini. Untuk tidak sekedar generalisasi belaka, saya katakan bahwa kepala dari gurita itu adalah kepentingan Rockefeller-Standar Oil dan sekelompok kecil bankir internasional. Mereka secara nyata mengendalikan pemerintah Amerika untuk tujuan mereka sendiri."...>>> ....Mereka menciptakan bank-bank sentral dan memanfaatkannya untuk menjebak pemerintahan negara-negara di dunia masuk dalam jeratan hutang yang tidak berujung. Hutang pemerintah adalah cara yang ampuh untuk merampok uang kita semua, mentransfernya ke pemerintah dan berakhir di kantong orang-orang super kaya." Juga kecaman pedas yang dilakukan oleh anggota Kongres Louis T. McFadden yang disampaikan di hadapan sidang DPR AS pada tgl 10 Juni 1932: "Bapak Ketua, di negara ini kita memiliki satu lembaga yang paling korup yang pernah dikenal di dunia. Saya merujuk kepada Bank Sentral (The Federal Reserve Bank) dan Dewan Gubernur Bank Sentral. Mereka telah menipu pemerintah dan seluruh rakyat Amerika untuk membayar hutang nasional yang tidak pernah bisa lunas. Mereka telah menghancurkan dan memiskinkan seluruh rakyat Amerika dan membangkrutkan pemerintah Amerika. Mereka melakukannya melalui aturan yang dibuat untuk memuluskan langkah mereka, melalui kejahatan administrasi yang dilakukan Dewan Gubernur, dan melalui praktik-praktik kotor manusia-manusia rakus yang mengawasinya."...>>> ...Sejarahwan Georgetown University Prof. Carroll Quigley pernah menulis: "Para penguasa kapitalisme memiliki tujuan yang lebih jauh lagi, tidak kurang dari menciptakan sistem keuangan global yang dikuasai para penguasa modal yang mendominasi sistem politik dan ekonomi dunia keseluruhan. Sistem ini harus dikontrol dengan model feudalis oleh bank-bank sentral yang bertindak bersama-sama sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan rahasia yang dihasilkan melalui pertemuan-pertemuan dan konperensi-konperensi. Bentuk final dari sistem itu nantinya adalah Bank for International Settlements di Basle, Swiss, suatu bank swasta yang dimiliki dan dikendalikan oleh bank-bank sentral di dunia yang karenanya juga menjadi lembaga swasta." Orang-orang super kaya juga memainkan peran utama dalam membangun lembaga-lembaga internasional penting lainnya seperti PBB, IMF, Bank Dunia dan WTO. Bahkan tanah untuk kantor pusat PBB di New York dibeli dan disumbangkan oleh John D. Rockefeller. Para bankir internasional pun sangat bangga disebut sebagai "internasionalis"....>>> ..Para elit juga mengarahkan sejumlah besar pengaruh melalui berbagai perkumpulan rahasia (Skull and Bones, Freemason dll), melalui beberapa lembaga think tank dan klub sosial (Council for Foreign Relation, Komisi Trilateral, Bilderberg Group, Bohemian Grove, Chatham House, Klub Roma, dll), dan melalui jaringan luas yayasan amal dan organisasi non-pemerintah (Rockefeller Foundation, Ford Foundation, WWF, (ICW?) dll). Namun yang perlu menjadi perhatian penting adalah kekuatan media sebagai alat kekuasaan para elit. Mereka meliputi perusahaan surat kabar dan majalah, televisi, studio film, penerbit, label musik, situs internet, PH, dan sebagainnya. Mereka semua hanya dimiliki oleh 6 kelompok bisnis yaitu Time Warner, Walt Disney, Viacom, News Corp., CBS Corp., NBC Universal...>>

Sabtu, 20 Juli 2013, 10:17 WIB
 Seorang pria duduk disamping jenazah pendukung Mursi yang tewas terkena tembakan tentara di Kairo, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)
Seorang pria duduk disamping jenazah pendukung Mursi yang tewas terkena tembakan tentara di Kairo, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua orang tewas dan tujuh orang cedera dalam bentrokan pada Jumat malam (19/7) antara pendukung dan penentang presiden Mesir yang dikudeta Muhammad Mursi di Mesir Utara, demikian laporan edisi daring media resmi, Ahram, Sabtu.

Di Kota Mansoura di Delta Nil, seorang perempuan dan seorang anak perempuan yang berusia 13 tahun ditembak hingga tewas, sementara tujuh orang menderita luka serius akibat penembakan dan penikaman, kata laporan tersebut. 
 
Ketujuh orang yang cedera telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat. 
 
Bentrokan itu terjadi saat sejumlah pendukung Mursi turun ke jalan sesudah Shalat Jumat, dan menyerukan pemulihan presiden terguling Mesir tersebut sebagai pemimpin sah negeri itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. 
 
Penentang Mursi mendukung Angkatan Bersenjata dan peta jalannya. Mereka menyalahkan pendukung Moursi atas kerusuhan baru-baru ini. 
 
Sementara itu, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat malam, Menteri Dalam Negeri Mesir Muhammad Ibrahim kembali menyampaikan komitmennya untuk melindungi pemrotes damai dan pawai mereka sejalan dengan Angkatan Bersenjata. 
 
Ia juga memperingatkan warga agar tidak melakukan kerusuhan dan pengrusakan, dan menambahkan Angkatan Bersenjata serta polisi Mesir takkan membiarkan setiap orang yang berupaya melanggar hukum, merusak jalan, membuat sesak lembaga negara atau menduduki kompleks penting.
Redaktur : Heri Ruslan
Sumber : Antara

Polisi Mesir 'Berpakaian Preman' Serbu Kantor TV Iran

Minggu, 21 Juli 2013, 08:52 WIB
AP/Manu Brabo 
 
Pasukan Keamanan Mesir
Pasukan Keamanan Mesir
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/07/21/mq9jw4-polisi-mesir-berpakaian-preman-serbu-kantor-tv-iran

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir, Sabtu malam (20/7), menyerbu kantor stasiun TV Iran, Al Alam, di Kairo dan menahan direkturnya untuk dimintai keterangan. Demikian kata seorang koresponden Al Alam kepada Xinhua.

"Sebanyak 20 polisi, tidak berseragam, menyerbu kantor kami di Kairo. Mereka menggeledah semuanya serta mengambil semua rekaman dan perlengkapan teknik. Mereka menuduh kantor beroperasi tanpa izin," kata Mohamed Amin, koresponden Al Alam, di Ibu Kota Mesir, Kairo.

''Pasukan keamanan itu berasal dari Departemen Kepolisian pemantau karya seni dan media,'' kata Amin. Ia menyatakan mereka bertindak baik pada staf Al Alam. Tapi, mereka berkeras akan menutup kantor itu karena tak memiliki izin sah.


Amin mengatakan Direktur Al Alam, Ahmed As-Seyoufi, diinterogasi di satu kantor polisi yang berdekatan. Amin menambahkan kantor Al Alam di Kairo telah diserbu oleh polisi pada pertengahan Mei 2012 selama kekuasaan sementara dewan militer.

"Laporan kami netral dan tidak memihak," kata Amin. Ia menegaskan Al Alam meliput aksi protes oleh pendukung dan penentang presiden terguling Muhammad Mursi secara berimbang dan profesional.

Iran telah mengecam tindakan militer yang menggulingkan Mursi pada 3 Juli sebagai tindakan yang tak bisa diterima dan mengganggu.

Tapi Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, belakangan mendesak kelompok politik Mesir agar mewujudkan persatuan nasional dan menyuarakan dihormatinya pilihan yang dibuat oleh rakyat Mesir.

Islamis Vs Liberalis

Sabtu, 20 Juli 2013, 09:54 WIB
http://www.republika.co.id/berita/kolom/fokus/13/07/20/mq7s2s-islamis-vs-liberalis
 
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7).    (AP/Hassan Ammar)
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7). (AP/Hassan Ammar)

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Nashih Nashrullah/Tweter: @nashihn
Entah kebetulan atau tidak, film Mesir yang berjudul Toyor el-Zalam, atau ‘Burung Kegelapan’ laksana sebuah prediksi, menggambarkan situasi terkini yang terjadi di Mesir. Film keluaran 1995  itu mengisahkan tentang persaingan ego dan kepentingan antara dua sahabat yang saling berseberangan secara ideologi dan tradisi.
Adil Imam memerankan Fathi Naufal yang liberal pemikiran dan tindakan, sedangkan Riyadh al-Khuly bertindak sebagai Ali az-Zanati yang mewakili kelompok islamis. Tak dikisahkan secara tegas, kubu manakah yang unggul dalam film yang juga dibintangi oleh aktris kenamaan, Yusra itu. Di akhir kisah, kedua sahabat itu, hanya diceritakan saling berebut dan berambisimenendang bola.
Alur film ini cukup menggelitik. Sekaligus mengungkapkan fakta dan realita yang terjadi di Mesir. Bukan hanya pascatergulingnya Mursi, tapi sejak Mesir beralih menjadi negara Republik. Pertarungan antara islamis dan liberalis, menjadi dialektika tak bermuara di negeri piramid itu. Sebut saja misalnya, Ali Abdur Raziq, muncul dengan bukunya yang sangat kontroversial dan menyebabkan ia dikucilkan oleh mayoritas ulama Mesir. Al-Islam wa Ushul al-Hukm, sebuah teori yang memisahkan agama dari negara.
‘Pertarungan’ yang sama, saat nasionalis Gamal Abd el-Nasir, Anwar Sadat, atau Husni Mubarak, menekan eksistensi Ikhanul Muslimin (IM) dan gerakan islamis lainnya, seperti Jamaah Islamiyyah. Maka, di saat Mursi terpilih kesempatan ini, diakui atau pun tidak, digunakan untuk memukul balik rival abadi IM, para liberalis.
Nyaris, tiap lini dari pemerintahan adalah orang-orang terdekat IM. Semua sepakat, bahwa cara pelengseran Mursi adalah inkonstitusional. Tetapi, upaya ‘IM-isasi’, setuju atau tidak, telah mencederai demokrasi itu sendiri. IM hendak mengegolkan rezim//Alakhwanah//, sindiran kubu oposisi atas ‘IM-isasi’ pemerintah.
Maka, di masa pemerintahan transisi Perdana Menteri el-Bablawi, tak ada satupun wakil islamis di rezimnya. Rezimnya hanya dipenuhi oleh kalangan teknokrat dan liberalis. Sekalipun, ia selalu menekankan akan melibatkan islamis, tetapi itu akan berakhir sebatas retorika politik semata.  
Partai Kebebasan dan Keadilan yang merupakan sayap politik IM dan Partai Pembangunan dan Pengembangan, sayap politik Jamaah Islamiyyah, sejak tragedi 30 Juni menolak legalitas pemerintahan transisi yang berdiri di atas kudeta militer. Sementara, Partai an-Nur dari Salafi, menilai pemerintah telah gagal.  Padahal, demokrasi, bukan soal siapa menang dan siapa kalah, tetapi demokrasi, bagaimana mewujudkan kepentingan bersama.  Dalam konteks Mesir, kedua belah pihak jauh dari konsep ideal itu.
Apa yang terjadi di Mesir dan mayoritas kawasan Timur Tengah, pada hakikatnya, tak berbeda jauh. Ini adalah perang ideologi, antara kubu islamis dan liberalis. Soal di manakah meletakkan posisi agama yang proporsional dalam negara. Dan sangat mungkin, beberapa dekade ke depan, episode ini akan tetap mewarnai drama perpolitikan di Mesir. Satu fase masa, yang Indonesia telah melewatinya itu tatkala peletakkan ideologi negara. Bedanya, ada kompromi di sana. Seperti terlihat di Piagam Jakarta. Kompromi bukan sekadar pada asas dan poin kesepakatan, tetapi juga pada penjabaran dari kompromi tersebut. Bukan untuk masalahat kelompok-an sih, tetapi mengesampingkan ego masing-masing kubu.Demi maslahat yang lebih besar: eksistensi negara.
Kegagalan berkompromi ini, akan mengancam stabilitas nasional Mesir. Apalagi ini diperburuk dengan aksi penangkapan terhadap pentolan IM. Dan, kemungkinan kuat pula bahwa aksi ilegal dari militer itu akan tetap berlangsung dengan berbagai dalih, pertama mencegah IM terlibat kembali turut serta dalam Pemilu dengan ketiadaan para pimpinan tertinggi IM. Dan kedua, penangkapan itu akan tetap dibenarkan oleh militer, atas dakwaan provokasi dan propaganda kekerasan di berbagai wilayah oleh para tertuduh itu.
Di satu sisi, standar ganda AS, terlihat sudah. Negeri Paman Sam, mengecam pelengseran Mursi tetapi di satu sisi mendukung percepatan Pemilu sebagai solusi atas krisis Mesir. Inkonsistensi ini terlihat, dari kegamangan AS untuk memberikan bantuan. Padahal, secara tegas Undang-undang di AS melarang bantuan apapun ke negara yang terjadi kudeta militer di dalamnya. Inkonsesitensi serupa saat AS ingin mempersenjatai pejuang Suriah. Ini akibat keyakinan mereka akan keberadaan jaringan Alqaeda di tengah-tengah para pemberontak itu.    
Kondisi ini, akan membuka episode lain dari drama politik di Mesir. Sejauhmana konsistensi Barat dan negara-negara internasional, untuk implementasi demokrasi. Tunisia, Uni Afrika, Prancis dan Turki, secara terang-terangan mengecam tindakan inskonstitusional itu. Bahkan, Pemerintahan Erdogan, hanya akan mengakui Mursi sebagai presiden Mesir. Sikap tak sama ditunjukkan oleh Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania dan Qatar. Sebanyak 14 miliar dolar AS, dikucurkan untuk pemerintahan transisi. Bantuan yang tak pernah kunjung cair, semasa Mursi menjabat.  

Di penggalan kisah lainnya, jutaan simpatisan dan anggota IM atau para pendukung Mursi, terus turun di jalan dan menuntut ‘singgasana’ Mursi di kembalikan. Meskipun puluhan korban tertembak dalam aksi damai mereka, untungnya mereka tak terpancing. Sempat dalam video yang beredar di jejaring sosial, oknum IM tengah menjatuhkan orang tak dikenal dari lokasi dengan ketinggian empat meter, tetapi itu begitulah propaganda Media. Untungnya, kubu Mursi tak terpancing. Dan itu komitmen mereka.  
Maka, jika para pendukung mursi tersulut amarahnya lalu bereaksi serupa dan timbul kekerasan seperti di Suriah—ini lah skenario yang dikonspirasikan—, sebuah perang saudara. Maka paling diuntungkan dari perseteruan panjang ini adalah Israel, tentunya. Perhatian Timur Tengah bahkan dunia akan tersedot dari penjajahan negara zionis itu di Palestina. Di saat, Dunia Arab tengah terperangah dan terninabobokkan dengan hiruk pikuk demokrasi semu tak berkesudahan, jutaan unit pemukiman ilegal, secara diam-diam, tengah dibangun oleh Rezim Netanyahu. Di tanah merdeka, Bumi Palestina.
Redaktur : Heri Ruslan  

SIAPA YANG SEBENARNYA BERKUASA DI DUNIA? (2)

 
 
Menurut sebuah artikel yang dimuat di majalah Newscientist, tentang sebuah studi terhadap lebih dari 40.000 perusahaan transnasional yang dilakukan oleh Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich, ditemukan adanya satu kelompok inti dari bank-bank  besar dan perusahaan-perusahaan raksasa yang mendominasi sistem ekonomi di seluruh dunia. Studi itu menemukan kelompok inti itu terdiri dari hanya 147 perusahaan yang bahkan masih saling berkaitan kepemilikannya satu sama lain.

Sebagian besar perusahaan itu adalah bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank. Berikut adalah daftar 25 perusahaan terbesar menurut studi tersebut.


1. Barclays plc
2. Capital Group Companies Inc
3. FMR Korporasi
4. AXA
5. State Street Corporation
6. JP Morgan Chase & Co
7. Hukum & General Group plc
8. Vanguard Group Inc
9. UBS AG
10. Merrill Lynch & Co Inc
11. Wellington Manajemen Co LLP
12. Deutsche Bank AG
13. Franklin Resources Inc
14. Credit Suisse Group
15. Walton Enterprises LLC
16. Bank of New York Mellon Corp
17. Natixis
18. Goldman Sachs Group Inc
19. T Rowe Price Group Inc
20. Legg Mason Inc
21. Morgan Stanley
22. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc
23. Northern Trust Corporation
24. Société Générale
25. Bank of America Corporation

Para elit ultra-kaya sering bersembunyi di balik lapisan demi lapisan kepemilikan, tetapi kenyataannya adalah bahwa berkat hubungan kepemilikina yang saling terkait itu, elit global pada dasarnya mengontrol hampir seluruh perusahaan raksasa dunia. Jumlah kekayaan dan kekuasaan mereka sulit untuk digambarkan. Sayangnya, kelompok yang sama telah menjalani hal itu sejak masa yang sangat lama. Sebagaimana ditunjukkan oleh pidato yang menarik oleh Walikota New York John F. Hylan pada tahun 1922:

"Ancaman nyata dari Republik kita adalah pemerintah tak terlihat, yang seperti gurita raksasa dengan kaki-kaki berlendir membelit kota-kota, negara bagian, dan seluruh bangsa ini. Untuk tidak sekedar generalisasi belaka, saya katakan bahwa kepala dari gurita itu adalah kepentingan Rockefeller-Standar Oil dan sekelompok kecil bankir internasional. Mereka secara nyata mengendalikan pemerintah Amerika untuk tujuan mereka sendiri."

Mereka praktis mengontrol kedua partai Republik dan Demokrat, menulis platform politik, dan menentukan pejabat-pejabat tinggi yang sejalan dengan kepentingan bisnis korup mereka.

Mereka mengontrol mayoritas surat kabar dan majalah di negeri ini. Mereka menggunakan media-media itu untuk menekan pejabat-pejabat publik hingga menyerah pada kemauan mereka, atau mendepak mereka yang menolak kemauan mereka. Mereka beroperasi di balik layar yang diciptakan mereka dan menguasai semua pejabat publik, lembaga-lembaga legislatif, lembaga-lembaga pendidikan, pengadilan, dan semua lembaga yang dibuat untuk melindungi kepentingan publik.

Mereka menciptakan bank-bank sentral dan memanfaatkannya untuk menjebak pemerintahan negara-negara di dunia masuk dalam jeratan hutang yang tidak berujung. Hutang pemerintah adalah cara yang ampuh untuk merampok uang kita semua, mentransfernya ke pemerintah dan berakhir di kantong orang-orang super kaya."

Juga kecaman pedas yang dilakukan oleh anggota Kongres Louis T. McFadden yang disampaikan di hadapan sidang DPR AS pada tgl 10 Juni 1932:

"Bapak Ketua, di negara ini kita memiliki satu lembaga yang paling korup yang pernah dikenal di dunia. Saya merujuk kepada Bank Sentral (The Federal Reserve Bank) dan Dewan Gubernur Bank Sentral. Mereka telah menipu pemerintah dan seluruh rakyat Amerika untuk membayar hutang nasional yang tidak pernah bisa lunas. Mereka telah menghancurkan dan memiskinkan seluruh rakyat Amerika dan membangkrutkan pemerintah Amerika. Mereka melakukannya melalui aturan yang dibuat untuk memuluskan langkah mereka, melalui kejahatan administrasi yang dilakukan Dewan Gubernur, dan melalui praktik-praktik kotor manusia-manusia rakus yang mengawasinya."

Para pemilik saham dari 12 Bank Sentral Daerah yang membentuk bank sentral adalah para bankir swasta. Menurut penelitian terhadap kepemilikan bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank di Wall Street, nama-nama yang sama muncul berulang-ulang dalam daftar kepemilikan bank-bank dan lembaga keuangan itu: Rockefeller, Rothschild, Warburg, Lazard, Schiff, dan juga beberapa keluarga bangsawan Eropa.

Namun orang-orang super kaya itu tidak hanya menguasai Amerika. Cara yang hampir sama juga diterapkan di seluruh dunia. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan sebuah sistem keuangan global yang mereka kuasai.

Sejarahwan Georgetown University Prof. Carroll Quigley pernah menulis:

"Para penguasa kapitalisme memiliki tujuan yang lebih jauh lagi, tidak kurang dari menciptakan sistem keuangan global yang dikuasai para penguasa modal yang mendominasi sistem politik dan ekonomi dunia keseluruhan. Sistem ini harus dikontrol dengan model feudalis oleh bank-bank sentral yang bertindak bersama-sama sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan rahasia yang dihasilkan melalui pertemuan-pertemuan dan konperensi-konperensi. Bentuk final dari sistem itu nantinya adalah Bank for International Settlements di Basle, Swiss, suatu bank swasta yang dimiliki dan dikendalikan oleh bank-bank sentral di dunia yang karenanya juga menjadi lembaga swasta."

Orang-orang super kaya juga memainkan peran utama dalam membangun lembaga-lembaga internasional penting lainnya seperti PBB, IMF, Bank Dunia dan WTO. Bahkan tanah untuk kantor pusat PBB di New York dibeli dan disumbangkan oleh John D. Rockefeller. Para bankir internasional pun sangat bangga disebut sebagai "internasionalis".

Para elit juga mendominasi sistem pendidikan di banyak negara seperti Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun Yayasan Rockefeller dan organisasi elitis lainnya telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke universitas-universitas elit "Ivy League". Saat ini Ivy League dianggap sebagai tolak ukur bagi semua perguruan tinggi dan universitas lain di Amerika.

Para elit juga mengarahkan sejumlah besar pengaruh melalui berbagai perkumpulan rahasia (Skull and Bones, Freemason dll), melalui beberapa lembaga think tank dan klub sosial (Council for Foreign Relation, Komisi Trilateral, Bilderberg Group, Bohemian Grove, Chatham House, Klub Roma, dll), dan melalui jaringan luas yayasan amal dan organisasi non-pemerintah (Rockefeller Foundation, Ford Foundation, WWF, (ICW?) dll).

Namun yang perlu menjadi perhatian penting adalah kekuatan media sebagai alat kekuasaan para elit. Mereka meliputi perusahaan surat kabar dan majalah, televisi, studio film, penerbit, label musik, situs internet, PH, dan sebagainnya. Mereka semua hanya dimiliki oleh 6 kelompok bisnis yaitu Time Warner, Walt Disney, Viacom, News Corp., CBS Corp., NBC Universal.

Mengingat fakta bahwa rata-rata manusia modern menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya duduk di depan televisi, atau menonton film dan membaca majalah, koran dan buku, maka pengaruh media massa begitu kuat dalam membentuk persepsi publik terhadap suatu hal atau masalah. Dan berikut adalah media-media raksasa global milik para elit dunia.

Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa berbagai hal maupun masalah seperti tidak pernah berubah, tak peduli siapa yang menjadi presiden? Mengapa perang Afghanistan tetap berkecamuk meski Presiden Obama telah menggantikan George W. Bush, bahkan melebar menjadi Perang Pakistan? Mengapa penjara Guantanamo yang dikritik keras masyarakat internasional tetap beroperasi? Atau mengapa pemerintah Indonesia yang terus menerapkan kebijakan defisit APBN dan menutupinya dengan berhutang? Atau mengapa kelompok seperti Ikhwanul Muslimin yang berkuasa di Mesir atau Turki, yang awalnya didirikan untuk membebaskan Palestina, justru bergandengan mesra dengan Israel dan meninggalkan rakyat Palestina seperti orang menjauhi penyakit campak?

Tentu saja karena para super-kaya menguasai nyaris segalanya di dunia.

Jika Tommy Winata yang kekayaannya "hanya" beberapa milyar dolar saja bisa mengorganisir "konvensi" para pemimpin redaksi media-media massa se Indonesia (dengan ketuanya Pemimpin Redaksi Tempo yang kantornya pernah diacak-acak dan para wartawannya dipukuli anak buah Tommy), tentu apa yang bisa dilakukan para bankir internasional pemilik bank-bank raksasa dan bank-bank sentral dunia itu jauh lebih besar lagi: mengorganisir konvensi Partai Demokrat (Amerika), misalnya.

SUMBER:
"Who Runs The World? Solid Proof That A Core Group Of Wealthy Elitists Is Pulling The Strings"; Michael Synder; The Economic Collapse; 29 Januari 2013

"Do the Rothschilds Own all Central Banks?"; Anthony Migchels; henrymakow.com; 15 Juli 2013

Otak-atik Angka untuk Menggulingkan Presiden Mursi

Senin, 22 Juli 2013, 07:00 WIB

Republika/Daan 
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/13/07/22/mqb1fi-otakatik-angka-untuk-menggulingkan-presiden-mursi
 
Ikhwanul Kiram Mashuri
Ikhwanul Kiram Mashuri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ikhwanul Kiram Manshuri
Siapakah yang dinamakan rakyat itu? Dalam dunia politik, wabil khusus ketika sedang terjadi perebutan kekuasaan, tampaknya masing-masing pihak yang terlibat-baik yang sedang berkuasa maupun yang ingin merebut kekuasaan (oposisi)-sangat suka menggunakan kata rakyat. Atau, lebih tepatnya mereka mengklaim apa yang mereka lakukan adalah atas nama rakyat atau untuk kepentingan rakyat. Di sinilah rakyat seolah menjadi barang dagangan. Rakyat menjadi komoditas para politikus.

Sama halnya yang dilakukan militer Mesir yang bekerja sama sangat apik dengan kelompok oposisi ketika menggulingkan Presiden Mursi pada 3 Juli. Kudeta militer untuk mencopot Mursi dari jabatan presiden, membubarkan Majelis Syuro (MPR), dan membatalkan Konstitusi Negara, mereka bungkus rapi dengan istilah 'mengikuti kehendak rakyat banyak'. Padahal, Mursi dan anggota Majelis Syuro terpilih dalam pemilu yang sangat demokratis. Begitu juga Konstitusi Negara yang telah memperoleh suara mayoritas dalam sebuah referendum yang bersih. Artinya, Mursi menjadi presiden setahun lalu, dipilih oleh mayoritas rakyat.

Kini, tiba-tiba kelompok oposisi pendukung kudeta militer, sebagaimana ditulis Aljazirah.net, menyatakan apa yang dilakukan militer bukan kudeta, melainkan 'mengikuti kehendak rakyat' yang mereka sebut sebagai 'legalitas rakyat di jalanan' (Syar'iyatus Syari'). Yang mereka sebut terakhir ini tidak lain 'aksi unjuk rasa' yang dilakukan kelompok oposisi pada 30 Juni, tiga hari sebelum penggulingan Mursi.

Untuk mendukung demokrasi 'legalitas rakyat jalanan', kelompok oposisi lalu bermain-main dengan angka. Pada awalnya, mereka mengatakan demonstrasi akan diikuti oleh ribuan, kemudian jutaan. Berikutnya, mereka mengatakan angka 17 juta, lantas 30 juta, dan terakhir mereka mengatakan yang berdemo menentang Mursi berjumlah 40 juta. Bila angka terakhir ini benar, jumlahnya sudah melebihi separuh dari mereka yang berhak mengikuti pemilu atau hampir setengah dari jumlah penduduk Mesir yang berjumlah 82 juta.

Namun, bagaimana mengukur besaran atau jumlah peserta demonstrasi? Apalagi, bila jumlahnya mencapai puluhan juta?
Guna memperkuat angka yang disebut para tokoh oposisi tadi, militer Mesir menyertakan pesawat helikopter untuk mengantarkan seorang fotogragfer dan seorang cameraman memotret aksi-aksi unjuk rasa dari udara.

Hasil gambar dan video ini lalu digandakan dan didistribusikan ke sejumlah media internasional yang bersiaran secara langsung. Dalam gambar dan video yang dibagikan itu, memang tampak jumlah pendemo yang sangat besar, terutama yang dilakukan kelompok oposisi. Tapi, tulis Aljazirah.net, ada keanehan dalam video dan foto-foto itu. Sejumlah gambar ternyata diambil dari aksi demo kelompok pendukung Mursi. Sejumlah gambar lainnya diambil dari pengunjuk rasa besar ketika menjatuhkan Presiden Husni Mubarak pada 25 Januari 2011.

Menurut analisis Middle East Monitor (Memo) yang memantau aksi unjuk rasa besar-besaran kelompok oposisi pada 30 Juni, satu meter persegi tidak akan bisa memuat lebih dari empat pendemo. Berdasarkan data ini, dua lokasi demo oposisi di Lapangan Tahrir dan depan Istana Al Ittihadiyah,tidak akan bisa memuat lebih dari 632 ribu pendemo. Atau, kalau diambil angka optimistis, kedua tempat itu paling banyak hanya bisa menampung satu hingga dua juta orang, apabila ditambah dengan sejumlah pendemo di tempat lain. Pertanyaannya, tulis Memo yang dikutip Aljazirah.net, bagaimana jumlah pendemo bisa mencapai 30 juta atau bahkan 40 juta orang?

Sumber-sumber di militer dan sejumlah oposisi yang diwawancara BBC (Inggris) membantah kalau data itu bersumber dari mereka. Tapi, meski membantahnya, dalam berbagai kesempatan mereka-baik militer maupun oposisi-selalu mengulang-ulang tentang jumlah pendemo yang menuntut penggulingan Presiden Mursi sebesar lebih dari 30 juta orang. Tampaknya, mereka sudah belajar bahwa kebohongan yang disampaikan berkali-kali, lama-lama akan menjadi suatu kebenaran yang dipercaya masyarakat.

Permainan otak-atik angka itu juga menunjukkan adanya konspirasi antara militer dan kelompok oposisi untuk menggulingkan presiden yang memperjuangkan nilai-nilai Islam itu. Menurut media Amerika, The Wall Street Journal (TWSJ), sejak beberapa bulan lalu telah muncul skenerio yang dibuat oleh oposisi dan militer untuk menggulingkan Mursi. Skenerio itu dibuat dan dimatangkan dalam pertemuan para pemimpin oposisi dan sejumlah komandan militer secara rutin. Dalam pertemuan terakhir pada Juni lalu di Club Perwira, disepakati militer akan memaksa melengserkan Mursi apabila oposisi mampu menggerakkan aksi unjuk rasa yang cukup memadai. Di antara yang hadir dalam pertemuan itu, sebut TWSJ, adalah para tokoh kunci oposisi. Mereka adalah Mohammad Al Baradai, Amr Musa, dan Hamdin Shabahi.

Pertemuan oposisi dan militer itu juga melibatkan rezim fulul (orang-orang Husni Mubarak). Yang terakhir ini bertugas menyediakan dana dan aksi-aksi premanisme terhadap pendukung Presiden Mursi. Termasuk, serangan dan pembakaran terhadap kantor Ikhwanul Muslimin beberapa hari sebelum penggulingan Mursi. Anehnya, tulis TWSJ, ketika terjadi pembakaran sepertinya ada pembiaran dari pihak militer dan aparat keamanan lainnya.

Menurut Aljazirah.net, jumlah pengunjuk rasa pendukung Mursi bisa jadi lebih besar dari jumlah pendemo dari kelompok oposisi. Tapi, siapa peduli? Bagi politikus kotor dan rakus kekuasaan, ini menurut saya, rakyat tampaknya hanyalah komoditas. Rakyat hanyalah barang dagangan untuk meraih kekuasaan. Rakyat adalah otak-atik angka. Jumlah yang miskin dan rentan miskin sekian. Jumlah kelas menengah sekian, dan sebagainya. Setelah kekuasaan diraih, masa bodoh dengan nasib rakyat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar