Penggulingan Mursi, Kudeta Kamuflase
http://forum.republika.co.id/showthread.php?99592-Ketika-Harian-Republika-Kabur-Menatap-Konflik-Suriah
Dengan kata lain, kudeta anti-Mursi sudah direncanakan bahkan jauh hari sebelum Mursi berkuasa... kemungkinan jauh sebelum gelombang Kebangkitan Islam terjadi. Militer Mesir yang didukung oleh kubu New World Order mengetahui bahwa jika mereka terus melawan kebangitan politik Islam, pada akhirnya mereka akan kalah.
___________________________________
Undang-undang Amerika Serikat melarang "segala bentuk bantuan kepada pemerintah di negara manapun yang pemimpinnya digulingkan oleh kudeta atau keputusan militer." Lalu apa yang terjadi di Mesir?
Dr. Kevin Barret, seorang pakar Arab-Islam dan salah satu kritikus AS anti-program War on Terror dalam hal ini berpendapat, Presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi digulingkan dan ditahan oleh militer. Konstitusi dibekukan. Para pejabat tinggi partai berkuasa dikepung dan dipenjarakan. Militer juga menyita studio televisi dan radio.
Namun itu semua menurut para pelakunya, bukan kudeta. Karena jika mereka menyebutnya sebuah kudeta, mereka (militer) akan kehilangan bantuan 1,5 milyar dolar per tahun Amerika Serikat kepada junta Mesir agar tetap berdamai dengan Israel.
Para jenderal Mesir berusaha menjaga uang dari Amerika Serikat itu terus mengalir. Mereka ingin mempertahankan gaya hidup mewah. Militer juga ingin melestarikan kekuataannya sebagai penguasa di balik layar Mesir.
Dr. Kevin Barret berpendapat, kunci utama menyukseskan kudeta kamuflase adalah propaganda yang baik. Jika Anda mampu membuat rakyat sedemikian membenci pemimpin mereka yang terpilih secara demokratis, maka akan lebih mudah bagi Anda menggulingkannya sekaligus menutupi terjadinya kudeta.
Barret menjelaskan bagaimana Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Australia Geoff Whitlam dalam sebuah kudeta terselubung. Prosesnya sebagai berikut.
Pertama mereka mengerahkan lembaga-lembaga perbankan internasional untuk mencekik keuangan dan merusak perekonomian Australia... sama seperti yang dilakukan para pelaku kudeta di Mesir. Kemudian mereka menggunakan aset domestik untuk menyabotase sektor perekonomian, begitu juga yang dilakukan oleh pelaku kudeta anti-Mursi. Berikutnya mereka menggunakan kontrol media untuk menciptakan rentetan propaganda anti-Whitlam... ini juga terjadi di Mesir.
Dengan kondisi ekonomi yang carut marut dan pemimpin yang disumpah-serapah oleh media, sangat mudah untuk mengkudeta pemimpin yang terpilih secara demokratis dan mengesankan bahwa itu semua adalah tuntutan rakyat.
Makar kudeta terhadap Geoff Whitlam pada tahun 1974 itu dirancang oleh CIA demi menyelamatkan pangkalan besarnya di Alice Springs, yang akan ditutup oleh Whitlam. Juga dalam rangka mencegah Australia menjadi sebuah negara sosialis dan keluar dari orbit Amerika Serikat menuju kamp non-blok.
Para jenderal Mesir juga menggulingkan Mursi dalam rangka mencegah Mesir "menjadi Muslim" dan keluar dari orbit Amerika-Israel. Lebih jauh lagi, itu semua merupakan bagian dari sebuah operasi psikologis besar anti-Islam yang telah digalakkan oleh para pemimpin Barat sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada 1979.
Kebangkitan Islam akan menciptakan sebuah dunia Islam baru yang benar-benar independen dan ini akan menjadi ancaman besar bagi para penguasa dunia: para bankir invetasi yang dipimpin oleh keluarga Rothschild dan sekutunya—yaitu mereka yang memberlakukan ide Tata Dunia Baru (New World Order)
Di Mesir, para penjaga lokal bankir penguasa dunia—yaitu militer dan sekutunya—telah merepresi politik Islam. Selama tiga dekade terakhir, mereka melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap para aktivis Muslim.
Namun Islam tetap bangkit di Mesir.
Dengan menggunakan program penyimpangan klasik, gelombang Kebangkitan Islam dibajak dan dimanfaatkan sedemikian rupa agar sesuai dengan agenda Tata Dunia Baru. Para anasir Tata Dunia Baru Mesir, para jenderal, dibujuk untuk mengijinkan Ikhwanul Muslimin memenangi pilpres sehingga dengan demikian pada suatu saat kelompok tersebut dapat ditembak jatuh.
Dengan kata lain, kudeta anti-Mursi sudah direncanakan bahkan jauh hari sebelum Mursi berkuasa... kemungkinan jauh sebelum gelombang Kebangkitan Islam terjadi. Militer Mesir yang didukung oleh kubu New World Order mengetahui bahwa jika mereka terus melawan kebangitan politik Islam, pada akhirnya mereka akan kalah.
Kubu New World Order mengontrol perusakan perekonomian Mesir, serangan media terhadap Mursi, dan ini semua telah direncanakan selama bertahun-tahun. Jutaan pengguna Facebook dan Twitter terjebak.
Di lain pihak, Mursi dan Ikhwanul Muslimin tidak siap menghadapi pertempuran itu dan langsung meluncur dalam jebakan.(IRIB Indonesia/MZ)Undang-undang Amerika Serikat melarang "segala bentuk bantuan kepada pemerintah di negara manapun yang pemimpinnya digulingkan oleh kudeta atau keputusan militer." Lalu apa yang terjadi di Mesir?
Dr. Kevin Barret, seorang pakar Arab-Islam dan salah satu kritikus AS anti-program War on Terror dalam hal ini berpendapat, Presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi digulingkan dan ditahan oleh militer. Konstitusi dibekukan. Para pejabat tinggi partai berkuasa dikepung dan dipenjarakan. Militer juga menyita studio televisi dan radio.
Namun itu semua menurut para pelakunya, bukan kudeta. Karena jika mereka menyebutnya sebuah kudeta, mereka (militer) akan kehilangan bantuan 1,5 milyar dolar per tahun Amerika Serikat kepada junta Mesir agar tetap berdamai dengan Israel.
Para jenderal Mesir berusaha menjaga uang dari Amerika Serikat itu terus mengalir. Mereka ingin mempertahankan gaya hidup mewah. Militer juga ingin melestarikan kekuataannya sebagai penguasa di balik layar Mesir.
Dr. Kevin Barret berpendapat, kunci utama menyukseskan kudeta kamuflase adalah propaganda yang baik. Jika Anda mampu membuat rakyat sedemikian membenci pemimpin mereka yang terpilih secara demokratis, maka akan lebih mudah bagi Anda menggulingkannya sekaligus menutupi terjadinya kudeta.
Barret menjelaskan bagaimana Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Australia Geoff Whitlam dalam sebuah kudeta terselubung. Prosesnya sebagai berikut.
Pertama mereka mengerahkan lembaga-lembaga perbankan internasional untuk mencekik keuangan dan merusak perekonomian Australia... sama seperti yang dilakukan para pelaku kudeta di Mesir. Kemudian mereka menggunakan aset domestik untuk menyabotase sektor perekonomian, begitu juga yang dilakukan oleh pelaku kudeta anti-Mursi. Berikutnya mereka menggunakan kontrol media untuk menciptakan rentetan propaganda anti-Whitlam... ini juga terjadi di Mesir.
Dengan kondisi ekonomi yang carut marut dan pemimpin yang disumpah-serapah oleh media, sangat mudah untuk mengkudeta pemimpin yang terpilih secara demokratis dan mengesankan bahwa itu semua adalah tuntutan rakyat.
Makar kudeta terhadap Geoff Whitlam pada tahun 1974 itu dirancang oleh CIA demi menyelamatkan pangkalan besarnya di Alice Springs, yang akan ditutup oleh Whitlam. Juga dalam rangka mencegah Australia menjadi sebuah negara sosialis dan keluar dari orbit Amerika Serikat menuju kamp non-blok.
Para jenderal Mesir juga menggulingkan Mursi dalam rangka mencegah Mesir "menjadi Muslim" dan keluar dari orbit Amerika-Israel. Lebih jauh lagi, itu semua merupakan bagian dari sebuah operasi psikologis besar anti-Islam yang telah digalakkan oleh para pemimpin Barat sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada 1979.
Kebangkitan Islam akan menciptakan sebuah dunia Islam baru yang benar-benar independen dan ini akan menjadi ancaman besar bagi para penguasa dunia: para bankir invetasi yang dipimpin oleh keluarga Rothschild dan sekutunya—yaitu mereka yang memberlakukan ide Tata Dunia Baru (New World Order)
Di Mesir, para penjaga lokal bankir penguasa dunia—yaitu militer dan sekutunya—telah merepresi politik Islam. Selama tiga dekade terakhir, mereka melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap para aktivis Muslim.
Namun Islam tetap bangkit di Mesir.
Dengan menggunakan program penyimpangan klasik, gelombang Kebangkitan Islam dibajak dan dimanfaatkan sedemikian rupa agar sesuai dengan agenda Tata Dunia Baru. Para anasir Tata Dunia Baru Mesir, para jenderal, dibujuk untuk mengijinkan Ikhwanul Muslimin memenangi pilpres sehingga dengan demikian pada suatu saat kelompok tersebut dapat ditembak jatuh.
Dengan kata lain, kudeta anti-Mursi sudah direncanakan bahkan jauh hari sebelum Mursi berkuasa... kemungkinan jauh sebelum gelombang Kebangkitan Islam terjadi. Militer Mesir yang didukung oleh kubu New World Order mengetahui bahwa jika mereka terus melawan kebangitan politik Islam, pada akhirnya mereka akan kalah.
Kubu New World Order mengontrol perusakan perekonomian Mesir, serangan media terhadap Mursi, dan ini semua telah direncanakan selama bertahun-tahun. Jutaan pengguna Facebook dan Twitter terjebak.
Di lain pihak, Mursi dan Ikhwanul Muslimin tidak siap menghadapi pertempuran itu dan langsung meluncur dalam jebakan.(IRIB Indonesia/MZ)
TURKI SELUNDUPKAN SENJATA KE MESIR
Hubungan antara Turki dengan Mesir diperkirakan akan semakin memanas
setelah aparat keamanan Mesir berhasil menggagalkan upaya penyelundupan
senjata melalui kapal dagang Turki. Meski belum ada pernyataan resmi
dari pemerintahan sementara Mesir, jika benar, penyelundupan tersebut
merupakan bagian dari upaya pemberontakan para pendukung presiden
terguling Mohammad Moersi terhadap regim penggantinya yang saat ini
berkuasa.
Pada hari Rabu lalu (17/7) sumber-sumber di Mesir menyebutkan bahwa aparat keamanan telah menahan kapal dagang milik perusahaan Turki yang mengangkut 20 ribu pucuk pistol berperedam suara. Sehari kemudian pemerintah Turki mengumumkan telah membentuk tim penyidik atas kasus tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis (18/7) kementrian luar negeri Turki menyatakan bahwa menlu Turki telah memerintahkan kedubes Turki di Mesir untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut dan memberikan laporan kepada pemerintah pusat secepatnya.
"Demi melaksanakan penyelidikan yang diperlukan, informasi konkrit tentang senjata-senjata yang disebut-sebut telan ditahan tersebut telah dimintakan kepada otoritas Mesir melalui kedubes Turki di Kairo," demikian pernyataan kemenlu Turki.
Pada hari Rabu lalu (17/7) sumber-sumber di Mesir menyebutkan bahwa aparat keamanan telah menahan kapal dagang milik perusahaan Turki yang mengangkut 20 ribu pucuk pistol berperedam suara. Sehari kemudian pemerintah Turki mengumumkan telah membentuk tim penyidik atas kasus tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis (18/7) kementrian luar negeri Turki menyatakan bahwa menlu Turki telah memerintahkan kedubes Turki di Mesir untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut dan memberikan laporan kepada pemerintah pusat secepatnya.
"Demi melaksanakan penyelidikan yang diperlukan, informasi konkrit tentang senjata-senjata yang disebut-sebut telan ditahan tersebut telah dimintakan kepada otoritas Mesir melalui kedubes Turki di Kairo," demikian pernyataan kemenlu Turki.
Pernyataan tersebut menyebut bahwa Turki berkepentingan dengan "saudara Mesir" yang stabil dan damai.
Namun hal itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa hubungan kedua negara tengah memanas paska tergulingnya Mohammad Moersi yang merupakan sekutu dekat regim Turki yang sama-sama berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. PM Turki Erdogan menyebut kudeta yang dilakukan terhadap Moersi adalah tindakan ilegal dan tidak mengakui pemerintahan sementara yang saat ini berkuasa. Sebagai balasan Presiden Mesir sementara Adly Mansour mengingatkan Turki bahwa mereka berurusan dengan "negara besar yang memiliki sejarah panjang" seraya mengingatkan Turki untuk tidak campur tangan terhadap urusan internal Mesir sebagaimana Mesir tidak campur tangan dalam masalah "Lapangan Taksim". Terakhir dikabarkan Erdogan menolak ajakan dialog yang ditawarkan Wakil Presiden Mesir Mohammad Elbaradai dengan menyebut Edbaradai sebagai pemimpin yang tidak legitimet.
Dipastikan dalam waktu tidak lama lagi akan muncul perkembangan menarik dari kasus penyelundupan senjata ini.
Namun hal itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa hubungan kedua negara tengah memanas paska tergulingnya Mohammad Moersi yang merupakan sekutu dekat regim Turki yang sama-sama berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. PM Turki Erdogan menyebut kudeta yang dilakukan terhadap Moersi adalah tindakan ilegal dan tidak mengakui pemerintahan sementara yang saat ini berkuasa. Sebagai balasan Presiden Mesir sementara Adly Mansour mengingatkan Turki bahwa mereka berurusan dengan "negara besar yang memiliki sejarah panjang" seraya mengingatkan Turki untuk tidak campur tangan terhadap urusan internal Mesir sebagaimana Mesir tidak campur tangan dalam masalah "Lapangan Taksim". Terakhir dikabarkan Erdogan menolak ajakan dialog yang ditawarkan Wakil Presiden Mesir Mohammad Elbaradai dengan menyebut Edbaradai sebagai pemimpin yang tidak legitimet.
Dipastikan dalam waktu tidak lama lagi akan muncul perkembangan menarik dari kasus penyelundupan senjata ini.
REF:
"Turkey opens probe into alleged weapons transfer to Egypt"; Press TV; 19 Juli 2013
IRAN PUJI KEMENANGAN HIZBOLLAH ATAS ISRAEL
Para pejabat tertinggi Iran beramai-ramai memberikan selamat atas
kemenangan Hizbollah terhadap Israel pada peringatan HUT ke 7 Perang
Lebanon II tahun 2006 yang digelar Hizbollah baru-baru ini.
Dalam pesan-pesan yang disampaikan secara terpisah kepada pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah, Presiden Ahmadinejad, Ketua Parlemen Ali Larijani dan Menlu Ali Akbar Salehi memberikan selamat atas kemenangan Hizbollah atas Israel dalam perang yang berlangsung selama 33 hari antara bulan Juni dan Juli 2006. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui dubes Iran untuk Lebanon Ghazanfar Roknabadi.
Dalam pesannya tersebut Ahmadinejad mengatakan bahwa kemenangan yang diperoleh Hizbollah merupakan karunia Tuhan yang diberikan berkat kepemimpinan yang bijaksana serta semangat para pejuang dan seluruh rakyat Lebanon.
“Perang 33 hari tidak bisa dibantah merupakan kemenangan paling gemilang dari semangat perjuangan rakyat Lebanon, dimana para pejuang berhasil menghancurkan impian regim penjajah (Israel),” kata Ahmadinejad dalam pesannya.
Ahmadinejad menambahkan bahwa kemenangan tersebut merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh manusia pencari kebenaran di seluruh dunia dan menjadi penghinaan bagi kekuatan arogan global.
Sementara itu dalam pesannya Larijani mengatakan bahwa kemenangan Hizbollah telah memberikan kebanggaan dan kejayaana bagi seluruh umat Islam serta seluruh negara merdeka di dunia. Ia juga menambahkan bahwa kemenangan Hizbollah atas regim zionis yang rasialis dan facsis akan membuka jalan bagi kehancuran Israel.
Di sisi lain Salehi dalam pesannya menggambarkan kemenangan tersebut sebagai awal dari kejayaan dan titik balik sejarah bagi perjuangan melawan penjajahan Israel dan menyebutkannya sebagai titik awal dari kemenangan-kemenangan berikutnya para pejuang di masa mendatang.
Sayyed Hassan Nasrallah menanggapi pesan-pesan tersebut mengatakan bahwa bangsa Iran telah memainkan peran sangat penting dalam kemenangan tersebut. Ia juga memuji dukungan Iran yang tidak pernah putus bagi perjuangan rakyat Lebanon melawan agresi dan pendudukan Israel.
Sebagaimana telah tercatat dalam sejarah Lebanon adalah negara yang paling sering menjadi korban kejahatan Israel setelah Palestina. Pada tahun 1982 Israel menyerbu Lebanon dan menduduki sebagian besar wilayah Lebanon. Dalam penyerbuan yang didukung kekuatan zionis internasional serta pengkhianatan sebagian pemimpin Arab termasuk Presiden Lebanon Bashir Gemayel tersebut ribuan rakyat Lebanon dan Palestina telah menjadi korban, termasuk ribuan pengungsi Palestina dan Lebanon di kamp Sabra dan Shatilla yang dibantai oleh tentara Israel dan sekelompok milisi kristen Lebanon. Namun dengan dukungan Iran dan Syria, termasuk dalam peristiwa pemboman markas pasukan Amerika dan Perancis yang menewaskan 300 tentara zionis internasional serta pemboman yang menewaskan Presiden Gemayel, Lebanon akhirnya berhasil mengusir pasukan pendudukan Isreal, Amerika dan Perancis.
Pada tahun 2006, dengan memanfaatkan mundurnya pasukan pengaman Syria dari Lebanon tahun 2005, Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap Lebanon dengan harapan bisa kembali menduduki Lebanon. Kali ini Israel dibantu oleh pengkhianatan Perdana Menteri Fuad Siniora dan para pemimpin Arab serta para ulama takfiri-wahabi yang menfatwakan haram berjihad ke Lebanon. Namun lagi-lagi para pejuang Lebanon yang didukung Iran dan Syria berhasil memukul mundur Israel.
REF:
"Iran’s Ahmadinejad, top officials hail Hezbollah 2006 victory over Israel"; Press TV; 19 Juli 2013
Dalam pesan-pesan yang disampaikan secara terpisah kepada pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah, Presiden Ahmadinejad, Ketua Parlemen Ali Larijani dan Menlu Ali Akbar Salehi memberikan selamat atas kemenangan Hizbollah atas Israel dalam perang yang berlangsung selama 33 hari antara bulan Juni dan Juli 2006. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui dubes Iran untuk Lebanon Ghazanfar Roknabadi.
Dalam pesannya tersebut Ahmadinejad mengatakan bahwa kemenangan yang diperoleh Hizbollah merupakan karunia Tuhan yang diberikan berkat kepemimpinan yang bijaksana serta semangat para pejuang dan seluruh rakyat Lebanon.
“Perang 33 hari tidak bisa dibantah merupakan kemenangan paling gemilang dari semangat perjuangan rakyat Lebanon, dimana para pejuang berhasil menghancurkan impian regim penjajah (Israel),” kata Ahmadinejad dalam pesannya.
Ahmadinejad menambahkan bahwa kemenangan tersebut merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh manusia pencari kebenaran di seluruh dunia dan menjadi penghinaan bagi kekuatan arogan global.
Sementara itu dalam pesannya Larijani mengatakan bahwa kemenangan Hizbollah telah memberikan kebanggaan dan kejayaana bagi seluruh umat Islam serta seluruh negara merdeka di dunia. Ia juga menambahkan bahwa kemenangan Hizbollah atas regim zionis yang rasialis dan facsis akan membuka jalan bagi kehancuran Israel.
Di sisi lain Salehi dalam pesannya menggambarkan kemenangan tersebut sebagai awal dari kejayaan dan titik balik sejarah bagi perjuangan melawan penjajahan Israel dan menyebutkannya sebagai titik awal dari kemenangan-kemenangan berikutnya para pejuang di masa mendatang.
Sayyed Hassan Nasrallah menanggapi pesan-pesan tersebut mengatakan bahwa bangsa Iran telah memainkan peran sangat penting dalam kemenangan tersebut. Ia juga memuji dukungan Iran yang tidak pernah putus bagi perjuangan rakyat Lebanon melawan agresi dan pendudukan Israel.
Sebagaimana telah tercatat dalam sejarah Lebanon adalah negara yang paling sering menjadi korban kejahatan Israel setelah Palestina. Pada tahun 1982 Israel menyerbu Lebanon dan menduduki sebagian besar wilayah Lebanon. Dalam penyerbuan yang didukung kekuatan zionis internasional serta pengkhianatan sebagian pemimpin Arab termasuk Presiden Lebanon Bashir Gemayel tersebut ribuan rakyat Lebanon dan Palestina telah menjadi korban, termasuk ribuan pengungsi Palestina dan Lebanon di kamp Sabra dan Shatilla yang dibantai oleh tentara Israel dan sekelompok milisi kristen Lebanon. Namun dengan dukungan Iran dan Syria, termasuk dalam peristiwa pemboman markas pasukan Amerika dan Perancis yang menewaskan 300 tentara zionis internasional serta pemboman yang menewaskan Presiden Gemayel, Lebanon akhirnya berhasil mengusir pasukan pendudukan Isreal, Amerika dan Perancis.
Pada tahun 2006, dengan memanfaatkan mundurnya pasukan pengaman Syria dari Lebanon tahun 2005, Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap Lebanon dengan harapan bisa kembali menduduki Lebanon. Kali ini Israel dibantu oleh pengkhianatan Perdana Menteri Fuad Siniora dan para pemimpin Arab serta para ulama takfiri-wahabi yang menfatwakan haram berjihad ke Lebanon. Namun lagi-lagi para pejuang Lebanon yang didukung Iran dan Syria berhasil memukul mundur Israel.
REF:
"Iran’s Ahmadinejad, top officials hail Hezbollah 2006 victory over Israel"; Press TV; 19 Juli 2013
2 komentar: