AHMADINEJAD PAPARKAN KEBER-HASILAN IRAN
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/07/ahmadinejad-paparkan-keberhasilan-iran.html#more
Menjelang berakhir masa jabatannya sebagai presiden Iran bulan depan,
Ahmadinejad memaparkan berbagai keberhasilan yang telah dicapai Iran
selama berada di bawah kepemimpinannya selama 2 periode pemerintahan
antara tahun 2005-2013.
Menurutnya dengan keberhasilan-keberhasilan
tersebut membuktikan Iran mampu bertahan dan bahkan terpacu untuk maju,
oleh berbagai bentuk sanksi yang diterapkan negara-negara barat
terhadapnya.
"Tingkat produksi negara kita mengalami pertumbuhan paling tinggi selama periode ini.... Ekonomi kita menempati peringkat 17 terbesar di dunia dari sebelumnya yang berada pada peringkat 22," kata Ahmadinejad dalam wawancara televisi yang disiarkan hari Rabu malam lalu (3/7) sembari membandingkan kondisi ekonomi global yang mengalami depresi.
Menurut Ahmadinejad, sejak dirinya menduduki jabatan produksi baja Iran melonjak dari 9,7 juta ton menjadi 24 juta ton, produksi semen naik dari 33 juta ton menjadi 80 juta ton, sedang produksi petrokimia melonjak dari 18,2 juta ton menjadi 58 juta ton.
Ahmadinejad menambahkan juga bahwa nilai total investasi di sektor industri Iran antara tahun 1978 hingga 2004 hanya sebesar 210.000 miliar rial, namun sejak ia memegang kekuasaan nilianya telah melonjak menjadi 1.150.000 miliar rial.
Selama masa pemerintahannya, Presiden Ahmadinejad menambahkan lagi, Iran telah berhasil meraih keberhasilan di bidang teknologi nano dan luar angkasa. Selain itu berbagai bidang lain juga telah mengalami keberhasilan pesat seperti olahraga, iptek, seni dan budaya.
Lebih jauh Ahmadinejad menyebutkan bahwa dirinya akan melaporkan seluruh keberhasilan yang telah diraihnya, termasuk yang tidak disebutkan dalam wawancara tersebut, kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan pejabat-pejabat terkait lainnya sebelum berakhirnya kekuasaannya. Ia juga berjanji akan menyampaikannya secara langsung kepada seluruh rakyat Iran.
Ahmadinejad juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinannya Iran telah menunjukkan perhatian yang tinggi pada kebebasan. Ia menyebutkan bahwa selama pemerintahannya tidak ada seorang pun di Iran yang dituntut karena mengkritik pemerintah.
Ahmadinejad akan digantikan oleh DR. Sheikh Hassan Rohani, seorang tokoh politik yang dikenal lebih moderat dibandingkan dengannya.
"Tingkat produksi negara kita mengalami pertumbuhan paling tinggi selama periode ini.... Ekonomi kita menempati peringkat 17 terbesar di dunia dari sebelumnya yang berada pada peringkat 22," kata Ahmadinejad dalam wawancara televisi yang disiarkan hari Rabu malam lalu (3/7) sembari membandingkan kondisi ekonomi global yang mengalami depresi.
Menurut Ahmadinejad, sejak dirinya menduduki jabatan produksi baja Iran melonjak dari 9,7 juta ton menjadi 24 juta ton, produksi semen naik dari 33 juta ton menjadi 80 juta ton, sedang produksi petrokimia melonjak dari 18,2 juta ton menjadi 58 juta ton.
Ahmadinejad menambahkan juga bahwa nilai total investasi di sektor industri Iran antara tahun 1978 hingga 2004 hanya sebesar 210.000 miliar rial, namun sejak ia memegang kekuasaan nilianya telah melonjak menjadi 1.150.000 miliar rial.
Selama masa pemerintahannya, Presiden Ahmadinejad menambahkan lagi, Iran telah berhasil meraih keberhasilan di bidang teknologi nano dan luar angkasa. Selain itu berbagai bidang lain juga telah mengalami keberhasilan pesat seperti olahraga, iptek, seni dan budaya.
Lebih jauh Ahmadinejad menyebutkan bahwa dirinya akan melaporkan seluruh keberhasilan yang telah diraihnya, termasuk yang tidak disebutkan dalam wawancara tersebut, kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan pejabat-pejabat terkait lainnya sebelum berakhirnya kekuasaannya. Ia juga berjanji akan menyampaikannya secara langsung kepada seluruh rakyat Iran.
Ahmadinejad juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinannya Iran telah menunjukkan perhatian yang tinggi pada kebebasan. Ia menyebutkan bahwa selama pemerintahannya tidak ada seorang pun di Iran yang dituntut karena mengkritik pemerintah.
Ahmadinejad akan digantikan oleh DR. Sheikh Hassan Rohani, seorang tokoh politik yang dikenal lebih moderat dibandingkan dengannya.
REF:
"Ahmadinejad elaborates on his administration’s performance in 2 terms Iran"; Press TV; 4 Juli 2013.
Label:
politik
Sistem Pendidikan Republik Islam Iran MENGGUNCANG DUNiA !!!!!
http://pesantrenawliya.wordpress.com/2012/07/06/sistem-pendidikan-republik-islam-iran-mengguncang-dunia/
Sejak
masa-masa awal kemenangan Revolusi Islam, masalah kemandirian di bidang
ekonomi senantiasa menjadi perhatian utama. Pasalnya, pada era
pra-revolusi, akibat kesalahan fatal politik Rezim Pahlevi, menyebabkan
Iran amat bergantung dengan Barat, khususnya AS. Sebaliknya, pasca
kemenangan Revolusi Islam, negara-negara Barat berupaya menekan dan
mengancam Republik Islam Iran dengan berbagai cara, termasuk dengan
menerapkan embargo ekonomi.
Karena itu, Iran pun berusaha mencapai kemandirian di bidang
pertanian dan industri. Upaya ini bahkan terus dilanjutkan, meski di
saat Iran menjalani masa-masa sulit perang yang dipaksakan oleh Rezim
Ba’ats, Irak selama delapan tahun. Upaya tiada kenal lelah inipun,
akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Iran berhasil mencapai
swasembada gandum, sebuah komoditas strategis pertanian. Sejak tahun
lalu, Iran bahkan sanggup mengekspor hasil produksi gandumnya ke
sejumlah negara. Begitu pula di berbagai komoditas pertanian lainnya.
Iran juga berhasil meraih kemajuan dengan menerapkan program mekanisasi
pertanian.
Salah satu dampak buruk yang diwariskan sistem perekonomian Rezim
Pahlevi dan masih berpengaruh hingga kini adalah ketergantungan Iran
terhadap pendapatan minyak bumi. Masalah ini membuat struktur ekonomi
menjadi rapuh, namun dengan usaha keras pemerintah Republik Islam Iran,
ketergantungan terhadap pendapatan minyak pun perlahan-lahan mulai
dibatasi. Sebagai misal, pada tahun 2007-2008 ini, komposisi pendapatan
minyak dalam anggaran negara Iran kurang dari 50 persen. Sebaliknya,
dalam beberapa tahun terakhir pendapatan dari sektor non-minyak makin
naik secara signifikan. Berdasarkan sejumlah data, pendapatan Iran di
sektor non-minyak pada tahun 2006 mengalami peningkatan 47 persen atau
sekitar 16 miliar USD. Peningkatan ini membuat situasi ekonomi Iran
relatif bisa bertahan meski harga minyak dunia mengalami fluktuatif.
Di sisi lain, untuk memanfaatkan secara optimal cadangan minyak, Iran
berupaya meningkatkan produksi komoditas petrokimia dan olahan minyak
lainnya agar lebih bermanfaat dan bernilai. Sehingga pada periode
2007-2008, produksi petrokimia Iran meningkat lebih dari 30 juta ton.
Rencananya tiga tahun lagi, produksi di sektor ini akan ditingkatkan
menjadi 58 juta ton.
Salah satu produksi industri Iran yang berhasil diekspor sejak
beberapa tahun terakhir adalah produk otomotif. Iran mengekspor
kendaraan penumpang dan barangnya ke berbagai negara seperti Syria,
Turkmenistan, Afghanistan, Azerbaijan, dan Venezuela. Iran juga menjalin
kerjasama pembangunan pabrik mobil dengan sejumlah negara. Pada tahun
2006, Iran mengeskpor lebih dari 30 ribu kendaraan senilai 350 juta USD.
Pembangunan di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan, rel
kereta api, jembatan, jalan tol dalam kota, dan kereta api bawah tanah
(subway) merupakan langkah pembangunan paling kentara pasca revolusi.
Kemajuan lain ekonomi Iran pasca Revolusi Islam adalah meningkatnya
investasi asing, padahal Iran saat ini masih berada di bawah tekanan
sanksi ekonomi AS. Tahun lalu, investasi asing di sektor perminyakan,
yang merupakan salah satu bidang yang paling dikhawatirkan oleh AS,
mengalami peningkatan sekitar 9 persen. Begitu juga di bidang gas,
tingkat eksplorasi, produksi, dan ekspor di bidang ini mengalami
peningkatan signifikan. Pada bulan Februari ini, menteri perminyakan
Iran melaporkan adanya penemuan ladang gas baru dengan cadangan gas
sebesar 11 triliun kaki kubik. Iran adalah negara pemilik cadangan gas
terbesar kedua di dunia, setelah Rusia. Selain itu, Teheran juga telah
menjalin beragam kontrak kerjasama di bidang gas dengan negara-negara
lain. Sebagai contoh, baru-baru ini Iran dan Austria menandatangani
kontrak ekspor gas senilai 50 miliar USD dan kerjasama produksi gas
dengan Malaysia senilai 16 miliar USD.
Salah satu slogan utama Revolusi Islam Iran adalah meningkatkan taraf
hidup rakyat, khususnya kalangan menengah ke bawah dan mewujudkan
keadilan sosial. Karena itu, pemerintah Republik Islam Iran berusaha
keras meningkatkan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah. Terlebih
khusus di era kepemimpinan Presiden Ahmadinejad, yang lebih fokus untuk
merealisasikan visi keadilan yang yang disuarakan oleh Revolusi Islam.
Program kunjungan ke daerah Presiden Ahmadinejad beserta kabinetnya
merupakan upaya serius pemerintah untuk menyentuh secara langsung
persoalan rakyat di berbagai daerah sehingga bisa diupayakan tindakan
yang lebih cepat untuk mengatasi persoalan daerah. Selama dua tahun
pertama masa kepemimpinannya, Presiden Ahmadinejad berhasil mengunjungi
30 propinsi. Kini, di paruh kedua masa kepemiminannya, dia pun
melaksanakan kembali rangkaian safari ke berbagai daerah untuk
menganalisa dan menindaklanjuti kebijakan sebelumnya.
Masih di bidang pembangunan keadilan sosial, Pemerintahan Ahmadinejad
juga mengeluarkan program pembagian ‘saham keadilan’. Lewat program
ini, saham perusahaan-perusahaan negara dibagikan kepada kalangan
masyarakat berpendapatan rendah, sementara hasil keuntungannya akan
dikembalikan lagi kepada mereka.
Kendati Iran pasca revolusi, menghadapi beragam tekanan dan embargo,
namun para ilmuan dan teknisi militer Iran tidak pernah menyerah untuk
memajukan kekuatan pertahanan negaranya. Tak heran bila kini Iran
berhasil meraih keberhasilan yang tidak pernah diduga sebelumnya di
bidang persenjataan modern. Angkatan bersenjata RII, saat ini berhasil
membuat dan mengembangkan berbagai bentuk roket, seperti roket darat ke
darat, darat ke laut, dan darat ke udara. Begitu pula di bidang
pembuatan helikopter dan pesawat tempur, para ilmuan Iran berhasil
mencapai kemajuan yang menarik di bidang ini. Sejumlah pesawat tempur
berteknologi tinggi baik berjenis tanpa awak maupun standar, berhasil
dibuat oleh Iran.
Angkatan darat militer Iran juga berhasil membuat peralatan perang
modern lainnya seperti, tank, panser, meriam, dan beragam bentuk senjata
personal. Begitu pula di matra laut, kekuatan pertahanan laut Iran juga
berhasil menorehkan prestasi gemilang. Seperti pembuatan beragam jenis
kapal perang dan perahu cepat militer serta beragam persenjataan penting
lainnya. Di bidang perangkat militer elektronik, Iran juga berhasil
membuat gebrakan baru di bidang ini. Tak heran jika kini Iran menyatakan
siap mengadapi ancaman perang elektronik.
Kemajuan mengagumkan Iran di bidang industri militer membuat sejumlah
negara kian tertarik menjalin kerjasama dengan Iran. Saat ini, Iran
telah mengekspor hasil-hasil industri militernya ke 57 negara.
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan
yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan
nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang
mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di
bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan
ekonomi dan kemajuan iptek.
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat
Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu
di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh
pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam
Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat
untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan,
“Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis
bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan
mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya”.
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program
perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi
Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek
Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil
menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam,
angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka
ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga
Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan
penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran
terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara
kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang
dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi
pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode
pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu
pengetahuan.
Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan
yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan
tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi
pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200
ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih
dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan
salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran
yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah
ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah
satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski
media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif
namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan
Iran.
Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil
mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah.
Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi
dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan
penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki
molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan
untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran
tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil
memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi
cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun,
para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk
pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu
memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini
memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil
memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit
akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta
dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini
adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan
memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di
bidang kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil
mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN
dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini
menuturkan, “Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel
punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat”. CNN dalam
laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di
bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu
pengetahuan.
Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah
pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi
ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah
diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang
lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi
Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau
kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga
di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil
membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan
saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik
Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang nuklir.
Namun, dibalik polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang
kemajuan Iran di bidang ini, Meski Iran berada di bawah tekanan dan
embargo, namun negara ini tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang
dalam teknologi nuklir. Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS
memanfaatkan nuklir untuk membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka
juga berpikir bahwa Iran memanfaatkan teknologi nuklir untuk
kepentingan militer. Padahal, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk
keperluan yang positif, seperti sebagai sumber energi listrik. Atas
dasar inilah, Iran mengembangkan teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan
untuk menjadikan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Selain
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, teknologi nuklir juga bisa
digunakan untuk keperluan kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang
pertanian dan peternakan.
Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir
sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar
dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan
dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden
Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah
memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini
merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian
di bidang nuklir.
Baru-baru ini, tanggal 4 Februari lalu, Iran juga berhasil menorehkan
prestasi baru di bidang teknologi antariksa. Pembangunan stasiun
peluncuran antariksa dan peluncuran roket pembawa satelit Safir
merupakan kesuksesan terbaru Iran di bidang ini. Seluruh keberhasilan
tersebut merupakan berkah kemenangan Revolusi Islam dan buah prestasi
iman, ikhtiar, persatuan rakyat Iran serta kepemimpinan bijaksana
Pemimpin Revolusi Islam Iran. Mari belajar dari Iran.
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan
yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan
nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang
mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di
bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan
ekonomi dan kemajuan iptek.
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat
Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu
di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh
pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam
Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat
untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan,
“Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis
bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan
mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya”.
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program
perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi
Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek
Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil
menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam,
angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka
ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga
Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan
penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran
terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara
kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang
dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi
pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode
pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu
pengetahuan.
Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan
yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan
tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi
pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200
ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih
dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan
salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran
yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah
ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah
satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski
media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif
namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan
Iran.
Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil
mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah.
Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi
dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan
penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki
molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan
untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran
tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil
memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi
cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun,
para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk
pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu
memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini
memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil
memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit
akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta
dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini
adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan
memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di
bidang kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil
mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN
dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini
menuturkan, “Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel
punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat”. CNN dalam
laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di
bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu
pengetahuan.
Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah
pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi
ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah
diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang
lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi
Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau
kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga
di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil
membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan
saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik
Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Isu nuklir Iran adalah topik yang begitu akrab. Namun, dibalik
polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang kemajuan Iran di
bidang ini, ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang
nuklir. Meski Iran berada di bawah tekanan dan embargo, namun negara ini
tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang dalam teknologi nuklir.
Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS memanfaatkan nuklir untuk
membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka juga berpikir bahwa Iran
memanfaatkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer. Padahal,
teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang positif, seperti
sebagai sumber energi listrik. Atas dasar inilah, Iran mengembangkan
teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan nuklir sebagai
sumber energi alternatif. Selain dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga
listrik, teknologi nuklir juga bisa digunakan untuk keperluan
kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang pertanian dan peternakan.
Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir
sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar
dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan
dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden
Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah
memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini
merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian
di bidang nuklir.
Baru-baru ini, tanggal 4 Februari lalu, Iran juga berhasil menorehkan
prestasi baru di bidang teknologi antariksa. Pembangunan stasiun
peluncuran antariksa dan peluncuran roket pembawa satelit Safir
merupakan kesuksesan terbaru Iran di bidang ini. Seluruh keberhasilan
tersebut merupakan berkah kemenangan Revolusi Islam dan buah prestasi
iman, ikhtiar, persatuan rakyat Iran serta kepemimpinan bijaksana
Pemimpin Revolusi Islam Iran.
Wilayah Negara Iran masuk dalam kategori Negara-negara timur tengah
yang memiliki luas wilayah 1.648.195 kilometer persegi dengan jumlah
penduduk pada tahun 2006 sebesar 7.270.198 jiwa. Tingkat ekonomi pada
tahun 2006 di Negara ini tergolong menengah kebawah pada tahun 2004
sebesar US$ 2439. Negara ini menmpati peringkat HDI ke 96 dari 177
negara. Dan EDI ke 86 dari 125 negara.
Menurut dokumen yang disetujui oleh supreme council of education pada
1998, perkembangan nasional adalah tujuan utama bagi pendidikan yaitu
untuk meningkatkan produktivitas, mencapai integrasi social dan
nasional, mengelaola nilai-nilai social, moral dan spiritual denagan
penekanan pada penguatan dan dorongan keyakinan terhadap Islam.
Tujuan-tujuan yang disetujui council juga menekankan peran pendidikan
pada pengembangan sumberdaya manusia untuk level ekonomi yang
berbeda-beda dan oleh karena itu pendidikan dipandang sebagai investasi
untuk masa depan
Anggaran Pendidikan
Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar
riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang
disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana
talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana
telah di alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130
miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa
kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan
sumber dana baru bagi kementrian pendidikan.
Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan
dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12%
dari total anggaran belanja Negara pada tahun 2001.
Peran Pemerintah
Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.Selain
sekolah, Kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa
pelatihan guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan
mempekerjakan jumlah tertinggi pegawai negeri sipil 42% dari total dan
menerima 21% dari anggaran nasional. Sebanyak 15.018.903 siswa telah
bersekolah di sekolah dengan 87.024 kelas 485.186 di seluruh negeri pada
tahun akademik 1990-1991. Dengan rincian sebagai berikut: 509 sekolah
untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280 Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah
Menengah Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas, 380 Sekolah Teknik, 405
Studi Bisnis dan sekolah-sekolah kejuruan, 64 Sekolah Pertanian, 238
kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan ‘akademi pelatihan, tujuh
kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan tinggi
teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa.
Pendidikan Pra- Sekolah
Pendidikan sebelum sekolah dasar ditempuh 1 tahun dan melayani anak
usia 5 tahun. Pendidikan sebelum sekolah dasar tidak wajib. Tidak ada
ujian pada akhir sekolah ini dan anak-anak secara otomatis melanjutkan
ke pendidikan berikutnya.
Pendidikan dasar
Sekolah dasar adalah pendidikan formal tahap pertama dan hukumnya
adalah wajib. Dan ditempuh selama 5 tahun dan usia masuk sekolah dasar
adalah 6 tahun. Para siswa mengikuti ujian akhir pada tingkat ke lima,
dan apabila lulus mereka mendapatkan ijazah tamat sekolah dasar
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri dari dua tahapan, sekolah menengah rendah
dan sekolah menengah tinggi. Sekolah menengah rendah ditempuh selama 3
tahun (kelompok usia 11- 13 tahun). Pendidikan delapan tahun yang
terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah rendah di kategorikan
sebagai pendidikan dasar.
Program 3 tahun sekolah menengah tinggi adalah untuk para siswa yang
telah lulus dari sekolah menengah rendah. Mata pelajaran yang ditawarkan
pada sekolah menengah tinggi dapat di klasifikasikan menjadi tiga
bidang : akademik, teknik, dan kejuruan, sertaKar-Danesh (ilmu pengetehuan ketrampilan, sebuah cabangdari kejuruan yang fleksibel).
Program satu tahun prauniversitas tersedia bagi mereka yang berhasil
lulus dari sekolah menengah atas jurusan akademik. Bagi yang mengambil
jurusan teknik dan kejuruan, para siswa yang telah lulus sekolah
menengah atas dapat mendaftar pada program dua tahun yang dapat
mengantarkan di dalamnya termasuk universitas,collage dan
pusat-pusat pendidikan tinggi. Yang dapat masuk perguruan tinggi adalah
mereka yang telah lulus sekolah menengah atas dan berhasil lulus pada
ujian masuk perguruan tinggi. Universitas di bagi menjadi universitas
umum dan khusus, universitas teknologi komperhensif, universitas
terbuka, universitas Islam azad, dan universitas kedokteran
————————————
Kurikulum Pendidikan
Pendidikan pra sekolah
Pada jenjang pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahsa,
pengantar matematika, dan konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai
agama dan kepercayaan. Selain itu juga meliputi tentang kegiatan
ketrampilan seperti kerajinan tangan, menggunting, mancetak, menggambar,
bercerita, bermain, dan berolahraga.
Pendidikan dasar
Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan
dasar baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan
fenomena social, dan pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku
pelajaran untuk sekolah dasar diputuskan dan disiapkan pada level pusat.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah rendah
Kelompok agama minoritas melakukan pembelajaran khusus mereka dan
terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok sunni. Diwajibkan untuk
lulus semua mata pelajaran pada jurusan yang berbeda. Pembelajaran
digunakan dengan bahasa Persia pada semua level. Untuk daerah bilingual,
maka diadakan kursus satu bulan untuk mengajarkan kunci-kunci konsep
bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai. Ujian dilakukan pada akhir
kelas III yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi.
Pendidikan menengah atas
Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus
sekolah menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan
dalam jurusan sebagai berikut:
Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah mempromosikan pengetahuan
umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola oleh tingkat
nasional dan bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma.
Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga
bidang: teknik pertanian dan kejuruan. Sekarang terdapat 30 bidang pada
pendidikan teknik dan kejuruan (TVE). Siwa yang memenuhi kualifikasi
pendidikan TVE dapat juga masuk pada lembaga yang menawarkan program
teknik atau preuniversity dan mendapat sertifikat terampil pertama.
Jurusan kar-danesh (knowledge skill): Tiap kar-danesh mempunyai
silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan menengah proses
pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan yang
lain. Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang beehasil
dianugrahi ijazah terampil tingkat II, dan diploma.
Pendidikan di Iran mempunyai jenjang pendidikan pra sekolah 1 tahun,
pendidikan dasar 5 tahun, pendidikan menengah dasar 3 tahun, pendidikan
menengah atas 3 tahun. Pendidikan menengah atas terbagi atas: jurusan
akademik, Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan, Jurusan
kar-danesh.pendidikan Pendidikan di Iran di pegang oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Ekonomi Muqawama: Kemajuan Industri Pertahanan Iran
Kini
lembaran sejarah Revolusi Islam Iran telah memasuki usia ke 34 dan
selama ini bangsa Iran berjuang keras melawan konspirasi serta represi
musuh. Bangsa ini juga kenyang dengan pengalaman makar musuh, bahkan
sempat menggelar perang pertahanan suci selama delapan tahun membendung
agresi mantan diktator Irak, Saddam Husein. Namun demikian bangsa ini
berdiri tegak dan melawan seluruh konspirasi musuh.
Tak diragukan lagi, sektor ekonomi juga menjadi arena perang dan sebuah
bangsa yang mampu keluar sebagai pemenang di medan ini sejatinya telah
memperkokoh mata rantai muqawama di bidang pertahanan. Ekonomi muqawama
dan penekanan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah
al-Udzma Sayid Ali Khamenei terkait masalah ini cukup signifikan.
Ekonomi muqawama juga sangat membantu perjuangan rakyat Iran dalam
melawan konspirasi arogan dunia khususnya Amerika Serikat.
Di bagian yang lalu kami telah menyajikan topik ini melalui berbagai
sisi dan kini kami akan menyajikan pembahasan ekonomi muqawama dari sisi
yang lain khusus menyoroti muqawama dengan poros peningkatan kemampuan
pertahanan dengan memanfaatkan kapasitas sumber daya dalam negeri.
Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, kubu arogan dunia berusaha
menundukkan bangsa Iran dengan menggunakan berbagai strategi busuk.
Salah satunya adalah perang yang dipaksakan Saddam Hussein terhadap
Iran. Berkat persatuan dan perlawanan gigih rakyat Iran, perang delapan
tahun ini akhirnya dimenangkan Iran. Pengalaman perang merupakan
keuntungan tersendiri bagi Iran sehingga bangsa ini kian percaya diri
atas kemampuannya menghadapi musuh.
Republik Islam Iran selama 34 tahun ini mencapai kemajuan signifikan di
sektor pertahanan laut, udara dan darat. Keberhasilan ini dicapai Iran
dalam kondisi dijatuhi sanksi ekonomi oleh Barat sejak kemenangan
Revolusi Islam hingga kini. Bahkan Iran tidak mendapat peralatan dan
senjata militer yang mereka beli dengan uang tunai dari Amerika Serikat
serta negara-negara Eropa. Sikap Barat ini ditujukan untuk menghancurkan
Revolusi Islam dan mengembalikan Iran ke kondisi sebelum revolusi.
Para pakar dan teknisi Iran juga bangkit melawan tekanan musuh dan
perlawanan ini membuahkan hasil besar berupa kemandirian. Bukti nyata
adalah keberhasilan sektor pertahanan yang dicapai dengan memanfaatkan
sumber daya lokal serta mampu menjebol sejumlah teknologi yang selama
ini dimonopoli negara maju. Upaya ini di tahun-tahun terakhir kian
pesat, khususnya di ketika AS meningkatkan sanksinya terhadap Tehran.
Industri pertahanan Iran di saat seperti ini mengadendakan produksi
sofware dan peralatan militer lainnya dengan mengandalkan teknisi dalam
negeri. Kini para teknisi Iran telah berhasil merancang peralatan
militer penting dunia dengan bertumpu pada kemampuan lokal dan
memproduksinya.
Selain itu, produksi berbagai roket dan rudal dengan beragam daya
pelacak serta jelajah yang disertai kemampuan radar tinggi, pembuatan
suku cadang helikopter dan jet tempur dan sistem radar, reparasi,
pemeliharaan dan modernisasi senjata, penggapaian teknologi maju di
perang gerilya dan elektronik merupakan hasil besar yang dicapai Iran di
tengah sanksi Barat. Kemampuan Iran menundukkan dan menangkap sentinel
canggih Amerika Serikat RQ170 tahun lalu di wilayah timur negara ini
menunjukkan kemampuan Iran di perang elektronik.
Kemajuan lain yang dicapai Iran di bidang pertahanan adalah
kemampuannya dalam menjaga wilayah teretorialnya. Bahkan Iran juga
mengirim armada lautnya untuk menggelar operasi di perairan
internasional termasuk di Laut Mediterania dan menjaga keamanan lalu
lintas kapal di perairan Laut Oman mulai dari Selat Hormuz hingga
Samudera Hindia. Kehadiran armada laut Iran hingga lebih dari 2000 km
dari wilayah perairan negara ini serta di perairan internasional juga
menunjukkankekuatan angkatan laut Iran.
Capaian lain seperti produksi perahu terbang yang memiliki kemampuan
menjalankan operasi laut dengan kecepatan tinggi dan pembuatan kapal
perusak Jamaran menambah deretan keberhasilan sistem pertahanan Iran.
Kapal Perusak Jamaran termasuk dalam kategori kapal perang anti serangan
udara, daratdan kedalaman laut dengan sistem peralatan canggih.
Rancangan dan pembuatan kapal perang ini melibatkan banyak pakar dan
teknisi dari puluhan universitas serta pusat riset sains dan industri.
Kapal perusak Jamaran dilengkapi dengan sistem canggih yang hanya
dimiliki oleh beberapa negara tertentu.
Iran juga berhasil membuat kapal selam mini dan menengah seperti Ghadir
dan Fateh. Kapal selam Fateh berbobot 600 ton dan termasuk tipe kapal
selam menengah Republik Islam Iran, yang diperkirakan akan dikerahkan
untuk menjaga wilayah perairan negara bersama dengan kapal selam Ghadir.
Sama seperti Ghadir, kapal selam Fateh juga memiliki kemampuan
bermanuver di perairan dangkal. Fateh mampu menjalankan misi hingga lima
pekan di kedalaman lebih dari 200 meter.
Selain itu, di masa-masa sulit, Iran masih sempat memproduksi kapal
perang berat dan ringan termasuk Landing Craft yang berbobot 1000 ton,
Hovercraft yang memiliki kemampuan menampung 26 orang serta dua ton
beban dengan kecepatan 80 km perjam. Hovercraft ini juga memiliki
kemampuan radius operasi sejauh 600 km tanpa memerlukan pengisian ulang
bahan bakar. Masih banyak lagi keberhasilan angkatan laut Iran termasuk
pembuatan perahu perang yang dilengkapi pelontar roket.
Salah satu doktrin pertahanan di Iran adalah peningkatan kemampuan
menangkal serangan musuh baik di bidang perang lunak atau perangkat
keras militer. Pasca Perang Pertahanan Suci di dekade 90-an, Iran
memulai riset pembuatan kapal selam di berbagai kelas sesuai dengan
kebutuhan negara ini. Produksi kapal selam merupakan salah satu hasil
dari jihad ilmiah Iran selama satu dekade. Meski mini, kapal selam ini
memiliki kemampuan cukup untuk menambah kemampuan pertahanan Iran.
Selain produksi berbagai kapal perang, Iran juga berhasil memproduksi
sejumlah jet tempur, radar, pesawat tanpa awak serta rudal jelajah
Zafar.Program produksi massal rudal jelajah maritim baru bernama "Zafar"
diresmikan oleh Kementerian Pertahanan dan Dukungan Angkatan Bersenjata
Iran, Brigjen Ahmad Vahidi.
Tipe pertama rudal "Zafar" itu juga telah diserahkan oleh Brigjen
Vahidi kepada panglima Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran
(Pasdaran), Laksamana Ali Fadavi. Vahidi kepada wartawan mengatakan,
"Seperti yang telah kami umumkan sebelumnya, produksi massal rudal Zafar
telah dimulai hari ini (Sabtu, 4/2). Rudal ini adalah tipe rudal
anti-kapal, jarak dekat dan dengar menggunakan sistem kendali radar.
Rudal ini mampu menghancurkan target sedang hingga kecil dengan
keakuratan tinggi."
Salah satu keunggulan rudal jarak dekat ini, menurut Vahidi, adalah
flesibilitasnya untuk dipasang di berbagai jenis perahu cepat dan kapal
patroli Iran, serta memiliki sistem penangkal perang elektronik. Rudal
ini sepenuhnya hasil kerja keras para ahli militer dalam negeri Iran.
Lebih lanjut Vahidi menjelaskan, "Setelah ditembakkan, rudal ini akan
menurunkan ketinggiannya dan setelah itu memasuki posisi jelajah
sehingga tidak terdeteksi musuh dan pada tahap berikutnya adalah
menemukan target pada ketinggian sangat rendah." Menyangkut kecepatan
penggunaan rudal tersebut, Vahidi menandaskan, rudal Zafar dapat
ditembakkan dalam setiap tiga detik baik secara per unit, maupun
multi-shot.
Sementara itu, negara Barat khususnya Amerika Serikat ketika
menyaksikan kemampuan militer Iran mulai kasak-kusuk dengan menyebar
propaganda di kawasan bahwa Republik Islam merupakan ancaman bagi
keamanan kawasan. Iran menjawab propaganda Barat tersebut dengan
menegaskan bahwa doktrin militer negara ini adalah untuk pertahanan.
Di sisi lain, AS beserta sekutunya selama beberapa tahun menempatkan
berbagai sistem anti rudal dan menjual miliar dolar senjata serta jet
tempur ke negara Arab di Teluk Persia berusaha menciptakan ketegangan di
kawasan. Tak hanya itu, untuk melemahkan perlawanan bangsa Iran,
Washington tak segan-segan menerapkan sanksi ekonomi berat dan sepihak
kepada Iran. (IRIB Indonesia)
RUSIA TAWARKAN RUDAL PENGGANTI S-300 UNTUK IRAN
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/07/rusia-tawarkan-rudal-pengganti-s-300.html#.UdobZVIxVkg
Rusia dikabarkan telah menawarkan beberapa rudal pengganti rudal S-300
yang gagal dibeli Iran akibat sanksi PBB. Rudal-rudal yang ditawarkan
tersebut di adalah rudal TOR dan Antei-2500. Namun Iran tetap bersikukuh
untuk mendapatkan S-300.
Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa Iran dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk mengganti rudal S-300 dengan TOR. Namun dengan cepat kabar tersebut ditepis oleh para pejabat Iran.
"Laporan-laporan yang beredar tentang penggantian rudal S-300 dengan TOR kami bantah dengan tegas," kata Komandan Pangkalan Udara Khatam ol-Anbia Brigadir Jendral Farzad Esmayeeli kepada media Iran, Rabu (3/7).
Dalam pernyataan yang terkait bulan ini dubes Iran untuk Rusia Mohammad Reza Sajjadi, juga menegaskan bahwa Iran menolak tawaran rudal pengganti oleh Rusia. Menurut Sajjadi kepada media Rusia RIA Novosti Iran telah menolak usulan yang diajukan Rusia untuk mengganti rudal S-300 yang berdasarkan kontrak pembelian yang ditandatangani kedua negara harus sudah diserahkan tahun lalu. Rudal pengganti yang dimaksud adalah TOR.
Menurut Mohammad Reza Sajjadi sistem pertahanan udara Tor tidak bisa menggantikan fungsi S-300 dalam sistem pertahanan Iran.
Sementara itu Presiden Iran Ahmadinejad, di tengah kunjungannya ke Rusia pada hari Senin (1/7) mengungkapkan harapannya bahwa masalah pengiriman rudal S-300 akan segera bisa diselesaikan.
“Kolega-kolega kami tengah mengadakan negosiasi dalam masalah ini dan saya berharap masalah ini akan segera terselesaikan dengan baik," kata Ahmadinejad di hadapan para pejabat Rusia di Moskow.
“Saya melihat masa depan yang sangat baik bagi kerjasama antara Iran dan Russia dan tidak ada satu peristiwa pun yang bisa mencegah peningkatan kerjasama ini," tambah Ahmadinejad.
Pada tahun 2007 Iran dan Rusia menandatangani kontrak pembelian sistem persenjataan S-300 yang oleh para analis militer dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara terbaik. Nilai kontrak adalah $800 juta untuk pembelian 5 unit persenjataan S-300 dengan tenggat pengiriman tahun 2012. Namun kesepakatan tersebut dibatalkan secara sepihak oleh Presiden Rusia (kala itu) Dmitry Medvedev, akibat tekanan Amerika melalui PBB dengan dalih senjata tersebut termasuk jenis yang dilarang untuk dijual kepada Iran berdasarkan sanksi PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Iran telah mengajukan tuntutan ganti rugi senilai $4 miliar atau 5 kali lipat nilai kontrak melalui pengadilan arbitrase internasional di Swiss. Rusia pun berusaha membatalkan tuntutan tersebut dengan menawarkan rudal-rudal pengganti kepada Iran. Awal bulan ini beredar rumor tentang rudal pengganti TOR, yang ternyata dibantah oleh para pejabat Iran. Selanjutnya muncul kabar tentang rudal pengganti yang lebih canggih, yaitu Antei-2500, atau sering juga disebut sebagai AKA S-300VM, atau SA-23 Gladiator dalam nomenklatur NATO. Kabar terakhir ini dipublikasikan oleh media Rusia Kommersant Daily dengan mengutip seorang pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Antei-2500 merupakan alternatif terbaik yang ditawarkan Rusia. Sistem pertahanan ini mampu menembak 24 pesawat atau rudal jelajah, atau 16 rudal ballistik secara simultan dalam jarak hingga 200 kilometer. Tawaran tersebut diterima Ahmadinejad dalam kunjungan terakhirnya ke Rusia bulan ini. Senjata ini juga sangat cocok digunakan oleh angkatan darat.
Rusia telah menjual 2 unit senjata ini ke Venezuela tahun ini. India dan dan Turki dikabarkan juga berminat terhadap senjata ini namun belum ada kesepakatan pembelian yang dibuat oleh keduanya.
TINGKATKAN KUALITAS RUDAL S-200
Sementara itu Iran mengklaim telah berhasil meningkatkan kualitas sistem pertahanan udara jarak jauh S-200 hingga membuat negara pembuatnya, Rusia, tercengang.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi, menembak dan mengendalikan rudal telah berhasil dikurangi se-minimal mungkin," demikian klaim Komandan Pertahanan Udara Iran Brigjen Farzad Esmaeli kepada media Iran, Selasa lalu (2/7).
Esmaeli menambahkan bahwa di tangan ahli-ahli Iran, rudal S-200 tidak lagi sekedar digunakan untuk mengatasi sasaran-sasaran strategis maupun kolektif, namun bisa digunakan terhadap sasaran-sasaran yang sangat spesifik.
S-200 didisain untuk mempertahankan wilayah yang sangat luas dari serangan rudal-rudal jelajah (seperti jenis Tomhawk buatan Amerika) dan pesawat-pesawat pembom yang terbang pada ketinggian yang besar. Dikenal dengan nama SA-5 Gammon oleh NATO, Iran diperkirakan memiliki 200 unit rudal ini. Rudal-rudal S-200 digerakkan oleh roket berbahan bakar padat hingga mampu menempuh jarak sejauh 350 km. Rudal ini menggunakan sistem pengendali "radio illumination mid-course correction".
Menurut Esmaeli, peningkatan kualitas tersebut telah membuat para ahli Rusia tercengang dan Iran tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama baru bagi rudal ini.
"Perubahan ini telah diakui dan dipuji oleh mereka yang mengembangkannya (Rusia)," kata Esmaeli.
Esmaeli juga menambahkan bahwa kekuatan radar-radar Iran telah berkembang pesat hingga bisa dengan mudah mendeteksi sasaran-sasaran pada jarak yang sangat jauh hingga 3.000, termasuk menjejaki pesawat-pesawat siluman.
Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa Iran dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk mengganti rudal S-300 dengan TOR. Namun dengan cepat kabar tersebut ditepis oleh para pejabat Iran.
"Laporan-laporan yang beredar tentang penggantian rudal S-300 dengan TOR kami bantah dengan tegas," kata Komandan Pangkalan Udara Khatam ol-Anbia Brigadir Jendral Farzad Esmayeeli kepada media Iran, Rabu (3/7).
Dalam pernyataan yang terkait bulan ini dubes Iran untuk Rusia Mohammad Reza Sajjadi, juga menegaskan bahwa Iran menolak tawaran rudal pengganti oleh Rusia. Menurut Sajjadi kepada media Rusia RIA Novosti Iran telah menolak usulan yang diajukan Rusia untuk mengganti rudal S-300 yang berdasarkan kontrak pembelian yang ditandatangani kedua negara harus sudah diserahkan tahun lalu. Rudal pengganti yang dimaksud adalah TOR.
Menurut Mohammad Reza Sajjadi sistem pertahanan udara Tor tidak bisa menggantikan fungsi S-300 dalam sistem pertahanan Iran.
Sementara itu Presiden Iran Ahmadinejad, di tengah kunjungannya ke Rusia pada hari Senin (1/7) mengungkapkan harapannya bahwa masalah pengiriman rudal S-300 akan segera bisa diselesaikan.
“Kolega-kolega kami tengah mengadakan negosiasi dalam masalah ini dan saya berharap masalah ini akan segera terselesaikan dengan baik," kata Ahmadinejad di hadapan para pejabat Rusia di Moskow.
“Saya melihat masa depan yang sangat baik bagi kerjasama antara Iran dan Russia dan tidak ada satu peristiwa pun yang bisa mencegah peningkatan kerjasama ini," tambah Ahmadinejad.
Pada tahun 2007 Iran dan Rusia menandatangani kontrak pembelian sistem persenjataan S-300 yang oleh para analis militer dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara terbaik. Nilai kontrak adalah $800 juta untuk pembelian 5 unit persenjataan S-300 dengan tenggat pengiriman tahun 2012. Namun kesepakatan tersebut dibatalkan secara sepihak oleh Presiden Rusia (kala itu) Dmitry Medvedev, akibat tekanan Amerika melalui PBB dengan dalih senjata tersebut termasuk jenis yang dilarang untuk dijual kepada Iran berdasarkan sanksi PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Iran telah mengajukan tuntutan ganti rugi senilai $4 miliar atau 5 kali lipat nilai kontrak melalui pengadilan arbitrase internasional di Swiss. Rusia pun berusaha membatalkan tuntutan tersebut dengan menawarkan rudal-rudal pengganti kepada Iran. Awal bulan ini beredar rumor tentang rudal pengganti TOR, yang ternyata dibantah oleh para pejabat Iran. Selanjutnya muncul kabar tentang rudal pengganti yang lebih canggih, yaitu Antei-2500, atau sering juga disebut sebagai AKA S-300VM, atau SA-23 Gladiator dalam nomenklatur NATO. Kabar terakhir ini dipublikasikan oleh media Rusia Kommersant Daily dengan mengutip seorang pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Antei-2500 merupakan alternatif terbaik yang ditawarkan Rusia. Sistem pertahanan ini mampu menembak 24 pesawat atau rudal jelajah, atau 16 rudal ballistik secara simultan dalam jarak hingga 200 kilometer. Tawaran tersebut diterima Ahmadinejad dalam kunjungan terakhirnya ke Rusia bulan ini. Senjata ini juga sangat cocok digunakan oleh angkatan darat.
Rusia telah menjual 2 unit senjata ini ke Venezuela tahun ini. India dan dan Turki dikabarkan juga berminat terhadap senjata ini namun belum ada kesepakatan pembelian yang dibuat oleh keduanya.
TINGKATKAN KUALITAS RUDAL S-200
Sementara itu Iran mengklaim telah berhasil meningkatkan kualitas sistem pertahanan udara jarak jauh S-200 hingga membuat negara pembuatnya, Rusia, tercengang.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi, menembak dan mengendalikan rudal telah berhasil dikurangi se-minimal mungkin," demikian klaim Komandan Pertahanan Udara Iran Brigjen Farzad Esmaeli kepada media Iran, Selasa lalu (2/7).
Esmaeli menambahkan bahwa di tangan ahli-ahli Iran, rudal S-200 tidak lagi sekedar digunakan untuk mengatasi sasaran-sasaran strategis maupun kolektif, namun bisa digunakan terhadap sasaran-sasaran yang sangat spesifik.
S-200 didisain untuk mempertahankan wilayah yang sangat luas dari serangan rudal-rudal jelajah (seperti jenis Tomhawk buatan Amerika) dan pesawat-pesawat pembom yang terbang pada ketinggian yang besar. Dikenal dengan nama SA-5 Gammon oleh NATO, Iran diperkirakan memiliki 200 unit rudal ini. Rudal-rudal S-200 digerakkan oleh roket berbahan bakar padat hingga mampu menempuh jarak sejauh 350 km. Rudal ini menggunakan sistem pengendali "radio illumination mid-course correction".
Menurut Esmaeli, peningkatan kualitas tersebut telah membuat para ahli Rusia tercengang dan Iran tengah mempertimbangkan untuk memberikan nama baru bagi rudal ini.
"Perubahan ini telah diakui dan dipuji oleh mereka yang mengembangkannya (Rusia)," kata Esmaeli.
Esmaeli juga menambahkan bahwa kekuatan radar-radar Iran telah berkembang pesat hingga bisa dengan mudah mendeteksi sasaran-sasaran pada jarak yang sangat jauh hingga 3.000, termasuk menjejaki pesawat-pesawat siluman.
REF:
"Iran Rejects Reports about Replacing Russian S-300 with Tor Defense Systems"; Fars News Agency; 3 JunI 2013
"Iran Reduces Reaction Time of S-200 Air Defense System"; News Brief, 3 Juli 2013
"Commander: Russians Stunned by Iranian Version of S-200 Air Defense System"; Fars News Agency; 12 Juli 2011
Label:
politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar