BUKTI ILMIAH KAUM RAKSASA PERNAH ADA DI BUMI
Apakah raksasa pernah berkeliaran di bumi?
Sebagian orang percaya bahwa raksasa atau manusia berukuran besar
pernah menghuni bumi kita, dan mereka mengemukakan bukti bukti seperti
yang ada dalam postingan dibawah ini.
Orang orang yang percaya bahwa raksasa benar benar pernah ada, selalu menuduh bahwa, sebagian besar bukti mengenai raksasa telah disembunyikan atau dituduh hoax oleh "komunitas ilmiah" karena tidak cocok dengan narasi evolusi. Setiap bukti yang muncul yang mengancam teori evolusi dengan cepat "ditafsirkan kembali", ditutup-tutupi atau disikat bawah karpet.
Pada postingan ini akan dibahas beberapa jejak kaki raksasa yang telah ditemukan dan banyak bukti lain mengenai raksasa yang telah ditemukan di seluruh dunia. Penulis mempersilahkan anda untuk memutuskan benar tidaknya bukti bukti ini.
Mari kita mulai dengan Goliat Jejak di Afrika Selatan. Sebuah gambar Jejak Goliat bisa dilihat di bagian atas artikel ini. Sahabat anehdidunia.com jejak raksasa ini terletak dekat kota Mpaluzi, dekat perbatasan Swaziland. Jejak ini sekitar empat kaki panjangnya dan mulai mendapatkan banyak publisitas di seluruh dunia.
Orang orang yang percaya bahwa raksasa benar benar pernah ada, selalu menuduh bahwa, sebagian besar bukti mengenai raksasa telah disembunyikan atau dituduh hoax oleh "komunitas ilmiah" karena tidak cocok dengan narasi evolusi. Setiap bukti yang muncul yang mengancam teori evolusi dengan cepat "ditafsirkan kembali", ditutup-tutupi atau disikat bawah karpet.
Pada postingan ini akan dibahas beberapa jejak kaki raksasa yang telah ditemukan dan banyak bukti lain mengenai raksasa yang telah ditemukan di seluruh dunia. Penulis mempersilahkan anda untuk memutuskan benar tidaknya bukti bukti ini.
Mari kita mulai dengan Goliat Jejak di Afrika Selatan. Sebuah gambar Jejak Goliat bisa dilihat di bagian atas artikel ini. Sahabat anehdidunia.com jejak raksasa ini terletak dekat kota Mpaluzi, dekat perbatasan Swaziland. Jejak ini sekitar empat kaki panjangnya dan mulai mendapatkan banyak publisitas di seluruh dunia.
Berikut
ini adalah video dari jejak yang menakjubkan. Jika Anda perhatikan
dengan teliti, Anda bahkan dapat melihat bahwa ada lima jari kaki dan
jempol kaki adalah yang terbesar dari jari-jari kaki. Video ini
benar-benar menakjubkan ....
Orang yang ada di video diatas mengatakan bahwa jejak ini berumur antara 200 juta dan 3 milyar tahun. Tentu saja hal ini tidak masuk akal, tetapi ini mengarahkan kita kepada sesuatu yang sangat menarik. Selama bertahun-tahun, telah banyak "jejak kaki manusia" ditemukan di lapisan batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun.
Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel tentang penemuan jejak kaki manusia di 70 lapisan batu yang "seharusnya" berusia 3,6 juta tahun.
Pada tahun 1976 antropolog terkenal Maria Leaky menemukan 70 jejak kaki
manusia pada batu di Tanzania yang dikenal sebagai trek Laetoli. Karena
berfikir bahwa tidak ada kaki sebesar itu, Leaky berkesimpulan bahwa
jejak kaki ini dibuat oleh manusia modern, namun masalahnya, depresi
yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita bertanggal di 3,6 juta tahun
lalu, dan menurut evolusi, tidak ada manusia modern saat itu.
Jari Patah yang Membatu
Jari membatu ini ditemukan di batukapur cretaceous, milik manusia "prasejarah". Jari yang patah dari sendi tengah ini ukuran panjangnya 7,6 cm (3 inci). Diperkirakan panjang aslinya jika tidak patah akan mencapai sekitar 15 cm (6 inci). Dalam foto tersebut, jari itu dibandingkan dengan jari utuh manusia modern. Penggalian batu kapur ini juga mengungkapkan gigi dan rambut manusia. Sectioning mengungkapkan struktur tulang khas seperti dalam jari manusia. Cat-scan dan MRI mengiidentifikasi sendi dan tendon melalui panjang fosil.
Cat-scan menunjukkan area gelap yang ditafsirkan sebagai interior dan sumsum tulang. Daerah yang kurang padat dari batu di sekitarnya, dengan mudah melewati X-ray, menyebabkan gelap pada gambar. Wilayah hitam disebabkan oleh sectioning.
San Jose Footprint Tapak kaki raksasa juga banyak ditemukan di amerika. Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel yang muncul di Hayward Semi-Weekly pada 29 September 1925 ....
Tapak kaki prasejarah ditemukan oleh James Higgins pada formasi batuan di Bushy Peak. Warga lokal mengklaim juga menemukan "jejak" yang mirip dengan gambaran yang diberikan oleh Higgins dari salah satu puncak di Bushy Peak, hanya ukurannya lebih besar dapat dilihat di peternakan Bunting Yohanes dekat Mission San Jose. Jejak ini panjangnya hampir delapan kaki. dan sangat tertanam dalam di batuan padat.
Samanalakanda - "gunung kupu-kupu", adalah gunung kanonis dengan tinggi 2.243 meter (7.359 kaki) yang terletak di sentral Sri Lanka. Gunung ini dikenal karena terdapat "jejak suci" atau Sri Pada panjangnya1,8 meter (5 ft 11 in) pada formasi batuan di dekat puncaknya, Umat Budha menganggapnya itu adalah jejak sang budha, umat hindu menganggapnya jejak siwa dan umat Muslim srilangka menganggapnya itu adalah jejak Adam as.
Glen Rose Footprint Batu seberat 140-pon dibawah ini ditemukan pada bulan Juli tahun 2000 dari sungai kecil yang menuju Sungai Paluxy dekat Glen Rose, 53 mil selatan Fort Worth, Texas. Tayangan menunjukkan dinosaurus melewati sepanjang jalurnya setelah manusia, menunjukkan pria dan dinosaurus hidup bersama. Fosil tersebut dapat dilihat di Museum Bukti Penciptaan, milik Dr Carl Baugh
Jejak raksasa dengan dinosaurus juga ditemukan di Taman Dinosaurus di Glen Rose. Dibandingkan dengan kaki manusia modern, panjangnya melebihi 45 cm (18 inci). Dilihat dari potongan Cross-sectional maka diperkirakan kaki ini adalah jejak kaki wanita. Perkiraan menunjukkan perawakan nya kira-kira 305 cm (10 kaki) dan berat sekitar 454 kg (1.000 lbs). Beberapa jejak kaki manusia dengan jejak kaki dinosaurus telah digali di taman ini.
Jejak kaki ini menjadi bagian dari 'perang' antara penganut creationism dan kaum evolutionis. Para ilmuwan menganggap ini bukti palsu atau buatan para penganut creationis.
Raksasa Irlandia
Sebuah artikel dari majalah Strand (Desember, 1895) dicetak ulang dalam "Jejak nenek moyang Irlandia" oleh WG Wood-Martin menyebutkan bahwa fosil raksasa ini ditemukan selama operasi penambangan di County Antrim, Irlandia: "Obyek yang paling luar biasa yang pernah dimiliki oleh Perusahaan kereta api adalah fosil raksasa Irlandia, yang saat ini terbaring di London dan North - Western Railway Company's Broad street goods depot, dan foto yang direproduksi di sini... Sahabat aneh didunia.com figur raksasa ini telah digali oleh Mr Dyer yang menambang biji besi di County Antrim.
Ukuran raksasa ini adalah:....... panjangnya, 12ft 2in;
lingkar dada 6ft 6in, dan panjang lengan, 4ft 6in. Ada enam jari-jari
kaki di kaki kanan Berat kotor adalah 2 ton 15cwt, sehingga butuh
setengah lusin pria dan derek yang kuat untuk menempatkan fosil ini
dalam posisi seperti didalam foto. setelah menunjukkan raksasa ini di
Dublin, Dyer membawanya ke Inggris dan memamerkannya di Liverpool dan
Manchester.
Raksasa Georgia
Pada tahun 2008 tulang seorang pria raksasa kuno digali dekat Borjomi, di Georgia (Kaukasus) dan dilaporkan dalam berita. Raksasa ini diperkirakan tingginya mencapai 2,50 hingga 3 meter (Sekitar 9 sampai 10 kaki) dan memiliki tengkorak sekitar 3 kali ukuran normal.
Temuan raksasa di pegunungan Kaukasus bukanlah hal baru. kerangka manusia Empat meter ditemukan oleh dua arkeolog amatir di Georgia dekat desa Udabno pada musim panas tahun 2000, dan tengkorak raksasa juga ditemukan di sebuah gua dekat Gora Kazbek, Georgia pada tahun 1920-an, belum lagi penemuan oleh ilmuwan Soviet di tahun 1950.
Raksasa Turki
Dan yang dibawah ini adalah tulang paha manusia sepanjang 120cm yang ditemukan di Turki
Teori Evolusi Darwin Terpatahkan Hanya Dengan Mangkok
http://www.portalgue.com/2013/07/teori-evolusi-darwin-terpatahkan-hanya.html
Kepingan-kepingan
tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di
Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran
evolusionis mengenai sejarah. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia
pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40
macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300
tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan penuh,
dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai
kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman
Batu.
Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.
Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.
Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.
Namun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.
Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.
Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.
Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.
Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.
Quote:Kebohongan Sejarah Manusia Purba
Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya.
Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini RONTOK. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa Teori Manusia Purba adalah Sebuah Kebohongan Super Besar Sepanjang Sejarah.
Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.
Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras 'nenek moyang manusia'. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.
Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan TULANG RAHANG ORANG HUTAN pada tengkorak manusia.
Fosil ini telah Membohongi Dunia Ilmu Pengetahuan Selama 40 tahun lebih.
Begini Kisahnya :
Pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.
Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.
Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.
Namun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.
Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.
Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.
Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.
Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.
Quote:Kebohongan Sejarah Manusia Purba
Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya.
Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini RONTOK. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa Teori Manusia Purba adalah Sebuah Kebohongan Super Besar Sepanjang Sejarah.
Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.
Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras 'nenek moyang manusia'. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.
Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan TULANG RAHANG ORANG HUTAN pada tengkorak manusia.
Fosil ini telah Membohongi Dunia Ilmu Pengetahuan Selama 40 tahun lebih.
Begini Kisahnya :
Pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran 'lain' alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.
Berapa banyak dari umat Islam yang masih saja percaya bahwa ada manusia sebelum nabi Adam. Fanatisme buta kepada teori evolusi telah membuat mereka menentang apa yang telah Allah SWT sampaikan dalam kitab suci.
Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia purba tidak pernah ada, sebab teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi termasuk teori manusia purba harus dihapus dari kurikulum pendidikan sekolah.
Adam Alaihissalam adalah makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk kelas bawah berupa hewan dan tumbuhan. Tidak pernah ada makhluk asli bumi yang mengalami proses evolusi, kecuali hanya ada di film-film Holywood saja
1. Itu jejak Mpuluzi, bukan Mpaluzi (mungkin tercampur aduk dengan Paluxy). Dan itu batu granit. Jika jejaknya dibikin raksasa, raksasanya harus menjejakkan kaki sekian kilometer menembus kulit bumi untuk sampai ke lapisan magma cair dimana granit terbentuk (itu satu-satunya cara raksasa bisa bikin jejak kakinya). Dan dijamin si raksasa bakal kena luka bakar serius :D
BalasHapusJejak Laetoli itu dibuat kemungkinan oleh Australopithecus, dan ukuran jejaknya justru lebih kecil dari manusia modern. Ya, kira-kira seukuran jejak kaki anak-anak.
Banyak manusia raksasa di masa lalu, namun kebanyakan sudah punah
BalasHapus