Dari Tambang Raksasa Sedalam 230 km2, Indonesia Hanya Dapat 1%?
Tambang Grasberg, Tembagapura, Papua.
http://saripedia.wordpress.com/category/kekayaan-sumber-daya-alam-indonesia/
Indonesia adalah negara dengan
kekayaan alam yang sangat luar biasa. Baik kekayaan minyak bumi, tambang
maupun kekayaan alam lainnya. Tentu saja kenyataan ini sangat ironis
jika kita bandingkan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Salah satu kekayaan alam yang kita miliki adalah Emas. Coba kita
telusuri salah satu tambang emas raksasa yang ada di Irian Jaya, Tambang
Grasberg di Tembagapura.
Tambang ini adalah tambang emas TERBESAR di dunia, dan merupakan tambang tembaga KETIGA terbesar di dunia.
Wajar saja jika tambang ini merupakan tambang emas terbesar di dunia,
dengan Luas eksplorasi tambang Grasberg sekitar 212,343 hektar. Luas
kedalaman lubangnya MELEBIHI 230 kilometer persegi. Bayangkan saja,
lubangnya hingga bisa dilihat dari LUAR ANGKASA.
Belum lagi cadangan emas dan tembaga yang ada di tambang ini.
Tambang Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik. Berdasarkan
produksi tahun 2008, tambang Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton
per-hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari.
Tambang Grasberg juga memiliki jalur bawah tanah yang berada jauh di
bawah permukaan hingga kedalaman 1.785 meter, ini merupakan pertambangan
bawah tanah TERBESAR di dunia. Dengan jalur TEROWONGAN sepanjang 90
kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan.
Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan #Grasberg :- Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS
- Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d 26,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS
- Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (di kerat hingga keratan terakhir)
- Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (di kerat hingga keratan terakhir)
- Mill Level Zone (MLZ) — Mine life 2016-2026, dengan production capacity of 35,000 Ton per-hari » SEDANG PENGEMBANGAN (akan di kerat hingga keratan terakhir)
- Deep MLZ — Mine life 2021-2042, dengan production capacity of 40,000 s/d 50,000 Ton per-hari » SEDANG PENGEMBANGAN (akan di kerat hingga keratan terakhir)
Luar biasa kaya nya negeri kita ini. Dengan kekayaan alam sebesar ini
tentu saja akan dapat menjamin kesejahteraan rakyatnya. Namun
pertanyaan besarnya adalah, mengapa sebagian besar rakyat kita masih
hidup di bawah garis kemiskinan, belum lagi utang Indonesia saat ini
sudah mencapai tidak kurang dari Rp 2000 triliun. Seharusnya dengan
kekayaan alam sebanyak itu negara akan mampu menyejahterakan rakyatnya
bahkan mampu membayar seluruh utang negara ini.
Ternyata, dari tambang Grasberg bercadangan luar biasa ini, dari
tambang emas terbesar di dunia ini, kepemilikan pemerintah RI hanya 1%,
kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9% dan kepemilikan PT
FREEPORT MCMORAN (Amerika Serikat) 90,64%.
Mengapa negara cuma dapat 1%? Tambang ini berada di bumi Indonesia,
berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka
dan berdaulat, bukan berada di sebuah negara yang terjajah.
Lalu dimana slogan Nasionalisme “NKRI HARGA MATI”? Mungkin itu hanya
ada di lapangan sepak bola, ketika keluar lapangan, Nasionalisme itu
UTOPIA. Dan mengatakan Harga mati terhadap Nasionalisme adalah bentuk
KEBODOHAN berfikir yang memang sengaja ditanamkan Barat . Pada buktinya
mereka sedang DIJAJAH melalui sistem dan perundangan-undangan yang
melegalkan PENJAJAHAN-PENJARAHAN. Sadar dan kini saksikanlah ternyata
kita belum lepas dari penjajahan. Seharusnya dengan kekayaan alam
sebesar ini kita tidak perlu ribut-ribut dengan mencabut subsidi BBM,
kita bisa memenuhi semua kebutuhan rakyat kalau kekayaan alam bumi
pertiwi ini dikelola dengan benar.
PKS: Pemerintah harus tegas terhadap Freeport
Pemerintah diminta lebih tegas dalam melakukan negosiasi kontrak
karya dengan perusahaan tambang asing. Terutama, berkaitan dengan
keuntungan yang didapatkan Pemerintah Indonesia dari hasil operasi
Freeport di Papua.
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Idris Luthfi di Jakarta, Rabu (26/6).
Idris menilai, pemerintah kewalahan menghadapi Freeport dan ratusan
perusahaan tambang lain khususnya dalam upaya re-negosiasi kontrak karya
yang tidak kunjung selesai hingga sekarang.
Padahal, lanjut Idris, Pasal 169 huruf b UU No. 4 Tahun
2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) menyebutkan ketentuan dalam
kontrak karya dan perjanjian karya pengusaha pertambangan batu bara
disesuaikan paling lambat satu tahun sejak undang-undang ini
diundangkan, kecuali mengenai penerimaan negara.
“Pemerintah kewalahan hadapi negoisator dari Freeport. Padahal kita
punya hak atas sumber daya alam kita sendiri. Jelas ada di UUD 1945
Pasal 33. Karena itu harusnya jangan takut,” tegas Idris.
Idris juga mempertanyakan, mengapa proses negosiasi sangat alot
padahal sudah sangat jelas kedudukan hukum Kontrak karya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundangan di Indonesia. Artinya, kata
Idris, perusahaan tambang lain harus tunduk dengan hukum nasional
Indonesia termasuk butir-butir re-negosiasi mengenai luas wilayah kerja,
perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalty, dan hal strategis
lainnya.
“Namun hasil re-negosiasi hingga saat ini hanya butir kenaikan
royalty emas dari 1 persen menjadi 3,75 persen dari harga jual per ton
yang disetujui oleh Freeport. Lainnya tidak. Ini tentu belum memenuhi
rasa keadilan,” tegas Anggota Legislatif Daerah Pemilihan Sumatera Utara
I ini.
Lebih lanjut Idris menambahkan, jauh sebelum UU Minerba ada,
sebenarnya ketentuan 3,75 % sudah ada sejak keluarnya PP No.45 Tahun
2003 yang menentukan tarif royalty emas adalah sebesar 3,75 persen dari
harga jual per kilogram nya,
“Sementara sejak 2003 hingga sekarang, PT FI masih menggunakan tarif
royalty sebesar 1 % dari yang seharusnya 3,75% sehingga potensi kerugian
yang ditimbulkan mengganti kerugian negara yang terjadi selama kurun
waktu 2003-2011 sebesar kurang-lebih US$ 326 juta (Rp. 3,26 Triliun),”
tandasnya.
Artikel terkait:Data dan Fakta : Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia Bentuk Penjajahan ‘VOC Modern’ (1967-2041), PT. Freeport Indonesia – Perusahaan Penghasil Emas Dan Tembaga Terbesar Di Dunia
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013
Wow! Ternyata Indonesia Miliki Cadangan Uranium 70.000 Ton!!
Wow! Ternyata Indonesia Miliki Cadangan Uranium Sebanyak 70.000 Ton!!
Uranium adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92.
Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif
alami, uranium termasuk ke actinide series (seri aktinida).
Isotopnya digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata
nuklir. Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah,
air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Badan
Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memperkirakan terdapat cadangan 70 ribu
ton Uranium dan 117 ribu ton Thorium yang tersebar di sejumlah lokasi di
Indonesia, yang bisa bermanfaat sebagai energi alternatif di masa
depan!
“Untuk Uranium potensinya dari berbagai
kategori, ada yang dengan kategori terukur, tereka, teridentifikasi dan
kategori hipotesis, sedangkan Thorium baru kategori hipotesis belum
sampai terukur,” kata Direktur Pusat Pengembangan Geologi Nuklir Batan
Agus Sumaryanto di sela peluncuran Peta Radiasi dan Radioaktivitas
Lingkungan di Jakarta.
Sebagian besar cadangan Uranium
kebanyakan berada di Kalimantan Barat, sebagian lagi ada di Papua,
Bangka Belitung dan Sulawesi Barat, sedangkan Thorium kebanyakan di
Babel dan sebagian di Kalbar.
Menarik Perhatian Pihak Asing
Perusahaan dari Amerika Serikat, Rusia,
Prancis dan Cina serta negara-negara besar lainnya telah mengincar
uranium yang demikian potensial di Indonesia.
PT Freeport Indonesia diberitakan menggali, memproduksi dan mengeskpor bahan uranium secara diam-diam tanpa melaporkannya kepada pemerintah (ANTARA, 17 Juli 2011).
Freeport Indonesia, anak usaha Freeport
McMoran, adalah perusahaan tambang yang beroperasi di Papua sejak tahun
1964, dan hanya diizinkan menambang emas, tembaga, dan tidak diizinkan
menambang uranium.
Namun anehnya, DPRD Timika bukannya
mendukung pengusutan dan penyelidikan itu, namun justru meragukan
laporan tersebut dan menganggapnya tak benar. Kalangan DPRD Mimika,
Papua menyatakan tidak yakin PT Freeport Indonesia (PTFI) secara
diam-diam memproduksi uranium, demikian Wakil Ketua I DPRD Mimika,
Pieter Yan Magal di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Rabu.
“Saya berpendapat, hal itu merupakan sesuatu yang tidak mungkin, kami
tidak yakin kalau Freeport juga memproduksi uranium.Itu hanya dugaan
yang tidak mendasar dan tidak punya bukti kredibel,” katanya. (sumber antara). Dengan tak didukungnya suatu penelitian mendalam oleh DPRD justru menimbulkan pertanyaan, ada permainankah dibalik ini semua?
Oleh sebab itu, pemerintah harus
hati-hati memberikan izin tambang. Untuk mengolah uranium dari
kandungan bumi Nusantara, pemerintah jangan sampai gegabah ketika
merencanakan untuk menggali dan mengelola sumber energi tersebut, dan
biasanya diserahkan kepada investor.
Di bukit desa Takandeang, Kecamatan
Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, misalnya terdapat potensi
mineral radio aktif antara 2.000 dan 3.000 nsw per jam.
Sedangkan pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, dan Papua memiliki kandungan uranium yang jumlahnya cukup
menggantikan bahan minyak dan gas yang kian menipis.
Kajian terakhir dilakukan di Mamuju,
Sulbar, dimana deteksi pendahuluan menyebut kadar Uranium di lokasi
tersebut berkisar antara 100-1.500 ppm (part per milion) dan Thorium
antara 400-1.800 ppm.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
telah melakukan penelitian atas kandungan uranium di Kabupaten Mamuju
seperti di desa Takandeang, Kecamatan Tapalang, juga di desa Belang
Belang, Kecamatan Kalukku, sekitar 30 kilometer dari kota Mamuju dan di
Kecamatan Tobadak sekitar 100 kilometer dari kota Mamuju.
Berdasarkan hasil penelitian tambang di
Mamuju, potensi uranium yang ditemukan dianggap tidak berbahaya. Sifat
uranium itu hanya sebagai bahan baku untuk membangkitkan tenaga nuklir.
Sehingga ia meminta Bepeten segera meneliti titik potensi kandungan
uranium di Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Tobadak itu.
Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan
Nuklir Bapeten Dr Khoirul Huda mengatakan, Bepeten sementara sedang
melakukan penelitian potensi uranium di Mamuju yang diperkirakan
memiliki kandungan uranium sangat tinggi sehingga dilakukan penelitian
lebih mendalam.
“Hasil penelitian yang telah kami lakukan
menyimpulkan Mamuju adalah daerah tertinggi radio aktifnya di
Indonesia. Ini menunjukan ada potensi uranium di daerah Mamuju,”
ujarnya.
Ia mengatakan, potensi paling tinggi di
Mamuju ditemukan di wilayah bukit Desa Takandeang, Kecamatan Tapalang,
sekitar 40 kilometer dari Kota Mamuju, tinggi radioaktivitas di desa
tersebut berkisar antara 2.000-3.000 nsw per jam.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak
perlu khawatir dengan kondisi tersebut, karena ada beberapa pendekatan
yang akan dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah
sebagai solusi yang harus ditindaklanjuti.
Pemerintah daerah harus membuat
perencanaan infrastruktur yang memungkinkan agar bisa menghindari
radioaktif yang tinggi. Umumnya jika radioaktif tinggi maka berpotensi
adanya kandungan uranium. Ini juga menandakan pasti ada sesuatu
kandungan yang berharga di dalamnya,” katanya.
Menteri Negara Riset dan Teknologi
(Menristek) Gusti Muhammad Hatta, MS dan Kepala Badan Tenaga Nuklir
Nasional Prof. Dr. Djarot S Wisnubroto mengunjungi Sintang Kalimantan
Barat, pada awal Mei 2013 lalu guna meninjau potensi uranium di
Kabupaten Melawi Kalimantan Barat.
Kami mengajak kepala BATAN untuk melihat
langsung potensi uranium di Kabupaten Melawi,” kata Menristek. Uranium
merupakan bahan penting untuk membangun PLTN, dan pihaknya melihat
langsung perkembangan uranium di Melawi, di Belitung sudah lama
sedangkan di Melawi itu masih dalam bentuk Eksplorasi saja.
Potensi uranium di Kabupaten Melawi
terbesar di Indonesia dan sudah dilakukan ekplorasi sejak tahun 1974.
Rencana pendirian PLTN di Kalimantan Barat sebagai daerah yang aman dari
gempa dan tsunami, pemerintah tengah mencari lokasi PLTN di daerah
yang potensi tsunami dan gempanya rendah.
Sementara itu, Prancis memiliki banyak
data tentang kandungan uranium Kalimantan Barat. Pihak Amerika Serikat
pun mengincar potensi tambang uranium di daerah ini. Menurut mantan Chief Le Sondage (Kepala Bidang Pengeboran) eksplorasi uranium Nanga Pinoh/Nanga Ella & Nanga Kalan di Commessariats L’Energi Le Anatomique (Badan Tenaga Atom Prancis), Sunarjo M BSc, Prancis waktu itu menggandeng BATAN saat melakukan penelitian.
Menurut Sunarjo, eksplorasi dimulai pada dekade tahun 60-an. Kegiatannya merambah hingga Kapuas Hulu, Landak dan Sanggau.
Sekitar
tahun 1970-an eksplorasi memasuki wilayah Nangga Pinoh. Hingga
sekarang, eksplorasi uranium di Kalimantan Barat belum melangkah ke
tahap lanjutan.
Membuka tambang uranium tak bisa
sembarangan. Bukan seperti tambang biasa. Debu kandungan uranium itu
saja tak boleh bertiup ke luar areal pertambangan. Dampak lingkungannya
luar biasa.
Indonesia bisa kecolongan data mengenai
potensi uranium Kalimantan Barat yang mungkin pada waktu itu banyak
digelapkan oleh pihak Prancis.
Sedangkan pakar ekonomi Universitas
Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Syarkawi Rauf pernah
mengatakan, kandungan uranium di Mamuju itu mempunyai potensi terbaik
di Indonesia. Oleh karena itu, Rauf meminta agar pemerintah mengelola
tambang uranium itu dengan baik untuk mencapai kemakmuran rakyat, dan
jangan sampai hanya menguntungkan pihak asing.
Uranium bukan hanya untuk menghasilkan
tenaga nuklir—misalnya guna kepentingan pertahanan. Bahan uranium dapat
dimanfaatkan untuk menambah sumber ekonomi seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) yang mendukung pasokan sumber tenaga listrik.
Beberapa daerah yang memiliki potensi
uranium adalah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua – bahkan
Freeport pernah menemukan bahan uranium di daerah tambang emas.
Laju Dosis Radiasi Gamma Tercepat
Kecamatan Singkep, Kabupaten Mamuju juga
menjadi kawasan yang laju dosis radiasi gamma-nya tercepat di Indonesia
dibanding rata-rata nilai laju dosis radiasi Gamma di Indonesia yang 46
nSv per jam, kata Direktur Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Radiasi Batan, Susilo Widodo.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyusun
Peta Radiasi dan Radioaktivitas Lingkungan sebagai data dasar, sehingga
kalau ada kenaikan radiasi yang disebabkan faktor bukan alami misalnya
radiasi hasil lepasan industri atau kecelakaan nuklir, bisa diketahui
dengan cepat.
Susilo mengatakan, saat terjadi
kecelakaan reaktor nuklir Fukushima misalnya, pihaknya tidak mendeteksi
adanya radiasi nuklir yang masuk ke wilayah Indonesia.
“Secara alamiah, radiasi nuklir dari
Jepang di utara sulit menyebrang ke kawasan katulistiwa. Justru jika
dilihat dari posisi dan arah angin potensi radiasi dari Jepang akan
masuk lebih dulu ke Amerika Serikat dan terakhir China,” katanya.
Peta ini, ujarnya, juga penting untuk
mengkaji efek kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah radiasi
tinggi serta indikasi bahan tambang seperti Uranium, Thorium dan mineral
sejenisnya.
Peta tingkat radiasi dan radioaktivitas
lingkungan di Indonesia ini, urainya, terdiri dari lima peta, yakni peta
laju dosis radiasi gamma lingkungan dan peta tingkat konsentrasi
radionuklida alam Thorium-228, Thorium-232, Radon-226, dan Kalium-40
dalam sampel permukaan.
Batan juga meluncurkan URL monitor
radiasi lingkungan kawasan reaktor nuklir Serpong dimana telah dipasang
lima monitor gamma di kawasan itu selama 2012-2013 dan meluncurkan “GPS
tracking” untuk transportasi limbah di Indonesia.
Namun diluar itu semua, langkah paling awal yang diharapkan dari pemerintah Indonesia adalah melindungi tiap aset bumi dan laut di Indonesia dari tangan-tangan asing yang tak pernah memakmurkan rakyatnya!
Jangan lagi kita kecolongan dengan
perjanjian-perjanjian tambang sebelumnya yang selalu dibuat oleh manusia
yang mengaku warga negara Indonesia, namun memilik mentalitas antek dan
budak asing, juga para konglomerat dengan kualitas sosial rendah, yang
selalu menjual dan menguntungkan pihak asing. (AntaraNews /
D009/Z003/Editor: B Kunto Wibisono/COPYRIGHT © 2013 / mm-industri.com /
tender-indonesia.com, KOMPAS, berbagai sumber)
Pulau Natuna Menyimpan Cadangan Gas Alam Terbesar di Asia Pasifik
http://saripedia.wordpress.com/category/kekayaan-sumber-daya-alam-indonesia/
Peta Kepulauan Natuna
Membicarakan Natuna akan terpikir sebuah kabupaten yang terdiri dari
ribuan pulau terletak di ujung utara Indonesia dengan jarak lebih dari
1.250 km dari Jakarta.
Kepulauan Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di kawasan Asia
Pasifik bahkan di Dunia. Di dalam perut buminya juga bergelimang minyak.
Tak hanya itu, di kepulauan yang terletak di teras depan Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini menghampar aneka jenis terumbu karang
yang sangat memukau.
Dimana kita bisa menemukan berbagai material tambang seperti gas
alam, minyak bumi, dan pasir kuarsa dalam jumlah besar? Jawabnya,
Kepulauan Natuna. Kekayaan mineral tambang tersebut bukan hanya
terhampar di darat, tetapi juga tersebar bertaburan di bawah dasar laut.
Menurut hitungan pemerintah, Natuna memiliki cadangan gas alam
terbesar di kawasan Asia Pasifik Hal ini merujuk pada salah satu ladang
gas yang terletak 225 kilometer (km) sebelah utara Natuna.
Di sini tersimpan cadangan gas alam dengan volume sebesar 222 triliun
kaki kubik (TCT). Selain itu, gas hidrokarbon yang bisa ditambang
mencapai 46 TCT. Angka itu tentu saja belum termasuk cadangan gas alam
yang terdapat di bagian barat Natuna yang dikelola juragan minyak
raksasa kelas dunia.
Bukan hanya berjaya di sektor gas alam. Natuna juga diselimuti minyak bumi yang seolah tiada pernah ada habisnya. Sumur-sumur off shore yang berada di bagian timur Natuna itu terus memancarkan minyaknya.
Jadi, wajar saja kalau sektor migas di Kabupaten Natuna ini menjadi
penyumbang terbesar bagi perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri). Migas yang berasal dari pelapukan fosil binatang laut selama
jutaan tahun silam itu memberi kontribusi sekitar 10,11 persen dari
perekonomian Kepri.
Sayangnya di kuasai pihak asing
Pengeboran minyak lepas pantai
Pendapatan dari penambangan migas di seluruh sumur eksplorasi di
Natuna sangatlah menggiurkan. Pada tahun 2007 misalnya, nilainya
mencapai 21,8 triliun rupiah. Betapa makmur dan sejahteranya bila semua
hasil eksplorasi ini dinikmati sepenuhnya oleh bangsa Indonesia.
Sayangnya, sebagian besar hasil eksplorasi tersebut
dikuasai oleh perusahaan swasta asing. Maklum, baik modal, tenaga ahli,
maupun peralatan hampir seluruhnya disuplai oleh Exxon Mobil, Conoco
Philips, Star Energy, dan Primer Oil.
Praktis, pembagian keuntungan dari bisnis tersebut sebagian besar
dinikmati oleh mereka. Sedangkan Indonesia sebagai pemilik kekayaan alam
tersebut hanya mendapat sedikit keuntungan.
Bayangkan, dari total pendapatan yang mencapai puluhan triliun rupiah
itu, Kabupaten Natuna hanya kecipratan Rp 225 miliar. Sementara itu,
pemerintah pusat kebagian sekitar Rp 525 miliar. Sedangkan triliunan
rupiah lainnya menjadi hak milik perusahaan asing alias menguap ke
negara lain.
Tak mengherankan kalau kondisi sosial ekonomi masyarakat di Natuna
tak beranjak sejahtera. Lihat saja nilai Indeks Pengembangan Manusia
(IPM) yang diukur berdasarkan kelangsungan hidup, pengetahuan, dan daya
beli. Semakin tinggi IPM, tingkat kesejahteraan hidup masyarakat kian
makmur.
Fakta menunjukkan, ternyata Kabupaten Natuna yang bergelimang migas
tersebut memiliki IPM terendah dibandingkan dengan lima kabupaten/kota
lainnya di Kepri. Itu artinya, angka harapan hidup, tingkat pendidikan,
dan pengeluaran riil per kapita di Natuna berada pada urutan paling
buncit. Sebuah fakta yang ironis memang.
Pesona Keindahan Natuna
Masjid raya natuna
Landscape di Natuna
Pantai Batusindu
Pantai dgn batu karang di Natuna
Pantai pasir putih di Natuna
Terumbu karang di Natuna
Profile Blok D-Alpha Natuna
Ilustrasi sarana perlengkapan untuk proses pengeboran minyak di Natuna
Selain banyak pantai dan pulau masih “perawan” Natuna juga super kaya
dengan kandungan gas maupun minyak bumi. Terasa tak lengkap jika
membicarakan Natuna tanpa kandungan alam gas alam yang disebutkan oleh
para ahli, memiliki cadangan terbesar Asia Pasifik bahkan di dunia.
Yaitu Blok Natuna D-Alpha merupakan blok gas dan minyak
yang menyimpan sekitar 500 juta barel. Total potensi gas diperkirakan
mencapai 222 triliun kaki kubik, dan inilah cadangan terbesar di dunia
yang tidak akan habis dieksplorasi 30 tahun ke depan.
Potensi gas yang recoverable sebesar 46 tcf (46,000 bcf) atau setara
dengan 8,383 miliar barel minyak (1 boe, barel oil equivalent = 5.487 cf
).
Dengan potensi sebesar itu, dan asumsi harga rata-rata minyak US$ 75 /
barel selama periode eksploitasi, nilai potensi ekonomi gas Natura
adalah US$ 628,725 miliar atau sekitar Rp 6.287,25 triliun (kurs US$/Rp =
Rp 10.000). Bandingkan dengan APBN 2010 yang hanya Rp 1.047,7 triliun.
Terhitung 2 November 2010 hingga 2 Maret 2011, Premier Oil telah
mendeteksi kandungan minyak dan gas di kawasan Blok D Alpa Natuna.
Premier Oil perusahaan pengeboran minyak dan gas yang
berkantor pusat di Inggris itu bakal melakukan pengeboran selama 30
tahun sesuai dengan kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia mulai
tahun 2007.
Pelaksanaannya secara bertahap, masa penjajakan potensi 10 tahun
jika tidak menemukan potensi Migas yang bernilai ekonomis, maka
pengeboran dihentikan.
Goverment Affairs, Manager PT Premier Oil, Nina Marlina menjelaskan,
butuh waktu hingga 2 Maret 2011 untuk mendeteksi kandungan Migas Blok
yang berada di utara laut Natuna. Hal itu dia paparkan di aula kantor
bupati Natuna di Ranai beberapa waktu lalu.
Saat itu, Nina hadir juga Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan,
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas (BP. Migas), Elan
Biantoro bersama jajaran Kontraktor Premier Oil.
Terkait hal itu, guna menunjang pelaksanaan proses eksploitasi,
Premier Oil meminta kepada pemerintah Natuna untuk menyiapkan
kelengkapan. Misalnya kantor Bea Cukai, Sah Bandar, Petugas Karantina
dan Imigrasi, karena awal November ini kapal-kapal pembawa logistik dan
lain nya mulai beroperasi di Natuna.
Plt Bupati Natuna, Raja Amirullah menyambut baik kunjungan kerja BP Migas dan Premier Oil ke daerahnya.
Posisi Natuna yang Strategis
sumber:
http://www.kaskus.us
http://www.tribunnews.com
Undang-undang Migas Memungkinkan Perampokan yang Dilegalkan oleh Negara, Kedaulatan Energi Indonesia dipertaruhkan!
Gambar Lokasi dan Kapasitas Kilang Minyak Indonesia Existing
Dr. Kurtubi: UU Migas Memungkinkan Perampokan yang Dilegalkan
Permasalahan utama mengapa aset-aset sumber daya alam (SDA) Indonesia
yang banyak dikuasai pihak asing dinilai penyebabnya adalah karena
kesalahan undang-undang (UU). Menurut pakar perminyakan, Dr Kurtubi,
salah satu kesalahan itu terjadi dalam kasus pengelolaan Blok Mahakam
sebagai sumber utama gas bumi di Indonesia.
Kesalahan itu bersumber dari peraturan pemerintah terkait minyak dan gas (Migas) itu sendiri.
Menurut Kurtubi, salah satu contohnya adalah UU Minyak dan Gas No 22/2001
pasal 12 adalah pasal yang melegalkan pencurian Migas oleh pihak asing.
Dalam pasal itu dinyatakan bahwa kuasa pertambangan boleh diserahkan ke
pihak asing. Pasal 12 ini sendiri sudah dicabut oleh Mahkamah
Konstitusi (MK).
“Tetapi walau Pasal 12 sudah dicabut oleh MK, tetapi ada cara lain
untuk menguasai migas Indonesia untuk pihak asing yaitu dengan membentuk
badan yang bukan perusahaan minyak untuk mengelola yaitu BP Migas”
jelas Kurtubi dalam diskusi publik dan pembacaan “Petisi Blok Mahakam
untuk Rakyat” di Ruang GBHN, Nusantara V MPR, Senayan, Rabu
(10/10/2012).
Menurut Kurtubi keberadaan BP Migas (Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) adalah sumber utama mengapa
keberadaan blok Mahakam dikuasai oleh pihak asing.
Fakta pertama adalah keberadaan BP Migas
yang bukan perusahaan minyak akan selalu dijadikan alasan pemerintah
untuk meneruskan kerjasama pengelolaan migas dengan dalil membutuhkan
perusahaan asing sebagai partner untuk tenaga ahli.
Fakta kedua, keberadaan BP Migas sendiri
tidak memiliki kontrol yang jelas atas kinerjanya dilapangan. Alhasil
banyak kebijakan BP Migas banyak yang terjebak dengan cost recovery.
Kurtubi menjelaskan jika investasi perusahaan asing sebesar 5 milliar
dollar untuk kerjasasama selama 30 tahun. Seharusnya BP Migas dan
pemerintah tahu bahwa 5 milliar dollar itu akan balik modal selama 5
tahun ke pihak investor termasuk keuntungannya. Setelah cost recovery
itu balik modal selama 5 tahun, maka dalam 25 tahun setelahnya
perusahaan asing akan menikmati keuntungan dari pengelolaan SDA tanpa
mampu dilarang oleh Pemerintah karena terjebak dalam kesepakatan kerja
yang salah.
“Ini cara perampokan yang dilegalkan,” tegas Kurtubi lagi.
PT. Pertamina hanya memiliki 6 unit kilang minyak yang besar di Indonesia, selebihnya dikuasai oleh pihak Asing.
Beberapa UU Migas yang bermasalah antara lain adalah UU Migas
No.22/2001 di mana kontraktor asing boleh memperpanjang kontrak untuk 20
tahun berikutnya. UU ini semakin menguntungkan asing karena dikuatkan
oleh Pasal 28 Peraturan Pemerintah (PP) No.35/2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,
dimana pengajuan perpanjangan itu boleh diajukan 10 tahun sebelum
sebuah kontrak kerjasama selesai. Pada ayat 10 pasal 28 PP No 35/2004
Pertamina harus memiliki 100 persen saham yang dimiliki negara untuk
mengambil alih pengelolaan atas aset-aset Migas tersebut.
“Kita punya kekayaan Migas yang belum bisa memakmurkan bangsa ini
sendiri karena diciptakannya regulasi (peraturan) yang memungkinkan
terjadinya perampokan secara legal terhadap SDA bangsa ini,” tambahnya.
Pengelolaan Blok Mahakam oleh Pihak Asing Dinilai sebagai Perampokan Sumber Daya Alam Indonesia
Ladang Minyak dan Gas Terbesar di Blok Mahakam, Kaltim.
Menurut Prof Dr H. Mochtar Pabottingi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) setiap upaya atau sistem yang melecehkan kepemilikan
dan daya ekplorasi sumber daya alam nusantara dan merugikan rakyat
Indonesia adalah perilaku pengkhianatan yang harus dilawan. Hal ini
disampaikan olehnya sebagai salah satu nara sumber dalam diskusi publik
dan pembacaan “Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat” di Ruang GBHN gedung
Nusantara V MPR, Senayan, Rabu (10/10/2012) lalu.
Menurutnya, Blok Mahakam merupakan salah satu ladang gas terbesar di
Indonesia. Saat ini rata-rata produksinya sekitar 2000 juta kaki kubik
perhari. Angka ini sama dengan 344.000 barel oil equivalen perhari.
Cadangan terkandung dalam Blok ini sekitar 27 trilyun cubic feet (tcf).
Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50% (13,5 Tcf) cadangan telah
dieksploitasi oleh pihak asing.
Menurutnya, Blok Mahakam memiliki potensi pendapatan kotor hingga
angka 100 Milliar dollar Amerika. Dengan cadangan gas yang masih sekitar
12,5 tcf dan harga gas international yang terus naik maka Blok mahakam
sangat berpotensi menjadi sumber devisa dengan pendapat 187 Milliar
Dollar Amerika atau sekitar Rp 1700 Trilyun. Faktanya semua angka itu
justru menjadi santapan pihak asing dibandingkan menguntungkan negara
sendiri.
“Bagi generasi yang akan datang, habis mereka semua nanti tidak punya
apa-apa lagi selain hanya tanah tandus, gurun, karena semua kekayaan
kita sudah dirampok oleh asing dan semua itu dilegalisasi oleh
pemerintah sendiri,” jelas Mochtar sebagai nara sumber diskusi
mengkritik gagasan pemerintah untuk melanjutkan kerjasama pengelolaan
Blok mahakam dengan pihak asing.
Menurutnya, sudah waktunya pemerintah Indonesia bersikap tegas untuk
menghentikan kerjasama pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia. Ia
menilai cukuplah pada kasus Freeport dan Blok Cepu bangsa ini dibodohi
oleh asing. Sudah waktunya Indonesia merebut kembali aset-aset SDA-nya
dan memberikan setiap keuntungan pengelolaannya untuk memakmurkan rakyat
Indonesia.
Pengelolaan Blok Mahakam sendiri di tanda tangani diatas kontrak
kerja sama (KKS) antara pemerintah Indonesia dengan Total E&P
Indonesie dan Inpex Corporation dari Jepang pada 31 Maret 1967. Kontrak
yang seharusnya berakhir pada 31 Maret 1997 tiba-tiba diperpanjang lagi
hingga 31 Maret 2017. Saat ini menurut Muktar ide untuk melanjutkan
perpanjangan kontrak Blok Mahakam sama saja dengan mengizinkan bangsa
Indonesia terus dijajah.
“Aparat-aparat negara yang sekongkolan (bekerjasama) dengan
kepentingan asing harus kita singkirkan, pejabat negara yang sekongkolan
dengan asing harus kita lawan, pengkhianat mereka semua itu,” jelasnya.
Saat ini menurutnya, beberapa kontraktor asing sudah melakukan
pendekatan kepada pemerintah RI untuk melanjutkan kontrak Blok Mahakam.
Hal inilah menurut Muktar harus segera disosialisasikan ke seluruh
rakyat Indonesia agar rakyat berdiri bersama menuntut pemerintah agar
tidak melanjutkan kerjasama pengelolaan Blok Mahakam dengan asing. Ia
juga meminta agar Blok Mahakam segera di nasionalisasi dan keuntungannya
murni ditujukan untuk memakmurkan rakyat Indonesia.
Peta Wilayah Kerja Migas Indonesia 2012
Sementara itu, Pemerintah akan menawarkan 23 wilayah kerja migas
tahap II tahun 2012, terdiri dari 7 WK migas melalui lelang reguler dan
16 WK migas melalui penawaran langsung.
WK migas yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah:
1. Blok West Asri di Lampung
2. Blok Bengara II di Kalimantan Timur
3. Blok Masalima di Selat Makasar
4. Blok North East Sepanjang di Jawa Timur
5. Blok Seringapatam I di Nusa Tenggara Timur
6. Blok Seringapatam II di Nusa Tenggara Timur
7. Blok Wanapiri di Papua
1. Blok West Asri di Lampung
2. Blok Bengara II di Kalimantan Timur
3. Blok Masalima di Selat Makasar
4. Blok North East Sepanjang di Jawa Timur
5. Blok Seringapatam I di Nusa Tenggara Timur
6. Blok Seringapatam II di Nusa Tenggara Timur
7. Blok Wanapiri di Papua
WK migas yang ditawarkan melalui penawaran langsung adalah:
1. Blok Merangin III di Sumatera Selatan
2. Blok Airsugihan di Sumatera Selatan
3. Blok Bima Sakti di Lampung
4. Blok West Tuna di Natuna
5. Blok Offshore North X-Ray di Laut Jawa
6. Blok Sanggau di Kalimantan Barat
7. Blok Menduwa di Kalimantan Tengah
8. Blok Kahayan di Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan
9. Blok South Tanjung di Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan
10. Blok West Bangkanai di Kalimantan Tengah-Kalimantan Timur
11. Blok North East Tanjung di Kalimantan Timur
12. Blok North East Bangkanai di Kalimantan Timur
13. Blok Offshore Mangkalihat di Kalimantan Timur
14. Blok Central Mahakam di Kalimantan Timur
15. Blok West Sebuku di Selat Makasar
16. Blok West Misool di Papua Barat
1. Blok Merangin III di Sumatera Selatan
2. Blok Airsugihan di Sumatera Selatan
3. Blok Bima Sakti di Lampung
4. Blok West Tuna di Natuna
5. Blok Offshore North X-Ray di Laut Jawa
6. Blok Sanggau di Kalimantan Barat
7. Blok Menduwa di Kalimantan Tengah
8. Blok Kahayan di Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan
9. Blok South Tanjung di Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan
10. Blok West Bangkanai di Kalimantan Tengah-Kalimantan Timur
11. Blok North East Tanjung di Kalimantan Timur
12. Blok North East Bangkanai di Kalimantan Timur
13. Blok Offshore Mangkalihat di Kalimantan Timur
14. Blok Central Mahakam di Kalimantan Timur
15. Blok West Sebuku di Selat Makasar
16. Blok West Misool di Papua Barat
Investor (termasuk pihak asing) yang berminat untuk berpartisipasi
pada lelang reguler dan penawaran langsung WK Migas ini dapat mengakses
bid dokumen hingga tanggal 26 November 2012 (Penawaran Langsung) dan 18
Februari 2013 (Lelang Reguler).Pemasukan Dokumen Partisipasi pada
tanggal 27 November 2012 (Penawaran Langsung) dan 19 Februari 2013
(Lelang Reguler) pukul 09.30 hingga 14.30 WIB.
Di mana Kedaulatan Energi Indonesia?
Tahukah kita bahwa begitu banyak sumber energi di bumi Indonesia
dikuasai korporasi asing? Hampir di semua sektor energi, minyak bumi,
gas, batu bara dan hampir di semua kawasan di Indonesia baik, baik di
wilayah barat hingga kawasan timur, di pulau-pulau besar,
kepulauan-kepulauan kecil hingga di laut lepas. Perusahaan-perusahaan
asing tersebut telah pada tahap “mengancam” kedaulatan Indonesia.
Migas
Untuk sektor minyak saja, 67% lahan minyak dikuasai asing, 21 % kerja
sama dengan perusahaan asing dan sisanya untuk perusahaan nasional.
Dari total 225 blok migas yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama
non-Pertamina, 120 blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok
dioperasikan perusahaan nasional dan sekitar 77 blok dioperasikan
perusahaan gabungan asing dan lokal. Pemerintah melalui Dirjen Migas
Kementrian ESDM menargetkan porsi operator oleh perusahaan nasional
mencapai 50 % pada 2025, saat ini porsi operator nasional hanya 25 %,
sementara 75% dikuasai asing.
Peta Cadangan Migas Indonesia
Lihat saja daftar perusahan migas asing yang beroperasi di Indonesia;
Chevron (AS), CNOOC (China), Chonoco Phillips (AS), ENI (Italia),
KUFPEC (Kuwait), Exxon Mobil (AS), sedangkan kontraktor kerja sama yang
terkenal antara lain TOTAL E&P Indonesie. Perusahaan asing lainnya
yang juga beroperasi di Indonesia antara lain; PREMIERE OIL, MARATHON
OIL, HUSKYENERGY, TALISMAN, AMERADA HESS, BP INDONESIA, ANADARKO, ASIA
ENERGI, CITIC SERAM ENERGY LIMITED, FAIRFIELD INDONESIA, HESS, INPAROL
PTE.LTD, INPEX CORP, JAPAN PETROLEUM, PETRO CHINA, KONDUR PETROLEUM,
KODECO ENERGY, KOREA NATIONAL OIL CORPORATION, KALREZ PETROLEUM, LUNDIN
BV, NATION PETROLEUM, PETRONAS CARIGALI, PEARL ENERGY, PERMINTRACER
PETROLEUM, SANTOS PTY, SANYEN dan OIL 7 GAS. Apa kita serius hanya mau
melawannya dengan Pertamina?
Batubara dan Mineral Lainnya
Sementara di sektor energi dari batubara, Indonesia yang menurut data
British Petroleum Statistical Review hanya memiliki cadangan batu bara
0,5 % dari stok batu bara dunia (cadangan batu bara Indonesia hanya 4,3
miliar ton) menjadi pemasok utama batubara China. Tahukah kita berapa
cadangan batubara China? Cadangan batubara China adalah 13,9 % total
cadangan dunia, atau sebanyak 114,5 miliar ton. China dan India memang
termasuk dua negara yang sangat agresif mencari alternatif sumber daya
pengganti minyak di luar negeri, sementara cadangan migas dan sumber
daya mineral tambang mereka sengaja mereka simpan. Perusahaan China dan
India masuk menguasai tambang kecil dengan membiayai perusahaan tambang
lokal yang kesulitan pendanaan.
Produksi batubara Indonesia saat ini adalah 340 juta ton per tahun, 240 juta ton dari jumlah tersebut di ekspor. Jika ini berlanjut terus, cadangan batubatra Indonesia akan habis dalam 20 tahun. Artinya Indonesia yang saat ini memasok minyak dan batubara untuk negara-negara besar suatu saat akan kehabisan cadangan energinya dan menjadi importir minyak sekaligus batubara.
Jika kita membahas pertambangan mineral Indonesia oleh pihak asing,
kita tak bisa melewatkan PT Freeport Indonesia (dengan penguasaan
Freeport McMorRan Copper & Gold Corp. sebesar 81,28% di dalamnya).
Perusahaan ini sempat menambang emas dengan izin tambang tembaga dalam
rentang waktu yang cukup lama. Saat ini, Indonesia memperoleh kurang
dari 1% dari apa yang dihasilkan Freeport mengeruk bumi Papua.
Perusahaan asing dan kerja sama lainnya yang merogoh cadangan batubara
dan mineral Indonesia antara lain; PT Newmont Nusa Tenggara (PT Newmont
Mining Corp menguasai 80% perusahaan), PT INCO (kepemilikan asing; Vale
Canada Limited 58,73 % dan Sumitomo Mining Co. Ltd 20,09 %), PT Indo
Tambang Raya Megah Tbk (Banpu Public Company Ltd menguasai 73,22 %), PT
Singlurus Indonesia (Lanna Resources Public Co Ltd menguasai 65 %), PT
Lanna Harita Indonesia (Lanna Resources Public Co Ltd menguasai 55 %),
PT Bahari Cakrawala Sebuku (Straits Resources Ltd menguasai 100%).
“Penjajahan” energi nasional oleh asing ini tak lepas dari kebijakan
blunder pemerintah yang mengubah bentuk pengelolaan sumber daya
strategis menjadi berdasarkan jenis usaha. Akibatnya, sumber daya
mineral, batubara dan migas diperlakukan sebagai komoditas. Peran negara
mengontrol penggunaan sumber daya itu otomatis hilang. Jika dahulu
kontrak tambang harus disetujui Presiden dan DPR, sekarang tidak lagi,
demikian pendapat Direktur Eksekutif Masyarakat Batubara Indonesia,
Singgih Widagdo.
Jika negara tidak mampu melindungi kedaulatan energi nasional dan
malah membagi-bagikannya kepada pihak asing dengan harga obral, maka apa
yang akan disisakan negara untuk rakyatnya? Apakah cadangan energi
nasional harus habis sekarang? Bagaimanakah nasib generasi penerus
bangsa ini kelak?
Artikel terkait: Data Dan Fakta : Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia Bentuk Penjajahan ‘VOC Modern’ (1967-2041), PT. Freeport Indonesia – Perusahaan Penghasil Emas Dan Tembaga Terbesar Di Dunia, Pulau Natuna Menyimpan Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia, Kajian Ekonomi: Penguasaan Ekonomi Indonesia Oleh Kelompok ‘Mafia Berkeley’ Dan Kekuatan Asing
Sumber:
http://hidayatullah.com
http://www.theindonesianway.com
http://www.pertamina.com
http://ini-indonesia-ku.blogspot.com
Indonesia Memiliki Cadangan Uranium (Bahan Baku Nuklir) Sekitar 53.000 Ton
Indonesia memiliki cadangan uranium 53 ribu ton yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN), yakni sebanyak 29 ribu ton di Kalimantan Barat dan 24 ribu ton
sisanya ada di Bangka Belitung.
“Selain itu Papua juga diindikasikan memiliki cadangan uranium yang
cukup besar. Tapi soal ini masih akan diteliti dulu,” kata Deputi
Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Batan) Dr Djarot S Wisnubroto kepada pers di Jakarta,
Selasa malam.
Perkiraan bahwa Pulau Papua menyimpan cadangan uranium atau bahan
baku nuklir dalam jumlah besar didasarkan pada kesamaan jenis batuan
Papua dengan batuan Australia yang telah diketahui menyimpan cadangan
uranium terbesar di dunia, ujarnya.
Jika suatu PLTN seukuran 1.000 MW membutuhkan 200 ton
Uranium per tahun, maka dengan cadangan di Kalbar saja yang mencapai 29
ribu ton Uranium, urai Djarot, itu berarti bisa memasok Uranium selama
145 tahun.
“Namun demikian tidak berarti kita akan memproduksi Uranium sendiri
untuk PLTN. Karena untuk kondisi sekarang harga Uranium cukup murah,
kita lebih efisien membeli saja dari negara lain. Cadangan Uranium bisa
digunakan untuk kebutuhan masa depan,” katanya.
Menurut Djarot, untuk menjadi bahan baku PLTN, Uranium hasil
penambangan harus diproses lebih dulu melalui purifikasi atau pemurnian
yang menjadikan bahan Uranium ke tingkat kemurnian yang tinggi sehingga
berderajad nuklir dan bebas dari unsur-unsur pengotor lainnya.
Lalu dilakukan pengayaan untuk meningkatkan kadar 235U sehingga
menjadi 2-4 persen dan akhirnya fabrikasi untuk menyiapkan bahan bakar
nuklir dalam bentuk fisik yang sesuai dengan jenis yang dibutuhkan oleh
reaktor nuklir, misalnya berbentuk pelet dengan diameter 10 mm.
“Untuk bahan baku Uranium di Reaktor Nuklir Riset di Serpong, kita
memang membelinya dari luar, tapi harus diingat, bahwa kita memfabrikasi
Uranium itu sendiri di dalam negeri,” katanya.
Djarot juga menegaskan, bahwa suatu PLTN membutuhkan teknologi
pengolahan limbah dan tempat pembuangan lestari karena tingkat
radioaktivitas limbah nuklir tidak mungkin dilepas atau dibuang langsung
ke lingkungan.
Lokasi pembuangan lestari limbah nuklir, urainya, haruslah di lokasi
yang bebas gempa dan memiliki lokasi jebakan limbah sehingga tidak akan
lari ke lingkungan serta jenis tanah liat.
“Selama ini memang kamilah yang mengolah limbah radioaktif dari
industri dan rumah sakit. Sedangkan limbah akhirnya misalnya dari
reaktor yang ada di Serpong, kita kembalikan ke negara asal,” katanya.
http://www.antaranews.com
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA!
..Tapi apa yang terjadi?
Simaklah, Potret kemiskinan dan keterbelakangan di negeri ini.!!
Jumlah penduduk miskin, 2011
Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan INDONESIA saat ini silahkan disimak.!
Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia…
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, “Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?” “Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi,” kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, “Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang”.
Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa
sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan
menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah
itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak
miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan
hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, “Lalu daerah
apakah itu Tuhan?” “O, itu,” kata Tuhan, “itu Indonesia. Negara yang
sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna
yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang
siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan
ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka
pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni.”
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, “Lho, katanya tadi setiap
negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik
semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? ”
Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, “Wait, until you see the idiots I put in the government.” (tunggu sampai Saya menaruh ‘idiot2′ di pemerintahannya)
Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, “Wait, until you see the idiots I put in the government.” (tunggu sampai Saya menaruh ‘idiot2′ di pemerintahannya)
Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 67
tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan
sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air
mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.
“Indonesia tanah air beta
disana tempat lahir beta,
dibuai dibesarkan bunda,
Tempat berlindung di hari Tua…
Hingga nanti menutup mata”
disana tempat lahir beta,
dibuai dibesarkan bunda,
Tempat berlindung di hari Tua…
Hingga nanti menutup mata”
sumber: http://palingseru.com http://ekonomi.kompasiana.com http://simpadu-pnpm.bappenas.go.id http://www.riauterkini.com http://3.bp.blogspot.com
Indonesia Negara Terkaya Di Dunia Yang Luput Dari Perhatian Kita
http://saripedia.wordpress.com/2012/10/24/indonesia-negara-terkaya-di-dunia-yang-luput-dari-perhatian-kita/peta-nkri-skala-5jt-edisi-2012-2/
Banyak sebenarnya orang yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini,
ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di
timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. negara super
power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi
segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur
Tengah.
Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat
itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu
semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika,
Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.
dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian
warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu.
tapi sayangnya mereka tidak sadar “berdiri di atas berlian” langsung
saja kita lihat profil negaranya.
Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan
tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia.
tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang
dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa
yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti
negara itu.
baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan
ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA
ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya mencoba meng-Uangkan jumlah
tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000.
dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. =
Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya
cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan
mineral lain-nya.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi
AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99%
untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan
pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis
ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400
meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal
dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar
nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang
ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli
kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir
dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan
uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri
ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati
hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.
2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Mahakam dan Blok Natuna.
Blok Mahakam, Kaltim
Berapa kandungan gas di blok Mahakam? Blok Mahakam merupakan salah
satu ladang gas terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi sekitar
2.200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Cadangan blok ini sekitar 27
triliun cubic feet (tcf). Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50% (13,5 tcf)
cadangan telah dieksploitasi, dengan pendapatan kotor sekitar US$ 100
miliar. Cadangan yang tersisa saat ini sekitar 12,5 tcf, dengan harga
gas yang terus naik, blok Mahakam berpotensi pendapatan kotor US$ 187
miliar (12,5 x 1012 x 1000 Btu x $15/106 Btu) atau sekitar Rp 1700
triliun!
Blok Natuna, Kepri
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki
cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok
penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA?
EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan
tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman
hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. sebenarnya
jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka.
tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena
bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga
keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk
menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah
mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk
perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia.
BKKBN Pusat mencatat tahun 2011 lalu jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta jiwa. Akhir tahun 2012 mendatang diperkirakan akan mencapai 245 juta jiwa (Negara urutan ke-4 terbanyak di dunia, setelah China, India dan AS)
Dengan jumlah penduduk sebesar itu, harusnya banyak orang-orang
pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan
mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja
mereka ingin di hargai. akhirnya mereka mengambil jalannya sendiri,
yaitu dengan keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang
bisa membayar mereka dengan nilai yang pantas dan menganggap mereka
secara lebih manusiawi.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur.
Karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki
minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba
kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui
dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka
akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah
sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu
dan batu jadi tanaman.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan
lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung
hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Gn. Bromo – jatim
Pesona Bali
Borobudur,jateng-diy
kep. raja ampat, Papua barat
Sebenarnya kita bisa berbuat, karena banyak kepentingan pribadi para pemimpin dan pengambil keputusan yang membuat kita sepertinya tak mampu berbuat memanfaatkan sumber daya yang jelas-jelas sering kita injak-injak ini, dan ada di depan mata.
BalasHapusYth Sdr Indra, Thnks yah....atas tanggapannya. Benar sekali pendapat Sdr. Mungkin ini salah pendidikan kita.. yg dibuat oleh para penguasa kita..terdahulu.. sehingga menghasilkn orang2 yg kurang/tidak bertanggung jawab... kalau mereka dikasih amanah. Saya sih awam.. semoga saja semua menjadi pembelajaran.. dan membangunkan kesadaran diri. Semoga kita segera mendapatkan pemimpin yg benar2 bertanggung jawab dan menjalankan amanah dengan tulus dan sepenuh hati. aamiin
BalasHapusTerima kasih atas infonya, dan tetap satu Untuk Indonesia dan Demi Bangsa Indonesia.
BalasHapusya sama2 sdr i gusti, semogalah kita semw tetap satu utuh dan maju... bangsa dan rakyat indonesia raya semesta.. aamiin
Hapuscapeeek x laaahhh, banyak2 ibadah ajalah, tooo mahlukmhidup bakal mengalami kematian, apaaa siiihh yg mau dihitung2 tooo hasilnya itu2 juga
BalasHapussedih memang jika mengingat demikian bahwa sesungguhnya kita dijajah oleh bangsa sendiri.... namun pertanyaan terbesar selalu terbesit "APA YANG BISA KITA PERBUAT UNTUK BANGSA INI" sesungguhnya berjuang untuk diri sendiri dan keluarga tersayang pun kita sudah bercucur darah...semoga pemerintah bisa membuka mata dan menyadari bahwa kita adalah negara terkaya di dunia dan sedang dirampok harta dan martabat kita
BalasHapussedih memang jika mengingat demikian bahwa sesungguhnya kita dijajah oleh bangsa sendiri.... namun pertanyaan terbesar selalu terbesit "APA YANG BISA KITA PERBUAT UNTUK BANGSA INI" sesungguhnya berjuang untuk diri sendiri dan keluarga tersayang pun kita sudah bercucur darah...semoga pemerintah bisa membuka mata dan menyadari bahwa kita adalah negara terkaya di dunia dan sedang dirampok harta dan martabat kita
BalasHapusSubhanallah
BalasHapus*satu lagi prestasi anak bangsa di mata dunia*
BalasHapus
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima penghargaan *Peter Benchley Ocean Awards kategori kepemimpinan.* Penghargaan ini merupakan *penghargaan bidang maritim tertinggi dunia.*
Susi mendapatkannya atas visi dan kebijakan pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia.
Susi menerima penghargaan itu di Smithsonian, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis, 11 Mei 2017. *"Saya yakin apa yang kami lakukan sudah benar, apa lagi secara parameter ekonomi kan juga sangat luar biasa,"* kata Susi Pudjiastuti dalam siaran persnya, Jumat, 12 Mei 2017.
Baca: Menteri Susi: Kelautan dan Perikanan Andalan Utama RI
Dalam sambutannya, Susi mengatakan penganugerahan ini tak terlepas dari peran kunci yang diembannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. *Dia menilai penghargaan ini merupakan anugerah yang semakin meyakinkan dirinya bahwa Indonesia selama ini sudah melakukan hal benar"*.
salah satu prestasi Ibu Susi:
Hasil analisis yang dilakukan oleh FP4N tentang kerugian Negara yang diakibatkan oleh praktek mafia perikanan sangat mengerikan. �
Dengan asumsi ijin 5.000 kapal impor eks asing tidak berbasis industri, serta berdasarkan analisa diatas, maka FP4N menyatakan bahwa Kerugian Negara akibat pemberian ijin tidak berbasis Industri berdampak kepada terjadinya illegal fishing dan illegal license dengan mengacu pada harga ikan kualitas rendah di Thailand (US$ 2.000,-/ton) maka kerugian Negara adalah sebesar *Rp 218.450.000.000.000,-* pertahun�
Ibu Susi *menyelamatkan Uang Negara 218,4Trilyun per tahun*
*subhanallah*.