https://www.google.com/search?q=rahasia+gunung+Padang-Cianjur&client=firefox-a&hs=mHj&rls=org.mozilla:en-US:official&tbm=isch&tbo=u&source=univ&
sa=X&ei=wrMyUuDfK4a0rAfYsIGwCw&ved=0CDcQsAQ&biw=1016&bih=577&dpr=1
Peneliti Situs Gunung Padang Dipukuli Kelompok Orang Tak Dikenal
Kamis, 12 September 2013 16:04 WIB
Tribun Jabar/Teuku M Guci Syaifudin Kabut
tebal menyelimuti situs Gunung Padang dan sekitarnya. Selain itu
gerimis juga membasahi situs megalitikum Gunung Padang, Desa Karyamukti,
Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Kamis (6/6/2013).
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -
http://www.tribunnews.com/regional/2013/09/12/peneliti-situs-gunung-padang-dipukuli-kelompok-orang-tak-dikenal
Penelitian terhadap situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, terpaksa dihentikan sementara. Pasalnya peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang melanjutkan penelitian pada pekan lalu diserang sekelompok orang.
"Untuk penelitian lanjutan kami tunggu suasana kondusif dan tenang dulu. Lagi pula rencananya kami (TTRM. Red) mau memaparkan hasil penelitian kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Ketua Tim Arkeologi TTRM, Ali Akbar kepada Tribun melalui sambungan teleponnya, Kamis (12/9/2013).
Dikatakan Ali, TTRM terdiri dari berbagai ilmu pengetahuan. Terakhir, tim geologi dari TTRM melanjutkan penelitian dengan metode scientific tomografi. Namun tim geologi dituding melakukan peledakan dalam kegiatan penelitiannya. Tudingan itu pun mencuat setelah para anggota dipukuli sekelompok orang yang diduga bukan masyarakat sekitar Gunung Padang.
"Pada Kamis, 5 September sekitar jam 03.30 WIB datang sebanyak 20 orang meneriaki tim dengan bahasa kasar. Lantas mereka memukuli setelah menuduh tim telah melakukan perusakan terhadap situs Gunung Padang. Mereka juga memukuli juru pelihara Gunung Padang ketika melerai dan menjelaskan tentang kegiatan tim," kata Ali.
Ia mengatakan, metode tomografi yang dilakukan tim geologi tak seperti yang ditudingkan. Menurutnya, semua peneliti pasti menggunakan metode penelitian non-destruktif dalam melakukan penelitiannya. Terlebih yang diteliti tim adalah situs megalitikum yang sampai saat ini masih menyimpan misteri dalam proses pembentukannya.
"Isu dibom atau diledakkan itu hanya provokasi saja terutama yang dilontarkan sekelompok orang yang mungkin mempunyai kepentingan. Anggota tim sendiri dalam melakukan penelitian di Gunung Padang sudah melakukannya berulang kali. Bahkan sebelum meneliti tim melakukan simulasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam melakukan penelitiannya. Itu dilakukan agar masyarakat tidak kaget," kata Ali.
http://www.tribunnews.com/regional/2013/09/12/peneliti-situs-gunung-padang-dipukuli-kelompok-orang-tak-dikenal
Penelitian terhadap situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, terpaksa dihentikan sementara. Pasalnya peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang melanjutkan penelitian pada pekan lalu diserang sekelompok orang.
"Untuk penelitian lanjutan kami tunggu suasana kondusif dan tenang dulu. Lagi pula rencananya kami (TTRM. Red) mau memaparkan hasil penelitian kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Ketua Tim Arkeologi TTRM, Ali Akbar kepada Tribun melalui sambungan teleponnya, Kamis (12/9/2013).
Dikatakan Ali, TTRM terdiri dari berbagai ilmu pengetahuan. Terakhir, tim geologi dari TTRM melanjutkan penelitian dengan metode scientific tomografi. Namun tim geologi dituding melakukan peledakan dalam kegiatan penelitiannya. Tudingan itu pun mencuat setelah para anggota dipukuli sekelompok orang yang diduga bukan masyarakat sekitar Gunung Padang.
"Pada Kamis, 5 September sekitar jam 03.30 WIB datang sebanyak 20 orang meneriaki tim dengan bahasa kasar. Lantas mereka memukuli setelah menuduh tim telah melakukan perusakan terhadap situs Gunung Padang. Mereka juga memukuli juru pelihara Gunung Padang ketika melerai dan menjelaskan tentang kegiatan tim," kata Ali.
Ia mengatakan, metode tomografi yang dilakukan tim geologi tak seperti yang ditudingkan. Menurutnya, semua peneliti pasti menggunakan metode penelitian non-destruktif dalam melakukan penelitiannya. Terlebih yang diteliti tim adalah situs megalitikum yang sampai saat ini masih menyimpan misteri dalam proses pembentukannya.
"Isu dibom atau diledakkan itu hanya provokasi saja terutama yang dilontarkan sekelompok orang yang mungkin mempunyai kepentingan. Anggota tim sendiri dalam melakukan penelitian di Gunung Padang sudah melakukannya berulang kali. Bahkan sebelum meneliti tim melakukan simulasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam melakukan penelitiannya. Itu dilakukan agar masyarakat tidak kaget," kata Ali.
Editor: Willy Widianto
Sumber: Tribun Jabar
Di Bawah Situs Gunung Padang Cianjur Ada Emas
Jumat, 5 April 2013 19:50 WIB
http://www.tribunnews.com/regional/2013/04/05/di-bawah-situs-gunung-padang-cianjur-ada-emas
KOMPAS Images/ANDREAN KRISTIANTO
Situs
Megalitikum Gunung Padang yang dikelilingi keindahan alam pegunungan di
kawasan Cianjur, Jawa Barat, Jumat (15/3/2013). Gunung padang merupakan
situs prasejarah peninggalan Megalitikum yang berupa punden berundak
yang terdiri dari susunan batuan andesit yang umurnya diperkirakan jauh
lebih tua dari pada piramida mesir sekitar 10.000 tahun sebelum masehi.
KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pernyataan mengejutkan
dilontarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Bachrudin Ali,
ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Bachrudin mengatakan, di bawah situs megalitikum Gunung Padang di
Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur terdapat kandungan
logam.
"Memang benar di bawah Situs Gunung Padang itu ada kandungan emas dan besi. Karena keberadaan Gunung Padang itu berada pada jalur guratan Gunung Rosa yang memiliki kandungan emas dan besi," kata Bachrudin, Jumat (5/4/2013).
Menurut Bachrudin, hampir seluruh gunung yang sejalur dengan Gunung
Rosa memiliki kandungan besi dan emas. Demikian juga yang terdapat di
Gunung Padang. Itu dikatakannya berdasarkan hasil penelitian jalur
emasnya sampai ke Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Cikadu, Naringgul dan
ke arah Garut.
"Jangan kira, jalur pertambangan emas
Pongkor Bogor saja sudah sampai di Cianjur. Memang di bawah situs
gunung ada kandungan besi dan emas, itu tidak bisa dipungkiri.
Masyarakat juga sudah tahu hanya deposit besar kecilnya saja yang belum
diketahui," kata Bachrudin.
Terkait dengan penelitian ulang terhadap keberadaan Situs Megalitikum
Gunung Padang, pihak Pemkab Cianjur sudah memberikan izin penelitian
ulang. Hanya saja sampai saat ini belum mendapatkan laporan hasil dari
penelitian tersebut.
"Bagi Pemkab Cianjur yang terpenting tidak merugikan masyarakat,
semuanya kita lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Termasuk
masalah pembebasan lahan sejauh mana artefak (luasan) kita
koordinasikan," katanya. (cis)
Terkait #Situs Gunung Padang #emas
Ingin Membuka Sejumlah Misteri Gunung Padang
Selasa, 6 Agustus 2013 04:12 WIB
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/06/ingin-membuka-sejumlah-misteri-gunung-padang
KOMPAS Images/ANDREAN KRISTIANTO
Situs Megalitikum Gunung Padang yang dikelilingi keindahan alam pegunungan di kawasan Cianjur, Jawa Barat
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -
Penelitian terhadap
situs Gunung Padang akan kembali dilanjutkan Tim Terpadu Riset Mandiri
(TTRM) dan Tim Nasional setelah Lebaran. Pasalnya tim gabungan tersebut
ingin membuktikan sejumlah misteri yang ditemukan lagi dalam penelitian
sebelumnya.
"Dalam satu lokasi Gunung Padang ini ada sebuah sistem
yang terbagi dalam sub-sub. Sub-sub ini masih dalam satu kesatuan dan
memiliki hubungan dengan situs Gunung Padang ini," kata Ketua tim
Arkeologi TTRM Ali Akbar kepada Tribun melalui sambungan telepon, Senin
(5/8/2013).
Ali mengatakan pihaknya menemukan adanya dugaan
wilayah yang dijadikan permukiman. Permukiman itu berada di sebelah
timur Gunung Padang. Diyakini permukiman itu sudah ada ketika Gunung
Padang dibuat. Hal itu berdasarkan survei sekali jalan yang dilakukan
tim ketika melakukan eskavasi dan penelitian belum lama ini.
"Gunung
Padang itu memang semacam kuil atau tempat upacara keagamaan, sementara
hasil survei mengatakan ada permukiman yang jaraknya sekitar dua
kilometer atau tepatnya di wilayah yang disebut Cikuta," kata Ali.
Menurut
Ali, ada dua alasan yang diyakini kuat menjadikan lokasi tersebut
sebagai permukiman masyarakat pada waktu itu. Pertama, tanah di lokasi
yang disebut Cikuta itu berkontur datar dan dekat dengan Sungai Cikuta.
Adapun alasan terakhir, yakni penyebutan kata "kuta" di belakang "Ci"
yang dinilai dan mewakili arti dari kata kota pada umumnya.
"Tapi
kalau untuk membuktikan kapan masyarakat itu hidup, membutuhkan
penelitian dan pembuktian lebih lanjut. Yang pasti dua bukti tersebut
sudah cukup membuktikan jika ada permukiman tak jauh dari Gunung
Padang," kata Ali.
Ali mengatakan sekitar dua kilometer di sebelah
barat atau tepatnya di Gunung Karuhung, ditemukan semacam lokasi
pemakaman. Di lokasi tersebut ditemukan batu-batu besar yang seharusnya
tidak berada di tempat tersebut.
"Di sebelah timur juga ditemukan
lokasi penguburan. Lokasinya di Pasir Keramat. Tapi lokasi ini masih
menjadi bagian dari situs Gunung Padang," ujar Ali.
Di sebelah
utara dan selatan Gunung Padang, ujar Ali, ditemukan lokasi yang
diyakini menjadi tempat diambilnya batu-batu penyusun situs tersebut.
Lokasi yang jaraknya dua kilometer itu ditemukan banyak batu columnar
joint yang sebagian besar keluar dari perut bumi.
"Lokasi di
selatan itu di Ciukir, sedangkan di utara itu di Pasir Tongkor. Tapi
batu-batu yang diambil untuk membuat Gunung Padang berasal dari Ciukir
karena posisinya pengirimannya lebih mudah," ujar Ali. (cis)
Terkait #Situs Gunung Padang
Baca Juga
Editor: Hendra Gunawan
Sumber: Tribun Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar