Rusia Akan Persenjatai Syria Dengan "SENJATA YANG TIDAK PERNAH TERLIHAT"
http://www.satumedia.info/2013/06/rusia-akan-persenjatai-syria-dengan.html#.UiwUklIxVkg
Rusia akan mempersenjatai Syria dengan senjata-senjata yang tidak pernah
ada di Timur Tengah sebagai respons atas keputusan negara-negara barat
mempersenjatai pemberontak. Konflik Syria terancam semakin membesar.
Minggu lalu Presiden Amerika Barack Obama memutuskan untuk mempersenjatai para pemberontak Syria. Dengan berbagai retorika tentang penerapan "zona larangan terbang" di Syria serta keberadaan pasukannya di perbatasan Yordania, Amerika tampak serius untuk melibatkan diri secara langsung dalam konflik di Syria. Namun di sisi lain Rusia di bawah kepemimpinan PM Vladimir Putin tetap berkukuh untuk membela sekutunya, Syria, bahkan jika hal itu bakal mengantarkan kepada kondisi terburuk: bertikai langsung melawan Amerika dan sekutu-sekutunya. Rusia dikabarkan siap mempersenjatai Syria dengan senjata-senjata paling canggih di dunia yang tidak pernah terlihat di seluruh kawasan Timur Tengah.
Menurut sumber-sumber inteligen Inggris, Vladimir Putin baru-baru ini telah mengirim pesan kepada Barack Obama dan Presiden Perancis Hollande melalui PM Inggris David Cameron. Pesan itu adalah bahwa Rusia akan mempersenjatai Syria dengan senjata-senjata tercanggih di dunia. Demikian informasi yang dilaporkan media Syria Dam Press dan Dyar Newspaper baru-baru ini.
Dengan senjata-senjata itu, operasi militer Amerika dan sekutu-sekutunya akan berbeda jauh dengan apa yang mereka alami di Irak atau Libya dimana angkatan udara Amerika dan NATO tidak mengalami hambatan berarti untuk menghancurkan kekuatan musuh. Di Syria, kodisinya jauh lebih serius.
Presiden Syria Bashar al Assad beberapa waktu lalu membuat pengkuan publik bahwa Syria telah memiliki rudal-rudal S-300. Meski tidak menyebutkan apakah rudal tersebut merupakan kiriman dari Rusia sebagaimana kontrak yang telah disetujui kedua negara, atau didapatkan dari pasar gelap, serta tidak ada keterangan berapa jumlah S-300 yang telah dimiliki Syria, kehadiran senjata tersebut bisa menjadi penangkal ampuh terhadap serangan udara Amerika. Rudal ini memiliki kemampuan mendeteksi lebih dari 100 sasaran sekaligus dan menembak 12 sasaran seketika dari jarak hingga 200 km. Dengan kecepatan hipersonik dan dikendalikan oleh satelit atau program komputer, senjata ini tahan terhadap setiap upaya perang elektronik dan memiliki tingkat akurasi hampir 100%.
Rusia sendiri menyatakan pengiriman senjata sejenis baru akan dimulai beberapa waktu mendatang. Namun perkembangan yang dinamis dapat mempercepat pengiriman tersebut.
Menurut "Global Research Institute", selain S-300, Rusia juga akan mengirimkan versi lebih modern dari S-300, yaitu S-400, serta senjata peluncur roket 24-Barrel yang dianggap sebagai senjata artileri terbaik di dunia. Dengan daya jangkau 60 km senjata ini bisa menghancurkan semua sasaran di sepanjang perbatasan Syria. Rusia dikabarkan siap mengirimkan 400 set peluncur rudal ini.
Lembaga kajian inteligen berbasis di Inggris itu menyatakan bahwa Rusia juga akan mengirimi Syria dengan rudal anti-kapal "Skean 5", versi yang lebih mutakhir dari "Yakhount", yang mampu menghancurkan kapal perang musuh dari jarak 250 km dari pantai Syria. Putin telah menjamin tidak akan menggunakan senjata-senjata tersebut untuk melawan Israel sepanjang Israel tidak melibatkan diri dalam konflik di Syria dan negara-negara tetangga lain seperti Lebanon dan Jordania.
Dalam film dokumenter Strategic Relocation Joel Skousen menyebutkan bahwa ancaman terbesar dunia saat ini adalah "perang nuklir" antara Amerika melawan Rusia. Dengan senjata-senjata canggih yang mengalir ke Syria, baik dari Rusia maupun Amerika, peluang kedua negara untuk terlibat dalam konfrontari langsung semakin besar saja.
Perlu diketahui bahwa sebagian senjata-senjata canggih buatan Rusia yang terpasang di Syria selama ini masih dioperasikan oleh personil-personil militer Rusia. Serangan Amerika yang mengakibatkan tewasnya personil Rusia kemungkinan akan memaksa Rusia melakukan tindakan balasan dengan kekuatan penuh, termasuk melalui beberapa pangkalan dan fasilitas militer yang ada di Syria dan di kawasan. Sebagai peringatan seriusnya Rusia membela Syria, Rusia telah mengaktifkan kembali satuan Armada AL Laut Tengah yang dilengkapi kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir. Pesawat-pesawat pembom strategis Rusia juga bisa menjangkau seluruh kawasan Timur Tengah.
Namun tidak hanya Putin yang serius membela kepentingan strategis Rusia di kawasan, Barack Obama juga memiliki motif untuk melibatkan Amerika secara langsung dalam konflik di Syria. Perang bisa mengalihkan perhatian publik pada kredibilitasnya yang semakin merosot terutama karena masalah sosial-ekonomi.
Minggu lalu Presiden Amerika Barack Obama memutuskan untuk mempersenjatai para pemberontak Syria. Dengan berbagai retorika tentang penerapan "zona larangan terbang" di Syria serta keberadaan pasukannya di perbatasan Yordania, Amerika tampak serius untuk melibatkan diri secara langsung dalam konflik di Syria. Namun di sisi lain Rusia di bawah kepemimpinan PM Vladimir Putin tetap berkukuh untuk membela sekutunya, Syria, bahkan jika hal itu bakal mengantarkan kepada kondisi terburuk: bertikai langsung melawan Amerika dan sekutu-sekutunya. Rusia dikabarkan siap mempersenjatai Syria dengan senjata-senjata paling canggih di dunia yang tidak pernah terlihat di seluruh kawasan Timur Tengah.
Menurut sumber-sumber inteligen Inggris, Vladimir Putin baru-baru ini telah mengirim pesan kepada Barack Obama dan Presiden Perancis Hollande melalui PM Inggris David Cameron. Pesan itu adalah bahwa Rusia akan mempersenjatai Syria dengan senjata-senjata tercanggih di dunia. Demikian informasi yang dilaporkan media Syria Dam Press dan Dyar Newspaper baru-baru ini.
Dengan senjata-senjata itu, operasi militer Amerika dan sekutu-sekutunya akan berbeda jauh dengan apa yang mereka alami di Irak atau Libya dimana angkatan udara Amerika dan NATO tidak mengalami hambatan berarti untuk menghancurkan kekuatan musuh. Di Syria, kodisinya jauh lebih serius.
Presiden Syria Bashar al Assad beberapa waktu lalu membuat pengkuan publik bahwa Syria telah memiliki rudal-rudal S-300. Meski tidak menyebutkan apakah rudal tersebut merupakan kiriman dari Rusia sebagaimana kontrak yang telah disetujui kedua negara, atau didapatkan dari pasar gelap, serta tidak ada keterangan berapa jumlah S-300 yang telah dimiliki Syria, kehadiran senjata tersebut bisa menjadi penangkal ampuh terhadap serangan udara Amerika. Rudal ini memiliki kemampuan mendeteksi lebih dari 100 sasaran sekaligus dan menembak 12 sasaran seketika dari jarak hingga 200 km. Dengan kecepatan hipersonik dan dikendalikan oleh satelit atau program komputer, senjata ini tahan terhadap setiap upaya perang elektronik dan memiliki tingkat akurasi hampir 100%.
Rusia sendiri menyatakan pengiriman senjata sejenis baru akan dimulai beberapa waktu mendatang. Namun perkembangan yang dinamis dapat mempercepat pengiriman tersebut.
Menurut "Global Research Institute", selain S-300, Rusia juga akan mengirimkan versi lebih modern dari S-300, yaitu S-400, serta senjata peluncur roket 24-Barrel yang dianggap sebagai senjata artileri terbaik di dunia. Dengan daya jangkau 60 km senjata ini bisa menghancurkan semua sasaran di sepanjang perbatasan Syria. Rusia dikabarkan siap mengirimkan 400 set peluncur rudal ini.
Lembaga kajian inteligen berbasis di Inggris itu menyatakan bahwa Rusia juga akan mengirimi Syria dengan rudal anti-kapal "Skean 5", versi yang lebih mutakhir dari "Yakhount", yang mampu menghancurkan kapal perang musuh dari jarak 250 km dari pantai Syria. Putin telah menjamin tidak akan menggunakan senjata-senjata tersebut untuk melawan Israel sepanjang Israel tidak melibatkan diri dalam konflik di Syria dan negara-negara tetangga lain seperti Lebanon dan Jordania.
Dalam film dokumenter Strategic Relocation Joel Skousen menyebutkan bahwa ancaman terbesar dunia saat ini adalah "perang nuklir" antara Amerika melawan Rusia. Dengan senjata-senjata canggih yang mengalir ke Syria, baik dari Rusia maupun Amerika, peluang kedua negara untuk terlibat dalam konfrontari langsung semakin besar saja.
Perlu diketahui bahwa sebagian senjata-senjata canggih buatan Rusia yang terpasang di Syria selama ini masih dioperasikan oleh personil-personil militer Rusia. Serangan Amerika yang mengakibatkan tewasnya personil Rusia kemungkinan akan memaksa Rusia melakukan tindakan balasan dengan kekuatan penuh, termasuk melalui beberapa pangkalan dan fasilitas militer yang ada di Syria dan di kawasan. Sebagai peringatan seriusnya Rusia membela Syria, Rusia telah mengaktifkan kembali satuan Armada AL Laut Tengah yang dilengkapi kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir. Pesawat-pesawat pembom strategis Rusia juga bisa menjangkau seluruh kawasan Timur Tengah.
Namun tidak hanya Putin yang serius membela kepentingan strategis Rusia di kawasan, Barack Obama juga memiliki motif untuk melibatkan Amerika secara langsung dalam konflik di Syria. Perang bisa mengalihkan perhatian publik pada kredibilitasnya yang semakin merosot terutama karena masalah sosial-ekonomi.
Sumber:
http://www.secretsofthefed.com/russiasyria-will-be-armed-with-weapons-that-have-never-been-seen-before-in-the-middle-east/#hVYyda2xaXTCXbq4.99
http://www.secretsofthefed.com/russiasyria-will-be-armed-with-weapons-that-have-never-been-seen-before-in-the-middle-east/#hVYyda2xaXTCXbq4.99
CahyonoAdi/TheTruthSeekerMedia
SKENARIO PERANG DUNIA III
Bagi Anda yang masih bingung tentang apa sebenarnya yang sedang
terjadi di dunia, apa yang saya tulis mudah-mudahan akan membantu Anda
mengerti.
http://www.satumedia.info/2012/07/skenario-perang-dunia-iii.html#.UiwRiFIxVkg
Illuminati-Zionist telah merencanakan tiga perang dunia untuk
mencapai tujuan mereka menguasai dunia (dan mengurangi massa umat
manusia untuk dijadikan budak yang menyembah dan melayani mereka). Dua
dari perang dunia sudah terjadi.
Perang dunia ketiga akan sedikit berbeda dari dua perang dunia yang
sebelumnya, namun akan ada beberapa kesamaan juga. Seperti dua perang
sebelumnya, perang ini akan melibatkan negara yang diduga kuat berusaha
untuk memenangkan dominasi atas dunia. Pada Perang Dunia I, negara ini
adalah Jerman. Dalam Perang Dunia II, itu Jerman lagi, bersama dengan
Jepang. Tapi di perang terakhir, maka tidak lain adalahAmerika Serikat.
Seperti Jerman, pemerintah Amerika saat ini telah mencapai reputasi
sebagai negara agresor yang garang, sebuah negara "pengganggu di blok".
Seperti Jerman, Italia, dan Jepang, Amerika Serikat telah menyerang
dan menduduki negara lain (yaitu, Afghanistan dan Irak), membuat
khawatir negara-negara yang lain.
Seperti Jerman, Amerika Serikat menjadi semakin totaliter dalam
berurusan dengan warga negaranya sendiri. Juga, seperti Jerman, Amerika
Serikat telah memiliki sekutu yang paling kuat yaitu Inggris, Israel,
Pakistan, dan Jepang.
Tapi apakah Perang Dunia
III analog dalam hal kekuatan Sekutu? Tahun 2004, sebuah koalisi baru,
aliansi kekuatan dunia terbentuk. Ini secara kasar setara dengan
Aliansi Triple yang dahulu terbentuk untuk melawan Jerman dan Austria
sebelum Perang Dunia I, dan sekarang koalisi ini dikenal sebagai BRIC,
karena para pendirinya adalah Brasil, Rusia, India, dan Cina. Seperti
kekuatan Sekutu, BRIC adalah lebih besar dan lebih padat daripada musuh,
Zionis, dan dengan demikian berpotensi lebih kuat.
Agaknya Amerika Serikat, seperti Jerman pada dua Perang Dunia, yang
dijadwalkan akan kalah dan hancur. Menyebabkan kehancuran dunia
maksimum. Namun, sangatlah mungkin bahwa perpecahan dalam BRIC akan
terjadi di kemudian hari (biasanya antara Rusia dan Cina). Saat ini,
BRIC adalah mendirikan hubungan dalam bentuk transaksi minyak dan gas,
serta jaminan perlindungan, dengan Iran dan Venezuela. Sekali lagi, ini
analog dengan Perang Dunia I, di mana Rusia berjanji untuk membela
Serbia, membawa sisa dari Triple Alliance dan Perang Dunia II, di mana
Britania dan Perancis Polandia dijamin perlindungan terhadap serangan
Jerman. Negara-negara lain di dunia akan disesuaikan baik dengan Zionis
atau dengan BRIC, tergantung pada bias daerah mereka sendiri.
AMERIKA LATIN: Pemerintah Meksiko berharap untuk tetap
bergandengan tangan dengan Amerika, untuk menggunakan Amerika Serikat
sebagai tempat untuk membuang kelebihan penduduk. Ini mungkin berarti
Uni Amerika Utara yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko. Kolombia adalah sekutu dekat Amerika Serikat, dan saat ini
memiliki masalah besar dengan gerilyawan kiri [FARC, kelompok beraliran
Marxis]. Kemungkinan bahwa perang Amerika Selatan dengan Kolombia dan
Ekuador melawan kiri Venezuela bisa terjadi.
AFRIKA: Perang di Kongo, Sudan, Aljazair, Somalia dan
perselisihan lainnya di seluruh benua menunjukkan bahwa seluruh benua
Afrika mudah terbakar. Banyak pembantaian yang menunggu untuk terjadi.
Tidak ada yang terorganisasi dengan baik, meskipun Zionis atau BRIC
mungkin memainkan sisi yang berbeda satu sama lain untuk mengakses
mineral atau barang-barang berharga lainnya di benua ini.
DUNIA MUSLIM: Disini mungkin tempat perang bermula. Iran dan
Suriah adalah negara dengan tombol "jangan sentuh" [hot button]
(seperti Serbia pada PD1 dan Polandia pada PD2) yang dapat memulai
seluruh perang terjadi. Saat ini, Turki, Mesir, Yordania, dan Teluk
Maghreb dan negara-negara Arab berada di sisi Zionis. Sedangkan Iran,
Suriah, Libya, dan Sudan berada di sisi BRIC. Hal ini dapat berubah
karena kudeta atau "revolusi" seperti di Ukraina, Georgia, dan
Kirgistan, atau orang-orang dari berbagai Islam fundamentalis.
EURASIA: Sebagian besar dari Eropa Timur, kecuali untuk
Belarusia dan Serbia (yang terakhir yang mungkin tetap netral), berada
di kamp Zionis. Saat ini aliansi pro-Zionis tersusun untuk melawan
Rusia yang dikenal sebagai GUUAM (Georgia Ukraina Uzbekistan Azerbaijan
Moldova), yang mungkin sebentar lagi akan bergabung dengan Kyrgyzstan
setelah negara itu mengalami "Revolusi Pink". Negara nuklir Pakistan
dijadwalkan untuk menjadi musuh India, sekali lagi untuk menyebabkan
kematian dan kehancuran maksimum. Demikian pula, Jepang, Korea Selatan,
Taiwan, dan Filipina akan berperang melawan Cina. Malaysia adalah
pengikut BRIC yang setia tetapi, Indonesia saat ini kartu liar [belum
jelas kemana berpihak]. Australia di lain pihak, adalah pengikut Zionis
yang loyal.
Pada saat ini, di Eropa Barat, masih belum jelas di pihak mana mana
kekuatan-kekuatan besar seperti Perancis dan Jerman yang tampaknya
cukup bersahabat dengan BRIC, namun sulit untuk melihat mereka
benar-benar akan berperang dengan Inggris dan Amerika Serikat; mungkin
mereka akan tetap netral, dan terjun di pada akhir perang untuk
membantu sebagai "penjaga perdamaian". Waktulah yang akan berbicara
.... Wallahu a'lam bishawab...
Diterjemahkan dari:
http://www.stormfront.org/forum/t196861/
007/The Truth Seeker Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar