Tariq Ramadan: Ada yang Aneh Seputar Terbunuhnya Usamah bin Ladin
http://www.eramuslim.com/berita/bincang/tariq-ramadan-ada-yang-aneh-seputar-terbunuhnya-usamah-bin-ladin.htm
Stasiun televisi Australian Broadcasting Coporation (ABC) pekan kemarin mewawancarai cendikiawan muslim Tariq Ramadan seputar terbunuhnya Usamah bin Ladin. Dalam wawancara itu, Ramadan mengecam tindakan AS membunuh Usamah bin Ladin. Tariq Ramadhan, seorang ilmuwan muslim, yang sekarang bermukim di Austria, dan dia merupakan cucu dari pendiri Jamaah Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna.
Ramadan yang sekarang menjadi profesor tamu bidang Studi Islam Kontemporer di Universitas Oxford, juga mengungkapkan kecurigaannya, karena penjelasan yang diberikan pemerintah AS seputar kematian Usamah, berubah-ubah dan ada yang "aneh".
Berikut petikan wawancara Tony Jones dari ABC (TJ) dengan Tariq Ramadan (TR);
TJ: Apa reaksi Anda ketika pertama kali mendengar bahwa Usamah bin Ladin akhirnya ditemukan dan dibunuh?
TR: Saya mengutuk atas apa yang terjadi. Saya kira pembunuhan terhadap Bin Ladin sepenuhnya bertentangan dengan nilai Islam--dan saya katakan, tindakan itu anti-Islam.
Saya tidak gembira. Saya tidak akan--Saya tidak akan pernah gembira, bahwa kita telah membunuh seseorang. Reaksi pertama saya, hanya berpikir, mengapa ia tidak ditangkap dan diproses secara hukum. Ini setelah saya mendengar Presiden Barack Obama mengatakan bahwa mereka (AS) ingin membawa dia (Bin Ladin) ke proses hukum. Tapi apa yang terjadi kemudian jauh berbeda, sangat aneh dan membingungkan, kita tidak mendapatkan versi yang jelas tentang apa yang terjadi.
Dan lihatlah apa yang terjadi sekarang di negara-negara Muslim, semua orang mempertanyakannya. Adalah sesuatu yang sangat aneh, jenazah Bin Ladin diceburkan ke laut. Ini bertentangan dengan tatacara dalam agama Islam. Tapi mereka (AS) bilang pada kita bahwa mereka menghormati tatacara pemakaman dan prinsip-prinsip Islam.
Pada akhirnya, melihat bagaimana semuanya dilakukan dan semua versi serta pernyataan-pernyataan politik yang mereka berikan, terkesan bahwa itu semua cuma sekedar kegiatan PR (public relation) semata, Presiden Barack Obama ditempatkan pada posisi sebagai orang kuat dan memamerkan bagaimana ia telah melindungi negara AS, karena selama ini ia menerima kritikan pedas dari kelompok neo-con dan Tea Party yang mengatakan bahwa Obama sangat buruk dalam menangani masalah Irak, Afghanistan, bahkan untuk alasan keamanan.
Di sisi lain, ini sama sekali tidak membantu dialog yang jelas dengan negeri-negeri Muslim serta pandangan bahwa mayoritas Muslim tidak mengikuti dan mendukung retorika Usamah bin Ladin. Tapi mereka membuat banyak orang berpandangan bahwa Usamah bin Ladin lebih merupakan masalah Barat.
TJ: Gedung Putih tidak menyatakan permohonan maaf apapun. Mereka mengatakan bahwa operasi membunuh Bin Ladin sesuai dengan hukum dan tindakan AS dibenarkan sebagai tindakan membela diri. Anda menolak hal ini?
TR: Tentu saja. Tidak bisa dipandang seperti itu. Pada hari yang sama pada saat kejadian, kita mendengar tiga pernyataan berbeda dari pemerintah Pakistan dan tiga pernyataan berbeda dari pemerintah AS tentang apakah mereka (Pakistan) tahu, ya atau tidak, bahwa sesuatu telah terjadi? Bagaimana itu bisa terjadi?
Kita masih punya banyak pertanyaan. Ketika kita mempertanyakan, bukan berarti kita sedang membuat sebuah teori konspirasi, bahwa Bin Ladin belum terbunuh. Saya tidak mengatakan begitu. Saya cuma mengatakan, mengapa pertama mereka bilang bahwa ada baku tembak dan kemudian mereka bilang bahwa Bin Ladin tidak bersenjata, bahwa ia bersama keluarganya, bahwa mereka juga membunuh seorang perempuan, lalu bilang bahwa perempuan itu tidak dibunuh. Lalu kita juga mendengar apa yang dikatakan pihak Pakistan, sangat jauh berbeda. Kita mendapatkan banyak sekali versi. Ini yang pertama.
Yang kedua, jika situasinya memungkinkan untuk menangkap dan mengadili Bin Ladin. Ini yang akan kita sukai, karena pertama, kita merasa tidak senang dengan cara eksekusi seperti ini. Inilah yang AS katakan pada kita, bahwa secara keseluruhan operasi itu adalah operasi untuk membunuh dan bukan untuk menangkap Bin Ladin seperti yang mereka katakan di awal. Jadi, saya pikir keabsahannya bisa diperdebatkan. Kasus ini sungguh tidak jelas. Dan akhirnya, persepsi yang terlihat berita tentang situasi di New York adalah sebuah perayaan untuk memamerkan persatuan dan patriotisme Amerika Serikat.
Saya pikir--seperti saya sangat menentang semua bentuk kekerasan yang berasal dari ekstrimisme, dan apa yang dilakukan Al-Qaida di seluruh dunia, seperti yang dibilang Presiden Obama bahwa Al-Qaida membunuh lebih banyak Muslim dibandingkan orang Barat--saya tidak percaya penjelasan AS tentang terbunuhnya Bin Ladin. Tapi cara AS melakukannya, cara AS menyajikan informasi tentang tewasnya Bin Ladin, jelas untuk konsumsi dalam negeri AS dan ini berkaitan dengan kebijakan domestik AS serta untuk membantu Obama mendapatkan dukungan rakyatnya. Saya pikir ini bukan cara yang benar.
TJ: Saya mengerti maksud Anda, tapi mari kita bicara tentang prinsip apakah sah membunuh seorang musuh yang bertanggung jawab atas tragedi 11 September, apakah ini tidak bisa menjadi alasan bagi sebuah negara untuk membela diri, untuk mencari dan menghancurkan para pelaku tindak kriminal dengan cara seperti itu?
TR: Tidak, tapi ada aturannya. Bahkan orang-orang Nazi, mereka diproses secara hukum. Anda harus memproses seseorang yang dianggap melakukan kejahatan secara hukum. Jadi, misalnya, jika antara bulan Agustus sampai bulan Mei, lokasi Bin Ladin sudah diketahui dan AS sudah mempersiapkan operasinya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menangkap Bin Ladin, bukan membunuhnya.
Jika tidak ada pilihan, baru Anda boleh membunuh. Tapi yang AS ceritakan pada kita, tidak seperti itu. Saya kira, jika Anda punya pilihan, Anda tidak perlu membunuh orang, bahkan orang yang paling jahat sekalipun, Anda harus membawa orang itu ke pengadilan. Mereka berhak untuk disidangkan, kita juga perlu mendengar suara mereka sebelum menentukan mereka bersalah atau tidak. Kita tidak boleh membunuh orang seperti ini. Ingat kan, apa yang terjadi dengan Saddam Hussein.
( Tariq Ramadan lalu menyinggung soal perdebatan di kalangan pemerintahan AS sendiri soal apakah foto jenazah Bin Ladin akan diperlihatkan ke publik untuk menjawab tuntutan publik agar AS membuktikan klaimnya bahwa Bin Ladin sudah tewas)
TJ: Memang banyak kejanggalan dalam kasus ini. Apakah maksudnya Anda lebih suka melihat foto jenazah Bin Ladin, dengan kondisi yang mengerikan dipublikasikan ke publik, dan kemungkinan foto itu akan digunakan sebagai alat propaganda oleh Al-Qaida?
TR: Saya tidak berpikir seperti itu. Tapi saya kira, AS harus melakukan sesuatu agar publik yakin bahwa yang tewas itu adalah Bin Ladin. Saya tidak meminta memublikasikan foto dengan kondisi seperti itu. Itu tidak baik. Obama juga bilang tindakan semacam itu "bukan nilai-nilai Amerika". Saya terima itu. Tapi bukankah juga bertentangan dengan "nilai-nilai Amerika" melakukan pembunuhan sepihak semacam ini. Tindakan ini juga tidak benar.
TJ: Tadi Anda menyinggung soal teori konspirasi di kalangan Muslim, mereka tidak tidak meyakini serangan 11 September seperti orang Amerika dan Barat meyakini peristiwa itu. Apakah Anda menerima bukti-bukti bahwa Bin Ladin, sebagai pemimpin Al-Qaida yang memerintahkan serangan ke New York itu dan aksi-aksi teror lainnya yang terjadi di dunia?
TR: Ya. Saya menerimanya. Saya tidak ... Anda tahu, antara teori konspirasi di satu sisi dan di sisi lain adanya desakan agar segala sesuatunya harus jelas, selalu menyisakan banyak pertanyaan. Tidak ada penyelidikan independen tentang apa yang terjadi pada serangan 11 September, dan masih banyak pertanyaan soal peristiwa ini.
TJ: Maaf saya interupsi, kami akan fokus sejenak pada peristiwa 11 September karena ... apakah Anda mengatakan bahwa masih banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi di sana? Anda agak samar-samar tentang hal ini 10 tahun yang lalu, ketika Anda pertama kali ditanya soal peristiwa 11 September. Anda mengatakan, "Mungkin bin Laden adalah sebuah momok menakutkan yang berguna, seperti halnya Saddam Hussein." Apa yang Anda maksud dengan pernyataan itu?
TR: Tidak, reaksi pertama yang Anda bicarakan adalah reaksi seminggu setelah peristiwa itu. Ketika kita, misalnya, mendengar bahwa dengan semua apa yang terjadi, kita menemukan dua paspor yang hampir semuanya bersih, tidak ada apa-apa, dan saya berpikir, "Ok, apa itu?" Saya ada pertanyaan, apakah orang bodoh meninggalkan mobil di tempat parkir dengan berkas-berkasa berbahasa Arab, ketika kita semua tahu bahwa pilot membaca semua hal (tentang pesawat) dalam bahasa Inggris.
Menurut saya, ini adalah pertanyaan yang harus dilontarkan, tidak berarti bahwa kita mengatakan bahwa Bin Ladin dan Al-Qaidah tidak berada dibelakang serangan itu. Jika Anda warga negara yang serius, Anda punya hak untuk bertanya, dan inilah yang juga saya lakukan di Inggris setelah 7 / 7 (serangan bom di London pada 7 Juli 2005), yaitu meminta: kita perlu penyelidikan independen, kita perlu tahu apa yang terjadi, kita perlu transparansi atas semua kejadian ini karena yang dilakukan pemerintahan Bush sesudahnya adalah menggunakan alasan semacam ini untuk membunuh warga sipil tak berdosa di Afghanistan yang tidak mendukung Bin Ladin dan tidak mendukung Taliban, mereka membayar harga ini. Dan orang-orang yang tidak berdosa ini akan ...
TJ (menginterupsi): Tapi, apakah Anda mengakui di sanalah Al-Qaida berada--Anda tahu, Al-Qaeda artinya "basis". Basis mereka di Afghanistan. Di sanalah mereka berada, di sanalah mereka merencanakan serangan 11 September dan melakukannya di ...
TR: Kita tidak tahu. Siapa yang tahu soal itu? Siapa yang tahu? Siapa yang tahu?
TJ: Anda tidak tahu? Apa Anda bilang begitu?
TR: Kami diberitahu--tidak, tidak ada yang tahu--bahkan Amerika. Saya bertemu para pejabat dari Departemen Luar Negeri dan saya bertemu para pejabat dari dinas keamanan dan intelijen, bahkan di Eropa. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu dan kita tidak tahu dimana mereka (Al-Qaidah). Jadi, setelah ini, Anda tidak bisa membunuh warga sipil Afghanistan begitu saja, hanya karena Anda merasa bahwa seseorang bersembunyi di Afghanistan. Anda tidak bisa melakukan itu.
Bahkan lebih dari 10 tahun lalu, 10 tahun sebelum Anda mendukungnya, Anda harus menghargai darah manusia. Saya minta maaf karena harus mengatakan pada Anda, kita harus mendengarkan ini. Muslim yang dibunuh makin banyak .....
TJ: Maaf, saya interupsi, karena ...
TR: Tidak, nanti dulu. Makin banyak Muslim yang terbunuh oleh para ektrimis, membunuh muslim yang tak berdosa di negeri-negeri Muslim. Tapi kita juga harus sangat jelas atas apa yang dilakukan setelah itu, dan saya pikir sudah jelas bahwa apa yang dilakukan di Afghanistan, kemudian di Irak, tidak bisa dibenarkan.
TJ: Maaf, waktu kita hampir habis. Tapi kita juga harus memperjelas bahwa Bin Ladin sendiri hampir terlacak keberadaannya di Afghanistan, di gua-gua pegunungan Tora Bora. Ternyata, dia pergi dari sana ke Pakistan dimana akhirnya ia terbunuh. Jadi jelas, dia pernah ada di Afghanistan.
TR: Anda hanya--Anda menambahkan, Anda hanya hipotesis ke dalam hipotesis, karena dari awal kami sudah diberitahu bahwa "kita tidak tahu dimana dia (Bin Ladin)". Bagaimana sekarang Anda menjelaskan pada diri Anda sendiri bahwa dia selama lima tahun ini berada tidak jauh dari Islamabad dan Amerika serta Pakistan tidak mengetahuinya. Ada dua pertanyaan, kita sah mempertanyakan hal ini dan mengatakan "Lihat, pada akhirnya ..."
TJ: Tentu saja, tentu saja itu semua pertanyaan yang sah-sah saja
TR: "... jika Anda tidak bisa melindungi nyawa seorang tersangka, Anda harus membawanya ke pengadilan dan meminta keterangan darinya." Saya kira ini sesuatu yang sederhana saja. Dan sekarang, jika Anda mau mendengarkan suara umat Islam di seluruh dunia, mereka menentang dan mereka tidak pernah, tidak pernah menanggapi retorika Bin Ladin. Tapi mayoritas umat Islam mendukung apa yang sedang terjadi sekarang ... apa yang kita sebut Musim Semi di Arab, yaitu revolusi untuk menegakkan keadilan, martabat, demokrasi dan kebebasan. Mayoritas umat Islam pada saat yang sama juga menuntut pemerintah AS untuk konsekuen pada nilai-nilai Amerikanya, jika Anda menghormati keadilan, maka Anda harus memperlakukan orang dengan adil, dan Anda tidak membunuh orang dengan cara tidak adil.
Ustadz ABB: Usamah bin Ladin Pejuang Islam yang Akan Dihargai Surga oleh Allah
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/ustadz-abb-usamah-bin-ladin-pejuang-islam-yang-akan-dihargai-surga-oleh-allah.htm
Usamah bin Ladin adalah seorang "pejuang" yang akan dihargai dengan surga untuk pengorbanan besar yang telah ia torehkan untuk Islam, kata ustadz Abu Bakar Ba'asyir Senin ini (9/5).
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir (ABB), yang dituduh membantu mendirikan sebuah kamp pelatihan teror di provinsi Aceh barat, menyatakan hal tersebut sebelum proses di pengadilan yang sedang berlangsung di Jakarta.
Jaksa hari Senin ini menyatakan menuntut penjara seumur hidup untuk ulama yang telah berusia 72 tahun ini dengan semangat berapi-api, dengan mengatakan tuduhan bahwa ustadz ABB membantu merencanakan kegiatan dan menyuplai dana teroris di Indonesia.
Ustadz ABB, yang dituduh sebagai salah satu pendiri jaringan yang memiliki link dengan gerakan al-Qaidah, telah sering dipersalahkan dan dikaitkan karena beberapa kasus pemboman paling mematikan yang terjadi di Indonesia, masih belum berkomentar tekait tuntutan hukuman yang diajukan jaksa kepadanya.
Ustadz ABB sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Usamah bin Ladin adalah "mujahid besar dan seorang pejuang Muslim."
"Jika benar bahwa dia telah dibunuh, wajahnya hancur dan jasadnya dibuang di laut, ia akan mendapatkan kehormatan besar dari Allah dan akan mendapatkan pahala yang besar," katanya menegaskan.
Ustadz ABB, yang telah dua kali lolos atas tuduhan terkait teroris, sekarang dituduh membantu menyiapkan dana dan merekrut orang untuk sel teror yang berbasis di Aceh yang disinyalir merencanakan serangan senjata bergaya Mumbai terhadap orang asing dan pembunuhan terhadap pemimpin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ulama sepuh, dengan penampilan berjanggut putih berkacamata dengan tegas membantah terlibat aksi terorisme, tetapi telah mengatakan berulang kali menyatakan bahwa dirinya menyetujui tujuan dari Jihad.
Jaksa Andi Muhammad Taufik mengatakan hari Senin ini bahwa kesaksian dari puluhan saksi selama persidangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir membuktikan bahwa ustadz ABB tidak hanya menghasut orang lain, tetapi memainkan peran aktif dalam kegiatan teroris di Indonesia.(fq/ap)
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir (ABB), yang dituduh membantu mendirikan sebuah kamp pelatihan teror di provinsi Aceh barat, menyatakan hal tersebut sebelum proses di pengadilan yang sedang berlangsung di Jakarta.
Jaksa hari Senin ini menyatakan menuntut penjara seumur hidup untuk ulama yang telah berusia 72 tahun ini dengan semangat berapi-api, dengan mengatakan tuduhan bahwa ustadz ABB membantu merencanakan kegiatan dan menyuplai dana teroris di Indonesia.
Ustadz ABB, yang dituduh sebagai salah satu pendiri jaringan yang memiliki link dengan gerakan al-Qaidah, telah sering dipersalahkan dan dikaitkan karena beberapa kasus pemboman paling mematikan yang terjadi di Indonesia, masih belum berkomentar tekait tuntutan hukuman yang diajukan jaksa kepadanya.
Ustadz ABB sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Usamah bin Ladin adalah "mujahid besar dan seorang pejuang Muslim."
"Jika benar bahwa dia telah dibunuh, wajahnya hancur dan jasadnya dibuang di laut, ia akan mendapatkan kehormatan besar dari Allah dan akan mendapatkan pahala yang besar," katanya menegaskan.
Ustadz ABB, yang telah dua kali lolos atas tuduhan terkait teroris, sekarang dituduh membantu menyiapkan dana dan merekrut orang untuk sel teror yang berbasis di Aceh yang disinyalir merencanakan serangan senjata bergaya Mumbai terhadap orang asing dan pembunuhan terhadap pemimpin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ulama sepuh, dengan penampilan berjanggut putih berkacamata dengan tegas membantah terlibat aksi terorisme, tetapi telah mengatakan berulang kali menyatakan bahwa dirinya menyetujui tujuan dari Jihad.
Jaksa Andi Muhammad Taufik mengatakan hari Senin ini bahwa kesaksian dari puluhan saksi selama persidangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir membuktikan bahwa ustadz ABB tidak hanya menghasut orang lain, tetapi memainkan peran aktif dalam kegiatan teroris di Indonesia.(fq/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar