Mahfud MD: Saya Bisa Menjamin Anas Urbaningrum Bersih
Mohamad Rizki Maulana - detikNews
Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjamin Ketum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum tidak terlibat kasus pemberian uang dari Bendahara PD M Nazaruddin ke Sekjen MK Janedjri M Gaffar. Mahfud menjamin Anas bersih.
"Sampai saat ini saya bisa menjamin Anas Urbaningrum itu bersih," kata Mahfud kepada wartawan di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (23/5/2011).
Mahfud mengaku tidak berbicara sembarangan. Dia yakin Anas sama sekali tidak terkait dengan tindakan pemberian uang 120 ribu dollar Singapura pada September 2010 itu. Pertemuan Anas, Janedjri, serta Nazaruddin, yang pernah dilakukan, terjadi dalam rangka simposium politik MK dan PD beberapa tahun sebelumnya.
"Sampai saat ini saya bisa menjamin Anas Urbaningrum itu bersih," kata Mahfud kepada wartawan di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (23/5/2011).
Mahfud mengaku tidak berbicara sembarangan. Dia yakin Anas sama sekali tidak terkait dengan tindakan pemberian uang 120 ribu dollar Singapura pada September 2010 itu. Pertemuan Anas, Janedjri, serta Nazaruddin, yang pernah dilakukan, terjadi dalam rangka simposium politik MK dan PD beberapa tahun sebelumnya.
"Saya jujur-jujuran saja ini," Mahfud meyakinkan.
Mahfud menjelaskan, niatan dia mengungkap kasus ini juga bukan mencari popularitas atau memanfaatkan momen untuk pilpres 2014. Penilaian itu terlalu mengada-ngada.
"Saya diminta Pak Presiden untuk melakukan konferensi pers untuk menjelaskan duduk perkara masalah ini, makanya akhirnya saya ngomong ke media," kata Mahfud.
(ndr/nrl)
Senin, 23/05/2011 14:11 WIB
Polisikan Mahfud & Janedjri, Nazaruddin Melawan SBY
Mega Putra Ratya - detikNews.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/23/141133/1644801/10/polisikan-mahfud-janedjri-nazaruddin-melawan-sby?nd992203605
Jakarta - Rencana Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) untuk mempolisikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Sekjennya Janedjri M Gaffar dinilai sia-sia. Bahkan rencana Nazaruddin sama dengan melawan Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Karena Mahfud MD melaporkan atas perintah Presiden. Kalau mau melaporkan Mahfud dan Janedjri secara tidak langsung melaporkan SBY," ujar Pengamat Politik dari LSI, Burhanudin Muhtadi, kepada wartawan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (23/5/2011).
Burhanudin mengatakan perkembangan kasus ini di luar perkiraan banyak pihak. Saat ini yang perlu dilihat adalah ketegasan Presiden SBY apakah bisa menertibkan kasus ini atau tidak.
"Karena Mahfud MD melaporkan atas perintah Presiden. Kalau mau melaporkan Mahfud dan Janedjri secara tidak langsung melaporkan SBY," ujar Pengamat Politik dari LSI, Burhanudin Muhtadi, kepada wartawan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (23/5/2011).
Burhanudin mengatakan perkembangan kasus ini di luar perkiraan banyak pihak. Saat ini yang perlu dilihat adalah ketegasan Presiden SBY apakah bisa menertibkan kasus ini atau tidak.
"Kalau misalnya Nazaruddin bersikukuh tidak memberi uang, silakan dilaporkan polisi. Namun secara politis dia melawan SBY," jelasnya.
Menurut Burhanuddin saat ini tidak ada alasan Dewan Kehormatan PD untuk menunda keputusan, terutama soal etika dan moral.
"Semakin lama, Demokrat semakin tersandera, semakin berlarut semakin menyandera dan menurunkan citra," terang Burhanuddin.
(mpr/gun)
Senin, 23/05/2011 13:39 WIB
Laporkan Nazaruddin ke SBY, Mahfud Diyakini Punya Perhitungan Matang
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
"Apa yang sudah dilakukan Mahfud MD pasti sudah diperhitungkan matang. Semuanya sudah diperhitungkan," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah pada detikcom, Senin (23/5/2011).
Febri menilai ancaman Nazaruddin hanya serangan balik pengusutan kasus suap di Kemenpora. Ia berharap PD menegur kader-kadernya termasuk Nazaruddin demi komitmen pemberantasan korupsi.
"Bila kasus ini hanya menjadi blunder, PD menjadi korban yang paling awal. Yang terbaca, rakyat kini tengah menunggu komitmen Partai Demokrat untuk memberantas korupsi," terangnya.
Sementara itu soal ancaman Nazaruddin untuk mempolisikan Mahfud dan Sekjen MK Janedjri, menurut Febri sah-sah saja. Urusan lapor-melapor ke polisi merupakan hak setiap orang.
"Upaya Mahfud MD untuk bongkar dugaan suap di tubuh Partai Demokrat tak boleh surut sedikitpun, meskipun dilaporkan ke polisi," imbuh Febri.
(feb/fay)
Senin, 23/05/2011 12:53 WIB
Klaim Kantongi Aib MK, Nazaruddin Akan Gelar Jumpa Pers
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Bendahara Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin mengklaim memiliki data-data penyimpangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Nazaruddin akan membukanya kepada publik dengan menggelar jumpa pers. Serangan balik?
"Rencananya nanti sore saya akan konferensi pers, pukul 18.00 WIB. Tempatnya nanti dikasih tahu," kata Nazaruddin kepada detikcom, Senin (23/5/2011).
Nazaruddin sedikit memberi bocoran soal aib MK. Misalnya soal ulah Sekjen MK Janedjri M Gaffar yang ditudingnya kerap bermain anggaran.
"Sekarang saya lagi ngumpulin data-datanya, Pak Janedjri ini main di anggaran ini, anggaran itu. Saya akan buka semua, supaya masyarakat tahulah. Supaya tidak terus menjadi fitnah," imbuhnya.
Bukan hanya,Sekjen MK, Ketua MK Mahfud MD juga menjadi sasaran tembak Nazaruddin. "Termasuk Pak Mahfud juga saya punya data-datanya, ini sedikit nanti saya sampaikan ke masyarakat juga. Saya nggak mau mefitnahlah. Beliau kan pernah jadi komisaris perusahaan," tuturnya.
"Rencananya nanti sore saya akan konferensi pers, pukul 18.00 WIB. Tempatnya nanti dikasih tahu," kata Nazaruddin kepada detikcom, Senin (23/5/2011).
Nazaruddin sedikit memberi bocoran soal aib MK. Misalnya soal ulah Sekjen MK Janedjri M Gaffar yang ditudingnya kerap bermain anggaran.
"Sekarang saya lagi ngumpulin data-datanya, Pak Janedjri ini main di anggaran ini, anggaran itu. Saya akan buka semua, supaya masyarakat tahulah. Supaya tidak terus menjadi fitnah," imbuhnya.
Bukan hanya,Sekjen MK, Ketua MK Mahfud MD juga menjadi sasaran tembak Nazaruddin. "Termasuk Pak Mahfud juga saya punya data-datanya, ini sedikit nanti saya sampaikan ke masyarakat juga. Saya nggak mau mefitnahlah. Beliau kan pernah jadi komisaris perusahaan," tuturnya.
(ndr/nrl)
Senin, 23/05/2011 12:29 WIB
Nazaruddin: Pak Mahfud Jangan Merasa Paling Bersih!
Elvan Dany Sutrisno - detikNews.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/23/122914/1644675/10/nazaruddin-pak-mahfud-jangan-merasa-paling-bersih?nd992203605
Jakarta - Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin benar-benar jengkel pada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Dia menuding Mahfud melakukan rekayasa politik atas dirinya dengan menuding memberi uang kepada Sekjen MK Janedjri M Gaffar.
"Pak Mahfud jangan merasa paling bersih ya, saya banyak dengar tentang beliau, tapi saya nggak mau memfitnahlah," kata Nazaruddin di Jakarta, Senin (23/5/2011).
Malah, Nazaruddin menyebut, Mahfud MD pernah juga melakukan rangkap jabatan. "Beliau kan pernah jadi komisaris perusahaan," imbuhnya tanpa merinci.
Malah, Nazaruddin menyebut, Mahfud MD pernah juga melakukan rangkap jabatan. "Beliau kan pernah jadi komisaris perusahaan," imbuhnya tanpa merinci.
Nazaruddin juga menyindir Mahfud. Sebagai seorang profesor dan Ketua MK, semestinya Mahfud tidak menyerang dirinya. "Seharusnya tidak melakukan tindakan tidak baik seperti ini. Saya tidak tahu apa tujuannya, mungkin untuk mencari popularitas. Sebagai Ketua MK, kasihan dong MK-nya," tuturnya.
Mahfud MD dalam jumpa pers, Jumat (20/5) di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta menyebut bahwa pada September 2010, Nazaruddin memberi uang 120 ribu dollar Singapura ke Sekjen MK tanpa alasan jelas.
Mahfud MD dalam jumpa pers, Jumat (20/5) di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta menyebut bahwa pada September 2010, Nazaruddin memberi uang 120 ribu dollar Singapura ke Sekjen MK tanpa alasan jelas.
Selain itu Mahfud juga menyebut Nazaruddin mengeluarkan ancaman, seandainya uang itu ditolak dia akan mengobrak-abrik MK.
(ndr/nrl)
Senin, 23/05/2011 12:13 WIB
Mahfud Sudah Benar, Tak Perlu Takut Ancaman Nazaruddin
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2011/05/23/121307/1644666/10/mahfud-sudah-benar-tak-perlu-takut-ancaman-nazaruddin?nd992203605
Jakarta - Ancaman Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin untuk mempolisikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Sekjen MK Janedjri M Gaffar dinilai ada-ada. Mahfud tak perlu takut pada ancaman itu.
"Saya pribadi yakin pada Mahfud MD, enggak perlu takut soal lapor-melapor," kata Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mochtar pada detikcom, Senin (23/5/2011).
"Saya pribadi yakin pada Mahfud MD, enggak perlu takut soal lapor-melapor," kata Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mochtar pada detikcom, Senin (23/5/2011).
Dia tak percaya Mahfud memfitnah Nazaruddin seperti yang ditudingkan politisi PD itu. Dia juga mendesak aparat hukum lebih kosentrasi kasus suap di Kemenpora. "Soal lapor-melapor terserah saja tapi ngapain MK mau fitnah Nazaruddin. Fokus saja inti permasalahan yang ada di kasus suap Kemenpora," ujar Zainal.
Zainal berpendapat, apa yang dilaporkan Mahfud ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah benar. Kini publik tinggal menunggu langkah tegas apa yang akan dilakukan partai terbesar itu.
Saat ini M Nazaruddin tengah berkonsultasi dengan penasihat hukumnya untuk menyiapkan rencana pelaporan Mahfud dan Janedjri ke polisi. Nazaruddin menilai Ketua MK melakukan rekayasa politik dan pencemaran baik. Sementara itu Sekjen MK diduga telah memfitnah dengan melakukan kebohongan besar dan mencemarkan nama baik Nazaruddin.
"Pak Mahfud ini melakukan rekayasa politik. Pak Mahfud seorang profesor juga ketua MK seharusnya tidak melakukan tindakan tidak baik seperti ini. Saya tidak tahu apa tujuannya, mungkin untuk mencari popularitas. Sebagai ketua MK kasihan dong MK-nya," ujar Nazaruddin pada detikcom.
(feb/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar