Selasa, 14 Januari 2014

PBB ADALAH ALAT POLITIK DAN LEGITIMASI NEOKONS DAN ZIONIS..DALAM SETIAP LANGKAH2.. AGENDANYA..>> KINI TERKUAK.. SELAMA PULUHAN TAHUN.. PBB TELAH JADI AJANG PEMBOHONGAN POLITIK DAN PAT GULIPAT PARA PEMEGENG VETO.. SEJAK DIDIRIKAN OLEH BIG FIVE...?? SEMAKIN NYATA PERMAINAN POLITIK KRIMINAL... PARA ZIONIS..DAN NEOKONS... YANG MELEGALKAN ISRAEL MERAMPOK DAN MENJAJAH PALESTINA.. DITAHUN 1948...ATAS DASAR DEKLARASI BALFOUR.. DAN ISSUE HOLOCAUST... YANG SANGAT PENUH DUSTA.. DAN REKAYASA JAHAT... ??>> JUGA BERBAGAI PERMAINAN PBB DAN AS-INGGRIS DKK... TELAH MEMANIPULASI... TEKANAN POLITIK DAN INVASI.. TERHADAP YANG DIANGGAP MENGHALANGI AGENDA/ PROTOCOL2 MEREKA.. ??>> NAMUN SEJARAH SEMAKIN MENGUAK KECULASAN2 DAN KEJAHATAN2... TERSEBUT... DAN BANGSA2 DIDUNIA SEMAKIN SADAR DIRI DAN SEMAKIN TERBUKA AKAL SEHAT DAN PIKIRANNYA... SERTA JIWA MERDEKA...???>> BAGAIMANA GAMIK PERANG ARAB ISRAEL.. YANG DI..PROVOKASI OLEH INGGRIS-DKK DAN BERBAGAI PROVOKASI DAN PERANG SERTA PENGGANTIAN PARA PENGUASA NEGARA2...DENGAN BERBAGAI CARA CULAS... ???>> INILAH CARA2... PARA PENJAJAH KRIMINAL GLOBAL/INTERNASIONAL.. MEMAINKAN JARINGAN2..MEREKA YANG KONON SUDAH MERANGKUM DUNIA...DAN TENTUNYA BAGAIMANA AMERIKA DIKANGKANGI.. HINGGA SEKARANG.. DENGAN PERMAINAN LOBY2.... YANG MENYUAP PARA POLITISI2.. DENGAN SEGALA MACAM CARA... ??>> NAMUN HIKMAH KESADARAN DAN AKAL SEHAT AKAN MEMBUKA KEDOK DAN TOPENG2 JAHAT MEREKA DENGAN NYATA..??>> The death of at least 28 starving Palestinians in Syria's Yarmouk refugee camp has sparked protests across the Middle East. Fellow Palestinians are calling on the international community and the Palestine Liberation Organization (PLO) to help end a siege imposed by the Syrian Army last summer, after the camp became a hub for rebel fighters from the Free Syrian Army (FSA) and extremist Islamist groups....>>>....Sebuah klub sepakbola di negara Chili telah membuat Israel geram karena memakai seragam baru yang menunjukkan dukungannya kepada rakyat Palestina. Pakaian seragam baru yang membuat marah Israel tersebut bergambar peta wilayah Palestina sebelum dicaplok Israel pada tahun 1948. Pemerintah Israel dikabarkan telah melancarkan protes dan menuntut gambar tersebut diganti. Demikian laporan media-media Chili baru-baru ini. Sebenarnya bukan hanya gambar seragam yang menunjukkan dukungan kepada Palestina, nama klub itu sendiri sudah menunjukkannya, yaitu “Deportivo Palestino”, klub Divisi I yang didirikan pada tahun 1920 oleh para imigran dari Palestina....>>> Hari Sabtu (11/1/14), Sharon akhirnya mati setelah menderita koma selama 8 tahun. Awalnya dia menderita stroke pada bulan Januari 2006, saat tengah menikmati puncak kekuasaannya...>>> ......Kekuatan manipulatif media Barat yang sudah jelas selama ini semakin terlihat jelas saat mereka berusaha memutarbalikkan fakta dengan menggambarkan seekor serigala karnivora menjadi domba kecil lucu yang lemah....>>> Gull Jammas Hussain dalam sebuah tulisan yang dimuat di situs Press TV pada hari Sabtu (11/1/14) menyatakan bahwa media Barat berusaha menggambarkan mantan perdana mentri Israel, Ariel Sharon, yang baru mati itu sebagai Budha. Padahal, seluruh dunia tahu bahwa Sharon mabuk di dalam 'nirwana'-nya pada bulan September 1982 di kamp pengungsi Sabra dan Shatila, Libanon. Saat itu, tentara bayaran Libanon yang didukung pasukan Israel membantai ribuan Muslim tak berdosa Palestina dan Libanon...>>> ...Mereka seolah lupa bahwa dalam Perjanjian Oslo yang ditandatangani Yasser Arafat dan Yitzhak Rabin, Israel harus mengosongkan Tepi Barat dan Gaza pada 13 April 1999, bukan 22 Agusutus 2005. Dan Sharon sendiri sama sekali tak berniat meninggalkan Tepi Barat dengan bekal dukungan sekutu terdekatnya, Amerika...>>> ...Jet-jet tempur rezim Zionis Israel kembali membombardir selatan dan pusat Jalur Gaza. Pesawat-pesawat tempur Israel pada Senin (13/1) sore menumpahkan darah rakyat tak berdosa Palestina dengan dalih menarget pangkalan-pangkalan para pejuang Muqawama. Serangan udara ke Gaza dilakukan setelah jet-jet tempur rezim Zionis selama beberapa hari terakhir berulang kali mengitari wilayah tersebut untuk melakukan pengintaian. Moshe Yaalon, Menteri Peperangan Rezim Zionis baru-baru ini mengancam akan menggelar operasi militer ke Gaza. Ia mengatakan bahwa militer Israel akan meningkatkan serangannya ke Gaza...>>> Meningkatnya serangan udara Israel ke Gaza juga dilakukan setelah kunjungan terbaru John Kerry, Menteri Luar Negeri AS ke Timur Tengah dan pertemuan Joe Biden, Wakil Presiden AS dengan Shimon Perez, Presiden Rezim Zionis pada Senin yang membicarakan perundingan damai di Palestina pendudukan. Dengan demikian, tanpa ada keraguan, kejahatan-kejahatan tersebut dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari AS. Langkah AS untuk melanjutkan proses perundingan damai antara rezim Zionis dan Palestina pada dasarnya adalah upaya untuk menutupi berbagai kejahatan rezim ilegal tersebut. Proses perdamaian di Timur Tengah tidak menghasilkan apapun kecuali meningkatnya kejahatan Israel di kawasan. Sehingga tak diragukan bahwa satu-satunya jalan untuk menghadapi kebijakan ekspansionis rezim Zionis adalah Muqawama dan perlawanan terhadap kejahatan dan agresi "rezim anak haram" Barat itu...>>> ... Kritik publik terhadap Yaloon terus berdatangan. Ia bahkan mendapat teguran dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Bahkan saat kita memiliki perbedaan pendapat dengan AS, itu tentang masalah yang dihadapi bukan tentang orangnya," ujar Netanyahu pada pembukaan sesi musim dingin parlemen. Departemen Luar Negeri AS, pada Selasa (14/1), menyatakan komentar Yaalon bernada ofensif dan tidak pantas. "Pernyataan dari menteri pertahanan Israerl ofensif dan tak pantas, terutama mengingat AS melakukan banyak hal mendukung kebutuhan keamanan Israel," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki. Psaki menambahkan, selama ini Kerry dan timnya telah bekerja siang malam demi mempromosikan perdamaian bagi Israel. Ini dilakukan karena keprihatinan mendalam pada masa depan Israel....>>> Dalam perbincangannya dengan para pejabat Israel, Yaloon juga sempat mengatakan ia lebih banyak mengerti tentang orang orang Palestina dibanding diplomat tertinggi AS. Yaalon juga mengatakan, Kerry tak mengajarkan apa-apa tentang konflik Israel dengan Palestina. "Satu-satunya hal yang mungkin menyelamatkan kita adalah jika Kerry memenangkan Nobel dan meninggalkan kita saja," ujar Yaalon....>>> ....Kebiadaban Sharon juga pernah diakuinya sendiri. Pada suatu kesempatan dalam wawancaranya dengan Jenderal dan Menteri Pertahanan Israel Ouze Merham pada 1956, Sharon pernah bersumpah akan membakar semua masyarakat Arab dan Palestina di wilayah jajahannya. “Saya tidak percaya yang namanya prinsip internasional. Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa generasi itu akan berlanjut,''kata dia. Sharon menambahkan, ''saya bersumpah, sebagai seorang Israel bila bertemu orang Palestina, maka saya akan bakar dia. Saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya. Dengan satu pukulan saya pernah membunuh 750 orang Palestina (di Rafah tahun 1956). Saya akan menyemangati prajurit saya agar memperkosa gadis-gadis Arab, karena perempuan Arab dan Palestina adalah budak untuk Yahudi. Kami dapat berbuat apa saja kepada mereka. Tidak ada yang boleh menyuruh kami. Justru kami yang memerintah mereka apa yang harus mereka lakukan.''...>>>>



Klub Sepakbola Chili Bikin Marah Israel

 http://cahyono-adi.blogspot.com/2014/01/klub-sepakbola-chili-bikin-marah-israel.html#more
Sebuah klub sepakbola di negara Chili telah membuat Israel geram karena memakai seragam baru yang menunjukkan dukungannya kepada rakyat Palestina.

Pakaian seragam baru yang membuat marah Israel tersebut bergambar peta wilayah Palestina sebelum dicaplok Israel pada tahun 1948. Pemerintah Israel dikabarkan telah melancarkan protes dan menuntut gambar tersebut diganti. Demikian laporan media-media Chili baru-baru ini.

Sebenarnya bukan hanya gambar seragam yang menunjukkan dukungan kepada Palestina, nama klub itu sendiri sudah menunjukkannya, yaitu “Deportivo Palestino”, klub Divisi I yang didirikan pada tahun 1920 oleh para imigran dari Palestina.


Suratkabar Chili “La Nacion” melaporkan hari Selasa (7/1) bahwa menlu Israel telah mengontak kedubes Israel di Chili untuk menyampaikan keberatan Israel atas langkah yang dilakukan klub sepakbola pro-Palestina tersebut.

Menurut keterangan kedubes Israel di Chili, wakil menlu Israel untuk urusan Amerika Latin, Itzhak Shoham, menyebut tindakan klub tersebut sebagai “provokasi yang menolak eksistensi negara Israel”.

Shoham menambahkan bahwa “sementara Israel tengah berupaya mewujudkan solusi 2 negara, tidaklah patut menggunakan olahraga sebagai tujuan politik.”

Sementara itu mantan pimpinan masyarakat yahudi di Chili (Jewish Community of Chile) Gabriel Zaliasnik, dalam akun “Twitter” miliknya menuduh Deportivo Palestino telah menyeret konflik Palestina-Israel ke dalam negeri dan menyebut langkah klub tersebut sebagai “tanda dari kebencian dan fanatisme.”

Sumber: Al Akhbar; 10 Januari 2014

2 komentar:

ibnu Taher mengatakan...
negeri nonmuslim peduli pd palestina, kenapa negara arab/saudi diam seribu bahasa????
andre an mengatakan...
arab saudi itu abg kandung israel laknat
Ariel Sharon: Buddha atau Tukang Jagal Timur Tengah?
Islam Times - 
Kekuatan manipulatif media Barat yang sudah jelas selama ini semakin terlihat jelas saat mereka berusaha memutarbalikkan fakta dengan menggambarkan seekor serigala karnivora menjadi domba kecil lucu yang lemah.
Ariel Sharon (Press TV)
Ariel Sharon (Press TV). http://www.islamtimes.org/vdcjyyetiuqexiz.bnfu.html

Gull Jammas Hussain dalam sebuah tulisan yang dimuat di situs Press TV pada hari Sabtu (11/1/14) menyatakan bahwa media Barat berusaha menggambarkan mantan perdana mentri Israel, Ariel Sharon, yang baru mati itu sebagai Budha.

Padahal, seluruh dunia tahu bahwa Sharon mabuk di dalam 'nirwana'-nya pada bulan September 1982 di kamp pengungsi Sabra dan Shatila, Libanon. Saat itu, tentara bayaran Libanon yang didukung pasukan Israel membantai ribuan Muslim tak berdosa Palestina dan Libanon.


Hari Sabtu (11/1/14), Sharon akhirnya mati setelah menderita koma selama 8 tahun. Awalnya dia menderita stroke pada bulan Januari 2006, saat tengah menikmati puncak kekuasaannya.

Daftar kejahatan Sharon sama (jika tidak lebih banyak) dengan Adolph Hitler dan Slobodan Milosevic. Dalam sebuah surat kabar Belgrade, Sharon malah pernah mengatakan bahwa Milosevic adalah 'soul mate'-nya dalam melawan 'terorisme' Islam.

Sulit sekali menerima pria yang merupakan pusat kejahatan dan kebrutalan itu sebagai 'pria perdamaian' oleh beberapa pemimpin dan media mainstream Barat. Mereka memanipulasi khalayak mereka di seluruh dunia demi memetaforfosakan Sharon dari sebuah momok menakutkan menjadi sosok suci.

Dalil mereka? Adalah keinginan Sharon agar Israel mengakhiri pendudukan Gaza pada bulan Agustus 2005. Mereka bahkan menyebutkan bahwa upaya Sharon di Tepi Barat hampir saja berhasil. Menurut mereka, hati Sharon berubah dalam beberapa buan terakhir kekuasaannya (sebelum dia diserang stroke pada tahun 2006).

Kekuatan manipulatif media Barat yang sudah jelas selama ini semakin terlihat jelas saat mereka berusaha memutarbalikkan fakta dengan menggambarkan seekor serigala karnivora menjadi domba kecil lucu yang lemah.

Dalam penghormatan terakhir pada Sharon, media-media mainstream Barat mengklaim bahwa perbuatan-perbuatan kotor Sharon itu dilakukan hanya demi 'kepentingan' Israel. Mereka juga mengenang upaya Sharon untuk 'menghentikan' pembangunan pemukiman di Jalur Gaza sebagai langkah menciptakan perdamaian di kawasan itu.

Mereka seolah lupa bahwa dalam Perjanjian Oslo yang ditandatangani Yasser Arafat dan Yitzhak Rabin, Israel harus mengosongkan Tepi Barat dan Gaza pada 13 April 1999, bukan 22 Agusutus 2005. Dan Sharon sendiri sama sekali tak berniat meninggalkan Tepi Barat dengan bekal dukungan sekutu terdekatnya, Amerika.

Meski akhirnya menarik pasukan dari Gaza tahun 2005, Sharon tetap menguasai wilayah udara dan perairan Gaza serta titik-titik perbatasan. Gerakan Palestina dan kontak mereka dengan dunia luar masih dikontrol oleh Israel yang menyebar pasukan di sepanjang perbatasan Mesir dan Gaza.

Tapi Dr Joseph Goebbels mengatakan, "Jika Anda berbohong cukup besar dan terus mengulanginya, pada akhirnya orang-orang akan mempercayainya." Jadi tak heran jika setelah kematiannya, Sharon (tukang jagal dari Beirut dan arsitek pertumpahan darah Timur Tengah) menerima pujian luar biasa dari para pendukungnya.[IT/PT/NAT]

Sharon: Saya akan Bakar Anak dan Perempuan Palestina

Minggu, 12 Januari 2014, 01:49 WIB


EPA/Nati Harnikhttp://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/14/01/12/mz92yd-sharon-saya-akan-bakar-anak-dan-perempuan-palestina
Ariel Sharon
Ariel Sharon

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- 
Sharon adalah tokoh penting bagi Zionis Israel. Dia memimpin Zionis Israel sejak 2001 sampai 2006. Dia juga adalah bekas petinggi militer Yahudi semasa upaya pengakuan dunia terhadap Israel.

Catatan sejarah mencatat, banyak riwayat hitam dalam dirinya selama menjadi petinggi militer. Pembantaian terhadap warga Palestina dan Lebanon juga Suriah semasa dia di militer juga bukan kabar yang sumir. Termasuk saat dia menjabat sebagai perdana menteri.

Kebiadaban Sharon juga pernah diakuinya sendiri. Pada suatu kesempatan dalam wawancaranya dengan Jenderal dan Menteri Pertahanan Israel Ouze Merham pada 1956, Sharon pernah bersumpah akan membakar semua masyarakat Arab dan Palestina di wilayah jajahannya.

“Saya tidak percaya yang namanya prinsip internasional. Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa generasi itu akan berlanjut,''kata dia.

Sharon menambahkan, ''saya bersumpah, sebagai seorang Israel bila bertemu orang Palestina, maka saya akan bakar dia. Saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya. Dengan satu pukulan saya pernah membunuh 750 orang Palestina (di Rafah tahun 1956). Saya akan menyemangati prajurit saya agar memperkosa gadis-gadis Arab, karena perempuan Arab dan Palestina adalah budak untuk Yahudi. Kami dapat berbuat apa saja kepada mereka. Tidak ada yang boleh menyuruh kami. Justru kami yang memerintah mereka apa yang harus mereka lakukan.''


Tapi, sejak 2006 dia tidak lagi menjabat dan dipaksa pensiun lantaran penyakit. Sejak tahun itu, tubuhnya diisolasi khusus akibat ragam penyakit yang sulit teridientifikasi.
Tim dokter negara pernah mengatakan, Arik (nama akrab Sharon) mengalami stroke hebat dan Kelumpuhan total. Penyakit tersebut membuat darahnya membeku dan menumpuk pada bagian otak. Akibatnya, terjadi pembusukan organ-organ. Saat itu tubuhnya masih diisolasi khusus di Pusat Medis Sheba di Tel Aviv.

Sejak Rabu (1/1), kondisi laki-laki 85 tahun ini dikatakan gawat. Bahkan tim medis di pusat medis tersebut mengatakan, Sharon hanya tinggal menghitung hari. Tidak ada spekulasi apa pun dalam rekomendasi medis dari para dokter yang menangani penyakit misterius dalam tubuh Sharon.
 Meningkatnya Serangan Israel ke Gaza

Jet-jet tempur rezim Zionis Israel kembali membombardir selatan dan pusat Jalur Gaza. Pesawat-pesawat tempur Israel pada Senin (13/1) sore menumpahkan darah rakyat tak berdosa Palestina dengan dalih menarget pangkalan-pangkalan para pejuang Muqawama.

Serangan udara ke Gaza dilakukan setelah jet-jet tempur rezim Zionis selama beberapa hari terakhir berulang kali mengitari wilayah tersebut untuk melakukan pengintaian.

Moshe Yaalon, Menteri Peperangan Rezim Zionis baru-baru ini mengancam akan menggelar operasi militer ke Gaza. Ia mengatakan bahwa militer Israel akan meningkatkan serangannya ke Gaza.

Sementara itu, kelompok-kelompok pejuang Palestina memperingatkan bahwa agresi Zionis ke Gaza akan direspon dengan tegas, bahkan Muqamawa memiliki kesiapan penuh untuk merespon lebih tegas terhadap setiap agresi tersebut di bandingkan respon sebelumnya.

Amat menarik bahwa dalam Perang Delapan Hari melawan agresi Israel ke Gaza pada tanggal 14-21 November 2012, Muqawama Palestina telah merespon serangan-serangan militer Israel dengan tegas. Mereka mampu menembakkan roket dan rudal ke berbagai wilayah penting dan sensitif di Palestina pendudukan (Israel) termasuk barak-barak militer, pangkalan militer dan infrastruktur penting. Serangan-serangan balasan para pejuang Palestina itu telah menimbulkan kerugian besar  dan memaksa militer Israel menerima gencatan senjata.

Meningkatnya serangan rezim Zionis ke Palestina yang dilakukan di bawah bayang-bayang perundingan damai antarfaksi-faksi di Palestina menjadi sorotan luas opini publik. Langkah-langkah militer Israel itu telah mengungkap klaim palsu para pejabat Tel Aviv tentang perdamaian dan sekaligus menunjukkan kebohongan Amerika Serikat yang mempromosikan bahwa rezim Zionis menuntut perdamaian di Timur Tengah.

Meningkatnya serangan udara Israel ke Gaza juga dilakukan setelah kunjungan terbaru John Kerry, Menteri Luar Negeri AS ke Timur Tengah dan pertemuan Joe Biden, Wakil Presiden AS dengan Shimon Perez, Presiden Rezim Zionis pada Senin yang membicarakan perundingan damai di Palestina pendudukan. Dengan demikian, tanpa ada keraguan, kejahatan-kejahatan tersebut dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari AS.

Langkah AS untuk melanjutkan proses perundingan damai antara rezim Zionis dan Palestina pada dasarnya adalah upaya untuk menutupi berbagai kejahatan rezim ilegal tersebut. Proses perdamaian di Timur Tengah tidak menghasilkan apapun kecuali meningkatnya kejahatan Israel di kawasan. Sehingga tak diragukan bahwa satu-satunya jalan untuk menghadapi kebijakan ekspansionis rezim Zionis adalah Muqawama dan perlawanan terhadap kejahatan dan agresi "rezim anak haram" Barat itu.

Resistensi kelompok-kelompok pejuang Palestina dalam merespon tegas setiap agresi militer dan perang urat syarat Israel telah menggagalkan ambisi ilegal Tel Aviv di Palestina. Perlawanan rakyat Palestina menyebabkan rezim Zionis tidak berani merealisasikan ancaman-ancamannya untuk menyerang secara menyeluruh ke Gaza.

Berlanjutnya serangan militer rezim Zionis ke Palestina telah menyebabkan masyarakat internasional setiap hari menyaksikan penumpahan darah rakyat tak berdosa itu sehingga mereka bertambah jijik dan benci terhadap rezim ilegal tersebut.  Namun yang disayangkan adalah hingga kini berbagai organisasi internasional belum mengambil langkah serius untuk menghentikan kejahatan Israel. (IRIB Indonesia/RA/NA)

A Palestinian woman carries a banner and a piece of bread with Arabic writing that reads, 'relief them,' during a protest in solidarity with the Palestinian Yarmouk refugee camp in Syria, in the West Bank city of Ramallah, Tuesday, Jan. 14, 2014. Spokesman Chris Gunness of the United Nations Palestinian refugee agency, UNRWA, says there is 'profound civilian suffering' in Yarmouk. (Nasser Nasser/AP)
http://www.csmonitor.com/World/Middle-East/Olive-Press 

Palestinians rally for besieged brethren in Syria's Yarmouk camp

By Dalia HatuqaContributor / 01.14.14
The death of at least 28 starving Palestinians in Syria's Yarmouk refugee camp has sparked protests across the Middle East. Fellow Palestinians are calling on the international community and the Palestine Liberation Organization (PLO) to help end a siege imposed by the Syrian Army last summer, after the camp became a hub for rebel fighters from the Free Syrian Army (FSA) and extremist Islamist groups.

For Palestinians here, who often took solace in the support of their compatriots abroad during Israeli military campaigns, a more concerted effort is needed to help Palestinian refugees caught in the brutal Syrian civil war.

“During the intifada our brothers in Yarmouk never forgot us,” says Lama Hourani, a Ramallah resident who kickstarted a campaign to raise send money to the camp. “We want to tell them we are doing the same for you; that we haven't forgotten about you.”

RECOMMENDED: Syria's refugee crisis
Before the Syrian war began, Yarmouk was home to some 150,000 registered Palestinian refugees, making it the largest Palestinian camp in Syria. In December 2012, Syrian rebels seized the camp, and it soon became a base for operations for the FSA and Islamist militants. Syrian government forces responded with air strikes, and in July imposed a siege on the area, located on the southern outskirts of Damascus. Very little food or other aid has been permitted in Yarmouk since.

Spokesman Chris Gunness of the United Nations Palestinian refugee agency, UNRWA, says there is "profound civilian suffering" in Yarmouk. "Residents including infants and children are subsisting for long periods on diets of stale vegetables, herbs, powdered tomato paste, animal feed, and cooking spices dissolved in water," he said in comments to media over the weekend.

Now there are only about 20,000 residents left. In recent weeks, conditions have greatly deteriorated, and many Palestinians have called on the PLO to take a more active role in helping lift the siege on the camp.

“It's important that the parties involved in the civil strife in Syria stay out of the Palestinian camps and not drag refugees into this conflict,” says Sumoud Sadat, a youth activist from Ramallah who took part in a small protest in front of the PLO's headquarters here last week.

Ahmad Majdalani, a PLO Executive Committee member said before departing for Syria last week that part of the problem is that there's no one specific party to negotiate with to ensure the steady flow of goods and medicine into the camp. “There are too many armed groups and not anyone specific that we can talk with to ensure the neutrality of the camp is maintained,” he said.

Mr. Majdalani said an agreement signed with nine armed groups to leave the camp was thwarted after four, including Al Qaeda-affiliated Jabhat al-Nusra and ISIS (The Islamic State of Iraq and the Levant), stayed put.

Complicating the issue, some Palestinians joined the FSA, while others formed an anti-Syrian government group called Liwa al-Asifa, or Storm Brigade. Those were pitted against the Popular Front for the Liberation of Palestine-General Command, a Palestinian group allied with the Syrian government. Majdalani has previously blamed the PFLP-General Command for embroiling the camp in the fighting.

In Gaza City, Gaza; Haifa, Israel; Amman, Jordan; and Beirut and the Ein el-Hilweh refugee camp in Lebanon, Palestinians took to the streets to call on the international community and humanitarian groups to help lift the siege on the camp while West Bank radio stations dedicated air time to the Yarmouk crisis. Young Palestinians from Jerusalem began a sit-in this week outside the International Committee of the Red Cross' headquarters in the Sheikh Jarrah neighborhood, denouncing the blockade.

The ICRC must “pressure all parties in Syria to lift the siege of Yarmouk and allow food and medicine into the camp," said activist Yassin Sbeih.

Militer Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Lembah Yordania



Pasukan Israel menghancurkan puluhan rumah warga Palestina di Lembah Yordania, mengosongkan desa tersebut dari warga Palestina yang saat ini terlantar di tengah cuaca musim dingin.

Pasukan Israel juga menyita semua tempat penampungan dan bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada warga Palestina yang rumahnya telah dihancurkan oleh tentara Israel.

Kelompok hak asasi manusia menyatakan prihatin atas meningkatnya pembongkaran rumah warga Palestina di wilayah yang pendudukan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di wilayah Palestina pendudukan (OCHA) telah memberikan bantuan kemanusiaan sebelum pemerintah Israel meratakan sebuah desa Palestina di Lembah Yordania.

Daerah ini telah dinyatakan sebagai zona militer tertutup oleh militer Israel, dan media serta kelompok hak asasi manusia tidak diperbolehkan untuk memasuki zona tersebut.

"Apa yang dilakukan militer Israel di Lembah Yordania bukanlah hal baru. Mereka menargetkan wilayah tempat suku Badui tinggal di utara dan selatan lembah tersebut. Setahun sebelumnya, mereka meningkatkan serangan ke wilayah tersebut untuk membersihkannya dari warga Palestina. Ini adalah kejahatan perang," kata Sameh Mohsen, anggota Palestina HAM Institute.

Para pejabat Israel telah mengklaim posisi mereka di atas Lembah Yordania. Tel Aviv juga telah menolak kesepakatan baru, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, guna mengakhiri kehadiran militer Zionis di Lembah Yordania.(IRIB Indonesia/MZ)

'Serang' Kerry, Menteri Pertahanan Israel Minta Maaf

Rabu, 15 Januari 2014, 10:17 WIB
Moshe Yaalon
Moshe Yaalon

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/01/15/mzfah3-serang-kerry-menteri-pertahanan-israel-minta-maaf

Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon meminta maaf kepada Amerika Serikat atas atas komentarnya yang dianggap ofensif. Yaalon sebelumnya sempat melontarkan pernyataan bernada menyerang terkait upaya perdamaian yang disampaikan Menlu AS John Kerry.
Yaalon menuduh Kerry memiliki obsesi yang tak bisa dimengerti terkait desakannya untuk perdamaian Timur Tengah. Namun Yaalon segera melontarkan permintaan maaf atas komentarnya tersebut melalui pernyataan yang dirilis oleh kementrian.
Sebelumnya seperti dikutip dari percakapan pribadinya dengan para pejabat Israel, Yaalon menuduh Kerry naif. Ia juga menyiratkan Kerry seperti gangguan. "Rencana Amerika terkait pengaturan keamanan yang ditunjukkan ke kita tak sesuai dengan yang tertulis di kertas," ujar Yaalon seperti dilansir Aljazeera.
Kementerian Pertahanan Israel, Selasa malam langsung mengeluarkan permintaan maaf atas ungkapan Yaalon tersebut. Menurutnya Israel dan negara-negara di AS berbagi tujuan bersama untuk memajukan pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.
"Kami menghargai upaya Kerry terhadap tujuan itu. Menteri pertahanan tak punya niat untuk menyinggung, dan ia meminta maaf," ujar pernyataan.
Dalam perbincangannya dengan para pejabat Israel, Yaloon juga sempat mengatakan ia lebih banyak mengerti tentang orang orang Palestina dibanding diplomat tertinggi AS. Yaalon juga mengatakan, Kerry tak mengajarkan apa-apa tentang konflik Israel dengan Palestina.
"Satu-satunya hal yang mungkin menyelamatkan kita adalah jika Kerry memenangkan Nobel dan meninggalkan kita saja," ujar Yaalon.
Yaalon sebelumnya juga tak meminta maaf untuk komentarnya tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya pada Selasa. Ia hanya menyampaikan, AS adalah teman dan sekutu Israel dan bila ada perbedaan pendapat bisa dibahas secara pribadi.
Kritik publik terhadap Yaloon terus berdatangan. Ia bahkan mendapat teguran dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Bahkan saat kita memiliki perbedaan pendapat dengan AS, itu tentang masalah yang dihadapi bukan tentang orangnya," ujar Netanyahu pada pembukaan sesi musim dingin parlemen.
Departemen Luar Negeri AS, pada Selasa (14/1), menyatakan komentar Yaalon bernada ofensif dan tidak pantas. "Pernyataan dari menteri pertahanan Israerl ofensif dan tak pantas, terutama mengingat AS melakukan banyak hal mendukung kebutuhan keamanan Israel," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki.
Psaki menambahkan, selama ini Kerry dan timnya telah bekerja siang malam demi mempromosikan perdamaian bagi Israel. Ini dilakukan karena keprihatinan mendalam pada masa depan Israel.

2 komentar:

  1. Kita menyaksikan sejarah Palestina.. sejak berdirinya Israel dengan restu PBB yang penuh manipulasi dan dusta kebohongan dan perbuatan kezholimannya yang didukung oleh AS-Inggris dkk..yang sejak awal merekayasa dengan berbagai dusta2 politik dan permainan media global.. Kono adanya Holocaust.. yang sebenarnya hanyalah rekayasa dusta.. dan permainan politik dengan deklarasai balfour.. telah menzholimi jutaan rakyat Palestina yang awalnya mereka hidup dengan damai dan bersatu sesama berbagai agama dan ras di negara mereka.. Sayangnya negara2 didunia masih di dominasi oleh jaringan Neokons -kapitalis dan Zionis.. yang memang itulah nyawanya para Penjajah Kriminal Global..

    Semoga kesadaran hati nurani kemanusiaan sejati dan kebenaran sejati semakin tumbuh..nyata... dan segera mengusir penjajah kriminal jahat tersebut dari bumi Palestina secara utuh menyeluruh..> Insya Allah kekuatan baru anak2 bangsa akan menegakkan kebenaran dan keadilan dengan sebenarnya..dan seutuhnya.. Insya Allah.. aamiin.

    BalasHapus
  2. Kita menyaksikan sejarah Palestina.. sejak berdirinya Israel dengan restu PBB yang penuh manipulasi dan dusta kebohongan dan perbuatan kezholimannya yang didukung oleh AS-Inggris dkk..yang sejak awal merekayasa dengan berbagai dusta2 politik dan permainan media global.. Konon adanya Holocaust.. yang sebenarnya hanyalah rekayasa dusta.. dan permainan politik dengan deklarasai balfour.. telah menzholimi jutaan rakyat Palestina yang awalnya mereka hidup dengan damai dan bersatu sesama berbagai agama dan ras di negara mereka.. Sayangnya negara2 didunia masih di dominasi oleh jaringan Neokons -kapitalis dan Zionis.. yang memang itulah nyawanya para Penjajah Kriminal Global..

    Semoga kesadaran hati nurani kemanusiaan sejati dan kebenaran sejati semakin tumbuh..nyata... dan segera mengusir penjajah kriminal jahat tersebut dari bumi Palestina secara utuh menyeluruh..> Insya Allah kekuatan baru anak2 bangsa akan menegakkan kebenaran dan keadilan dengan sebenarnya..dan seutuhnya.. Insya Allah.. aamiin.

    Semoga Rakyat bangsa dan negara Palestina merdeka berdaulat secara utuh menyeluruh segera terwujud dengan nyata... dan para penjajah segera dihancurkan dan atau kembali ke asal mereka ... dimana mereka membuat kedustaan dan merekayasa kezholiman...kepada bangsa2 lain... aamiin..

    BalasHapus