Rouhani dan Putin Membahas Persiapan Konferensi Jenewa-2
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcb99bf5rhbffp.qnur.html
Asisten Juru Bicara PBB, Farhan Haq pada Senin lalu mengumumkan
bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mulai mengirim undangan untuk
konferensi internasional mengenai Suriah.
Putin dan Rohani
Presiden Iran, Hassan Rouhani dan mitranya dari Rusia, Vladimir
Putin dalam panggilan telepon pada hari Kamis, 09/01/14, membicarakan
persiapan konferensi internasional mengenai Suriah yang dikenal dengan
Konferensi Jeneva 2, dan mengenai nuklir Tehran.
Departemen pers untuk Kremlin dalam sebuah pernyataan mengatakan, kedua Presiden itu membahas isu-isu yang mendorong maju kerja sama bilateral antara Rusia dan Iran serta isu-isu internasional yang mendesak, termasuk situasi di Suriah mengingat persiapan Konferensi Jeneva-2 konferensi dan pelaksanaan kesepakatan yang berkaitan dengan program nuklir Iran.
Asisten Juru Bicara PBB, Farhan Haq pada Senin lalu mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mulai mengirim undangan untuk konferensi internasional mengenai Suriah.
Menurut teks undangan, konferensi Jenewa-2 akan diadakan pada tingkat menteri luar negeri dari negara-negara peserta dan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB di kota Swiss di Montreux pada 22 Januari mendatang. [IT/Onh/Ass]
Departemen pers untuk Kremlin dalam sebuah pernyataan mengatakan, kedua Presiden itu membahas isu-isu yang mendorong maju kerja sama bilateral antara Rusia dan Iran serta isu-isu internasional yang mendesak, termasuk situasi di Suriah mengingat persiapan Konferensi Jeneva-2 konferensi dan pelaksanaan kesepakatan yang berkaitan dengan program nuklir Iran.
Asisten Juru Bicara PBB, Farhan Haq pada Senin lalu mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mulai mengirim undangan untuk konferensi internasional mengenai Suriah.
Menurut teks undangan, konferensi Jenewa-2 akan diadakan pada tingkat menteri luar negeri dari negara-negara peserta dan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB di kota Swiss di Montreux pada 22 Januari mendatang. [IT/Onh/Ass]
Pengadilan Libanon Adili 5 Anggota Takfri al-Qaeda
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcdjn0skyt0ss6.lp2y.html
Jaksa Militer Saqr Saqr menuduh mereka terkait erat dengan
kelompok Takfiri Suriah "dengan tujuan melaksanakan aksi teroris dan
merusak prestise negara (Libanon)."
Takfiri (Iustrasi)
Pengadilan Libanon mengadili 5 warga Suriah yang terlibat dengan jaringan Takfiri al-Qaeda dari Front al-Nusra yang beroperasi di dalam wilayah Suriah, demikian sumber peradilan Libanon mengatakan, Kamis, 09/01/14.
Jaksa Militer Saqr Saqr menuduh mereka terkait erat dengan kelompok Takfiri Suriah "dengan tujuan melaksanakan aksi teroris dan merusak prestise negara (Libanon)."
Para tersangka bisa menghadapi hukuman mati jika tuduhan tersebut benar.
Oleh Hakim Militer untuk bagian investigasi, Riad Abu Ghayda, mereka diinterogasi lebih lanjut, demikian sumber peradilan mengatakan kepada The Daily Star.
Sumber itu mengatakan, penangkapan itu dilakukan oleh Intelijen Tentara Libanon pada Rabu, 08/01/14, tetapi tidak menentukan di mana para tersangka ditangkap. [IT/onh/Ass]
Mengapa 16 Badan Intelijen AS Peringatkan Obama?
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcgnx9wqak9wz4.1ira.html
Karena, jika sejarah masa lalu adalah acuan dan panduan, maka
al-Qaeda dan afiliasinya akhirnya akan kehilangan tanah di Suriah, dan
front "jihad" lainnya di dunia Arab, karena tidak populernya ideologi
barbar (Takfiri) abad pertengahan dan perlakuan kasar mereka atas
penduduk setempat.
Laporan dari "The National Intelligence Estimate" (NIE) yang disusun oleh 16 badan intelijen AS memperingatkan Presiden Barack Obama bahwa mendukung al-Qaeda melalui keuangan dan logistik di Suriah akan mengancam kepentingan Washington di Timur Tengah secara serius.
"Laporan NIE terbaru itu disampaikan kepada Presiden AS Obama pada tanggal 6 Desember terkait kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Suriah," sumber informasi dekat dengan salah satu agen intelijen mengatakan kepada Fars News Agency pada Rabu, 18/12/13.
Dalam laporan itu, badan-badan intelijen AS telah mempelajari identitas dan tindakan anggota dari masing-masing kelompok-kelompok militan dua tahun terakhir, kata sumber itu dan menambahkan, sumber-sumber daya militan berupa keuangan dan logistik telah diidentifikasi dan diungkapkan dalam laporan itu.
"Badan-badan intelijen menegaskan, jika kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda diberdayakan di Suriah, beberapa perubahan mendasar akan terjadi di wilayah Timur Tengah yang akan mengancam kepentingan AS di seluruh dunia, khususnya di Timur Tengah dan Teluk Persia secara serius," kata sumber itu.
"Laporan NIE itu setidaknya menaikkan tingkat ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok ini terhadap kepentingan nasional AS dan juga dapat mengancam rute energi di Teluk Persia dan Laut Merah," tambah sumber itu menekankan.
Namun, menurut sumber itu, yang ditakutkan oleh AS sebenarnya adalah serangan balik kelompok Takfiri al-Qaeda dari dalam negeri negara-negara Barat, terutama AS.
Karena, jika sejarah masa lalu adalah acuan dan panduan, maka al-Qaeda dan afiliasinya akhirnya akan kehilangan tanah di Suriah, dan front "jihad" lainnya di dunia Arab, karena tidak populernya ideologi barbar (Takfiri) abad pertengahan dan perlakuan kasar mereka atas penduduk setempat. Bahkan, sebuah tendangan itu sudah berlangsung di Suriah.
Setelah mimpi al-Qaeda untuk menciptakan teokrasi Islam mulai memudar dan runtuh, sangat mungkin para pemimpin dari berbagai afiliasi Takfiri al-Qaeda akan menyalahkan Barat, dan - seperti bin Laden pada 9/11 - menyerang kekuatan yang semula mendukungnya yang dipercayai menghalangi tujuan al-Qaeda.
Kelompok Takfiri yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Suriah menimbulkan potensi ancaman dan petaka terbesar bagi dunia, tidak saja Islam.
Lebih dari 1.000 warga Eropa telah melakukan perjalanan hanya untuk berperang di Suriah dan bergabung dengan kelompok-kelompok Jihadis Takfiri, dimana jumlah sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. [IT/Onh/Ass]
Ledakan Bom Mobil Bunuh 16 Orang di Suriah
IslamTimes.
Setidaknya 16 orang tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam
ledakan bom mobil di pusat kota Hama, media lokal Suriah melaporkan,
Kamis (9/1/14).
Setidaknya 16 orang tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam ledakan bom mobil di pusat kota Hama, media lokal Suriah melaporkan, Kamis (9/1/14).
Ledakan itu terjadi pada hari Kamis di dekat sebuah sekolah di desa al-Kafat, kata televisi Suriah, menambahkan bahwa ledakan keras itu menyebabkan kerusakan yang luas.
Kepolisian Hama mengatakan ada perempuan dan anak-anak di antara korban ledakan itu.
Laporan itu juga mengatakan bahwa ada pasukan pemerintah di antara korban, dan mereka yang tewas berasal dari sekte yang berbeda, termasuk Muslim Sunni, serta Ismailiyah dan Alawi.
Suriah telah dicengkeram oleh kerusuhan mematikan sejak tahun 2011. negara-negara Barat dan sekutu regional mereka terutama Qatar, Arab Saudi, dan Turki menjadi pendukung utama militan yang beroperasi di negeri itu.(IT/TGM)
Bom Takfiri di Hama Tewaskan 16 Warga Sipil
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdccxoq1i2bq118.5fa2.html
Sebuah sumber di Komando Polisi di provinsi kepada SANA
mengatkan, ledakan Takfiri itu menghantam dekat sebuah sekolah di kota
al-Kafat dan menyebabkan syahidnya 16 warga dan melukai sejumlah orang
lain.
Sebuah ledakan bom mobil Takfiri pada Kamis, 09/01/14, mengguncang wilayah Salamiyeh di pedesaan Hama, menewaskan 16 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Sebuah sumber di Komando Polisi di provinsi kepada SANA mengatkan, ledakan Takfiri itu menghantam dekat sebuah sekolah di kota al-Kafat dan menyebabkan syahidnya 16 warga dan melukai sejumlah orang lain.
Mereka yang terluka, sumber tersebut menambahkan, diangkut ke rumah sakit Salamiyeh dan sejumlah rumah sakit lain di Hama.
SANA mengatakan pemboman Takfiri itu menyebabkan kerusakan material besar pada puluhan rumah, mobil dan menghancurkan infrastruktur di kota tersebut. [IT/Onh/Ass]
Peta Kekuatan Tentara Arab Suriah
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcaioneu49nem1.h8k4.html
Tentara Arab Suriah dipecah menjadi tiga kekuatan utama. Ada dua
divisi otonom yang sama sekali bukan bagian dari Angkatan Bersenjata,
mereka adalah Infanteri Mekanik ke-17 dan Divisi Lapis Baja ke-18.
Tentara Suriah dan Assad
Kemenangan demi kemenangan Tentara Suriah diberbagai medan perang di negara itu mendapatkan momentum dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan superioritas militer dan keberhasilan yang tumbuh dalam mengumpulkan informasi tepat mengenai berbagai tempat persembunyian Takfiri dan metode jitu penyergapan.
Dibawah ini adalah peta kekuatan Tentara Arab Suriah yang tidak dipahami oleh para pendatang haram yang didatangkan kesana. Peta kekuatan Tentara Arab Suriah ini sangat membantu untuk memahami penyebaran pasukan ke berbagai provinsi tertentu di seluruh negara. Namun demikian, kita tidak bisa mengambil kredit penuh mengenai ini karena kita mengandalkan pada sumber-sumber lain dan bantuan dari seorang teman yang melakukan pekerjaan yang fantastis meneliti tentang peta kekuatan Tentara Arab Suriah.
Tentara Arab Suriah dipecah menjadi tiga kekuatan utama. Ada dua divisi otonom yang sama sekali bukan bagian dari Angkatan Bersenjata, mereka adalah Infanteri Mekanik ke-17 dan Divisi Lapis Baja ke-18.
Ada tiga divisi yang berada dibawah langsung Kepala Staf Angkatan Darat: Divisi Mekanik ke-4, Garda Republik, dan Pasukan Khusus Untuk Divsi ke-14 dan ke-15.
Angkatan Bersenjata Pertama:
Mereka saat ini berada di Daraa, Golan, dan Damaskus selatan. Angkatan Bersenjata Pertama saat ini berada di Timur Ghouta, dan terbagi menjadi beberapa divisi, diantaranya adalah Divisi Mekanik 5 dan 7, termasuk Divisi Lapis Baja ke-9. Angkatan Bersenjata ini memiliki anggota sekitar 60.000 tentara yang ditugaskan untuk itu.
Angkatan Bersenjata Kedua:
Saat ini terletak di Aleppo, ini Korps Angkatan Darat yang mengalami sedikit jumlah pembelotan dan yang paling hebat dalam pertempuran dan sudah teruji di Angkatan Darat Arab Suriah. Korps Angkatan Darat ini memiliki dua divisi utama: Divisi Lapis Baja-1 dan Divisi Mekanik ke-10. Angkatan Bersenjata Kedua ini terdiri dari sekitar 55.000 orang. Mereka adalah kekuatan di balik kemenangan "Operation Canopus Star" di Aleppo.
Angkatan Bersenjata Ketiga:
Angkatan ini terbesar dari Korps di Tentara Arab Suriah, mereka juga mengalami tingkat gesekan tertinggi dan pembelotan. Apapun, mereka memiliki sekitar 90.000 tentara yang kuat dan bersenjata dengan baik. Mereka berada di Homs, Latakia, Tartous, Idlib, Hama, Damaskus (Qalamoun dan pusat kota) dan baru-baru ini menyebar di Gubernuran Dayr el-Zor. Angkatan ini terdiri dari dua divisi utama: Divisi Lapis Baja ke-3 dan ke-11.
Divisi Mekanik ke-17 dan Divisi-18 Lapis Baja:
Divisi Mekanik ke-17 saat ini ditempatkan di Gubernuran Raqqa. Mereka mengepung Takfiri selama hampir satu tahun sampai mereka berhasil memecahkan pengepungan dan merebut kembali bagian-bagian penting kota dan barak dari Takfiri. Divisi ini memiliki sekitar 8.500 orang. Status mereka adalah tentara cadangan dan sekitar 5.000 tentara tersebut dikerahkan ke al-Hasakah dan Aleppo.
Sementara Divisi Lapis Baja ke-18 secara khusus dikerahkan di Dayr el-Zor. Ini adalah Divisi agak kecil dengan hanya 7.000 orang personil. Sampai musim panas tahun 2013, mereka hampir tidak digunakan sama sekali. Namun, serangan musim panas yang menarget Takfiri ISIS di Dayr el-Zor mengubah segalanya.
Kepala Staf Divisi:
Divisi Mekanik ke-4 ini dipimpin langsung oleh Maher al-Assad, dan mereka dianggap sebagai salah satu kekuatan pertempuran yang paling efektif dalam Tentara Arab Suriah. Mereka berada di Homs hingga akhir 2012, dan sekarang mereka berada di seluruh Suriah. Terdapat kontingen ke-4 di Idlib, Aleppo, dan Damaskus. Divisi ini memiliki sekitar 30.000 personil dengan senjata lengkap.
Garda Republik tanpa keraguan adalah yang paling terkenal Divisi Angkatan Suriah. Divisi ini dipimpin oleh tiga Brigadir Jenderal, Issam Zahraddine (Divisi 104 di Dayr el-Zor), Makhlouf Talal (sepupu Presiden Assad dan pemimpin Divisi 105 di Adra), dan Mohammad Khaddur (Divisi 106 di Idlib).
Brigade 104, 105, dan 106 terdiri dari sekitar 10.000 personil dan jumlah agregat mereka menjadi 30.000 orang personil.
Sementara Divisi ke-14 dan ke-15 yang merupakan Pasukan Khusus saat ini ditempatkan di Tartous (Divisi 14) dan di Gubernuran as-Sweida (Divisi 15). Divisi-divisi ini terdiri dari 12.500 tentara dan mereka hanya terlibat dalam operasi khusus saja.
Jumlah yang ada ini tidak menyangkut jumlah resmi dari tentara Hizbullah dan milisi-milisi lain di Suriah. [IT/onh/Ass]
Thanks you Lieutenant Leith
Tidak ada komentar:
Posting Komentar